0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan140 halaman

Skripsi Karyati Bonsen (A1g1 16 089)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 140

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT

SEDERHANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN


MAKE A MATCH PADA TEMA 1 PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
SISWA KELAS III SDN 5 DURUKA
KABUPATEN MUNA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Jurusan/Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH
KARYATI BONSEN
A1G1 16 089

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
ii
iii
iv
ABSTRAK

Karyati Bonsen. (A1G116089), “Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat


Sederhana Melalui Model Pembelajaran Make A Match Pada Tema 1
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Siswa Kelas III SDN 5 Duruka
Kabupaten Muna.” Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Halu Oleo. Pembimbing (1) Drs. La Rabani, S.Pd., M.Pd dan (2) Mansyur M,
S.Pd., M.Pd.
Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah model Make A Match dapat
meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SDN 5
Duruka Kabupaten Muna ? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan menulis kalimat sederhana melalui model pembelajaran Make A
Match pada tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup siswa kelas
III di SD Negeri 5 Duruka Kabupaten Muna.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 5 Duruka pada Semester Ganjil Tahun Ajaran
2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 5
Duruka Kabupaten Muna yang berjumlah 12 orang. Prosedur penelitian ini yaitu: (a)
perencanaan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi/pengamatan, (d) refleksi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis kalimat sederhana
secara klasikal pada siklus I mencapai 50% dengan nilai rata-rata 61,10.
Sedangkan pada siklus II secara klasikal mencapai 75% dengan nilai rata-rata
80,55. Aktivitas mengajar guru pada Siklus I mencapai 78% pada siklus II
mencapai 100%. Aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 78% pada siklus
II mencapai 100%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan proses pembelajaran dan
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka.
Kata kunci: Kemampuan menulis kalimat sederhana, model Make A Match

v
ABSTRACT

Karyati Bonsen. (A1G116089), "Improving the Ability to Write Simple Sentences


Through the Make A Match Learning Model on Theme 1 Growth and
Development of Living Things for Class III Students of SDN 5 Duruka, Muna
Regency." Department of Elementary School Teacher Education, FKIP Halu Oleo
University. Advisors (1) Drs. La Rabani, S.Pd., M.Pd and (2) Mansyur M, S.Pd.,
M.Pd.
The formulation of the research problem is whether the Make A Match model can
improve the ability to write simple sentences of third grade students of SDN 5
Duruka, Muna Regency? The purpose of this study was to improve the ability to
write simple sentences through the Make A Match learning model on the theme 1
Growth and Development of Living Things for Grade III students at SD Negeri 5
Duruka, Muna Regency.
This research was conducted at SDN 5 Duruka in the Odd Semester of the
2019/2020 Academic Year. This type of research is a classroom action research
conducted in two cycles. The subjects of this study were 12 teachers and grade III
students of SD Negeri 5 Duruka, Muna Regency. The procedures of this research
are: (a) planning, (b) implementing the action, (c) observation / observation, (d)
reflection. Data collection techniques were carried out by observation, interviews,
tests and documentation. The data analysis technique used quantitative and
qualitative descriptive analysis.
The results of this study indicate that the ability to write simple sentences
classically in the first cycle reached 50% with an average value of 61.10.
Whereas in the second cycle classically reached 75% with an average value of
80.55. The teaching activity of the teacher in cycle I reached 78% in cycle II
reached 100%. Student learning activities in cycle I reached 78% in cycle II
reached 100%. Based on these results, it can be concluded that the Make A Match
learning model can improve the learning process and the ability to write simple
sentences of third grade students of SD Negeri 5 Duruka.

Keywords: Ability to write simple sentences, Make A Match model

vi
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis
panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan seminar hasil penelitian yang berjudul
“Meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana melalui model Make A
Match siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka.” Sholawat dan salam senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga,
sahabat dan semua pengikutnya yang tetap istiqomah di jalannya hingga akhir
zaman Aamiin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan seminar hasil penelitian ini
terselesaikan dengan baik berkat motivasi, bimbingan dan arahan dari kedua
pembimbing. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada kedua
pembimbing yakni Drs. La Rabani, S.Pd, M.Pd., selaku pembimbing 1 dan
Mansyur M, S.Pd, M.Pd., selaku pembimbing 2 yang dengan penuh kearifan
membimbing peneliti mulai dari penyusunan proposal sampai dengan seminar
hasil. Semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat-Nya kepada bapak beserta
keluarga tercinta.
Melalui kesempatan kali ini, penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan seminar hasil
penelitian ini terutama kepada:
1. Prof. Dr. Muhammad Zamrun F, S.Si., M.Si., M.Sc., selaku Rektor
Universitas Halu Oleo yang telah berperan penting dalam penyelenggaraan
pendidikan di Universitas Halu Oleo.
2. Dr. H. Jamiludin, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Halu Oleo.
3. Dr. Izlan Sentryo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo yang
telah memberikan dan memfasilitasi seluruh mahasiswa Pendidikan Guru
Sekolah Dasar agar dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
4. Dr. La Ili, S.Pd., M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah

vii
menyelenggarakan administrasi akademik di Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar dengan baik.
5. Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd., Lisnawati Rusmin, S.Pd., M.Sc., Prof. Dr.I Ketut
Suardika, S.Pd., M.Si., Dra. Hj Sakka Hasan, M.Pd selaku tim penguji yang
telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.
6. Dosen dan Staf Administrasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah menuntun dan memberikan curahan ilmu pengetahuan yang sangat
berguna.
7. La Ode Ndilae, S.Pd. SD selaku Kepala Sekolah SD Negeri 5 Duruka yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau
pimpin dan juga memberikan masukan kepada penulis selama pelaksanaan
penelitian.
8. Siti Nasrati, S.Pd.I selaku Guru Kelas III SD Negeri 5 Duruka yang telah
banyak memberikan bantuan baik tenaga, pikiran serta arahan selama
pelaksanaan penelitian.
9. Kedua orang tuaku tercinta, ibunda Ambaria Usu dan ayahanda Bonsen yang
telah menjadi orang tua terhebat, yang selalu memberikan doa, perhatian,
kasih sayang, pengorbanan dan dukungan yang tak henti-hentinya sejak
penulis lahir hingga saat ini. Kakak tercinta Sabarul Bonsen dan adik
tersayang Salniati Bonsen yang selalu memberikan dukungan dan semangat
yang tak ada henti-hentinya kepada penulis. Serta semua keluargaku yang
tidak bisa penulis tulis satu-persatu yang selalu memotivasi dan memberikan
dukungan kepada penulis. Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan
untuk kalian semua.
10. Sahabat-sahabat terbaik, Harnawanti Hasim, Siti Mey Ananda Natali, Galih
Sri Andriyani, Refri Dikiarto Likra, Winda Safitri, Wa Ode Sitti Nur Hameda
Hafili, Wa Ode Uswatun Hasanah, Yunita Sulpa, Sri Mona Ningsih, Alfianti,
Jini Maulia, Wa Ode Riyan Ridayanti yang tidak pernah mengeluh dan
sama-sama berjuang untuk mendapatkan hasil terbaik serta selalu membantu
dan saling memberi semangat satu sama lain.

viii
11. Teman-teman mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Halu Oleo angkatan 2016 atas segala bantuan dan kerjasamanya
dalam menempuh studi.
12. Pihak-pihak yang telah memberikan bantuaan, semangat serta doa untuk
penulis, baik secara langsung maupun tak langsung.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan hasil penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis berharap adanya
kritik dan saran yang membangun. Semoga dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya. Aamiin. Wassalamualaikum Wr.Wb

Kendari, Desember 2020


Peneliti

Karyati Bonsen

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..........................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iv
ABSTRAK .........................................................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................vi
UCAPAN TERIMAKASIH..............................................................................vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................x
DAFTAR TABEL..............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1


A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................3
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................3
D. Manfaat Penelitian .............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................5


A. Deskripsi Teori ..................................................................................5
1. Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana ...................................5
2. Model Pembelajaran Make A Match ...........................................13
3. Tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup .........17
B. Deskripsi Temuan ..............................................................................19
C. Kerangka Berpikir .............................................................................20
D. Hipotesis Tindakan ............................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................23


A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ........................................23
1. Jenis Penelitian ............................................................................23
2. Rancangan Penelitian ..................................................................24
B. Subjek Penelitian ...............................................................................25
1. Subjek Penelitian .........................................................................25
2. Faktor yang Diteliti......................................................................26
C. Lokasi Penelitian ...............................................................................26
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................26
1. Data dan Sumber Data .................................................................26
2. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................27
E. Teknik Analisis Data .........................................................................28
1. Data Kualitatif .............................................................................29
2. Data Kuantitatif ...........................................................................29
F. Indikator Kinerja.................................................................................30
1. Indikator Proses ..........................................................................30
2. Indikator Hasil .............................................................................30

x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................31
A. Hasil Penelitian ..................................................................................31
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................58


A. Kesimpulan ........................................................................................58
B. Saran .................................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Siklus I ........................................................................39


Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus II .......................................................................49

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Pemetaan Kompetensi Dasar Subtema 1 dan 2 ....................18
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ..........................................................21
Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................25
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................26
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Observasi Awal dan Siklus I ..............52
Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II .....................................53
Gambar 4.3 Kenaikan Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II.........................54
Gambar 4.4 Kenaikan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ...........................56

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal PTK.....................................................................................63


Lampiran 2. Lembar Wawancara ........................................................................64
Lampiran 3. Silabus Subtema 1 ..........................................................................65
Lampiran 4. Silabus Subtema 2 ..........................................................................68
Lampiran 5. RPP Siklus I Pertemuan 1 ...............................................................73
Lampiran 6. RPP Siklus I Pertemuan 2 ...............................................................78
Lampiran 7. RPP Siklus II Pertemuan 1 .............................................................83
Lampiran 8. RPP Siklus II Pertemuan 2 .............................................................88
Lampiran 9. LKS Siklus I Pertemuan 1 ..............................................................94
Lampiran 10. LKS Siklus I Pertemuan 2 ............................................................95
Lampiran 11. LKS Siklus II Pertemuan 1 ...........................................................96
Lampiran 12. LKS Siklus II Pertemuan 2 ...........................................................97
Lampiran 13. Evaluasi Siklus I ...........................................................................98
Lampiran 14. Evaluasi Siklus II ..........................................................................99
Lampiran 15. Pedoman Penskoran Evaluasi Siklus I..........................................100
Lampiran 16. Pedoman Penskoran Evaluasi Siklus II ........................................101
Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Siklus I Pertemuan 1 .....................................................................102
Lampiran 18. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Siklus I Pertemuan 2 .....................................................................104
Lampiran 19. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Siklus II Pertemuan 1 ....................................................................106
Lampiran 20. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Siklus II Pertemuan 2 ....................................................................108
Lampiran 21. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan 1 .....................................................................110
Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan 2 .....................................................................112
Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan 1 ....................................................................114
Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan 2 ....................................................................116
Lampiran 25. Data Hasil Evaluasi Siklus I .........................................................118
Lampiran 26. Data Hasil Evaluasi Siklus II ........................................................119
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian ................................................................120
Lampiran 28. Riwayat Hidup ..............................................................................126

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat kemampuan
berbahasa. Keempat kemampuan berbahasa tersebut, yaitu keterampilan
menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill),
keterampilan membaca (reading skill), keterampilan menulis (writing skill).
Keempat kemampuan tersebut dilandasi oleh kemampuan berpikir dan
kemampuan-kemampuan tersebut saling menunjang dan tidak terpisahkan.
Dalam pembelajaran di kelas, keterampilan berbahasa tersebut diintegrasikan
dalam satu kesatuan. Namun untuk kepentingan pembinaan keterampilan
berbahasa siswa, setiap kemampuan berbahasa dapat dipilah sebagai fokus-
fokus pembelajaran, misalnya untuk mengembangkan kemampuan menulis
para siswa, pembelajaran dapat dikonsentrasikan pada pengembangan
keterampilan menulis.
Pembelajaran bahasa berjalan linear/lurus, yaitu diawali dengan
menguasai bahasa lisan (menyimak dan berbicara) dan baru kemudian beralih
kebahasa tulis (membaca dan menulis). Melalui menulis seseorang dapat
mengungkapakan pikiran dan gagasannya. Menurut Rusyana dalam Latae, A
(2014:201) bahwa keterampilan menulis merupakan kemampuan
menggunakan pola-pola bahasa secara tertulis untuk mengungkapkan suatu
gagasan atau pesan. Keterampilan menulis permulaan harus benar-benar
diperhatikan terutama di sekolah dasar, karena hanya dengan cara itulah guru
dapat menjadikan siswa memiliki kemampuan berbahasa indonesia yang baik
dan benar.
Menulis adalah keterampilan berbahasa yang paling sukar dan sangat
ko mpleks. Dikatakan sukar dan kompleks karena banyak siswa tidak mampu
menulis dengan baik. Ketidakmampuan menulis dengan baik itu disebabkan
siswa tidak dapat menyusun kalimat dengan baik dan benar, kurangnya
kemampuan kosa kata ataupun ketidakmampuan menentukan kapan mereka

1
2

harus menulis dan apa yang menjadi ide pokok dalam penulisannya. Sehingga
keterampilan menulis siswa perlu diperhatikan sungguh-sungguh (Akhyar, F
2017:13)
Menurut Nurmila, M (2013:84) faktor-faktor penyebab rendahnya
kemampuan menulis siswa di sekolah dasar di antaranya yaitu siswa enggan
menulis, tidak tahu untuk apa siswa menulis, serta kurangnya minat siswa
untuk menulis. Hal ini disebabkan kurangnya sarana dan media yang menarik
minat siswa untuk menulis, strategi pembelajaran yang kurang sesuai dengan
minat dan pengalaman sehari-hari siswa, serta penerapan model-model
pembelajaran yang tidak sesuai bagi siswa, dan sebagainya.
Hal tersebut di atas terjadi juga di SDN 5 Duruka Kabupaten Muna,
Nomor 101200201016. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nasrati
yang dilakukan pada tanggal 27 Juli 2020, bahwa proses pembelajaran
berlangsung secara konvensional. Siswa kurang tertarik dengan kegiatan
menulis dan minat belajar menulis siswa rendah, siswa kurang aktif dan
merasa jenuh jika ada aktivitas menulis. Selain itu, berdasarkan data
dokumentasi guru kelas III SD Negeri 5 Duruka pada tanggal 27 Juli 2020,
“hasil belajar dalam menulis kalimat sederhana siswa kelas III pada
pembelajaran ke-5 dan 6 subtema 1 belum mencapai KKM.” Hal ini dapat
dilihat dari dokumen guru mengenai hasil belajar dalam menulis kalimat
sederhana siswa tahun ajaran 2018/2019, dari 12 siswa hanya 3 orang siswa
(25%) yang nilainya mencapai KKM (70), atau secara klasikal kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa mencapai 25% dengan nilai rata-rata 50,62.
Untuk itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan
menulis siswa yaitu pertama, guru membangkitkan motivasi dan minat siswa
untuk menulis. Kedua, guru perlu menguasai dan mengembangkan berbagai
alternatif dalam pembelajaran. Guru dalam hal ini berfungsi membimbing dan
mengarahkan siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan menulisnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka guru harus menciptakan
sesuatu proses pengajaran yang dinamis, pembelajaran yang melibatkan peran
siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tersebut juga
3

harus dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi pembelajaran.


Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa adalah model pembelajaran
Make a Match. Keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil
belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan. Make a Match atau mencari pasangan merupakan salah satu
alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan model ini dimulai
dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan
kartunya diberi poin. Pembelajaran kooperatif tipe Make A Match membawa
konsep pemahaman kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan model Make A Match sangat cocok diterapkan
di kelas rendah yang masih besar keinginannya untuk banyak bermain karena
model pembelajaran Make A Match ini berupa model pembelajaran yang
melibatkan siswa bermain sambil belajar sehingga membuat siswa aktif
belajar dengan suasana yang menyenangkan dan siswa dapat menulis
pengalamannya dalam bermain dengan mudah. Berdasarkan hal tersebut di
atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Meningkatkan Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Melalui Model
Pembelajaran Make A Match Pada Tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup Siswa Kelas III SDN 5 Duruka Kabupaten Muna.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “apakah model Make A Match dapat meningkatkan
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SDN 5 Duruka
Kabupaten Muna?
C. Tujuan Penelitian
Sesusai dengan latar belakang dan perumusan masalahnya, maka
penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat
sederhana siswa kelas III melalui model pembelajaran Make A Match di SDN
5 Duruka Kabupaten Muna.
4

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Siswa adalah dapat membuat siswa aktif belajar menulis
kalimat sederhana dalam suasana yang menyenangkan.
2. Manfaat bagi Guru adalah guru dapat menerapkan model Make A Match
dalam melakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa.
3. Manfaat bagi Sekolah adalah dapat memberikan masukan bagi sekolah
mengenai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah serta dapat meningkatkan kinerja guru dan
sekolah dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu dan
berkualitas.
4. Manfaat bagi Peneliti adalah dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan dalam pembelajaran di dalam kelas dan langkah untuk
mengembangkan inovasi dalam pembelajaran yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana
a. Pengertian Menulis
Menulis dapat diartikan sebagai proses menghasilkan lambang
bunyi. Pengertian semacam ini dikenal sebagai menulis permulaan.
Menulis pada dasarnya adalah proses untuk mengemukakan ide dan
gagasan dalam bahasa tulis. Kemampuan atau keterampilan menulis
adalah kemampuan mengungkapakan gagasan, pendapat, dan perasaan
kepada pihak lain melalui bahasa tulis. Dengan menulis maka seseorang
akan dapat mengungkapkan ide ataupun sesuatu yang ada dalam
pikirannya ke dalam lambang grafis, dengan tujuan orang lain dapat
membaca apa yang telah diungkapkan. Menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak
langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi
harus melalui proses belajar dan berlatih. Menulis merupakan suatu
kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis
harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa kata, struktur kalimat,
pengembangan paragraf, dan logika berbahasa (Agus Mugianto, 2015:12).
Begitu juga, menurut Gie dalam Pertiwi, Sumarno & Dwi
(2019:263) bahwa menulis memiliki kesamaan makna dengan mengarang,
yaitu segenap kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
keberhasilan siswa dalam menulis dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan baik dibidang akademik maupun
non-akademik hal ini menjadi kajian utama guna mendukung terciptanya
output pendidikan yang mumpuni secara kognitif dan psikomotor.
Lain halnya, menurut Achmad (2017:62) menulis merupakan suatu
kegiatan menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis bisa dilakukan pada kertas dengan

5
6

menggunakan alat tulis seperti pena atau pensil. Pada awalnya, menulis
dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif
(hieroglyph) pada zaman Mesir Kuno. Tulisan dengan akasara muncul
sekitar 5000 tahun lalu. Orang-orang Sumeria (Irak saat ini) menciptakan
tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda
dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata atau benda. Kegiatan
menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan yang
menyebabkan orang semakin giat menulis karena karya mereka mudah
diterbitkan.
Selanjutnya, pendapat lain tentang menulis dikemukakan oleh
Akhyar, F (2017:14-15) yang mendefenisikan menulis adalah keterampilan
produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan
berbahasa lainnya. Menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan
kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan
pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Secara umum tujuan menulis sebagai berikut :
1) Memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain
dalam mengerjakan sesuatu, misalnya petunjuk cara menggunakan
mesin, merangkai bunga, dan sebagainya.
2) Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan
tentang suatu hal yang harus diketahui orang lain, misalnya
menjelaskan mengenai manfaat lari bagi kesehatan jantung.
3) Menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu
yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, misalnya
menceritakan tentang tentang perjuangan Sultan Hasanuddin.
4) Meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga
menjadi lebih singkat. Misalnya dari 150 halaman menjadi 10
halaman, maupun ide pokoknya tidak hilang.
5) Meyakinkan, yakni tulisan berusaha meyakinkan orang lain agar
setuju atau sependapat dengannya (Akhyar, 2017:14-15).
7

