Farmasetika 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Pengantar Ilmu Farmasi

1. Farmasi berasal dari kata :


a. Farmasetika
b. Farmakon
c. Farmakologi
d. Farmakodimanika
e. Farmakoterapika

2. Apoteker di industri bagian Research And Development memiliki tanggung jawab, yakni :
a. Membuat sediaan jadi obat
b. Merencanakan jadwal pembuatan obat
c. Mengembangkan penelitian obat baru
d. Kontrol kualitas obat selama proses pembuatan
e. Dokumentasi setiap proses pembuatan obat

3. Berikut ini adalah pekerjaan kefarmasian seorang apoteker di bagian quality control sebuah industri :
a. Memeriksa kualitas sediaan farmasi agar sesuai dengan kompendial
b. Memeriksa kualitas peralatan produksi agar sesuai dengan kualifikasi
c. Memeriksa kesesuaian distribusi sediaan farmasi agar sesuai dengan perencanaan
d. Memeriksa supplier bahan baku agar sesuai dengan spesifikasi yang diminta industri
e. Memeriksa hasil reformulasi yang telah dilakukan

4. Berikut ini adalah salah satu bagian tugas dari seorang apoteker di fasilitas pelayanan kefarmasian :
a. Melakukan konseling dan pelayanan obat kepada pasien
b. Melakukan perhitungan dosis dan peracikan sediaan
c. Melakukan observasi kepada pasien
d. Melakukan diagnosis terhadap kondisi pasien
e. Melakukan pencarian obat baru

5. Setiap obat baru harus diregistrasikan perusahaan kepada :


a. Departemen kesehatan
b. Dinas kesehatan
c. Ikatan apoteker
d. BPOM Kota / Kabupaten
e. BPOM Provinsi

6. Jika apoteker di apotek berhalangan hadir di apotek dalam jangka waktu hitungan hari maka dapat
digantikan oleh :
a. Apoteker penanggung jawab apotek
b. Apoteker pendamping
c. Apoteker pengganti
d. Tenaga teknis kefarmasian
e. Apoteker yang memiliki STRTTK

7. Berikut ini adalah fasilitas pelayanan kefarmasian yang cocok untuk apoteker yang memiliki kompetensi
dalam teknologi formulasi sediaan herbal :
a. Industri farmasi
b. Industri obat tradisional
c. Toko obat herbal
d. Apotek
e. Puskesmas

8. Berikut ini adalah salah satu tugas apoteker di fasilitas pedagang besar farmasi yaitu :
a. Memastikan kesesuaian distribusi obat dengan pedoman cara distribusi obat yang baik
b. Memastikan kesesuaian distribusi obat dengan PP 51 tahun 2009
c. Memastikan kesesuaian distribusi obat dengan pedoman cara pembuatan obat yang baik
d. Memastikan kesesuaian pelayanan kefarmasian dengan PP 51 tahun 2009
e. Memastikan kesesuaian pelayanan kefarmasian dengan Kepmenkes RI no 1027 tahun 2004

Farmasetika
9. Terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, dimana yang satu mengandung fase dispers lebih banyak dari pada
lapisan yang lain disebut peristiwa :
a. Inversi
b. Flokulasi
c. Deflokulasi
d. Creaming
e. Cracking

10. Tujuan serbuk harus memiliki derajat kehlusan tertentu adalah :


a. Sediaan lebih heterogen, disolusi makin cepat, permukaan serbuk jadi luas sehingga daya absorpsi
jadi besar
b. Sediaan lebih homogen, disolusi makin cepat, permukaan serbuk jadi luas sehingga daya absorpsi
jadi besar
c. Sediaan lebih heterogen, disolusi makin lambat, permukaan serbuk jadi luas sehingga daya absorpsi
jadi besar
d. Sediaan lebih homogen, disolusi makin lambat, permukaan serbuk jadi luas sehingga daya absorpsi
jadi besar
e. Sediaan lebih homogen, disolusi makin cepat, permukaan serbuk jadi luas sehingga daya absorpsi
jadi kecil

11. Fase hancurnya bentuk sediaan obat dan melarutnya bahan obat yang ditentukan oleh sifat – sifat obat
merupakan cakupan reaksi kerja obat fase :
a. Fase farmasetika
b. Fase farmakokinetika
c. Fase farmakodinamika
d. Fase administrasi
e. Fase metabolisme

