PROPOSAL KERJA PRAKTIk
PROPOSAL KERJA PRAKTIk
PROPOSAL KERJA PRAKTIk
Disusun Oleh :
Reynaldi Chrisone Silitonga 118230089
Sappang Simamora 118230101
Disusun Oleh :
Reynaldi Chrisone Silitonga 118230089
Sappang Simamora 118230101
Menyetujui,
Agung Mahadi Putra Perdana, S.Si, M.Sc Aulia Try Atmojo, S.Kel,M.T
NIP. 1998 0303 2019 03 1 014 NIP.1994 0801 2020 1 247
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
diterapkan dalam suatu kajian ilmu dan teknologi dalam lingkup geomatika. Kerja
praktik ini juga diharapkan dapat menambah wawasan dan juga pengalaman
mahasiswa, sehingga memiliki kemampuan, keteknikan yang lebih terarah serta
mempunyai gambaran terhadap aplikasi ilmu keteknikan di dunia kerja dalam
beberapa hal seperti membuat suatu perencanaan, perhitungan teknis, mencari
solusi dalam permasalahan teknik, memahami pengoperasian maupun
mengembangkan teknologi dalam lingkungan ilmu geomatika. Untuk
mempersiapkan tenaga Teknik Geomatika yang berwawasan seperti diatas, maka
sangat diperlukan kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dengan kalangan
praktisi, instansi dan bidang-bidang usaha terkait. Hal ini dapat diwujudkan melalui
kesempatan untuk melaksanakan kegiatan kerja praktik di instansi yang memiliki
kajian ilmu geodesi itu sendiri. Kegiatan Kerja Praktik diharapkan dapat menjadi
sarana memperluas pengetahuan dan pemahaman mengenai disiplin ilmu dan
penerapannya, serta memberikan gambaran umum mengenai kondisi yang terdapat
pada dunia kerja.
Maka dari itu, kami berkeinginan melaksanakan Kerja Praktik di Kantor
Pertanahan Kota Semarang karena dinilai sangat tepat dalam melaksanakan kerja
praktik sebagai pengaplikasian disiplin ilmu Teknik Geomatika dan memiliki
kapabilitas dalam mengembangkan pengetahuan mahasiswa Teknik Geomatika
dalam segi profesionalitas dan disiplin kerja terkusus dalam bidang pendaftaran
tanah.
Pendaftaran tanah mempunyai arti penting dan mempunyai manfaat dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dewasa ini tanah bagi masyarakat
mempunyai makna yang multi dimensi, yaitu: ekonomi, sosiokultural, sosiorelegi,
hukum, politik, pertahanan, keamanan, dan kedaulatan suatu Negara. Multi dimensi
pemaknaan tanah mengakibatkan dalam penyelenggaraan urusan pertanahan
menjadi kompleks dan merupakan masalah lintas sektoral, serta dari sudut pandang
hak individual, kepemilikan tanah merupakan komponen dari hak asasi manusia
(Guntur, 2014).
Kepemilikan tanah dibuktikan dengan adanya sertifikat tanah atau tanda
bukti hak, yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Agraria dan tata ruang/
Badan Pertanahan Nasional yang diberikan kepada pemilik tanah.Sertifikat hak atas
2
tanah adalah bukti kepemilikan orang atas tanah, sekaligus formalisasi penggunaan
dan pemanfaatan tanah yang bersangkutan. Sertifikat hak atas tanah bermaterikan
data yuridis dan data fisik yang didokumentasikan kedalam warkah tanah
(Gunanegara, 2017).
Penerbitan sertipikat diperlukan suatu proses yang melibatkan pihak
pemohon,para pemilik tanah yang bersebelahan, pamong desa maupun pihak
instansi yang terkait seperti Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Berdasarkan hal
ini Kantor Pertanahan berfungsi untuk keperluan pendaftarannya. Para pihak yang
terkait dalam sertifikasi tanah berfungsi sebagai media untuk memperoleh
penjelasan mengenai surat-surat, yang dijadikan sebagai alas hak permohonan
penerbitan sertifikat. Penjelasan baik lisan maupun tertulis dari pihak terkait
memiliki peluang untuk terjadinya pemalsuan. Masalah tanah yang sering terjadi di
masyarakat karena belum ditaatinya ketentuan hukum yang berlaku, seperti masih
banyaknya penguasaan tanah tanpa mempunyai sertifikat tanah atau tanda bukti hak
yang sah, memperoleh tanah tersebut dengan cara diluar hukum atau dibawah
tangan, yang seharusnya dilakukan dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(PPAT).
Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata ruang/ Badan Pertanahan
Nasional bergerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan ini, dengan cara
mengeluarkan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Program
ini di tetapkan oleh Presiden melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia No.2
tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh
Wilayah Republik Indonesia ( Inpres Percepatan PTSL). Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang
dilakukan secara serentak bagi semua obyek pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan.Namun persoalan yang
membuat Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota merasakan dilema dalam
pelaksanaan program PTSL, dengan target-target yang sangat tinggi dalam program
PTSL dan dengan minimnya sumber daya manusia yang menjadi faktor utama
timbulnya masalah-masalah lain dalam program PTSL.
3
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksaan kerja praktik di Kantor Pertanahan
Kota Semarang adalah sebagai berikut :
1) Memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Teknik geomatika, Jurusan
Teknologi Infrastruktur dan kewilayahan, Institut Teknologi Sumatera.
2) Sebagai sarana mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh selama menjalani pendidikan di bangku perkuliahan.
