Kti
Kti
Kti
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
KEVIN HANDYNATA
20180306154
Proposal
KARYA TULIS ILMIAH
KEVIN HANDYNATA
20180306154
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian...............................................................................................5
1.3.1. Tujuan Umum................................................................................................5
1.3.2. Tujuan Khusus...............................................................................................5
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................................5
1.4.1. Bagi Penulis...................................................................................................5
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan................................................................................5
1.4.3. Bagi Rumah Sakit...........................................................................................6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.............................................................................................7
2.1. Landasan Teori...................................................................................................7
2.1.1. Rekam Medis..............................................................................................7
2.1.2. Koding / Kodefikasi...................................................................................7
2.1.3. Laporan Morbiditas....................................................................................8
2.2. Hasil Penelitian Lain..........................................................................................9
2.3. Kerangka Berpikir............................................................................................13
2.4. Kerangka Konsep.............................................................................................14
BAB III..................................................................................................................15
METODE PENELITIAN....................................................................................15
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................15
3.2. Metodologi Penelitian...............................................................................15
3.3. Populasi dan Sampel.................................................................................15
3.4. Definisi Operasional Variabel..................................................................16
3.5. Teknik Pengumpulan Data......................................................................17
3.6. Teknik Analisis Data.................................................................................17
iii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Lain..........................................................................................9
Y
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel..........................................................................16
iv
v
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan kodefikasi adalah pemberian penetapan kode dengan
menggunakan huruf dan angka atau kombinasi antara huruf dan angka
yang mewakili kompenen data. Kegiatan yang dilakukan dalam koding
meliputi kegiatan pengodean diagnosis penyakit dan pengodean tindakan
medis. Kode klasifikasi penyakit oleh World Health Organization WHO
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cedera,
gejala, dan faktor yang mempengaruhi kesehatan. (Budi, 2011)
1
Dalam melakukan Tindakan kodefikasi terdapat panduan sebagai
acuan untuk melakukan kodefikasi yang tepat dan benar yaitu buku
International Classification of Diseases (ICD) yang terdiri atas ICD 10
dan dijuga terdapat 3 volume yang dimana Volume 1 untuk
pengklasifikasian secara Tabular List atau numerik dan Volume 3
memiliki fungsi yang sama untuk pengklasifikasian penyakit secara
Alfabetical. Sementara, Volume 2 berisikan tentang instruksi manual
bagaimana cara pengkodean atau pengklasifikasian penyakit.
Berdasarkan permenkes yang berisikan tentang petunjuk teknis sistem
Indonesian case base groups (INA-CBGs) dalam Bab empat disebutkan
bahwa, koding adalah kegiatan memberikan kode diagnosis utama dan
diagnosis sekunder sesuai dengan ICD-10. (Kemenkes R.I., 2014).
Kodefikasi yang tepat dan benar terhadap suatu penyakit akan
mempengaruhi berbagai elemen di rumah sakit, contohnya seperti
pembuatan indeks dan statistik suatu penyakit di rumah sakit tersebut
hingga pendataan mortalitas dan morbiditas suatu penyakit. Sehingga
penting bahwa seorang perekam medis untuk memahami bagaimana
melakukan kodefikasi atau pengklasifikasian penyakit secara baik dan
benar sesuai dengan aturan yang terdapat dalam buku ICD volume 2
sehingga pengklasifikasian akan tepat dan benar juga sesuai.
2
peringkat dari total 10 negara terbanyak Indonesia menempati peringkat
nomor 4 didunia dengan jumlah penderita diabetes di tahun 2000
berjumlah 8.4 juta jiwa dan pada tahun 2030 diperkirakan akan menjadi
21.3 juta penduduk yang menderita diabetes. Berdasarkan dari pusat data
dan informasi kementerian kesehatan republik Indonesia atau Pusdatin
Kemnkes RI pada data tahun 2018 dan riskedas 2018 Prevalensi Diabetes
Melitus berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur menurut provinsi
terdapat 2% yang dimana meningkat dari hasil tahun 2013 yaitu 1.5%.
(Pusdatin, 2016)
3
Rumah Sakit Anna Medika yang merupakan sebuah rumah sakit tipe
C dengan alamat jalan Perjuangan No.45, RT.003/RW.003, Harapan
Baru, Kec. Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat yang mempunyai …
jumlah tempat tidur dengan fasilitas rawat jalan seperti poliklinik umum,
gigi, spesialis, kebidanan, bedah syaraf, bedah umum, THT, Jantung,
Akupuntur, Bedah Orthopedi, Paru, Syaraf, Kulit & Kelamin, dan
Rehabilitasi Medik lalu juga terdapat fasilitas rawat inap meliputi kamar
rawat inap dan berjumlah 141 kamar rawat inap yang terbagi atas kamar
suite, kamar VVIP, kamar VIP, dan kamar rawat kelas 1,2, dan 3.
