Modul Ak Keuangan Utang Dagan
Modul Ak Keuangan Utang Dagan
Modul Ak Keuangan Utang Dagan
6
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yang sudah
lalu.
B. PRASYARAT
1. Perlu pengetahuan Akuntansi yang mendasar tentang mengelola administrasi pembelian
kredit.
2. Pemahaman tentang jurnal pengeluaran kas
D. TUJUAN AKHIR
1. Peserta diklat mampu menunjukkan kompetensi mengelola pembelian kredit, dengan
wesel, dan dengan angsuran
2. Peserta diklat mampu menuangkan kompetensi tersebut kedalam bahan ajar (modul)
untuk
pelaksanaan kurikulum Program Keahlian Akuntansi
E. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Mempersiapkan pembelian barang dagangan
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran I
Siswa mampu mengelola :
Pembelian Barang Secara Kredit
Pembelian Barang Dagangan Dengan Wese
Pembelian Barang Dagangan Secara Angsuran
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu
yang akan datang yangdi sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari
suatu badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer
aktiva kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi
yangsudah lalu.
Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2
kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang
– hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun.
Termasuk hutang jangka pendek:
1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan
secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian,
terjadi karena semata – mata karena atas dasar kepercayaan.
2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian
khusus dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang – undang.
3. Beban – beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang
sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di
bayar. Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji
4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara
5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan – penerimaan dari pihak lain
untuk jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga
diterima dimuka atau sewa diterima dimuka.
Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih
dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panjang :
1. Hutang obligasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di
keluarkan oleh perusahan
2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamin
dengan benda – benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya.
Ada dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher
payable procedure. Dalam account payable procedure, catatan utang adalah berupa kartu
utang yang di selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai
nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang.
Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan arsip
voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal
jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:
Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar
1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian
2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di
selenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur di bayar
3. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas
4. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran
hutang di posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan
account payable prosedure
Pencatatan
transaksi
timbulnya
hutang
C. Rangkuman
Utang merupakan pengorbanan manfaat ekonomis yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang yang di sebabkan oleh kewajiban – kewajiban di waktu sekarang dari suatu
badan usaha yang akan di penuhi dengan memberikan jasa maupun mentransfer aktiva
kepada badan usaha lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi – transaksi yangsudah
lalu.
D. Tugas
Siswa disuruh mengamati transaksi yang ada ditoko, kemudian mencatat bagaimana
mencatat pembelian kredi, pembelian dengan wesel, dan pembelian angsuran,
E. Tes formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud account payable procedure dan vocher payable
procedure
2. Dokumen apa yang digunakan dalam account payable procedure
3. Bagaimana procedure pencatatan utang dengan account payable procedure
4. Dokumen apa yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure
5. Sebutkan pembagian hutang dalam neraca
Nama :
Alamat :
File:
Saldo
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari
nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M,
kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada di
file dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan.
Jika diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut
menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal
pembelian halaman satu . Catatan dalam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang
berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian.
Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian
yang sederhana hanya memiliki satu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan
akan tetapi jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan (
tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian
adalah sbb:
Keterangan :
1. Lajur tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian
2. Lajur ni mir faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga
nomor dalam lajur ini tidak berurut
3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang
bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang
4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat
dalam buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkuatan.
5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian
6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli
secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu
disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan
menuliskan “perlengkapan toko” dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang
bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar
7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya
transaksi yang bersangkutan.
Berikut contoh:
PD. Rima Melati selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut:
Juni 5 : Dibeli barang dagangan dari UD Maju Rp 1.200.000 dengan faktur No. Mo 1
Syarat
n/30
Dalam buku besar ini buku besar hutang dagang menunjukan saldo kredit Rp.
7.200.000 jumlah tersebut adalah seluruh hutang PD.Rima Melati yang di catat secara
kolektif ( gabungan ) dalam perkiraan hutang dagang. Dengan demikian dalam buku besar
umum tidak terdapat informasi mengenai besarnya hutang kepada setiap kreditur.