12. Serbuk yang mengandung lemak perlu diayak terlebih dahulu dengn pengayak nomor :
a. 16
b. 20
c. 44
d. 60
e. 100

13. Dibawah ini teknik pembuatan serbuk dengan penambahan ekstrak kental, yaitu :
a. Ekstrak kental bahan obat ditambahkan langsung ke dalam zat tambahan
b. Keringkan langsung dengan zat tambahan
c. Ekstrak kental bahan obat dalam mortir hangat dilarutkan dengan pelarut yang sesuai, kemudian
ditambah pengering inert
d. Ekstrak kental ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam zat tambahan
e. Tidak dapat dibuat serbuk

14. Sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 – 100 ºC
selama 15 menit disebut :
a. Ekstrak
b. Tinktur
c. Infusa
d. Aqua aromatica
e. Dekok
Farmasi Fisika
15. Suatu zat pada jumlah 100 mg diketahui larut dalam 0,9 mL pelarut, zat tersebut berdasarkan kelarutan
digolongkan sebagai zat :
a. Sangat mudah larut
b. Mudah larut
c. Larut
d. Agak sukar larut
e. Sukar larut

16. Jika suatu suspensi setelah dikocok kemudian menjadi lebih kental, maka suspensi tersebut memiliki sifat
aliran :
a. Plastis
b. Pseudoplastis
c. Dilatan
d. Rheopeksi
e. Newton
17. Pengaruh kenaikan suhu yang menyebabkan naiknya kelarutan disebut :
a. Endotermik
b. Eksotermik
c. Isotermik
d. Termolabil
e. Termostabil

18. Perubahan polimorfik yang terjadi hanya satu arah disebut :


a. Monotropik
b. Enansiotropik
c. Polimorfik
d. Plastis
e. Pseudoplastis

19. Kapasitas suatu zat untuk mengkristal lebih dari satu bentuk kristal disebut dengan :
a. Amorf
b. Kristalisasi
c. Polimorfisme
d. Enansiotropik
e. Thiksotropik

20. Suatu proses dimana pelarut berpindah tempat dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat melalui
membran semi permiable disebut :
a. Osmotik
b. Tonisitas
c. Kosolvensi
d. Endotermik
e. Isotermik
f. Yang lain : difusi

21. Polimer yang apabila dipanaskan akan meleleh (melunak) dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (di
daur ulang) :
a. Polimer termotasting
b. Polimer sintetis
c. Polimer termoplast
d. Homopolimer
e. Heteropolimer

Teknologi Formulasi Sediaan Solid


22. Cairan yang digunakan untuk menguji waktu disintegrasi tablet salut enterik yaitu :
a. Dapar fosfat pH 7
b. Dapar fosfat pH 7,8
c. Akuades
d. Larutan Hcl 0,1 N
e. Larutan Hcl 0,06 N

23. Jika dilihat dari komponennya formula tablet merupakan suatu sistem :
a. Sistem monokomponen
b. Sistem multikomponen
c. Sistem ikatan
d. Sistem tekanan
e. Sistem cetakan

24. Dalam formula sediaan tablet biasanya diperlkan zat tambahan, dan zat tambahan yang berfungsi untuk
memperaiki laju alir disebut :
a. Diluent
b. Binder
c. Lubrikan
d. Glidant
e. Disintegran

25. Syarat waktu disintegrasi untuk tablet bersalut yaitu :


a. 30 menit
b. Kurang dari 15 menit
c. 15 menit
d. 160 menit
e. 90 menit

26. Metoda penghalusan dengan penggiling pemukul, dimana partikel ikatan ditahan dengan penyekat dan
distribusi ukuran partikel berbeda merupakan metode :
a. Metode pemotong
b. Metode kompresi
c. Metode benturan
d. Metode erosi
e. Metode gabungan

27. Kepadatan tablet yang dihasilkan dengan metode cetak dipengaruhi oleh :
a. Ikatan kristal
b. Tekanan
c. Tebal tablet
d. bobot tablet
e. bentuk granul

