Persiapan Persalinan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                          : Persipan Persalinan

Sasaran                      : Masyarakat Teluk Jambe Timur

Waktu                        : 1 Jam

Hari/Tanggal             : Minggu,12 Maret 2017

Pukul                          : 09:00-11:00 WIB

Tempat                       : Posyandu Teluk Jambe Timur

eri                     : Mahasiswa Prodi D III Kebidanan Universitas Negeri   Singaperbangsa Karawang

I.                   Latar Belakang

a.    Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir, Hal
ini  dirasakan oleh setiap ibu yang akan bersalin dan harus dihadapi dengan tabah, sabar, sertai iklas
namun tidak jarang ibu mengalami cemas akan persalinan.

Pada minggu akhir kehamilan Tubuh ibu hamil akan mengalami perubahan fisik seperti
bentuk payudaranya membesar karena produksi ASI, perut semakin membesar, selain itu tidak
menutup kemungkinan ibu hamil kini mengalami kondisi perubahan emosional dalam
mempersiapkan persalinan sehingga membutuhkan dukungan dari suami dan keluarga terdekat.

b.   Persiapan Ibu Menghadapi Persalinan

1.    Persiapan fisiologis

Aktivitas  yang memudahkan ibu agar persalinan berjalan dengan lancar yaitu dengan melakukan
senam hamil, berjalan-jalan, olahraga ringan, karena dengan melakukan aktivitas tersebut otot-ptot
dan bagian tubuh yang nantinya akan berperan dalam proses persalinan seperti tulang panggul, otot
perut, sehingga dapat mengatur pernafasan, relaksasi, dan kelenturan.

2.    Persiapan Psikologis
Ibu bisa mengendalikan rasa cemas dan takut yang berlebihan akan proses persalinan, dan
dianjurkan untuk mempelajari bagaimana sebenarnya persiapan persalinan dengan mengetahui hal
tersebut ibu akan lebih jauh siap, diikuti dengan beribadah dan berdoa agar persalinan dapat
berjalan dengan lancar.

3.    Persiapan Sosial

Hal yang harus diperhatikan dalam persiapan sosial yaitu dari lingkungan sosial, Kondisi ekonomi,
taraf penghidupan dan kebudayaan yang berhubungan dengan calon ibu yang akan melahirkan,
contohnya seperti malnutrisi akan mengakibatkan IUGR pada saat kehamilan dan lingkungan yang
kotor akan mengakibatkan personal higine kurang.

4.    Persiapan Kultural

Sebagai seorang ibu harus tau adat atau kebiasaan setempat, ibu harus tau kebiasaan mana yang
baik bagi kehamilan, dan berusaha menghindari kebiasaan tersebut.

5.    Persiapan Tabungan Ibu Bersalin(TABULIN)

Adanya  tabungan ibu bersalin sangat membantu masyarakat, karena program ini sangat efektif
dan tepat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat teutama ibu bersalin, dan keluargapun tidak
merasa terbebani terhadap biaya persalinan, Sebagai tenaga kesehatan yang akan membantu proses
kelahiran haru memberi penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga
ibu ada kesadaran untuk membayarnya, Tabulin biasaya dibentuk berdasarkan RW atau Posyandu.

6.    Persiapan Kegawatdaruratan ( BAKSOKUDA)

Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan disingkat dengan”BAKSOKUDA” yang
diartikan sebagai berikut :

1.   B (Bidan) : Pastikan klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan memilki
kemampuan untuk melaksanakan kegaawatdaruratam

2.   A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang dibutuhkan seperti spuit, infus set, tensimeter
dan stetoskop.

3.   K (Keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu dan alasan mengapa ia dirujuk, Suami
dan keluarga  yang lain harus mengantarkan ibu ketempat rujukan.
4.   S (Surat) : Beri surat ketempat rujukan yang berisi identifikasi ibu, alasan rujukan, uraian hasil
rujukan, asuhan atau obat-obatan yang telah diterima ibu.

