0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
209 tayangan8 halaman

Analisis Kerusakan Swing Boom Pada Unit Mini Teknik Alat Berat Politeknik Negeri Jakarta

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 8

Available online at http://prosiding.pnj.ac.

id
eISSN 2685-9319
Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta (2021), 1594-1601

Analisis Kerusakan Swing Boom Pada Unit Mini


Hydraulic Excavator Di Workshop
Teknik Alat Berat Politeknik Negeri Jakarta
Alif Nur Prabowo1, Fuad Zainuri, dan Abdul Azis Abdillah
1Program Studi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G. A. Siwabessy,
Kampus UI, Depok, 16425

Abstrak

Swing boom merupakan salah satu implement pendukung pada unit mini hydraulic excavator. Hal tersebut
bertujuan untuk memudahkan penggunaan dalam hal melakukan pekerjaan unit tersebut pada kondisi terbatas.
Pada penelitian ini dilakukan untuk menemukan akar permasalahan yang terjadi pada kerusakan swing boom.
Dalam melakukan pendalaman kerusakan menggunakan metode 8 step applied failure analysis, hal tersebut
dilakukan untuk merorganisir pencarian akar permasalahan pada suatu kerusakan yang dialami implemen
tersebut. Pendalaman permasalahan dilakukan dengan metode mengemukakan identifikasi, persiapan,
pencacatan fakta, analisis permasalahan, kemungkinan penyebab, penyebab utama, berdiskusi kepihak
bertanggung jawab, dan rekomendasi. Hasil permasalah didapat dalam bentuk kerusakan yang dialami berupa
kebocoran dan kontaminasi terhadap zat atau partikel lain masuk kedalam sistem kerja. Komponen berupa
seal o-ring, ring wear, seal lip-type, seal u-cup, seal piston mengalami beragam kerusakan. Kerusakan tersebut
didasari akibat kurangnya perawatan dan kontrol kontaminasi terhadap implemen swing boom. Oleh karena
itu, perawatan pencegahan perlu dilakukan dalam interval waktu yang telah ditentukan dan kontrol
kontaminasi pada setiap tempat unit tersebut beroperasi sehingga dapat meminimalisir potensi kerusakan
swing boom terjadi kembali.

Kata-kata kunci: Swing Boom, Hydraulic, Excavator, AFA

Abstract

Swing boom is one of the supporting implements in mini hydraulic excavator units. It aims to facilitate the use
in terms of doing the work of the unit in limited conditions. In this case was conducted to find the root of the
problem that occurs in swing boom damage. In deepening the damage using 8 steps applied failure analysis
method, it is done to organize the search for the root of the problem on a damage suffered by the
implementation. Deepening of the problem is done by methods of bringing up identification, preparation,
mutilation of facts, analysis of problems, possible causes, main causes, discussion of responsible parties, and
recommendations. The result of the problem is obtained in the form of damage experienced in the form of
leakage and contamination of substances or other particles into the working system. Components in the form
of o-ring seals, ring wear, lip-type seals, u-cup seals, piston seals are damaged. The damage was caused by a
lack of maintenance and contamination control of the swing boom implementation. Therefore, preventive
maintenance needs to be carried out within a predetermined time interval and contamination control at each
place where the unit operates so as to minimize the potential for swing boom damage to occur again.

