Corak Pemikiran Filsafat Islam
Corak Pemikiran Filsafat Islam
Corak Pemikiran Filsafat Islam
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah pada Mata Kuliah
Geneologi Pemikiran Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam
Semester I Program Pascasarjana IAIN Bone
Tahun 2021
Oleh
AFIAH
NIM. 861082021024
PROGRAM PASCASARJANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, meskipun masih jauh
dari kesempurnaan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad sallalahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Semoga kita
selaku pengikut setianya dapat menegakkan nilai-nilai sunnah secara integral dalam kehidupan
di lingkungan kampus kita ini. Karena kreativitas serta keterlibatan teman-teman dalam
Akhirnya, kami menyadari segala kekurangan yang melekat pada makalah ini, untuk itu,
kritik dan saran dari semua dosen, teman-teman, dan semua pihak yang berkompeten merupakan
suatu hal berharga dan sangat berarti dalam menyempurnakan makalah ini. Semoga segala
iktikad dan ikhtiar yang dilakukan hamba mendapatkan rahmat dari ridha Allah subhana
wata’ala.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................13
B. Saran ...............................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam dunia Islam melalui filsafat yunani. Filsafat barat muncul di yunani kira-
kira abad ke 7 sebelum masehi. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir
dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan lingkungan di sekitar mereka dan
tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas
kata lain filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat
muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain.
Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat
dengan ajaran agama Islam. Kedua, Islam adalah agama Tauhid. Maka bila dalam
filsafat lain masih mencari tuhan, dalam filsafat Islam justru tuhan sudah
ditemukan. Dalam arti bukan berarti sudah usang. Filsuf Islam lebih memusatkan
pembahasan tuhan hanya akan menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada
finalnya.
1
2
disebut sebagai filosof muslim seperti Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Ghazali
dan lain sebagainya. Kehadiran para tokoh ini memperkenalkan filsafat Islam dan
corak pemikiran filsafat Islam yang didalamnya akan dijelaskan hasil pemikiran
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah pokok pada penelitian ini
yaitu: “Bagaimana corak pemikiran filsafat Islam”. Mengacu pada pokok masalah,
maka sub masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
dalam bahasa Arab yang telah dilakukan sejak masa klasik. Usaha tersebut
melahirkan sejumlah filsuf besar muslim. Dunia Islam belahan timur yang
berpusat di Baghdad dan dunia Islam belahan barat yang berpusat di Cordoba,
Spanyol.1
Nama lengkap al-Kindi adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq Ibnu
Sabbah Ibnu Imran Ibnu Ismail bin Muhammad bin al-Ash’ats bin Qais al-
Kindi.2 Al-Kindi berasal dari suku Kindah di Yaman, tetapi ia lahir di Kufah
(Irak) pada tahun 796 M dan meninggal dunia sekitar tahun 866 M.3 Adapun
Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-
Farabi atau yang biasa dikenal sebagai al-Farabi lahir di Wasij, sebuah
dusun kecil dekat Farab Transoxiana pada tahun 870 M dari ayah seorang
1
Asep Slaiman, Mengenal Filsafat Islam (Cet. I; Bandung: Yrama Widya, 2016), h. 5.
2
Asep Slaiman, Mengenal Filsafat Islam, h. 9.
3
Zaprulkhan, Pengantar Filsafat Islam (Cet. I; Yogyakarta: Ircisod, 2019), h. 45.
4
Ibrahim, Filsafat Islam Masa Awal (Cet. I; Makassar: Carabaca, 2016), h. 88.
3
4
saat itu. Di Baghdad, al-Farabi belajar logika kepada Abu Bisyr bin Mattius,
dan ilmu nahwu kepada Abu Bakar as-Sarraj.5 Adapun pemikiran al-Farabi
Abu Ali Husein ibn Abdillah ibn Sina lahir di Afshanah, suatu
tempat yang terletak di dekat Bukhara pada tahun 980 M. di kota Bukhara,
Ibnu Sina banyak belajar kepada sejumlah guru, antara lain al-Natili,
hapal al-Qur’an saat berusia sepuluh tahun. Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina
Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ibnu Yahya ar-Razi atau yang
Sebelum menjadi filsuf dan dokter, ar-Razi pernah menjadi tukang intan,
penukar uang, dan pemain kecapi. Beliau meninggal pada bulan Sya’ban
5
Zaprulkhan, Pengantar Filsafat Islam, h. 50-51.
6
Ibrahim, Filsafat Islam Masa Awa, h. 94.
7
Zaprulkhan, Pengantar Filsafat Islam, h. 57.
8
Zaprulkhan, Pengantar Filsafat Islam, h. 60.
