0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
86 tayangan17 halaman

Klp. 7 Hakikat Pendidikan Islam (Iv C)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 17

HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM; PENGERTIAN, TUGAS

DAN FUNGSI SERTA DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN


DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Filsafat Pendidikan Islam

Oleh,
Abdurrahman 181120081
Ayuni Adha 181120082
Kurniawati Azizah 181120090
Nilam Syahira Baharuddin 181120104

Dosen Pengampu:

Mukhlas, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
BENGKALIS
2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-
Nya lah kami diberikan kesehatan sehingga penyelesaikan makalah tentang
“Hakikat Pendidikan Islam: Pengertian, Tugas dan Fungsi Serta Dasar dan Tujuan
Pendidikan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam” dapat terselesaikan. Tak
lupa shalawat beriring salam tetap tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW,
kepada keluarga para sahabat dan seluruh umatnya.
1. Bapak Mukhlas, M.Pd.I selaku Dosen mata kuliah Filsafat Pendidkan
Islam STAIN Bengkalis yang telah memberikan tugas mengenai “Hakikat
Pendidikan Islam: Pengertian, Tugas dan Fungsi Serta Dasar dan Tujuan
Pendidikan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam” ini sehingga
pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini makin bertambah dan hal
itu sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian hari.
2. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam
waktu yang tepat.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritikan dan
saran yang bisa membangun dalam upaya memperbaiki makalah ini. Sekian
terima kasih

Bengkalis, Maret 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Islam ..................................................................... 3
2. Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam ......................................................... 6
3. Dasar Pendidikan Islam............................................................................. 8
4. Tujuan Pendidikan Islam........................................................................... 10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan ............................................................................................... 12
2. Saran .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini sangat dibutuhkan generasi penerus yang bisa
berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Untuk menciptakan generasi
penerus tersebut bisa dilakukan dengan pendidikan, karena pendidikan diakui
sebagai kekuatan yang mendorong manusia mencapai kemajuan peradaban.
Persoalan pendidikan memang masalah yang sangat penting dan aktual
sepanjang masa,karena hanya dengan pendidikan manusia akan memperoleh
pengetahuan danketerampilan dalam kapabilitas mengelola alam yang
dikaruniakan Allah kepadamakhluk-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan sangat besar kontribusinyadalam pembinaan moral, kesejahteraan
dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karenaitu, untuk mengukur kemajuan suatu
umat atau bangsa dapat dilihat seberapa jauh tingkat pendidikannya.
Islam diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin. Untuk mengenalkan Islam
ini diutus Rasulullah SAW. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia
untuk kembali kepada Allah SWT. Oleh karena itu selama kurang lebih 23
tahun Rasulullah SAW membina dan memperbaiki manusia melalui
pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada derajat yang
tinggi, yaitu orang-orang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan
inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa ketaqwaan kepada
Allah SWT.
Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk
mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas
kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam
dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga
akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia.
Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah
terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan
dan manfaat bagi alam dan seisinya.