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah salah satu


keterampilan berbahasa yang digunakan dalam berkomunikasi dengan
orang lain/pembaca secara tidak langsung dengan menciptakan suatu
catatan atau informasi pada suatu media melalui aksara atau tulisan.
b. Tahapan-tahapan Menulis
Menurut Syamsudin dalam Dafit, F (2017:52-53) tahapan-tahapan
menulis terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Tahap pramenulis.
Guru memperlihatkan contoh karangan persuasi, guru memberikan
pancingan pada siswa bagaimana merubah bacaan yang telah dibaca
menjadi tulisan.
2) Tahap menulis
Melalui observasi (teks, gambar, perpustakaan) siswa menuliskan ide
dan gagasan tulisan yang akan ditulis pada LKPD, kemudian melalui
elaborasi, siswa dengan bimbingan guru membuat kerangka karangan dan
mengembangkan ide dengan mengaitkan disiplin ilmu lain berdasarkan
peta konsep yang telah dibuatnya, kerangka karangan yang dibuat
dibacakan ke depan kelas dan yang lainnya menanggapi idenya, siswa
mengembangkan gagasan menjadi karangan.
3) Tahap pascamenulis
Siswa memperbaiki dan melakukan revisi terhadap tulisan yang
dibuatnya, selanjutnya siswa mempresentasikan atau mempublikasikan
karangannya pada tempat yang telah disediakan guru.
Sependapat dengan Syamsudin, menurut Pappas dalam Nuryani, E
(2016:58-64) selama menulis, penulis mengandalkan struktur pengetahuan
yang dimilikinya untuk dikomunikasikan kepada orang lain melalui
tulisannya. Dengan demikian, dalam peristiwa menulis terjadi proses
mental yang sangat aktif. Penulis aktif mengolah secara kreatif skemata
yang dimilikinya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan agar bisa
dinikmati orang lain. Proses penuangan ide-ide ke dalam bentuk tulisan
pada umumnya melalui tahap-tahap berikut:
8

prapenulisan (prewriting), penyusunan buram (drafting), revisi (revising),


pengeditan (editing), dan publikasi (publishing).
1) Prapenulisan (prewriting)
Pada tahap ini penulis berusaha menemukan apa yang akan mereka
tulis. Siswa SD pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam
menemukan ide-ide yang hendak mereka tulis, oleh sebab itu guru SD
perlu membantu mereka menemukan ide-ide/topik-topik yang hendak
mereka tuliskan.
2) Penyusunan buram (drafting )
Pada tahap ini siswa diajak untuk mencoba mengembangkan kerangka
(mengkreasi teks) ke dalam bentuk karangan utuh. Mereka kita ajak
memproduksi dan menuangkan kata-kata secara kreatif ke dalam
kalimat/paragraf secara spontan. Mereka diberikan kebebasan dalam
mengembang teks, sebab buram belum merupakan teks jadi, siswa nanti
masih diberikan teks untuk merevi dan mengeditnya pada tahap
berikutnya. Munculkan keberanian menulis, dan jangan dibuat mereka
takut salah. Biarkan mereka secara kreatif memilih kata-kata (diction),
menggunakan tanda baca dan ejaan, sebagai upaya mengkontruksikan ide-
idenya ke dalam teks.
3) Revisi (revising)
Pada tahap ini siswa sebagai penulis diajak mencoba untuk berpikir
kembali, melihat kembali, dan mengkonstruksi kembali teks yang telah
disusun. Mereka diajak untuk melihat kembali apakah ide-idenya telah
diungkapkan dengan jelas, runtut, dan lengkap. Apakah cara-cara
pengungkapannya sudah cukup kreatif dan tidak menjiplak (original).
Untuk memperhalus/mempercantik tulisannya dapat dilakukan dengan
cara konferensi (conference). Konferensi dilakukan antara siswa sebagai
penulis, guru, dan siswa lain sebagai pembaca. Konferensi merupakan
aktivitas berbagi pendapat (sharing) untuk melihat kembali kesalahan-
kesalahan dalam memunculkan ide-ide, menyusun kerangka, dan dalam
menuangkannya ke dalam buram. Sharing pendapat dapat difokuskan pada
9

penggunaan struktur kalimat, diksi, ejaan, atau pada tanda baca. Melalui
konferensi struktur kalimat yang kurang logis, diksi yang kurang tepat,
ejaan dan tanda baca yang salah dapat diperbaiki.
4) Pengeditan (editing)
Pada tahap ini siswa sebagai penulis teks diajak untuk mencoba
memperhalus, mempertajam, dan memperjelas pesan-pesan yang telah
dituangkan dalam buram agar menarik dan mudah dipahami pembaca.
Pada kegiatan ini aktivitas yang ditekankan adalah aktivitas menata aspek
kebahasaannya, seperti struktur kalimat, diksi, ejaan, dan tanda baca,
sampai teks yang dibuat siswa dianggap layak untuk dipublikasikan.
Masukan dari teman dan guru pada tahap revisi dan dari membandingkan
dengan model tulisan orang lain, sangat baik digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan aktivitas editing ini.
5) Publikasi (Publishing).
Pada tahap ini siswa sebagai penulis diminta untuk mempresentasikan
tulisannya baik dalam forum kelas, maupun melalui jurnal, majalah
dinding, atau lainnya. Publikasi dengan presentasi pada forum kelas,
sekaligus dapat difungsikan untuk memperoleh masukan dari teman
sejawat atau dari guru. Publikasi melalui media massa, seperti jurnal atau
majalah dinding juga dimaksudkan untuk memperoleh apresiasi atau
masukan dari khalayak. Dengan publikasi ini siswa akan memperoleh
masukan untuk tulisan-tulisan berikutnya.
Kelima tahapan menulis tersebut dilakukan dengan bimbingan guru. Guru
perlu memiliki seni membimbing, seni bertanya untuk mengungkap buah
pikiran siswa dalam aktivitas menulis. Motivasi untuk mengajak siswa
menulis sangat diperlukan. Upayakan agar guru tidak membuat siswa
frustasi. Sebaliknya guru harus bisa mendorong agar siswa berani
mengungkapkan pikiran, perasaan, dan imajinasinya dalam tulisan.
Upayakan siswa tidak takut menulis, tetapi guru harus pintar membuat
siswa gemar dan menulis dengan hati senang (Nuryani, E 2016:58-64).
10

c. Pengertian Kalimat
Pertama-tama harus benar-benar dimengerti dan dipahami terlebih
dahulu bahwa pemahaman ihwal kalimat merupakan hal yang sangat
penting dalam hal karang-mengarang atau tulis-menulis. Ide atau gagasan
penulis dalam sebuah tulisan atau karangan harus diungkapkan secara
lengkap lewat kalimat-kalimat dalam sebuah karangan atau tulisan itu.
Pemahaman ihwal kalimat yang tidak lengkap akan tidak benar, lazimnya
juga akan melahirkan ketidakbenaran dan ketidaklengkapan didalam
pengungkapannya. Maka memahami ihwal apa itu sebenarnya kalimat
adalah hal yang sangat mendasar bagi siapa saja yang hendak
berkecimpung dan menceburkan diri dalam tulis-menulis atau karang-
mengarang. Nah sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam bahasa resmi,
baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis, harus memiliki unsur pokok
yang lazim disebut dengan subjek dan predikat. Kalau tidak memiliki
kedua unsur pokok itu, bentuk kebahasaan tersebut bukanlah sebuah
kalimat, tetapi hanyalah frasa atau kelompok kata (Kunjana Rahardi,
2009:127) .
Di samping itu, menurut Hasan Alwi dalam Widiagustini
(2019:69) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau
tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda,
dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang
mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses
fonologi lainnya. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?),
atau tanda seru (!). sementara itu, didalamnya disertakan pula berbagai
tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi.
Sesungguhnya yang menentukan kalimat bukanlah banyaknya kata yang
menjadi unsurnya, melainkan maksud dan intonasinya. Setiap satuan
kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai dengan nada akhir
turun atau naik.
11

Kemudian, menurut Finoza dalam Itaristanti (2015:3-4) kalimat


adalah bagian ujaran atau tulisan yang biasanya mempunyai struktur
minimal subjek dan predikat dan intonasi finalnya menunjukkan
ujaran/tulisan tersebut sudah lengkap maknanya. Adapun struktur/unsur
fungsi kalimat secara lengkap terdiri dari unsur subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan.
(1) unsur subjek. Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjuk pada
pelaku, sesuatu hal atau suatu masalah yang menjadi pokok
pembicaraan. Subjek dapat dikenali dengan kata tanya siapa/apa.
(2) unsur predikat. Bagian kalimat yang memberitahu melakukan
perbuatan apa subjeknya disebut dengan predikat. Predikat dapat juga
menyatakan sifat dan jumlah yang dimiliki subjek.
(3) unsur objek. Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi
predikat. Letaknya selalu di belakang predikat (untuk verba transitif).
Objek dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
(4) unsur pelengkap. Unsur ini tidak dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Pelengkap terdapat dalam klausa yang tidak dapat
dipasifkan.
(5) unsur keterangan. Keterangan merupakan bagian kalimat yang
menerangkan predikat. Posisinya mana suka atau dapat berpindah
letak.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa
kalimat adalah satuan bahasa yang mengungkapkan pikiran atau perasaan
secara utuh. Pikiran dan perasaan tersebut kemudian dapat diungkapkan
baik secara lisan maupun tulisan.
d. Menulis Sederhana/Permulaan
Menurut Rofi’uddin dalam Idayanti & Zulkarnaini (2016:51)
menulis permulaan pada tingkat dasar adalah pembelajaran menulis yang
lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak
dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau
menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam
12

sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya,


dengan kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan anak-anak digiring
pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam
bentuk bahasa tulis melalui lambang-lambang tulis yang sudah
dikuasainya. Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya. Di mana
Tahap-tahap Kegiatan Menulis Permulaan ada dua tahap dalam pengajaran
menulis permulaan yaitu tahap pramenulis dan tahap menulis.
Yang termasuk tahap pramenulis adalah:
(1) Melemaskan lengan dengan menulis di udara.
(2) Memegang pensil dengan benar (pensil tajam jarak mata pensil dan
jari cukup, posisi atau kemiringan pensil benar, susunan jari, dan
posisi tangan kiri benar.
(3) Melemaskan jari dengan mewarnai menjiplak, menggambar, melatih
dasar menulis (garis tegak, miring, lurus, lengkung)
(4) Melemaskan jari dengan cara menuliskan huruf dengan menggunakan
jari (di pasir, di meja atau di udara).
Sedangkan yang termasuk ke dalam tahap menulis adalah:
(1) Penulisan huruf.
(2) Penulisan kata.
(3) Penggunaan kalimat sederhana.
(4) Tanda baca (huruf kapital, titik, dan tanda tanya).
Sejalan dengan itu, menurut Santosa dalam Nurcahyati, I
(2014:140) pembelajaran menulis di SD terdiri atas dua bagian yakni,
menulis permulaan dan menulis lanjut. Menulis permulaan yaitu menulis
yang diawali dari melatih siswa memegang alat tulis dengan benar,
menarik garis, menulis huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana dan
seterusnya.
Sementara itu, menurut Yeti Mulyati dalam Hidayah, (2016:27)
Pada kelas rendah menulis disebut menulis permulaan. Keterampilan
menulis yang diajarkan pada kelas I dan II sekolah dasar mencangkup
penulisan kata dan kalimat dengan menggunakan huruf kecil sampai
13

belajar menggunakan huruf besar atau huruf kapital. Keterampilan menulis


permulaan merupakan keterampilan yang wajib dikuasai oleh siswa
sebagai dasar mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan lain di
jenjang berikutnya. Penguasaan keterampilan menulis sangat
mempengaruhi kemampuan siswa, terlebih lagi kemampuan kognitif dan
kemampuan psikomotoriknya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Sugiran (2008:53) yang menyatakan bahwa kemampuan membaca dan
menulis permulaan harus dikuasai sejak dini karena keduanya sebagai
dasar memahami dan mempelajari ilmu pengetahuan lain.
Suatu kalimat disebut kalimat sederhana karena berkaitan dengan
pola kalimatnya yang masih medasar. Kalimat sederhana sudah dapat
dipastikan kalimat tunggal. Pola kalimat yang dimililki kalimat sederhana
adalah subjek (S) dan predikat (P) (Hilda Karli, 2015:6).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
permulaan adalah pengajaran menulis dasar terbimbimbing yang diajarkan
pada kelas rendah untuk memperoleh kemampuan menulis dengan baik.
2. Model Pembelajaran Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran
Model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Berangkat dari pemahaman
tersebut, maka model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam
mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif (Ani Setiani & Priansa, 2018:
150)
Menurut Suprijono dalam Tarigan (2014:58) model pembelajaran
adalah suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
Dari penjelas mengenai model pembelajaran, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran adalah kerangka koseptual atau rangkaian
14

penyajian materi yang meliputi segala aspek pembelajaran dalam


mengorganisasikan pengalaman proses pembelajaran agar tercapai tujuan
dari sebuah pembelajaran.
b. Model Make A Match
Model pembelajaran Make A match merupakan model
pembelajaran yang dikembangkan Loma Curran. Ciri utama model Make
A match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan
jawaban atau pertanyaan Materi tertentu dalam pembelajaran.
Pelaksananan model Make A match harus didukung dengan keaktifan
siswa untuk bergerak mencari pasangan dengan kartu yang sesuai dengan
jawaban atau pertanyaan dalam kartu tersebut. Siswa yang
pembelajarannya dengan model Make A match aktif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga dapat mempunyai pengalaman belajar yang
bermakna (Aris Shoimin, 2017:98).
Menurut Rahmad dalam Febriana (2011:154-155) model
pembelajaran Make A match artinya metode pembelajaran mencari
pasangan. Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban),
lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang
dipegang. Suasana pembelajaran dalam model pembelajaran Make A
match akan riuh tetapi sangat asik dan menyenangkan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Anita, L (2008:56) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran tipe Make A match atau membuat
pasangan merupakan teknik belajar yang memberi kesempatan siswa
untuk bekerja sama dengan orang lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran tipe Make A match adalah suatu teknik pembelajaran
mempasangkan kartu jawaban dan pertanyaan atau dapat dikatakan
membuat sambil belajar mengenai suatau konsep atau topik.
c. Langkah-langkah Model Make A Match
Model pembelajaran Make A match dilakukan di dalam kelas
dengan suasa yang menyenangkan karena dalam pembelajarannya siswa
15

dituntut untuk berkompetisi mencari pasangan dengan kartu yang


dibawahnya dengan waktu yang cepat.
Langkah-langkah model pembelajaran tipe Make A match (membuat
pasangan) yang dikemukakan oleh Rusman (2014:224) adalah sebagai
berikut :
1) Guru menyiapkan beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi
review.
2) Setiap peserta didik mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban
atau soal dari kartu yang dipegang.
3) Peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartu yang dipegangnya (kartu soal/kartu jawaban), peserta
didik yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin.
4) Setelah satu babak berlangsung, guru kembali mengumpulkan
kartunya dan mengacak kembali untuk dibagikan ulang dengan tujuan
agar siswa mendapat kartu yang berbeda dari kartu sebelumnya.
Model pembelajaran Make A match dapat melatih siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara merata serta menuntut
siswa bekerja sama dengan anggota kelompoknya agar tanggung jawab
dapat tercapai, sehingga semua siswa aktif dalam proses pembelajaran
(Rusman, 2014:224).
Sejalan dengan pendapat Rusman, penjelasan lain mengenai
langkah-langkah model pembelajaran Make A match dikemukakan oleh
Shoimin, A (2017:98-99) yaitu :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal
dan bagian lainnya kartu jawaban.
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya (soal jawaban).
16

5) Setiap siswa yang dapat mecocokkan kartunya sebelum batas waktu


diberi poin.
6) Setiap satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda daei sebelumnya.
7) Kesimpulan/penutup.
Selain itu, pendapat lain terdapat beberapa sintak dalam
melakukan model pembelajaran Make a Match menurut Huda dalam
Yuniawati dan Kristin (2017:144-145) seperti berikut ini: (1) Guru
menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk
mempelajari materi dirumah, (2) Siswa dibagi kedalam 2 kelompok,
misalnya kelompok A dan kelompok B kedua kelompok diminta untuk
berhadap-hadapan, (3) Guru membagikan katu pertanyaan kepada
kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. (4) Guru
menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari atau
mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain, guru juga
perlu menyampaikan batasan maksimum waktu yang ia berikan kepada
mereka. (5) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari
pasangannya dikelompok B jika mereka sudah menemukan pasangannya
masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya, guru
mencatat mereka kepada kertas yang sudah dipersiapkan. (6) Jika waktu
sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa waktu sudah habis. Siswa
yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul sendiri. (7)
Guru memanggil 1 pasangan untuk berpresentasi. Pasangan lain dan siswa
yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan
apakah pasangan itu cocok atau tidak. (8) Guru memanggil pasangan
berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan
presentasi.
d. Kelebihan Model Make A Match
Kelebihan model pembelajaran Make A match menurut Huda, M
(2013:253) adalah :
17

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif


maupun fisik.
2) Karena ada unsur permainan, model ini menyenangkan.
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Efektif melatih kedisiplinan siswa untuk menghargai waktu dalam
belajar.
Sejalan dengan Miftahul Huda pendapat lain mengenai kelebihan
metode pembelajaran Make A match menurut Shoimin, A (2017:98-99)
yaitu :
1) Suasana kegembiraan akan muncul didalam proses pembelajaran.
2) Kerja sama antar-sesama siswa terwujud dengan dinamis.
3) Munculnya dinamika gotong royong yang merata diseluruh siswa.
e. Kelemahan Metode Make A Match
Kelemahan model pembelajaran Make A match menurut Huda, M
(2013:253) adalah :
1) Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu
yang terbuang.
2) Pada awal-awal penerapan model, banyak siswa yang malu
berpasangan dengan lawan jenisnya.
3) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa
yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.
Selain itu, pendapat lain oleh (Aris Shoimin, 2017:98-99) tentang
kekurangan Model pembelajaran Make A match yaitu :
1) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan pembelajaran.
2) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat menjadi kelas lain.
3) Guru perlu persiapkan bahan dan alat pembelajaran yang memadai.
3. Tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
a. Tema 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pada tema 1 pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup terdapat
beberapa subtema yaitu subtema 1 “ciri-ciri makhluk hidup”, subtema
18

2 “pertumbuhan dan perkembangan manusia”, subtema 3 “pertumbuhan


hewan”, dan subtema 4 “pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan”.
b. Pemetaan Kompetensi Dasar Subtema 1
Pemetaan kompetensi dasar subtema 1 “Ciri-ciri Makhluk Hidup” dapat
dilihat pada gambar berikut :

Matematika
PPKn 3.1 Menjelaskan sifat-sifat
1.1. Menerima arti bintang, rantai, pohon beringin, kepala operasi hitung pada
banteng, dan padi kapas pada lambang negara “Garuda bilangan cacah.
Pancasila” sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 4.1 Menyelesaikan masalah
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam keberagaman di yang melibatkan
lingkungan sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang penggunaan sifat-sifat
Maha Esa. operasi hitung pada
2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang sesuai dengan bilangan cacah.
sila-sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila”.
2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai wujud
bersatu dalam keberagaman di lingkungan sekitar.
3.1 Memahami arti gambar pada lambang negara “Garuda Bahasa Indonesia
Pancasila”. 3.4 Mencermati kosakata dalam
3.3 Menjelaskan makna keberagaman karakteristik teks tentang konsep ciri-ciri,
individu di lingkungan sekitar. kebutuhan (makanan dan
3.4 Memahami makna bersatu dalam keberagaman di tempat hidup), pertumbuhan,
lingkungan sekitar. dan perkembangan makhluk
4.1 Menceritakan arti gambar pada lambang negara hidup yang ada di lingkungan
“Garuda Pancasila”. setempat yang disajikan dalam
4.3 Menyajikan makna keberagaman karakteristik bentuk lisan, tulis, visual,
individu di lingkungan sekitar. dan/atau eksplorasi lingkungan.
4.4 Menyajikan bentukbentuk kebersatuan dalam 4.4 Menyajikan laporan tentang
keberagaman di lingkungan sekitar. konsep ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

Sub tema 1 & 2

SBdP
3.1 Mengetahui unsur-unsur seni rupa dalam PJOK
karya dekoratif.
3.2Mengetahui bentuk dan variasi 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar
pola irama dalam lagu. lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
3.3Mengetahui dinamika gerak tari ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan berbagai bentuk permainan sederhana
sambung. dan atau tradisional.
4.1 Membuat karya dekoratif. 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
irama melalui lagu. ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
4.3 Meragakan dinamika gerak tari.
berbagai bentuk permainan sederhana
4.4 Membuat karya dengan teknik potong, lipat,
dan atau tradisional.
dan sambung

Gambar 2.1 Bagan Pemetaan Kompetensi Dasar Subtema 1 dan 2


19

B. Deskripsi Temuan
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang sesuai dengan judul
penelitian “Penerapan Model Make A Match” maka diperoleh beberapa hasil
penelitian yang relevan, antara lain dilakukan oleh:
1. Raja Lesta (2019) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa
Indonesia Melalui Pendekatan Model Kooperatif Tipe Make A Match
Siswa Kelas V SD Negeri 008 Pulau Lancang”. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Make A Match dapat
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dimana pada data awal
dari 14 siswa hanya 2 orang yang mencapai KKM setelah dilaksanakan
tindakan pada siklus I meningkat menjadi 8 orang (57,1%) dan meningkat
pada siklus II menjadi 85,7% siswa yang mencapai ketuntasan, jadi
meningkat sebanyak 28,6%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model make a match dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa Kelas V SD Negeri 008 Pulau Lancang.
2. Agus Masturudin (2019) dengan judul “Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN
Kelas V SD Negeri 021 Berapit Tahun Ajaran 2017/2018”. Berdasarkan
hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Make A Match
dapat meningkatkan hasil belajar PKN. Hal ini dapat dilihat dari
persentase hasil belajar siswa meningkat, pada pra siklus adalah 48,14%
dari 27orang siswa, lalu naik lagi menjadi 70,77% pada siklus I dari total
27 siswa dan pada siklus II naik menjadi 92,79%, Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe make a match dapat
meningkatkan hasil belajar PKN siswa kelas V SD Negeri 021 Berapit
Tahun Ajaran 2017/2018 .
20