28. kemampuan serbuk mengurangi volume dibawah tekanan disebut :


a. Ketermampatan
b. Kompaktibilitas
c. Keruahan
d. Aliran
e. Daya regang

Teknologi Formulasi Sediaan Solid dan Likuid


29. Berikut ini faktor yang tidak mempegaruhi stabilitas suspensi :
a. Ukuran partikel
b. Viskositas
c. Sifat dan muatan partikel
d. Jumlah partikel
e. pH partikel

30. kecepatan molekul obat melintasi lapisan kulit bergantung pada :


a. Suhu absorpsi
b. Suhu adsorpsi
c. Tetapan dielektrik kulit
d. Kelarutan obat dalam air
e. pH kulit

31. sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut dalam bentuk halus yang terdispersi ke dalam fase
cair :
a. Suspensi
b. Emulsi
c. Gel
d. Sirup
e. Krim

32. Sediaan gel / magma jika dibiarkan (dalam suhu ruangan) akan berbentuk semi padat dan akan mencair
jika dikocok, maka sebelum digunakan harus dikocok dulu yang disebut :
a. Tiksotropik
b. Creaming
c. Inversi
d. Coalesense
e. Koagulasi

33. Dasar salep yang dapat memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit adalah :
a. Vaselin
b. PEG 4000
c. PEG 6000
d. Adepslanae
e. Lanolin
34. Perubahan bentuk cream dari M/A menjadi A/M pada cold cream adalah proses :
a. Enzimatis
b. Tiksotropik
c. Inversi
d. Flokulasi
e. Fluoresensi

35. Persamaan untuk menghitung volume sedimentasi yaitu :


a. F = V u / V o
b. F = V o + V u
c. V o = F / V u
d. V o = V u / F
e. F = V o + V

Teknik Formulasi Sediaan Steril


36. Di industri farmasi, bangunan yang digunakan untuk pembuatan sediaan injeksi, Untuk area dalam
Laminar Air Flow, persyaratan kandungan bakteri yang direkomendasikan (menggunakan metode settle
plate) adalah :
a. 1 cfu / 4 jam
b. > 1 cfu / 4 jam
c. < 1 cfu / 4 jam
d. 5 cfu / 4 jam
e. 10 cfu / 4 jam

37. Ruang kecil atau besar, dengan atau tanpa fasilitas, yang berfungsi sebagai pemisah dari dua ruangan
dengan kualitas kebersihan yang berbeda disebut :
a. Clean room
b. Buffer room
c. Black area
d. Grey area
e. White area
38. Suatu zat yang dapat menghentikan pertumbuhan dan replikasi bakteri tanpa membunuhnya disebut :
a. Bakterisid
b. Bakteriostatik
c. Disinfektan
d. Antiseptik
e. Fungisida

39. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dari sterilisasi menggunakan gas adalah :
a. Konsentrasi kadar gas
b. Konsentrasi kelembapan
c. Suhu
d. Gabungan konsentrasi, kelembapan dan gas
e. Tekanan gas

40. Larutan injeksi dalam jumlah besar bila disuntikkan bisa menyebabkan haemolisis, yaitu larutan injeksi
yang mempunyai :
a. Tekanan osmosanya = tekanan osmosa cairan tubuh
b. Tekanan osmosanya < tekanan osmosa cairan tubuh
c. Tekanan osmosanya > tekanan osmosa cairan tubuh
d. Tekanan osmosanya < tekanan osmosa cairan tubuh
e. pH nya > dari pH cairan tubuh

41. Dalam pembuatan sediaan steril, dilakukan proses sterilisasi. Mekanisme pembunuhan bakteri karena
proses sterilisasi dengan udara panas adalah terjadinya :
a. Oksidasi terhadap sel bakteri
b. Penggumpalan / denaturasi protein bakteri
c. Merusak DNA bakteri
d. Oksidasi asam amino bakteri
e. Adsorpsi
42. Jika sel darah merah dicampur dengan larutan NaCl 2,5%, maka cairan plasma darah akan melewati
dinding semi permiable (berdifusi) dan masuk ke dalam lar NaCl dan terjadi plasmolisis. Hal ini terjadi
karena NaCl bersifat :
a. Isotonis
b. Isohidris
c. Hipotonis
d. Hipertonis
e. Isoosmosis