1
Untuk itu berdasarkan latar belakang diatas, dalam makalah ini akan
menjelaskan tentang Hakikat Pendidikan Islam; Pengertian, Tugas dan Fungsi
Serta Dasar dan Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pendidikan Islam?
2. Apa tugas dan fungsi dari Pendidikan Islam?
3. Apa dasar dari Pendidikan Islam?
4. Apa tujuan dari Pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian dari Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui tentang tugas dan fungsi dari Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tentang dasar dari Pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui tentang tujuan dari Pendidikan Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidikan Islam
Sebelum membahas pengertian pendidikan Islam, terlebih dahulu perlu
diketahui tentang definisi pendidikan. Menurut M.J. Lavengeld, pendidikan
adalah upaya manusia dewasa dalam membimbing mereka yang belum
dewasa. Adapun menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani
dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama. Pendidikan
dalam pengertian yang luas meliputi perbuatan atau semua usaha generasi tua
untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuan, pengalaman, kecakapan,
dan keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan
mereka agar memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah.1
Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek
kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain,
pendidikan tidak hanya berlangsung didalam kelas, tetapi berlangsung pula
diluar kelas. Pendidikan bukan hanya bersifat formal tetapi juga nonformal.
Secara sustansi pendidikan tidak sebatas pengembangan intelektualitas
manusia, artinya tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan
mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, pendidikan merupakan
sarana utama untuk mengembangkan kepribadian setiap manusia.2
Selanjutnya, pendidikan Islam adalah suatu pendidikan yang melatih
perasaan orang yang terdidik dengan beragam cara sehingga sikap hidup,
tindakan, keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis
pengetahuan mereka sangat dipengaruhi oleh nilai spiritual dan menyadari
nilai etis Islam.
Pendidikan Islam bukan sekedar “transfer of knowledge” ataupun “transfer
of training”, melainkan lebih merupakan suatu sistem yang ditata diatas
fondasi keimanan dan kesalehan. Suatu sistem yang terkait secara langsung

1
Hasan Basri, Kapita Selekta Pendidikan (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hal. 15
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 33

3
dengan tuhan. Dengan demikian, pendidikan Islam merupakan suatu kegiatan
yang mengarahkan perkembangan seseorang agar sejalan dengan nilai-nilai
Islam. Sosok pendidikan Islam dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang
membawa manusia ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat melalui ilmu dan
ibadah. Karena pendidikan Islam membawa manusia untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat, hal yang harus diperhatikan adalah nilai-nilai Islam tentang
manusia, hakikat dan sifat-sifatnya, misi dan tujuan hidupnya didunia dan
akhirat nanti, serta hak dan kewajibannya sebagai individu dan anggota
masyarakat. Semua ini dapat kita jumpai didalam Al-Qur’an dan Hadis.3
Dari sudut etimologi, pengertian pendidikan Islam diwakili oleh istilah
ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah. Ta’lim berasal dari kata dasar ‘allama yang
biasanya diterjemahkan dengan “pengajaran”. Kata al-ta’dib secara etimologi
diterjemahkan dengan perjamuan makan atau pendidikan sopan santun.4
Adapun tarbiyah berasal dari kata robba sebagaimana digunakan dalam Al-
Qur’an. Sekalipun konotasi kata tarbiyah lebih luas karena mengandung arti
memelihara, membesarkan, mendidik, serta sekaligus mengandung makna
mengajar (‘allama) dan menanamkan akhlak karimah (ta’dib).
Dalam berbagai literatur, terdapat berbagai macam pengertian pendidikan
Islam, yaitu sebagai berikut:
a. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan
manusia untuk hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah
air, tegap jasmani nya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur
dengan rapi, perasaannya halus, profesional dalam bekerja dan manis
tutur sapanya.
b. Menurut Syekh Muhammad Naquib Al-Attas, pendidikan adalah proses
penanaman sesuatu kedalam diri manusia dengan mengacu pada
metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan mengacu pula pada
manusia sebagai penerima proses dan kandungan pendidikan.

3
Hasan Basri, Op. Cit, hal. 16
4
Jusuf Amir Faisal, Reorientasi Pendidikan Islam (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), hal.
94

4
c. Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam5
d. Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak
didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari
segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat didalam
tatanan wujud dan keberadaan.6
e. Pendidikan Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
f. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk
individu menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut
ukuran Allah, dan isi pendidikannya mewujudkan tujuan ajaran Allah.
g. Menurut Hasan Langgulung yang dikutip oleh Djamaluddin,
pendidikan Islam adalah pendidikan yang memiliki empat macam
fungsi, yaitu: (a) memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara
keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi
kelanjutan hidup masyarakat dan peradaban, (b) mendidik anak agar
beramal didunia untuk memetik hasilnya di akhirat, (c) menyiapkan
generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam
masyarakat pada masa yang akan datang.
h. Mukhtar Bukhari yang dikutip oleh Halim Soebahar mengatakan,
pendidikan Islam adalah segenap kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau suatu lembaga untuk menanamkan nilai-nilai Islam
dalam diri sejumlah siswa, dan keseluruhan lembaga pendidikan yang
mendasarkannya program pendidikan atau pandangan dan nilai-nilai
Islam. Pendidikan Islam adalah jenis pendidikan yang pendirian dan
penyelenggaraannya didorong oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk

5
Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), hal. 23
6
Kemas Badaruddin, Filsafat Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal.
36

5
mengejewantahkan nilai-nilai Islam, baik yang tercermin dalam nama
lembaga maupun kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan.
Hakikat pendidikan Islam pada dasarnya adalah upaya sadar maupun tidak
sadar dalam rangka mencerdaskan peserta didik menjadi manusia yang
menyadari akan hakikat penciptaannya sebagai makhluk Allah yang memiliki
tugas kekhalifahan, tugas rahmatan li al-‘alamin, tugas pengembangan
potensi manusia menuju kesempurnaan (al-insan al-kamil), berakhlak mulia
terhadap diri sendiri, pada orang lain, kepada makhluk lain dan kepada Sang
Pencipta. Upaya sadar adalah upaya yang dilakukan pendidik kepada peserta
didik. Pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran horizontal dalam
lembaga pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah. Upaya tidak sadar
adalah proses pengajaran secara vertikal dari Dzat Yang Maha Tinggi yang
mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.7
2. Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam
Tugas pendidikan Islam senantiasa berkesinambungan (kontinu) dan tanpa
batas. Hal ini karena hakikat pendidikan Islam merupakan proses tanpa akhir
sejalan dengan konsensus universal yang ditetapkan oleh Allah SWT. dan
rasul-Nya. Pendidikan yang terus menerus dikenal dengan istilah min al-
mahdi ila al-lahd (dari buaian sampai liang lahad) atau life long education
dalam istilah lain (pendidikan sepanjang hayat dikandung badan). Demikian
juga tugas yang diberikan pada lembaga pendidikan Islam bersifat dinamis,
progresif, dan inovatif dengan mengikuti kebutuhan peserta didik dalam arti
luas.8 Maka dari itu, menurut Ali Maksum, untuk menelaah tugas pendidikan
Islam dapat dilihat dari tiga pendekatan: Pertama, pendidikan sebagai
pengembangan potensi. Manusia mempunyai sejumlah potensi, sedangkan
pendidikan merupakan proses untuk menumbuhkan potensi-potensi tersebut.
Kedua, pewarisan budaya. Hal ini karena budaya akan mati bila nilainya dan
normanya tidak berfungsi dan belum sempat diwariskan pada generasi

7
Samsul Nizar & Zainal Efendi Hasibuan, Filsafat Pendidikan Islam: Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal (Jakarta: Kencana, 2020), hal. 22
8
Ismail Suardi Wekke & Mat Busri, Kepemimpinan Transformatif Pendidikan Islam:
Gontor, Kemordenan, dan Pembelajaran Bahasa (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), hal. 33

