MAKALAH MSDM Seleksi Dan Penempatan Kerja
MAKALAH MSDM Seleksi Dan Penempatan Kerja
MAKALAH MSDM Seleksi Dan Penempatan Kerja
DI SUSUN OLEH :
MUSDALIFAH : 50300120018
ANDI MUTIA MAKKAWARU : 50300120020
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian seleksi dan penempatan kerja.
2. Untuk mengetahui gambaran umum proses seleksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi proses seleksi.
4. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam proses seleksi
dan penempatan kerja.
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penempatan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Human Resource Management (Jakarta:
Salemba Empat, 2011), 261.
2
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), 171.
B. Gambaran Umum Proses Seleksi
Tujuannya dari tahap seleksi adalah mencari calon yang dianggap paling
tepat untuk mengisi sebuah jabatan. Dengan kata lain, tujuan seleksi tidak hanya
mencari orang yang baik tetapi juga orang yang tepat bagi jabatan tersebut dalam
tatanan dan lingkungan budaya perusahaan kita. Seorang kandidat yang cakap dan
sangat qualified bisa sukses di satu lingkungan budaya tetapi belum tentu di
lingkungan budaya lain karena beratnya penyesuaian yang harus ia lakukan.
Proses seleksi sebenarnya terdiri dari dua babak besar. Hal ini dilakukan
terutama bila perusahaan merekrut sejumlah tenaga kerja untuk posisi yang tidak
terlalu senior/ tinggi melalui pemasangan iklan. Jumlah pelamar untuk iklan bisa
mencapai sepuluh sampai empat puluh kali dari jumlah yang dibutuhkan. Bila kita
hanya membutuhkan dua belas management trainer misalnya, jumlah lamaran
yang diterima bisa mencapai empat ratus lebih. Bila hal tersebut terjadi, kita hatus
menciutkan jumlah calon yang akan mengikuti seleksi tahap kedua sampai jumlah
tertentu. Alasan penciutan tersebut adalah pertimbangan dari segi efisiensi waktu
dan biaya. Lalu, berapa besarnya jumlah tertentu itu. Untuk ini tidak ada
ketentuan yang pasti apalagi yang bersifat ilmiah. Sebuah patokan yang dapat
digunakan hanyalah berdasarkan logika dari kebiasaan yang dipegang oleh para
praktisi. Kebiasaan itu adalah berdasarkan tahap akhir pada saat keputusan final
harus di buat, yaitu untuk setiap satu lowongan paling sedikit harus tersedia tiga
calon yang paling memenuhi syarat. Dengan demikian, bila kita akan merekrut
dua belas trainer, berarti jumlah calon yang akan mengikuti seleksi di babak kedua
harus tiga puluh enam orang. Mereka inilah yang akan menjalani proses seleksi
yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang mungkin mencakup bermacam-
macam tes dimulai dari wawancara ,tes psikologi dan pemeriksaan kesehatan.
Sehingga akan didapatkan calon karyawan yang diinginkan. 3
3
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), 53-54.
C. Strategi Proses Seleksi
Dalam proses seleksi ada dua pendekatan yang menonjol pada abad ke 20
ini, yakni:
1. Screening lamaran
Pada tahap awal, seleksi kandidat dapat dan harus dilakukan dengan membaca
surat-surat lamaran mereka. Dari informasi yang diberikan dalam surat lamaran
4
Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 4, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, Cet. I, 2000), 49.
dapat dicek secara kasar apakah pelamar tersebut memenuhi persyaratan dan yang
tidak kemudian dipisahkan dan disimpan dalam fail yang berbeda. Sebagai contoh
sederhana, bila pabrik berlokasi di Surabaya dan anda mencari operator yang
tinggalnya di sekitar pabrik, maka mereka yang tempat tinggalnya jauh seperti di
Jombang tentunya akan langsung disisihkan. 5
Pada tahap kedua dari proses seleksi yang kita lakukan adalah meminta pelamar
mengisi sendiri formulir lamaran yang telah disiapkan oleh perusahaan. Bila
pekerjaan yang dilamar menuntut kemampuan berbahasa inggris, formulir tersebut
harus disiapkan dalam bahasa inggris. Tujuan utama, untuk mengetahui apakah
benar pelamar tersebut yang membuat riwayat hidup yang dikirimkan atau
dibuatkan oleh orang lain.