Untuk kepentingan informasi mengenai kepada siapa perusahaan mempunyai hutang
dan berapa besarnya, perusahaan harus menyediakan buku besar pembantu untuk hutang
yang berfungsi sebagai tempat mencatat perubahan hutang kepada setiap kreditur. Sehingga
setiap kali transaksi pembelian kredit, faktur yang di terima dari penjual akan di catat sbb:
1. Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting ke perkiraan pembelian dan
perkiraan hutang
2. Dalam buku besar pembantu hutang, pada perk kreditur yang bersangkutan
Kegiatan posting dari bulan jurnal pembelian ke perk pembelian dan hutang dilakukan
setiap akhir periode tertentu, sedang dalam pencatatan buku besar pembantu hutang di
lakukan setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan hutang. Dari contoh diatas,
maka buku besar pembantunya akan nampak sbb:
PT EKA
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 24 3000000 3000000
UD MAJU
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 5 JPB 1200000 1200000
Juni 22 JPB 2300000 3500000
Juli 31 JKK 2300000 1200000
UD Laksana
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 27 JPB 600000 600000
Juni 28 JPB 400000 1000000
Juli 27 JKK 600000 400000
UD. MEKAR
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 12 JPB 2000000 2000000
Toko Mawar
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2004
Juni 15 JPB 600000 600000
PD RIMA MELATI
REKAPITULASI HUTANG
Nomor Nama Kreditur Saldo hutang
1 PT Eka 3000000
2 UD Laksana 400000
3 UD Maju 1200000
4 UD Mekar 2000000
5 Toko Mawar 600000
7200000
Saldo perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum harus sama dengan total
saldo perkiraan-perkiraan kreditur dalam buku besar pembantu hutang. Jika terjadi perkiraan
menunjukkan adanya kesalahan pencatatan. Kesalahan pencatatan dapat terjadi pada saat
mencatat transaksi dalam jurnal pembelian atau terjadi pada saat mencatat dalam buku besar
pembantu hutang. Untuk mencek persamaan antara saldo perkiraan hutang dagang dengan
total saldo buku besar pembantu huatng disusun daftar saldo hutang. Dalam hubungannya
dengan buku besar pembantu hutang, perkiraan hutang dagang dalam buku besar umum
berfungsi sebagai perkiraan pengendali atau perkiraaan kontrol.
Dari contoh soal diatas yang termasuk dalam jurnal pengeluaran kas adalah transaksi
tanggal 1,5,27,30 Juli.
c. Rangkuman
Buku besar pembantu merupakan perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar
pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar
umum. Seperti kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu
hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang,
perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing – masing
kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang
di buku besar dan rekening – rekening hutang kepada masing – masing kreditur dalam buku
pembantu hutang. Jadi satu kreditur,satu buku pembantu hutang ( kartu hutang ). Sedangkan
dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
D. TUGAS
3. Buatlah bagan yang menunjukkan kesesuaian proses pencatatan uang menurut uraian
yang telah dijelaskan dengan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Apabila terdapat perbedaan proses pencatatan diskusikan dengan teman saudara penyebab
perbedaan tersebut.
E. TES FORMATIF
1. Buku besar pembantu utang, berfungsi sebagai kontrol terhadap
a. Pihak yang berhutang
b. Buku besar
c. Kelengkapan catatan
d. Pihak perusahaan
e. Manager
2. Dalam mencatat kedalam buku besar pembantu, akan di lakukan cara
a. Harian
b. Jika utang sudah terkumpul
c. Bulanan
d. Secara tahunan
e. Jika di butuhkan
3. Untuk mengecek saldo terutang dengan sldo buku besar pembantu dapat di lakukan
dengan cara
a. Membuat rekapitulasi saldo hutang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai hutang
c. Mengecek barang dagangan
d. Membuat barang dagangan
e. Membuat buku besar
4. Berikut ini transaksi pembelian kredit barang dagang yang terjadi selama bulan januari
2004 di Toko Simpang Lima Semarang:
Januari 4 : Dibeli dari UD ABADI pakaian wanita seharga Rp.800.000 Faktur No.065
Januari 8 : Diterima faktur No. 215 dari toko Anita untuk barang yang di pesan tanggal
3 Januari 2004 sebesar Rp. 600.000
Januari 10 : Dibeli dari perusahaan Garmen “ Pusaka “ 200 potong kemeja seharga Rp.