6
berikutnya. Ketiga, interaksi antara potensi dan budaya. Manusi mempunyai
potensi dasar yang melengkapi manusia untuk tegaknya peradaban dan
kebudayaan Islam.9
Dengan demikian juga, dikatakan bahwa tugas pendidikan Islam ini
sebagai realisasi dari pengertian tarbiyah al-tabligh (penyampaian atau
transformasi kebudayaan). Tugas pendidikan ini selanjutnya adalah
mewariskan nilai-nilai budaya islami. Hal ini karena kebudayaan Islam akan
mati bila nilai-nilai dan norma-norma tidak berfungsi dan belum sempat
diwariskan pada generasi berikutnya.
Sedangkan fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas
yang dapat memungkinkan tugas-tugas pendidikan Islam tersebut tercapai
dan berjalan dengan lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan
tujuan yang bersifat struktur dan institusional.
Menurut Al-Rasyidin dan Syamsul Nizar, secara umum tugas pendidikan
Islam adalah untuk membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik dari tahap ketahap kehidupannya, sampai titik
kemampuan optimal. Fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan fasilitas
yang dapat memungkinkan tugas pendidikan Islam berjalan dengan lancar.10
Semakin luas wawasan masyarakat manusia terhadap dirinya dan alam
sekitarnya, semakin banyak hal yang ingindiketahuinya. Lewat pendidikan
lah kecendrungan (fitrah) ingin tahu (curiosity) itu kemudian dilayani dan
dibimbing, sehingga muncul berbagai ilmu pengetahuan baru yang
sebelumnya masih tersembunyi. Dengan demikian, sesungguhnya pendidikan
berfungsi sebagai kunci pembuka jalan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan berbagai keterampilan. Tanpa pendidikan sangat mustahil
semua itu akan terjadi dan terwujud.11

9
Ali Maksum & Luluk Yunan Ruhendi, Paradigma Pendidikan Universal di Era Modern
dan Post-Modern: Mencari Visi Baru Atas Realitas Baru Pendidikan Kita (Yogyakarta: Ircisod,
2004), hal. 272-273
10
Al-Rasyidin & Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005),
hal. 32
11
Mizanul Akrom, Pendidikan Islam Kritis, Pluralis dan Kontekstual (Bali: CV Mudilan
Group, 2019), hal. 32

7
Berdasarkan penjelasan diatas, maka tugas dan fungsi pendidikan Islam,
yaitu:
a. Mengembangkan wawasan yang tepat dan benar mengenai jat diri
manusia, alam sekitarnya dan mengenai kebesaran ilahi, sehingga
tumbuh kemampuan membaca fenomena alam dalam kehidupan, dan
memahami hukum-hukum yang terkandung didalamnya. Dengan
kemampuan ini, sehingga akan menumbuhkan kreatifitas dan
produktivitas sebagai implementasi dan identifikasi diri pada Sang
Pencipta
b. Membebaskan manusia dari segala anasir yang dapat merendahkan
martabat (fitrah) manusia, baik yang datang dalam maupun dari luar
dirinya
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk memajukan kehidupan, baik
individu maupun sosial. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
menurut sinyal yang diberikan Al-Qur’an, hendaknya dimulai dengan
memahami fenomena alam dan kehidupan dengan pendekatan empirik,
sehingga mengetahui hukum-hukumnya (sunnatullah).12
3. Dasar Pendidikan Islam
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Sedangkah fungsi dasar
adalah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus
sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu. Setiap negara mempunyai dasar
pendidikannya sendiri. Ia merupakan cerminan falsafah hidup suatu bangsa.
Berdasarkan kepada dasar itulah, maka pendidikan suatu bangsa disusun.
Karenanya, sistem pendidikan setiap bangsa itu berbeda satu sama lain,
karena setiap negara memiliki falsafah hidup yang berbeda-beda.13
Menurut Abuddin Nata, yang dimaksud dengan dasar pendidikan adalah
pandangan hidup yang melandasi seluruh aktivitas pendidikan. Dasar
pendidikan menyangkut masalah ideal dan fundamental, maka diperlukan
landasan pandangan hidup yang kokoh dan komprehensif serta tidak mudah
12
Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentris (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), hal. 28
13
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), hal. 121