5
Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad ibnu Ya’kub ibnu Maskawaih atau
dikenal sebagai Ibnu Maskawaih, lahir di kota Rayy (Teheran) pada 330 H
adalah Abu Ali, yang bagi kaum Syiah dipandang sebagai yang berhak
dikenal dengan al-Ghazali, lahir di kota kecil yang terletak di dekat Thus,
propinsi Khurasan, Republik Islam Irak pada tahun 450 H/ 1058 M ada
juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada tahun 1056, 1050, 1059 M.
nama al- Ghazali berasal dari ghassal, yang artinya tukang pintal benang,
juga diambil dari kata Ghazalah, yaitu sebuah nama kampong kelahiran al-
Abu Bakr ibn al-Sayigh atau yang lebih dikenal dengan Ibnu
Bajjah dalam literatur Arab, dan Avempace dalam literature latin. Lahir
meninggal dunia pada usia yang relatif muda di Fez, Maroko pada
(etika).14
Abu Bakar Muhammad bin Abdul Malik bin Thufail atau yang
lebih dikenal Ibnu Thufail lahir di Wadi Asy dekat Granada pada tahun
Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd atau yang lebih
fisika.
Corak pemikiran filsafat Islam terdiri atas tiga corak besar yang
berpengaruh hingga saat ini. Corak pertama disebut sebagai corak filsafat
Filsafat israqi adalah konsep yang dilahirkan oleh filsuf Suhrawardi yang
Sedangkan yang terakhir adalah corak pemikiran muta’aliyah atau hikmah al-
Sudra. Ketiga corak inilah yang mengisi sejarah pemikiran filsafat Islam.18
Ibnu Sina. Menurut tradisi pemikiran Islam dikenal dengan “Masysya’i” yang
18
Ibrahim, Filsafat Islam Masa Awal, h. 57.
19
Fathul Mufid dan Subaidi, Madzhab Ketiga Filsafat Islam Transenden Teosofi (Cet. I;
Jawa Barat: Goresan Pena, 2020), h. 2.
20
Hasan Bakti Nasution, “Mashsha’iyah: Mazhab Awal Filsafat Islam”, Theologia, Vol. 27,
No.1, Juni 2016, h. 75-76.
8
Oleh karena itu, sang guru kedua, al-Farabi berusaha keras menjelaskan dan
juga dengan filsafat paripatetik dan mereka yang mengikuti filsafat ini disebut
Al- Kindi juga mengajukan pembuktian Tuhan yang lebih rasional. Dalam
berikut pertama, barunya alam. Menurut Al Kindi, alam ini ada sebab yang
keseragaman dan kesatuan. Dalil ini berpijak pada kenyataan bahwa alam
Suatu dalil yang didasarkan pada keteraturan alam tentu tidak terlepas dari
ini terdapat lima yang kekal, yaitu Allah Ta'ala (al-bari ta'ala), jiwa
yang mutlak (al-makan al-muthlag), dan zaman yang mutlak (al zaman al-
muthlag).
Book of Accord Between The Ideals of the Devine Plato and Aristo).
d. Ibn Sina. Filsuf ini berasa di puncak peripatesis, sehingga wajah utuhnya
Dalam kaitan ini beliau mengajukan tiga kategori (taksonomi) wujud, yaitu
wajib ada (wajib al-wujud), mustahil ada (mustahil al-wujud) dan mungkin
menampilkan filsafat yang damai dengan agama. Hal ini dilakukan sebagai
dipandang lebih dekat dengan filsafat dibanding syari'at. Oleh karena itu,
yang sedikit ternoda oleh pemikiran Ar-Razi, terutama dengan konsep lima
kekalnya.
f. Imam Ghazali. Imam Ghazali merupakan batas akhir dari fase pertama
al-Falsafah, yang ditulis untuk melihat filsafat secara utuh. Namun karena
filosof).22
2. Israqi (Iluminasionisme)
Beliau banyak mengkritik gagasan yang dikemukakan oleh Ibnu Sina dan
Israqi ini disebut filsafat iluminasi. Mereka yang mengikuti aliran ini disebut
paripatetik yang sampai saat itu dianggap paling unggul dan valid ternyata
tidak dapat menggapai seluruh realitas wujud. Ada sesuatu yang tidak bisa
dicapai oleh penalaran rasional bahkan silogisme rasional sendiri pada saat
Islam. Banyak teori baru yang beliau kemukakan dalam beberapa bab
paripatetik dan filsafat iluminasi secara jelas saling beroposan satu sama lain.
segala sesuatu yang terkait dengannya hanya bisa dicapai melalui proses
syuhudi, dan proses tersebut hanya bisa dicapai dengan melakukan upaya
24
Khudori Soleh, Filsafat Islam dari Klasik Hingga Kontemporer (Cet. I; Yogyakarta: Ar-
ruz Media, 2016), h. 139.
25
Ibrahim, Filsafat Islam Masa Awal, h. 59-60.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
14
B. Saran
Hermawan, A. Heris dan Yaya Sunarya. Filsafat Islam. Cet. 1; Bandung: Insan
Mandiri, 201.
Mufid, Fathul dan Subaidi. Madzhab Ketiga Filsafat Islam Transenden Teosofi.
Cet. I; Jawa Barat: Goresan Pena, 2020.
Slaiman, Asep. Mengenal Filsafat Islam. Cet. I; Bandung: Yrama Widya, 2016.
15