Raudatul Faiza - Tugas Makalah Farmakologi
Raudatul Faiza - Tugas Makalah Farmakologi
Raudatul Faiza - Tugas Makalah Farmakologi
DISUSUN OLEH
Raudatul Faiza (204110345)
KELAS 2B
JURUSAN DIII KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “Obat Anti Pendarahan”. Atas dukungan moral atas selesainya
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Farmakologi. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca Obat
Anti Pendarahan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Apt.
Oktafera, S. Si., M. Farm. selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Anti Pendarahan…………………………………………………...
B. Dosis yang Digunaknan pada Obat Anti Pendarahan……………………….
C. Efek Samping Dari Obat Anti Pendarahan …………………………………
D. Cara Mengatasi Efek Samping Dari Obat Anti Pendarahan………………...
C) Koagulan
Mekanisme kerja : Obat kelompok ini pada penggunaan lokal menimbulkan
hemostatis dengan 2 cara yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin
menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.
Contoh Obat :Russell’s viper venom yang sangat efektif sebagai hemostatik
local dan dapat digunakan umpamanya untuk alveolkus gigi yang berdarah
pada pasien hemofilia. Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan larutan segar
0,1% dan ditekankan pada alveolus sehabis ekstrasi gigi, zat ini tersedia
dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak
boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan bahaya emboli.
d) Vasokonstriktor
Mekanisme Kerja :Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokontriksi , dapat
digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.
Cara pemakaian :Penggunaanya ialah dengan mengoleskan kapas yang telah
dibasahi dengan larutan 1:1000 tersebut pada permukaan yang berdarah.
2. Hemostatik Sistemik
Dengan memberikan transfuse darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan
dengan segera. Hasil ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lain transfusi
ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan defisiensi faktor
pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan mengganti/ memberikan faktor
pembekuan yang kurang.
a. Faktor anti hemoflik(faktor VIII) dan cryoprecipitated
IndikasiL: Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan pada penderita hemofilia A ( defisienxi faktor VIII) yang sifatnya
herediter dan pada penderita yang darahnya mengandung inhibitor factor VII
Efek samping : Cryoprecipitated antihemofilik factor mengandung fibrinogen
dan protein plasma lain dalam jumlah yng lebih banyak dari sediaaan konsentrat
faktor IIIV, sehingga kemungkinan terjadi reaksi hipersensitivitas lebih
besar pula. Efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan kedua jenis
sediaan ini adalah hepatitis virus, anemi hemolitik,
hiperfibrinogenemia,menggigil dan demam.
Cara pemakaian : Kadar faktor hemofilik 20-30% dari normal yang diberikan
IV biasanya digunakan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia.
Biasanya hemostatik dicapai dengan dosis tunggal 15-20 unit/kg BB. Untuk
perdarahan ringan pada otot dan jaringan lunak, diberikan dosis tunggal 10
unit/kg BB. Pada penderita hemofilia sebelum operasi diperlukan kadar anti
hemofilik sekurang – kurangnya 50% dari normal, dan pasca bedah diperlukan
kadar 20-25 % dari normal untuk 7-10 hari.
b. Kompleks Faktor X
Indikasi : Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX,X serta sejumlah kecil
protein plasma lain dan digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila
diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah
perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya hepatitis preparat ini
sebaiknya tidak diberikan pada pendrita nonhemofilia.
Efek samping : trombosis,demam, menggigil, sakit kepala, flushing, dan reaksi
hipersensivitas berat (shok anafilaksis).
Dosis : Kebutuhan tergantung dari keadaan penderita. Perlu dilakukan
pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan sebagai petunjuk untuk
menentukan dosis. 1 unit/KgBB meningkatkan aktivitas factor IX sebanyak
1,5%, selama fase penyembuhan setelah operasi diperlukan kadar factor IX 25-
30% dari normal
c. V itamin K
Vitamin k adalah senyawa yang larut dalam lemak, terutama ditemukandalam
sayuran berwarna hijua. Kebutuhan diet sangat rendah, karena
vitamionditambah oleh sintetis nakteri yang mengkontaminasi usu manusia.
Ada dua bentuk vitamin K1 yang ditemukan dalam makanan ( fitonodion ),
dan Vit K2ditemukan dalam jaringan manusia yang disentesis oleh bakteri
usus( menakuinan ).
Nama Genetik : Vit K Fitomenadion
Nama Patent : Autoplex 2 peba ( aktifasi factor VIII dan IX )Kaywan,
Kavitin
Indikasi : Sewaktu aktivitas protrombin terdepresi oleh kelebihan warperin
atau difesiensi Vit K. Contoh :
· Pasien di RS yang dietnya buruk
· Nutrisi perenteral
· Pembedahan
· Neonatus prematur
Cara kerja : Vit K1 Dan K2 memerlukan garam empedu untuk absorsi dari
traktusintestinalise.
Dosis : Diklinik dalam tablet 5 mg dan ampul 50 mg, efeknya tertunda selama
6 jam tetapi lengkap dalam 24 jam sewaktu aktivitas ptotrobin terdepresioleh
kelebihan warperin atau difesiensi Vitamin K.
Efek samping :
1) Pemberian intravena terlalu cepat :
· Dyspnoe.
