Tugas Filsafat Hukum
Tugas Filsafat Hukum
Tugas Filsafat Hukum
LIDYA KUSUMAWATI
NIM : 200 300 46
PRODI : MASTER HUKUM KESEHATAN
TUGAS : MATA KULIAH FILSAFAT HUKUM
DOSEN : DR. EKO WIJAYANTO, S.H.,M.Hum
Jawab :
1
2. BAGAIMANA PENDAPAT MAHASISWA ATAS RKUHP TERHADAP
TUKANG GIGI YANG TIDAK MEMILIKI IZIN TERANCAM PIDANA
PENJARA 5 TAHUN BILAMANA TIDAK MEMILIKI IZIN ?
Jawab :
2
penerapan tegas batasan antar profesi, yang dapat dipertanggug jawabkan
menurut terapan keilmuan yang berdasar pada kompetensi yang teruji.
Jawab :
Gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan
norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak
mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum, sedangkan pergelandangan adalah suatu
tindakan pengembaraan yang dilakukan, sehingga bilamana draff RUU
/RKUHP diundangkan menjadi undang-undang :
Perlu diketahui bahwa banyak Perda yang telah membuat aturan tentang
gelandangan diantaranya Perda 9/2013 Kota Malang, Perda 5/2012 Kota
Tangerang, Perda Daerah Istimewa Yogyakarta 1/2014, Pasal 6 Perda Kota
Bengkulu 7/2017 orang yang memberikan uang kepada gelandangan atau
pengemis dipidana denda Rp100 ribu. Sedangkan di Surabaya dan Jakarta
terdapat jerat pidana kurungan penjara bagi pengemis. Pasal 40 huruf a
Perda DKI Jakarta 8/2007 mengancam gelandangan dengan pidana
kurungan maksimal 90 hari atau denda maksimal Rp30 juta. Semuanya tidak
3
ada yang efektif karena kenyataannya masih banyak gelandangan yang lalu
lalang tak terkecuali di kota - kota yang telah memunculkan Perda tentang
gelandangan. Permasalahan lain adalah bagaimana bila gelandangan yang
di tangkap dan di denda Rp.1 juta ( satu juta rupiah ) tersebut tidak mampu
membayar dan pasti tidak mampu membayar apakah akan di Penjara,
seandainya dipenjara, apakah setelah keluar dari penjara akan ada jaminan
bahwa mereka tidak akan menggelandang kembali. Pemerintah harus punya
solusi terhadap masalah perekenomian warganya terkhusus gelandangan
misalnya tidak perlu didenda atau dipenjara tapi direhablitas pengembangan
diri terhadap keterampilan dalam waktu tertentu yang dapat dihasilkan
menjadi modal utama untuk bekerja dengan layak.