43. Industri farmasi membuat obat suntik dengan berbagai macam rute penggunaan. Obat suntik yang
disuntikkan ke dalam sumsum tulang belakang disebut rute pemberian melalui :
a. Intraderma
b. Intra muscullar
c. Intra teka
d. Intra cor
e. Intra sisterna

Biofarmasi
44. Obat yang bersifat basa lemah akan di absorbsi di daerah :
a. Mulut
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus 12 jari
e. Usus penyerapan

45. Zat aktif yang paling lama lepas dari bentuk sediaannya adalah :
a. Suspensi
b. Kapsul
c. Tablet
d. Tablet salut enterik
e. Tablet salut gula
46. Parameter farmakokinetik yang digunakan untuk evaluasi status bioekivalen suatu produk adalah : luas
area dibawah kurva hubungan konsentrasi dan waktu. Luas area diatas kurva hubungan :
a. Konsentrasi dan waktu
b. Luas area dibawah dan atas kurva h
c. Ubungan konsentrasi dan waktu
d. Konsentrasi minimum
e. Waktu minimum

47. Dibawah ini merupakan hal yang berkaitan dengan bioavailabilitas absolute :
a. Produk “me too” dan intravena yang dibandingkan mengandung zat aktif dengan dosis yang sama
b. Produk “me too” dan intravena yang dibandingkan mengandung zat aktif yang sama
c. Produk “me too” dan intravena yang dibandingkan mengandung zat aktif yang berbeda
d. Produk “me too” dan intravena yang dibandingkan mengandung zat aktif dalam satu turunan yang
sama
e. Produk “me too” dan intravena yang dibandingkan mengandung zat aktif dalam satu golongan

48. Daya dorong yang menjadi penyebab terjadinya perpindahan massa pada proses absorpsi adalah :
a. Perbedaan afinitas
b. Peredaan pembawa
c. Perbedaan ketebalan membrane
d. Perbedaan konsentrasi
e. Perbedaan pH

49. Pecahnya granul menjadi partikel disebut :


a. Disolusi
b. Deagregasi
c. Disintegrasi
d. Absorpsi
e. Tabletasi

50. Untuk beberapa obat dengan tingkat kelarutan dan permeabilitas yang baik dalam penentuan BE-nya
dapat dilakukan hanya melalui studi in vitro karena :
a. Obat tersebut memiliki korelasi in vitro – in vivo (in vitro – in vivo correlation/IVIVC) yang baik
b. Obat tersebut telah memiliki data bioavailabilitas
c. Obat tersebut telah memiliki bioekivalen dengan innovator sebesar 100 %
d. Obat tersebut telah melalui uji klinik
e. Obat tersebut merupakan obat kelas 1 dalam sistem biopharmaceutical classification system

51. Obat bentuk padat yang ditanamkan di bawah kulit dapat diabsorpsi selama beberapa minggu atau
beberapa bulan disebut sediaan :
a. Subkutan
b. Intra muscullar
c. Intravena
d. Sublingual
e. Oral

