0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
46 tayangan21 halaman

Pendidikan Kesehatan Kel 5-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 21

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

“ PENDIDIKAN KESEHATAN ”

KELOMPOK 5
NAMA NIM
AJI SETYA GUNADARMA P05120319004
AFIQAH JUMATUL P05120319003
MARSHELLA SYAFITRI P051203190
NOVI ZAHRA P051203190
RAZITA FAKHIRA S P051203190
SHERINA LUMBAN TORUAN P05120319044

Dosen Pengajar :

Sariman Pardosi, Skp., Msi.,Psi

POLTEKKES KEMENKES PROVINSI BENGKULU

PRODI SARJANA TERAPAN + NERS JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga makalah ini telah terselesaikan.Kami sadar bahwa terselesaikannya makalah ini tidak
terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kepada berbagai pihak yang telah
membantu terselesainya makalah ini penulis mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun tetap penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin

Penyusun

2
Kata pengantar....................................................................................................................... 2

Daftar isi................................................................................................................................. 3

Bab 1 pendahhuluan ..............................................................................................................4

a. Latar belakang............................................................................................................ 4
b. Rumusan masalah...................................................................................................... 5
c. Tujuan........................................................................................................................ 5

Bab 2 pembahasan................................................................................................................. 6

a. Pengertian pendidikan kesehatan...............................................................................6


b. Tujuan pendidikan kesehatan..................................................................................... 6
c. Ruang Lingkung Pendidikan Kesehatan ...................................................................8
d. Prinsip-Prinsip Pendidikan Kesehatan....................................................................... 9
e. Peranan Pendidikan Kesehatan .................................................................................10

Bab 3 penutup........................................................................................................................ 11

a. Kesimpulan................................................................................................................ 11
b. Saran ........................................................................................................................11

Daftar pustaka .......................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diera globalisasi sekarang ini bidang kesehatan banyak mengalami pemuktahiran


dan pekembangan-perkembangan ilmu yang mencuri perhatian masyarakat. Seiring dengan itu
banyak pula masalah-masalah yang tentunya mampu membuat derajat kesehatan manusia
menurun. Dengan adanya masalahmasalah tersebut maka status kesehatan masyarakat juga
mengalami degradasi.Pada masa sekarang status kesehatan telah menjadi suatu keharusan
untuk dipertahankan bagi setiap anggota masyarakat yang bermukim dalam suatu wilayah
tertentu. Status kesehatan sekarang telah dianggap sesuatu yang berharga dan menjadi suatu
hal yang harus ditingkatkan oleh setiap manusia. Keberhasilan program pendidikan kesehatan
yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan sangat besar peranannya guna
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi
perilaku kesehatan dan domain kesehatan ini harus didukung oleh semua pihak terutama
masyarakatnya.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan tentunya


menyadarkan mereka tentang pentingnya kesehatan itu sendiri.Kesehatan sendiri adalah ilmu
dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui pendidikan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, maka
perlu dilakukan pendidikan, khususnya pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

4
1. Apa Pengertian pendidikan kesehatan ?
2. Apa saja Tujuan pendidikan kesehatan ?
3. Apa saja Ruang lingkup pendidikan kesehatan ?
4. Apa saja Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan ?
5. Apa Peranan pendidikan kesehatan ?

C. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah dan
juga sebagai referensi bagi pembaca dalam mendapatkan informasi tentang pendidikan
kesehatan sehingga pembaca dapat memahami tentang kesehatan masyarakat yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan


kontrol dam memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan untuk
individu, kelompok atau masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan
perubahan-perubahan secara suka rela dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991)
Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang berpengaruh
menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada hubungannya dengan
kesehatan perseorangan, masyarakat, dan bangsa. Kesemuanya ini, dipersiapkan dalam
rangka mempermudah diterimanya secara suka rela perilaku yang akan meninhkatkan dna
memelihara kesehatan.Menurut Wood dikutip dari Effendi (1997) Unsur program ksehatan
dan kedoktern yang didalamnya terkandung rencana untuk merubah perilaku perseorangan
dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu tercapainya program pengobatan,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997) Pendidikan kesehatan adalah proses
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Sedang dalam keperawatan, pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk
intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran,
yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik. Menurut (Notoatmodjo. S,
2003: 20).

B. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan


masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan
terhadap masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan

6
dari luar, dan mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan


pendidikan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif
secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan disemua program kesehatan; baik
pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan,
maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009). Menurut Benyamin Bloom (1908)
tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan 3 domain perilaku yaitu
kognitif (cognitive domain), afektif (affective domain), dan psikomotor (psychomotor
domain). (Notoatmodjo, 2003: 127) Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam
perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan
kesehatan, yakni:

1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk
tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkatan:
1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
2. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya).
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.

