Modul Ak Keuangan Utang Dagan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 26

Kode Modul : 3.

6
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yang sudah
lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian, pengelompokan dan


membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk
mengelola utang adalah kartu utang,jurnal pembelian dan pengeluaran kas

Modul ini di harapkan memberikan pemahaman tentang Mengelola Kartu Utang,oleh


sebab itu modul ini harus di kuasai secara mendalam karena penguasaan terhadap modul ini
akan memberikan landasan yang kuat untuk mempelajari modul – modul berikutnya

B. PRASYARAT
1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian
kredit.
2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Penjelasan bagi siswa :


1. Bacalah baik-baik dan pahami dengan benar apa tujuan mempelajari modul ini
2. Baca dan pahami lembar informasi yang berisi teori, konsep prosedur dan lain
sebagainya.
3. Bertanyalah pada guru untuk memperjelas materi lembar informasi
4. Baca dan pahami ilustrasi dan contoh langkah kerja untuk melatih keterampilan
anda.
5. Jawablah soal-soal yang ada
6. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban jika masih banyak yang salah
ulangi lagi membaca lembar informasi
7. Bertanyalah kepada guru apabila soal latihan masih belum jelas menurut anda.
8. Apabila anda sudah merasa yakin bahwa semua kegiatan belajar dalam modul ini
telah anda pahami semua lapor pada guru yang membimbing dan minta untuk
dievaluasi

2. Peran guru antara lain :

1. Memberikan penjelasan singkat tentang pembelian barang dagangan


2. Memberikan penjelasan tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh setiap kelompok
3. Menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi kelompok

D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola pembelian kredit, dengan
wesel, dan dengan angsuran
2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul)
untuk
pelaksanaan kurikulum Program Keahlian Akuntansi

E. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pembelian barang dagangan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran I
Siswa mampu mengelola :
Pembelian Barang Secara Kredit
Pembelian Barang Dagangan Dengan Wese
Pembelian Barang Dagangan Secara Angsuran

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu
yang akan datang yangdi sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari
suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer
aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi
yangsudah lalu.
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2
kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang
– hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun.
Termasuk hutang jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan
secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian,
terjadi karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian
khusus dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang
sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di
bayar. Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain
untuk jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga
diterima dimuka atau sewa diterima dimuka.

Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih
dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panjang :
1. Hutang obligasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di
keluarkan oleh perusahan
2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamin
dengan benda – benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.

Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher
payable procedure. Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu
utang yang di selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai
nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang.
Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan arsip
voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal
jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.

Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :


1. Faktur dari pemasok
2. Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat
pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa
pembayaran tersebut di lakukan.
Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah :
1. Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur
2. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
3. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan
pengeluaran kas yang lain.

Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di
selenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran
hutang di posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan
account payable prosedure

CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE

Pencatatan
transaksi
timbulnya
hutang

Faktur dari pemasok Jurnal pembelian

Jurnal Pengeluaran Kas

Kuitansi dari pemasok Jurnal Pengeluaran kas


Pencatan
transaksi
pembayara
n hutang
Voucher Payable Prosedure
Jika dalam accont payable procedure, pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan
dalam voucher payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti
kas keluar dan jurnal pengeluaran kas.
Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah :
Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan
formulir pokok dalam voucher payable procedure.
Dimana bukti kas keluar ini ,mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah
yang tercantum di dalamnya.
2. Sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya.
3. Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan.

C. Rangkuman

Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah
lalu.

Untuk mengelola kartu utang memerlukan pengidentifikasian,pengelompokan dan


membukukan data mutasi utang ke kartu utang. Dalam aktivitas pencatatan akuntansi untuk
mengelola utang adalah kartu utang,jurnal pembelian dan pengeluaran kas

D. Tugas
Siswa disuruh mengamati transaksi yang ada ditoko, kemudian mencatat bagaimana
mencatat pembelian kredi, pembelian dengan wesel, dan pembelian angsuran,

E. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan vocher payable
procedure
2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca

Kegiatan belajar 2 : 1. Mengidentifikasi data dan mutasi utang


Uraian materi
Jenis-Jenis Data Transaksi Utang
Dalam prosedur pencatatan utang, digunakan berbagai jenis formulir. Berikut ini
adalah penjelasan dari formulir-formulir tersebut.
1. Buku pembantu utang
Buku pembantu utang, biasanya dibuat dalam bentuk kartu yang masing-masing satu
rekening untuk seorang kreditur. Dalam jangka waktu sekali sebulan harus dilakukan
pencocokkan jumlah saldo dalam buku pembantu utang dengan saldo rekening
kontrolnya.
Posting ke dalam buku pembantu utang dapat dilakukan dari dua sumber, yaitu: untuk
kredit berasal dari faktur prmbrlian dan dari jurnal pembelian. Sedangkan untuk debet
berasal dari bukti pengeluaran kas dan jurnal pengeluaran kas.
2. Buku Jurnal pembelian
Jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagangan atau
pembelian selain barang dagangan yang dilakukan secara kredit.apabila jurnal ini
digunakan untuk membuat distribusi dari barang-barang yang dibeli, maka jurnal ini
dibuat beberapa kolom
Prosedur pencatatan dalam buku jurnal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Faktur pembelian yang sudah disetujui dicatat dalam jurnal pembelian pada
waktu faktur pembelian tersebut disetujui.
- Faktur pembelian disimpan menunggu tanggal jatuh tempo. Setiap periode,
setiap kolom dijumlah kan kemudian jumlah-jumlah itu diposting ke rekening
buku besar.
3. Buku Jurnal Pengeluaran kas/Uang
Buku jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang.
Pada tanggal jatuh tempo, dibuat bukti kas keluar dan dicatat dalam jurnal
pengeluaran kas.
4. Remittance Advice
Formulir ini merupakan pemberitahuan tentang pembayaran yang dikirimkan kepada
pihak yang dibayar. Didalam remittance advice dijelaskan tentang tujuan membayar,
serta elemen-elemen uyang dibayar dan kalau ada potongan ditunjukkan juga
mengenai perhitungan potongannya,Pengiriman remittance advice dilakukan bersama
dengan cek.

Identifikasi Data mutasi Utang dengan kartu utang


Informasi yang disajikan dalam kartu utang:
- Nama kreditur
- Kode Kreditur
- Batas kredit
- Syarat pembayaran
- Mutasi utang
- Saldo Utang

Transaksi yang mempengaruhi Perubahan utang:


1. Pembelian secara kredit
Transaksi ini menambah utang, dokumen berupa faktur
2. Transaksi pembayaran utang
Transaksi ini mengurangi utang, dokumennya berupa kas keluar
3. Transaksi retur pembelian dan pengurangan Harga
Transaksi ini mengurangi utang, dokumennya berupa nota kredit

Catatan akuntansi Mutasi utang melalui:


1. Kartu utang
2. Jurnal pembelian
3. Jurnal pengeluaran kas
4. Akun saldo
5. Daftar saldo utang

Kegiatan Belajar 3 : Membukukan data mutasi utang kekartu utang


a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2
Peserta diklat mampu :
1. Membukukan data mutasi utang ke kartu utang
b. Uraian Materi

Prosedur pencatatan ke dalam akun buku besar utang


Prosedur pencatatan kedalam akun buku besar utang dimulai dari penyiapan bukti
transaksi, jurnal, dan posting. Berikut ini cara posting kedalam akun utang:
1. Transaksi pembelian dengan bukti faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian
dan diposting disebelah kredit sebagai penambah
2. Transaksi pembayaran utang dengan bukti transaksi kuitansi dari pemasok dan bukti kas
keluar dicatat dalam bukuy jurnal pengeluaran kas dan diposting disebelah debit sebagai
pengurangnya utang
3. Transaksi retur pembelian dan pengurangan harga dengan bukti transaksi nota kredit
dicatat dalam jurnal umum dan diposting disebelah debit sebagai pengurang utang.
4. Utang pelanggan, kolom akun lain, dan jurnal umum diposting saat terjadi transaksi,
sedangkan kolom khusus pembelian, utang usaha, dank as diposting ke buku besar pada
akhir bulan.

