Standar Akreditasi Klinik - PKP
Standar Akreditasi Klinik - PKP
Standar Akreditasi Klinik - PKP
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN PERORANGAN (PKP)
dr. Astri Hernasari, MM, FISQua
Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN PERORANGAN (PKP)
Gambaran Umum
• Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.
• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional
Pemberi Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien yang
dilaksanakan sehari hari
PKP 1
HAK PASIEN DAN KELUARGA
Tersedia bukti klinik mensosialisasikan Terdapat dokumen bukti klinik telah mensosialisasikan 10
5
hak dan kewajiban pasien. hak dan kewajiban pasien.
0
Tersedia bukti petugas menjelaskan 1. Terdapat dokumen bukti petugas telah menjelaskan 10
5
tentang hak dan kewajiban pasien tentang hak dan kewajiban pasien beserta
0
beserta keluarganya. keluarganya.
2. Melakukan observasi dan wawancara dengan
petugas tentang cara menjelaskan hak dan
kewajiban pasien beserta keluarganya.
Pasien mengerti dan memahami hak dan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pasien mengerti 10
5
kewajibannya. dan memahami hak dan kewajibannya. 0
2. Melakukan wawancara dengan pasien apakah
pasien mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.
Ada pemenuhan hak pasien 1. Terdapat SPO tentang pemenuhan hak pasien 10
5
berkebutuhan khusus atau dalam kondisi berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus 0
khusus. 2. Melakukan observasi dan wawancara kepada
petugas dan pasien terkait proses pemenuhan hak
pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi
khusus.
Tersedia petugas, media atau tempat 1. Terdapat SPO penanganan keluhan/komplain 10
5
untuk menyampaikan keluhan 2. Terdapat dokumen bukti tindak lanjut keluhan 0
pelayanan bagi pasien atau keluarga. oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien
atau keluarga.
Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik
3. Melakukan observasi ketersediaan media atau
dan dikomunikasikan dengan pasien
sarana untuk menyampaikan keluhan
atau keluarga.
pelayanan bagi pasien atau keluarga.
4. Melakukan wawancara pasien terkait
penanganan keluhan.
Ada dokumentasi pengaduan dan 1. Terdapat dokumen bukti pengaduan dan tindak 10
5
tindak lanjut yang telah dilakukan. lanjut yang telah dilakukan 0
2. Melakukan wawancara kepada
petugas/manajemen klinik tentang proses tindak
lanjut pengaduan
PKP 2
KLINIK MELIBATKAN PASIEN DAN
KELUARGA DALAM PROSES ASUHAN
• Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka
terima di klinik.
• Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent).
• Informed consent sedikitnya memuat informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko
tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu
dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran dan
terdokumentasi di rekam medik pasien
Pasien atau keluarga mengetahui rencana 1. Terdapat dokumen bukti pasien atau keluarga mengetahui 10
5
asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil rencana asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
0
asuhan yang diberikan. asuhan yang diberikan.
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien atau keluarga
apakah sudah mengetahui rencana asuhan, diagnostik
dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
PKP 3
AKSES PASIEN KLINIK
Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan skrining 10
5
regulasi yang ditetapkan. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas 0
dan pasien terkait pelaksanaan skrining
PKP 4
PENGKAJIAN PASIEN
Kajian awal sekurang kurangnya memuat data Terdapat bukti pengkajian awal sekurang kurangnya memuat data: 10
5
1) sampai 5)
1. Status fisik 0
2. Psikososial-spiritual
3. Riwayat kesehatan pasien
4. Riwayat penggunaan obat
5. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1x24 jam
Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan Terdapat bukti pengkajian ulang yang dibuat dalam bentuk CPPT dan 10
5
terdokumentasi di Rekam Medik. terdokumentasi di Rekam Medik. 0
PKP 5
RENCANA DAN PEMBERIAN ASUHAN
Maksud dan Tujuan
• Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/ tindakan yang
diberikan kepada pasien.
• Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh
pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan
melalui pengkajian.
• Tujuan utama rencana asuhan adalah memperoleh hasil klinis yang
optimal.
• Rencana asuhan terdokumentasi dengan baik di rekam medis pasien.