C. Kerangka Pikir
Proses kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SDN 5
Duruka Kabupaten Muna selama ini masih rendah karena guru lebih dominan
menggunakan model konvensional seperti ceramah. Dalam pembelajaran juga
lebih didominasi oleh guru, guru hanya memberikan tugas kepada siswa
setelah menerima penjelasan sehingga membuat siswa merasa jenuh dan
tidak aktif dalam pembelajaran.
Model pembelajaran yang digunakan guru juga kurang efektif dan
kurang menarik untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana
siswa. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM 70. Siswa cenderung hanya menerima penjelasan dan jawaban
dari guru sehingga guru menjadi satu satunya sumber bagi siswa, sehingga
siswa juga tidak mempunyai minat belajar yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti menggunakan model pembelajaran
Make A Match sebagai tindakan yang dapat meningkatkan kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa. Hal ini terbukti dengan guru mampu
merangsang aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga pembelajaran lebih
menyenangkan, siswa lebih aktif serta minat belajar siswa tinggi, juga
mempengaruhi keberhasilan siswa mencapai KKM 70. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
21

Keadaan Awal

Kemapuan menulis kalimat


sederhana masih rendah

Aspek Siswa : Aspek Guru :


1. kurang aktif 1. Pembelajaran lebih
2. Jenuh didominasi guru
3. Minat belajar rendah 2. Cenderung menggunakan
model pembelajaran yang
kurang menarik

Tindakan

Menerapkan model pembelajaran Make A Match

Aspek Siswa : Aspek Guru :


1. Lebih aktif dalam 1. Guru lebih merangsang
pembelajaran aktivitas siswa.
2. Pembelajaran lebih 2. Menggunakn model
menyenangkan pembelajaran yang mampu
3. Minat belajar meningkat menarik minat belajat siswa

Hasil

Kemapuan menulis kalimat sederhana siswa meningkat

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian


22

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil teoritis dari kerangka berpikir, maka hipotesis
tindakan penelitian ini adalah ”jika guru menggunakan model Pembelajaran
Make A Match maka kemampuan menulis kalimat sederhana siswa di Kelas
III SD Negeri 5 Duruka Kabupaten Muna meningkat.
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas atau
sering disingkat PTK atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan
oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib dalam
Febriana, 2011:157) .
Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan
penelitian tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas.
Pertama, penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan
secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan sebagai
proses yang runtut sesuai dengan aturan tertentu. Kedua, tindakan dapat
diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru.
Tindakan diarahkan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan guru. Ketiga,
kelas menunjukan pada tempat proses pembelajaran berlangsung. Ini berarti
PTK dilakukan di dalam kelas yang tidak di-setting untuk kepentingan
penelitian secara khusus, akan tetapi PTK berlangsung dalam keadaan situasi
dan kondisi yang real tanpa direkayasa.
Dari penjelasan di atas, maka PTK dapat diartikan sebagai proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refeksi diri dalam
upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
pengaruh dari perlakuan tersebut (Wina Sanjaya, 2009:25-26).
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan
Penelittian Tindakan Kelas (PTK) harus dirancang, dilaksanakan dan
dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka memecahkan masalah
pembelajaran yang dihadapinya di kelas.

23
24

2. Rancangan Penelitian
Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti
prosedur Arikunto, yaitu berikut: (1) perencanaan (planning), (2)
pelaksanaan tindakan (action), (3) observasi atau pengamatan
(observation and supervision), dan (4) refleksi (reflection). Secara rinci
prosedur penelitian tindakan kelas setiap siklus adalah:
1. Perencanaan
1) Menganalisis silabus
2) Menelaah Materi
3) Membuat skenario pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran Make A Match.
4) Menyiapkan media berupa lembar obsevasi keaktifan dan partisipasi
aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
5) Mendesain alat evaluasi berupa penilaian proses dan hasil belajar
(produk) untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa setelah
mengikuti
kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan yaitu
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Make A Match.
3. Observasi/Pengamatan
Pada tahap observasi atau pengamatan, peneliti mengamati
kegiatan yang dilakukan oleh guru serta mengamati perilaku siswa ketika
mengikuti
proses pembelajaran, mengamati cara siswa dalam menulis dan
memahami
materi pembelajaran yang telah disampaikan serta mencari tahu kesulitan
yang dialami siswa dalam menulis kalimat sederhana. Kemudian
kekurangan dalam tahap ini menjadi bahan perbaikan pelaksanaan pada
siklus berikutnya.
25

4. Refleksi
Peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk merefleksi hasil
observasi dan evalusi yang dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengkaji
hasil yang telah dan belum dicapai serta melanjutkan ke siklus II.
Untuk lebih jelasnya desain penelitian tindakan kelas ini dari
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi sampai dengan
analisis dan refleksi setiap siklus dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas

B. Subjek penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri 5
Duruka dimana siswa kelas III berjumlah 12 orang. Jumlah siswa laki-laki
sebanyak 3 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 9 orang.
26

2. Faktor yang Diteliti


Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Faktor kemampuan menulis kalimat sederhana siswa melalui
model pembelajaran Make A Match.
2) Faktor Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Make A Macth.
3) Faktor aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Make A Macth.

C. Lokasi Penelitian

Gambar 3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Duruka yang beralamat
di Jalan Moh. Hatta, Desa Ghonsume, Kec. Duruka semester ganjil tahun
ajaran 2019/2020.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran
ketika guru menggunakan model pembelajaran Make A Match dan data
27

kuantitatif diperoleh dari hasil tes akhir siklus tindakan. Sedangkan


Sumber data dalam penelitian ini berasal dari siswa dan guru kelas III
SDN 5 Duruka Kabupaten Muna.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
1) Observasi
Menurut Morris dalam Hasyim Hasanah (2016:26) mendefinisikan
observasi sebagai aktivitas mencatat suatu gejala dengan bantuan
instrumen-instrumen dan merekamnya dengan tujuan ilmiah atau tujuan
lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa observasi merupakan kumpulan kesan
tentang dunia sekitar berdasarkan semua kemampuan daya tangkap panca
indra manusia. Observasi diperlukan untuk mendapatkan data berupa
dokumen, baik mengenai perilaku pedagogik maupun sarana dan
prasarana.
Observasi ini dilakukan selama peneliti melakukan penelitian di SD
Negeri 5 Duruka Kabupaten Muna.
2) Wawancara
Wawancara atau interviu dapat diartikan sebagai teknik
mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap
muka ataupun melalui saluran media tertentu (Sanjaya, 2011:96). Pedoman
wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara tidak terstruktur karena hanya memuat garis besar pertanyaan
yang akan ditanyakan, dan pewawancaralah yang akan mengembangkan
pertanyaan pada saat wawancara, sesuai dengan kondisi dan situasi yang
terjadi di lapangan. Wawancara pada penelitian ini dilakukan pada saat
peneliti mengajukan beberapa pertanyaan pada guru kelas III mengenai
hasil belajar siswa, model pembelajaran yang digunakan, dan kemampuan
siswa dalam menulis kalimat sederhana.
28

3) Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu/kelompok.
Tujuan dari tes dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
perubahan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa sebelum dan
sesudah diberikan tindakan. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah tes dalam bentuk pendefinisian gambar pada setiap akhir siklus
untuk mengetahui perubahan kemampuan menulis kalimat sederhana
siswa setelah menggunakan model pembelajaran Make A Match.
4) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang disimpan
dalam bentuk dokumentasi (Sujawerni, 2014: 14). Metode ini memiliki ciri
yang tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga bisa menjadi
pelengkap metode penelitian yang lain. Dokumen yang dimaksud dalam
penelitian ini ialah lembar jawaban siswa, lembar wawancara dengan guru,
serta video dan foto-foto ketika proses pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini ada 2 cara yaitu
menggunakan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis
data kualitatif digunakan untuk memaknai hasil pengamatan yang berasal dari
lembar observasi yang dalam penelitian ini pengamatan pada tindakan yang
dilakukan guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Analisis data
kuantitatif dilakukan dengan menganalisi tingkat keberhasilan atau ketuntasan
belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran, yang didapatkan
melalui pemberian tes tulis pada setiap akhir siklus dan mendeskripsikan
dalam bentuk grafik.
29

1. Data Kualitatif
Data tentang proses pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara
deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan hasil
observasi aktivitas siswa.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa nilai yang diperoleh siswa pada tes setiap
akhir siklusnya yang disajikan dalam tabel serta grafik.
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan rumus,
menentukan tuntas individu, dan menentukan nilai rata-rata perolehan
siswa. Adapun rumus yang digunakan:
1) Hasil analisis observasi pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh
dengan kriteria rentangan sebagai berikut:

P− x 100%

Keterangan:
P = presentase frekuensi pelaksanaan guru/siswa yang muncul
F = banyaknya pelaksanaan guru/siswa yang muncul
N = jumlah pelaksanaan guru/siswa yang muncul
2) Presentase ketuntasan secara klasikal yang diperoleh perbandingan
dengan kriteria rentangan sebagai berikut:

= x 100%

Keterangan:
P = presentase ketuntasan klasikal
N = jumlah siswa yang tuntas belajar
n = jumlah seluruh siswa
3) Nilai hasil ketuntasan individu
Keterangan : Tuntas jika siswa mendapat nilai ≥70

N= × 100%
30

4) Nilai rata-rata hasil tes

X=

(Subana, Rahardi, & Sudrajat 2015:63)

F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang dapat digunakan dalam
melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas. Indikator
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Indikator Proses
Indikator keberhasilan aktivitas guru dan siswa minimal “baik”
(Tampubolon, 2013:35).
2. Indikator Hasil
Kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana melalui
model pembelajaran Make A Match pada kelas III SD Negeri 5 Duruka
Kabupaten Muna mengalami peningkatan jika ketuntasan klasikal minimal
70% dari jumlah siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan. .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 5 Duruka Kabupaten Muna
kelas III dan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan sebanyak 2
kali pertemuan. Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih
dahulu bertemu dengan kepala Sekolah SD Negeri 5 Duruka yaitu pada
Sabtu, 1 Agustus 2020 dengan tujuan untuk meminta izin melakukan
penelitian disekolah tersebut. Kepala sekolah lalu mengintruksikan untuk
bertemu dahulu pula secara langsung dengan guru kelas III untuk
membahasnya secara lebih rinci, khususnya membahas jadwal pertemuan
untuk tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan juga
kesediaan untuk membantu peneliti dalam kegiatan penelitian.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah berupa aktivitas
belajar siswa, aktivitas mengajar guru dalam kegiatan pembelajaran serta
hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Data tersebut dianalisis dengan
menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif yang
dimaksudkan untuk memberikan gambaran distribusi hasil kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa pada tema 1 pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup, Subtema 1 (ciri-ciri makhluk hidup) pada
pembelajaran ke-5 (lima) dan 6 (enam) dan subtema 2 (pertumbuhan dan
perkembangan manusia) pada pembelajaran 1 (satu) dan 2 (dua) berupa rata-
rata dan presentasi ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka
Kabupaten Muna yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match.
1. Deskripsi Tindakan Siklus 1
Siklus 1 ( satu) dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada
Tema 1 subtema 1 (ciri-ciri makhluk hidup). Pada pembelajaran ke 5 (lima)
dan ke 6 (enam).

31
32

a. Perencanaan
Perencanaan tindakan padan siklus 1 dimulai dengan peneliti dan guru
kelas menentukan waktu pelaksanaan penelitian untuk dua kali pertemuan,
yaitu tanggal 3 dan 6 Agustus 2020. Adapun kegiatannya dijabarkan
sebagai berikut :
1) Melakukan komunikasi dengan guru kelas III mengenai model
pembelajaran Make A Match pada siklus 1 yang digunakan oleh guru
untuk memfasilitasi kemudahan siswa dalam menulis kalimat
sederhana.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1
menggunakan model pembelajaran Make A Match yang di dalamnya
berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, materi,
metode, model, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian.
3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan pada saat kegiatan
pembelajaran.
4) Membuat evaluasi berupa tes yang akan diberikan pada akhir tindakan
pembelajaran siklus 1.
5) Membuat lembar kerja observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa
dengan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Make A
Match.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas sedangkan peneliti
bertindak sebagai observer. Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan, dimana proses pembelajaran dilaksanakan
berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) yang telah dibuat
pada tahap perencanaan.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2020.
Dengan materi yang ada ada tema 1 yaitu pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup subtema 1 ciri-ciri makhluk hidup pada pembelajaran ke-5.
Pembelajaran diawali dengan memberikan salam, menanyakan kabar dan
33

mengecek kehadiran siswa, berdoa bersama dipimpin oleh siswa yang


datang lebih awal, siswa diminta memeriksa kerapian diri dan kebersihan
kelas. Selanjutnya guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
kepada peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, selanjutnya guru memberikan apersepsi, kemudian guru
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari
hari ini.
Selanjutnya, pada kegiatan inti langkah pertama guru menyiapkan
dan menyampaikan topik pembelajaran yaitu tentang ciri-ciri makhluk
hidup. Guru kemudian berdiskusi dengan tanya jawab dengan siswa
mengenai ciri-ciri makhluk hidup.Contoh pertanyaan :
a. apa yang dimaksud dengan bergerak?
b. apa yang dimaksud dengan bernapas?
tanya jawab ini dimaksud untuk mengecek sejauh mana tingkat
pengetahuan siswa tentang ciri-ciri makhluk hidup. Selanjutnya guru
membagi siswa menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kartu soal dan kartu
jawaban yang terdiri dari enam orang ditiap-tiap kelompok. Selanjutnya
guru menjelaskan langkah-langkah bermain dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match. Setelah itu guru membagikan kartu soal dan
kartu jawaban kepada masing-masing siswa untuk saling dipasangkan
sesuai dengan isi kartu yang dipegang. Kemudian guru menyuruh siswa
mencari pasangan kartu. Guru mengarahkan kepada siswa yang dapat
mencocokan kartu sebelum batas waktu yang ditentukan memisahkan diri
untuk diberikan apresiasi atas kemampuannya. Guru mengarahkan siswa
untuk menulis hasil jawabannya di buku tulis mereka masing-masing.
Setelah satu babak selesai, guru mengumpulkan kembali kartunya dan
mengacak kembali kartu tersebut dengan tujuan agar siswa mendapat kartu
berbeda dari babak pertama selanjutnya mencocokan kembali pasangan
kartu sesuai permainan babak pertama tadi. Guru menunjuk beberapa orang
siswa untuk membacakan hasil tulisannya di depan kelas agar dapat
34

didengar oleh teman-temannya yang lain untuk memberikan tanggapan


apakah mereka cocok atau tidak.
Selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan menyimpulkan
pembelajaran bersama siswa tentang hasil pembelajaran yang telah
dipelajari hari ini. Sebelum menutup pembelajaran sepenuhnya guru
menginformasikan terlebih dahulu materi apa yang akan dipelajari
berikutnya. Kemudian guru dan siswa berdoa bersama dipimpin oleh ketua
kelas.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengobservasi
proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2020.
Dengan materi yang terdapat pada tema pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup subtema 1 ciri-ciri makhluk hidup pembelajaran ke-6.
Pembelajaran diawali dengan memberikan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa, berdoa bersama dipimpin oleh siswa yang
datang lebih awal, siswa diminta memeriksa kerapian diri dan kebersihan
kelas. Selanjutnya guru menginformasikan tema yang akan dipelajari
kepada peserta didik, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, selanjutnya guru memberikan apersepsi, kemudian guru
menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari
hari ini.
Selanjutnya, pada kegiatan inti langkah pertama guru menyiapkan
dan menyampaikan topik pembelajaran yaitu tentang ciri-ciri makhluk
hidup. Guru kemudian berdiskusi dengan tanya jawab dengan siswa
mengenai ciri-ciri makhluk hidup.Contoh pertanyaan :
1. Coba sebutkan contoh makhluk hidup yang bergerak !
2. Siapa yang tau contoh dari makhluk hidup berkembang biak?
Salah satu siswa menjawab pertanyaan pertama yang diberikan
oleh guru namun tidak ada yang menjawab pertanyaan kedua sehingga
35

guru memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang diberikannya


sebelum melangkah pada langkah pembelajaran berikutnya.
Setelah itu guru membagi siswa kedalam 2 kelompok yaitu
kelompok pemegang kartu soal dan kelompok pemegang kartu jawaban
yang terdiri dari 6 orang pada masing-masing kelompok. Setelah itu guru
menjelaskan langkah-langkah bermain dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match. Selanjutnya guru membagikan kartu soal dan
kartu jawaban kepada siswa di kelompoknya masing-masing siswa segera
mencari pasangan kartu yang mereka pegang untuk siswa yang dapat
mencocokan kartu sebelum batas waktu yang ditentukan dituntun untuk
memisahkan diri. Setelah satu babak selesai guru kembali mengumpulkan
dan mengacak kembali kartu tesebut dengan tujuan agar siswa tidak
mendapat kartu yang sama saat permainan dibabak kedua. Setelah itu guru
kembali membagi kartu dan siswa diminta mencocokan kembali kartu
tersebut dan menuliskannya di buku tulis mereka bersama dengan
pemegang pasangan kartu masing-masing. Selanjutnya guru meminta
beberapa orang siswa membacakan hasil tulisannya didepan kelas dan
siswa yang lain diminta mendengarkannya.
Pada setiap tahapan pembelajaran guru memperhatikan siswa
sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang telah diberikan, kerja sama
dengan temannya yang lain dalam mencocokan kartu sudah mulai terlihat
serta berani tampil di depan kelas walaupun masih ragu-ragu. Pada akhir
pelajaran, guru memberikan evaluasi atau tes kepada masing-masing siswa
yang akan dikerjakan secara individu untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menulis kalimat sederhana.
Kemudian pada kegiatan penutup, siswa diminta mengumpulkan
jawaban dari evalusi atau tes yang diberikan. Kemudian guru bersama
dengan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini.
Selanjutnya guru dan siswa berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas
untuk menutup kelas hari ini.
36

