Mata kuliah Keperawatan Dasar 1 membahas kasus ny. D usia 44 tahun yang dirawat dengan diagnosis stroke non hemoragik dan mengeluh lemah di sebelah kanan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sebelah kanan. Rencana keperawatan meliputi dukungan mobilisasi untuk meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
Mata kuliah Keperawatan Dasar 1 membahas kasus ny. D usia 44 tahun yang dirawat dengan diagnosis stroke non hemoragik dan mengeluh lemah di sebelah kanan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sebelah kanan. Rencana keperawatan meliputi dukungan mobilisasi untuk meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas.
Mata kuliah Keperawatan Dasar 1 membahas kasus ny. D usia 44 tahun yang dirawat dengan diagnosis stroke non hemoragik dan mengeluh lemah di sebelah kanan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sebelah kanan. Rencana keperawatan meliputi dukungan mobilisasi untuk meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas.
Mata kuliah Keperawatan Dasar 1 membahas kasus ny. D usia 44 tahun yang dirawat dengan diagnosis stroke non hemoragik dan mengeluh lemah di sebelah kanan. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sebelah kanan. Rencana keperawatan meliputi dukungan mobilisasi untuk meningkatkan kekuatan otot dan mobilitas.
Unduh sebagai ODT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai odt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 2
Mata Kuliah : Keperawatan Dasar 1
Dosen Pengajar : Ns. Imas Sartika, S.Kep.,M.Kep
Nama : Hulpa syahida NIM : 21218081 Tingkat : 1B S1 Keperawatan
Ny D usia 44 tahun di rawat di RS dengan diagnose SNH mengeluh sebelah kanan lemah dan kesemutan, 2 jam sebelum masuk rumah sakit kepala nyeri dan merasa mual. Klien mengatakan bahwa tubuh bagian kanan lemah dan sulit digerakkan sehingga dapat mengganggu aktivitas klien TD: 150/100 mMHg S: 36oC RR: 22 X/menit, Nadi radial: 84 X/menit. EKG Kesan : sinus bradycardia. Ictus Cordis : Teraba jika teraba : Kuat angkat Posisi Ictus Cordis : ICS % axilla anterior kanan. Tonus otot : 4 4 4 4 Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium Hb : *13.4 g/dl (13,7 – 17.5) Leukosit : *7.9 103/µl (4,23 – 9,07) Hematokrit : *37 % (40,1 – 51) Eritrosit : *514 106/µl (4,29 – 5,7) Trombosit : 231 103/µl (163 – 337)
No SDKI SLKI Rencana Keperawatan SIKI
. 1. Aktivitas / istirahat Setelah dilakukan I.05173 Dukungan mobilisasi berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi penurunan kekuatan otot, serta setelah 3x24 jam maka nyeri dibuktikan dengan gangguan mobilitas fisik • Identifikasi adanya nyeri mengeluh sulit menggerakkan tidak efektif membaik. atau keluhan fisik lainnya ekstremitas, kekuatan otot • Identifikasi toleransi fisik menurun, rentang gerak (ROM) melakukan pergerakan menurun, gerakan tidak Dengan kriteria hasil: • Monitor frekuensi terkoordinasi, gerakan terbatas, jantung dan tekanan darah fisik lemah. sebelum memulai mobilisasi 1. Pergerakan • Monitor kondisi umum ekstermitas cukup DS: Klien mengeluh badan selama melakukan mobilisasi menurun sebelah kanan lemah dan kesemutan. 2. kekuatan otot cukup meningkat Teurapeutik 3. Rentang gerak ROM • Fasilitas aktivitas DO: Klien tampak cemas, cukup meningkat mobilisasi dengan alat bantu terdapat hipertensi ( mis . pagar tempat tidur) 4. Nyeri menurun • Fasilitas melakukan 5. Gerakan tidak TD: 150/100 mMHg pergerakan, jika perlu terkoordinasi sedang N: 84X/menit • Libatkan keluarga untuk 6. Gerakan terbatas membantu pasien dalam S: 36,3 0C meningkat meningkatkan pergerakkan RR: 22X/menit 7. Kelemahan fisik meningkat Edukasi EKG • Jelaskan tujuan dan Kesan : sinus bradycardia. Ictus prosedur mobilisasi Cordis : Teraba Jika teraba : • Anjurkan melakukan Kuat angkat Posisi Ictus cordis : mobilisasi dini ICS 5 axilla anterior kanan. • Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan Tonus otot (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