Keywords: Swing Boom, Hydraulic, Excavator, AFA

1594
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat cepat menyebabkan dunia mekanika dan fluida semakin cepat
berkembang dan bahkan menjadi sebuah satu kesatuan yang saling bertautan guna mempermudah pekerjaan
manusia. Mini Hydraulic Excavator 302.5 merupakan salah satu unit Caterpillar yang ada di workshop alat
berat Politeknik Negeri Jakarta. Unit ini biasa digunakan sebagai fasilitas praktikum dalam menunjang sistem
pembelajaran mahasiswa Program Studi Alat Berat Politeknik Negeri Jakarta. Sejalan dengan penggunaan unit
Mini Hydraulic Excavator 302.5 yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran di workshop alat berat.
Penggabungan antara mekanika dan fluida banyak ditemukan dalam dunia otomotif. Penggunaan teknologi
fluida dapat ditemukan pada sistem hidrolik. Sistem ini merupakan sistem yang sangat penting dalam
menggunakan berbagai macam unit alat berat, dasar-dasar hidrolik dipakai dalam rangka menerapkan berbagai
cabang terapan sistem hidrolik, dengan menggunakan perantara penghantar berwujud zat cair fluida untuk
mendapatkan daya lebih besar dibandingkan dengan daya awal dikeluarkan [1].
Penerapan sistem hidrolik pada beragam implemen pada mini hydraulic excavator merupakan hal terpenting
dalam penggunaannya. Dalam penggunaan sistem hidrolik tidak menutup kemungkinan mengalami kerusakan
atau keabnormalan dalam proses pengoperasian. Kerusakan seperti kebocoran, terkikis, dan tersumbat
merupakan sedikit masalah dari banyaknya permasalahan pada penerapan sistem hidrolik. Swing boom di Mini
Hydraulic Excavator 302.5 merupakan implemen yang menggunakan penerapan sistem hidrolik dengan adanya
indikasi keabormalan pada proses pengoperasiannya. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat
untuk mendeteksi, menganalisis, mendiagnosa, dan melakukan penanganan terhadap keabnormalan pada unit
Mini Hydraulic Excavator 302.5.
Dengan serangkaian permasalahan diatas dalam tugas akhir ini Penulis mengambil judul tentang Analisis
Kerusakan Pada Swing Boom pada unit Mini Hydraulic Excavator 302.5 di Workshop Teknik Alat Berat
Politeknik Negeri Jakarta. Penelitian ini memiliki tujuan diantaranya untuk mengetahui penyebab kerusakan
yang terjadi pada swing boom dan mengetahui langkah maupun tindakan dalam pencegahan pada permasalahan
yang dialami swing boom.

2. METODE PENELITIAN

Identifikasi
Masalah

Gambar 1. Diagram Alir Metode Pemecahan Masalah

1595
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

Identifikasi Masalah

Menyatakan permasalahan yang terjadi terkait objek permasalahan pada unit Mini Hydraulic Excavator
302.5. Pada unit tersebut jika terjadi perubahan dari bentuk fisik material dan fungsi dari komponen tersebut.

Persiapan Pengumpulan Fakta

Persiapan meliputi literature, alat kerja, dan referensi terkait objek permasalahan pada unit Mini Hydraulic
Excavator 302.5. Penggunaan tersebut untuk menunjang pengerjaan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
proses pengerjaan. Persiapan alat-alat penunjang dalam mencari fakta serperti kamera.

Pemeriksaan dan Pencatatan Fakta

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait objek permasalahan secara detail dengan
serangkaian data dan fakta swing boom. Setelah data yang ditemukan dengan serangkaian pemeriksaan dari
awal hingga akhir, maka didapatkan sebuah data sebagai acuan untuk langkah penelitian selanjutnya.
Melakukan inspeksi secara visual terhadap implemen swing boom baik dari segi kebocoran maupun terdapat
kerusakan komponen. Pemeriksaan tersebut dilakukan ketika objek permasalahan dalam keadaan
bersih/dibersihkan untuk mengetahui fakta yang ada. Fakta tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan root cause. Pemeriksaan menggunakan cycle time dan mengukur pressure dibeberapa
bagian komponen digunakan pada langkah ini.

Analisis Permasalahan

Dalam menganalisis permasalahan tersebut digunakan 5 langkah dari 8 langkah Applied Failure Analysis
(AFA). Untuk memungkinkan menemukan akar permasalahan pada langkah selanjutnya. Mencari
permasalahan baik menentukan kemungkinan yang terjadi dan secara logis mengurutkan sebuah peristiwa
sehingga menjadi kesatuan.

Catat Kemungkinan Penyebab

Menentukan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada permasalahan tersebut. kemungkinan diambil


dari runtutan peristiwa dari objek permasalahan dengan didukung oleh berbagai data dan referensi. Sebagai
acuan dalam menentukan tindakan pada langkah selanjutnya.

Catat Penyebab Utama Swing Boom Tidak Normal

Menentukan penyebab utama yang terjadi setelah beberapa kemungkinan yang dijelaskan. Setelah data root
cause telah didapatkan maka kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan dapat direncakan sesuai data dan
fakta yang ada.

Diskusi Kepihak Bertanggungjawab

Mendiskusikan penanganan terkait permasalahan yang terjadi terhadap swing boom. Berdasarkan dari
langkah sebelumnya yaitu root cause sehingga atasan dapat mempertimbangkan langkah yang tepat terkait
hasil laporan yang telah dibuat. Penyelesaian permasalahan akan diurut sesuai kemudahan dalam penangann
masalah tersebut.