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mengobservasi


proses pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi pembelajaran.
c. Observasi dan Evaluasi Siklus 1
1) Observasi Siklus 1
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas III SD Negeri 5
Duruka, yaitu Siti Nasrati S.Pd.I. Peneliti selaku observer dengan
menggunakan lembar observasi yang dibuat. Hal-hal yang diobservasi
selama proses pembelajaran pada siklus 1 yaitu cara guru dalam
menyampaikan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario yang
telah dibuat sesuai dengan model pembelajaran Make A Match. Selain itu,
observer juga mengamati aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
(a) Observasi siklus 1 pertemuan 1
1. Aktivitas Mengajar Guru
Dari hasil pengamatan observer yang diperoleh melalui lembar
observasi aktivitas guru, tindakan siklus I pertemuan 1 menunjukkan
bahwa ada beberapa hal yang tidak dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Make A Match
diantaranya adalah : pada tahap awal guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran sehingga siswa tidak mengetahui tujuan pembelajaran yang
akan dicapai selain itu juga guru tidak melakukan apersepsi pada awal
pembelajaran sehingga belum dapat dipastikan apakah siswa sudah ada
pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari dan apakah siswa
sudah siap atau belum dalam menerima pembelajaran. Pada kegiatan inti
guru tidak menuntun siswa mengamati bacaan pada buku dan langsung
berdiskusi dengan bertanya kepada siswa, sehingga siswa masih
kebingungan dan masih ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Pada kegiatan penutup guru tidak memberikan kesimpulan tentang
apa yang telah dipelajari sehingga tidak diketahui secara jelas
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu guru
37

juga tidak menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnyan


dan langsung mengakhiri pembelajaran dengan berdoa sehingga aktivitas
mengajar guru siklus I pertemuan 1 terdapat 5 kegiatan yang tidak
terlaksana, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 17.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa akan baik apabila ditunjang oleh aktivitas
mengajar guru yang baik. Aktivitas mengajar guru dikatakan baik apabila
proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang telah
disiapkan.
Hasil observasi belajar pada siklus I pertemuan 1 mengenai
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa menggunakan model
pembelajaran Make A Match terdapat beberapa kekurangan, diantaranya
pada kegiatan awal siswa masih terlihat ribut sebelum proses
pembelajaran dimulai. Siswa juga tidak mengetahui tujuan pembelajaran
yang akan mereka capai karena guru juga tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai selain itu pada kegiatan pendahuluan
siswa masih terlihat pasif karena guru tidak memberikan apersepsi yang
dapat memicu siswa merespon tindakan guru.Pada kegiatan inti siswa
masih takut untuk berdiskusi atau menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Pada kegiatan penutup siswa terlihat gaduh dan masih bertanya-
tanya tentang apa yang telah mereka pelajari karena guru tidak
memberikan kesimpulan diakhir pembelajaran. Selain itu siswa juga
tidak mengetahui meteri yang akan dipelajari untuk dipelajari pada
pertemuan berikutnya karena tidak ada arahan dari guru sehingga pada
aktivitas belajar siswa terdapat 5 kegiatan yang tidak terlaksana atau
tidak dilakukan, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 21.
(b) Observasi Siklus I Pertemuan 2
1. Aktivitas Mengajar Guru
Dari hasil pengamatan observer yang diperoleh melalui lembar
observasi tindakan siklus 1 pertemuan 2 menunjukan bahwa kegiatan
38

yang terjadi dalam proses pembelajaran masih terdapat beberapa langkah


pembelajaran yang tidak dilakukan oleh guru dan siswa diantaranya
adalah : guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari pada hari itu dan siswa langsung diarahkan pada pembelajaran
yang akan mereka lakukan. Kemudian ditahap inti guru juga tidak
melakukan diskusi dengan siswa atau bertanya kepada siswa, setelah
siswa membaca materi, guru langsung memulai permainan dengan
membagi kelompok kartu soal.
Selanjutnya pada kegiatan penutup, guru juga tidak menyimpulkan
hasil pembelajaran yang dilakukan pada hari itu. Sehingga pada aktivitas
pemebelajaran siklus I pertemuan 2 terdapat 3 kegiatan yang tidak
terlaksana, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 18.
2. Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa akan baik apabila ditunjang oleh aktivitas
mengajar guru yang baik pula. Aktivitas mengajar guru dikatakan baik
apabila proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang
telah disiapkan.
Hasil observasi belajar siswa pada siklus I pertemuan 2 mengenai
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa menggunakan model
pembelajaran Make A Match masih terdapat beberapa kekurangan namun
mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan
pendahuluan siswa tidak mencatat tujuan pembelajaran yang dilakukan
pada hari itu karena guru tidak menginformasikannya.
Pada kegiatan inti, guru terlihat lebih menguasai langkah-langkah
dari model pembelajaran Make A Match dari pada pertemuan
selanjutnya. Sehingga pada tahap inti aktivitas pembelajaran yang tidak
terlaksana yaitu siswa tidak melakukan diskusi dengan guru mengenai
materi ciri-ciri makhluk hidup yang telah dibaca.
Pada kegiatan penutup, siswa tidak diinstruksikan untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah berlangsung, pembelajaran
langsung ditutup dengan doa dan salam. Aktivitas belajar siswa pada
39

siklus I pertemuan 2 terdapat 3 kegiatan pembelajaran yang tidak


terlaksana, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 22.
2) Evaluasi siklus 1
Setelah pelaksanaan tindakan siklus I selama 2 kali pertemuan
selesai dilaksanakan maka kegiatan selanjutnya adalah evaluasi siklus I.
Evaluasi siklus I dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2020. Evaluasi ini
bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan pembelajaran yang
dilaksanakan menggunakan model pemnelajaran Make A Match selama
2 kali pertemuan.
Adapun hasil evaluasi siswa pada pada siklus I dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Siklus I
No Uraian Nilai
1. Jumlah Nilai 733,3
2. Presentase Ketuntasan Secara Klasikal 50%
3. Presentase Belum Ketuntasan secara klasikal 50%
4. Rata-rata 61,10
Sumber: diolah dari data penelitian 2020 (Lampiran 25)
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka diketahui presentase
ketuntasan klasikal siswa pada siklus I adalah 50% dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 6 orang. Sedangkan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 6 orang dengan presentase 50%. Nilai rata-rata yang diperoleh
pada siklus 1 sebesar 61,10.
d. Refleksi siklus 1
Refleksi merupakan proses atau tahap akhir dalam penelitian ttindakan
kelas, dimana bertujuan untuk memperbaiki kesalahan atau kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada setiap akhir pembelajaran dengan harapan
terdapat perbaikan kualitas proses pembelajaran disiklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi pada pelaksanaan tindakan baik pertemuan I
maupun pertemuan II masih terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini
dibuktikan dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang juga
40

berdampak pada hasil belajar siswa yang belum mencapai standar yang
belum ditetapkan. Berdasarkan pengamatan dikelas, beberapa hal yang
perlu diperbaiki untuk pelaksanaan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan awal guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari pada hari itu.
2. Guru perlu memberikan apersepsi, apersepsi merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk menghubungkan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh siswa dengan pengalaman baru/pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru. Dengan melakukan apersepsi, guru dapat lebih
memastikan apakah peserta didik sudah siap dalam menerima
pembelajaran.
3. Perlu melakukan diskusi dengan dengan memfasilitasi siswa dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
ada.
4. Guru perlu menyimpulkan pembelajaran sehingga dapat diketahui
secara jelas apakah tujuan pembelajaran telah tercapai.
Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I (satu)
baik itu yang dilakukan oleh guru maupun siswa, maka pada
pembelajaran disklus II akan mencoba meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar siswa
dengan menerapkan model Make A Match dapat sesuai dengan kriteria
yang diharapkan yaitu indikator keberhasilan mencapai 70%.
2. Deskripsi Tindakan Siklus 2
Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan refleksi pada tindakan
siklus I. Maka peneliti beserta guru kembali merancang tindakan siklus II
dengan harapan kelebihan dan kekurangan pada pelaksanaan siklus I
dapat ditingkatkan dan diperbaiki sehingga diharapkan tindakan siklus II
mengalami penyempurnaan.
a. Perencanaan
Dalam perencanaan tindakan ini peneliti kembali menyiapkan hal
hal yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran seperti :
41

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus 1


menggunakan model pembelajaran Make A Match yang di dalamnya
berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, materi,
metode, model, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian.
2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan pada saat
kegiatan pembelajaran.
3) Membuat evaluasi berupa tes yang akan diberikan pada akhir tindakan
pembelajaran siklus II.
4) Membuat lembar kerja observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa
dengan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran Make A
Match.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti menetapkan tindakan sesuai perencanaan
yang telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat
sederhana siswa. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak 2
kali pertemuan yaitu pembelajaran 1 dan 2 pada subtema 2 pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Berikut adalah uraian tahapan tindakan
dalam pembelajaran.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2020.
Dengan materi yang terdapat pada tema pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup pada subtema 2 pertumbuhan dan perkembangan manusia
pembelajaran ke-1. Pembelajaran pada siklus II diawali dengan guru
mengucapkan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa,
setelah itu berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas, kemudian guru
meminta siswa memeriksa kerapian diri dan dan kebersihan kelas dengan
meminta siswa merapikan pakaiannya kebersihan selanjutnya guru
menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari,
kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang
telah mereka pelajari pada pembelajaran sebelumnya. Selanjutnya guru
42

menginformasikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model


Make A Match.
Selanjutnya, guru melangkah pada tahap inti pembelajaran dengan
menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari saat itu.
Kemudian guru menyuruh dan menuntun siswa membuka buku dan
membaca teks yang ada dibuku mereka masing-masing untuk membaca
dan mengamati bacaan tentang materi yang akan dipelajari yaitu
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Selanjutnya guru melakukan
diskusi dengan siswa dengan memberikan pertanyaan pada siswa ataupun
mengintruksikan siswa untuk memberikan pertanyaan untuk lebih
menggali pengetahuan siswa seperti:
- Contoh dari pertumbuhan yaitu?
- Contoh dari perkembangan yaitu?
Setelah guru memberikan beberapa pertanyaan selanjutnya
membagi siswa dalam 2 kelompok saling berhadapan dengan
mengarahkan siswa kelompok pemegang kartu soal di bagian kiri dan
kelompok pemegang kartu jawaban di bagian kanan. Selanjutnya guru
menjelaskan cara bermain dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match. Kemudian guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban kepada masing-masing siswa dimana setiap siswa mendapat 1
kartu (kartu soal/kartu jawaban). Sebelum memulai permainan guru
menuntun siswa untuk memikirkan jawaban dari kartu yang
dipegangnya. Setelah itu guru memberikan aba-aba dengan menghitung
1,2,3 sebagai langkah awal memulai permainan. Selanjutnya siswa
dituntun untuk mencari pasangan kartu yang cocok sesuai dengan kartu
yang dipegangnya. Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu
sebelum batas waktu yang ditentukan oleh guru siswa diarahkan untuk
memisahkan diri untuk diberikan poin dan guru mengarahkan siswa
untuk untuk menuliskan hasil jawaban pada kartu yang telah dicocokan
di buku tulis masing-masing.
43

Setelah 1 babak selesai selanjutnya guru mengarahkan siswa


mengumpulkan kembali kartu yang dipegang dengan cara menyuruh
siswa memberikan kembali kartu tersebut pada guru untuk diacak dan
dibagikan kembali dengan tujuan agar siswa mendapat kartu yang
berbeda dengan kartu sebelumnya. Selanjutnya guru menunjuk beberapa
orang siswa untuk membacakan hasil tulisannya di depan kelas.
Pada akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah di lakukan dan meminta semua siswa
mengumpulkan hasil/LKS yang dikerjakan. Kemudian guru menutup
pembelajaran dengan berdoa bersama sesuai dengan kepercayaan
masing-masing.
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mongobservasi
proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan lembar observasi.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2020.
Dengan materi yang yang terdapat pada tema pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup subtema 2 pertumbuhan dan
perkembangan manusia pembelajaran ke-2. Pembelajaran pada siklus II
diawali dengan guru mengucapkan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa, setelah itu berdoa bersama dipimpin oleh
ketua kelas,kemudian guru meminta siswa memeriksa kerapian diri dan
dan kebersihan kelas dengan meminta siswa merapikan pakaiannya,
selanjutnya guru menyampaikan tema pembelajaran yang akan dipelajari,
kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang
telah mereka pelajari pada pembelajaran sebelumnya. Selanjutnya guru
menginformasikan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model
Make A Match.
Kemudian masuk pada tahap inti terlebih dahulu guru
menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari saat itu.
Kemudian guru menyuruh dan menuntun siswa membuka buku dan
membaca teks yang ada dibuku mereka masing-masing untuk membaca
44

dan mengamati bacaan tentang materi yang akan dipelajari yaitu


pertumbuhan dan perkembangan manusia. Selanjutnya guru melakukan
diskusi dengan siswa dengan memberikan pertanyaan pada siswa ataupun
mengintruksikan siswa untuk memberikan pertanyaan untuk lebih
menggali pengetahuan siswa seperti:
- Apa yang dimaksud dengan tinggi badan?
- Apa yang dimaksud dengan berat badan?
Setelah guru memberikan beberapa pertanyaan selanjutnya
membagi siswa dalam 2 kelompok saling berhadapan dengan
mengarahkan siswa kelompok pemegang kartu soal di bagian kiri dan
kelompok pemegang kartu jawaban di bagian kanan. Selanjutnya guru
menjelaskan cara bermain dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match. Kemudian guru membagikan kartu soal dan kartu
jawaban kepada masing-masing siswa dimana setiap siswa mendapat 1
kartu (kartu soal/kartu jawaban). Sebelum memulai permainan guru
menuntun siswa untuk memikirkan jawaban dari kartu yang
dipegangnya. Setelah itu guru memberikan aba-aba dengan menghitung
1,2,3 sebagai langkah awal memulai permainan. Selanjutnya siswa
dituntun untuk mencari pasangan kartu yang cocok sesuai dengan kartu
yang dipegangnya. Siswa yang telah mendapatkan pasangan kartu
sebelum batas waktu yang ditentukan oleh guru siswa diarahkan untuk
memisahkan diri untuk diberikan poin dan guru mengarahkan siswa
untuk untuk menuliskan hasil jawaban pada kartu yang telah dicocokan
di buku tulis masing-masing.
Setelah 1 babak selesai selanjutnya guru mengarahkan siswa
mengumpulkan kembali kartu yang dipegang dengan cara menyuruh
siswa memberikan kembali kartu tersebut pada guru untuk diacak dan
dibagikan kembali dengan tujuan agar siswa mendapat kartu yang
berbeda dengan kartu sebelumnya. Selanjutnya guru menunjuk beberapa
orang siswa untuk membacakan hasil tulisannya di depan kelas. Untuk
melihat kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana pada
45

pertemuan 2, setelah proses pembelajaran pada pertemuan 2 guru


memberikan lembar observasi/tes siklus II yang berisi beberapa
pertanyaan yang harus dikerjakan siswa secara individu.
Selanjutnya pada akhir pembelajaran guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah di lakukan dan meminta
semua siswa mengumpulkan hasil/LKS yang dikerjakan. Selanjutnya
guru meginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya lalu kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa
bersama sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti mongobservasi
proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan lembar observasi.
c. Observasi dan Evaluasi Tindakan Siklus II
1. Observasi Siklus II
Hal-hal yang diobservasi selama proses pembelajaran pada siklus
II tetap sama dengan observasi pada siklus I yaitu cara guru dalam
menyampaikan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario yang
telah dibuat yang sesuai dengan model pembelajaran Make A Match.
Selain itu juga dilihat aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran dan kemampuannya dalam menulis kaimat sederhana.
a) Observasi tindakan siklus II pertemuan I
1. Aktivitas Mengajar Guru
Dari hasil pengamatan observer yang diperoleh melalui lembar
observasi tindakan siklus II pertemuan I menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah mulai berkembang, hal ini
berdasarkan hasil pengamatan observer melihat bahwa guru telah
menerapkan langkah-langkah Make A Match dengan baik dalam
pembelajaran, walaupun pada kegiatan pendahuluan guru masih tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah mengawali pembelajaran, seperti biasa guru
menyampaikan topik pembelajaran terlebih dahulu pada siswa. Guru
meminta siswa membuka buku sesuai dengan tema/subtema
46

pembelajaran yang akan dipelajari lalu menuntun siswa membaca isi


bacaan yang ada pada buku tema tersebut. Siswa mengamati kalimat
yang ada pada buku yaitu tentang pertumbuhan dan perkembangan
manusia lalu berdiskusi dengan guru dengan cara guru memberikan
umpan balik dengan meberikan pertanyaan sesuai bacaan dalam tema
pembelajaran. Guru selanjutnya membagi siswa kedalam 2 kelompok
yaitu kelompok kartu soal dan kelompk kartu jawaban lalu menjelaskan
langkah-langkah permainan dengan menggunakan model Make A Match.
Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing
siswa sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Guru kemudian
menuntun siswa untuk memikirkan jawaban dari kartu yang dipegangnya
kemudian memulai permainan dengan memberikan aba-aba dengan
hitungan 1,2,3. Siswa mencari pasangan yan sesuai dengan kartu yang
diberikan oleh guru. Saat mencari pasangan kartu guru mengarahkan
siswa yang dapat menemukan pasangan kartu sebelum batas waktu yang
telah ditentukan untuk memisahkan diri. Guru mengarahkan siswa
menuliskan hasil jawaban kartu yang telah mereka ccocokan di buku tulis
mereka masing lalu kemudian guru meminta beberapa orang siswa
membacakan hasil jawabannya didepan kelas.
Seluruh langkah pada kegiatan inti sudah terlaksana dengan baik
namun pada kegiatan penutup pembelajaran guru tidak
menginformasikan tema pembelajaran yang akan dipelajari berikutnya.
Sehingga pada aktivitas guru siklus II pertemuan 1 terdapat 2 kegiatan
yang tidak terlasana, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 19.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa akan baik apabila ditunjang oleh aktivitas
mengajar guru yang baik pula. Aktivitas mengajar guru dikatakan baik
apabila proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang
telah disiapkan.Aktivitas mengajar guru yang baik mendukung keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran.
47

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan I


mengenai kemampuan siswa menulis kalimat sederhana menggunakan
model pembelajaran Make A Match selama kegiatan pembelajaran sudah
hampir sempurna sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya, dimana siswa sudah memahami materi yang diajarkan guru
dan juga siswa sudah terlihat aktif dalam bermain menemukan pasangan
kartu yang dipegangnya. Namun siswa tidak mencatat tujuan
pemebelajaran pada awal pembelajaran karena guru juga tidak
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selain itu
pada kegiatan penutup siswa tidak mendapatkan informasi tentang materi
apa yang dipelajari selanjutnya dikarenakan juga guru tidak
menginformasikannya sehingga pembelajaran ditutup dengan berdoa
bersama.
Proses pembelajaran yang diteliti pada pertemuan 1 siklus II
terdapat beberapa langkah yang tidak terlaksana yaitu 2 kegiatan yang
tidak terlaksana. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 23.
b) Observasi tindakan siklus II pertemuan 2
1. Aktivitas Mengajar Guru
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siklus II
pertemuan 2, proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi didalam kelas
sudah banyak perubahan dari pada pertemuan yang sebelumnya. Setelah
melakukan seluruh rangkaian kegiatan pendahuluan, guru melanjutkan
pembelajaran dengan menyampaikan topik pembelajaran dan melakukan
seluruh langkah pembelajaran pada kegiatan inti yaitu menyuruh dan
menuntun siswa mengamati tentang teks bacaan pada buku siswa yaitu
tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia, mengajak siswa
berdiskusi dengan bertanya jawab. Guru membagi siswa kedalam 2
kelompok yaitu kelompok pemegang kartu soal dan kartu jawaban,
kemudian guru menjelaskan langkah-langkah belajar dengan
menggunakan model Make A Match, dan seterusnya sampai pada kegiatan
inti menunjuk beberapa orang siswa untuk membacakan hasil tulisannya.
48

Pada pertemuan kedua ini guru terlihat sudah menguasai langkah-


langkah dari model pembelajaran Make A Match. Pada tahap akhir guru
memberikan kesimpulan, memberikan informasi tentang materi yang akan
dipelajari berikutnya dan menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.
Hasil observasi aktivitas mengajar guru siklus II pertemuan 2 dapat dilihat
pada lampiran 20.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa akan baik apabila ditunjang oleh aktivitas
mengajar guru yang baik pula. Aktivitas mengajar guru dikatakan baik
apabila proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang
telah disiapkan. Aktivitas mengajar guru yang baik mendukung keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan model Make A Match membuat siswa
menjadi aktif, semangat dan perhatian siswa untuk belajar menjadi
meningkat. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran Make A Match terlihat bahwa siswa kelas III sangat
antusias dalam menulis kalimat sederhana. Siswa dalam mengikuti
pelajaran sungguh-sungguh mencari pasangan kartu serta semangat
menulis kalimat sederhana setelah dapat mencocokan jawabab dari kartu
yang dipegangnya.
Sehingga hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II
pertemuan 2 mengenai kemampuan menulis kalimat sederhana dengan
menggunakan model pembelajaran Make A Match selama kegiatan proses
pembelajaran pada siklus ini terdapat peningkatan dan telah memenuhi
standar kriteria penilaian yang telah ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat
pada lampiran 24.
2. Evaluasi siklus II
Setah pelaksanaan tindakan siklus II selama 2 kali pertemuan
selesai dilaksanakan maka kegiatan selanjutnya adalah evaluasi siklus II.
Evaluasi siklus II dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2020. Evaluasi ini
bertujuan untuk melihat keberhasilan tindakan pembelajaran yang
49

dilaksanakan dengan menggunakan model Make A Match selama 2 kali


pertemuan dan melihat kemampuan siswa dalam menulis kalimat
sederhana.
Adapun hasil evaluasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus II
No Uraian Nilai
1. Jumlah Nilai 966,65
2. Presentase Ketuntasan Secara Klasikal 75%
3. Presentase Belum Ketuntasan secara klasikal 25%
4. Rata-rata 80,55
Sumber: diolah dari data penelitian 2020 (lampiran )

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa presentase


ketuntasan klasikal siswa pada siklus II adalah 75% dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak 9 orang. Sedangkan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 3 orang dengan presentase 25%. Nilai rata-rata yang diperoleh
pada siklus II sebesar 80,55.
d. Refleksi Siklus II
Refleksi merupakan proses atau tahap akhir dalam peenelitian
tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang
terjadi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi
dan evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus II baik pertemuan 1
dan pertemuan 2 sudah sesuai dengan harapan dan rencana
pembelajaran yang telah dibuat, hal ini berdasarkan hasil observasi
aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa. Guru sudah
sepenuhnya melaksanakan langkah-langkah model pembelajaran
Make A Match dan siswa juga sudah memperlihatkan sikap yang baik
terhadap penerapan model pembelajaran Make A Match sehingga
kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana meningkat.
50

