Bab 2
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi tua akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan
masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
(Kellicker, 2016).
Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 tahun 1998
tentang kesehatan dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang
meninggal dunia.
1. Perubahan fisik
a) Sistem indera
atas 60 tahun.
b) Sistem integumen
spot.
c) Sistem muskuloskeletal
d) Sistem kardiovaskuler
jaringan ikat.
e) Sistem respirasi
berkurang.
g) Sistem perkemihan
h) Sistem saraf
2. Perubahan kognitif
motivasi.
3. Perubahan mental
4. Perubahan spiritual
bertindak sehari-hari.
5. Perubahan psikososial
berikut:
a) Tipe Kepribadian Konstruktif (Constuction personality),
sindrome, apa lagi jika pasa masa lansia tidak diisi dengan
morat-marit.
lansia diantaranya:
a) Masalah ekonomi
b) Masalah sosial
d) Masalah psikososial
trauma psikis.
2.2.1 Definisi
prostat.
tahun menjadi lebih dari 90% pada laki-laki berusia lebih dari 80
tahun.
2.2.2 Anatomi Fisiologi
Kelenjar prostat yang terbagi atas beberapa zona, antara lain zona
2014).
berikut :
1. Stadium I
2. Stadium II
150 cc. Ada rasa tidak enak saat BAK atau disuria dan menjadi
nocturia.
3. Stadium III
4. Stadium IV
2.2.4 Etiologi
2.2.5 Patofisiologi
Gejala klinis yang timbul terbagi atas dua jenis yaitu gejala
2.2.6 Pathway
1. Gejala obtruksi :
a. Miksi terputus
keluar
2. Gejala Iritasi
2.2.8 Terapi
b. Pertolongan pertama :
kateter gagal
c. Operasi depenitif :
urologi
BPH lebih berat atau lebih mudah terjadi retensi urine akut,
biasanya < 15 cc
2.2.1 Pengkajian
a) Identitas Diri
b) Riwayat keluarga
c) Riwayat pekerjaan
e) Riwayat rekreasi
tahun yang lalu dan keluhan yang masih dirasakan hingga saat
ini. Riwayat penggunaan dan pemakaian obat, siapa yang
f) Pemeriksaan fisik
pada mata.
dan swabach.
jantung).
maupun patologis.
(D.0143)
2.2.3 Rencana Asuhan Keperawatan
Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
d.d Mengeluh nyeri, Tampak meringis, Setelah di lakukan tindakan keperawatan Tindakan
Bersikap protektif (mis. waspada, posisi selama 3x24 jam di harapkan Tingkat Observasi
menghindar nyeri), Gelisah,Frekuensi nadi nyeri menurun dengan kriteria kasil : Identifikasi lokasi, karakteristik,
meningkat, Sulit tidur (D.0077). 1. Keluhan nyeri menurun durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
kualitas hidup
analgetik
Terapeutik
meredakan nyeri
Edukasi
pemicu nyeri
mandiri
secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis
Kolaborasi
perlu
Risiko Jatuh d.d Usia ≥ 65 tahun (pada Tingkat Jatuh (L.14138) Pencegahan Jatuh (I.14540)
dewasa) atau ≤ 2 tahun (pada anak), Setelah di lakukan tindakan keperawatan Tindakan
Riwayat jatuh, Anggota gerak bawah selama 3x24 jam di harapkan Tingkat Observasi
prostesis (buatan), Penggunaan alat bantu jatuh menurun dengan kriteria kasil : Identifikasi faktor risiko jatuh (mis.
berjalan, Penurunan tingkat kesadaran, 1. Jatuh dari tempat tidur menurun usia >65 tahun, penurunan tingkat
Perubahan fungsi kognitif, Lingkungan 2. Jatuh saat berdiri menurun kesadaran, defisit kognitif, hipotensi
tidak aman (mis. licin, gelap, lingkungan, 3. Jatuh saat duduk menurun ortostatik,gangguan keseimbangan,
asing), Kekuatan otot menurun, Gangguan 4. Jatuh saat berjalan menurun gangguan penglihatan, neurpati)
pendengaran, Gangguan keseimbangan, 5. Jatuh saat di kamar mandi menurun Identifikasi risiko jatuh setidaknya
Gangguan penglihatan (mis. glaukoma, sekali setiap shif atau sesuai dengan
katarak, ablasio retina, neuritis optikus) kebijakan institusi
perlu
sebaliknya
Terapeutik
keluarga
Edukasi
berpindah
komunikasi.
1) Independent Implementations
lain-lain.
2) Interdependen/collaborative Implementations
3) Dependent Implementations
Cynthia M, 2010).
evaluasi sumatif