Rekomendasi/Pebaikan

Penyelesaian terkait rangkaian penelitian diatas. Melakukan rekomendasi penyelesaian/perbaikan terkait


permasalahan sesuai arahan dari penyelia. Perbaikan tetap mengacu pada tingkat kemudahan dan literatur
dilakukan pada Mini Hydraulic Excavator 302.5.

Catat Rekomendasi Pencegahan

Dalam serangkaian langkah penelitian, peneliti mampu memberikan rekomendasi pencegahan terkait objek
permasalahan diatas. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir permasalahan serupa terjadi kembail.

1596
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

3. HASIL

Nyatakan Masalah

1. Swing boom bergerak tidak normal pada bagian extend sangat lama bergerak.
2. Saat proses unit beroperasi, implement swing boom bergerak extend dan terlihat swing boom
mengalami keabnormalan.
3. Swing boom pada saat tertentu dapat digerakkan menggunakan tangan.

Persiapan Pengumpulan Fakta

1. Alat Pelindung Diri


2. Literatur (service manual, operational maintenance manual, dan part book)
3. Service Information System (SIS)

Pemeriksaan dan Pencatatan Fakta

Visual inspection awal

(a) (b)
Gambar 2. Keluar oli pada silinder dan kerusakan pada seal lip-type gambar (a). Gambar (b) low oil level

Pada gambar 2. bagian (a) terlihat hasil visual inspeksi diperoleh adanya kerusakan pada seal lip-type dan
oli hidrolik keluar pada bagian ini. Pada gambar 1. bagian (b) terlihat bahwa terdapat perubahan warna pada
oli hidrolik menjadi kecoklatan dengan level dibawa spesifikasi batas minimum yang diperbolehkan.

Cycle Time

Tabel 1. Hasil Pengukuran Cycle Time Pada Swing Boom


Swing Boom Cycle Time
Posisi Spesifikasi Uji 1 Uji 2 Uji 3 Rata-rata
Extend 8.0 ± 0.5 s 12.22 s 12.88 s 12.29 s 12.46
Retract 6.3 ± 0.5 s 9.73 s 10.1 s 9.98 s 9,93

Data hasil pengukuran cycle time pada swing boom diberikan pada tabel 1. spesifikasi didapat dalam service
information system [2]. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat selisih lebih lambat sebesar 3.96 s
pada bagian extend dan 3.13 s pada bagian retract. Sehingga hasil tersebut sebagai acuan bahwasanya terjadi
keabnormalan pada bagian swing boom.

Pressure

Tabel 2. Hasil Pengukuran Pilot System Pressure


Pilot System Pressure Test
Posisi Spesifikasi Uji 1 Uji 2 Uji 3 Rata-rata
High Idle 2560 ± 25 RPM 2535 2535 2535 2535
Pilot 3100 ± 300 kPa 3360 3360 3360 3360

1597
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

Data hasil pengukuran pilot system pressure diberikan pada tabel 2. spesifikasi didapat dalam service
information system [3]. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat kesesuaian antara hasil uji dan
spesifikasi. Indikator tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat permasalahan pada sistem kerja pilot untuk
swing boom.

Visual inspection kedua

Gambar 3. Gambar komponen pada swing boom

(a) (b)

Gambar 4. Kerusakan pada seal lip-type pada gambar (a). Gambar (b) kontaminasi seal u-cup

Pada gambar 4. bagian (a) terlihat hasil visual inspeksi diperoleh adanya kerusakan pada seal lip-type berupa
terkikisnya bagian seal tersebut. Pada gambar 4. bagian (b) terlihat bahwa terdapat banyaknya kontaminasi
yang terdapat pada bagian seal u-cup saat setelah dilakukan disassembly.

(a) (b)

Gambar 5. Goresan seal u-cup pada gambar (a). Gambar (b) Kondisi seal piston

1598
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

Pada gambar 5. bagian (a) terlihat hasil visual inspeksi diperoleh adanya kerusakan pada seal u-cup berupa
goresan pada bagian dalam seal tersebut. Pada gambar 4. bagian (b) terlihat bahwa ditemukan seal piston hancur
menjadi serpihan besar saat setelah dilakukan disassembly.

(a) (b)
Gambar 6. Kondisi ring wear pada gambar (a). Gambar (b) Kondisi seal o-ring

Pada gambar 6. bagian (a) terlihat hasil visual inspeksi diperoleh adanya kerusakan pada ring wear berupa
goresan melintang dari satu sisi ke sisi lain dan terdapat erosi yang terjadi bagian seal tersebut berupa titik
abstrak menyebar pada sisi luar. Pada gambar 6. bagian (b) terlihat bahwa terlihat seal o-ring mengalami
perubahan bentuk menjadi datar pada sisi luar dan dalam.