Kemudian dari hasil observasi awal didapatkan sejumlah 6.503 berkas
rekam medis untuk pasien Diabetes Mellitus type II dari bulan Januari
sampai dengan bulan Desember 2020. Melihat beberapa Masalah yang
ada di RS terkait. Data Sebagian yang ada. Minta contoh laporan
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan adalah tinjauan ketepatan kodefikasi terhadap laporan
morbiditas pasien diabetes mellitus di RS Anna Medika.
5
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan
Memperoleh gambaran tentang bagaimana ketepatan
kodefikasi khususnya dalam laporan morbiditas pasien diabetes
mellitus di Rumah Sakit Anna Medika.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
menggantikan ICD-9 pada sekitar tahun 1998 melalui Surat
Keputusan Menkes RI No.50/MENKES/KES/SK/I/1998.
Sedangkan untuk pengkodean tindakan medis dilakukan
menggunakan ICD-9-CM. (Budi, 2011). Dimasukan bagaimana
cara kodefikasi DM Tipe II sumber dari ICD & WHO
8
2.2. Hasil Penelitian Lain
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Lain
No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel yang diteliti Hasil / Kesimpulan
.
1. Eka Safitri 2008 Manajemen Data Keadaan -Formulir RL2B di RSUD 1. Alur perolehan data
Sri, dkk Morbiditas Rawat Jalan Dr.Soediran Mangun Sumaro morbiditas penyakit pasien
RL2B Di Rumah Sakit Kabupaten Wonogiri tahun rawat jalan di peroleh dari
Umum Daerah Dr.Soediran 2008 sensus harian rawat jalan
Mangun Sumarso Wonogiri -Petugas Koding/Indeksing diolah kodenya oleh petugas
yang mengkode diagnosis dan coding kemudian di indeks
data indeks, di komputer dan di sortir
Analising/Reporting membuat berdasarkan diagnosis kode
rekapitulasi dan pelaporan di penyakit.
RSUD dr.Soediran Mangun 2. Pengolahan data
Sumarso Kabupaten Wonogiri. morbiditas dilakukan
melalui program pelaporan
RL dicetak sesuai dengan
kasus yang diminta.
Pelaporan data morbiditas
khusus rawat jalan di rumah
sakit umum daerah wonogiri
sesuai dengan kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten
Wonogiri yaitu dilaporkan
setiap bulan sekali.
3. Pelaporan data 10 besar
penyakit khususnya pasien
9
rawat jalan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota setiap
sebulan sekali, tetapi disini
dalam pelaporan ke pihak
eksternal Dinas Kesehatan
Kabupaten mengalami
keterlambatan selama 1
bulan dalam pelaporannya
dikarenakan adanya
keterlambatan dalam proses
rekap indek rawat jalan.
4. Pemanfaatan laporan
morbiditas penyakit setiap
triwulan untuk mengetahui
penyakit dan kondisi pasien
rawat jalan di rumah sakit
umum daerah wonogiri.
Dimana angka kunjungan
tertinggi di tahun 2008
adalah penyakit Diabetes
Melitus dengan jumlah
kunjungan 2070 kunjungan
sedangkan diagnosis
terendah adalah penyakit
Tubercolosis Paru dengan
902 kunjungan.
10
2. Nisrina Ulin 2018 Ketepatan Kode Diagnosis Kelengkapan dan Ketepatan Dari 96 Sampel berkas
Nikmah Diabetes Mellitus di Rumah Kode Diagnosis pada kasus rekam medis rawat inap
Sakit Umum PKU Diabetes Mellitus. dengan kasus Diabetes
Muhammadiyah Bantul Mellitus ditinjau dari
kelengkapan pengodean
diagnosis pada kasus
Diabetes Mellitus di RSU
PKU Muhammadiyah
Bantul dari segi
kelengkapan sebanyak 89
Berkas dari 96 sudah
lengkap. Sementara dalam
hal pengodean diagnosis
pada kasus Diabetes
Mellitus di RSU PKU
Muhammadiyah Bantul
terdapat 86 kode yang tidak
tepat dari 106 kode yang
ada.
3. Ivana Putri 2020 Pengaruh Ketepatan -573 Kode diagnosis rawat Dari 573 kode diagnosis
Risyanti, Kodefikasi Penyakit jalan di RS X rawat jalan di RS X
Syafira Atikah terhadap validasi laporan -laporan morbiditas bulan diketahui bahwa kode
Yudianti morbiditas rawat jalan di RS agustus – oktober 2017 diagnosis rawat jalan yang
X tepat sejumlah 362 (63,2%)
dan yang tidak tepat
11
sejumlah 211 (36,8%).
Pengisian laporan
morbiditas yang sesuai
sebanyak 527 (92%) dan
yang tidak sesuai sebanyak
46 (8%) dari 573 kasus
penyakit dalam rawat jalan.
Terdapat pengaruh antara
ketepatan kode penyakit
rawat jalan dengan laporan
morbiditas rawat jalan di RS
X yaitu dengan nilai p=
0,000. Saran dari penelitian
ini adalah pelaksanaan
kodefikasi rawat jalan
berdasarkan diagnosis yang
ada di rekam medis pasien
rawat jalan bukan
berdasarkan sensus harian
rawat jalan dan membuat
Standar Operasional
Prosedur tentang laporan
morbiditas rawat jalan.