Elemen Penilaian
1. Ada bukti Rencana asuhan oleh PPA terdokumentasi di RM
2. Ada bukti Pelaksanaan asuhan dan terdokumentasi di rekam medik pasien
3. Ada bukti Rencana asuhan dievaluasi secara berkala oleh pemberi asuhan
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada bukti rencana asuhan oleh PPA dan Terdapat dokumen bukti rencana asuhan terintegrasi antar 10
5
terdokumentasi di rekam medis pasien. PPA (rencana asuhan bersifat kolaboratif) dan
0
terdokumentasi di rekam medis pasien.
Ada bukti pelaksanaan asuhan dan Terdapat dokumen bukti pelaksanaan asuhan dan 10
5
terdokumentasi di rekam medik pasien. terdokumentasi di rekam medis pasien. 0
Ada bukti rencana asuhan dievaluasi secara 1. Terdapat dokumen bukti rencana asuhan dievaluasi 10
5
berkala oleh pemberi asuhan. secara berkala oleh pemberi asuhan. 0
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
evaluasi rencana asuhan secara berkala
PKP 6
PELAYANAN PROMOTIF & PREVENTIF
Ada bukti pelaksanaan dan laporan Terdapat laporan pelaksanaan program promotif dan 10
5
pelaksanaan program promotif dan preventif (contoh Pelaporan TB/Stunting dan 0
preventif. wasting/HIV/Kesehatan Ibu Anak dll), disesuaikan
dengan jenis pelayanan di klinik
PKP 7
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN
PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI
Maksud dan Tujuan
Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada 1. Terdapat SPO pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko 10
5
pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi tinggi dan pelayanan risiko tinggi
0
sesuai SPO yang ada. 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada
pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara pada petugas dan pasien
terkait pemberian pelayanan terhadap pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi
PKP 8:
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan sesuai standar, sesuai dengan perencanaan dan kajian secara komprehensif
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
• Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pelayanan anestesi dan 10
5
oleh tenaga medis yang kompeten sesuai bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten 0
dengan peraturan perundangan yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
berlaku. 2. Melaksanakan wawancara dengan manajemen klinik,
petugas anestesi dan bedah tentang kompetensi petugas
anestesi dan bedah
Jenis, dosis dan teknik anestesi dan Terdapat dokumen bukti bahwa Jenis, dosis dan teknik 10
5
pemantauan status fisiologi pasien selama anestesi dan pemantauan status fisiologi pasien selama 0
pemberian anestesi oleh petugas dicatat pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam medis
dalam rekam medis pasien. pasien.
Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
bedah. bedah 0
Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
anestesi. anestesi 0
Ada bukti pemantauan dan evaluasi 1. Terdapat dokumen bukti pemantauan dan 10
5
paska anestesi dan bedah. evaluasi selama tindakan pembedahan. 0
2. Terdapat dokumen bukti pemantauan dan
evaluasi paska anestesi dan bedah.
PKP 9
PELAYANAN GIZI
Maksud dan Tujuan
• Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan asuhan klinis.
• Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan
makanan dan gizi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu
disediakan secara regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya.
• Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
Elemen Penilaian
1. Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang berkompeten sesuai dengan
aturan perundangan
2. Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada
pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien
3. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan
pemesanan dan di dokumentasikan.
4. Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet pasien
dan keamanan atau kebersihan makanan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang Terdapat dokumen penetapan petugas yang berkompeten 10
5
berkompeten sesuai dengan aturan sesuai dengan aturan perundangan. 0
perundangan.
Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan Terdapat dokumen rencana asuhan gizi berdasarkan kajian 10
5
kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan 0
dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan dan kebutuhan pasien.
pasien.
Distribusi dan pemberian makanan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa distribusi dan 10
5
dilakukan sesuai jadwal dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan 0
pemesanan dan di dokumentasikan. pemesanan.
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait distribusi dan pemberian makanan yang
dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan
Pasien dan/atau keluarga diberi 1. Terdapat dokumen bukti bahwa Pasien dan/atau 10
5
edukasi tentang pembatasan diet keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet 0
pasien dan keamanan atau kebersihan pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
makanan. 2. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan
petugas terkait edukasi tentang pembatasan diet
pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
PKP 10
PEMULANGAN DAN
TINDAK LANJUT PERAWATAN
Maksud dan Tujuan
• Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari,
apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pasien harus secara
terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan peraturan perundangan.
Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam Terdapat dokumen bukti ringkasan pulang pasien dalam rekam 10
5
rekam medis. medis. 0
Ada bukti pemberian informasi kepada 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi kepada 10
5
pasien saat pulang. pasien saat pulang. 0
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien dan/atau
petugas terkait pemberian informasi kepada pasien saat
pulang.