Pengukuran

Tabel 3. Hasil Pengukuran Seal U-Cup


Seal U-Cup
Keterangan I.D. (mm) Width (mm) O.D. (mm)
Spesifikasi 44.95 11.0 60.0
Aktual 44.7 10.2 61.4
Tabel 4. Hasil Pengukuran Ring Wear
Ring Wear
Bore Diameter Groove Axial Groove Diameter
Keterangan
(mm) Width (mm) (mm)
Spesifikasi 48.08 14.25 45
Aktual 47.3 14.3 44.0
Tabel 5. Hasil Pengukuran Seal O-Ring
Seal O-Ring
Keterangan Section Dia (mm) Inside Dia. (mm)
Spesifikasi 3.53 66.27
Aktual 2.7 70.7
Tabel 6. Hasil Pengukuran Seal Lip-Type
Seal Lip-Type
Keterangan I.D. (mm) Width (mm) O.D. (mm)
Spesifikasi 45.00 7.00 54.97
Aktual 45.4 7.5 55.1

Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 3. [4], tabel 4. [5], tabel 5. [6] , dan tabel 6. [7] spesifikasi didapat
dalam service information system ditemukan bahwa ketidaksesuaian antara spesifikasi dan hasil pengukuran
aktual yang dilakukan pada komponen tersebut. Ketidaksesuaian tersebut menunjukkan bahwasanya terjadi
keabnormalan pada sistem swing boom.

1599
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

4. PEMBAHASAN

Analisis Permasalahan

Seal o-ring

Hal tersebut penulis menganalisis keausan tersebut dengan tipe abrasive wear sehingga menghasilkan
adhesive wear. Tipe tersebut dikarenakan perubahan pada seal yang terjadi berbentuk datar pada sisi dalam
dan luar. Berkaitan hal tersebut seal tersebut kehilangan fungsi nya sebagai penyekat antara dua komponen.

Ring wear

Titik abstrak tersebut berdasarkan hasil pengamatan Penulis merupakan tipe erosi. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa adanya titik abstrak seperti partikel kecil menabrak ring tersebut dan terbawa lagi oleh
sistem dan terus menerus. Goresan tersebut berdasarkan penulis menunjukkan tipe kerusakan abrasive wear.
Hal tersebut terlihat adanya goresan pada bagian dalam dan terdapat banyak partikel atau kotoran kontaminasi
pada komponen tersebut [8].

Seal u-cup

Hal tersebut dapat merupakan tipe abrasive wear pada seal tersebut. Pada seal piston tidak mampu menahan
kontaminasi sehingga kontaminasi pada seal u-cup dapat terjadi. Goresan halus pada seal u-cup tersebut
disebabkan karena terdapat kontaminasi pada kurangnya menahan pada seal piston yang dapat menghasilkan
kebocoran [8].

Seal lip-type

Penulis menganalisis tipe kerusakan adalah abrasive wear, erosion, dan corrosion. Dikarenakan pada
permukaan luar sudah terkikis dengan kemungkinan disebabkan oleh partikel kecil dan keras masuk kedalam
serta kinerja swing boom dilakukan terus menerus tanpa adanya pemeriksaan berkala pada implemen tersebut.
Corrosion terjadi dikarenakan bagian dalam seal tersebut oleh bahan keras menunjukkan adanya perubahan
kimia pada permukaan. Berdasarkan indikasi diatas dapat dikatakan bahwa terdapat seal lip-type tidak
terpasang dengan benar atau kerusakan selama penggunaanya [8].

Seal piston

Berdasarkan hasil analisis, Penulis kerusakan ini merupakan kontaminasi air. Bagian ini bagian dari seal
hancur dengan ukuran atau potongan yang besar dan hanya pada bagian luar seal tersebut. Kondisi tersebut
dapat disebabkan karena adanya percampuran oli oleh air ataupun zat lain dalam hydraulic. Sehingga terdapat
kemungkinan disebabkan oleh indikator oli hydraulic dibawah level dan kondensasi yang terjadi pada dinding
tangki [8]. Hal tersebut berakibat pecah atau hancurnya bagian seal tersebut.

Penyebab Masalah

Berdasarkan hasil dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kerusakan dominan pada bagian
yang telah dilakukan analisis dan visual inspection ditemukannya bahwa kontaminasi merupakan penyebab
utama pada kerusakan implemen tersebut.