7
6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.
2. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau obyek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
1) Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2) Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

3. Praktik atau tindakan (practice)

Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:


1) Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan
tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
2) Respon terpimpin (guided response) Dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan
urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik
tingkat dua.
3) Mekanisme (mecanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan
benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia
sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4) Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah
berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa
mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

C. RUANG LINGKUNG PENDIDIKAN KESEHATAN

8
Menurut ( Notoatmodjo. S, 2003: 27 ) ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat
dari berbagai dimensi, antara lain: dimensi aspek kesehatan, dimensi tatanan atau tempat
pelaksanaan pendidikan kesehatan,dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
1. Aspek Kesehatan Telah menjadi kesepakatan umum bahwa kesehatan masyarakat itu
mencakup empat aspek pokok yaitu:
 Promosi ( promotif )
 Pencegahan ( preventif )
 Penyembuhan ( kuratif )
 Pemulihan ( rehabilitatif )
2. Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Menurut dimensi pelaksanaannya,
pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:
1) Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
2) Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid.
3) Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan yang
bersangkutan.
4) Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang mencakup terminal bus, stasiun,
bandar udara, tempat-tempat olahraga, dan sebagainya.
5) Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, seperti: rumah sakit, Puskesmas,
Poliklinik rumah bersalin, dan sebagainya.
3. Tingkat Pelayanan Kesehatan Dimensi tingkat pelayanan kesehatan pendidikan
kesehatan dapat dilakukan berdasarkan 5 tingkat pencegahan dari leavel and clark, sebagai
berikut;
1. Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan hidup dan perbaikan sanitasi
lingkungan.
2. Perlindungan khusus seperti adanya program imunisasi.
3. Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.
4. Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dan penyakit seringkali mengakibatkan masyarakat tidak melanjutkan
pengobatannya sampai tuntas, sedang pengobatan yang tidak sempurna dapat
mengakibatkan orang yang ber sangkutan menjadi cacat.
5. Rehabilitasi (pemulihan).

9
D. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan sangat penting untuk menunjang program-program kesehatan
yang lain. Akan tetapi pernyatan ini tidak didukung dengan kenyataan yang ada. karena
program pelayanan kesehatan yang ada kurang melibatkan pendidikan kesehatan.
Pendidikan merupakan “behavior investment’’ jangka panjang. Artinya pendidikan
kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek,
pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan
masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung
terhadap indikator kesehatan. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh terhadap perilaku
sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya akan berpengaruh
pada peningkatan indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.
Prinsip Pendidikan Kesehatan yaitu
1) Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi merupakan kumpulan
pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang dapat mempengaruhi pengetahuan sikap
dan kebiasaan sasaran pendidikan.
2) Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh seseorang kepada orang
lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu sendiri yang dapat mengubah kebiasaan
dan tingkah lakunya sendiri.
3) Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran agar individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap dan tingkah lakunya sendiri.
4) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan (individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.

E. PERANAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan status kesehatan mengacu kepada
H.L.Blum. Blum menyimpulkan bahwa lingkungan mempunyai andil yang paling besar
terhadap status kesehatan. Disusul oleh perilaku mempunyai andil nomor dua. Pelayanan
kesehatan, dan keturunan mempunyai andil kecil terhadap status kesehatan. Lawrence

10
Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatar belakangi atau dipengaruhi 3 faktor pokok
yakni :
1) Faktor-faktor prediposisi (predisposing factors)
2) Faktor-faktor yang mendukung (enabling factors)
3) Faktor-faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors)
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan pendidikan kesehatan
adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga perilaku individu kelompok atau
masyarakat sesuai dengan nila-nilai kesehatan. Dengan kata lain pendidikan kesehatan
adalah suatu usaha ntuk menyediakan kondisi psikologis dari sasaran agar mereka
berperilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai kesehatan.

11
12
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PADA LANSIA OSTEOARTHRITIS

1. Topik : Osteoarthritis

2. SASARAN

Lansia dengan Osteoarthritis.

3. TUJUAN

a. TujuanInstruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit lansia dan keluarga mampu


memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan kelompokmampu :

1. Menyebutkan Pengertian Osteoarthritis.

2. Menyebutkan Tanda dan Gejala Osteoarthritis.

3. Menyebutkan Faktor Penyebab Osteoarthritis.

4. Menyebutkan Komplikasi Osteoarthritis.

5. Menyebutkan Cara pencegahan terhadap Osteoarthritis.

6. Menyebutkan Cara Pengobatan Osteoarthritis.

4. MATERI

(terlampir)

5. METODE

a. Ceramah

b. Diskusi / Tanya jawab

6. MEDIA A. Media

13
1. Leaflet

7. WAKTU

NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN


PENYULUHAN
.