CBT
52. Seorang apoteker dirumah sakit diminta untuk membuat 800 liter povidon iodin 10%. jika rumah sakit
tersebut sudah mempunyai larutan 100% povidon iodin. berapa jumlah povidon iodin 100% yg
digunakan ? *
800 ml
8 ml
80 ml
0,8 ml
8000 ml
53. Apoteker disebuah PBF yang mendistribusikan sediaan vaksin, ditugaskan untuk mengurus pembukaan
kantor cabang baru dan PBF tersebut ditargetkan dapat beroperasi setelah 2 bulan proses perijinan.
Kemana pengajuan disampaikan? *
Balai POM
Badan POM
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi
Kementrian Kesehatan RI
54. Seorang nelayan di daerah pesisir pantai indramayu datang ke apotek untuk membeli obat, nelayan tersebut
mengeluhakan rasa gatal di beberapa area kulit tangannya kepada apoteker di apotek tersebut. Anda
sebagai apoteker, obat gatal dengan bentuk sediaan apakah yang akan anda rekomendasikan ? *
Lotio
Gel
Salep
Bedak Tabur
Cream
55. Apoteker bidang RnD merekayasa ibuprofen dengan metode kokristalisasi. Hasil kokristalisasi
menunjukkan 1 mg ibuprofen yang semula dapat larut dalam 10000 ml menjadi larut dalam 10 ml.
Apoteker tersebut selanjutnya akan membuat bentuk sediaan oral yang lebih mudah dan cepat diabsorpsi.
Bentuk sediaan apa yang cocok untuk zat tersebut ? *
Elixir
Suspensi
Sirup
Kapsul
Granul
56. Apoteker dibagian QC suatu industri farmasi ingin memproduksi suatu sediaan kapsul anti rhinitis, salah
satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji disolusi. Alat tipe manakah yang harus digunakan? *
Tipe 1 (keranjang mesh 40)
Tipe 2 (dayung)
Tipe 3 (labu silinder alas datar reciprocating cylinder)
Tipe 4 (flow through cell wadah n pompa)
Tipe 5 (paddle over disk dayung di atas cakram)
57. Seorang apoteker di sebuah klinik kecantikan mencari formula yang paling tepat untuk membuat sediaan
gel kulit. Sediaan dibuat dengan basis karbomer, dari hasil pengujian sediaan diketahui mengalami
sineritas yang mempengaruhi kestabilan sediaan. Penambahan zat apa untuk mengatasi permasalahan
tersebut ? *
Propilen Glikol
Gliserol
Trietanolamin
Simeticon
PEG 400
58. Apoteker dibagian QA Sebuah industri farmasi ingin membuat tablet nifedipin. Untuk membuat suatu
obat harus memenuhi standar dari bahan awal hingga produk jadi. Persyaratan yang harus dipenuhi juga
adalah persyaratan dari supplier. Persyaratan bahan baku apakah yang harus dipenuhi oleh supplier ? *
Certificate of analysis
MSDS
Surat Pemesanan
Nota Retur Barang
Faktur
59. Seorang farmasis di bagian RnD industri hendak membuat sediaan injeksi testosteron 250 mg dalam 1
mL ampul dibuat suspense minyak. Apoteker merancang metode sterilisasi untuk sediaan tersebut.
Apakah metode yang dipilih ? *
Panas Basah
Panas Kering
Gas
Radiasi
Filtrasi
60. Suatu PBF Pusat yang mendistribusikan sediaan Psikotropik, memindahkan tempat fasilitas
penyimpanan di alamat yang baru dan Apoteker Penanggungjawab ditugaskan oleh direktur untuk
mengurus perijanan. Kemana persyaratan akan diajukan? *
Balai POM
Badan POM
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi
Direktorat Jendral Kemenkes
61. Seorang apoteker berhasil membuat tablet Metformin hidroklorida skala laboratorium dengan metode
granulasi basah yang mengandung 1% PVP K 30, laktosa, 4% natrium starch glikolat, 2% magnesium
stearat, 1% talkum, dan etanol 96%. Akan tetapi, saat evaluasi tablet dia menemukan hasil disolusi
metformin hidrokloridanya sebesar 40% pada menit 45. Apa faktor yang mempengaruhi profil disolusi
sediaan tersebut? *
PVP K 30
Laktosa
Natrium starch glikolat
Magnesium Stearat
Etanol
62. Seorang apoteker yang bekerja di apotek menerima resep dengan instruksi terdapat keterangan “ac” (ante
coenum). Di dalam obat tersebut terdapat aturan pakai S.3.dd.I. Apa yang harus disampaikan apoteker
kepada pasien ? *
