SNI Asphaltic Plug Joint Untuk Jembatan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SNI XX-XXXX-200X

Standar Nasional Indonesia

Spesifikasi asphaltic plug joint untuk jembatan

ICS Badan Standardisasi Nasional BSN

Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i


Prakata ...................................................................................................................................ii
Pendahuluan .........................................................................................................................iii
1 Ruang lingkup ................................................................................................................. 1
2 Acuan normatif ................................................................................................................ 1
3 Istilah dan definisi........................................................................................................... 2
4 Bahan.............................................................................................................................. 2
4.1 Spesifikasi asphaltic binder........................................................................................... 2
4.2 Spesifikasi agregat ....................................................................................................... 3
4.3 Spesifikasi pelat penutup celah .................................................................................... 3
5 Sifat-sifat fisik .................................................................................................................. 4
6 Dimensi dan toleransi...................................................................................................... 4
7 Prosedur pemasangan APJ............................................................................................. 5
8 Pengambilan contoh uji ................................................................................................... 5
9 Metode pengujian bahan pengikat................................................................................... 6
9.1 Peralatan ...................................................................................................................... 6
9.2 Persiapan benda uji...................................................................................................... 6
9.3 Prosedur Pengujian ...................................................................................................... 6
10 Ketelitian dan bias........................................................................................................ 7

Tabel 1 Spesifikasi agregat................................................................................................... 3


Tabel 2 Ukuran lebar celah dan tebal pelat penutup ............................................................. 4
Tabel 3 Sifat fisik asphaltic binder......................................................................................... 4

i
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Spesifikasi siar muai jenis asphaltic plug” adalah
adopsi dari ASTM D 6297-01, Standard Specification for Asphaltic Plug Joints for Bridges
dan merujuk ke Spesifikasi Peraturan India (Government of India, Ministry of Road Transport
& Highways, November 2000, New Delhi).
Spesifikasi siar muai jenis asphaltic plug ini sebagai acuan dan petunjuk teknis dalam rangka
membantu para pelaksana dilapangan.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
melalui Gugus Kerja Konstruksi Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan pada Subpanitia
Teknik Rekayasa Jalan dan Jembatan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman BSN Nomor 8 Tahun 2000 dan dibahas
dalam forum konsensus yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2006 di Bandung, yang
melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga terkait.

ii
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Pendahuluan

Perkembangan sambungan siar-muai di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat


pesat. Pelaksana sering mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan siar muai di lapangan
karena jenis konstruksinya yang permanen dan diperlukan keterampilan dan pengalaman
untuk memasangnya. Kendala yang dijumpai seperti kurangnya peralatan dan sumber daya
manusia yang memadai, serta sulitnya mencari material yang memenuhi syarat dan
kompleksnya metode kerja yang dibuat, maka diperlukan pengawasan yang ketat dalam
pengendalian mutunya.
Sering ditemui pada jembatan baru dan jembatan lama siar muai jenis asphaltic plug tidak
mencapai umur yang direncanakan dan terjadi kerusakan seperti, lepas-lepas pada bagian-
bagian tertentu dan kenyamanannya juga berkurang. Pengendalian mutu di lapangan
merupakan aktivitas yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan
pekerjaan jembatan. Sehingga struktur jembatan akan memenuhi kriteria kekuatan,
keamanan, kenyamanan dan ekonomis tercapai.
Dalam rangka suatu usaha untuk meminimalkan kekurangan atau kesalahan serta
mengoptimalkan pelaksanaan yang baik dan benar, maka pelaksanaan harus mengikuti
prosedur standar-standar yang baik, dan untuk siar muai telah dipilih suatu metoda siar muai
yang praktis dan mudah dikerjakan untuk jembatan yaitu jenis asphaltic plug. Jenis ini adalah
jenis siar muai dengan material yang berbasis aspal yang berfungsi untuk mengisi celah dari
dua bidang konstruksi yang bergerak. Siar muai ini dapat terbuat dari karet elastomer
khusus, aspal anti oksidasi, anti streeping dan bahan kimia aditif lainnya. Didesain
sedemikian rupa sehingga produk siar muai tersebut dikombinasikan dengan komposisi dan
sifat masing-masing komponen untuk mendapatkan material yang memiliki sifat ulet,
tangguh, elastis, fleksibel, daya lekat tinggi, tahan air dan tahan oksidasi.