Syarat Pembayaran Utang


Syarat pembayaran diberikan sebagai kesepakatan antara penjual dan pembeli agar
pembayaran utang lebih cepat dari jatuh tempo.
Syarat pembayaran yang ditawarkan biasanya:
1. 2/10, n/30 berarti jika dibayar 10 hari dari akan mendapatkan potongan tunai 2 % jatuh
tempo pembayaran masa kredit 30 hari setelah transaksi.
2. 15/EOM (end of month= akhir bulan) ,hal ini berarti faktur pembelian tersebut
menyatakan bahwa utang harus dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan,
dihitung dari bulan yang tertuang pada faktur dimaksud.
Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar
pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar
umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu
hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang,
perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing
kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang
di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku
pembantu hutang. Jadi satu kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan
dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :

Nama :
Alamat :
File:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit

Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari
nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M,
kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada di
file dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan.
Jika diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal
pembelian halaman satu . Catatan dalam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang
berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian
yang sederhana hanya memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan
akan tetapi jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan (
tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian
adalah sbb:

Perkiraan Debet Kredit


Tanggal No yang dikredit Ref Pembelian Perlk toko Serba-serbi Utang dagang
Perk Ref Jml

Keterangan :
1. Lajur tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur ni mir faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga
nomor dalam lajur ini tidak berurut
3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang
bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat
dalam buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkuatan.
5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli
secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu
disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan
menuliskan “perlengkapan toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang
bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya
transaksi yang bersangkutan.

Berikut contoh:
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1
Syarat
n/30

Juni 8 : Dibeli perlengkapan toko dari UD Laksana Rp 600.000 faktur No. L 15


Juni 12 : Dibeli barang dagangan dari UD Mekar faktur No. 25 syarat 2/10, n/30 seharga
Rp 2.000.000
Juni 15 : Dibeli dari Toko Mawar perlengkapan toko Rp 600.000 no. faktur No. 204
Juni 22 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 2.300.000 faktur No. M 35 syaat
2/10, n/30
Juni 24 : Dibeli dari PT Eka barang dagangan Rp 3.000.000 syarat 2/10, n/30 faktur No.
E 065
Juni 28 : Dibeli dari UD Laksana perlengkapan toko Rp 400.000 faktur No. L 065
Juli 1 : Dikeluarkan cek untuk gaji karyawan Rp 2.800.000
Juli 5 : Dibayar tunai premi asuransi Rp 90.000
Juli 27 : Dibayar kepada UD Laksana faktur No. L0075 dan diserahkan cek No. 053 Rp
600.000
Juli 30 : Dibayar kepada UD Maju faktur No. M35 dengan penilaian
Jumlah faktur Rp 2.300.000,00
Potongan 2% Rp ( 46.000,00)
Diserahkan Cek No. C093 Rp 2.254.000,00
Dari transaksi diatas, apabila dicatat dalam jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran
kas maka nampak sebagai berikut :
PD. RIMA MELATI
Jurnal Pembelian
No. Akun yang DEBET KREDIT
Tgl Faktur dikredit Ref Serba/I Hutang
Pembelian Perlk Tk
Akun Ref Jumlah dagang
2004
Juni 5 M 01 UD Maju 1.200.000 1200000
Juni 8 L 15 UD Laksana - 600000 600000
Juni 12 025 UD Mekar 2.000.000 2000000
Juni 15 204 Toko Mawar - 600000 600000
Juni 22 M 35 UD Maju 2.300.000 2300000
Juni 24 E 065 PT Eka 3.000.000 3000000
Juni 28 L 065 UD Laksana - 400000 400000
8.500.000 1600000 10100000
511 117 211

PD. RIMA MELATI


jurnal pengeluaran kas
Nomor Keterangan DEBET KREDIT
Tgl Cek Ref Hutang Serba- serbi Potongan
Pembelian Kas
dagang Akun Ref Jumlah Pembelian
2004
Juli 1 B. Gaji 601 2.800.000 2.800.000
Juli 5 B. Ass 602 90000 90000
Juli 27 053 UD Laksana 600000 600000
Juli 30 093 UD Maju 2300000 46000 2254000

2900000 2890000 46000 5744000


211 512 101

Dari jurnal diatas diposting ke akun buku besar sebagai berikut :


Perlengkapan Toko No. 117
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 1600000 1600000

Pembelian No. 511


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 8500000 8500000

Hutang dagang No. 211


Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 30 J. Pembelian 01 10100000 10100000
Juli 31 JPLK 01 2900000 7200000

Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo kredit Rp.
7.200.000 jumlah tersebut adalah seluruh hutang PD.Rima Melati yang di catat secara
kolektif ( gabungan ) dalam perkiraan hutang dagang. Dengan demikian dalam buku besar
umum tidak terdapat informasi mengenai besarnya hutang kepada setiap kreditur.
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang
dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang
yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga
setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1. Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan
perkiraan hutang
2. Dalam buku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan
Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan
setiap akhir periode tertentu, sedang dalam pencatatan buku besar pembantu hutang di
lakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas,
maka buku besar pembantunya akan nampak sbb:
PT EKA
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 24 3000000 3000000

UD MAJU
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000
Juni 22 JPB 2300000 3500000
Juli 31 JKK 2300000 1200000

UD Laksana
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 27 JPB 600000 600000
Juni 28 JPB 400000 1000000
Juli 27 JKK 600000 400000

UD. MEKAR
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 12 JPB 2000000 2000000

Toko Mawar
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 15 JPB 600000 600000

Melakukan pengecekan Saldo Utang


Prosedur Pengecekan saldo utang
Pengecekan saldo utang adalah pencocokkan saldo akun buku besar utang dengan
daftar saldo utang.
Prosedur pengecekan saldo utang dilakukan dengan:
3. Inventarisasi dan rekapitulasi transaksi, kartu utang disusun untuk setiap kreditur, saldo
akhir utang disusun kedalam daftar saldo utang.
4. Posting ke akun utang kemudian sajikan dalam laporan keuangan yang menunjukkan
besarnya utang pada periode tersebut.
5. Saldo akhir menurut catatan daftar saldo utang harus sama dengan saldo menurut catatan
pada akun utang.D Syarat
Untuk mengecek kesamaan antara total saldo perkiraan – perkiraan kreditur dalam buku besar
hutang dengan saldo perkiraan hutang dagang, pada tanggal 31 juli dari buku besar hutang di
buat daftar saldo hutang sbb:

PD RIMA MELATI
REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000

Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total
saldo perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan
menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat
mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar
pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan
total saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya
dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum
berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.

c. Rangkuman

Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar
pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar
umum. Seperti kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu
hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang,
perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing
kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang
di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku
pembantu hutang. Jadi satu kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan
dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
D. TUGAS

1. Lakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi apakah perusahaan


tersebut
melakukan pencatatan utang sebagaimana yang telah dijelaskan.

2. Dapatkan bukti belajar yang terkait dengan transaksi utang perusahaan

3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uang menurut uraian
yang telah dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskusikan dengan teman saudara penyebab
perbedaan tersebut.

5. Laporkan hasil diskusi tersebut dengan guru.

E. TES FORMATIF
1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap
a. Pihak yang berhutang
b. Buku besar
c. Kelengkapan catatan
d. Pihak perusahaan
e. Manager
2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara
a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Secara tahunan
e. Jika di butuhkan
3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan
dengan cara
a. Membuat rekapitulasi saldo hutang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang
c. Mengecek barang dagangan
d. Membuat barang dagangan
e. Membuat buku besar

4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari
2004 di Toko Simpang Lima Semarang:
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal
3 Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga Rp.
1.200.000 di tambah biaya angkut Rp. 50.000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari
berupa seratus potong celana Jeans sehingga Rp. 750.000 ditambah biaya
angkut Rp. 25.000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar
Rp. 400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20
Januari 50 jaket seharga Rp.400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa
pakaian wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di
pesan tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp.
600.000 No. faktur 285

Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian Toko Simpang Lima Semarang,
dengan kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit,ref,debet yang berisi
pembelian,serba – serbi ( per. Ref jumlah ) , kredit utang dagang.
3. Kegiatan Belajar 3: 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang
2. Membuat laporan hutang

a. Tujuan kegiatan pembelajaran 3:

Peserta diklat mampu :


1. Menguraikan prosedur pengecekkan saldo hutang
2. Menjelaskan syarat pembayaran
3. Menentukan status hutang

Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah
mendasar bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan
saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam
sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka
dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang
untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga
dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