12
2.3. Kerangka Berpikir
1. Laporan
morbiditas pada
1. Laporan
penyakit Diabetes
Morbiditas tidak
Mellitus sesuai
tepat dengan
dengan jumlah
jumlah kodefikasi
kodefikasi.
2. Laporan
2. Validitas laporan
morbiditas tidak
morbidtas tercapai
memiliki validitas
melalui kodefikasi
yang tepat.
1
2.4. Kerangka Konsep
Standar Mengidentifikasi
Operasional SPO dalam
Prosedur / SPO melakukan
kodefikasi Kodefikasi
Sumber Daya Mengidentifikasi
Manusia / SDM jumlah SDM
yang melakukan yang melakukan
kodefikasi kodefikasi
Rekam Medis Meninjau jumlah
kodefikasi yang
pasien Diabetes rekam medis
tepat dalam
Mellitus Tipe II pasien Diabetes
laporan
Jumlah pasien Mellitus Tipe II
morbiditas pasien
Diabetes Mellitus yang sudah
rawat jalan pada
Tipe II terkodefikasi
diabetes mellitus
Laporan
Menghitung dan
Tipe II.
Morbiditas meninjau jumlah
diabetes Mellitus pasien diabetes
Tipe II mellitus Tipe II
Meninjau dan
mengidentifikasi
laporan
morbiditas
diaebets mellitus
Tipe II
2
BAB III
METODE PENELITIAN
N
n=
1+ N e 2
3
Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur
Rekam Berkas yang Observasi Jumlah Ada -
Medis berisikan Rekam
catatan dan Medis
dokumen
tentang
identitas
pasien,
pemeriksaan,
pengobatan,
Tindakan dan
pelayanan lain
yang terlah
diberikan
kepada pasien
Laporan Formulir Observasi Hasil Ada -
Morbidita standar untuk Laporan
s data keadaan Morbiditas
morbiditas
pasien rawat
jalan yang
merupakan
formulir
rekapitulasi
dari jumlah
kasus baru dan
jumlah
kunjungan
yang terdapat
pada unit
rawat jalan
rumah sakit
untuk periode
triwulan
Standar Standar Observasi Daftar Tilik Sesuai Nominal
Prosedur prosedur /
Opersional operasional Tidak
pengkodefikasi Sesuai
rekam medis
rawat jalan
Ketepatan Ketepatan Observasi Hasil Sesuai -
Kodefikasi pemberian Kodefikasi /
kode diagnosis pada rekam Tidak
pada penyakit medis Sesuai
berdasarkan berdasarka
ICD - 10 n ICD 10
4
3.5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan melihat rekam medis juga
laporan morbiditas pasien diabetes mellitus yang ada di unit rekam medis.
Instrument yang digunakan adalah lembar observasi untuk mencatat
jumlah rekam medis dan hasil laporan morbiditas yang akan dihitung dan
dinilai ketepatan antara rekam medis dan laporan morbiditas pasien
diabetes mellitus.
b. Wawancara
Wawancara adalah untuk mengumpulkan data dengan membuat daftar
pertanyaan yang diajukan untuk kepala rekam medis dan bagian
kodefikasi unit rekam medis RS Anna Medika agar mendapatkan
informasi terkait kendala dalam penyediaan rekam medis. Instrument
yang digunakan adalah pedoman wawancara
c. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah untuk mengumpulkan data berdasarkan teori-teori
yang dikemukakan dalam buku-buku dan bahan tulisan yang
berhubungan dengan materi penelitian
DAFTAR PUSTAKA
5
Sinergis Media.
Depkes RI. (2003). Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia. Sistem
Pelaporan Rumah Sakit, 5, 2–8.
Hanum, D., & Purhadi. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Morbiditas
Penduduk Jawa Timur dengan Multivariate Geographically Weighted
Regression ( MGWR ). Jurnal Sains Dan Seni Pomits, 2(2), 189–194.
Kemenkes. (2008). permenkes ri 269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri
No 269/Menkes/Per/Iii/2008 (Vol. 2008, p. 7).
Kemenkes R.I. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBGs.
Maryati, W., Wannay, A. O., & Suci, D. P. (2018). Hubungan Kelengkapan
Informasi Medis Dan Keakuratan Kode Diagnosis Diabetes Mellitus. Jurnal
Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 1(2), 96.
https://doi.org/10.31983/jrmik.v1i2.3852
Nikmah, N. U. (2018). Ketepatan Kode Diagnosis Daibetes Mellitus di Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul.
Pusdatin. (2016). Infodatin-Diabetes.Pdf. Diakses kapan
World Health Organization. (2016). ICD-10 Volume 2. 2(3), 244.
World Health Organization. (2018). Global Report On Diabetes. 88.
Lampiran
Lembar observasi
Pedoman wawancara
Foto Laporan RL2Bnya