1.200.000 di tambah biaya angkut Rp. 50.000 dengan faktur No. 116
Januari 18 : Diterima dari UD Citra Busana barang yang dipesan tanggal 10 Januari
berupa seratus potong celana Jeans sehingga Rp. 750.000 ditambah biaya
angkut Rp. 25.000 Faktur No. 425
Januari 22 : Di beli dari toko Pioner peralatan kantor dengan faktur No. C. 300 sebesar
Rp. 400.000
Januari 25 : Dibeli dari Jono Co. macam – macam kaos Rp. 700.000
Januari 27 : Diterima faktur dari PD Sekawan untuk barang yang di pesan tanggal 20
Januari 50 jaket seharga Rp.400.000 dengan faktur 117
Januari 28 : Dibeli dari toko ABC perlengkapan toko Rp. 300.000 dengan faktur No. 378
Januari 30 : Diterima dari UD Abadi barang yang di pesan tanggal 26 Januari berupa
pakaian wanita Rp. 700.000 faktur No. 138
Januari 31 : Diterima garment dari Garment pusaka untuk 300 potong kemeja yang di
pesan tanggal 24 Januari seharga Rp. 1.800.000 ditambah biaya angkut Rp.
600.000 No. faktur 285
Diminta : Catatlah transaksi kedalam jurnal pembelian Toko Simpang Lima Semarang,
dengan kolom tanggal, No. faktur, Perkiraan yang di kredit,ref,debet yang berisi
pembelian,serba – serbi ( per. Ref jumlah ) , kredit utang dagang.
3. Kegiatan Belajar 3: 1. Melakukan pengecekkan saldo hutang
2. Membuat laporan hutang
Hutang atau kewajiban yang muncul dari transaksi kejadian masa lalu dan menuntut
pelunasan pada tanggal tertentu dimasa mendatang. Penentuan kewajiban sangatlah
mendasar bagi akuntansi yang pantas untuk kegiatan-kegiatan perusahaan. Penentuan
saldo hutang akan mengalami kesulitan jika masing-masing kreditur dicantumkan dalam
sebuah kartu hutang tanpa dirinci. Untuk mengetahui saldo hutang yang setiap saat maka
dengan terpaksa dilakukan analisis rekening dan hal ini tidaklah. Informasi saldo hutang
untuk masing-masing kreditur akan jatuh tempo dalam waktu yang berlainan sehingga
dapat secara cepat diketahui kapan hutang tersebut harus dilunasi.
Utang merupakan kewajiban kepada para pemasok atas barang dan jasa yang
diberikannya. Utang menunjukan perjanjian kredit dengan para pemasok dan umumnya
melibatkan hubungan dengan berkelanjutan antara pemasok ( penjual ) dengan pembeli.
Pemasok umumnya mengirimkan faktur yang menetapkan jumlah terutang barang dan jasa
yang di berikan kepada perusahaan hal ini mengakibatkan jumlah utang dengan mudah dapat
di tentukan karena di dasarkan pada faktur yang diterima dari para paemasok atau kreditur.
Jumlah utang umumnya akan jatuh tempo dalam periode waktu yang cukup singkat (
terutama untuk hutang lancar ) dan umumnya akan jatuh tempo kurang dari satu periode
akuntansi atau satu tahun
Jika pembelian di lakukan secara kredit maka syarat pembayaran harus di tentukan
secara jelas, sehingga kedua belah pihak baik pembeli maupun penjual mengetahui jumlah
yang harus di lunasi pada saat jatuh tempo dan saat atau kapan pembayaran harus dilakukan.
Syarat pembelian umumnya di cantumkan dalam faktur pembelian dan merupakan bagian
dari perjanjian pembelian. Dalam perusahaan tertentu, kadang kala diinginkan agar pembeli
segera menyelesaikan kewajibannya secara cepat. Syarat pembelian tersebut misalnya
dinyatakan dengan symbol n/30, yang artinya keseluruhan harga faktur harus di bayar oleh
pembeli dalam waktu 30 hari setelah tanggal faktur syarat pembelian yang lain dalam faktur
pembelian yang di tetapkan oleh penjual, misalnya n, 15/EOM ( EOM artinya end of mounth
atau bulan ). Hal ini berarti faktur pembelian tersebut menyatakan bahwa hutang harus
dibayar dalam waktu 15 hari setelah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertuang pada
faktur dimaksud.
Apabila jangka waktu kredit yang diberikan oleh penjual cukup lama, maka penjual
umumnya menawarkan potongan tunai agar pembeli mau melunasi hutang nya secepat
mungkin. Potongan tunai yang di tawarkan oleh penjual kepada pembeli di cantumkan dalam
faktur dengan berbagai cara, misalnya, 2/10, n/30 atau 2/EOM, n/90dan sebagainya.