3) Indikasi upaya Mahasiswa untuk menambah Keterampilan dan meningkatkan
Kemampuan di lapangan kerja secara langsung.
4) Menjalin hubungan baik antara Institut Teknologi Sumatera dengan Kantor
Pertanahan Kota Semarang.
5) Mempelajari dan memahami pelaksanaan tugas pokok dari Kantor
Pertanahan Kota Semarang.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktik tersebut adalah :
1) Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai referensi bagi Perguruan Tinggi Khususnya akan isu isu
perkembangan teknologi, khusnya dibidang Geomatika yang dibutuhkan bagi
beberapa mahasiswa yang mengambil fokus dibidang itu dan tentunya tenaga
pengajar sebagai informasi yang penting dalam pembelajaran.
2) Bagi Instansi
Instansi dapat menimbang hal apa saja yang harus dilakukan / dievaluasi
terkait Kerja Praktik ini dilihat dari berbagai aspek mengenai Kerja Praktik
dan tentunya peran mahasiswa yang sudah dapat dilakukan untuk negeri ini
yang dapat membantu instansi tersebut
3) Bagi Mahasiswa
a) Membuka wawasan dan pikiran mahasiswa untuk mendapat pengetahuan
melalui aktivitas praktik langsung.
b) Meningkatkan pengetahuan, pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
yang berkaitan dengan bidang Geomatika terkait pertanahan.
c) Memenuhi persyaratan untuk dapat lulus matakuliah Kerja Praktik.
4
d) Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami gambaran tentang kondisi
nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu
yang telah didapatkan dalam aktivitas pemetaan darat maupun laut.
Jika topik tersebut tidak sesuai dengan kegiatan pihak Instansi pada waktu
kerja praktik, mahasiswa bersedia melakukan kegiatan lapangan lainnya yang
sesuai dengan keilmuan geomatika.
5
Alamat : Way Hui, Bandar Lampung
No. Telepon : 0822 7323 7880
Email : sappang.118230101@student.itera.ac.id
Bidang Kajian : Geodesi dan Survey Pemetaan
Keterangan : Bidang kajian dapat disesuaikan dengan bidang kajian yang tersedia
di Kantor Pertanahan Kota Semarang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil, dituangkan
dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi. Melalui sebuah
peta kita akan mudah dalam melakukan pengamatan terhadap permukaan bumi
yang luas, terutama dalam hal waktu dan biaya (Mizwar, 2012). Peta secara
sederhana diterjemahkan sebagai gambar wilayah dimana informasi diletakkan
dalam bentuk simbol-simbol. Sebagai media informasi, peta dimanfaatkan untuk
membantu pengambilan keputusan. Peta yang akan dibuat merupakan sarana untuk
membantu proses diskusi pemahaman kondisi wilayah. Dengan demikian, peta
bukan sekedar merupakan hasil dari diskusi tetapi lebih dari bagian dari proses
diskusi (Mizwar, 2012).
7
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Batas wilayah desa yang dinyatakan dalam bentuk peta desa
ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota. Undang-Undang tersebut pada Pasal
17 mengamanatkan bahwa Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang
pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan perubahan status desa menjadi
kelurahan atau kelurahan menjadi desa diundangkan setelah mendapat nomor
registrasi dari Gubernur dan kode Desa dari Menteri disertai Lampiran Peta Batas
Wilayah Desa. (PERKA BIG No.3 Tahun 2016). Desa atau kelurahan dipandang
sebagai titik awal pemberdayaan potensidaerah, penyelesaian masalah dalam
masyarakat, dan komunitas terkecil yang harus diperhatikan kesejahteraannya. Hal
tersebut didukung pula oleh munculnya media sosial berbasiskan desa atau
kelurahan, seperti blogger, website hingga peraturan (Sadarviana, 2014).
8
2.4 PTSL (Pendaftaran Dan Pemetaan Bidang Tanah Sistematis Lengkap)
Pendaftaran dan pemetaan bidang tanah sistematis lengkap (PTSL)
desa/kelurahan atau nama lain setingkat tersebut ditetapkan menjadi lokasi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Dalam menetapkan lokasi sebaiknya
mempertimbangkan ketersediaan Peta Dasar untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan pekerjaan. Selain itu, agar dapat dicapai pemetaan desa lengkap, maka
dalam penetapan lokasi wajib memperhatikan seluruh bidang 13 tanah dalam satuan
wilayah desa/kelurahan atau sebutan lain yang setingkat tersebut dapat diukur dan
dipetakan secara lengkap (Harsono, 2015).
9
BAB III
METODOLOGI
Pelaksanaan kegiatan kerja praktik disajikan dari tabel timeline kerja praktik berikut
10
Mangunsarkoro No.23, Karangkidul Kecamatan Semarang Tengah, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Waktu dari pelaksanaan kerja praktik akan dilakukan
dalam waktu 1 (satu) bulan, yang akan dimulai dengan waktu yang menyesuaikan
dengan Instansi maupun dengan kegiatan kalender akademik Kampus Institut
Teknologi Sumatera.
11
BAB IV
PENUTUP
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjukNya
kepada kita semua.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terimakasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Syam'ani. (2016). Tutorial Aplikasi SIG Dasar: Membangun Basis Data Spasial
Menggunakan ArcGis10.3 . Banjarmasin: Lambung Mangkurat University
Press.
13
LAMPIRAN
Curriculum vitae
1. Reynaldi Chrisone Silitonga
14
2. Sappang Simamora
15
Transkip Nilai
1.Reynaldi Chrisone Silitonga
16
2.Sappang Simamora
17