Hadist Dha
Hadist Dha
Hadist Dha
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi Ekonomi Islam........................................................................3
B. Konsep Dasar Ekonomi Islam..............................................................3
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hadits mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembinaan hukum
Islam, sebab disamping berfungsi sebagai penjelas terhadap ayat-ayat yang
masih samar dan global dalam al Qur’an Hadits berfungsi menetapkan hukum
(Bayan Syar’i) terhadap suatu perkara yang belum ada dalam al qur’an.
Besarnya peranan Hadits ini harus disertai dengan kecermatan dalam
memilah dan memilih Hadits yang benar-benar dari Rasulullah. Sebab suatu
hadits yang diragukan berasal dari Nabi maka akan sulit dipertanggung
jawabkan untuk dijadikan sebagai sumber hukum kedua setelah al qur’an.
Maka jika tersebarnya hadits-hadits semacam itu dapat menimbulkan dampak
negatif yang luar biasa. Di makalah ini akan dibahas mangenai Hadits dhaif
yang tidak mempunyai legitimasi yang kuat dibanding Hadits shahih dan
hasan. Bahkan sebagian ulama ada yang melarang Hadits ini dijadikan sumber
hukum. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakaah pengerian hadist dha’if dan klarsifikasi hadist dha’if?
2. Apa saja macam-macam hadist dhai’if yang disebabkan gugurnya
rawi dan cacat pada rawi atau matan?
3. Bagaimana silsilah hadist dha’if?
C. TUJUAN MASALAH
1. Pengertian hadist dha’if dan klarifikasi hadist dha’if.
2. Macam-macam hadist dha’if yang disebabkan gugurnya rawi dan
cacat pada rawi atau matan.
3. Silsilah dari hadist dha’if.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Hadis dhoif adalah semua hadis yang tidak terkumpul padanya sifat-sifat
bagi hadis yang diterima dan menurut pendapat kebanyakan ulama; hadis dhoif
adalah yang tidak terkumpul padanya sifat hadis shohih dan hasan.
Adapun cacat pada keadilan dan kedhabitan rawi itu ada sepuluh macam,
yaitu: Dusta, Tertuduh dusta, Fasik, Banyak salah, Lengah dalam menghafal,
Menyalahi riwayat orang kepercayaan, Banyak waham, Tidak diketahui
identitasnya, Penganud bid’ah, dan Tidak baik hafalannya.
Klasifikasi hadits dha’if berdasarkan cacat pada keadilannya dan
kedhabitan rawi itu dapat dibagikan atas hadits maudhu’, hadits matruk, hadits
mungkar, dan hadits syadzdz. Kemudian klasifikasi hadits berdasarkan
gugurnya rawi dapat dibagikan atas hadits mu’allaq, hadits mu’dhal, hadits
mursal, hadits munqathi, dan hadits mudhallas. Selanjutnya klasifikasi hadits
berdasarkan kuantitas rawi terdiri atas hadits marfu’, hadits mauquf, dan hadits
maqthu’.
B. SARAN
Adapun makalah kami ini adalah makalah hasil pemikiran sendiri, yang
didasari dari refrensi-refrensi yang kami dapatkan baik dari buku
diperpustakaan maupun pengetahuan dari online. Jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dari makalah kami ini, kami berharap kritik/saran dan masukan
dari pembaca, guna untuk mewujudkan perubahan kelebih baik di kemudian
harinya. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Solihin, Agus Suyadi, Ulumul Hadis, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008