5.   O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan rujuk.

6.   K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu dalam kondisi yang
nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.

7.   U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat
dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempat rujukan.

8.   DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila terjadi
perdarahan.

c.    Tanda-Tanda Persalinan

1.    Sakit pada panggul bagian belakang

Ibu akan merasakan sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini
disebabkan oleh pergeseran dan pergerakan janin yang mulai meneka tulang belakang.

2.    Keluar lendir kental bercampur darah

Mulai keluar lendir cairan lendir kental dapat bercampur darah bila leher rahim dalam proses
membuka, Sebaiknya Ibu segera berangkat ke RS atau bidan dan membawa perlengapan untuk
menginap yang sudah disiapkan.

3.    Pecah Ketuban

Muncul air ketuban dalam vagina, Bisa berupa rembesan basah di celana atau mengucur deras
sampai ke kaki ibu, segeralah ke RS atau bidan untuk mendapatkan pertolongan.

4.    Kontraksi Rahim
Ibu akan mengalami kontraksi rahim yang berturutan selama 5 menitdan tidak hilang dalam 1
jam, Bedakan dengan kontraksi palsu yang datang tiba-tiba dan langsung hilang.

5.    Rahim Membuka

Persalinan ditandai dengan membukanya rahim, mulai pembukaan 1 sampai pembukaan lengkap
10 artinya mulut rahim telah membuka 1 cm, sedangkan pembukaan sempurna ditandai dengan
membukanya mulut rahim selebar 10 cm sehingga dapat dilewati oleh kepala bayi.

d.   Ibu Memilih Persalinan Normal atau tidak

Ibu hamil dapat memilih metode persalinan secara normal apabila tidak dapat kelainanpada
kondisi kesehatan, baik ibu maupun janin yang ada dikandungannya. Atau dengan Operasi Caesar
apabila terjadi kelainan yang membahayakan kesehatan ibu maupun janin dalam kandungan.

Melahirkan secara normaltentunya lebih memungkinkan ibu untuk memperkecil resiko


setelah melahirkan,sehingga proses pemulihan ibu lebih cepat dibandinganyang menggunakan
proses caesar.

II.          Tujuan Pembelajaran Umum

A.    Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan, Masyarakat khususnya Ibu hamil mampu menjelaskan mengenai
Persiapan Persalinan.

B.     Tujuan Pembelajaran Khusus


a.    Menjelaskan pengertian persalinan

b.    Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan

c.    Menjelaskan mengenai tanda-tanda persalinan

d.   Mempersiapkan ibu memilih persiapan normal atau tidak

III.              Menetapkan Sasaran

3.1    Sasaran Primer

Sasaran dari penyuluhan ini ditunjukan kepada Masyarakat khususnya Ibu hamil

IV.              Menetapkan Pesan Pokok

4.1    Meremuskan Perilaku Yang Diharapkan

Perilaku yang diharapkan untuk masyarakat khususnya ibu hamil yaitu Ibu lebih sering berkonsultasi
kepada tenaga kesehatan untuk mengetahui kondisi janin dan lebih siap dalam mempersiapkan
persalinan, Seperti persiapan fisiologis, persiapan sosial, persiapan kultural, persiapan tabungan ibu
bersalinan, dan persiapan kegawatdaruratan.

4.2    Keuntungan Bagi Sasaran

Keuntungan bagi masyarakat khususny ibu hamil yaitu Ibu lebih mengetahui persiapan apa saja yang
harus disiapkan menjelang persalinan

V.              Menetapkan Metode/Saluran,Langkah-Langkah Oprasional Kegiatan

5.1    Jenis,Sasaran, Tujuan, Berapa Banyak


Presentasi, Sasarannya kepada masyarakat khususnya ibu hamil, Tujuannya untuk memberikan
pengetahuan pada ibu hamil, target penyuluhan 30 orang.