1. Pembukaan Pemberi

1. Salam perkenalan Pendidikan


Kesehatan
2. Doa pembukaan

3. Menawarkan
kontrak waktu

2. Penyajian Pemberi

1. Penyampaian materi Pendidikan

2. Tanya Jawab Kesehatan

3. Penutup Pemberi

Doa dan salam penutup Pendidikan

Kesehatan

8. TEMPAT
Rumah Lansia

14
9. KRITERIA EVALUASI
a. Kriteria Struktur :
1. Peserta hadir Lansia dan Keluarga.
2. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah.
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan.

b. Kriteria Proses :
1) Keluarga antusias terhadap materi pendidikan kesehatan.
2) Peserta konsentrasi mendengarkan pendidikan kesehatan.
3) Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

c. Kriteria Hasil :
1) Menyebutkan Pengertian Osteoarthritis.
2) Menyebutkan Tanda dan Gejala Osteoarthritis.
3) Menyebutkan Faktor Penyebab Osteoarthritis.
4) Menyebutkan Komplikasi Osteoarthritis.
5) Menyebutkan Cara pencegahan terhadap Osteoarthritis.
6) Menyebutkan Cara Pengobatan Osteoarthritis.

Lampiran Materi SAP

A. Pengertian Osteoarthritis.
Penyakit Osteoarthritismerupakan akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tetapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak
mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian. Akibatnya
sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.

Osteoarthritisadalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk
hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat

15
purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buahbuahan juga
terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan selsel tubuh yang terjadi secara
normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut,
karena penumpukan bahan purin ini.

B. Tanda dan Gejala Osteoarthritis


Beberapa gejala osteoarthritisyang biasa dialami oleh penderita
penyakitosteoarthritis:

1. Pada waktu pagi yaitu pada saat bangun tidur dan pada waktu malam hari biasanya
persendian terasa nyeri.
2. Rasa nyeri pada sendi biasanya terjadi berulang kali.
3. Tanda yang ditimbulkan seperti rasa nyeri di persendian, linu, ngilu, kesemutan,
membengkak dan meradang berwarna kemerahan.
4. Nyeri di persendian biasanya terjadi di bagian seperti jari tangan, jari kaki,
pergelangan tangan, siku, tumit dan dengkul.
5. Untuk kasus yang lebih parah persendian akan mengalami sakit saat mengalami
pergerakan.

C. Faktor Penyebab Osteoarthritis

Menurut (Ahmad, 2011) penyebab osteoarthritisyaitu:

1. Faktor dari luar


Penyebab yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Asam urat
dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan karena nutrisi dan konsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi.

2. Faktor dari dalam


Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan metabolisme
yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia diatas 40 tahun atau
manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh

16
penyakit darah, penyakit sumsum tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan,
alkohol, obesitas, diabetes mellitus jugabisa menyebabkan asam urat.

Makanan penyebab osteoarthritisdan pantangan bagi penderita:

1. Makanan jeroan: hati, otak, babat, ginjal, limpa, usus,dan paru.


2. Daging: daging sapi, daging kuda dan daging kambing.
3. Ekstrak daging: dendeng dan abon.
4. Seafood: kepiting, cumi-cumi, kerang, sotong, remis, ikan sarden, ikan teri,tiram,
udang.
5. Bebek: kalkun dan angsa.
6. Makanan kaleng: sarden, kornet sapi dll.
7. Buah-buahan: nanas dan durian.
8. Sayuran: bayam, buncis, kembang kol, jamur kuping, daun pepaya, daun singkong,
kangkung dan asparagus.
9. Kacang-kacangan: kacang tanah, tauge, kacang hijau, melinjo, emping, kacang
kedelai termasuk kedelai olahan seperti tempe,susu kedelai, oncom dan tauco.
10. Makanan gorengan, makanan yang dimasak dengan mentega atau margarin, makanan
bersantan.
11. Makanan yang mengandung lemak dan protein tinggi.
12. Keju, kaldu, kuah daging yang kental, es krim, air kelapa dan telur.

D. Komplikasi Osteoarthritis
1. Bahaya Penyakit OsteoarthritisPada Jantung
Hiperurikemia mempunyai hubungan yang jelas dengan angka kematian yang
disebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada pasien
dengan hiperurikemia dan hipertensi terdapat meningkatnya risiko 3-5 kali timbulnya
penyakit jantung koroner dan strok dibandingkan dengan yang hanya menderita
hipertensi. Hiperurikemia juga berhubungan dengan sindroma metabolik (sindroma
X) atau resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan kadar insulin
yang meningkat di dalam darah, hipertensi, kadar trigliserida darah yang meningkat

17
dan kadar lemak ‘baik’ (HDL-cholesterol) yang rendah yang semuanya sering
menyebabkan penyakit jantung koroner.