8
berubah, karena diyakini memiliki kebenaran yang telah teruji oleh sejarah.
Apabila nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang dijadikan landasan
pendidikan itu bersifat relatif dan temporal, maka pendidikan akan mudah
terombang ambing oleh kepentingan dan tuntutan sesaat yang bersifat teknis
dan pragmatis.14
Agar pendidikan dapat melaksanakan fungsinya sebagai agen of culture
dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri, maka perlu acuan pokok yang
mendasarinya. Karena pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari
kehidupan manusia, yang secara kodrati adalah insan pedagogik, maka acuan
yang menjadi dasar bagi pendidikan adalah nilai yang tertinggi dari
pandangan hidup suatu masyarakat dimana pendidikan itu dilaksanakan.15
Secara eksplisit, sumber tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Al-Qur’an
Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat
dipahami dari ayat Al-Qur’an itu sendiri.
Bila ditinjau dari proses turunnya yang berangsur-angsur dan sesuai
dengan berbagai peristiwa yang melatarbelakangi turunnya, merupakan
proses pendidikan yang ditunjukkan Allah kepada manusia. Dengan
proses tersebut memberikan nuansa baru bagi manusia untuk
dilaksanakan proses pendidikan secara terencana dan
berkesinambungan, layaknya proses turunnya Al-Qur’an disesuaikan
dengan perkembangan zaman dan tingkat kemampuan peserta didiknya.
b. Hadis (Al-Sunnah)
Secara sederhana, hadis merupakan jalan atau cara yang pernah
dicontohkan Nabi SAW dalam perjalanan kehidupannya melaksanakan
dakwah Islam.

14
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005), hal. 59
15
Deded Saiful Ridhwan, Konsep Dasar Pendidikan Islam (Sebuah Analisis Metode
Qur’ani Dalam Mendidik Manusia) (Depok: PT Grafindo Persada, 2020), hal. 18

9
c. Ijtihad
Meletakkan ijtihad sebagai sumber dasar pendidikan Islam, karena
pendidikan merupakan sarana utama untuk membangun pranata
kehidupan sosial dan kebudayaan manusia.
4. Tujuan Pendidikan Islam
Setiap proses yang dilakukan dalam pendidikan harus dilakukan secara
sadar dan memiliki tujuan. Tujuan pendidikan secara umum adalah
mewujudkan perubahan positif, yang diharapkan ada pada peserta didik
setelah menjalani proses pendidikan, baik pada perubahan tingkah laku
individu, kehidupan pribadinya maupun pada kehidupan masyarakat dan alam
sekitarnya dimana subjek didik menjalani kehidupan.16
Pendidikan Islam bertujuan membentuk pribadi Muslim seutuhnya,
mengembangkan seluruh potensi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah,
menumbuhkan hubungan yang harmonis setiap pribadi manusia dengan
Allah, manusia dan alam semesta.17
Tujuan pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak supaya kelak
mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga
tercipta kebahagiaan di dunia dan akhirat.18
Dari berbagai penjelasan tentang tujuan dari pendidikan Islam tersebut,
dapat dipahami secara sederhana bahwa tujuan pendidikan Islam
sesungguhnya adalah menginginkan terbentuknya pribadi yang memiliki
struktur jiwa yang seimbang, yang tidak hanya menekankan pengembangan
akal, melainkan juga pengembangan spiritual. Kemudian dalam kaitannya
dengan proses dalam pendidikan Islam, dapat dipahami sebagai upaya atau
proses pencarian, pembentukan, pengembangan sikap dan prilaku untuk
mencari, mengembangkan, memelihara, serta menggunakan ilmu dan
perangkat teknologi atau keterampilan demi kepentingan manusia sesuai

16
Mizanul Akrom, Op. Cit, hal. 34
17
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat (Jakarta: Kencana,
2014), hal. 15
18
Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran (Jakarta: Hidakarya Agung,
1990), hal. 10