Rekening hutang usaha


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian CV. Anita 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan CV. Anita 500000 2500000
Januari 8 Pembelian CV. Gema 1000000 K 3500000
Januari 15 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 1500000
Januari 17 Pembelian CV. Anita 3000000 K 4500000
Januari 20 Pembelian CV. Anita 800000 K 5300000
Januari 22 Pembelian CV. Anita 500000 K 5800000
Januari 25 Pelunasan CV. Anita 1000000 K 4800000
Januari 30 Pelunasan CV. Anita 2000000 K 2800000
Januari 31 Pelunasan CV. Anita 200000 K 2600000

Jika dibuatkan rekening untuk masing-masing kreditur nampak sebagai berikut


Rekening hutang usaha CV. Anita
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 1 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 4 Pelunasan 500000 2500000
Januari 15 Pelunasan 2000000 K 500000
Januari 20 Pembelian 800000 K 1300000
Januari 25 Pelunasan 1000000 K 300000

Rekening hutang usaha CV.Gema


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari Pembelian 1000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Angkasa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 17 Pembelian 3000000 K 3000000
Januari 30 Pelunasan 2000000 K 1000000

Rekening hutang usaha CV. Nusa


Tanggal Uraian Ref Debet Kredit D/K Saldo
2004
Januari 22 Pembelian 500000 K 500000
Januari 31 Pelunasan 200000 K 300000

Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang
diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya
melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli.
Pemasok umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah terutang barang dan jasa
yang di berikan kepada perusahaan hal ini mengakibatkan jumlah utang dengan mudah dapat
di tentukan karena di dasarkan pada faktur yang diterima dari para paemasok atau kreditur.
Jumlah utang umumnya akan jatuh tempo dalam periode waktu yang cukup singkat (
terutama untuk hutang lancar ) dan umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode
akuntansi atau satu tahun
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka syarat pembayaran harus di tentukan
secara jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah
yang harus di lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan.
Syarat pembelian umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian
dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli
segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya
dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh
pembeli dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dalam faktur
pembelian yang di tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth
atau bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus
dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertuang pada
faktur dimaksud.

Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual
umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat
mungkin. Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam
faktur dengan berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan
dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu
yang di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal
faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati
akhir bulan
2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu
yang di kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal
faktur.

Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pembelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar
harga faktur bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli
melakukan pembayaran. Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli
barang dagangan dari PT ASIA seharga Rp. 12.000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10,
n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )

Syarat pembelian tersebut bahwa pembeli akan memperoleh potongan 2%.Jika


melakukan pelunasan tidak melewati tanggal 30 oktober atau pembeli harus membangun
penuh jika pembayaran di lakukan setelah tanggal 10 oktober, tetapi tidak lewat tanggal
30 Oktober jika pembeli melakukan pembayaran pada tanggal 30 Oktober ( masih dalam
periode potongan ) maka jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang adalah sebagi
berikut :

10 Okt. Utang dagang Rp. 12.000.000


Potongan pembelian Rp. 240.000
Kas Rp. 11.760.000
(Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dengan memperoleh potongan sebesar 20 % )

Andaikata membeli melakukan pengembalian barang ( retur pembelian ) sebelum


pembayaran di lakukan maka potongan pembelian hanya di kenakan pada harga barang
yang di beli ( tidak di kembalikan ). Sebagai contoh pembelian barang tersebut diatas dari
PT ASIA sebesar Rp. 12.000.000 pada tanggal 1 oktober syarat 2/10,n/30. Pada tanggal 5
Oktober pembeli mengembalikan barang karena rusak di jalan senilai Rp.2.000.000 maka
harga faktur bruto atas barang yang di beli adalah sebesar Rp. 10.000.000 (Rp.
12.000.000 – Rp. 2.000.000 ). Dengan demikian potongan tunai harus di hitung atas dasar
harga Rp. 10.000.000.Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran pada tanggal 9
Oktober, maka PT MAKMUR akan memperoleh potongan sebesar Rp. 200.000 ( 2% x
Rp. 10.000.000 ). Jurnal untuk mencatat transaksi pelunasan utang tesebut adalah :

