Kingdom Animalia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KINGDOM ANIMALIA

NAMA : BENING WORO TANTRI


KELAS : VII/5
TUGAS : IPA
Pengertian Kingdom Animalia
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang
paling banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan
bertulang belakang) dan golongan invertebrata (hewan tak bertulang
belakang. Dan berikut akan dijelaskan mengenai ciri-ciri, struktur lapisan
tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia. Ciri khas pada hewan yaitu sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung sel otot untuk
pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.

Ciri Ciri Kingdom Animalia


1. Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
2. Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
3. Memerlukan Oksigen
4. Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
5. Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga
menggunakan reproduksi aseksual
6. Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Klasifikasi Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri dari

1. Kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai


tulang belakang.
2. kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

1. Invertebrata

Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera,


Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
Arthropoda dan Echinodermata.

1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

 Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum


terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
 Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke
dalam tubuh melalui pori.
 Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule
(tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan
pembentukan gamet.
 Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka,
yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera

2. PhylumCoelenterata (Hewan berongga)

 Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan,


berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki
rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system
ekskresi.

 Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap


mangsa.

 Habitat terdapat di laut

 Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan


reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa
atau polip.

 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi


tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
3. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

 Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk


pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang,
tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.

 Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan
serta manusia.

 Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang,


reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.

 Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda


dan Cestoda.

4. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang)

 Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk


bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap,
system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system
respirasi dan ekskresi.
 Hidup bebas atau parasit

 Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat
parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
 Reproduksi secara seksual

 Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing


tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.

5. Annelida (Cacing Gelang)

 Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen,


memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system
saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di
depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus
segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system
respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan
betina terpisah pada individu yang berbeda).

 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang
lembab atau parasit pada vertebrata.

 Reproduksi secara seksual atau aseksual.

 Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.


6. Mollusca ( Hewan Lunak )

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak,


hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.

 Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang,


system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan
tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi
dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat
dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu
individu).

 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan


Cephalopoda.
7. Arthropoda ( hewan kaki beruas)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan


tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit,
komensal atau simbiotik.

 Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut).
Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system
indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang
terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali
saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap,
ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi
pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.

 Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku.


System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan
betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual
secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula)
sebagian bermetamorfosis.

 Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu


Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.

8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

 Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh


berduri, hidup bebas di dasar laut.

 Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf


berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang
lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
 Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga
tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan
dapat beregenerasi.

 Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea,


Holothuroidea dan Crinoidea.

2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang
belakang) memanjang pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor.
Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya yaitu:
1. Kelas AGNATHA (Cyclostomata)

 Tidak memiliki rahang


 Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak mempunyai pasangan sirip
 Jantung 2 ruang
 Contoh : belut laut (Petromyzon )
 ikan hantu/hagfish (Myxine )

2. Pisces

 Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar
tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat
bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada tubuhnya. Pisces
adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo
dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.
3. AMPHIBIA

 
 Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun
di darat. Contoh hewan amfibi yaitu, katak, kodok, salamander.
Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis amfibi yang
hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva
amfibi disebut kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan
hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas dengan insang.
Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari
Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
4. Reptilia

 Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah


kering. Reptil bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh
tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator,
kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia,
Chelonia dan Rynchochepalia.
 5. Aves

 Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh
permukaan tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai
sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae (untuk terbang).
Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah
panas). Burung memiliki Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang
berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat
terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak
dingin ketika terbang.
6. Mammalia

Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar


susu) dan rambut yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas
Mammalia bertelur (ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala)
dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar (melahirkan) (Contoh
:kucing, anjing, harimau, hyena dll).

Klasifikasi Mamalia
Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:

1. Monotremata (mamalia berparuh bebek), hewan ovivar. Contoh,


Platypus
2. Marsupilia (hewan berkantong), Contoh; kanguru
3. Insectivora (hewan pemakan serangga). Contoh, landak
4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh, kelelawar
5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh, marmut
6. Lagomorpha (golongan kelinci)
7. Cetacea (golongan paus)
8. Sirenia (sebangsa duyung)
9. Carnivora (pemakan daging)
10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra, badak
12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta, jerapah, domba
13. Primata (derajat yang paling tinggi).
perbedaan vertebrata secara umum
 

Ruang Suhu Penutup


Kelas Reproduksi Fertilisasi
jantung tubuh tubuh

Pisces 2 Poikiloterm Sisik Ovivar Eksternal

Amphibi Kulit
3 Poikiloterm Ovivar Eksternal
a berlendir

3 (4 belum
Reptilia Poikiloterm Sisik Ovovivivar Internal
sempurna)

Aves 4 Homoioterm Bulu Ovivar Internal

Mamalia 4 Homoioterm Rambut Vivivar Internal

Sistem Organ Kingdom Animalia


1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton
dan Endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh
hewan dan fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ dalam yang
lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.

Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan.


Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging. Contoh pada hewan
Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk
bernapas. Sistem Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea.
Sedangkan Ikan dan Hewan Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut
dan bintang laut bernapas menggunakan system Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun
larva katak (berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar
tetap ada hingga dewasa. Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh
Saccus pneumaticus (kantung hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan
atas peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran
darah terbuka, darah yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh
darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem
pembuluh darah.
Jantung ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia,
jantungnya memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel.
Jantung Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan
dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki
empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2
dengan darah kaya CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang
bereproduksi secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi
secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan
dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara
aseksual yaitu amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan
antara gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan
menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua, fertilisasi internal
dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di dalam
tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan
fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh
hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur
yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma),
contoh lebah dan semut.

Anda mungkin juga menyukai