iii
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Spesifikasi siar muai jenis asphaltic plug joint untuk jembatan

1 Ruang lingkup

Spesifikasi ini mencakup bahan, pengujian dan penerapan untuk suatu Asphaltic plug joint
yang dipasang di lapangan yang digunakan untuk penutup celah sambungan siar muai pada
pelapisan ulang aspal dan lantai beton dengan semen portland dan juga dapat dipergunakan
untuk dilatasi jika terdapat pelebaran jembatan. Lingkup spesifikasi ini dibatasi untuk APJ
yang dicetak di lapangan. Elemen yang dicetak dapat terdiri dari sistem dengan banyak lapis
atau sistem dengan satu lapis atau kedua-duanya tergantung kebutuhan pada saat
pemasangan. Detil spesifikasi dibatasi untuk bahan yang menggunakan aplikasi APJ.
Direkomendasikan untuk penggunaan praktis dalam pengujian kekedapan air dari sistem
individu, baik di lapangan atau di dalam pengujian laboratorium, dikembangkan. Ketika
digunakan di atas jembatan, batas pada pergerakan sambungan maksimum secara rinci
dikenali untuk jenis APJ. APJ tidak boleh digunakan untuk pergerakan vertikal yang melebihi
± 3 mm dan pergerakan horisontal yang melebihi ± 25 mm dari lebar instalasi.

2 Acuan normatif

SNI 03-6764-2002, Spesifikasi baja struktural


SNI 06-2434-1991, Metode pengujian titik lembek aspal dan ter
SNI 06-2432-1991, Metode pengujian daktilitas bahan-bahan aspal
SNI 06-2456-1991, Metode pengujian penetrasi bahan-bahan bitumen
ASTM B 209, Specification for aluminum and aluminum-alloy sheet and plate
ASTM D 217, Test methods for cone penetration of lubricating grease
ASTM D 3405, Specification for joint sealants, hot-applied. for concrete and asphalt
pavements
ASTM D 3407, Test methods for joint sealants, hot-poured, for concrete and asphalt
pavements
ASTM D 5167, Practice for melting of hot-applied joint and crack sealant and filler for
evaluation
ASTM D 5249, Specification for backer material for use with cold and hot-applied joint
sealants in portland cement concrete and asphalt joints
ASTM D 5329, Test methods for sealants and fillers. hot-applied, for joints and cracks in
asphalt and portland cement concrete pavements
ASTM D 113, Test method for ductility of bituminous materials

1 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

3 Istilah dan definisi

3.1
asphaltic plug joint (APJ)
segmen aspal fleksibel yang membentang antara kepala jembatan dan lantai jembatan yang
berfungsi sebagai sambungan siar-muai jembatan
sambungan yang dibuat di tempat yang terdiri dari bagian bahan fleksibel yang didukung di
atas celah sambungan lantai oleh pelat metal tebal atau komponen yang cocok lainnya

3.2
AB (asphaltic binder)
bahan pengikat aspal (lihat 4)

3.3
bahan pengikat
merupakan campuran aspal yang dipatenkan, polimer sintentik, pengisi dan agen aktif
pelapis permukaan dan harus diformulasikan untuk dikombinasikan dengan kemudahan
yang diperlukan untuk proses pemasangan, fleksibel pada suhu yang rendah, dan
ketahanan aliran pada suhu lingkungan yang tinggi

3.4
bahan penyokong celah
poliolefin atau poliutiren sebagai bahan penutup celah kecil tertutup atau batang penyokong
yang mempunyai diameter sama dengan 150 persen bukaan sambungan yang harus
disediakan

3.5
block out
blok yang dibuat untuk penempatan asphaltic plug joint

3.6
sambungan siar-muai
celah menerus di dalam sistem sambungan siar muai pada tingkat lapis permukaan
sepanjang garis sambungan

3.7
pelat penutup celah
pelat yang membentuk bagian dari sistem sambungan siar-muai pada tingkat lapis
permukaan untuk menutup celah ekspansi

4 Bahan

4.1 Spesifikasi asphaltic binder

Asphaltic Binder dapat berupa suatu aspal termo-plastik polimer modifikasi sesuai dengan
sifat fisik yang dapat dilihat pada Tabel 3.

