Bab 1&2
Bab 1&2
Bab 1&2
Tinjauan Terhadap Sistem Rekam Medis, Statistik Rumah Sakit, ICD-10 dan
ICD-9-CM
Disusun Oleh :
1. Dilla Aprilia (200205051)
2. Faradella Rena Buana (200205056)
3. Hendrik Jovia Nandar (200205058)
4. Patricia Nilamsari (200205070)
5. Taufiq Rindang Suprapto (200205079)
Mengesahkan
Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Lapangan Siklus 2 Semester III.
Laporan Praktik Lapangan ini merupakan suatu pengalaman bagi penulis
untuk belajar di lapangan yang berkaitan dengan mata kuliah yang penulis terima
di kampus dan dengan karier profesi di masa yang akan datang. Dimana Praktik
Lapangan ini sangat berguna dan diperlukan dalam proses pembelajaran
pendidikan Perekam Medik dan Informasi Kesehatan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
2. Drs. H. Singgih Purnomo selaku Rektor Perekam Medis dan Informatika
Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta.
3. Ibu Warsi Maryati, S.K.M., MPH selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta.
4. selaku kepala Instalasi Rekam Medis dan Pembimbing Praktik Lapangan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong .
5. selaku pembimbing Praktik Lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
6. Ibu Istiyawati Rahayu, SE., MM selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini.
7. Seluruh staff dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno
Gemolong yang telah membantu kami selama praktik lapangan.
8. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi program studi D3 Rekam Medik dan
Informasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Surakarta
yang ikut serta dalam praktik lapangan yang sangat bermanfaat ini.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik ini.
10. Selain itu juga pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis berharap laporan ini dapat menambah wawasan tentang rekam
medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong. Kritik dan
saran yang membangun penulis selalu harapkan demi perbaikan laporan yang
akan datang.
Surakarta, November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit, dinyatakan bahwa rumah sakit merupakan sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Berdasarkan pengertian diatas rumah sakit melakukan beberapa jenis
pelayanan diantaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,
pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan
kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medik dan para
medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
bidang kesehatan serta untuk menghindari resiko dan gangguan kesehatan
sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaraan
kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengelolaan Rekam Medis dan Informatika Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong, Tinjauan
Terhadap Sistem Rekam Medis, Statistik Rumah Sakit, ICD 10 dan ICD-
9-CM?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Pengelolaan Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong ,
Tinjauan Terhadap Sistem Rekam Medis, Statistik Rumah Sakit,
ICD 10 dan ICD-9 - CM.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
b. Mengetahui sistem rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
c. Mengetahui statistik rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
d. Menganalisis keakuratan kode diagnosis berdasarkan ICD 10 dan
kode tindakan berdasarkan ICD-9-CM pada sistem ......di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
D. Manfaat
1. Manfaat bagi Rumah Sakit
a. Sebagai sarana dalam pelaksanaan kegiatan rekam medis di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
b. Sebagai tinjauan terhadap kinerja tenaga rekam medis di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soeratno Gemolong.
2. Manfaat bagi Akademik
a. Sebagai pembelajaran akademik pada tahun selanjutnya.
b. Sebagai referensi akademik.
c. Sebagai perimbangan dalam meningkatkan kualitas akademik.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup keilmuan : Rakam Medis dan Informatika Kesehatan
Sistem Rekam Medis, Statistik Rumah
Sakit
2. Lingkup Materi : ICD-10 dan ICD-9-CM
Istalasi Rekam Medis Rumah Sakit
3. Lingkup Lokasi : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr
Soeratno Gemolong
4. Lingkup Objek : Sistem Rekam Medis, Statistik Rumah
Sakit , ICD 10 dan ICD-9 - CM.
5. Lingkup Waktu : 29 November – 22 Desember 2021
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Sistem Penamaan
5) Nama Bayi
( 1 ) Efrayim Bayi
( 2 ) Patria Bayi
6) Nama Gelar Akademik
Apabila seseorang memiliki gelar akademik,
maka kepenulisannya dibelakang, nama, dan dikurung.
Contoh : Satriyo Pinaryo, Amd. PK diindeks : Pinaryo
Satriyo ( Amd. PK)
b. Nama Orang Asing
c. Gelar – gelar yang ditulis adalah gelar pasien sendiri dan bukan
gelar nama keluarga, apabila pasien memiliki lebih dari satu gelar
(kesarjanaan), maka ditulis dan disusun berdasarkan abjad.
d. Gelar kebangsaan dan keagamaan ditulis didepan nama sendiri
karena sudah dianggap sebagai bagian dari nama.
e. Gelar kesarjanaan harus ditulis dibelakang penulisan nama
keluarga dan diletakkan didalam tanda kurung.
f. Gelar kesarjanaan harus ditulis dibelakang penulisan nama
keluarga dan diletakkan di dalam tanda kurung.