PKP 11
PELAYANAN RUJUKAN
Maksud dan Tujuan
• Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik,
maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan
yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik.
• Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur sehingga pasien
dijamin memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat
yang tepat.
Elemen Penilaian
1. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
2. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju
dapat memenuhi kebutuhan pasien
3. Pasien/ keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi
persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien
4. Ada sarana transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik
yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap)
5. Ada daftar jejaring rujukan klinik
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada tata cara dan prosedur rujukan Terdapat SPO rujukan pasien. 10
5
pasien. 0
10
Ada sarana transportasi rujukan yang 1. Melaksanakan observasi terkait sarana transportasi yang digunakan
5
memenuhi syarat (khusus klinik yang untuk merujuk pasien yang memenuhi syarat (khusus klinik yang 0
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait sarana
transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
Ada bukti rekam medis diisi Terdapat dokumen bukti rekam medis diisi secara lengkap 10
5
secara lengkap oleh Profesional oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA). 0
Pemberi Asuhan (PPA).
Ada tata cara penyimpanan, Terdapat SPO tentang tata cara penyimpanan, 10
5
peminjaman dan peminjaman dan pemusnahan rekam medis. 0
pemusnahan rekam medis.
Ada bukti klinik menjaga 1. Terdapat dokumen bukti klinik menjaga kerahasiaan 10
5
kerahasiaan rekam medis rekam medis pasien. 0
pasien. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara terkait cara
klinik menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.
PKP 13
PELAYANAN LABORATORIUM
Maksud dan Tujuan
Klinik menetapkan rentang nilai Terdapat penetapan rentang nilai normal untuk setiap jenis 0
5
normal untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan. 10
pemeriksaan yang disediakan.
Ada bukti reagensia esensial dan Tersedia reagensia esensial dan bahan lain sesuai dengan jenis 0
5
bahan lain tersedia sesuai dengan pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya 10
jenis pelayanan yang ditetapkan,
pelabelan dan penyimpanannya.
Ada prosedur pelaporan, pencatatan 1. Terdapat penetapan nilai kritis hasil laboratorium 0
5
dan tindak lanjut hasil laboratorium 2. Terdapat SPO pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil 10
kritis. laboratorium kritis.
3. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pelaporan, pencatatan dan
tindak lanjut hasil laboratorium kritis.
4. Melaksanakan wawancara dengan petugas laboratorium terkait
pelaksanaan prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil
laboratorium kritis.
Ada prosedur rujukan spesimen Terdapat SPO rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika 0
5
dan/atau pengguna layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik. 10
pemeriksaan laboratorium tidak
dapat dilakukan oleh klinik.
Ada bukti pelaksanaan Pemantapan 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal 0
5
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala 10
Mutu Eksternal (PME) secara 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pelaksanaan
berkala. Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) secara berkala di klinik
PKP 14
PELAYANAN RADIOLOGI
Maksud dan Tujuan
• Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan dan
sesuai keamanan radiasi.
• Klinik yang memiliki pelayanan radiodiagnostik dipastikan memiliki
manajemen keamanan radiasi yang meliputi:
1. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan perundang-undangan
2. Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas, radiasi dan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi.
4. Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang praktik dan prosedur
keselamatan.
Elemen Penilaian
1. Klinik menerapkan prosedur pelayanan radiologi
Ada bukti pelayanan radiologi 1. Terdapat dokumen bukti pelayanan radiologi sesuai dengan 0
5
sesuai dengan prosedur yang ada prosedur yang ada termasuk kepatuhan terhadap manajemen 10
termasuk kepatuhan terhadap keamanan radiasi.
manajemen keamanan radiasi. 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pelaksanaan
pelayanan radiologi yang sesuai dengan prosedur yang ada
termasuk kepatuhan terhadap manajemen keamanan radiasi.
PKP 15
PELAYANAN KEFARMASIAN
Maksud dan Tujuan
• Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian.
• Klinik secara berkala minimal satu kali dalam setahun menetapkan
formularium yang mengacu pada Formularium Nasional.
• Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi
pengkajian administrative, farmasetik dan klinis.
• Peresepan hanya dilakukan oleh tenaga medis yaitu dokter, dokter
gigi dan dokter spesialis.
