Emphysema Asma

Chronic Bronchitis (Penyempitan saluran nafas akibat hiperaktivitas

(Gangguan pertukaran CO2 & O2 akibat
(Batuk disertai dahak selama 3 terhadap rangsangan, menyebabkan peradangan)
kerusakan dinding alveolus akibat penebalan)
bulan dalam 2 tahun berturut-
turut)
Intake tidak -Allergen -Cuaca -Stress
Nutrisi kurang dari -Rokok -Polusi -Infeksi -Usia -Defisiensi alfa antitripsin 1
adekuat -Rokok
kebutuhan tubuh
-Polusi Atelaktasis Fibrosus dan Antigen yang terikat IGE di
-Usia pelebaran permukaan sel mast/ basofil
Enzim alfa tripsin Enzim Protease tidak
Penurunan nafsu makan 1 terganggu terkontrol (Menyerang
Mengiritasi Pneumonia Reaksi radang Mengeluarkan mediator:
sel-sel sehat)
jalan nafas pd Bronkus histamin, platelet,
Kerja anti-protease bradikinin, dll.
Batuk terganggu
Inflamasi Jumlah kelenjar
mukus & sel goblet Resiko infeksi (terutama Permeabilitas
Penatalaksanaan Medis kapiler
Hipoksemia saat musim dingin) Merusak elastisitas
Sianosis
Tujuan dari paliatif care pada pasien COPD yaitu mengurangi gejala dinding alveoli
Lumen bronkus Edema Mukosa,
dan meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan aktivitas dari Produksi sekret
menyempit Sekresi produktif,
hari ke hari.
Udara Fungsi Alveoli kontriksi otot polos
Cara meningkatkan kualitas hidup pada pasien COPD yaitu : Bersihan jalan terperangkap
nafas tdk efektif Fungsi silia
a. Manajemen sesak Mengganggu kerja makrofag Penggunaan Peningkatan Spasme otot
alveolus terdekat otot aksesor usaha nafas polos, sekresi
wheezing Obstruksi Pernafasan Kronik kelenjar bronkus
Penggunaan bronkodilator jangka panjang dipercaya bekerja lebih
(PPOK)
efektif dan nyaman untuk mengurangi sesak. Kombinasi antagonis Barrel Chest
beta-2 dengan antikolinergik atau antagonis beta-2 dengan Keletihan Alveolus yg berdekatan Kekambuhan Penyempitan/
glukokortikoid adalah pilihan baik untuk manajemen sesak pasien menjadi rusak dan Udara Obstruksi
bronkitis Kronis
COPD timbul jaringan parut terperangkap proksimal bronkus
Peningkatan
b. Terapi oksigen usaha nafas

Terapi oksigen diberikan dengan tujuan meningkatkan kualitas

hidup pasien dan menangani gejala yang timbul akibat hipoksemia Sesak Nafas Udara tidak
pasien. dapat
Intoleransi dikeluarkan
c. Meningkatkan nutrisi aktifitas Saluran Nafas
tertutup
Pasien dengan PPOK mengalami pengeluaran energi yang Penyempitan
Ketidakefektifan Udara diserap darah
meningkat dibandingkan orang normal karena peningkatan kerja Jalan Nafas
pola nafas secara kontinyu
nafas dan periode eksaserbasi juga seringnya keluar masuk rumah Udara
sakit mengakibatkan pengeluaran energi yang tidak seimbang Penurunan aliran darah Hipoksemia terperangkap
ke ginjal Oksigen
menurun Tersrap dan tidak
d. Antianxiety dan antidepresan dapat dieliminasi
Jaringan yang
Kecemasan dan depresi adalah hal yang sering ditemukan pada membutuhkan Peningkatan CO2
Aktivasi renin Hipoksemia Kolaps
pasien dengan COPD. Cognitive Behaviour Therapy (CBT) dan oksigen mengubah
angiotensin-aldosteron pernafasan
edukasi PPOK dapat mengurangi cemas dan depresi pada pasien pernafasan anaerob
sistem-arginin-
dengan tingkat kecemasan dan depresi sedang hingga berat.
vasopresin Asidosis Hiperventilasi Atelaktasis
. Rencana perawatan masa depan Respirotori
Asam laktat
Gangguan
Membahas tentang akhir hidup yang diinginkan pasien dapat Penumpukan Eliminasi CO2
Pertukaran Gas
meningkatkan kepuasan pasien. Namun pasien memiliki dua edema perifer Nausea dan berlebihan
penghalang yaitu perawatan apa yang akan mereka dapatkan dan vomiting
dokter seperti apa yang akan melayani kebutuhan pasien.
Pa CO2
Sumber: (Choudori, 2012) Penurunan nafsu makan

Alkolosis
respiratori
Pulmonary Intake tidak
hipertension adekuat

Afterload
Nutrisi kurang dari
Ventrikel kanan kebutuhan tubuh

Hipertrofi ventrikel
kanan jantung

Distensi
Gagal jantung vena jugular
Clubbing finger + Gangguan suplai kanan
darah perifer
Edema
Perifer