Contoh :
2. Sistem Penomoran
Sistem penomoran atau sistem identifikasi adalah suatu metode
yang digunakan untuk memberi ciri atau pertanda agar dapat
menemukan kembali dokumen Rekam Medik Pasien. Sistem
penomoran ini penting, artinya untuk kesinambungan informasi yang
terkait. Dengan menggunakan sistem penomoran maka informasi-
informasi tentang pasien dapat urut dan dapat meminimalkan
informasi yang hilang. (Kurniawan,2019)
Jenis sistem penomoran berdasarkan pendaftaran Admission
Numbering System (ANS) yang digunakan pada saat ini ada tiga jenis
:
Keuntungan :
1) Pelayanan lebih cepat karena tidak perlu mencari rekam
medik lama (untuk kunjungan ulang).
2) Rak penyimpanan terisi dengan konstan.
3) Petugas mudah dalam mengerjakan.
Kerugian :
Keuntungan :
1) Pelayanan dilakukan lebih cepat karena tidak perlu mencari
rekam medik yang lama (untuk kunjungan ulang).
2) Dapat diketahui gambaran lengkap mengenai riwayat
penyakit dan pengobatan seorang pasien (rekam medik
berkesinambungan).
3) Mudah dalam retensi karena apabila rekam medik yang
tunggal dalam tempatnya pada jangka waktu tertentu,
digolongkan sebagai rekam medik tidak aktif.
4) Mengurangi kerepotan mencari dan mengumpulkan rekam
medik lama, untuk disimpan ke nomor baru dalam sistem seri
unit.
5) Semua rekam medik penderita memiliki satu nomor dan
terkumpul dalam satu folder.
Kerugian :
a. Sentralisasi
Keuntungan :
1) Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan
dan penyimpanan rekam medik.
2) Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk
peralatan dan ruangan.
b. Desentralisasi
Sistem penyimpanan desentralisasi yaitu sistem penyimpanan
yang dilakukan dengan memisahkan dokumen rekam medik rawat
jalan dan dokumen rekam medik rawat inap. Jadi, rumaah sakit
yang menggunakan sistem penyimpanan desentralisasi ini harus
menyediakan dua tempat penyimpanan.
Keuntungan :
Keuntungan :
Contoh :
56 60 25 97 05 75 98 99 80
57 60 25 98 05 75 99 99 80
58 60 25 99 05 75 00 00 81
59 60 25 00 06 75 01 00 81
60 60 25 01 06 75 02 00 81
61 60 25 02 06 75 03 00 81
62 60 25 03 06 75 04 00 81
Keuntungan :
1) Penambahan jumlah dokumen rekam medik selalu
tersebar secara merata dalam 100 bagian.
2) Petugas dapat diberi tanggung jawab untuk sejumlah bagian
tertentu.
Contoh :
75 60 21 56 60 96 99 60 97
75 60 22 56 60 97 99 60 98
75 60 23 56 60 98 99 60 99
75 60 24 56 60 99 00 60 00
75 60 25 57 60 00 00 60 01
75 60 26 57 60 01 00 60 02
Keuntungan :
5. Sistem Pelaporan
Data rekam medik yang masuk ke unit rekam medis diolah menjadi
informasi yang disajikan dalam pelaporan guna pengambilan
keputusan manajemen di rumah sakit dan manajemen kesehatan
daerah tingkat II, daerah tingkat I dan nasional. (Kurniawan,2019)
Sistem informasi rumah sakit telah diatur oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, sifat pelaporan SIRS sebagaimana
dimaksud pada PERMENKES RI NOMOR
1171/MENKES/PER/VI/2011 ditetapkan oleh direktur jendral bina
upaya kesehatan. Formulir pelaporan SIRS terdiri dari 5 Rekapitulasi
Laporan (RL), diantaranya:
Laporan rawat jalan maupun rawat inap yang dibuat oleh pihak
rumah sakit yang digunakan/dimanfaatkan oleh pihak rumah sakit
itu sendiri yang mana laporan ini nantinya akan disosialisasikan
kepada setiap bagian pelayanan yang ada di rumah sakit.
b. Laporan eksternal rumah sakit
Adalah laporan yang dibuat oleh pihak rumah sakit yang nantinya
bisa digunakan oleh Dirjen Yanmed, Dinas Kesehatan, Pemilik
Rumah Sakit dan Instansi lain.
a. Retensi
4) Penyisiran Dokumen RM
c. Pemusnahan
Pemusnahan dokumen rekam medis merupakan suatu
proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis
yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya (Barthos,2007).