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam dua siklus tindakan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok
yang dilakukan secara bertahap yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi. Sebelum melaksanakan
penelitian, dilakukan kegiatan pendahuluan berupa observasi hasil belajar
siswa. Observasi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingat
kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana dan kelemahan-
kelemahan dalam proses pembelajaran khususnya strategi pembelajaran
yang diterapkan pada pembelajaran.
Hasil observasi menunjukan bahwa 12 orang siswa kelas III SD
Negeri 5 Duruka pada Tahun Ajaran 2019/2020, terdapat 3 orang siswa
(25%) yang memperoleh skor ≥70 dan 9 orang siswa lainnya (75%)
memperoleh skor ˂70. Hasil tersebut membuktikan bahwa kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka masih
rendah. Hasil pengamatan tersebut dijadikan dasar dalam melakukan
perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat
sederhana siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka.
Setelah melakukan diskusi dengan guru kelas III, diputuskan untuk
menggunakan model pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SD Negeri 5
Duruka Kabupaten Muna. Pada setiap siklus guru melaksanakan
pembelajaran dengan RPP yang telah disiapkan dengan model
pembelajaran Make A Match.. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I,
guru dan siswa telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran Make A Match namun masih terdapat beberapa kekurangan
yang dilakukan guru dan masalah yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran. Kekurangan yang dilakukan guru dalam proses
pembelajaran adalah guru melaksanakan proses pembelajaran tidak secara
sistematis dan tidak sesuai dengan model pembelajaran Make A Match.
51

1. Hasil belajar (kemampuan menulis kalimat sederhana siswa)


Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan menulis kalimat sederhana siswa dalam bentuk rata-rata
ketuntasan hasil belajar klasikal. Hasil belajar (kemampuan menulis
kalimat sederhana siswa) diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus
tindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti
ditemukan dokumen guru yang memperlihatkan bahwa sebagian besar
siswa belum dapat menulis kalimat sederhana sehingga hasil belajar
mereka belum mencapai KKM yang ditentukan, hal tersebut dikarenakan
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih konvensional dan
belum menggunakan model pembelajaran yang khusus yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana. Dalam
pembelajaran guru hanya memerintahkan siswa membuka buku dan
menulis bacaan yang ada pada buku sehingga siswa tidak aktif dalam
kegiatan belajar mengajar. Sehingga peneliti menawarkan salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
kalimat sederhana yaitu model pembelajaran Make A Match. Dimana
strategi tersebut dapat membuat siswa lebih antusias dan aktif dalam
proses kegiatan pembelajaran. Setelah dilaksanakan beberapa kegiatan
pembelajaran selama dua siklus, dilihat beberapa peningkatan terhadap
hasil evaluasi tindakan siklus I pada tema 1 Ciri-ciri Makhluk Hidup
setelah menggunakan model pembelajaran Make A Match. Perbandingan
hasil belajar (kemampuan menulis kalimat sederhana siswa) pada saat
observasi awal dan pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada
diagram berikut.
52

80 75%
70 50%

60 50% 61,10
50,62
50
Persentase Tuntas
40 Persentase Tidak tuntas
30 25% Rata-rata
20
10
0
Observasi awal Siklus I

Gambar 4.1 Grafik perbandingan hasil belajar (kemampuan menulis


kalimat sederhana siswa) observasi awal dan siklus I
Berdasarkan gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa mengalami kenaikan dibandingkan
dengan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa pada observasi
awal. Persentase siswa yang tuntas pada observasi awal adalah 25%
dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang. Sedangkan siswa yang tidak
tuntas yaitu 9 orang dengan persentase 75%. Nilai rata-rata yang
diperoleh pada observasi awal sebesar 50,62 .
Pada siklus I mengalami peningkatan dimana jumlah siswa yang
tuntas yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase ketuntasan klasikal
50% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 orang dengan
persentase 50%. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah
61,10.
Walaupun mengalami peningkatan, akan tetapi hasil belajar
(kemampuan menulis kalimat sederhana) pada siklus I masih tergolong
rendah karena belum mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan. Maka dari itu, penelitian ini dilanjutkan pada siklus
berikutnya yaitu siklus II.
Peningkatan hasil belajar siklus II dapat dilihat pada grafik
berikut.
53

90
80,55
80 75%
70 50%
61,10
60
50 Persentase Tuntas
40 Persentase Tidak tuntas
50%
Rata-rata
30 25%
20
10
0
siklus I Siklus II

Gambar 4.2 Grafik perbandingan hasil belajar (kemampuan menulis


kalimat sederhana siswa)
Melihat dari aktivitas pembelajaran yang telah terlaksana dengan
baik pada siklus II, maka hasil belajar siswa dalam hal ini kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa juga meningkat. Terbukti dari hasil tes
yang dilaksanakan pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 9 orang
dengan ketuntasan klasikal sebesar 75% sedangkan yang tidak tuntas
sebanyak 3 orang orang dengan persentase sebesar 25%. Nilai rata-rata
yang diperoleh pada siklus II ini adalah 80,55.
Berdasarkan data hasil evaluasi di atas, hasil belajar siswa
(kemampuan menulis kalimat sederhana) pada siklus II telah mencapai
indikator yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis kalimat sederhana karena siswa menjadi semakin aktif,
dapat melatih kerja sama, dan senang dalam proses pembelajaran sehingga
dapat dikatakan model ini memang dapat diterapkan untuk meningkatkan
kemampuan menulis kalimat sederhana. Dengan demikian, temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Make
A Match dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana
siswa. Temuan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
54

(Huda, 2013:235) yang menyatakan bahwa kelebihan model Make A


Match dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam hal ini
materi yang dimaksud yaitu kemampuan menulis kalimat sederhana siswa.
Kerena hasil belajar ( kemampuan menulis kalimat sederhana)
siswa telah tuntas dan komponen dalam skenario pembelajaran telah
dilaksanakan maka penelitian ini dihentikan karena hipotesis tindakan
telah tercapai yakni jika guru meggunakan model pembelajaran Make A
Match maka kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III SD
Negeri 5 Duruka meningkat.
2. Aktivitas Mengajar Guru
Aktivitas mengajar guru pada penelitian ini diketahui melalui
hasil observasi pada setiap siklus tindakan disetiap pembelajaran.
Grafik kenaikan aktivitas mengajar guru siklus I dan II dapat dilihat dari
gambar 4.1 di bawah ini.

120%
100%
100%
86%
78%
80%
64%
Pertemuan 1
60%
Pertemuan 2
40%

20%

0%
siklus I Siklus II

Gambar 4.3 Grafik kenaikan aktivitas mengajar guru siklus I dan II


Hasil observasi siklus I menunjukan bahwa jumlah aktivitas
mengajar guru yang terlaksana pada siklus I pertemuan 1 adalah 9 atau
sekitar 64% dan pertemuan 2 adalah 11 atau sekitar 78% sedangkan
maksimum aktivitas mengajar guru adalah 14. Persentase keberhasilan
55

aktivitas mengajar guru dihitung berdasarkan banyaknya frekuensi


pelaksanaan aktivitas guru yang muncul dibagi jumlah atau maksimum
pelaksanaan aktivitas guru dikalikan seratus persen.
Melihat dari kekurangan yang masih ada serta hasil belajar
(kemampuan menulis kalimat sederhana siswa) belum mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka dilaksanakan refleksi
dan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus selanjutnya
yaitu siklus II. Hasil refleksi dan hasil belajar siswa tersebut dijadikan
sebagai salah satu unsur utama dalam melaksanakan siklus II. Proses
pembelajaran yang baik akan berpengaruh pada peningkatan persentase
terlaksana seluruh kegiatan pembelajaran.
Jumlah aktivitas mengajar guru yang terlaksana pada siklus II
pertemuan 1 adalah 12 dengan persentase 86% sedangkan pada
pertemuan 2 aktivitas mengajar guru yang terlaksana secara keseluruhan
atau dengan persenatase 100%. Aktivitas mengajar guru pada siklus II
telah berhasil dan sesuai dengan skenario pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Make A Match.
Pada kegiatan pembelajaran siklus II guru berdiskusi dengan
siswa dengan lebih baik, guru memberikan umpan balik dengan
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan
sehingga pengetahuan siswa lebih meningkat. Selain itu, guru lebih
mendorong siswa cekatan mencari pasangan kartu yang sesuai dengan
kartu yang dipegang sehingga siswa semakin aktif dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran Make a Match ini dapat meningatkan
keaktifan siswa karena pembelajaran yang dilakukan sangat asik dan
menyenangkan melalui permainan sehingga dapat merangsang keaktifan
dan kemauan siswa dalam menulis kalimat. Dengan demikian, temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model Make A Match
dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru. Temuan penelitian ini
sejalan dengan pendapat Rochman Natawidjaja dalam Tarigan (2011:53)
bahwa penggunakan model pembelajaran Make a Match guru bisa
56

merangsang aktivitas siwa, membuat siswa aktif dalam mengikuti


pembelajaran.
3. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa dipengaruhi oleh aktivitas mengajar
guru.
Bila aktivitas mengajar guru baik maka aktivitas belajar siswa akan baik
pula. Jika aktivitas mengajar guru terdapat kekurangan maka proses
belajar siswa akan bermasalah pula. Hasil observasi aktivitas belajar
siswa siklus I menunujukkan bahwa siswa belum sepenuhnya aktif dan
memahami materi pelajaran dengan baik sehingga berpengaruh pada
presentase terlaksana aktivitas belajarnya.
Grafik kenaikan aktivitas belajar siswa siklus I dan II dapat
dilihat dari gambar 4.2 di bawah ini :

120%
100%
100%
86%
78%
80%
64%
Pertemuan 1
60%
Pertemuan 2
40%

20%

0%
siklus I Siklus II

Gambar 4.4 Grafik kenaikan aktivitas belajar siswa siklus I dan II


Jumlah aktivitas belajar siswa yang terlaksana pada silkus I
pertemuan 1 adalah 9 aktivitas dengan persentase 64% dan pertemuan 2
yaitu 11 aktivitas dengan persentase 78%. Persentase aktivitas belajar
siswa dihitung berdasarkan jumlah aktivitas yang terlaksana dibagi
dengan jumlah aktivitas maksimum dikalikan dengan seratus persen.
57

Jumlah aktivitas belajar siswa yang terlaksana pada siklus II


pertemuan 1 adalah 12 dengan persentase 86% sedangkan pada
pertemuan 2 aktivitas belajar siswa sudah terlaksana secara keseluruhan
atau 100%. Aktivitas belajar pada siklus II telah berhasil dan sesuai
dengan skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran Make A Match.
Setelah observasi siklus II, aktivitas belajar siswa mengalami
peningkatan. Siswa lebih antusias dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Siswa juga terlihat aktif, mampu bekerjasama dengan
temannya dalam mencocokkan pasangan kartu serta lebih antusias dalam
menulis kalimat dari kartu yang telah dicocokkan. Dengan demikian,
temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
belajar. Temuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
(Aris Shoimin, 2017:98) bahwa siswa yang pembelajarannya dengan
model Make A match aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat
mempunyai pengalaman belajar yang bermakna. Sehingga bila dikaitkan
dengan hasil tes, kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana
mengalami peningkatan.
Selain itu, juga sejalan dengan pendapat (Rusman, 2014:224) yang
menyatakan bahwa model pembelajaran Make A match dapat melatih
siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara merata serta
menuntut siswa bekerja sama dengan anggota kelompoknya agar
tanggung jawab dapat tercapai, sehingga semua siswa aktif dalam proses
pembelajaran
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan menulis kalimat sederhana siswa kelas III
SD Negeri 5 Duruka meningkat melalui penerapan model pembelajaran Make
A Match. Hal ini dibuktikan oleh meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan
belajar. Nilai rata-rata siklus I mencapai 61,10 dengan persentase ketuntasan
secara klasikal mencapai 50% (6 dari 12 orang siswa telah memenuhi kriteria
ketuntasan minimal yaitu 70). Pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi
80,55 dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 75% (9 dari 12 orang
siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70).
Aktivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran Make A
Match meningkat. Hal ini dibuktikan oleh persentase aktivitas mengajar guru
pada siklus I pertemuan 1 sebesar 64% pertemuan 2 sebesar 78% sedangkan
pada siklus II aktivitas mengajar guru sudah baik atau hampir sempurna
dimana pertemuan 1 sebesar 86% dan pertemuan 2 meningkat menjadi 100%.
Sejalan dengan aktivitas mengajar guru yang mengalami peningkatan
disetiap siklus, aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dimana
siklus I pertemuan 1 sebesar 64% pertemuan 2 sebesar 78% sedangkan pada
siklus II aktivitas belajar siswa pertemuan 1 sebesar 86% dan pertemuan 2
meningkat menjadi 100%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran Make A
Match dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
menulis kalimat sederhana siswa.
2. Bagi siswa, setelah penerapan model pembelajaran Make A Match siswa
diharapkan lebih aktif dan dapat menerima pembelajaran dengan baik
dikelas.

58
59

3. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang serupa atau lebih
mengembangkan maksud dan tujuan penelitian ini.
4. Kepada pihak sekolah, hendaknya dapat dijadikan masukan dalam upaya
untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana siswa
sehingga model pembelajaran Make A Match ini dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat
sederhana siswa kelas III SD Negeri 5 Duruka.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, E. T (2017). Bahasa Indonesia Untuk Peerguruan Tinggi. Jakarta:


Erlangga

Akhyar, Fitria. (2017). Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.Yogyakarta:


Textium.

Dafit, F. (2017). Keefektifan Kemampuan Menulis Kreatif Siswa Sd Dengan


Model Pembelajaran Multiliterasi. Jurnal Geram (Gerakan Aktif Menulis),
5(1), 52-53.

Febriana, A. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a


Match Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Ips Siswa Kelas V Sdn
Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang , V(1), 154–155.

Gasong, Dina. (2018). Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Budi Utama.
Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar Dan Pembelajaran. Jurnal Lentera
Pendidikan : Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 17(1), 71.

Hasanah, H. (2017). Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode


Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial). 8(1), 21.

Hendawati, Y., & Kurniati, C. (2016). Penerapan Metode Eksperimen terhadap


Pemahaman Konsep Siswa Kelas V Pada Materi Gaya dan Pemanfaatannya.
Jurnal Pendidikan, 15–25.

Hidayah, W. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan


Menggunakan Buku Harian Siswa Kelas I a SDN Plebengan Sidomulyo
Bantul Tahun 2015. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 27.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Idayanti, Y & Zulkarnaini. (2016). Meningkatkan Kemampuan Menulis
Permulaan Pada Siswa Kelas I Sd Negeri 1 Gandapura Kabupaten
Bireuen. Jurnal Pena Ilmiah, 3(1), 51.
Itaristanti. (2015). Keefektifan Kalimat Dalam Teks Pada Buku Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial SD/MI. Jurnal Eduekos, 4(1), 3-4.
Jimi, K., Dewi, K., Suwatra, I. I. W., & Arini, N. W. (2014). Penggunaan Metode
Struktur Analit Sintetik (SAS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Menulis Permulaan Pada Siswa Kelas I Sd Negeri 7 Bungkulan. Jurnal e-
Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 2(1).

Karli, Hilda. (2015). Menulis Kalimat Sederhana. Bandung: Penerbit Duta.

60
61

Latae, A. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa


Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat
Kabupaten Morowali. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 2(4), 201.

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.


Lesta, Raja. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Model
Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas V SD Negeri 008 Pulau
Lancang. Jurnal Geram (Gerakan Aktif Menulis). 1(7), 33.
Masturudin, Agus. (2019). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Guna Meningkatkan Hasil Belajar PKN Kelas V SD Negeri 021
Berapit Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal JMP (Jurnal Mitra Pendidikan). 2(3),
159.
Moidady, Nurmila. (2013). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan
Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas
Menulis Terbimbing. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 2(2), 84.
Mugianto, Agus. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Sederhana
Berhuruf Jawa Menggunakan Pasangan Menggunakan Pendekata Proyek.
16(3), 12.

Nurcahyanti, I., Samadhy, U., & Widihastriani, F. (2014). Peningkatan


Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Metode SAS dengan Media Papan
Selip. Jurnal oyful Learning. 3(4), 140.

Nuryani, E. S. (2016). Pengembangan Siswa Melalui Pembelajaran Menulis Di


Sekolah Dasar. 6(1), 58-64.

Pertiwi, I. N., & Dwi, A. (2019). Pengaruh Model Make A Match Berbantu Media
Kartu Bergambar terhadap Kemampuan Membaca dan Menulis. 263–264.

Rahardi, Kunjana. (2009). Penyuntingan Bahasa Indonesia Untuk Karang


Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Septiani, A & Priansa. (2018). Manajemen Peserta Didik dan Model
Pembelajaran. Bandung: Alfabet
Shoimin, Aris. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Subana, Rahardi, M., & Sudrajat. (2015). Statistik Pendidikan. Bandung: CV.
Pustaka Setia.
62

Tampubolon, S. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.


Tarigan, D. (2014). Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN
050687 Sawit Seberang. Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 5(1), 58.

Widiagustini, E. (2019). Peningkatan Kemampuan membuat kalimat tunggal dan


kalimat majemuk setara oleh siswa kelas v SD. Jurnal Pendidikan Bahasa
Indosesia 1(1), 69.

Yuniawati, P. S., & Kristin, F. (2017). Penggunaan Model Pembelajaran Make A


Match Melalui Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan
Membaca Siswa Kelas I SD. Jurnal Elementary School 4, V(4), 144-145.
63

Lampiran 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Kelas III SD Negeri 5 Duruka
No Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Observasi awal 27 Juli 2020
2. Ujian seminar proposal penelitian 2 Maret 2020
3. Pelaksanaan tindakan siklus I
- Pertemuan 1 3 Agustus 2020
- Pertemuan 2 6 Agustus 2020
- Tes siklus I 6 Agustus 2020

4. Pelaksanaan tindakan siklus II


- Pertemuan 1 10 Agustus 2020
- Pertemuan 2 13 Agustus 2020
- Tes siklus II 13 Agustus 2020
64

Lampiran 2
LEMBAR WAWANCARA
No Pertanyaan Jawaban
1. Metode dan model Metode pembelajaran yang saya
pembelajaran apa yang sudah terapkan selama ini yaitu metode
ibu terapkan selama ini dalam diskusi, ceramah, dan tanya jawab.
pembelajaran ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa Hasil belajar siswa pada tema 1 Tahun
pada tema 1 Tahun Ajaran Ajaran 2018/2019 terbilang masih
2018/2019 ? rendah karena sebagian besar dari siswa
belum mencapai KKM yang ditetapkan
3.A Apa saja kendala yang dihadapi Kendala yang sering saya hadapi dalam
da dalam pembelajaran ? pembelajaran yaitu masih ada beberapa
siswa yang masih belum mampu
menulis kalimat dengan baik, sehingga
saat proses pembelajaran mereka harus
perlu dibimbing khusus tidak bisa
dilepas seperti siswa lain.
Selain itu minat siswa dalam menulis
itu masih rendah sehingga kadang-
kadang saya mendapatkan siswa yang
tidak menulis sama sekali.
4. Bagaimana kemampuan Masih ada sebagian siswa yang
menulis sederhana siswa ? mengalami kesulitan belum mampu
menulis kalimat sederhana.
5. Model pembelajaran apa yang Kalau untuk meningkatkan
yang ibu terapkan pada siswa kemampuan menulis kalimat siswa saya
untuk meningkatkan belum pernah menerapkan model
kemampuan menulis kalimat pembelajaran apapun. Dalam
sederhana mereka ? pembelajaran biasanya saya
memerintahkan siswa menulis bacaan
yang ada dibuku.
6. Apakah ibu pernah mendengar Belum, saya belum pernah mendengar
atau mengetahui model atau mengetahui model pembelajaran
pembelajaran Make A Match ? tersebut.
Lampiran 3

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Negeri 5 Duruka


Kelas/Semester :3/I
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Subtema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Kompetensi Inti:

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

65
Mata Pelajaran dan Materi Pokok Alokasi Sumber
Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Dasar Waktu Belajar

PPKn 1. Berdiskusi tentang cara ● Sikap: 1. Buku guru


1.1 Menerima arti bintang, 1. Menulis dan memenangkan sebuah Pengamatan 26 JP 2. Buku Siswa
rantai, pohon beringin, menceritakan perlombaan dan sikap yang sikap:spiritual 3. Lingkungan
kepala banteng, dan sikap harus dilakukan. (ketaatan beribadah,
padi kapas pada bersyukur 2. Bercerita tentang pengalaman prilaku bersyukur,
lambang negara 2. Menceritakan mempraktikkan sikap kebiasaan berdoa ,
“Garuda Pancasila” kebiasan baik bersyukur. toler yansi ) dan
sebagai anugerah sebelum dan 3. Mengidentifikasi cara sosial (jujur, disiplin
Tuhan Yang Maha Esa. sesudah bersyukur. tanggung jawab,
2.1 Bersikap jujur, peduli, makan 4. Menulis dan menceritakan santun, peduli,
kasih sayang sesuai pengalaman sikap bersyukur. percaya diri) dalam
dengan sila-sila 5. Mengidentifkasi kebiasaan baik setiap kegiatan
Pancasila dalam yang harus dilakukan sebelum pembelajaran yang
lambang negara dan sesudah makan dilakukan pada
“Garuda Pancasila”. 6. Menceritakan kebiasaan baik subtema Tanaman di
3.1 Memahami arti yang harus dilakukan sebelum Sekitarku
gambar pada lambang dan sesudah makan.
negara “Garuda 7. Mengidentifikasi cara ● Pengetahuan:
Pancasila”. bersyukur. 1. Tes lisan
4.1 Menceritakan arti 8. Menuliskan sikap bersyukur 2. Tes tulis
gambar pada lambang yang pernah dilakukan.
negara “Garuda ● Keterampilan:
Pancasila”. Unjuk kerja