Penggunaan obat setelah makan 3 kali setiap 1 hari
Penggunaan obat setelah makan 1 kali setiap 3 hari
Penggunaan obat sebelum makan 1 kali setiap 3 hari
Penggunaan obat sebelum makan 3 kali setiap 1 hari
Penggunaan obat saat makan 3 kali setiap 1 hari
63. Seorang apoteker di bagian R&D menganalisis pre-formulasi zat Acyclovir untuk menentukan
(Biopharmaceutical Classification System) yang dapat di jadikan acuan untuk pembuatan sediaan oral.
Dari hasil analisis, zat tersebut memiliki nilai permeabilitas yang rendah dan dalam pengujian kelarutan
500 mg Acyclovir dapat larut didalam 100 ml air. Menurut BCS (Biopharmaceutical Classification
System) Zat aktif tersebut termasuk kedalam kelas ? *
1
2
3
4
5
64. Sebuah industri Farmasi ingin memproduksi sediaan insulin 100 U, untuk menjamin mutu produk maka
dilakukan tahapan sterilisasi. sebagai seorang apoteker di industri tersebut, cara sterilisasi apakah yang
paling tepat untuk produk tersebut ? *
Autoklaf 100°C selama 20 menit
Autoklaf 121°C selama 20 menit
Oven 170°C selama 60 menit
Filtrasi membran 0,2 mikron
Filtrasi membran 0,45 mikron
65. Sebagai seorang Apoteker Unit Produk Steril anda diminta untuk mengkasifikasikan ruang produksi
sediaan tetes mata tetrahidrozolin HCl berdasarkan persyaratan CPOB. Ruang produksi kelas manakah
yang paling tepat ? *
Kelas A Sampai E
Kelas A Sampai D
Kelas A Sampai B
Kelas C Sampai E
Kelas D Samapi E
66. Apoteker RnD akan membuat tablet alprazolam dengan metode granulasi basah yang memenuhi
persyaratan farmakope. Diketahui alprazolam berbentuk kristal dengan ukuran 130 ± 10,6 µm, laju alir 5
g/s, tidak larut dalam air, dan tidak higroskopis. Apakah pertimbangan metode pembuatan obat
tersebut ? *
Kristalinitas
Ukuran
Sifat Alir
Higroskopisitas
Kelarutan
67. Apoteker bagian PIC mengevaluasi tablet alprazolam yang sukar larut air. Formula tablet mengandung
laktosa, natrium lauryl sulfat, sodium starch glycolat, kollidon K 30, alkohol 95%, magnesium stearat,
talkum, dan aerosil dan dicetak dengan metode granulasi basah. Hasil evaluasi tablet menunjukkan
diameter tablet 12,2 ± 0,05 mm dan tebal 4,5 ± 0,02 mm, kekerasan tablet 60 N, dan waktu hancur tablet
6 menit 8 detik. Apa faktor yang mempengaruhi waktu hancur sediaan tersebut? *
Metode granulasi basah
Natrium lauril sulfat
Etanol
Ketebalan Tablet
Kekerasan Tablet
68. Seorang Apoteker yang bekerja pada bagian produksi suatu industri kosmetik akan memproduksi bedak
dengan komposisi bahan talk, kaolin, magnesium stearat, kalsium karbonat dan magnesium karbonat.
Apakah bahan tambahan yang berperan sebagai perekat dalam formula tersebut ? *
Talk
Kaolin
Magnesium Stearat
Kalsium Karbonat
Magnesium Karbonat
69. Seorang pasien anak menerima resep dari dokter berisi cefadroxil sirup untuk pengobatan infeksi batuk.
agar tidak disalah gunakan. Dokter tidak ingin resep diulang, Tanda apa yang seharusnya terdapat pada resep
? *
Iteretur
Ne Iteretur
Detur
Urgent
Cito
70. Seorang apoteker baru bekerja di industri farmasi dan bekerja di bagian IPC. Kemudian ditugaskan untuk
melakukan pengujian terhadap produk jadi berbentuk tablet bahan aktif ranitidin 150 mg dengan
menggunakan alat bejana kaca yang tertutup rapat dan dihubungkan dengan vacum yang berisi larutan
metilen biru. Apa tujian pengujian tersebut ? *
Uji Kekerasan Tablet
Uji Keseragaman Kandungan Tablet
Uji laju Disintegrasi Tablet
Uji Kebocoran Kemasan Primer
Uji Kebocoran Kemasan Sekunder
71. Suatu PBF Cabang yang mendistribusikan sediaan narkotik, memindahkan tempat fasilitas penyimpanan di
alamat yang baru dan Apoteker Penanggungjawab ditugaskan oleh direktur untuk mengurus perijanan.
Kemana persyaratan akan diajukan? *
Balai POM
Badan POM
Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Dinas Kesehatan Provinsi
Dirjen Kemenkes

Anda mungkin juga menyukai