1) Dasar Hukum
a. Pasien Baru
2. Koding (Coding)
b. Kode Tindakan
c. Kode Dokter
3. Indexing
a. Index Penyakit
Cara penyimpanan :
2) Bukti pengadilan
d. Index Kematian
Cara penyimpanan :
4) Hari perawatan
5) BOR
b. Visum et Repertum
1) Isi Visum Et Repertum
Undang – undang tidak mengatur bagaimana bentuk visum et
repertum yang seharusnya, namun umumnya berisi :
a) Bagian Pendahuluan
b) Bagian Pemeriksaan
c) Bagian Kesimpulan
d) Bagian Penutup
Menurut Depkes:
LD
ALOS =
D
Menurut Depkes:
[( A x t)– HP]
TOI =
D
Menurut Depkes:
Jumlah Pasien Mati> 48 jam
NDR = x 1000‰
Jumlah Pasien Keluar (H + M )
f. Gross Death Rate (GDR)
Gross Death Rate (GDR) adalah kematian kotor. Menurut DepKes
RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar. Standar nilai efisien adalah < 45‰. Rumus yang
digunakan adalah :
Menurut Barber johnson:
Jumlah Pasien Mati Seluruhnya
GDR = x 100%
Jumlah Pasien Keluar (H+ M )
Menurut Depkes:
Jumlah Pasien Mati Seluruhnya
GDR = x 1000‰
Jumlah Pasien Keluar (H+ M )
Catatan :
1.Jumlah hari perawatan bedah didapatkan dari (Jumlah hari
perawatan bedah/ jumlah hari periode waktu tertentu)
2.Jumlah tenaga perawat dihitung hanya yang ada di ruang bedah
1. ICD-10
a. Definisi ICD-10
ICD-10 (International Statistical Classification of Disease
and Related Health Problem 10-th Revision) merupakan standar
klasifikasi diagnosis internasional yang digunakan untuk mengkode
penyakit dan masalah kesehatan lain dalam hubungannya dengan
variabel-variabel lain seperti karateristik dan keadaan individu
yang terkena penyakit (WHO, 2010). Menurut WHO (2010) tujuan
ICD-10 meliputi :
1) Mendapatkan rekaman sistematis, melakukan analisis,
interpretasi serta membandingkan data morbiditas dan
mortalitas dari negara yang berbeda atau antar wilayah dan
pada waktu yang berbeda.
2) Untuk menerjemahkan diagnosis penyakit dan masalah
kesehatan dari kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan
memudahkan penyimpanan, mendapatkan data kembali dan
analisis.
3) Untuk klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan lain yang
terdapat dalam beberapa macam rekaman tentang kesehatan
dan rekam viral.
b. Struktur ICD-10
ICD-10 terdiri dari 3 volume, yaitu volume 1 (Klasifikasi
Utama), Volume 2 (Cara Pengguna), dan Volume 3 (Indeks
Alphabet). Hampir seluruh isi Volume 1 berisi klasifikasi utama,
yaitu daftar kategori 3- karakter dan sub kategori 4-karakter. Daftar
tabulasi 4-karakter dibagi atas 22 Bab (Sudra, 2017).
Volume 1 juga berisi hal-hal berikut :
Adneksa
prosesus mastoideus
Tabel lanjutan 2. 2 Bab dalam ICD-10 Volume 1
Bab Kode Deskripsi
Sirkulasi
X J00-J99 Penyakit sistem
Pernafasan
XI K00-K93 Penyakit sistem
pencernaan
XII L00-L99 Penyakit kulit dan
genitourinarius
XV O00-O99 Kehamilan,
khusus
1) Parenthese “(…)”
7) Point dash
2. ICD-9-CM
a. Definisi ICD-9-CM
a) Diagnostic radiology
c) Nuclear medicine
1) Parenthese “(…)”
5) NOS
VISI
Visi rumah sakit adalah Menjadi Rumah Sakit pilihan di wilayah Gemolong dan
sekitarnya
MISI
Misi rumah sakit adalah Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, mudah,
cepat, tepat dan akurat.
MOTTO
“Melayani Dengan Hati”
FILOSOFI
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeratno Gemolong merupakan Rumah Sakit
Umum Daerah berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan kesehatan
paripurna yang berkualitas, dan memuaskan kepada Pasien/Pelanggan serta
meningkatkan kesejahteraan seluruh pegawai.