2. Bahaya Penyakit OsteoarthritisPada Ginjal


Penderita hiperurikemia mempunyai risiko menderita batu asam urat di dalam
perjalanan penyakitnya. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui air seni bukan saja
meningkatkan pembentukan batu asam urat di ginjal tetapi juga batu kalsium
oksalat.Pembentukan batu asam urat ini juga dipengaruhi oleh bertambahnya
keasaman air seni dan tingginya kadar asam urat di dalam air seni, sedangkan disisi
lain bahwa adanya zat sitrat dan glikosaminoglikan dapat menghambat pembentukan
batu tersebut. Selain daripada kadar asam urat yang tinggi di dalam urine, faktor-
faktor lainnya yang mempengaruhi pembentukan batu asam urat berupa volume air
seni yang lebih sedikit.Adanya batu asam urat menyebabkan peninggian tekanan di
dalam ginjal dan penekanan pembuluh-pembuluh darah yang menyebabkan
bertambah tebalnya dinding pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal
dengan akibat kerusakan pada ginjal seperti ginjal mengecil, ginjal bengkak, ginjal
bocor, gagal ginjal dll.

E. Cara pencegahan terhadap osteoarthritis


a) Banyak mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk,
strawberry, pepaya.
b) Buah-buahan dan sayuran yang dapat membantu mengobati asam urat seperti buah
naga, belimbing wuluh, sawi putih, sawi hijau, tomat, jahe dll.
c) Makanlah makanan yang banyak mengandung potasium seperti pisang, yughurt dan
kentang.
d) Banyaklah mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti roti, singkong, ubi dan nasi.
e) Mengurangi mengkonsumsi permen, gula, sirup, arum manis, gulali.
f) Untuk orang gemuk sebaiknya menurunkan berat badan
g) Hindari minum obat aspirin
h) Hindari bekerja terlalu keras
i) Olahraga secara cukup.

18
j) Minum air putih 8 gelas sehari

F. Cara pengobatan osteoarthritis


1. Segera kurangi atau kalau bisa hentikan mengkonsumsi makanan yang tinggipurin
anda terkana penyakit asam urat atomatis dalam tubuh anda telah terjadi penumpukan
asam urat dan ginjal anda tidak bisa mengatasi untuk mengeluarkan zat asam urat.
Segera hentikan mengkonsumi makanan-makanan yang banyak mengandung purin.
2. Perbanyaklah minum air putih. Banyak minum air putih akan membantu untuk
mengencerkan dan melarutkan kadar asam urat. Dengan demikian ginjal akan lebih
ringan didalam mengeluarkan zat asam urat dari tubuh melalu urine. Banyak minum
air putih juga salah sata cara ringan untuk melakukan detoksifikasi atau pengeluaran
racun dalam tubuh termasuk asam urat.
3. Konsumsilah Obat Herbal Penurun Asam Urat Dan Penguat Ginjal Sebenarnya kita
tidak perlu lagi menengok obat-obatan kimia didalam mencegah, mengatasi dan
mengobati penyakit asam urat. Di alam sudah banyak sekali tersedia bahan-bahan
herbal berkualitas anti asam urat dan penurun asam urat. Namun perlu Anda pahami
bahwa penyakit asam urat muncul dikarenakan tingginya asam urat dan
ketidakmampuan organ ginjal untuk membuang zat hasil metabolisme purin tersebut.
Jadi dalam pengobatan penyakit asam urat harus juga mencari obat herbal yang bisa
juga memperbaiki fungsi ginjal. Jadi penggunaan obat herbal penurun asam urat harus
dikombinasikan dengan herbal yang bisa memperbaiki fungsi ginjal sehingga proses
pengeluaran asam urat malalui urin berjalan lancar.

19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk
membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai
perawat pendidik. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku
sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nila-nilai kesehatan
Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-
masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk
diteapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan kesehatan masyarakat
Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah
terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri sendiri. Meskipun hasilnya akan terlihat
dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat
Indonesia terlepas dari serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang
membahayakan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmojo,soekidjo.2003.Pendidikan dan perilaku kesehatan.jakarta;RINEKA CIPTA


Setiawati,Dermawan.2008.Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan.Jakarta;
MUHITH, Abdul; SIYOTO, Sandu. Pendidikan keperawatan gerontik. Penerbit Andi, 2016.

21

Anda mungkin juga menyukai