2 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Agregat yang ditetapkan berasal dari batu pecah, bersih, dan dikeringkan. Ukuran khusus
dan gradasi agregat dapat disetujui oleh pembeli dan pabrikan APJ. Agregat dapat ditimbang
terlebih dahulu dan dibungkus dalam suatu paket untuk menghindari kekeliruan di lapangan.
Perlu dicatat bahwa ukuran spesifik agregat mungkin merupakan ketentuan pabrikan
tertentu.
Busa penutup sel pengisi sambungan siar muai tidak boleh mengandung gas dan mampu
bertahan pada suhu pemasangan tinggi 199oC untuk AB dan memenuhi spesifikasi ASTM D
5249.

4.2 Spesifikasi agregat

Agregat yang digunakan adalah batu pecah yang mempunyai gradasi seragam dalam
ukuran nominal tunggal yaitu ukuran 14 mm dan 20 mm atau agregat campuran antara 14
mm dan 20 mm dan tahan terhadap temperatur tinggi 180°C, dan bila diperlukan dapat
digunakan ukuran butir 28 mm.
Agregat yang digunakan harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet dan bebas dari
bahan-bahan kotoran organik dan bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki.
Agregat untuk campuran siar muai asphaltic plug ini umumnya harus memenuhi gradasi
yang disyaratkan seperti dibawah ini:

Tabel 1 Spesifikasi agregat

Uraian Cara uji Persyaratan


Ukuran butir maksimum SNI 03-1968-1990 12.5 mm atau 19.1 mm
Berat Isi SNI 03-1969-1991 > 2000 kg/m3
Gradasi SNI 03-1968-1990 Seragam atau campuran
Impact (Agregat Impact SNI 03-4426-1997 < 20
Value)
Abrasi dengan mesin LA SNI 03-2417-1991 Max 20%
(Agregate Abrasion Value)
Polish Stone Value India Standar > 60
Flakiness India Standar < 25%
Shape and size index BS 594 < 60

4.3 Spesifikasi pelat penutup celah

Pelat penutup celah baja harus sesuai dengan SNI 07-6764-2002 untuk spesifikasi baja
ringan atau spesifikasi B 209 untuk aluminium.
Pelat baja penutup lubang celah siar muai harus mempunyai lebar minimum 5 cm atau
disesuaikan dengan jarak lubang celah, dan telah dipersiapkan pula lubang untuk angkur
sebagai pengikat dengan mempergunakan bahan karet sintetis sebagai penutup dasar
lubang celah tersebut. Tebal pelat baja minimum 3 mm, dan karet penutup lubang celah
harus mempergunakan karet sintetis jenis polyethylene yang mempunyai tebal minimum 30
mm atau 50 mm.
Pelat baja penutup lubang celah standar yang cocok dan telah direkomendasikan dari celah
terbuka selebar 45 mm minimum sampai ke lebar celah terbuka maksimum secara umum
akan dipengaruhi oleh ukuran berat yang dipergunakan dan akan ditujukan dalam Tabel 2
dibawah ini.

3 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

Tabel 2 Ukuran lebar celah dan tebal pelat penutup

Lebar Celah (maksimum) Tebal pelat (mm)


mm
Kurang dari 45 3
45 - 70 5
70 - 95 6

5 Sifat-sifat fisik

Aspal polimer termoplastik yang dimodifikasi harus sesuai dengan sifat fisik sebagaimana
yang ditentukan Tabel 3.