66
Bahasa Indonesia

3.4 Mencermati kosa kata 1. Mengidentifi 1. Membaca dan menjawab


dalam teks tentang kasi ciri-ciri pertanyaan sesuai teks tentang
konsep ciri- makhluk ciri-ciri makhluk hidup.
hidup. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri
ciri,kebutuhan(makan
2. Menyebutkan makhluk hidup.
a n dan tempat 3. Menulis ciri-ciri makhluk
dan membuat
hidup),pertumbuhan, kesimpulan hidup.
dan perkembangan tentang 4. Membaca dan mengidentifikasi
makhluk hidup yang makhluk ciri-ciri makhluk hidup.
ada di lingkungan hidup. 5. Membuat kalimat berdasarkan
setempat yang kosa kata yang diberikan.
6. Mengidentifikasi ciri-ciri
disajikan dalam
makhluk hidup berdasarkan
bentuk lisan, tulis, gambar.
visual, dan/atau 7. Menemukan hubungan antar
eksplorasi lingkungan. kedua gambar.
4.4 Menyajikan 8. Menceritakan hasil
laporan tentang konsep perbandingan.
ciri-ciri, kebutuhan 9. Mengidentifikasi kegiatan pada
(makanan dan tempat setiap gambar berseri.
hidup), pertumbuhan, 10. Membuat cerita berdasarkan
dan perkembangan gambar berseri.
makhluk hidup yang 11. Mengidentifikasi ciri-ciri
ada di makhluk hidup.
lingkungansetempat 12. Menuliskan ciri-ciri makhluk
secara tertulis hidup berdasarkan gambar dan
menggunakan kosakata sikap yang harus dilakukan.
baku dalam kalimat
efektif. 67

PJOK
3.1Memahami kombinasi
gerak dasar lokomotor
Lampiran 4

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD Negeri 5 Duruka


Kelas/Semester :3/I
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Subtema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Kompetensi Inti:

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
guru.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

68
Alokasi Sumber
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar

PPKn 1. Menuliskan sikap baik dalam ● Sikap: 4. Buku


1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik 1. Mengetahui menerima perbedaan Pengamatan 26 JP guru
individu di lingkungan sekitar sebagai keberagamn 2. Menghargai perbedaan. sikap:spiritual 5. Buku
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. individu di 3. Menghargai perbedaan cara (ketaatan beribadah, Siswa
2.3 Menampilkan kebersamaan dalam lingkungan berdoa. prilaku bersyukur, 6. Lingku
keberagaman karakteristik individu di sekitar 4. Menceritakan cara berdoa. kebiasaan berdoa , ngan
lingkungan sekitar. 2. Mengetahui 5. Mengidentifikasi cara berdoa toler yansi ) dan
3.3 Menjelaskan makna keberagaman bentuk pada setiap agama. sosial (jujur, disiplin
karakteristik individu di lingkungan kebersatuan 6. Menghargai perbedaan tanggung jawab,
sekitar. dalam kesukaan. santun, peduli,
4.3 Menyajikan makna keberagaman keberagaman di percaya diri) dalam
karakteristik individu di lingkungan lingkungan setiap kegiatan
sekitar. sekitar pembelajaran yang
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam dilakukan pada
keberagaman di lingkungan sekitar subtema Tanaman di
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Sekitarku
Esa.
2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai ● Pengetahuan:
wujud bersatu dalam keberagaman di 1. Tes lisan
lingkungan sekitar. 2. Tes tulis
3.4 Memahami makna bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar. ● Keterampilan:
4.4 Menyajikan bentuk-bentuk kebersatuan Unjuk kerja
dalam keberagaman di lingkungan
sekitar.

69
Bahasa Indonesia
1. Mengidentifik 1. Mengidentifikasi ciri-ciri
3.4 Mencermati kosa kata dalam teks asi ciri-ciri pertumbuhan
tentang konsep ciri- makhluk danperkembangan manusia.
ciri,kebutuhan(makana n dan tempat hidup. 2. Membuat pertanyaan untuk
hidup),pertumbuhan, dan 2. Menyebutkan mewawancarai orang tua.
dan membuat 3. Menulis tentang pertumbuhan
perkembangan makhluk hidup yang
kesimpulan dan perkembangan diri.
ada di lingkungan setempat yang 4. Mengidentifikasi makanan
tentang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis, makhluk yang baik untuk dikonsumsi.
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan. hidup. 5. Menuliskan syarat makanan
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep yang baik untuk dikonsumsi.
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan 6. Mengidentifkasi pengaruh
tempat hidup), pertumbuhan, dan makanan pada proses
perkembangan makhluk hidup yang ada pertumbuhan dan
di lingkungansetempat secara tertulis perkembanganmanusia
menggunakan kosakata baku dalam 7. Menjelaskan tidur sebagai
kalimat efektif. faktor yang mempengaruhi
proses pertumbuhan
danperkembangan.
8. Menuliskan cerita tentang
kebiasaan baik sebelum tidur
sesuai gambar.

70
PJOK
3.1Memahami kombinasi gerak dasar 1. Melakukan 1. Bermain adu kecepatan
lokomotor sesuai dengan konsep gerakan berjalan merangkakdan
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan berjalan dan berlari.
dalam berbagai bentuk permainan berlari 2. Bermain Kijang dan Rusa.
sederhana dan atau tradisional. 2. Menjelaskan 3. Menjelaskan faktor olahraga
4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak manfaat dan rekreasi pada proses
dasar lokomotor sesuai dengan konsep berolahraga pertumbuhan
tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan 3. Menjelaskan danperkembangan.
dalam berbagai bentuk permainan pentingnya 4. Mewawancara teman
sederhana dan atau tradisional. menjaga mengenai olahraga kesukaan.
kesehatan 5. Menceritakan olahraga
kesukaan.
Matematika
3.1Menjelaskan sifat-sifat operasi hitung 1. Membilang 1. Berlatih menyelesaian soal
pada bilangan cacah. bilangan penjumlahan tanpa teknik
4.1Menyelesaikan masalah yang 1.000 sampai menyimpan.
melibatkan penggunaan sifat-sifat 10.000 secara 2. Menyelesaikan soal
operasi hitung pada bilangan cacah. urut atau penjumlahan dengan teknik
loncat. menyimpan.
3. Menyelesaikan soal
pengurangan tanpa teknik
meminjam.
4. Menyelesaikan soal
pengurangan dengan teknik
meminjam.

71
SBK
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi pola 1. Memperagakan 1. Berlatih menari dengan
irama dalam lagu. pola irama gerakan lambat padatangan
4.2 Menampilkan bentuk dan variasi irama sederhana pada 2. Menari dengan gerakan kuat
melalui lagu. lagu dan lemah pada tangan.

72
73

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I (Pertemuan 1)

Sekolah : SD Negeri 5 Duruka


Kelas/Semester : 3 / 1 (satu)
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Subtema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran ke :5
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 mengidentifikasi ide pokok
tentang konsep ciri-ciri, dari informasi yang disajikan
kebutuhan (makanan dan tentang ciri-ciri makhluk
74

tempat hidup), pertumbuhan, hidup.


dan perkembangan makhluk
hidup yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.4 Menyajikan laporan tentang 4.4.1 Menulis informasi tentang ciri-


konsep ciri-ciri, kebutuhan ciri makhluk hidup.
(makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menerima arti bintang, rantai, 1.1.1Memamahi arti penting
pohon beringin, kepala banteng, bersyukur kepada Tuhan
dan padi kapas pada lambang sebagai salah satu makna dari
negara “Garuda Pancasila” simbol sila Pancasila yang
sebagai anugerah Tuhan Yang pertama.
Maha Esa.

2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih 2.1.1 Melaksanakan arti penting


sayang sesuai dengan sila-sila bersyukur kepada Tuhan
Pancasila dalam lambang sebagai salah satu makna dari
negara “Garuda Pancasila”. simbol sila Pancasila yang
pertama.

3.1 Memahami arti gambar pada 3.3.1Menyebutkan arti penting


lambang negara “Garuda bersyukur kepada Tuhan
Pancasila”. sebagai salah satu makna dari
simbol sila Pancasila yang
pertama.

4.1 Menceritakan arti gambar pada 4.3.1Menceritakan pengalaman


lambang negara “Garuda bersyukur kepada Tuhan
Pancasila”. YME.
75

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup, siswa dapat
menulis kalimat sederhana dengan ketepatan penulisan huruf yang tepat.
2. Setelah mengamati gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup, siswa dapat
menulis kalimat sederhana dengan penggunaan ukuran huruf yang benar.
3. Setelah mengamati dan membaca gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup,
siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan huruf yang lengkap.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Teks bacaan tentang “Ciri-ciri Makhluk Hidup”

E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific
Model : Make A Match
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat: Kartu permainan (soal dan jawaban)
Bahan : -

Sumber Belajar: Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 15
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo’a dipimpin oleh
siswa yang datang lebih awal
4. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik
tema yang akan dipelajari yaitu Tema
1(Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup) Subtema 1 (Ciri-ciri Makhluk Hidup)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
7. Guru memberikan apersepsi.
8. Guru menginformasikan/menjelaskan langkah-
76

langkah kegiatan pembelajaran yang akan


dilakukan pada hari ini.
Kegiatan Inti 9. Guru menyiapkan dan menyampaikan 180
konsep/topik pembelajaran menit
10. Guru menyuruh siswa membuka buku siswa
tema 1 subtema 1.
11. Guru menuntun siswa membaca teks yang ada
pada buku siswa.
12. Guru menuntun siswa mengamati kalimat
tentang ciri-ciri makhluk hidup. (Mengamati)
13. Guru mengajak siswa berdiskusi dan
mengarahkan siswa untuk bertanya mengenai
ciri-ciri makhluk hidup. (Menanya)
14. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok (kelompok kartu soal dan jawaban).
15. Guru menjelaskan langkah-langkah bermain
dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match , dengan memberikan contoh 1
kali terlebih dahulu.
16. Selanjutnya, guru membagikan kartu kepada
siswa (setiap peserta didik mendapatkan satu
kartu dan memikirkan jawaban dari soal dari
kartu yang dipegang).
17. Guru menuntun siswa untuk memikirkan soal
atau jawaban apa yang cocok dengan kartu yang
di pegang masing-masing siswa.(Menalar)
18. Guru memberikan aba-aba untuk bersiap
dengan hitungan 1..2...3...
19. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu
jawaban).(Mencoba)
20. Guru mengarahkan siswa yang dapat
mencocokan kartunya sebelum batas waktu
yang ditentukan memisahkan diri untuk diberi
poin.
21. Guru menyuruh siswa menuliskan hasil
jawaban yang ada pada kartu di buku tulis
mereka masing-masing.
22. Setelah satu babak, Guru kembali
mengumpulkan kartunya dan mengacak kembali
untuk dibagikan ulang dengan tujuan agar siswa
mendapat kartu yang berbeda dengan kartu
sebelumnya sampai beberapa kali.
23. Guru menunjuk dan menuntun beberapa orang
siswa untuk membacakan hasil
tulisannya.(Mengkomunikasikan)
77

Penutup 24. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 15


pembelajaran pada hari ini. menit
25. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
26. Guru dan siswa menutup pelajaran dan berdo’a
bersama-sama

H. PENILAIAN
Bahasa Indonesia
Bentuk penilaian : Non tes
Instrumen penilaian : Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
Ketepatan Semua huruf Ada 1 huruf Ada 2 huruf Ada2 atau
penulisan dalam kalimat dalam dalam lebih huruf
huruf dalam sudah benar kalimat yang kalimat yang dalam
kalimat tidak benar tidak benar kalimat yang
tidak benar
Bentuk dan Penggunaan Ada 1 bentuk Ada 2 bentuk Ada 2 atau
ukuran bentuk huruf huruf besar huruf besar lebih bentuk
tulisan besar dan dan kecil dan kecil huruf besar
kecil sudah yang tidak yang tidak dan kecil
tepat tepat tepat yang tidak
tepat
Kelengkapan Semua Ada 1 Ada 2 Ada 2 atau
menulis huruf penulisan penulisan penulisan lebih
dalam huruf dalam huruf dalam huruf dalam penulisan
kalimat kata sudah kata yang kata yang huruf dalam
lengkap tidak lengkap tidak lengkap kata yang
tidak lengkap
78

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I (Pertemuan 2)

Sekolah : SD Negeri 4 Duruka


Kelas/Semester : 3 / 1 (satu)
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran ke :6
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Mengidentifikasi ide pokok
tentang konsep ciri-ciri, dari informasi yang disajikan
kebutuhan (makanan dan tentang ciri-ciri makhluk
79

tempat hidup), pertumbuhan, hidup.


dan perkembangan makhluk
hidup yang ada di lingkungan
setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.4 Menyajikan laporan tentang 4.4.1 Menulis kalimat tentang ciri-


konsep ciri-ciri, kebutuhan ciri makhluk hidup dengan
(makanan dan tempat hidup), kalimat sederhana yang benar.
pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 3.1.1 Menentukan hasil penjumlahan
hitung pada bilangan cacah. dengan teknik tanpa
menyimpan.

4.1 Menyelesaikan masalah yang 4.1.1 Menyelesaikan soal cerita


melibatkan penggunaan sifat- sehari-hari yang berkaitan
sifat operasi hitung pada dengan penjumlahan tanpa
bilangan cacah. menyimpan

SBdP

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi
3.2 Mengetahui bentuk dan variasi 3.2.1 Menyebutkan arti penting
pola irama dalam lagu. bersyukur kepada Tuhan
sebagai salah satu makna
dari simbol sila Pancasila
yang pertama.

4.2 Menampilkan bentuk dan variasi 4.2.1 Menceritakan pengalaman


irama melalui lagu. bersyukur kepada Tuhan
YME.
80

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup, siswa dapat
menulis kalimat sederhana dengan ketepatan penulisan huruf yang tepat.
2. Setelah mengamati gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup, siswa dapat
menulis kalimat sederhana dengan penggunaan ukuran huruf yang benar.
3. Setelah mengamati dan membaca gambar tentang ciri-ciri makhluk hidup,
siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan huruf yang lengkap.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Teks bacaan tentang “Ciri-ciri Makhluk Hidup”

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Make A Match

Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat: Kartu permainan (soal dan jawaban)
Bahan : -
Sumber Belajar: Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 10
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo’a dipimpin oleh
siswa yang datang lebih awal
4. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik
tema yang akan dipelajari yaitu Tema
1(Pertumbuhan dan Perkembangan makhluk
hidup) Subtema 1 (Ciri-ciri makhluk hidup)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
7. Guru memberikan apersepsi.
8. Guru menginformasikan/menjelaskan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang akan
81

dilakukan pada hari ini.

Kegiatan Inti 9. Guru menyiapkan dan menyampaikan 45


konsep/topik pembelajaran menit
10. Guru menyuruh siswa membuka buku siswa
tema 1 subtema 1 .
11. Guru menuntun siswa membaca teks yang ada
pada buku siswa.
12. Guru menuntun siswa mengamati kalimat
tentang ciri-ciri makhluk hidup . (Mengamati)
13. Guru mengajak siswa berdiskusi dan
mengarahkan siswa untuk bertanya mengenai
ciri-ciri makhluk hidup . (Menanya)
14. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok (kelompok kartu soal dan jawaban).
15. Guru menjelaskan langkah-langkah bermain
dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match , dengan memberikan contoh 1
kali terlebih dahulu.
16. Selanjutnya, guru membagikan kartu kepada
siswa (setiap peserta didik mendapatkan satu
kartu dan memikirkan jawaban dari soal dari
kartu yang dipegang).
17. Guru menuntun siswa untuk memikirkan soal
atau jawaban apa yang cocok dengan kartu
yang di pegang masing-masing
siswa.(Menalar)
18. Guru memberikan aba-aba untuk bersiap
dengan hitungan 1..2...3...
19. Siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal/kartu jawaban).(Mencoba)
20. Guru mengarahkan siswa yang dapat
mencocokan kartunya sebelum batas waktu
yang ditentukan memisahkan diri untuk diberi
poin.
21. Guru menyuruh siswa menuliskan hasil
jawaban yang ada pada kartu di buku tulis
mereka masing-masing.
22. Setelah satu babak, Guru kembali
mengumpulkan kartunya dan mengacak
kembali untuk dibagikan ulang dengan tujuan
agar siswa mendapat kartu yang berbeda
dengan kartu sebelumnya sampai beberapa
kali.
82

23. Guru menunjuk dan menuntun beberapa orang


siswa untuk membacakan hasil
tulisannya.(Mengkomunikasikan)
Penutup 24. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 15
pembelajaran pada hari ini. menit
25. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
26. Guru dan siswa menutup pelajaran dan berdo’a
bersama-sama

H. PENILAIAN
Bahasa Indonesia
Bentuk penilaian : Non tes
Instrumen penilaian : Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
Ketepatan Semua huruf Ada 1 huruf Ada 2 huruf Ada2 atau
penulisan dalam kalimat dalam dalam lebih huruf
huruf dalam sudah benar kalimat yang kalimat yang dalam
kalimat tidak benar tidak benar kalimat yang
tidak benar
Bentuk dan Penggunaan Ada 1 bentuk Ada 2 bentuk Ada 2 atau
ukuran bentuk huruf huruf besar huruf besar lebih bentuk
tulisan besar dan dan kecil dan kecil huruf besar
kecil sudah yang tidak yang tidak dan kecil
tepat tepat tepat yang tidak
tepat
Kelengkapan Semua Ada 1 Ada 2 Ada 2 atau
menulis huruf penulisan penulisan penulisan lebih
dalam huruf dalam huruf dalam huruf dalam penulisan
kalimat kata sudah kata yang kata yang huruf dalam
lengkap tidak lengkap tidak lengkap kata yang
tidak lengkap
83

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II (Pertemuan 1)

Sekolah : SD Negeri 5 Duruka


Kelas/Semester : 3 / 1 (satu)
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKTOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Mengidentifikasi perbedaan
tentang konsep ciri-ciri, pertumbuhan dan
kebutuhan (makanan dan perkembangan.
tempat hidup), pertumbuhan,
dan perkembangan makhluk
84

hidup yang ada di lingkungan


setempat yang disajikan dalam
bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.4 Menyajikan laporan tentang 4.4.2 Menuliskan perbedaan


konsep ciri-ciri, kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan
(makanan dan tempat hidup), dirinya
pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 3.1.1Menentukan hasil penjumlahan.
hitung pada bilangan cacah.

4.1 Menyelesaikan masalah yang 4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-


melibatkan penggunaan sifat- hari terkait penjumlahan.
sifat operasi hitung pada
bilangan cacah.

SBdP

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi
3.3 Mengetahui dinamika gerak tari. 3.3.1 Mengidentifikasi gerak kuat
dan lemah pada tangan
dalam suatu tari dengan
benar.

4.3 Meragakan dinamika gerak tari. 4.3.1 Memeragakan gerak kuat dan
lemah pada tangan dalam
suatu tari dengan percaya
diri.
85

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar tentang pertumbuhan dan perkembangan
manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan ketepatan
penulisan huruf yang tepat.
2. Setelah mengamati gambar tentang pertumbuhan dan perkembangan
manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan penggunaan
ukuran huruf yang benar.
3. Setelah mengamati dan membaca gambar tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan
huruf yang lengkap.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tentang “pertumbuhan dan perkembangan manusia”

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Make A Match

Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat: Kartu permainan (soal dan jawaban)
Bahan : -

Sumber Belajar: Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 10
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo’a dipimpin
oleh ketua kelas.
4. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik
tema yang akan dipelajari yaitu Tema
1(Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
86

Hidup) Subtema 2 (Pertumbuhan dan


Perkembangan Manusia)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
7. Guru memberikan apersepsi.
8. Guru menginformasikan/menjelaskan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada hari ini.