Tes kemampuan dan pengetahuan ditujukan untuk mengetahui sampai mana batas
kemampuan dan pengetahuan pelamar. Tes-tes yang akan diberikan tergantung
pada persyaratan yang ditetapkan untuk tiap jabatan dan tingkatan dalam
organisasi. Jenis tes yang umum: Tes kemampuan numeracy, tes intelegensia
dasar, tes kemampuan dan keterampilan teknis, tes pengetahuan umum, tes
psikologi, dan tes kemampuan daya tahan fisik.
4. Wawancara
5
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), 54-55.
sepenuhnya pada teknik wawancara dan cara lain untuk memperoleh informasi
yang diperlukan.
5. Pemeriksaan Kesehatan
6. Pengecekan Referensi
Pengecekan referensi adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi yang tepat
mengenai latar belakang dan sifat calon. Informasi jenis ini terutama diperlukan
bila calon pernah bekerja di perusahaan lain. Informasi yang diperlukan pertama-
tama adalah berupa konfirmasi atas keterangan yang telah diberikan oleh calon
dalam lamaran mereka atau selama wawancara.
Apabila seluruh proses seleksi telah selesai, petugas yang melakukan seluruh
proses akuisisi harus membuat laporan untuk diajukan kepada pimpinan unit yang
membutuhkan orang dan kepada atasannya. Pada perusahaan yang telah
menerapkan sistem informasi yang terintegrasi laporan seperti itu dapat dibuat
tanpa kertas dengan melalui fasilitas email internal. Laporan hasil seleksi juga
harus dilengkapi dengan penjelasan tentang hasil pemeriksaan kesehatan dan
pengecekan referensi serta usulan tentang syarat-syarat dan kondisi kerja yang
akan dimasukkan dalam surat penawaran kerja atau perjanjian kerja dengan calon
yang bersangkutan. 6
6
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), h.59.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan karyawan baru meliputi
faktor pertumbuhan perusahaan, reorganisasi, kecenderungan kondisi ekonomi,
dan pekerjaan baru akibat pertumbuhan perusahaan :
1. Pertumbuhan Perusahaan
2. Reorganisasi
4. Atrisi
7
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), 171-172.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Tujuannya dari tahap seleksi adalah mencari calon yang dianggap paling
tepat untuk mengisi sebuah jabatan. Dengan kata lain, tujuan seleksi tidak
hanya mencari orang yang baik tetapi juga orang yang tepat bagi jabatan
tersebut dalam tatanan dan lingkungan budaya perusahaan kita. perusahaan
merekrut sejumlah tenaga kerja untuk posisi yang tidak terlalu senior/ tinggi
melalui pemasangan iklan. Jumlah pelamar untuk iklan bisa mencapai
sepuluh sampai empat puluh kali dari jumlah yang dibutuhkan. Bila kita
hanya membutuhkan dua belas management trainer misalnya, jumlah lamaran
yang diterima bisa mencapai empat ratus lebih. Bila hal tersebut terjadi, kita
hatus menciutkan jumlah calon yang akan mengikuti seleksi tahap kedua
sampai jumlah tertentu. Alasan penciutan tersebut adalah pertimbangan dari
segi efisiensi waktu dan biaya. Lalu, berapa besarnya jumlah tertentu itu.
1) Screening lamaran
2) Tes Mengisi Formulir
3) Tes Kemampuan dan Pengetahuan
4) Tes Wawancara
5) Pemeriksaan Kesehatan
6) Pengecekan Referensi
7) Laporan Hasil Seleksi
B. Implikasi
DAFTAR PUSTAKA