PERSIAPAN OBSERVASI

Tema :
Manajemen Waktu & Perilaku Asertif

Dosen Pengampu:
Novita Dian Iva P, M.Psi

Disusun Oleh:

Muhammad Alwan Khairi

41183507200029

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
2021
I. TAHAP PERENCANAAN
WHY : Tujuan → Memahami cara manajemen waktu dalam bekerja

WHAT : Apa yang di observasi → manajemen waktu dalam bekerja

WHO (subjek) :
HOW : Metode Observasi → Langsung /Alamiah
Teknik Pencatatan : Narative deskriptif, checklist perilaku
WHERE :
WHEN :

Dasar Teori : Timpe (2002) menyatakan bahwa manajemen waktu adalah pengelolaan
diri sendiri yang bertujuan untuk dapat menggunakan waktu guna mencapai sasaran.
Rencanakan waktu kita dengan menetapkan sasaran, sasaran apa yang hendak kita kerjakan
yang terbagi dalam tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tentukan waktu yang hendak
kita bagi pada setiap sasaran yang telah kita tetapkan. Pengelolaan waktu yang baik sangat
bermanfaat, dalam pengertian penghematan biaya proyek maupun bermanfaat bagi aset
organisasi yang paling berharga (Timpe, 2002), lebih lanjut Timpe menjelaskan bahwa waktu
adalah sumber yang paling langka dan jika itu tidak dapat dikelola maka hal lain pun tidak
dapat dikelola.

Aspek/ Dimensi serta indikator menurut (Timpe) :

1. Menghindari Memboroskan Waktu
a. Tidak menyia-nyiakan waktu dalam bekerja
b. Mampu mengambil lebih dari satu tugas satu dalam bekerja
c. Pekerjaan tetap berjalan baik meski dilakukan sekaligus
2. Menghindari Penundaan
a. Mengerjakan pekerjaannya langsung ketika diberikan tugas
b. Tidak melakukan hal yang tidak penting ketika bekerja
c. Pekerjaan selesai sesuai target waktu yang ditentukan
3. Menetapkan Prioritas
d. Mendahulukan pekerjaan yang penting/lebih dulu datang
e. Mengutamakan fokus kerja saat bekerja
f. Memprioritaskan hasil yang maksimal dalam bekerja
Dst.
 Check List (Manajemen Waktu)
INDIKATOR AD TIDAK
NO DIMENSI DESKRIPSI
(Perilaku yang diamati) A ADA
1. Menghindari a. Tidak menyia-nyiakan
Memboroskan
waktu dalam bekerja
b. Mampu mengambil
Waktu lebih dari satu tugas
satu dalam bekerja
c. Pekerjaan tetap
berjalan baik meski
dilakukan sekaligus
2. Menghindari a. Mengerjakan
Penundaan
pekerjaannya langsung
ketika diberikan tugas
b. Tidak melakukan hal
yang tidak penting
ketika bekerja
c. Pekerjaan selesai
sesuai target waktu
yang ditentukan
3. Menetapkan a. Mendahulukan
Prioritas
pekerjaan yang
penting/lebih dulu
datang
b. Mengutamakan fokus
kerja saat bekerja
c. Memprioritaskan hasil
yang maksimal dalam
bekerja
Referensi :
II. TAHAP PERENCANAAN
WHY : Tujuan → Memahami perilaku asertif pada remaja

WHAT : Apa yang di observasi → perilaku asertif pada remaja

WHO (subjek) :
HOW : Metode Observasi → Langsung / Alamiah
Teknik Pencatatan : Narative deskriptif, checklist perilaku
WHERE :
WHEN :

Dasar Teori : Kelley (Prabana, 1997) mengatakan bahwa asertif adalah sikap seseorang
dalam mengekspresikan dirinya dengan landasan hak pribadinya sendiri tanpa menyakiti
atau menyinggung hak pribadi orang lain.

Aspek/ Dimensi serta indikator menurut (Kelley) :

1. Berperan dalam pembicaraan
d. Mampu memulai percakapan (memecah keheningan)
e. Ikut berbicara
f. Mempertahankan pembicaraan (Tidak kehabisan topik)
2. Pengekspresian Diri
d. Mampu mengeluarkan isi pikirannya dengan berbicara
e. Merespon/menanggapi lawan bicara
f. Menunjukan ekspresi sesuai dengan topik pembicaraan
3. Penolakan
g. Tidak ragu untuk mengatakan tidak ketika tidak setuju
h. Menyampaikan penolakan tanpa menyakiti perasaan lawan bicara
i. Sanggup menolak saat tidak mampu melakukan sesuatu
Dst.
 Check List (Perilaku Asertif)
INDIKATOR TIDAK
NO DIMENSI ADA DESKRIPSI
(Perilaku yang diamati) ADA
1. Berperan a. Mampu memulai
percakapan (memecah
dalam
keheningan)
pembicaraan b. Ikut berbicara
c. Mempertahankan
pembicaraan (Tidak
kehabisan topik)
2. Pengekspresian a. Mampu mengeluarkan
isi pikirannya dengan
Diri
berbicara
b. Merespon/menanggapi
lawan bicara
c. Menunjukan ekspresi
sesuai dengan topik
pembicaraan
3. Penolakan a. Tidak ragu untuk
mengatakan tidak
ketika tidak setuju
b. Menyampaikan
penolakan tanpa
menyakiti perasaan
lawan bicara
c. Sanggup menolak saat
tidak mampu
melakukan sesuatu

Referensi :