Elemen Penilaian
1. Tersedia bukti Pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi BMHP dan
alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
2. Tersedia daftar formularium obat klinik
3. Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai dengan regulasi
4. Tersedia bukti Dilakukan pengkajian resep dan pemberian obat dengan
benar pada setiap pelayanan pemberian obat
5. Tersedia bukti Pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker.
6. Tersedia bukti Rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
7. Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana diperlukan dan dapat
diakses untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau,
dan diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa
8. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta
psikotropika sesuai dengan regulasi
9. Tersedia bukti Penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik,
benar dan aman sesuai regulasi.
10. Tersedia kebijakan dan atau prosedur penanganan obat kadaluarsa/
rusak
11. Terdapat pencatatan dan pelaporan MESO
12. Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan dan pelaporan
medication error
13. Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, sebagai penanggung jawab
pelayanan kefarmasian, klinik hanya mengelola obat darurat medis
sesuai peraturan perundang-undangan
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti pengelolaan dan 1. Terdapat SK penanggung jawab pelayanan kefarmasian 0
5
pelayanan sediaan farmasi BMHP dan 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi 10
alat kesehatan oleh tenaga BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan
kefarmasian sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap pengelolaan dan
pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga
kefarmasian di klinik
Ada kebijakan dan atau prosedur Terdapat prosedur pengadaan obat sesuai dengan regulasi 0
pengadaan obat sesuai dengan 5
regulasi 10
Tersedia bukti dilakukan 1. Terdapat dokumen bukti dilakukan pengkajian resep dan 0
pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 5
pemberian obat dengan benar pemberian obat 10
pada setiap pelayanan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan
pemberian obat pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar pada
setiap pelayanan pemberian obat
Tersedia bukti pemberian 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi obat dan 0
informasi obat dan konseling konseling oleh Apoteker 5
oleh Apoteker 2. Melaksanakan observasi dan wawancara pelaksanaan 10
pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker
Tersedia bukti rekonsiliasi obat 1. Terdapat dokumen bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat 0
pada pelayanan rawat inap sesuai inap sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5
dengan peraturan perundang- 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas terhadap 10
undangan pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap
Tersedia obat emergensi pada 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui secara berkala 0
unit-unit dimana diperlukan, dan 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi pada unit- 5
dapat diakses untuk memenuhi unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi 10
kebutuhan yang bersifat kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat
emergensi, dipantau, dan diganti waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa.
tepat waktu setelah digunakan 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap ketersediaan
atau bila kadaluarsa. obat emergensi pada unit-unit dimana diperlukan
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan dan pelaporan obat 0
dan pelaporan obat narkotika narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi 5
serta psikotropika sesuai 2. Terdapat daftar obat narkotika serta psikotropika yang 10
dengan regulasi tersedia
3. Melaksanakan observasi wawancara terhadap
penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta
psikotropika
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high alert 0
obat termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi 5
yang baik, benar dan aman 2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat termasuk 10
sesuai regulasi obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi
3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas tentang
penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik,
benar dan aman sesuai regulasi
Tersedia kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO penanganan obat kadaluarsa/ rusak 0
penanganan obat kadaluarsa/ rusak 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat kadaluarsa/ rusak sesuai 5
prosedur 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait penanganan obat
kadaluarsa/ rusak
Terdapat pencatatan dan pelaporan 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring 0
MESO/Monitoring Efek Samping Obat Efek Samping Obat 5
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pencatatan dan 10
pelaporan MESO/Monitoring Efek Samping Obat di klinik
Ada kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan medication error 0
pemantauan dan pelaporan 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemantauan dan pelaporan 5
medication error medication error 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait pelaksanaan
pemantauan dan pelaporan medication error di klinik
Dalam hal klinik tidak memiliki 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya mengelola obat darurat 0
apoteker, sebagai penanggung jawab medis sesuai peraturan perundang-undangan 5
pelayanan kefarmasian, ada bukti 2. Melaksanakan observasi dan wawancara tentang pengelolaan obat 10
bahwa klinik hanya mengelola obat darurat medis di klinik
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH KLINIK…
• PERIKSA KEMBALI SEMUA PERIZINAN
• KOMPOSISI DAN KETERSEDIAAN SDM
• SESUAIKAN PELAYANAN DENGAN REGULASI PEMERINTAH
• SEDIAKAN FORM CATATAN ATAUPUN ISIAN PASIEN
• PERIKSA KEMBALI TENTANG FASILITAS DAN KEAMANAN
• KOMITMEN UNTUK MUTU DAN KESELAMATAN
TERIMA KASIH