Tabel 3 Sifat fisik asphaltic binder

Sifat fisik yang


Uraian Standar
dibutuhkan
ASTM D 36 / SNI 06-
Titik lembek 83oC
2434-1991
Adesi tarik ASTM D 5329 700%
Daktilitas, minimal pada 25oC ASTM D 113 400 mm
Penetrasi
Maksimum pada 25oC ASTM D 3407 7,5 dm
150 gram, 5 detik
Penetrasi temperatur rendah
Dibahas dalam standar
Minimal pada -18oC 1,0 dm
ini butir 9.1
200 g, 60 detik
Flow, maks 5 jam pada suhu
ASTM D 3407 30 cm
60oC
Resilien min. – maks. pada
ASTM D 3407 40% - 70%
25oC
Kompatibilitas aspal ASTM D 3407 Memenuhi persyaratan
Jangkauan suhu pemasangan
182oC - 199oC
yang direkomendasikan
Jangkauan suhu pemanasan
199oC - 216oC
yang aman
Lekatan 3 kali pada -7oC,
ASTM D 3405 Memenuhi persyaratan
Elongasi 100%
Fleksibilitas, pada -23oC ASTM D 5329 Memenuhi persyaratan

6 Dimensi dan toleransi

Ukuran, bentuk, dan toleransi dimensi harus disetujui oleh pembeli dan produsen atau
penyalur. Toleransi ini harus memenuhi spesifikasi konstruksi lapangan. Standar minimum
dimensi blockout adalah 50 mm x 500 mm, bagaimanapun haruslah dicatat bahwa nilai-nilai
berubah-ubah tergantung pada kondisi-kondisi lapangan yang ada.

4 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

7 Prosedur pemasangan APJ

a) AB harus dipanaskan pada suatu suhu sebagaimana yang ditetapkan oleh pabrikan.
Pengaduk harus disediakan bersama dengan suatu sistem pengerak berlanjut dan
pencatat suhu yang dikalibrasi.
b) Agregat yang disyaratkan akan dipanaskan sampai suhu yang ditentukan oleh pabrikan
di dalam suatu pencampur yang direkomendasikan oleh pabrik. Suhu suatu agregat
ditetapkan dan dikendalikan oleh suatu sensor temperatur digital.
c) AB harus dicampur dengan agregat yang dipanaskan pada suatu perbandingan agregat
terhadap AB sebagaimana yang ditetapkan oleh pabrikan. Toleransi campuran harus
berkisar 5% terhadap berat. Kandungan minimum agregat harus berupa 68% terhadap
berat.
d) Secara berurutan, AB dan agregat khusus dapat ditimbang dan dipaketkan terlebih
dahulu, dipanaskan di tempat dalam suatu unit pencampur yang direkomendasikan oleh
pabrikan pembuatnya.
e) Agregat yang ditetapkan harus dilapisi sepenuhnya dengan binder sebelum
dihamparkan di dalam blockout.
f) Busa pengisi sambungan siar muai sel harus ditempatkan pada celah siar-muai pada
suatu kedalaman tidak lebih dari lebar celah tersebut. Dimana celah lebih besar dari 25
mm, kedalaman minimum 25 mm. Bukaan suatu sambungan harus kemudian diisi
dengan AB sampai AB mengalir ke dalam blockout yang bersangkutan untuk menjamin
suatu sambungan yang kedap air di bawah pelat penutup celah.
g) Pelat penutup celah harus merupakan baja ringan atau alumunium dengan ketebalan
6 mm dan lebar 200 mm yang dipotong dengan panjang minimum 1,2 m diletakan di
bagian tengah sepanjang celah sambungan siar-muai ketika ditetapkan. Ketika
ditetapkan, pelat penutup celah harus dilubangi terlebih dahulu pada 300 mm dari
bagian tengah untuk penempatan paku.
h) AB yang dipanaskan yang dicampur dan agregat yang ditetapkan yang dipanaskan
harus ditempatkan pada suatu blockout sesuai dengan prosedur pemasangan yang
direkomendasikan oleh pabrik.
i) Ketika ditetapkan, penempatan paku besar yang digunakan untuk memposisikan pelat
penutup celah, paku harus merupakan 16 x diameter paku kolom/sekitar 2 inci atau lebih
besar yang digalvanis.
j) AB yang dipanaskan yang dicampur dan agregat yang ditetapkan dilapisi dipanaskan
harus dipadatkan secara longitudinal dan transversal di atas sambungan dengan
menggunakan roller dan pemadat pelat yang akan menghasilkan suatu gaya sentrifugal
minimum 15 kN.
k) Dimana suatu permukaan anti gelincir atau anti gores diperlukan, permukaan APJ harus
dipanaskan untuk mengeluarkan bahan anti gores sesuai dengan instruksi yang tertulis
dari pabrikan.

