0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
191 tayangan4 halaman

Super Blue Blood Moon

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 4

Super Blue Blood Moon

Pada Rabu 31 Januari 2018 masyarakat Indonesia disuguhi fenomena bulan


penuh atau kerap disebut juga Blue Moon yakni gerhana secara utuh. Menariknya
lagi kejadian alam ini juga akan berbarengan dengan Super Moon yaitu saat bulan
menjangkau titik terdekat dengan bumi. Untuk itu fenomena langka ini disebut
sebagai Super Blue Blood Moon. Dimana gerhana bulan total yang terjadi saat
bulan dalam posisi paling dekat dengan bumi dan muncul secara penuh atau
purnama. Fenomena super blue blood moon akan terjadi di sejumlah negara di
Asia dan Australia termasuk Indonesia. Langkanya Super Blue Blood Moon
terakhir terjadi pada 31 Maret 1866 atau sekitar 152 tahun lalu.
Istilah super blue blood moon merupakan julukan yang diberikan oleh NASA
atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. Mengapa dinamakan
super blue blood moon? Ini karena terdapat 3 fenomena yang sangat dinantikan
dan terjadi langsung dalam 1 waktu. Fenomena itu adalah super mon yang akan
ditandai dengan posisi bulan yang dekat dengan bumi. Blue moon, yang titandai
dengan adanya bulan purnama kedua di dalam waktu 1 bulan serta blood moon
yang ditandai dengan adanya bulan berwarna merah. Bulan adalah satelit miliki
Bumi dan  planet di tata surya lainnya juga masing-masing memiliki satelit.
Namun sebenarnya ada 2 definisi bulan biru atau blue moon yang berbeda. Yaitu
yang sebelumnya sudah dijelaskan bahwa blue moon adalah bulan ke dua.
Sedangkan pengertian lainnya adalah purnama ketiga dimusim astronomi dengan
kehadiran 4 bulan secara penuh. Hinggai saat ini masih ada perdebatan dalam
pemakaian istilah tersebut. Sebab, anggapan cuaca dari perbedaan wilayah yang
berbeda bisa saja malah membuat citra bulan yang muncul juga berbeda.
Fenomena Super Blood Moon atau gerhana bulan merah, hal tersebut terjadi
ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan pada satu garis lurus. Sehingga seluruh
piringan Bulan masuk dalam bayangan umbra Bumi. Perihal kenapa gerhana
Bulan ini bisa berwarna merah, karena sebagian cahaya masih bisa sampai ke
permukaan Bumi oleh refraksi atmosfer Bumi.
Terjadinya Blue Moon berkaitan dengan lama penanggalan Masehi dan
Bulan. Satu tahun dalam kalender Masehi berjumlah 365 hari, sementara dalam
kalender Bulan 354 hari. Sisa hari akan diakumulasikan sehingga pada tahun
tertentu akan terjadi dua purnama dalam sebulan atau blue moon. Penyebab
terjadinya dua kali bulan purnama ini berkaitan dengan penanggalan. Sejarah
mencatat, biasanya blue moon dalam setahun terjadi pada bulan Januari dan
Maret.
BMKG mengingatkan soal dampak supermoon dan gerhana bulan total ini di
beberapa wilayah Indonesia. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati,
masyarakat diharapkan mewaspadai tinggi pasang air laut maksimum hingga
mencapai 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari.
Fenomena ini juga dapat mengakibatkan surut air laut minimum mencapai
100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di Pesisir Sumatera
Utara, Sumatera Barat, selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara
Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Dwikorita menegaskan bahwa tinggi pasang maksimum akan berdampak
pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani
garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Sedangkan
menurut Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Sulawesi
Utara Sandy Nur Eko juga membenarkan bahwa gerhana bulan total yang akan
terjadi hari ini dapat menyebabkan pasang-surut air laut. Dampaknya yaitu jika
terjadi banjir akibat hujan lebat di daratan, banjir akan lama surutnya karena
dampak pasang maksimum.
Pakar kesehatan yang berasal dari Children’s Hospital of Eastern Ontario
Research Institute menyebut fenomena bulan purnama ternyata bisa menurunkan
rata-rata lama waktu tidur anak hingga 5 menit. Menurut para ahli, hal ini
disebabkan oleh adanya efek gravitasi dan radiasi dari bulan yang akhirnya
mempengaruhi produksi beberapa jenis hormon tertentu yang berpengaruh besar
pada kemampuan untuk tidur.
Melihat adanya berbagai fakta ini, kita tidak perlu khawatir secara berlebihan
dengan adanya fenomena ini. Cukup nikmati keindahannya yang memang jarang
muncul terjadi di Tanah Air.

Nama : Siti Nur Khofifah (28)


Siti Sulistyorini (29)
Kelas : XI MIPA 3
Super Blue Blood Moon
Oleh : Siti Nur Khofifah & Siti Sulistyorini

Super moon...
Ketika engkau mendekati Pertiwi,
Beradu pandang, bak menguasai hati
Karena telah memendam sebuah arti
Di sebuah bumi, dan mentari
Blue moon...
Sesekali engkau hadir
Mencoba hadir dari sebuah takdir
Sebuah kesan yang bermakna
Bak warna cerah merona
Blood moon...
Warna yang ada ketika nampak
Memecah keheningan malam
Dari sudut langit hitam
Super blue blood moon...
Warna yang menjadi satu
Dalam lingkaran berwarna biru
Dengan keindahan kehadiranmu
Yang memberi kesan baru

Anda mungkin juga menyukai