9 Okt. Utang dagang Rp. 10.000.000


Kas Rp. 9.800.000
Potongan pembelian Rp. 200.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang dagang di kurangi potongan 2 % )
Jika pembeli tidak memanfaatkan kesempatan untuk memperoleh potongan yang di
tawarkan oleh penjual, maka PT MAKMUR harus membayar penuh sebesar harga faktur
bruto.
Misalnya PT MAKMUR melakukan pembayaran atau pelunasan utang pad tanggal
12 Oktober, maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pelunasan utang adalah sebagi
berikut:

12 Okt. Utang Dagang Rp. 12.000.000


Kas Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pelunasan utang tanpa memperoleh potongan dan selam pembelian
tidak ada retur pembelian )
C. RANGKUMAN
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah
mendasar bagi akunatnsi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan
saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam
sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka
dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang
untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga
dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.

D. TUGAS

Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai
mana menangani masalah hutang
E. TES FORMATIF

1. Apakah yang di maksud dengan syarat pembayaran tunai


2. Jelaskan maksud dari syarat pembayaran 2/10, n/30
3. Apakah artinya n/ EOM dalam pembelian kredit
4. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang pembeli
5. Apa yang kamu ketahui tentang toko gudang penjual
BAB III
EVALUASI

KOGNITIF SKILL

Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada
huruf a, b, c, d atau e!

1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher
payable procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang
b. Kartu kredit
c. Voucher register
d. Cek register
e. Memo

2. Dalam voucher payable procedure pencatatan utang di gunakan :


a. Kartu utang
b. Kartu kredit
c. Voucher register
d. Cek register
e. Memo

3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi
pembelian adalah:
a. Jurnal pembelian
b. Faktur dari pemasok
c. Register bukti kas keluar
d. Register cek
e. Semuanya salah

4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan
di dalam buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di
terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian
b. Tembusan laporan penerimaan barang
c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah

5. Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure :


a. Kartu utang
b. Jurnal pembelian
c. Jurnal pengeluaran kas
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah

6. Timbulnya utang karena adanya :


a. Pembelian secara kredit
b. Penerimaan utang
c. Pembayaran utang
d. Pembelian tunai
e. Semua salah

7. Sebagai dasar di dalam pencatatan utang dalam kartu utang adalah :


a. Jurnal pembelian dan jurnal penjualan
b. Jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas
c. Jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas
d. Jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum
e. Jurnal penerimaan kas dan jurnal umum

8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk :
a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting
c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh
e. Mencatat jurnal pembelian

9. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu akan di lakukan secara :


a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Tahunan
e. Jika di butuhkan

10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan
dengan cara;
a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang
c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan
e. Membuat buku besar

PSIKOMOTOR SKILL

1. Tuliskan fungsi prosedure utang dagang / utang voucher!


2. Jelaskan fungsi kartu utang
3. Kapankah dilakukannya pencatatan pada kartu utang
4. Jelaskan oranisasi fungsi utang pada perusahaan kecil dan perusahaan besar
5. Jelaskan mekanisme procedur utang ( tulis tangan )
ATTITUDE SKILL

Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV.
AKASIA JAYA yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta

Tanggal Bukti Transaksi


1-2-2005 F.11-05 Dibeli 10000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju
Cianjur dengan harga Rp. 900/kg, syarat 2/10; n/30

2-2-2005 F-9-05 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki
Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10,
n/30.
3-2-05 Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak

5-2-2005 F-15-05 Dibeli 15000 kg beras Cisadane dari Koperasi Tani


Mandiri dengan harga Rp 800,00/kg, syarat 2/10 n/30.

11-2-05 BKK 01/02/05 Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras
tanggal 1 Peberuari 2005
.
12-2-05 BKK 02/02/05 Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras
tanggal 2 Pebruari 2005.

13-2-05 F.25-05 Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp.
900/kg, syarat 1/10 n/30

15-2-05 F.27-05 Dibeli 18000 kg beras dari UD Rezeki Krawang dengan


harga Rp. 800/kg, syarat 1/10, n/30

25-2-05 BKK 03/02/05 Dibayar pelunasan atas pembelian beras tanggal 5


Peberuari 2005 kepada Koperasi Tani Mandiri

Diminta :
1. Catat transaksi di atas dalam jurnal !
2. Catat transaksi di atas ke dalam kartu utang !
3. Buat Akun Buku Brsar dan Daftar Saldo Utang !

Anda mungkin juga menyukai