10
dengan ajaran Islam. Karenanya, tujuan dari pendidikan Islam adalah proses
pelestarian dan penyempurnaan kultur Islam yang selalu berkembang dalam
proses transformasi budaya yang berkesinambungan diatas ketetapan wahyu
yang merupakan nilai universal.
Memang, tujuan pendidikan Islam harus selaras dengan tujuan
diciptakannya manusia oleh Allah, yaitu menjadi hamba Allah (‘abdullah)
dengan kepribadian muttaqien yang diperintahkan oleh Allah, karena hamba
yang paling mulia disisi Allah adalah hamba yang paling bertakwa.19 Takwa
disini adalah sesuatu yang harus menjadi kepribadian kita yang dipandang
berderajat tinggi dan mulia menurut ukuran Allah. Sedangkan pengertian dari
takwa itu sendiri adalah melaksanakan atau menjalankan apa yang
diperintahkan Allah dan menjauhi segala yang di larang-Nya. Kemudian, jika
tujuan pendidikan Islam itu adalah sebagai ibadah maka istilah ibadah harus
diartikan secara luas, yakni menyangkut amal dunia dan amal akhirat, karena
amal dunia yang diniati ibadah juga menyangkut efeknya di akhirat kelak.20
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa
tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya peserta didik menjadi hamba
Allah (‘abdullah) yang bertakwa dan bertanggungjawab dalam melaksanakan
pekerjaan, baik duniawi dan sekaligus untuk amal ukhrawi.

19
Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 113
20
Ibid, hal. 113-115

11
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pendidikan Islam adalah suatu pendidikan yang melatih perasaan orang
yang terdidik dengan beragam cara sehingga sikap hidup, tindakan,
keputusan, dan pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka
sangat dipengaruhi oleh nilai spiritual dan menyadari nilai etis Islam.
Hakikat pendidikan Islam pada dasarnya adalah upaya sadar maupun
tidak sadar dalam rangka mencerdaskan peserta didik menjadi manusia yang
menyadari akan hakikat penciptaannya sebagai makhluk Allah yang memiliki
tugas kekhalifahan, tugas rahmatan li al-‘alamin, tugas pengembangan
potensi manusia menuju kesempurnaan (al-insan al-kamil), berakhlak mulia
terhadap diri sendiri, pada orang lain, kepada makhluk lain dan kepada Sang
Pencipta.
Pendidikan Islam mempunyai tugas yakni mewariskan budaya-budaya
islami. Selain tugas, Pendidikan Islam juga memiliki fungsi yakni
menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas-tugas
pendidikan Islam tersebut tercapai dan berjalan dengan lancar.
Dasar dari Pendidikan Islam meliputi Al-Qur’an, Hadis (Al-Sunnah), dan
Ijtihad. Pendidikan Islam bertujuan agar terbentuknya peserta didik menjadi
hamba Allah (‘abdullah) yang bertakwa dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pekerjaan, baik duniawi dan sekaligus untuk amal ukhrawi.
2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak,yang tentunya dapat dipertanggung
jawabnkan.Untuk itu kami sangat membutuhkan kritikan dan saran dari para
pembaca yang bersifat membangun untuk baik kedepannya lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam: Paradigma Humanisme Teosentri.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Ahmadi, Abu & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2003

Akrom, Mizanul. Pendidikan Islam Kritis, Pluralis dan Kontekstual. Bali: CV


Mudilan Group, 2019

Al-Rasyidin & Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press,
2005

Badaruddin, Kemas. Filsafat Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


2007
Basri, Hasan. Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2012
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat. Jakarta:
Kencana, 2014
Faisal, Jusuf Amir. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani Press,
1995

Maksum, Ali & Luluk Yunan Ruhendi. Paradigma Pendidikan Universal di Era
Modern dan Post-Modern: Mencari Visi Baru Atas Realitas Baru
Pendidikan Kita. Yogyakarta: Ircisod, 2004

Marimba, Ahmad D. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif, 1989

Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005

Nizar, Samsul & Zainal Efendi Hasibuan, Filsafat Pendidikan Islam: Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal. Jakarta: Kencana, 2020

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002

Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2011

13
Ridhwan, Deded Saiful. Konsep Dasar Pendidikan Islam (Sebuah Analisis
Metode Qur’ani Dalam Mendidik Manusia). Depok: PT Grafindo Persada,
2020

Wekke, Ismail Suardi & Mat Busri, Kepemimpinan Transformatif Pendidikan


Islam: Gontor, Kemordenan, dan Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2016

Yunus, Mahmud. Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Hidakarya


Agung, 1990

14

Anda mungkin juga menyukai