Syarat pembelian 2/10, n/30 berarti, jika pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperolah potongan 2 % dari harga faktur bruto, apa bila pembayaran di lakukan
dalam waktu 10 hari setelah tanggal faktur
2. Menunda dan membayar secara penuh separuh harga faktur bruto pada setiap waktu
yang di kehendaki setelah lewat 10 hari, tetapi tidak melewati 30 hari sejak tanggal
faktur.
Sedangkan syarat 2/EOM, N/60 bahwa pembeli di mungkinkan untuk :
1. Memperoleh potongan 2% dari harga faktur bruto jika ia membayar tidak melewati
akhir bulan
2. Atau menunda dan membayar penuh seluruh harga faktur bruto pada setiap waktu
yang di kehendaki setelah akhir bulan namun tidak lebih dari 60 hari sejak tanggal
faktur.
Pada saat terjadi transaksi pembelian. Pembelian akan mencatat jumlah pembelian sebsar
harga faktur bruto dan pencatatan potongan ( jika ada ) di catat tertunda sampai pem,beli
melakukan pembayaran. Misalnya pada tanggal 1 oktober PT. MAKMUR membeli
barang dagangan dari PT ASIA seharga Rp. 12.000.000 secara kredit, dengan syarat 2/10,
n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah :
1 Okt. Pembelian Rp. 12.000.000
Utang dagang Rp. 12.000.000
( Jurnal untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30 )
D. TUGAS
Amati suatu usaha, katakanlah usaha pertokoan dan tanyakan kepada pemilik toko bagai
mana menangani masalah hutang
E. TES FORMATIF
KOGNITIF SKILL
Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada
huruf a, b, c, d atau e!
1. Dalam pencatatan utang ada dua yaitu account payable procedure dan voucher
payable procedure. Dalam accuont payable procedure pencatatan utang berupa :
a. Kartu utang
b. Kartu kredit
c. Voucher register
d. Cek register
e. Memo
3. Dalam account payable procedure yang di pakai sebagai alat distribusi debet transaksi
pembelian adalah:
a. Jurnal pembelian
b. Faktur dari pemasok
c. Register bukti kas keluar
d. Register cek
e. Semuanya salah
4. Dalam account payable procedure, bagian utang akan mencatat kewajiban perusahaan
di dalam buku pembantu utang, jika dokumen pendukung berikut ini telah di
terimanya:
a. Tembusan surat order pembelian
b. Tembusan laporan penerimaan barang
c. Faktur dari pemasok
d. Jawaban a, b, c, benar
e. Jawaban a, b, c, salah
8. Dalam kartu utang ada kolom reff, kolom ini di gunakan untuk :
a. Mencatat nomor rekening
b. Tanda bahwa jurnal tersebut telah di posting
c. Mencatat nama akun
d. Mencatat dari mana data tersebut di peroleh
e. Mencatat jurnal pembelian
10. Untuk mengecek saldo utang dengan saldo buku besar pembantu dapat di gunakan
dengan cara;
a. Membuat rekapitulasi saldo utang
b. Mengecek orang – orang yang mempunyai utang
c. Mengecek barang dagangan
d. Menjual barang dagangan
e. Membuat buku besar
PSIKOMOTOR SKILL
Berikut adalah data sehubungan dengan pencatatan utang secara konvensional pada CV.
AKASIA JAYA yang beralamat di jalan mawar no. 33 Jakarta
2-2-2005 F-9-05 Dibeli 20000 kg beras pandan wangi dari UD. Rezeki
Karawang dengan harga Rp. 850,00 / kg, syarat 2/10,
n/30.
3-2-05 Dikirimkan nota debet kepada UD Rezeki atas
penembalian 1000 kg beras Pandan Wangi karena rusak
11-2-05 BKK 01/02/05 Dibayar kepada CV. Tani Maju atas pembelian beras
tanggal 1 Peberuari 2005
.
12-2-05 BKK 02/02/05 Dibayar kepada UD. Rezeki atas pembelian beras
tanggal 2 Pebruari 2005.
13-2-05 F.25-05 Dibeli 15000 kg beras Cianjur dari CV Tani Maju Rp.
900/kg, syarat 1/10 n/30
Diminta :
1. Catat transaksi di atas dalam jurnal !
2. Catat transaksi di atas ke dalam kartu utang !
3. Buat Akun Buku Brsar dan Daftar Saldo Utang !