8 Pengambilan contoh uji

a) Suatu adukan harus terdiri dari maksimum 19.100 kg aspal polimer modifikasi termo-
plastik. Contoh adukan harus diambil secara acak sebelum pengiriman bahan. Jika
pengiriman lebih dari satu adukan, satu contoh dari masing-masing kumpulan harus
diambil.

5 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

b) Sedikitnya 1.4 kg aspal polimer modifikasi termo-plastik diambil dari fasilitas pabrik
harus digunakan untuk satu sampel uji.
c) Satu adukan harus terdiri dari maksimum 20.000 kg agregat yang disyaratkan. Contoh
agregat harus diambil secara acak dari setiap pengiriman bahan. Jika pengiriman terdiri
dari lebih dari satu campuran, satu contoh dari setiap campuran harus diambil.
d) Sedikitnya 23 kg agregat yang disyaratkan harus mewakili satu contoh untuk analisa
ukuran dan gradasi.
e) Suatu kumpulan terdiri dari maksimum 305 m busa penutup celah untuk pengisi
sambungan siar-muai.
f) Sedikitnya 300 mm busa pengisi sambungan siar-muai mewakili satu contoh untuk
keperluan pengujian.

9 Metode pengujian bahan pengikat

9.1 Peralatan

Penetrometer/kerucut - Lakukan test ini menggunakan piranti yang diuraikan pada


SNI 06-2456-1991, kecuali ditetapkan di sini. Gunakan suatu kerucut penetrasi pada suatu
posisi jarum penetrasi baku. Kerucut harus memenuhi kebutuhan yang diberikan pada ASTM
D 217, kecuali bagian dalam konstruksi mungkin dapat dimodifikasi sebagaimana yang
diinginkan. Total pergerakan berat dari kerucut dan hal-hal yang dikaitkan pada piranti
tersebut harus sekitar 150,0 g ± 0,1 g.

9.2 Persiapan benda uji

a) Tuangkan sebagian dari AB dipersiapkan sesuai dengan hal praktis dalam ASTM D
5167 ke dalam tiga kaleng 177 mL dengan garis tengah kira-kira 69 mm dan tinggi
44 mm.
b) Tuangkan ke dalam sekeliling lingkaran kaleng.
c) Izinkan benda uji untuk dirawat dalam kondisi baku sebagaimana ditetapkan dalam
spesifikasi bahan masing-masing.

9.3 Prosedur Pengujian

a) Tempatkan tiga benda uji pengujian dan tiga kerucut di dalam bejana pendingin pada
18°C± 0°C selama tidak kurang dari 4 jam.
b) Pindahkan satu contoh dan bor-inti dari kamar dingin dan gunakan piranti sebagaimana
yang diuraikan pada butir 9.1, seketika buat sebuah ketetapan pada suatu lokasi dengan
sudut radial 120°, dan separuh jarak antara bagian pusat dan luar benda uji pengujian.
c) Perhatikan untuk memastikan titik kerucut ditempatkan pada suatu titik di dalam
pengujian benda uji yang mewakili bahan itu sendiri dan bebas dari debu, air, gelembung
atau bahan lain.
d) Ikuti prosedur di atas untuk contoh yang kedua dan ketiga. Untuk pelaporan rata-
ratakan ketiga hasil di atas dan rekam nilai sebagai penetrasi dari benda uji dalam unit
milimeter.

6 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version
SNI XX-XXXX-200X

10 Ketelitian dan bias

Ketepatan prosedur uji di SNI 06-2456-1991 untuk menentukan penetrasi sebagaimana yang
dimodifikasi pada butir 9.1, merupakan penentu ketelitian spesifikasi ini.

7 dari 7
Create PDF with PDF4U. If you wish to remove this line, please click here to purchase the full version

Anda mungkin juga menyukai