Rekomendasi/Perbaikan

Penulis mendiskusikan permasalahan tersebut kepada pranata laboratorium dan dosen terkait. Adapun
hasilnya melakukan penggantian terhadap seal u-cup, seal lip-type, seal o-ring, seal piston, dan ring wear.
Adapun hasil rekomendasi ialah perlu dilakukan S.O.S (Schedule Oil Sampling) terhadap oli hydraulic dan
pemeriksaan lanjutan terkait sistem hydraulic.

1600
eISSN 2685-9319
Alif Nur Prabowo, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2021)

Pencegahan

Melakukan hal terkait preventive maintenance hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir permasalahan
dapat terjadi kembali pada implemen. Hal tersebut merupakan salah satu program yang bertujuan untuk
menjaga suatu komponen / unit dalam kondisi siap kerja dengan perfoma terbaik serta meminimalkan potensi
kerugian yang akan dialami oleh unit tersebut [9]. Disertai dengan pencegahan berupa “Contamination
Control”.
5. KESIMPULAN
1. Kerusakan pada implemen Swing Boom yaitu berupa kerusakan terjadi pada komponen seal o-ring,
ring wear, seal piston, seal-lip-type, dan seal u-cup. Penyebab utama kerusakan dari swing boom adalah
kontaminasi partikel maupun zat lain berupa air masuk kedalam sistem hydraulic.
2. Pada komponen tersebut dilakukan perbaikan berupa penggantian komponen dengan komponen baru.
Setelah dilakukannya perlu dilakukannya langkah preventive maintenance dan contamination control
pada implemen tersebut sehingga dapat meminimalisir potensi kerusakan dapat terulang kembali
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga atas dukungan moral, ilmu, dan finansialnya pada
penelitian ini serta dukungannya dalam keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah ini. Penulis juga berterima kasih
kepada pranata laboratorium (Pak Haidir) atas dikusi, bantuan teknis, dan bimbingan teknis yang bermanfaat.
Ucapan terima kasih tidak lupa diberikan kepada Dosen Pembimbing yaitu Bapak Dr. Fuad Zainuri, S.T., M.Si
dan Bapak Abdul Azis Abdillah, S.Pd., M.Si terkait kritik, penulisan, arahan, dan saran terkait penelitian ini.
REFERENSI

1. Direktorat Pembinaan SMK, Modul Dasar Hidrolik dan Pneumatik, Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, 2017.
2. Caterpillar, "Service Information System," Caterpillar, 11 03 2021. [Online]. Available:
https://127.0.0.1/sisweb/servlet/cat.dcs.sis.controller.techdoc.CSSISTechDocNavigationServlet?cur
rentlevel=i7&calledpage=%2Fsisweb%2Fproductsearch%2Fproductheaderinfoframeset.jsp..
[Accessed 14 07 2021].
3. Caterpillar, Inc, "Hydraulic Information System," CAT Dealers, 24 05 2021. [Online]. Available:
https://his.cat.com/his/his/cylinder_seals/cs_gas_u_cuprodseals_report_main.jsp?UCupType=All&
MaterialType=All&PartNo=1438914&RodDia=&GrooveDia=&GrooveWidth=.. [Accessed 31 07
2021].
4. Caterpillar, Inc, "CAT Similiar Parts Search," CAT Dealers, 24 05 2021. [Online]. Available:
https://sis2.cat.com/similar-parts#/?partNumber=1509403&classId=2262.. [Accessed 30 07 2021].
5. Caterpillar, Inc, "Caterpillar O-Ring: Measuring Tools, Material Application, and Dash SIze Cross
Reference," CAT Dealers, 24 04 2021. [Online]. Available:
https://sis2.cat.com/?_ts=1627703190025#/detail?keyword=3E6730&tab=3&serialNumber=&info
Type=32&serviceMediaNumber=NEHS0571&serviceIeSystemControlNumber=i04648233..
[Accessed 30 07 2021].
6. Caterpillar, Inc, "Hydraulic Cylinder Seal Failure Analysis," CAT Dealers, 27 04 2021. [Online].
Available:https://sis2.cat.com/?_ts=1627703190025#/detail?keyword=4az&serialNumber=&servic
eIeSystemControlNumber=i02405885&tab=3. [Accessed 01 08 2021].
9. D. Sudrajat, Pengaruh Preventive Maintenance Terhadap Hasil Produksi Pada Proses Produksi
Mesin Area Line D di PT. Triangle Motorindo, Semarang : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang, 2016.

1601

Anda mungkin juga menyukai