5.2    Jenis Saluran

Interpersonal, Dengan membuat kelompok kecil untuk menjangkau masyarakat khusunya ibu hamil
untuk memahami persiapan apa saja yang harus disiapkan dalam persalinan.

5.3    Logistik Yang Diperlukan

Laptop, sound, dan projrctor

VI.                   Menetapkan Sasaran

Sasarannya yaitu ruangan yang luas dan kosong, medianya Projector dan laptop.

VII.              Menetapkan Waktu Kegiatan

Waktu kegiatan penyuluhan yaitu pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2017.

VIII.              Mengetahui Eveluasi

Referensi
   http:/thepea-thepea.blogspot.co.id/2012/07/satuan-acara-penyuluhan-persiapan.html?m=1

   content://com.sec.android.app.sbrowser/readlinglish/0315091721379.mhtml

   content://com.sec.android.app.sbrowser/readlinglish/0325091721379.mhtml

   content://com.sec.android.app.sbrowser/readlinglish/0315075458839

   content://com.sec.android.app.sbrowser/readlinglish/0316024720431.mhtml

di April 16, 2017 

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke Twitter

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERSIAPAN PERSALINAN

Pokok Bahasan           : Intra Natal Care (INC)


Sub Pokok Bahasan    : Persiapan Persalinan
Sasaran                        : Ibu Hamil
Tempat                        :
Penyuluh                     :
Tanggal                       :

A.    Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan
selama 30 menit, Ibu hamil mampu menjelaskan macam-macam
persiapan persalinan.

B.     Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti  pendidikan kesehatan tentang persiapan persalinan, ibu dapat:
1.      Menjelaskan pengertian persalinan
2.      Menjelaskan macam-macam persalinan
3.      Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan

C.    METODE
1.      Ceramah.
2.      Tanya jawab.
3.      Demonstrasi.

D.    MEDIA
1.      Leaflet.

E.     MATERI
Terlampir
F.     KEGIATAN
NO Tahap Waktu Kegiatan
1 Pembukaan 5 Menit        Mengucapkansalam
       Memperkenalkan diri
       Kontrak waktu
       Menjelaskan maksud dan tujuan pemberian
pendidikan kesehatan
2 Pelaksanaan 10 Menit        Menjelaskan pengertian persalinan
penyampaian        Menjelaskan macam-macam persalinan
materi        Menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
3 Diskusi 15 menit Tanya jawab Peserta bertanya
4 Penutup 5 Menit        Menyimpulkan hasil penyuluhan.
       Memberi saran-saran.
       Mengucapkan salam penutup

G.    EVALUASI
Prosedur    : Post Test
Bentuk                  : Lisan
Jenis                      : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan
1.      Jelaskan pengertian persalinan
2.      Jelaskanpersiapan ibu menghadapi persalinan

H.    HASIL
1.        Sasaran dapat Menjelaskan pengertian persalinan
2.        Sasaran dapat menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan

MATERI PENYULUHAN
“PERSIAPAN PERSALINAN”

A.      Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses saat janin dan produk konsepsi dikeluarkan sebagai
akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat (Barbara, 2009).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan
bantuan atau tanpa bantuan. (Manuaba, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servks,dan janin turun ke dalam
jalan lahir  (Sarwono,2006).
Jadi,persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan cukup bulan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan atau tanpa bantuan.

B.       Macam-macam persalinan
1.      Persalinan Normal
Persalinan normal adalah bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun-
ubun kecil, tanpa memakai alat bantu, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali
episiotomi). Proses persalinan normal biasanya berlangsung dalam waktu kurang dari 24
jam. (Manuaba, 2010).
Terjadinya persalinan membutuhkan tiga faktor penting, yaitu kekuatan ibu saat
mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya harus dalam keadaan baik,
sehingga bayi dapat dilahirkan. Dengan adanya kekuatan mengejan ibu, janin dapat didorong
kebawah, dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul,posisi
kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada janin. Posisi ini akan memudahkan
kepala janin lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan selanjutnya.
setelah kepala keluar, bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti, mulai dari bahu, badan,
dan kedua kaki.

2.      Persalinan Dibantu Alat


Jika pada fase kedua/ kala dua persalinan tidak maju dan janin tidak juga lahir,
sedangkan Anda sudah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter akan melakukan
persalinan berbantu, yaitu persalinan dengan menggunakan alat bantu yang disebut forsep
atau vakum. Jika tidak berhasil maka akan dilakukan operasi caesar.
a.      Persalinan dibantu Vakum (Ekstrasi Vakum)
Disebut juga ekstrasi vakum. Vakum adalah seatu alat yang menggunakan cup
ppenghisap yang dapat menarik bayi keluar dengan lembut.
Cara kerjanya sangat sederhana, yaitu vakum diletakan diatas kepala bayi, kemudian
ada selang yang menghubungkan mangkuk ke mesin yang bekerja dengan listrik atau pompa.
Alat ini berpungsi membantu menarik kepala bayi ketika Anda mengejan. Jadi tarikan
dilakukan saat Anda mengejan, dan saat mulut rahim sudah terbuka penuh (FASE KEDUA)
dan kepala bayi sudah berada dibagian bawah panggul.
Persalinan dengan vakum dilakukan bila ada indikasi membahayakan kesehatan serta
nyawa ibu atau anak, maupun keduanya. Jika proses persalinan cukup lama sehingga ibu
sudah kehilangan banyak tenaga, maka dokter akan melakukan tindakan segera untuk
mengeluarkan bayi, misalnya dengan vakum. Keadaan lain pada ibu, yaitu adanya hipertensi
(preeklamsia) juga merupakan alasan dipilihnya vakum sebagai alat bantu persalinan. Daam
keadaan demikian, Anda tidak boleh mengejan terlalu kuat karena mengejan dapat
mempertinggi tekanan darah dan membahayakan jiiwa Anda. Vakum juga dikerjakan apabila
terjadi gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160 kali permenit
atau melambat mencapai 80 kali permenit yang menandakan bahwa bayi telah mengalami
kekurangan oksigen (HIPOKSIA).
Proses persalinannya sendiri menghabiskan waktu lebih dari 10 menit. Namun,
dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani seluruh prosedur.
b.      Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)
Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok.
Berbeda dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski Anda tidak
mengejan, misalnya saat terjadi keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung.
Persalinan dengan forsef relatip lebih beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan
vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak
baik.
Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan
benar, artinya kepala bayi dicengkram dengan kuat dengan forsep. Kemudian forsep akan
ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat. Persalinan forsep biasanya
membutuhkan episiotomi.
Forsep digunakan pada ibu pada keadaan sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu
dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan, forsep dapat menjadi pilihan.
Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen dan harus segera
dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak bisa
mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan.

3.      Secsio Caesar 
a.      Operasi Caesar Terencana (elektif)
Pada operasi caesar terencana (elektif), operasi caesar telah direncanakan jauh hari
sebelum jadwal melahirkan dengan mempertimbangkan keselamatan ibu maupun janin.
Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan untuk melakukan operasi caesar secara elektif,
antara lain :
1)      Janin dengan presentasi bokong : Dilakukan operasi caesar pada janin presentasi bokong
pada kehamilan pertama, kecurigaan janin cukp besar sehingga dapat terjadi kemacetan
persalinan (CEPALO PELVIC DISPROPORTION), janin dengan kepala menengadah
(DEFLEKSI), janin dengan lilitan tali pusat, atau janin dengan presentasi kaki.
2)      Kehamilan kembar : Pada kehamilan kembar dilihat presentasi terbawah janin apakah
kepala, bokong, atau melintang. Masih mungkin dilakukan persalinan pervaginam jika
persentasi kedua janin adalah kepala-kepala. Namun, dipikirkan untuk melakukan caesar
pada kasus janin pertama/terbawah selain presentasi kepala. pada USG juga dilihat apakah
masing-masing janin memiliki kantong ketuban sendiri-sendiri yang terpisah, atau keduanya
hanya memiliki satu kantong ketuban. Pada kasus kehamilan kembar dengan janin hanya
memiliki satu kantong ketuban, resiko untuk saling mengait/menyangkut satu sama lain
terjadi lebih tinggi, sehingga perlu dilakukan caesar terencana.Pada kehamilan ganda dengan
jumlah janin lebih dari dua (misal 3 atau lebih), disarankan untuk melakukan operasi caesar
terencana.
3)      Plasenta previa : artinya plasenta terletak dibawah dan menutupi mulut rahim. Karena
sebelum lahir janin mendapat suplai makanan dan oksigen, maka tidak mungkin plasenta
sebagai media penyuplai lahir/ lepas terlebih dulu dari janin karena dapat mengakibatkan
kematian janin. Plasenta terdiri dari banyak pembuluh darah, lokasi plasenta yang menutupi
jalan lahir, sangat rawan dengan terjadinya pendarahan. Apabila terjadi kontraksi pada rahim,
maka sebagian plasenta yang kaya pembuluh darah ini akan terlepas dan menimbulkan
pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa janin dan ibu.
4)      Kondisi medis ibu : preeklamsia, kencing manis (diabetes militus), herpes, penderita
HIV/AIDS, penyakit jantung, penyakit paru kronik, atau tumor rahim (mioma) yang
ukurannya besaratau menutupi jalan lahir, kista yang menghalangi turunnya janin, serta
berbagai keadaan lain merupakan hal-hal yang menyebabkan operasi caesar lebih
diutamakan.
5)      Masalah pada janin : Misanya pada janin dengan oligohidramnion (cairan ketuban sedikit)
atau janin dengan gangguan perkembangan.
b.      Opereasi Caesar Darurat (Emergency)
Yang dimaksud operasi caesar darurat adalah jika operasi dilakukan ketika proses
persalinan telah berlangsung. Hal ini terpaksa dilakukan karena ada masalah pada ibu
maupun janin. Beberapa keadaan yang memaksa terjadinya operasi caesar darurat, antara lain
:
1)      Persalinan macet
Keadaan ini dapat terjadi pada fase pertama (fase lilatasi) atau fase kedua (ketika Anda
mengejan). Jika persalinan macet pada fase pertama, dokter akan memberi obat yang disebut
oksitosin untuk menguatkan kontraksi otot-otot rahim. Dengan demikian mulut rahim dapat
membuka. Ada teknik lain, yaitu memecahkan selaput ketuban atau memberikan cairaan
infus intrafena jika Anda kekurangan cairan /dehidrasi. Jika cara-cara itu tidak berhasil, maka
operasi caesar akan dilakukan.
Jika persalinan macet pada fase kedua, dokter harus segera memutuskan apakah
persalinan dibantu dengan vakum atau forsep atau perlu segera dilakukan operasi caesar. Hal
yang menjadi   pertimbangan untuk melanjutkan persalinan pervaginam dengan alat
(berbantu) atau operasi caesar, tergantung pada penurunan kepala janin didasar tanggul,
keadaan tanggul ibu, dan ada tidaknya kegawatan pada janin.
Persalinan macet merupakan penyebab tersering operasi caesar. Beberapa alasan yang
dijadikan pertimbangan ialah kontraksi tidak lagi efektif, janin terlalu besar semantara jalan
lahir ibu sempit, dan posisi kepala janin yang tadak memungkinkan dilakukan penarikan
dengan vakum maupun forsep.
2)      Stres pada janin
Ketika janin stres, dia akan kekurangan oksigen. Pada pemeriksaan klinik tanpak bahwa
denyut jantung janin menurun. Secara normal, selama terjadi kontraksi denyut jantung     
janin menurun sedikit, namun akan kembali ke prekwensi asalnya, jika :
–        Prolaps tali pusat: jika tali pusat keluar melalui mulut rahim, dia bisa terjepit, sehingga suplai
darah dan oksigen kejanin berkurang. Keadaan ini berbahaya jika janin dilahirkan secara
normal lewat vagina, sehingga memerlukan tindakan operasi caesar segara.
–        Perdarahan : Jika Anda mengalami perdarahan yang banyak akibat plasenta terlepas dari
rahim, atau karena alasan lain, maka harus dilakukan operasi caesar.
–        Stres janin berat : Jika denyut jantung janin menurun sampai 70x per menit, maka harus
segera dilakukan operasi caesar. Normalnya denyut jantung janin adalah 120/160x per menit.
(wordpress.com/macam-macam-persalinan)