· Nyeri dada.
· Nyeri punggung.
· Kematian.
2) Pemberian oral :
· Depresi fungsi hepar
· Sakit kepala
· Hemolisis pada defisiensi G6PD atauVitamin E (menadiol)
· Mual
3) Pemberian intramoskuler :
· Perubahn viskositas darah
· Nyeri dan pembengkakan pada tempat penyuntikkan
· Dispenia
· Reaksi hipersensitivitas
· Hipertensi
· Hipotermia
· Takikardiah.
Kontra indikasi : Kegagalan Hepar parah disebabkan biasanya menyebabkan
kehilangansintesis protein dan diatesis hemorlogika yang tidak terespson Vit.
K.
d. Asam aminokaproat
Mekanisme kerja : Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing
dari activator plasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri
berperan menghancurkan fibrinogen/ fibrin dan faktor pembekuan darah lain.
Oleh karena itu asam amikaproat dapat mengatasi perdarahan berat akibat
fibrinolisisyang berlebihan.
Indikasi :
Pemberian asam aminokaproat, karena dapat menyebabkan pembentukan
thrombus yang mungkin bersifat fatal hanya digunakan untuk mengatasi
perdarahan fibrinolisis berlebihan
Asam aminokaprot digunakan untuk mengatasi hematuria yang berasal dari
kandung kemih.
Asam aminokaproat dilaporkan bermanfaat untuk pasien homofilia sebelum
dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain karena troma didalam mulut.
Asam aminokaproat juga dapat digunakan sebagai antidotum untuk melawan
efek trombolitik streptokinase dan urokinase yang merupakan activator
plasminogen.
Cara pemakaian : Dapat diberikan secara peroral dan IV
Efek samping : Asam aminokaproat dapat menyebabkan prutius,eriterna
konjungtiva, dan hidung tersumbat. Efk samping yang paling berbahaya ialah
trombosis umum, karena itu penderita yang mendapat obat ini harus diperiksa
mekanisme hemostatik.
e. Asam traneksamat
Asam tranexamat adalah amstat suatu analog asam aminoka proat dansuatu
penghambat fiebenolitik.
Nama Genetik : Asam tranexamat
Nama Patent : Transamin, Tranexamin.
Indikasi : Terapi batu pada hemoiliaTerapi perdarahan karena fibrinolitik
Propilaksis perdarahan ulang dari anuerisma intrakranial.Perdarahan gastro
intestinal pasca bedah.Perdarahan pasca prostatektomid.
Dosis : Asam tranexamat lebih kuat EACA sehingga di perlukan dosisyang
lebih rendah. Yang biasa bertanggung jawab bagi penurunan efek
sampingnya. Diberikan peroral dengan dosis pembebanan 15 mg /
kgkemudian 30 mg / kg setiap 6 jam.
Efek samping :
· Trombosis intravaskuler akibat penghambatan aktifitas plasminogen.
· Impotensi
· Miopati
· Ketidaknyamanan abdomen, mual.
· Diare
· Hidung tersumbat.
· Preuritis.
· Eritema.
· Dyspepsia.
· Inhibisi gakulasif
Kontra indikasi :
· Kehamilan trimester I dan II ( kecuali bila sangat perlu )
· Bekuan darah ada pos operasi daerah jandung kemih danmenghambat
desolusinya
· Penderita koagulasi intravaskuler desiminata( DIC).
f. Adonan AC
Adonan AC adalah karbosakrom salisilat
Nama Genetik : Adona
Nama patent : Adona forte, Adona AC
Indikasi : Pencegahan dan penghambatan perdarahan kapiler.
Cara kerja :Memperbaiki permeabilitas kapiler.
Dosis :
· 5-10 mg karbosokrom secara im 2-4 jam.
· 5-10 mg karbosokrom peroral tiap 2 jam.
· 10-50 mg karbosokrom secara iv beberapa kali / hari
· 5 mg karbosokrom secara S>C 1 x / harif.
Efek samping : Tidak ada
A. Kesimpulan
Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik. Hemostatis merupakan
proses penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Jadi, Obat
haemostatik (Koagulansia ) adalah obat yang digunakan untuk menghentikan
pendarahan.
B. Saran
Tidak ada obat yang aman untuk memberikan kekuatan kepada ibu atau
untuk mempercepat atau mempermudah persalinan. Jika anda ingin agar ibu
memiliki kekuatan yang cukup selama persalinan, anjurkan kepadanya untuk
makan makanan pelindung dan pembentuk tubuh selama 9 bulan kehamilannya.
Juga anjurkan agar ibu lebih jarang melahirkan anak. Sarankan supaya ia tidak
hamil lagi sebelum ia mempunyai cukup waktu untuk memperoleh kembali
kekuatan sepenuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/111357891/Obat-Anti-perdarahan
http://www.artikelkedokteran.com
http://www.nurindahs4ri.blogspot.com/
https://skripsimakalahtetia.blogspot.com/2016/04/anti-pendarahan.html
https://diyahhalsyah.blogspot.com/2015/05/makalah-obat-anti-perdarahan.html
https://www.coursehero.com/file/81067383/Farmakologi-anti-perdarahan-Copy-1ppt/
https://farmakologibhm.blogspot.com/p/blog-page_22.html