Kegiatan Inti 9. Guru menyiapkan dan menyampaikan 45


konsep/topik pembelajaran menit
10. Guru menyuruh siswa membuka buku siswa
tema 1 subtema 2 .
11. Guru menuntun siswa membaca teks yang ada
pada buku siswa.
12. Guru menuntun siswa mengamati kalimat
tentang ciri-ciri makhluk hidup . (Mengamati)
13. Guru mengajak siswa berdiskusi dan
mengarahkan siswa untuk bertanya mengenai
ciri-ciri makhluk hidup . (Menanya)
14. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok (kelompok kartu soal dan jawaban).
15. Guru menjelaskan langkah-langkah bermain
dengan menggunakan model pembelajaran
Make A Match , dengan memberikan contoh 1
kali terlebih dahulu.
16. Selanjutnya, guru membagikan kartu kepada
siswa (setiap peserta didik mendapatkan satu
kartu dan memikirkan jawaban dari soal dari
kartu yang dipegang).
17. Guru menuntun siswa untuk memikirkan soal
atau jawaban apa yang cocok dengan kartu
yang di pegang masing-masing
siswa.(Menalar)
18. Guru memberikan aba-aba untuk bersiap
dengan hitungan 1..2...3...
19. Siswa mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (kartu
soal/kartu jawaban).(Mencoba)
20. Guru mengarahkan siswa yang dapat
mencocokan kartunya sebelum batas waktu
yang ditentukan memisahkan diri untuk diberi
poin.
21. Guru menyuruh siswa menuliskan hasil
jawaban yang ada pada kartu di buku tulis
mereka masing-masing.
87

22. Setelah satu babak, Guru kembali


mengumpulkan kartunya dan mengacak
kembali untuk dibagikan ulang dengan tujuan
agar siswa mendapat kartu yang berbeda
dengan kartu sebelumnya sampai beberapa
kali.
23. Guru menunjuk dan menuntun beberapa orang
siswa untuk membacakan hasil
tulisannya.(Mengkomunikasikan)
Penutup 24. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 15
pembelajaran pada hari ini. menit
25. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
26. Guru dan siswa menutup pelajaran dan berdo’a
bersama-sama

H. PENILAIAN
Bahasa Indonesia
Bentuk penilaian : Non tes
Instrumen penilaian : Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
Ketepatan Semua huruf Ada 1 huruf Ada 2 huruf Ada 2 atau
penulisan dalam kalimat dalam dalam lebih huruf
huruf dalam sudah benar kalimat yang kalimat yang dalam
kalimat tidak benar tidak benar kalimat yang
tidak benar
Bentuk dan Penggunaan Ada 1 bentuk Ada 2 bentuk Ada 2 atau
ukuran bentuk huruf huruf besar huruf besar lebih bentuk
tulisan besar dan dan kecil dan kecil huruf besar
kecil sudah yang tidak yang tidak dan kecil
tepat tepat tepat yang tidak
tepat
Kelengkapan Semua Ada 1 Ada 2 Ada 2 atau
menulis huruf penulisan penulisan penulisan lebih
dalam huruf dalam huruf dalam huruf dalam penulisan
kalimat kata sudah kata yang kata yang huruf dalam
lengkap tidak lengkap tidak lengkap kata yang
tidak
lengkap.
88

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II (Pertemuan 2)

Sekolah : SD Negeri 5 Duruka


Kelas/Semester : 3 / 1 (satu)
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pembelaja ran ke :2
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan disekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKTOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Mengidentifikasi istilah-istilah
tentang konsep ciri-ciri, pada pertumbuhan dan
kebutuhan (makanan dan perkembangan dirinya.
tempat hidup), pertumbuhan,
dan perkembangan makhluk
hidup yang ada di lingkungan
89

setempat yang disajikan dalam


bentuk lisan, tulis, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.4 Menyajikan laporan tentang 4.4.1 Menuliskan cerita


konsep ciri-ciri, kebutuhan pertumbuhan dan
(makanan dan tempat hidup), perkembangan dirinya.
pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku
dalam kalimat efektif.

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 1.1.1 Memahami manfaat bersatu
pohon beringin, kepala dalam keberagaman di
banteng, dan padi kapas pada sekolah
lambang negara “Garuda
Pancasila” sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih 2.1.1 Menjalankan pengalaman
sayang sesuai dengan sila-sila berkaitan dengan manfaat
Pancasila dalam lambang negara bersatu dalam menjalankan
“Garuda Pancasila”. satu kegiatan di sekolah.

3.1 Memahami arti gambar pada 3.1.1 Menjelaskan manfaat bersatu


lambang negara “Garuda dalam keberagaman di
Pancasila”. sekolah

4.1 Menceritakan arti gambar pada 4.1.1 Menceritakan pengalaman


lambang negara “Garuda berkaitan dengan manfaat
Pancasila”. bersatu dalam menjalankan
satu kegiatan di sekolah

PJOK

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian


Kompetensi
3.1 Memahami kombinasi gerak 3.1.1 Menjelaskan prosedur
dasar lokomotor sesuai dengan kombinasi gerakan
konsep tubuh, ruang, usaha, merangkak dan berlari
90

dan keterhubungan dalam melalui permainan


berbagai bentuk permainan sederhana.
sederhana dan atau tradisional.

4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak 4.1.1 Mempraktikkan prosedur


dasar lokomotor sesuai dengan kombinasi gerakan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan merangkak dan berlari
keterhubungan dalam berbagai melalui permainan
bentuk permainan sederhana sederhana dengan benar.
dan atau tradisional.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar tentang pertumbuhan dan perkembangan
manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan ketepatan
penulisan huruf yang tepat.
2. Setelah mengamati gambar tentang pertumbuhan dan perkembangan
manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan penggunaan
ukuran huruf yang benar.
3. Setelah mengamati dan membaca gambar tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia, siswa dapat menulis kalimat sederhana dengan
huruf yang lengkap.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tentang “pertumbuhan dan perkembangan manusia”

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Make A Match

Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah

F. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media/Alat: Kartu permainan (soal dan jawaban)
Bahan : -

Sumber Belajar: Buku Pedoman Guru Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 1
Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
91

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 10
2. Menanyakan kabar dan mengecek kehadiran menit
siswa.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo’a dipimpin oleh
ketua kelas.
4. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
5. Guru menginformasikan kepada peserta didik
tema yang akan dipelajari yaitu Tema
1(Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
Hidup) Subtema 2 (Pertumbuhan dan
Perkembangan Manusia)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari
ini.
7. Guru memberikan apersepsi.
8. Guru menginformasikan/menjelaskan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada hari ini.
Kegiatan Inti 9. Guru menyiapkan dan menyampaikan 45
konsep/topik pembelajaran menit
10. Guru menyuruh siswa membuka buku siswa
tema 1 subtema 2 .
11. Guru menuntun siswa membaca teks yang ada
pada buku siswa.
12. Guru menuntun siswa mengamati kalimat
tentang ciri-ciri makhluk hidup . (Mengamati)
13. Guru mengajak siswa berdiskusi dan
mengarahkan siswa untuk bertanya mengenai
ciri-ciri makhluk hidup . (Menanya)
14. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok (kelompok kartu soal dan jawaban).
15. Guru menjelaskan langkah-langkah bermain
dengan menggunakan model pembelajaran Make
A Match , dengan memberikan contoh 1 kali
terlebih dahulu.
16. Selanjutnya, guru membagikan kartu kepada
siswa (setiap peserta didik mendapatkan satu
kartu dan memikirkan jawaban dari soal dari
kartu yang dipegang).
17. Guru menuntun siswa untuk memikirkan soal
atau jawaban apa yang cocok dengan kartu yang
92

di pegang masing-masing siswa.(Menalar)


18. Guru memberikan aba-aba untuk bersiap dengan
hitungan 1..2...3...
19. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu
jawaban).(Mencoba)
20. Guru mengarahkan siswa yang dapat
mencocokan kartunya sebelum batas waktu yang
ditentukan memisahkan diri untuk diberi poin.
21. Guru menyuruh siswa menuliskan hasil
jawaban yang ada pada kartu di buku tulis
mereka masing-masing.
22. Setelah satu babak, Guru kembali
mengumpulkan kartunya dan mengacak kembali
untuk dibagikan ulang dengan tujuan agar siswa
mendapat kartu yang berbeda dengan kartu
sebelumnya sampai beberapa kali.
23. Guru menunjuk dan menuntun beberapa orang
siswa untuk membacakan hasil
tulisannya.(Mengkomunikasikan)
Penutup 24. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil 15
pembelajaran pada hari ini. menit
25. Guru menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
26. Guru dan siswa menutup pelajaran dan berdo’a
bersama-sama

H. PENILAIAN
Bahasa Indonesia
Bentuk penilaian : Non tes
Instrumen penilaian : Rubrik
Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Kriteria Bimbingan
4 3 2 1
Ketepatan Semua huruf Ada 1 huruf Ada 2 huruf Ada2 atau
penulisan dalam kalimat dalam dalam lebih huruf
huruf dalam sudah benar kalimat yang kalimat yang dalam
kalimat tidak benar tidak benar kalimat yang
tidak benar
Bentuk dan Penggunaan Ada 1 bentuk Ada 2 bentuk Ada 2 atau
ukuran bentuk huruf huruf besar huruf besar lebih bentuk
tulisan besar dan dan kecil dan kecil huruf besar
kecil sudah yang tidak yang tidak dan kecil
93

tepat tepat tepat yang tidak


tepat
Kelengkapan Semua Ada 1 Ada 2 Ada 2 atau
menulis huruf penulisan penulisan penulisan lebih
dalam huruf dalam huruf dalam huruf dalam penulisan
kalimat kata sudah kata yang kata yang huruf dalam
lengkap tidak lengkap tidak lengkap kata yang
tidak lengkap
94

Lampiran 9
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 1

Kelompok : ................................
Kelas : ................................
Nama Anggota :
1..............................
2..............................
3..............................

Langkah Kerja:

1. Lihatlah kartu yang kalian pegang kemudian carilah pasangan kartu


2. Tulislah hasil jawaban yang didapatkan dari kartu yang telah dicocokkan

Memerlukan Yaitu untuk


Makanan memperoleh
keturunan

Yaitu menghirup dan Bernapas


mengeluarkan udara

Yaitu untuk
memperoleh energi
yaitu menggerakkan
anggota badan
Artikel ini telah
Yaitu menjadi lebih
tinggi dan berat
tumbuh dan
berkembang
Bergerak
Artikel ini telah
Berkembang biak Kemampuan untuk
(reproduksi) memberikan tanggapan
terhadap rangsangan
Menyesuaikan diri yang diterima
terhadap
lingkungan
Beradaptasi
Peka terhadap
rangsang
95

Lampiran 10
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS I PERTEMUAN 2

Kelompok : ................................
Kelas : ................................
Nama Anggota :
1..............................
2..............................
3..............................

Langkah Kerja:

3. Lihatlah kartu yang kalian pegang kemudian carilah pasangan kartu


4. Tulislah hasil jawaban yang didapatkan dari kartu yang telah dicocokkan

Peka terhadap
Berkembang biak
rangsang

Menyesuaikan diri
Contohnya melahirkan dan
terhadap lingkungan
bertelur

Contohnya ada sorot lampu


Contohnya cicak sangat terang lalu kamu
memutuskan ekornya akan segera menutup mata
saat dalam bahaya
Artikel ini telah tayang di

Tumbuh dan
Burung bergerak
berkembang
terbang dengan sayap

Bergerak
Bernafas

Contohnya dari bayi Contoh ikan


lalu menjadi dewasa bernafas dengan
insang
96

Lampiran 11
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 1

Kelompok : ................................
Kelas : ................................
Nama Anggota :
1..............................
2..............................
3..............................

Langkah Kerja:

1. Lihatlah kartu yang kalian pegang kemudian carilah pasangan kartu


2. Tulislah hasil jawaban yang didapatkan dari kartu yang telah dicocokkan

Dari bayi Dari merangkak

Menjadi bisa makan


Menjadi bisa berjalan
sendri

Menjadi dewasa
Dari disuapi

Menjadi pintar
Menjadi lebih tinggi membaca

Dari Pendek
Dari ringan

Menjadi lebih berat


Tidak pintar membaca
97

Lampiran 12
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)
SIKLUS II PERTEMUAN 2

Kelompok : ................................
Kelas : ................................
Nama Anggota :
1..............................
2..............................
3..............................

Langkah Kerja:

1. Lihatlah kartu yang kalian pegang kemudian carilah pasangan kartu


2. Tulislah hasil jawaban yang didapatkan dari kartu yang telah dicocokkan

berjalan adalah ..? Mencuci/menyiram


tubuh dengan air

Mandi adalah..?
Bergerak dengan
menggunakan tangan dan lutut

Merangkak adalah ..?


Melangkah maju
pelan dengan kaki

Berlari adalah..? Jarak dari ujung kepala


sampai ujung kaki

Berat badan adalah..? Bergerak cepat


menggunakan kaki

Tinggi badan adalah..? Ukuran/bobot tubuh


manusia
98

Lampiran 13

TES KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA

EVALUASI SIKLUS I

Nama: :
Kelas :

Amatilah gambar dan buatlah kalimat sederhana tentang ciri-ciri makhluk hidup!

Contoh

Makhluk hidup membutuhkan makan dan minum

1.

2.

3.
99

Lampiran 14

TES KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA

EVALUASI SIKLUS II

Nama: :
Kelas :

Amatilah ga mbar dan buatlah kalimat sederhana tentang gambar !

Contoh :

Dari merangkak, saya tumbuh menjadi bisa


berjalan

1.

2.

3.
100

Lampiran 15
Pedoman Penskoran Tes Siklus I
No.Soal Kunci Jawaban Penskoran Skor

1. Makhluk hidup dapat 0 = tidak menjawab 4


tumbuh dan berkembang 1 = jawaban salah
biak 2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar

2. Makhluk hidup dapat 0 = tidak menjawab 4


bergerak 1 = jawaban salah
2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar

3. Makhluk hidup 0 = tidak menjawab 4


memerlukan oksigen 1 = jawaban salah
untuk bernapas 2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar
101

Lampiran 16
Pedoman Penskoran Tes Siklus II
No.Soal Kunci Jawaban Penskoran Skor

1. Dari belum bisa minum 0 = tidak menjawab 4


susu sendiri, saya menjadi 1 = jawaban salah
bisa minum susu sendiri 2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar

2. Dari belum bisa gosok 0 = tidak menjawab 4


gigi sendiri, lalu saya bisa 1 = jawaban salah
gosok gigi sendiri 2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar

3. Dari pendek, saya tumbuh 0 = tidak menjawab 4


menjadi lebih tinggi 1 = jawaban salah
2 = sebagian kecil jawaban
hampir sesuai dengan
gambar
3 = sebagian besar jawaban
sesuai dengan gambar
4 = menjawab sesuai dengan
benar ciri-ciri makhluk
yang ada pada gambar
102

Lampiran 17
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I PERTEMUAN 1
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Menyampaikan √ Guru menginformasikan tema
tema pembelajaran yang akan capai pada hari itu
yang akan dipelajari namun pada saat mencatat tema
yang akan dipelajari pada hari itu
siswa masih gaduh.
2. Menyampaikan √ Guru tidak menyampaikan tujuan
tujuan pembelajaran pembelajaran yang akan dicapai
pada kegiatan pada hari itu sehingga siswa tidak
pembelajaran yang tahu dan tidak mencatat tujuan
akan dipelajari pembelajaran.
3. Memberikan √ Guru juga tidak melakukan
apersepsi apersepsi dan langsung
menginformasikan tahapan atau
langkah-langkah kegiatan.
4. Menginformasikan √ Guru menginformasikan kepada
langkah-langkah siswa mengenai langkah-langkah
pembelajaran. kegiatan yang akan dilakukan.
5. Menuntun siswa √ Guru tidak menuntun siswa dalam
mengamati bacaan mengamti bacaan tentang ciri-ciri
ciri-ciri makhluk makhluk hidup.
hidup.
6. Berduskusi dengan √ Guru melakukan diskusi dengan
siswa tentang melakukan tanya jawab dengan
menulis ciri-ciri siswa mengenai ciri-ciri makhluk
makhluk hidup. hidup namun siswa masih malu-
malu.
7. Membagi siswa ke √ Guru membagi 2 kelompok yaitu
dalam beberapa kelompok pemegang kartu soal
kelompok. dibagian kiri depan kelas dan
pemegang kartu jawaban dibagian
kanan.
8. Menjelaskan √ Guru menjelaskan langkah-
langkah-langkah langkah pembelajaran dengan
pembelajaran yang menerapkan model Make A Match
akan dilakukan namun siswa masih bingung
dengan model Make dengan penjelasan guru.
A Match.
9. Membagikan kartu √ Guru membagikan 1 kartu kepada
kepada masing- masing-masing siswa secara acak
103

masing siswa. ditiap kelompok.


10. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa memikirkan
memikirkan jawaban kartu yang dipegang dan
jawaban dari kartu siswa masih terlihat kebingungan.
yang dipegang.
11. Mengarahkan siswa √ Saat guru mengarahkan siswa
mencari pasangan mencari pasangan kartu yang
kartu yang dipegang suasana kelas menjadi
dipegang. sangat gaduh .
12. Menyuruh siswa √ Guru menyuruh siswa menuliskan
menuliskan hasil jawabannya dibuku tulias masing-
jawaban yang telah masing bersama dengan pasangan
mereka cocokkan di kelompoknya.Disini siswa mulai
buku tulis mereka sedikit lebih tenang karena fokus
masing-masing. menulis
13. Guru bersama siswa √ Guru tidak menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pembelajaran sehingga siswa tidak
pembelajaran tahu kesimpulan dari pembelajaran
yang sudah dilakukan.
14. Guru √ Gurutidak menginformasikan
menginformasikan materi selanjutnya yang akan
materi yang akan dipelajari. Siswa langsung
dipelajari mempersiapkan diri untuk pulang,
selanjutnya

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


104

Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Menyampaikan tema √ Guru menginformasikan tema
pembelajaran yang akan yang akan capai pada hari itu
dipelajari dan siswa mencatat tema yang
akan dipelajari pada hari itu.
2. Menyampaikan tujuan √ Guru tidak menyampaikan
pembelajaran pada tujuan pembelajaran yang akan
kegiatan pembelajaran dicapai pada hari itu sehingga
yang akan dipelajari siswa tidak tahu dan tidak
mencatat tujuan pembelajaran.
3. Memberikan apersepsi Guru melakukan appersepsi
√ dengan mengajukan beberapa
pertanyaan tetapi siswa terlihat
masih ragu-ragu untuk
menjawan pertanyaan guru.
4. Menginformasikan √ Guru menginformasikan kepada
langkah-langkah siswa mengenai langkah-langkah
pembelajaran. kegiatan yang akan dilakukan
dan sebagian besar siswa sudah
mengerti dengan penjelasan
guru.

5. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa dalam


mengamati bacaan ciri- mengamti bacaan tentang ciri-
ciri makhluk hidup. ciri makhluk hidup sehingga
siswa menjadi lebih fokus
membaca.
6. Berduskusi dengan siswa √ Guru tidak berdiskusi dengan
tentang menulis ciri-ciri siswa dan langsung beralih
makhluk hidup. kelangkh pembelajaran
berikutnya.
7. Membagi siswa ke √ Guru membagi 2 kelompok
dalam beberapa yaitu kelompok pemegang kartu
kelompok. soal dan pemegang kartu
jawaban.
8. Menjelaskan langkah- √ Guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran langkah pembelajaran dengan
yang akan dilakukan menerapkan model Make A
dengan model Make A Match dan sebagian besar siswa
Match. sudah terlihat mengerti dengan
105

penjelasan guru.
9. Membagikan kartu √ Guru membagikan 1 kartu
kepada masing-masing kepada masing-masing siswa
siswa. secara acak ditiap kelompok dan
terlihat siswa sudah mulai
kondusif pada saat menerima
kartu.
10. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa
memikirkan jawaban memikirkan jawaban kartu yang
dari kartu yang dipegang dan sebagian siswa
dipegang. terlihat sudah mulai dapat
memprediksi jawaban kartu
yang dipegang.
11. Mengarahkan siswa √ Guru mengarahkan siswa
mencari pasangan kartu mencari pasangan kartu namun
yang dipegang. saat guru mengarahkan siswa
mencari pasangan kartu yang
dipegang suasana kelas menjadi
sangat gaduh .
12. Menyuruh siswa √ Guru menyuruh siswa
menuliskan hasil menuliskan jawabannya dibuku
jawaban yang telah tulias masing-masing bersama
mereka cocokkan di dengan pasangan
buku tulis mereka kelompoknya.Dan siswa
masing-masing. bersama pasangannya menulis
jawaban dari kartu yang telah
dicocokkan.
13. Guru bersama siswa √ Guru tidak menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil pembelajaran sehingga siswa
pembelajaran tidak tahu kesimpulan dari
pembelajaran yang sudah
dilakukan.
14. Guru menginformasikan √ Gurut menginformasikan materi
materi yang akan selanjutnya yang akan dipelajari
dipelajari selanjutnya dan siswa mendengarkan
informasi dari guru.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


106

Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II PERTEMUAN 1
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Menyampaikan tema √ Guru menginformasikan tema
pembelajaran yang akan yang akan dicapai pada hari itu
dipelajari dan siswa mencatat tema yang
akan dipelajari pada hari itu.
2. Menyampaikan tujuan √ Guru tidak menyampaikan
pembelajaran pada tujuan pembelajaran yang akan
kegiatan pembelajaran dicapai pada hari itu sehingga
yang akan dipelajari siswa tidak mencatat tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
3. Memberikan apersepsi Guru melakukan appersepsi
√ dengan mengajukan beberapa
pertanyaan dan sebagian besar
siswa terlihat mulai
menanggapi dengan baik.
4. Menginformasikan √ Guru menginformasikan
langkah-langkah kepada siswa mengenai
pembelajaran. langkah-langkah kegiatan yang
akan dilakukan dan siswa
mendengarkan penjelasan
guru.
5. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa dalam
mengamati bacaan ciri-ciri mengamti bacaan tentang ciri-
makhluk hidup. ciri makhluk hidup sehingga
siswa menjadi lebih fokus
membaca.
6. Berduskusi dengan siswa √ Guru melakukan diskusi
tentang menulis ciri-ciri dengan siswa dan siswa juga
makhluk hidup. mulai terlihat berani menjawab
karena diberikan motivasi oleh
guru.
7. Membagi siswa ke dalam √ Guru membagi 2 kelompok
beberapa kelompok. yaitu kelompok pemegang
kartu soal dan pemegang kartu
jawaban.. Saat membagi
kelompok terlihat siswa
mendengarkan perintah guru
dengan baik.
107

8. Menjelaskan langkah- √ Guru menjelaskan langkah-


langkah pembelajaran langkah pembelajaran dengan
yang akan dilakukan menerapkan model Make A
dengan model Make A Match pada hari itu.
Match.
9. Membagikan kartu kepada √ Guru membagikan 1 kartu
masing-masing siswa. kepada masing-masing siswa
ditiap kelompok dan terlihat
siswa sudah mulai kondusif
pada saat guru membagikan
kartu.
10. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa
memikirkan jawaban dari memikirkan jawaban kartu
kartu yang dipegang. yang dipegang dan siswa
terlihat mulai dapat
memprediksi jawaban kartu
yang dipegang.
11. Mengarahkan siswa √ Guru mengarahkan siswa
mencari pasangan kartu mencari pasangan kartu namun
yang dipegang. saat mencari pasangan kartu
yang dipegang suasana kelas
tetap masih terlihat cukup
gaduh .
12. Menyuruh siswa √ Guru menyuruh siswa
menuliskan hasil jawaban menuliskan jawabannya dibuku
yang telah mereka tulis masing-masing dan siswa
cocokkan di buku tulis bersama pasangannya menulis
mereka masing-masing. jawaban dari kartu yang telah
dicocokkan.
13. Guru bersama siswa √ Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil bersama-sama membuat
pembelajaran. kesimpulan dari pembelajaran
yang telah dilakukan.
14. Guru menginformasikan √ Gurut tidak menginformasikan
materi yang akan materi pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya. dipelajari selanjutnya.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


108

Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II PERTEMUAN 2
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Menyampaikan tema √ Guru menginformasikan tema
pembelajaran yang akan yang akan dicapai pada hari itu
dipelajari dan siswa langsung mencatat
tema pembelajaran yang
dibacakan oleh guru
2. Menyampaikan tujuan √ Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pembelajaran yang akan dicapai
kegiatan pembelajaran pada hari itu dan tanpa
yang akan dipelajari diperintah siswa mencatat tujuan
pembelajaran pada buku mereka.
3. Memberikan apersepsi Guru melakukan appersepsi
√ dengan mengajukan beberapa
pertanyaan dan siswa terlihat
menanggapi dengan baik dan
tenang.
4. Menginformasikan √ Guru menginformasikan kepada
langkah-langkah siswa mengenai langkah-langkah
pembelajaran. kegiatan yang akan dilakukan
dan siswa terlihat mengerti
dengan penjelasan guru.
5. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa dalam
mengamati bacaan ciri- mengamti bacaan tentang ciri-
ciri makhluk hidup. ciri makhluk hidup dan siswa
terlihat lebih fokus dan aktif
dalam membaca.
6. Berduskusi dengan siswa √ Guru melakukan diskusi dengan
tentang menulis ciri-ciri siswa dan siswa terlihat sudah
makhluk hidup. berani menanggapi pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
7. Membagi siswa ke √ Guru membagi 2 kelompok
dalam beberapa yaitu kelompok pemegang kartu
kelompok. soal dan pemegang kartu
jawaban.. Saat membagi
kelompok terlihat siswa
mendengarkan perintah guru dan
tidak gaduh saat membentuk
kelompok.
8. Menjelaskan langkah- √ Guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran langkah pembelajaran dengan
109

yang akan dilakukan menerapkan model Make A


dengan model Make A Match pada hari itu dan siswa
Match. mendengarkan dengan baik.
9. Membagikan kartu √ Guru membagikan 1 kartu
kepada masing-masing kepada masing-masing siswa
siswa. ditiap kelompok dan terlihat
siswa sudah kondusif pada saat
guru membagikan kartu.
10. Menuntun siswa √ Guru menuntun siswa
memikirkan jawaban memikirkan jawaban kartu yang
dari kartu yang dipegang dan siswa sudah
dipegang. mengerti dan terlihat sudah
dapat memprediksi jawaban.
11. Mengarahkan siswa √ Guru mengarahkan siswa
mencari pasangan kartu mencari pasangan kartu namun
yang dipegang. saat mencari pasangan kartu
yang dipegang suasana kelas
tetap masih sedikit gaduh tetapi
tidak seperti pertemuan
sebelum-sebelumnya.
12. Menyuruh siswa √ Guru menyuruh siswa
menuliskan hasil menuliskan jawabannya dibuku
jawaban yang telah tulis masing-masing. Tanpa
mereka cocokkan di disuruh setelah dapat
buku tulis mereka mencocokkan kartu siswa
masing-masing. langsung menulis jawaban
dibuku mereka masing-masing.
13. Guru bersama siswa √ Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil bersama-sama membuat
pembelajaran. kesimpulan dari pembelajaran,
terlihat siswa dapat membuat
kesimpulan dituntun oleh guru
dan mencatatnya dibuku mereka
masing-masing.
14. Guru menginformasikan √ Guru menginformasikan materi
materi yang akan pembelajaran yang akan
dipelajari selanjutnya. dipelajari selanjutnya.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


110

Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 1
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Mencatat tema √ Siswa mencatat tema
pembelajaran yang pembelajaran yang
disampaikan guru disampaikan oleh guru namun
siswa masih gaduh.
2. Mencatat tujuan √ Siswa tidak mencatat tujuan
pembelajaran yang pembelajaran karena guru juga
disampaikan guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
3. Aperserpsi(menjawab/m Siswa tidak merespon
erespon pertanyaan guru) √ apersepsi yang diberikan oleh
guru karena guru tidak
melakukannya.

4. Mendengarkan langkah- Siswa mendengarkan


langkah pembelajaran √ penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilakukan pada hari
itu.

5. Mengamati ciri-ciri √ Siswa tidak mengamati bacaan


makhluk hidup pada dengan baik karena guru juga
teks. tidak menuntun siswa untuk
mengamati bacaan dengan
baik.
6. Berdiskusi dengan guru √ Siswa berdiskusi dengan guru
tentang ciri-ciri makhluk namun masih terlihat malu-
hidup. malu untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
7. Berkumpul sesuai √ Sesuai arahan guru siswa
dengan kelompoknya berkumpul dengan kelompok
yang ditentukan.
8. Mendengarkan langkah- √ Siswa mendengarkan
langkah pembelajaran penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah pembelajaran
dengan menerapkan model
Make A Match namun siswa
masinh terlihat bingung.
111

9. Siswa menerima kartu √ Masing-masing siswa


permainan yang menerima kartu permainan
diberikan guru. yang diberikan oleh guru.
10. Memikirkan jawaban √ Siswa mendengarkan instruksi
dari kartu yang guru untuk memikirkan
dipegang. jawaban kartu yang dipegang
masing-masing siswa tetapi
siswa masih terlihat sangat
bingung.
11. Siswa mencari pasangan √ Siswa mencari pasangan kartu
dari kartu yang di yang dipegang dan kelas
pegang. menjadi sangat gaduh.
12. Menuliskan hasil √ Sesuai arahan guru siswa
jawaban yang telah bersama teman kelompoknya
dicocokkan di buku tulis menuliskan jawaban dari kartu
masing-masing. yang telah dicocokkan dan
siswa sedikit lebih tenang
karena fokus menulis.
13. Menyimpulkan hasil √ Karena guru tidak
pembelajaran membimbing siswa membuat
kesimpulan, siswa tidak
mengetahui kesimpulan
pembelajaran yang telah
dilakukan.
14. Mencatat materi yang √ Siswa tidak mencatat materi
akan dipelajari yang akan dipelajari
selanjutnya selanjutnya karena guru tidak
menginformasikannya.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


112

Lampiran 22
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Mencatat tema √ Siswa mendengarkan
pembelajaran yang kemudian mencatat tema
disampaikan guru pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
2. Mencatat tujuan √ Karena guru tidak
pembelajaran yang menyampaikan tujuan
disampaikan guru pembelajaran, siswa tidak
mencatat tujuan pembelajaran
pada hari itu.
3. Aperserpsi(menjawab/mer Siswa mendengarkan
espon pertanyaan guru) √ apersepsi yang diberikan guru
tetapi siswa terlihat masih
ragu-ragu untuk menjawab
pertanyaan dari guru.

4. Mendengarkan langkah- Siswa mendengarkan


langkah pembelajaran √ penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah
pembelajaran, walaupun
masih terdapat beberapa
siswa yang terlihat tidak
memperhatikan dan belum
mengerti dengan penjelasan
guru.

5. Mengamati ciri-ciri √ Siswa mengamati bacaan


makhluk hidup pada teks. dituntun oleh guru sehingga
siswa terlihat lebih fokus
membaca dan mengamati
bacaan.
6. Berdiskusi dengan guru √ Karena guru tidak melakukan
tentang ciri-ciri makhluk diskusi dengan siswa, siswa
hidup. tidak melakukan diskusi pada
hari itu.
7. Berkumpul sesuai dengan √ Siswa berkumpul dengan
kelompoknya teman kelompoknya yang
sudah ditentukan oleh guru
(kelompok kartu soal dan
kelompok kartu jawaban)
113

8. Mendengarkan langkah- √ Siswa mendengarkan


langkah pembelajaran penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah
pembelajaran dengan
menerapkan model Make A
Match dan terlihat sebagian
besar siswa masih terlihat
sudah mengerti dengan
penjelasan guru.
9. Siswa menerima kartu √ Siswa menerima kartu
permainan yang diberikan permainan yang diberikan
guru. oleh guru. Siswa terlihat
sudah mulai kondusif pada
saat menerima kartu
permainan.
10. Memikirkan jawaban dari √ Siswa memikirkan jawaban
kartu yang dipegang. kartu yang dipegang dan
sebagian besar siswa terlihat
sudah dapat memprediksi
jawaban dari kartu yang
dipegang.
11. Siswa mencari pasangan √ Siswa mencari pasangan
dari kartu yang di pegang. kartu yang dipegang dan
kelas menjadi sangat gaduh.
12. Menuliskan hasil jawaban √ Siswa bersama teman
yang telah dicocokkan di kelompoknya menuliskan
buku tulis masing-masing. jawaban dari kartu yang telah
dicocokkan.
13. Menyimpulkan hasil √ Siswa tidak dapat membuat
pembelajaran kesimpulan karena guru tidak
memberikan arahan untuk
membuat kesimpulan
bersama.
14. Mencatat materi yang √ Siswa mencatat materi yang
akan dipelajari selanjutnya akan dipelajari selanjutnya
dibuku catatannya.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


114

Lampiran 23

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


SIKLUS II PERTEMUAN 1
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Mencatat tema √ Siswa mencatat tema
pembelajaran yang pembelajaran yang
disampaikan guru disampaikan oleh guru tanpa
disuruh.
2. Mencatat tujuan √ Siswa tidak mencatat tujuan
pembelajaran yang pembelajaran karena guru tidak
disampaikan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai pada hari itu.
3. Aperserpsi(menjawab/m Siswa mendengarkan apersepsi
erespon pertanyaan guru) √ yang diberikan guru dan mulai
menanggapi dengan baik.
4. Mendengarkan langkah- Siswa mendengarkan dengan
langkah pembelajaran √ baik penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah pembelajaran
yang disampaikan guru.

5. Mengamati ciri-ciri √ Siswa mengamati bacaan


makhluk hidup pada dituntun oleh guru sehingga
teks. siswa terlihat lebih fokus
membaca dan mengamati
bacaan.
6. Berdiskusi dengan guru √ Siswa berdiskusi dengan guru
tentang ciri-ciri makhluk dan mulai berani karena
hidup. diberikan motivasi oleh guru.
7. Berkumpul sesuai √ Siswa berkumpul dengan
dengan kelompoknya teman kelompoknya dengan
baik sesuai arahan guru
(kelompok kartu soal dan
kelompok kartu jawaban)
8. Mendengarkan langkah- √ Siswa mendengarkan
langkah pembelajaran penjelasan guru mengenai
yang disampaikan guru. langkah-langkah pembelajaran
dengan menerapkan model
Make A Match.
9. Siswa menerima kartu √ Siswa menerima kartu
permainan yang permainan yang diberikan oleh
diberikan guru. guru. Siswa terlihat sudah
115

mulai kondusif pada saat


menerima kartu permainan.
10. Memikirkan jawaban √ Siswa memikirkan jawaban
dari kartu yang kartu yang dipegang dan
dipegang. terlihat siswa terlihat sudah
dapat memprediksi jawaban
dari kartu yang dipegang.
11. Siswa mencari pasangan √ Siswa mencari pasangan kartu
dari kartu yang di yang dipegang dan terlihat
pegang. kelas masih cukup gaduh.
12. Menuliskan hasil √ Bersama dengan teman
jawaban yang telah kelompoknya siswa
dicocokkan di buku tulis menuliskan jawaban dari kartu
masing-masing. yang telah mereka cocokkan.
13. Menyimpulkan hasil √ Siswa membuat kesimpulan
pembelajaran bersama-sama dengan guru.
14. Mencatat materi yang √ Karena guru tidak
akan dipelajari menyampaikan materi
selanjutnya selanjutnya, siswa tidak
mencatat materi yang akan
dipelajari selanjutnya.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


116

Lampiran 24
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN 2
No Terlaksana
Aktivitas Komentar
Ya Tidak
1. Mencatat tema √ Siswa mencatat tema
pembelajaran yang pembelajaran yang disampaikan
disampaikan guru tanpa harus diperintah lagi oleh
guru.
2. Mencatat tujuan √ Siswa mencatat tujuan
pembelajaran yang pembelajaran yang akan dicapai
disampaikan guru pada buku mereka tanpa
diperintah guru.
3. Aperserpsi(menjawab/ Siswa mendengarkan apersepsi
merespon pertanyaan √ yang diberikan guru dan mulai
guru) menanggapi dengan baik dan
tenang.
4. Mendengarkan Siswa mendengarkan penjelasan
langkah-langkah √ guru mengenai langkah-langkah
pembelajaran yang pembelajaran yang disampaikan
disampaikan guru. guru. Siswa terlihat sudah
menegerti dengan penjelasan
guru.

5. Mengamati ciri-ciri √ Siswa mengamati bacaan


makhluk hidup pada dituntun oleh guru sehingga
teks. siswa terlihat lebih fokus
membaca dan mengamati
bacaan.
6. Berdiskusi dengan guru √ Siswa berdiskusi dengan guru.
tentang ciri-ciri Siswa mulai berani menanggapi
makhluk hidup. pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
7. Berkumpul sesuai √ Siswa berkumpul dengan teman
dengan kelompoknya kelompoknya dengan tenang
sesuai dengan arahan guru
(kelompok kartu soal dan
kelompok kartu jawaban). Siswa
terlihat tidak gaduh saat
membentuk kelompok.
8. Mendengarkan √ Siswa mendengarkan dengan
langkah-langkah baik penjelasan guru mengenai
pembelajaran yang langkah-langkah pembelajaran
disampaikan guru. dengan menerapkan model Make
117

A Match.
9. Siswa menerima kartu √ Siswa menerima kartu
permainan yang permainan yang diberikan oleh
diberikan guru. guru. Siswa terlihat sudah
kondusif pada saat menerima
kartu permainan.
10. Memikirkan jawaban √ Siswa memikirkan jawaban
dari kartu yang kartu yang dipegang. Siswa
dipegang. sudah mengerti dan terlihat
sudah dapat memprediksi
jawaban dari kartu yang
dipegang.
11. Siswa mencari √ Siswa mencari pasangan kartu
pasangan dari kartu yang dipegang dan terlihat kelas
yang di pegang. masih sedikit gaduh namun
berbeda dengan pertemuan-
pertemuan sebelumnya.
12. Menuliskan hasil √ Siswa menuliskan jawaban dari
jawaban yang telah kartu yang telah mereka
dicocokkan di buku cocokkan. Siswa terlihat setelah
tulis masing-masing. dapat mencocokkan kartu, tanpa
disuruh langsung menulis
jawaban dari kartu yang telah
mereka cocokkan tanpa harus
diperintah guru.
13. Menyimpulkan hasil √ Siswa membuat kesimpulan
pembelajaran bersama-sama dengan guru dan
langsung mecatat dibuku mereka
masing-masing.
14. Mencatat materi yang √ Siswa mencatat materi yang
akan dipelajari akan dipelajari berikutnya sesuai
selanjutnya dengan apa yang disampaikan
guru.

Guru Kelas III Observer

Siti Nasrati S.Pd.I Karyati Bonsen


118

Lampiran 25
DATA HASI EVALUASI SIKLUS I
No Inisial Aspek yang Dinilai Jumlah
Siswa A B C Skor Nilai Keterangan
1. IR 4 4 4 12 100 Tuntas
2. NKH 4 3 2 9 75 Tuntas
3. NS 4 4 4 12 100 Tuntas
4. S 4 4 3 11 91,66 Tuntas
5. FS 3 3 2 8 66.6 Tidak Tuntas
6. Z 1 0 1 2 16,66 Tidak Tuntas
7. NY 3 3 3 9 75 Tuntas
8. NS 4 2 2 8 66,66 Tidak Tuntas
9. ML 1 1 1 3 25 Tidak Tuntas
10. YS 1 0 1 2 16,66 Tidak Tuntas
11. FA 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
12. Y 4 4 4 100 100 Tuntas
Jumlah 733,3
Rata-rata 61,10
Presentase 50%
tuntas
Presentase 50%
tidak tuntas
Keterangan :
A : Ketepatan penulisan huruf dalam kalimat
B : Bentuk dan ukuran tulisan
C : Kelengkapan menulis huruf dalam kalimat
119

Lampiran 26
DATA HASI EVALUASI SIKLUS II
No Inisial Aspek yang Dinilai Jumlah
Siswa A B C Skor Nilai Keterangan
1. IR 4 4 4 12 100 Tuntas
2. NKH 4 4 4 12 100 Tidak Tuntas
3. NS 4 4 4 12 100 Tuntas
4. S 4 4 4 12 100 Tuntas
5. FS 4 4 4 12 100 Tidak Tuntas
6. Z 4 4 0 8 66,66 Tidak Tuntas
7. NY 2 2 2 6 83,33 Tidak Tuntas
8. NS 4 4 4 12 100 Tidak Tuntas
9. ML 4 4 4 12 100 Tidak Tuntas
10. YS 0 0 4 4 33,33 Tidak Tuntas
11. FA 0 0 0 0 0 Tidak Tuntas
12. Y 2 4 4 10 83,33 Tuntas
Jumlah 966,65
Rata-rata 80,55
Presentase 75%
tuntas
Presentase 25%
tidak tuntas
Keterangan :
A : Ketepatan penulisan huruf dalam kalimat
B : Bentuk dan ukuran tulisan
C : Kelengkapan menulis huruf dalam kalimat
120

Lampiran 27
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Guru Menyampaikan Materi

Gambar 2. Guru Membagi Kelompok


121

Gambar 3. Guru membagikan Kartu Konsep Kepada Siswa

Gambar 4. Guru Menuntun Siswa Memikirkan jawaban Kartu


122

Gambar 5. Siswa Mencari Pasangan Kartu yang Dibagikan Guru

Gambar 6. Siswa Menuliskan jawaban Dari Kartu yang Dicocokkan


123

Gambar 7. Guru Mengacak Kembali Kartu yang Telah Dikumpulkan Siswa

Gambar 8. Guru Membagikan Kembali Kartu yang Telah Diacak


124

Gambar 9. Siswa membacakan Hasil Jawabannya


125

Dokumentasi Bersama Guru

Dokumentasi Bersama Siswa


126

RIWAYAT HIDUP

Karyati Bonsen atau biasa dipanggil Ary lahir di


Palangga pada tanggal 1 Januari 1998. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir
dari pasangan Bonsen dan Ambaria Usu. Sekarang
penulis bertempat tinggal di Perdos Blok S, Asrama
Green Naila. Penulis memasuki jenjang pendidikan
formal di SDN 1 Duruka di Kab. Muna, Prov. Sulawesi
Tenggara dan lulus pada tahun 2010. Setelah lulus SD,
pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan di
SMPN 1 Raha, Kab. Muna dan lulus pada tahun 2016.
Pada tahun 2016 penulis melanjutkan kuliah di Universitas Halu Oleo (UHO)
Kendari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar melalui jalur SBMPTN sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai