0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
169 tayangan17 halaman

Makalah Lembar Kerja Siswa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 17

MAKALAH

PENGEMBANGN BAHAN AJAR


“LEMBAR KERJA SISWA”

Dosen Pengampuh:

Isradil, S.Pd., M.Pd.

Di Susun Oleh;

Kelompok 2

Irfan Saputra : 1902040043

Muh. Hanan Hamka : 1902040056

Alvina Damayanti : 1902040030

Eva Santika : 1902040035

Siskawati Prasetiyo : 1902040033

Tika Ananda : 1902040041

Kelas Matematika 5B

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta

hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar,

dengan dosen pengampu bapak Isradil Mustamin, S.Pd., M.Pd. yang membahas

mengenai “lembar Kerja Siswa”.

Kami berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini

dapat menambah wawasan kita mengenai bahan ajar Lembar kerja Siswa khususnya bagi kami.

Kami meminta maaf jika ada didalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan

makalah ini dan tugas berikutnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Palopo, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang...............................................................................................….1.2
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Lembar kerja siswa…......................................................................3,4
B. Fungsi Tujuan dan manfaat LKS……….…………………………………………………………….4
C. Kriteria LKS…………………………………………………………………………………………………6,7
D. Langkah Langkah penyusunan LKS……….………………………………………………..……8,9
E. Unsur unsur dan media pembelajaran……..………………………………………………….10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................11
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................12,13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Media yang merupakan sarana komunikasi dan sarana pelengkap

yang mengandung unsur stimulus kepada si komunikan (penerima pesan). Hal ini

akan menarik perhatian, pikiran dan perasaan. Bahkan dalam hal - hal tertentu media

dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.

Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila

penggunaannya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan

untuk menggunakan media (Fathurrohman dan Sutikno, 2010).

Seorang guru harus pandai memilih media mana yang lebih baik dan tepat

digunakan untuk menyampaikan pesan karena media memiliki ciri atau sifat tertentu

yang hanya efektif dan efisien untuk dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan

tertentu pula. Bukan hanya dalam pemilihan, guru juga dihadapi dengan pengadaan

serta pendayagunaan secara efektif media pengajaran, baik dalam proses kurikulum

atau implementasi dalam kelas dan mempersiapkan materi bahan pengajaran

(Wardhana, 2010).

Dengan ada nya LKS yang dibuat secara menarik

dan sistematis dapat membantu siswa untuk belajar lebih aktif

secara mandiri maupun berkelompok.. Hal ini diharapkan dapat

meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam proses

pembelajaran, tentunya dengan menggunakan LKS berbasis POE

(Predict, Observe, Explain) pada materi program linear di kelas XII

SMA. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan lembar kerja

siswa (LKS) berbasis POE (Predict, Observe, Explain) pada materi

program linear di kelas XII SMA yang valid menurut ahli serta

untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS

tersebut. Setelah LKS dibuat maka LKS tersebut divalidasi oleh

para ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi, ahli desain

1
media pembelajaran dan desain POE (Predict, Observe, Explain)

dengan nilai baik. Setelah LKS divalidasi dan direvisi, maka

selanjutnya dilakukan ujicoba produk. Uji coba dilakukan dengan

meminta tanggapan dari dua orang guru matematika dan sepuluh

siswa non subjek penelitian. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut,

modul kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan.

Selanjutnya modul tersebut diujicoba pemakaian pada siswa kelas

XII IPA 3 di SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan melihat hasil ulangan

siswa dan nilai KKM di sekolah. Dari hasil analisis yang dilakukan

terhadap tes akhir materi program linear, diperoleh 82,36% nilai

siswa mencapai kriteria ketuntasan minimum. Ini artinya LKS yang

dibuat telah sesuai dengan tujuan penggunaan LKS. Sehingga LKS

ini bisa digunakan oleh guru matematika SMA khususnya pada

pembelajaran materi program linear.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lembar kerja siswa (LKS) ?

2. Mengapa pengembangan LKS penting?

3. Bagaimana realitas penyajian materi dalam bentuk LKS?

C. Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan definisi lembar kerja siswa (LKS)

2. Untuk mendeskripsikan mengapa pengembangan LKS penting

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana realitas penyajian materi dalam bentuk LKS

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1. Definisi Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu bahan ajar seperti handout, modul, buku, foto, atau gambar yang umum
dipergunakan disekolah. LKS dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan
pembelajaran. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh oleh peserta didik. Lembar kerja siswa biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Lembar Kerja siswa (LKS) juga merupakan media pembelajaran berupa lembaran-lembaran tugas
kegiatan siswa yang sesuai dengan SK-KD dan berisi informasi dan petunjuk dalam penyelesaian tugas
baik secara mandiri ataupun kelompok. Menurut Suyitno LKS merupakan salah satu alternatif
pembelajaran yang tepat bagi peserta didik karena LKS membantu peserta didik untuk menambah
informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

Menurut sugiyono lembar kegiatan peserta didik (LKPD) atau dalam kata lain lembar kerja siswa (LKS)
atau worksheet merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung
proses belajar. Siswa baik secara individual ataupun kelompok dapat membangun sendiri
pengetahuan mereka dengan berbagai sumber belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator, dan
salah satu tugas guru adalah menyediakan perangkat pembelajaran (termasuk LKPD) yang sesuai
dengan kebutuhan.

Untuk itu Kesuksesan kegiatan didalam proses pembelajaran sangat bergantung pada kualitas dari
beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal yaitu sumber
belajar atau bahan ajar. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/
instructor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Lestari mengungkapkan
bahwa Bahan ajar adalah sarana atau alat pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi pembelajaran yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Bahan ajar bisa berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.

Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis (1992 : 40), LKS atau

Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru

dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. Pada umumnya,
LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan yang bisa dilakukan dirumah, materi untuk diskusi, Teka
Teki Silang, tugas portofolio, dan soal-soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang mampu
mengajak siswa beraktivitas dalam proses pembelajaran.

Pendapat lainnya dikemukakan oleh Surachman yang menyatakan

LKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah (guided
discovery activities). Hal ini berarti melalui LKS siswa dapat melakukan aktivitis sekaligus memperoleh
semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasar aktivitas tersebut.

3
Depdiknas (2005) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran yang berisi
tugas yang biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas yang harus
dikerjakan siswa dan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
keterlibatan siswa atau aktivitas dalam proses belajar mengajar. Biasanya petunjuk ini memudahkan
guru memberikan pengarahan kepada siswa apa yang harus dikerjakannya.

Dari uraian di atas dapat diseimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah suatu alat untuk
memudahkan guru maupun siswa dalam mengerjakan tugas-tugas suatu pokok bahasan berisi
informasi pendukung, latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh siswa dalam suatu konsep pokok
bahasan yang terdapat dalam kurikulum yang disusun guru.

2. Fungsi Tujuan dan Manfaat lembar Kerja Siswa

Fungsi Tujuan lembar kerja siswa

Fungsi LKS yaitu sebagai panduan atau petunjuk bagi siswa sehingga siswa dapat melakukan
pengamatan dan penemuan, selain itu LKS juga membuat siswa untuk lebih berfikir kritis. Fungsi
tersebut sesuai dengan pendapat dari Suyanto , (2006:34) yang mengatakan bahwa LKS memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai lembar diskusi, di mana LKS berisi sejumlah pertanyaan yang menuntun siswa
melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi. Melalui diskusi tersebut siswa dilatih membaca dan
memaknakan data untuk memperoleh konsep-konsep yang dipelajari.

b. Sebagai lembar penemuan (discovery), di mana siswa mengekspresikan temuannya berupa


hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

c. Sebagai wahana untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang dipandu melalui LKS lebih
sistematis, berwarna serta bergambar serta menarik perhatian siswa.

Selain fungsi diatas, menurut Syarifuddin dalam fungsi LKS dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :

1. Dari segi siswa

a) Sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, ataupun diluar kelas.

b) Sebagai sarana belajar dimana siswa berpeluang besar untuk mengembangkan kemampuan,
menerapkan pengetahuan, melatih keterampilan dan memproses diri sendiri atau mendapatkan
perolehannya.

2. Dari segi guru

Melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah dapat menerapkan
metode pembelajaran siswa dengan kadar belajar secara aktif Guru hanya memberikan instruksi bila
diperlukan oleh siswa.

Interfensi yang diberikan oleh guru bukan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan siswa, melainkan
berupa panduan bagi siswa untuk memecahkan masalah.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

4
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:

Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan
tertentu.

Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.

Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat
bantu secara bergantian.

Menurut Dewiana (2001:10) LKS dapat digunakan dalam penyajian mata pelajaran secara eksperimen
maupun non- eksperimen, sehingga berdasarkan penggunaan metode dikenal dua jenis LKS, yaitu LKS
eksperimen yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan eksperimen, dan LKS non-
eksperimen yang dijadikan pedoman dalam memahami konsep atau prinsip tanpa eksperimen. Kedua
macam LKS tersebut dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS), antara lain:

Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan
tertentu.

Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.

Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa dapat menggunakan alat
bantu secara bergantian.

Menurut Dewiana (2001:10) LKS dapat digunakan dalam penyajian mata pelajaran secara eksperimen
maupun non- eksperimen, sehingga berdasarkan penggunaan metode dikenal dua jenis LKS, yaitu LKS
eksperimen yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan eksperimen, dan LKS non-
eksperimen yang dijadikan pedoman dalam memahami konsep atau prinsip tanpa eksperimen. Kedua
macam LKS tersebut dapat mengembangkan keterampilan proses sains siswa.

5
3. Kriteria LKS

Kriteria Lembar Kerja Siswa (LKS)

Karakteristik LKS yang baik, menurut Sungkono (2009) adalah:

1. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan seperti percobaan yang
harus siswa lakukan.

2. Merupakan bahan ajar cetak.

3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya, tetapi sudah
mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh siswa.

4. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dan lain - lain.

Kriteria lembar kerja siswa (LKS) yang baik menurut (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 :
41-46) dalam penulisan LKS harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1) Syarat didaktik

Lembar kerja siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar
haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas belajar mengajar
yang efektif, yaitu :

a) memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang dapat
digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang, maupun yang pandai.

b) menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS dapat berfungsi
sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu.

c) memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa.

d) dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral dan estetika pada diri
siswa.

e) pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual,


emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

Jadi sebuah LKS hendaknya memberi kesempatan pada siswa misalnya untuk menulis, menggambar,
berdiskusi dan sebagainya.

2) Syarat konstruksi

Yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan :

a) Penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik.

b) Menggunakan struktur kalimat yang jelas

c) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik

d) Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka.

e) Tidak mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan peserta didik.

f) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan peserta didik untuk menulis
maupun menggambarkan pada LKS.

6
g) Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek

h) Lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata sehingga akan mempermudah peserta
didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS.

i) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi.

j) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

Jadi aspek konstruksi yaitu aspek yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,
kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada haki-katnya harus dapat dimengerti oleh pihak
pema-kai atau siswa.

3) Syarat teknis

Adapun syarat teknis dalam penyusunan LKS yang baik adalah sebagai berikut:

a) Tulisan

(1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau huruf romawi.

(2) Menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah.

(3) Menggunakan tidak lebih dari sepuluh kata dalam satu baris.

(4) Menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik.

(5) Mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.

b) Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyatakan pesan/ isi dari gambar tersebut
secara efektif kepada pengguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar
secara keseluruhan.

c) Penampilan

Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan
dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik,
hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan. Apabila ditampilkan dengan
menggunakan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesan atau isinya tidak akan sampai. Jadi
yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.

Jadi Aspek teknik yaitu berhubungan dengan tulisan yang harus menggunakan huruf cetak, huruf
tebal yang agak besar untuk topik, dan mengusahakan perbandingan besar huruf dengan gambar
harus serasi, gambar dapat meny-ampaikan pesan secara efektif kepada siswa serta adanya kombinasi
antara gambar dan tulisan, bah-wa tulisan tidak boleh lebih besar dari gambar.

7
4. Langkah langka penyusunan LKS

Untuk itu hendaknya dalam penyusunan atau pembuatan lembar kegiatan siswa (LKS) perlu
memperhatikan langkah-langkah atau tahapan yang baik dan runtut agar dapat menghasilkan bahan
ajar lembar kegiatan siswa yang baik dan tepat diterapkan dalam pembelajaran. Diknas dalam
Prastowo (2012: 212) menjelaskan mengenai tahapan atau langkah-langkah yang baik dalam
menyusun bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS), langkah-langkah tersebut adalah:

1. Analisis Kurikulum

Analisis Kurikulum sangat penting dalam perencanaan pembuatan lembar kegiatan siswa. Guru harus
mampu memilih materi-materi yang akan dan tepat menggunakan bahan ajar lembar kegiatan siswa
(LKS). Hal-hal yang menyangkut kurikulum termasuk perangkat pembelajaran harus diperhatikan
terutama pada materi dan kompetensi yang harus dicapai siswa.

2. Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Langkah dalam penyusunan peta kebutuhan LKS ini menentukan kuantitas atau banyaknya LKS yang
diperlukan. Pada tahap ini juga ditentukan urut-urutan LKS agar dapat digunakan secara dengan baik
runtut dan tidak menimbulkan kebingungan. Analisis kurikulum pada langkah sebelumnya sangat
berperan disini, jika analisis kurikulum sudah dilakukan maka penyusunan peta kebutuhan LKS dapat
lebih mudah dilakukan. Termasuk juga didalam penyusunan peta kebutuhan lembar kerja siswa
adalah analisis sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran.

3. Menentukan Judul LKS

Judul LKS biasanya ditentukan dan disesuaikan dengan tiap kompetensi yang akan dicapai. Jika terlalu
besar maka dapat disesuaikan dengan tiap-tiap materi pokok yang diajarkan. Dalam penentuan judul
lembar kegiatan siswa (LKS) ini juga harus menentukan komponen penunjang LKS lainnya seperti
Kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai juga tujuan penggunaan LKS tersebut serta
komponen lainnya.

4. Menulis LKS

Dalam menulis lembar kegiatan siswa (LKS) terdiri dari 4 langkah utama, yaitu:

8
Merumuskan kompetensi dasar. Kompeteensi dapat dirumuska dengan mengacu dari kurikulum yang
dipakai, guru langsung mencantumkan kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat
pembelajaran ke dalam LKS

Menentukan alat penilaian. Penilaian perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran, maka sangat perlu
dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta
bentuk dan tujuan dari penggunaan LKS. Perhatikan juga apakah perlu adanya pre-test atau tidak jika
ada tentu harus dicantumkan pada awal pada struktur LKS tersebit nantinya.

Menyusun materi. Penyusunan materi jelas harus dilakukan dengan mengacu pada materi dan hal-hal
apa saja yang harus disampaikan. Materi ditulis diambil dari sumber belajar yang telah ditentukan
sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa dalam materi harus dicantumkan dalam LKS, jika
menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks pelajaran atau lainnya maka materi yang
dicantumkan dalam LKS dapat secara umum dan informasi tambahan yang tidak terdapat dalam
sumber belajar lain yang digunakan.

Menyusun Struktur LKS. Struktur bahan ajar lembar kegiatan siswa (LKS) harus sangat diperhatikan, ini
berkaitan dengan bagaimana kemudahan dalam menggunakan LKS tersebut nantinya. LKS harus
disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya. Struktur
bahan ajar LKS harus disusus urut yang setidaknya terdiri atas 6 komponen yaitu judul, petunjuk
belajar, kompetensi, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

Memang langkah-langkah pembuatan bahan ajar lembar kegiatan siswa diatas tidaklah baku, namun
jika langkah-langkah diatas diterapkan setidaknya bahan ajar LKS yang dihasilkan dapat lebih baik dan
berkualitas. Tahapan penyusunan LKS tersebut sangatlah sederhana dan mudah diterapkan sehingga
guru tentunya tidak perlu kebingungan lagi apa yang harus dilakukan jika mengikuti langkah-langkah
diatas dalam membuat LKS.

Salah satu metode yang dapat diterapkan dengan menggunakan LKS dalam pembelajaran adalah
SQ3R. Guru bisa mempertimbangkan untuk penggunaan metode SQ3R dalam pembelajaran dengan
bahan ajar LKS sehingga pembelajaran dan bahan ajar dapat lebih sesuai dengan fungsi dan tujuan
pembuatan LKS.

9
5. Unsur unsur dan media pembelajaran

Dalam proses pembuatan media pembelajaran sederhana itu harus diperhatikan unsur-unsur desain
tertentu, antara lain:

1. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memindahkan siswa untuk menangkap dan memahami pesan
yang disajikan. Kalimat harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.

2. Keterpaduan

Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika
diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sehingga membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

3. Penekanan

Konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang terpenting, dengan
menggunakan ukuran, hubungan-hubungan perspektif warna atau ruang.

4. Keseimbangan

Bentuk yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

5. Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu,
pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan perlu diperhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk
mempelajari suatu urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus yang dapat digunakan
untuk penekanan unsur.

8. Warna

Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan, penekanan, untuk membangun keterpaduan,
mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, serta menciptakan
respons emosional tertentu.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah alat untuk memudahkan guru maupun siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas yang berisi informasi pendukung sesuai dengan kurikulum yang disusun guru.

2. Komponen penyusunan LKS meliputi : petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung, latihan-latihan, lembar kegiatan, dan evaluasi

3. Syarat-syarat dalam menyusun LKS dibagi menjadi 3: pertama, syarat didaktik yakni mengikuti asas-
asas belajar mengajar yang efektif. Kedua, syarat kontruksi yakni berhubungan dengan penggunaan
Bahasa dan ketiga syarat teknis yakni

4. Pengembangan LKS meliputi : Menetapkan standar kompetensi, merumuskan kompetensi dasar


yang ingin dicapai, memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar
yang ingin dicapai, membuat indikator pencapaian, menetapkan alternatif kegiatan, dan menyusun LKS
yang lengkap.

B. Saran

Makalah ini dibuat agar para pembaca banyak mengetahui mengenai pengembangan lembar kerja
siswa (LKS). Diharapkan makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

11
Daftar Pustaka

A.Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Asmara Anjar Purba, Agus Dwi Ananto, Nokman Riyanto “ Pengembangan Media Audio Visual
Tentang Pratikum Reaksi Oksidasi Reduksi dan Elektrokimia Sebagai Media Pembelajaran
Mandiri bagi Siswa SMA/MA Kelas XII Semester 1”. Lantanida Journal, Vol. 2, No. 2, 2014

Andriany Liena, Nurhasanah Manurung, Masnadi “ Pemanfaatan Bahan Bekas Sebagai Media
Pembelajaran”.Jurnal Penelitian Kegurua, Vol. 2, No. 1, Januari- Juni 2014.

Anita,Wahyu Adi, dan Sri Sumaryati. Pengembangan Bahan Ajar Akuntansi Materi Jurnal
Penyesuaian Menggunakan Software eXe sebagai Sarana Siswa Belajar Mandiri Kelas XI IPS SMA
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 1, No. 2,

Aryani Farida & Cecil Hiltrimartin, “Jurnal Pendidikan Matematika : Pengembangan LKS Untuk
Metode Penemuan Terbimbing Pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII Di SMP Negeri 18
Palembang”. Unsri, Vol. 5, No. 2, Juli 2011

Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Darmodjo Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta

: Depdikbud

E. Andriana, Vitasari, M., Oktarisa, Y., & Damayanti, D. C. (2017, October). PENGEMBANGAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MATA PELAJARAN IPA. In
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan.

Majid Abdul., Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009

Putri Purnama Sari Alvina, Agil Lepiyanto “ Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Pendekatan Scientific Approach Siswa SMA Kelas X pada Materi Fungi”. Jurnal
Pendidikan BiologI Universitas Muhammadiyah Metro, Vol. 7, No. 1, Mei 2016

Majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru Bandung


: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

NOVIYANTI ARANI, S. A. S. I. (2017). Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Saintifik Guna


Meningkatkan Penguasaan Kata Kerja dan Pola Kalimat Bentuk~ て Anak Tema Kegiatan
Berurutan (わたしのいちにち) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Krembung Tahun Ajaran
2014/2015. HIKARI, 4(1).

Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam
Proses Belajar-Mengajar. Yogyakarta : Amarta

Salirawati Das, Penyusunan Dan Kegunaan LKS Dalam Proses Pembelajaran

Tim Peneliti Program Pascasarjana. (2001). Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Pengujian
Hasil Belajar Berbasis Kemampuan Dasar Siswa SMU. Mata Pelajaran Kimia. Yogyakarta :
Program Pascasarjana UNY

12
Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik. Prestasi
Pustaka: Jakarta.

Rusyanti Hetty. 2014 kategori/media pembelajaran hetty rusanty


http://www.kajianteori.com/category/media pembelajaran hetty rusyanti 2014. Di Aksses
tanggal 25 Mei 2019

Y. Astuti., & Setiawan, B. (2013). Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis pendekatan
inkuiri terbimbing dalam pembelajaran kooperatif pada materi kalor. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 2(1).

Kajianteori.com/2014/02/media-pembelajaran-lembar-kegiatan-siswa.htnl?m=1

Eurekapendidikan.com/2015/01/lembar-kegiatan-siswa-LKS.html?m=

13

Anda mungkin juga menyukai