C.      Persiapan ibu menghadapi persalinan


1.         Persiapan persalinan secara bio/fisiologis
a.       Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi.
Perut ibu semakin membesar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak
nyaman.
b.      Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
c.       Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
d.      Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan kontraksi otot-otot dan
sebagian lagi oleh tekanan dari perut.
e.       Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi oleh sistem syaraf
simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus

2.         Persiapan Psikologis
a.       Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan tetapi
banyak diwarnai dengan komponen psikologis
b.      Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
c.       Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu banyak dipengaruhi oleh
perasaan/emosi dan ketegangan
d.      Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
e.       Adanya dukungan moral daripada suami dan calon ayah
f.       Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri sebelum proses
persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang alami dan terbaik
g.      Ibu  juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-idamkannya.
h.      Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati.
i.        Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya dengan
kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung merasakan
efeknya kehamilan.
Bantuan yang diberikan kepada ibu dalam rangka bimbingan persiapan mental adalah
sebagai berikut :
a.       Mengatasi perasaan  takut yang dirasakan oleh ibu dalam persalinan dengan cara :
         Memberikan pengertian pada ibu tentang peristiwa persalinan
         Menunjukkan kesediaan untuk menolong
         Mengajak ibu berdoa untuk menyerahkan diri dan mohon bantuan kepada Tuhan sesui
dengan agama.
b.      Berusaha menentramkan perasaan yang mencemaskan
         Dengan penjelasan yang bijaksana
         Dengan menjawab perasaan ibu secara baik dan tidak menyinggung perasaan
c.       Memberi gambaran yang jelas dan sistematis tentang jalannyapersalinan.
Misal :
         His/kontraksi yang mengakibatkan rasa sakit itu penting untuk membuka jalan kelahiran
         Mengeluarkan anak dalam kandungan bukan saja dengan his makin kuat tetapi juga dengan
cara yang baik. Penjelasan ini banyak sekali sesuai dengan perubahan fisiologis dalam
persalinan. Perlu diingat  bahwa penjelasan harus sederhana agar mudah dimengerti oleh ibu.
d.      Ibu harus sering ditemani karena akan merasa mendapatkan bantuan moril orang yang
simpati dengan memberi bantuan setiap saat yang diperlukan dan mendengarkan segala
keluhan penderita
e.       Mengerti perasaan penderita
f.       Menarik perhatian dan kepercayaan ibu dengan perhatian dan tingkah laku, bijaksana, halus
dan ramah serta sopan
g.      Berusaha membesarkan kepercayaan dan keselamatan ibu menghadapi persalinan dengan
memberi petunjuk dan mengikutinya.

3.         Persiapan Sosial
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus dipersiapkan mengenai
unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial, kondisi ekonomi, taraf penghidupan dan
kebudayaan yang berhubungan dengan calon ibu yang akan melahirkan.
Misal :
a.       Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
b.      Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene yang kurang

4.         Persiapan Kultural
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang kurang
baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibat itu. (Hamilton P.2008)

5.         Persiapan TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)


Tabulin adalah tabungan yang dipersiapkan untuk persalinan yang dilakukan pada
pasangan suami istri sedang dasolin atau dana social bersalin digunakan untuk merencanakan
dalam kehamilannya.
Salah satu kegiatan ini adalah membuat tabungan ibu bersalin (tabulin). Secara
psikologis, ibu akan merasa tenang menghadapi saat  persalinan jika semua kebutuhan sudah
terpenuhi. Tabulin ini biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat atau petugas kesehatan,
sehingga akan menjamin akses ibu kepada petugas kesehatan. Adapun manfaat dari
diadakannya tabulin ini adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai tabungan/simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau sesudah
persalinan.
b.      Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
Tabungan yang bersifat social ini sangat membantu warga, terutama bagi warga yang
berekonomi lemah. Proram ini sangat tepat dan efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat. Warga tidak akan merasa terbebani dalam upaya mendukung program tersebut
karena  penggalangan dana tabungan dilakukan mellaui proses jimpitan. Melalui tabulin
bumil diharapakan dapat menabung sehingga saat melahirkan, tidak mengalami kesulitan
biaya persalinan karena sudah ada dana tabungan. Kegiatan ini adalah upaya yang sangat baik
untuk menurunkan angka kematian ibu. Meskipun demikian, cara ini belum menjamin 100%
menjamin ibu hamil selamat dari maut. Tabungan ini biasanya dibentuk berdasarkan RW atau
posyandu. Sebagai tenaga kesehatan yang akan membantu proses kelahiran biasanya akan
menetukan jumlah tabungan ibu hamil di setiap minggu nya dan
memberi penjelasan kepada ibu hamil betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil
mempunyai kesadaran untuk membayar tabulin. (www.academia.edu/TABULIN)

6.         Persiapan Kegawatdaruratan (BAKSOKUDA)


Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan disingkat
“BAKSOKUDA” yang diartikan sebagi berikut :
a.       B (Bidan) : Pastikan ibu/ bayi/ klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan
b.      A (Alat) : Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan seperti spuit, infus set,
tensimeter dan stetoskop
c.       K (keluarga) : Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alasan mengapa ia
dirujuk. Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima ibu (klien) ke tempat rujukan.
d.      S (Surat) : Beri sura ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien), alasan rujukan,
uraian hasil rujuka, asuhan atau obat-obat yang telah diterima ibu
e.       O (Obat) : Bawa obat-obat esensial yang diperlukan selama perjalanan merujuk
f.       K (Kendaraan) : Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam
kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat.
g.      U (Uang) : Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat dan bahan kesehatan yang diperlukan di tempar rujukan
h.      DA (Darah) : Siapkan darah untuk sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah apabila
terjadi perdarahan.
(jurnalbidandiah.blogspot.com/pelayanan-kontrasepsi-dan-rujukannya)

PENUTUP

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm


(bukan premature atau postmatur),mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi), selesai
setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya, mempunyai janin tunggal dengan
presentase puncak kepala, terlaksana tanpa bantuan artificial, tidak mencakup komplikasi,
plasenta lahir normal.Persalinan normal disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya
bayi pada letak  belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.Bentuk-Bentuk
Persalinan:Persalinan spontan, Persalinan Bantuan, Persalinan Anjuran
Menjelang kelahiran sang bayi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Terutama
barang-barang keperluan ibu dan sang bayi yang nantinya akan dibawa ke
rumah sakit.Tanda – tanda dan gejala paling sering menjelang persalinan adalah rasa
mulas,perut terasa seperti kram mirip saat menstruasi. Ada juga yang merasa mual, kembung,
dan nyeri punggung. Bahkan ada yang diare atau pusing.Menjelang persalinan, sistem
pencernaan Ibu akan melambat.Kala dalam persalinan : Kala 1 (dari pembukaan 1 sampai
lengkap),Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir),Kala III (dari bayi lahir hingga
plasenta lahir).
Sehingga dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap ibu hamil tidak lagi cemas
menghadapi persalinan dan dapat mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Barbara. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika


2.      Hamilton P. 2008. Dasar – Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.Jakarta : EGC.
3.      Manuaba. 2010. Pengantar Obstetri. Jakarta: EGC.
4.      Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai