KAK AMDAL Suplesi Baro Raya Ok
KAK AMDAL Suplesi Baro Raya Ok
KAK AMDAL Suplesi Baro Raya Ok
1. LATAR BELAKANG
Daerah Irigasi Baro Raya merupakan daerah irigasi Kewenangan Pusat yang
berada di dalam Wilayah Sungai (WS) Aceh-Meuredu. Daerah Irigasi Baro Raya
arealnya terletak di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
Sumber air utama untuk mengairi Daerah Irigasi ini adalah Krueng Baro dan
Bendungan Rukoh. Dengan kondisi DAS yang memanjang dari puncak Bukit
Pepangiran, Bukit Resah Kecamatan Titeu Kabupaten Aceh Pidie sampai
bermuara di selat Malaka Kota Sigli Kabupaten Pidie . Luas catchment area dari
Krueng Baro adalah 486,220 Km2 dengan panjang sungai utama 95,178 Km.
Kondisi daerah aliran sungai (DAS) saat ini sebagian besar berupa hutan tropis,
vegetasi rumput, semak belukar, dan kebun campuran.
1
Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Wilayah Sungai Sumatera-I melalui Pejabat
Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program BWS Sumatera-I akan melaksakan
pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Jaringan D.I Baro Raya Suplesi
Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie pada Tahun Anggaran 2022. Atas hal itu
Pemrakarsa membutuhkan lembaga penyedia jasa yang mempunyai registrasi
kompetensi lembaga penyedia jasa penyusun dokumen AMDAL .
2. MAKSUD, TUJUAN
2.1. Maksud dari Kegiatan
- Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan pada tahap perencanaan rinci
dari rencana kegiatan pembangunan rencana kegiatan Penyusunan AMDAL
Pembangunan Jaringan D.I Baro Raya Suplesi Bendungan Rukoh di Kabupaten
Pidie.
- Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul dan cara-cara
pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya kegiatan
- Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.
- Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari kegiatan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan
3. SASARAN
3.1 Sasaran Kegiatan
- Merumuskan saran dan tindak lanjut upaya penanganan dampak penting
yang dijabarkan dalam dokumen kerja yang berupa Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang
operasional.
- Tersedianya dokumen untuk dijadikan persyaratan pembangunan D.I Baro
Raya Suplesi Bendungan Rukoh di Kabupaten PIdie.
.
2
4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan terletak di Kab. Pidie yang berjarak 126 km Kota Banda Aceh
Provinsi Aceh yang di tempuh melalui jalan darat dengan waktu tempuh 3 Jam
perjalanan. Untuk jelasnya lokasi proyek yang dimaksud terdapat pada Gambar
terlampir (Peta Lokasi).
5. SUMBER DANA
Sumber dana berasal dari DIPA APBN Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai
Sumatera - I melalui Kegiatan Perencanaan dan Program Tahun Anggaran 2022.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN.
3
7. DATA DASAR
8. STANDAR TEKNIS
4
g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 4 Tahun 2021 Tentang
Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup;
i. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 24 Tahun 2009 tentang Panduan
Penilaian Dokumen AMDAL;
j. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 2010 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai AMDAL;
k. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Kebisingan;
l. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan RKL dan RPL.
m. Keputusan Kepala BAPEDAL No. KEP-056 tahun 1994 tentang Pedoman mengenai
Ukuran Dampak Penting;
n. Peraturan Daerah (PERDA) No. 4 tahun 1994 tentang Pengelolaan Baku Mutu Air di
Provinsi Daerah Istimewa Aceh;
o. Keputusan Gubernur KDH Istimewa Aceh No. 8 tentang Pengelolaan Baku Mutu Air
di Daerah Istimewa Aceh.
p. Perpres No. 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden
No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
No. 10 tahun 2021 tentang Pedoman sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
r. Peraturan Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
s. Kepmen PUPR No. 897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi minimal tenaga
kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi.
t. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
18/SE/M/2021 Tahun 2021 tentang Pedoman Operasional Tertib Penyelenggara
Persiapan Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
Lingkup kegiatan pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Jaringan D.I Baro Raya
Suplesi Bendungan Rukoh di Kabupaten PIdie adalah sebagai berikut :
1. Persiapan administrasi kantor dan lapangan;
2. Koordinasi, diskusi dengan pihak institusi/instansi/lembaga terkait;
3. Inventarisasi lapangan yang berkaitan dengan studi AMDAL;
4. Pengumuman;
5
5. Sosialisasi/Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM);
6. Analisis dan Telaah Komponen Lingkungan;
7. Menyusun Lingkup, Wilayah dan Batas Studi AMDAL;
8. Melakukan pengumpulan data;
9. Penyusunan Laporan AMDAL;
10. Melakukan Diskusi/Pembahasan/Seminar Hasil Kerja.
6
- Tugas, tanggungjawab dan wewenang yaitu uraian tugas,
tanggung jawab dan wewenang masing-masing kedudukan yang
ada dalam struktur organisasi ;
- Bagan alir pelaksanaan kegiatan yaitu menguraikan urutan proses
kegiatan dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan
akhir kegiatan, termasuk kegiatan verifikasi, validasi, monitoring,
evaluasi, inspeksi dan pengujian (sesuai keperluannya);
- Jadwal pelaksanaan kegiatan yaitu menguraikan tahapan
pelaksanaan sesuai dengan perencanaan waktu, termasuk
perencanaan bobot pekerjaan;
- Jadwal Peralatan yaitu menguraikan perencanaan penggunaan
peralatan yang diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan;
- Jadwal Material yaitu menguraikan perencanaan penggunaan
bahan/material yang diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan;
- Jadwal Personil yaitu menguraikan perencanaan personil, tenaga
ahli dan staff pendukung dalam setiap kegiatan sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan;
- Jadwal Arus Kas yaitu menguraikan perencanaan penerimaan dan
pengeluaran Kas (keuangan) sesuai dengan nilai kontrak;
- Rencana terhadap metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi,
inspeksi dan pengujian yang diperlukan beserta kriteria
penerimaannya.
7
11.1.3 Melakukan inventarisasi lapangan yang berkaitan dengan studi
AMDAL
A. Survey Pendahuluan
Survei pendahuluan ini merupakan tahap awal pelaksanaan
pekerjaan dan juga untuk orientasi/pengenalan lapangan,
pengambilan data-data visual dan data sekunder awal yang
digunakan dalam pengecekan kondisi lokasi. Dalam tahap ini juga
diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul
nantinya selama pelaksanaan survei teknis, sehingga tim survei
teknis nantinya akan dapat melakukan persiapan yang lebih baik
secara teknis. Selain itu juga untuk melakukan pendekatan pada
instansi terkait sehingga dapat dicapai koordinasi yang optimal.
Persiapan dalam survei pendahuluan adalah; mengumpulkan dan
menganalisa beberapa dokumen serta referensi, pengumpulan
data sebanyak mungkin juga dilakukan dengan :
Menghubungi instansi-instansi terkait di Daerah maupun di
Pusat sehubungan dengan Penyusunan AMDAL Pembangunan
Jaringan D.I Baro Raya Suplesi Bendungan Rukoh di Kabupaten
Pidie dan/atau kegiatan yang berada di dalam wilayah lokasi
pekerjaan.
Inventarisasi serta mengidentifikasi kondisi Pembangunan
Jaringan D.I Baro Raya Suplesi Bendungan Rukoh di Kabupaten
Pidie dan permasalahan yang ada di lokasi pekerjaan serta
melakukan penilaian aktifitas serta tingkat kerusakan maupun
dampak permasalahan yang telah serta yang mungkin dapat
8
terjadi dilokasi Pembangunan Jaringan D.I Baro Raya Suplesi
Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie.
Menyiapkan laporan Pendahuluan.
11.1.4 Pengumuman
Penyedia jasa diharuskan melaksanakan pengumuman informasi
rencana lokasi kegiatan kepada masyarakat dalam bentuk
pengumuman di media massa untuk memperoleh berbagai masukan,
saran dan sanggahan dari masyarakat yang terkena dampak,
masyarakat pemerhati lingkungan, tokoh masyarakat dan pemerintah
setempat.
b. Tahap Konstruksi
Komponen kegiatan pada tahap konstruksi yang diprakirakan
akan menimbulkan dampak penting terhadap komponen
lingkungan antara lain:
- Pembersihan lahan
- Mobilisasi alat berat
- Mobilisasi tenaga kerja
- Pembuatan jalan Acces Road
- Pembangunan base camp dan gudang
- Pembangunan bangunan Jaringan Irigasi dan bangunan -
bangunan pelengkapnya.
- Dan sebagainya.
2. Fisiografi
- Topografi
- Formasi/struktur geologi
- Jenis tanah dan batuan
- Sifat fisik dan kimia tanah
10
3. Hidrologi
- Karakteristik fisik sungai, danau atau mata air
- Kuantitas (Volume dan debit) air
- Kualitas air, meliputi aspek fisis (temperatur, residu
terlarut, residu tersuspensi), kimiawi (pH, BOD, COD,DO,
Total fosfat sebagai P, NO3 sebagai N, NH3-N, arsen,
kobalt, barium, boron, salinity, kadmium, khorm, tembaga,
besi, timbal, mangan, air raksa, seng, khlorida, fluorida,
Nitrit sebagai N, sulfat, khlorin bebas, belerang sebagai
H2S, detergen) dan biologis (Fecal Coliform dan Total
Coliform)
- Pola pemakaian air
b. KomponenLingkungan Biologi
Komponen lingkungan biologi yang ditelaah adalah sebagai
berikut:
1. Flora
- Tipe vegetasi, sebaran dan luasnya
- Jenis vegetasi dan ekosistem yang dilindungan undang-
undang
- Jenis vegetasi yang unik atau spesifikasi dan habitatnya
- yang dimaksud dalam komponen flora ini adalah flora
darat dan perairan (aquatik).
2. Fauna
- Jenis satwa/biota, kelimpahan dan habitatnya
- Jenis satwa yang dilindungi undang-undang dan
habitatnya
- Jenis satwa yang unik/spesifik di lokasi kegiatan dan
populasinya
- yang dimaksud dalam komponen fauna ini adalah biota
darat dan biota perairan.
11
flora dan fauna yang ditetapkan atau daerah ekologi penting
lainnya yang membutuhkan pelestarian berdasarkan hukum
yang berlaku, yang kemudian dikaji dalam hubungannya
dengan keberadaan proyek.
3. Budaya
12
- Kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar lokasi kegiatan
yang meliputi pola hidup, proses sosial, pranata sosial,
adat istiadat dan kebudayaan.
- Sejarah dan warisan budaya (situs-situs dan peninggalan
bersejarah)
- Sikap dan persepsi masyarakat yang meliputi pendapat,
keinginan dan harapan masyarakat terhadap proyek.
- Dan sebagainya
4. KesehatanMasyarakat
- Kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat di
wilayah studi
- Pemanfaatan air yang berhubungan dengan sanitasi dan
kesehatan
- Potensi dan pola penyakit (prevalensi) di wilayah studi
- Jumlah dan jenis fasilitas kesehatan, termasuk tenaga
paramedis yang ada
- Dan sebagainya
5. Isu-isu Pokok
Isu-isu pokok yang dapat ditimbulkan antara lain adalah
sebagai berikut:
- Terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha selama
masa konstruksi
- Penurunan kualitas udara dan kebisingan selama masa
konstruksi
- Peningkatan pendapatan masyarakat dan perekonomian
regional setelah konstruksi selesai .
b. Tahap Konstruksi
13
Dampak penting yang potensial timbul akibat kegiatan-
kegiatan pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut:
- Penurunan kualitas udara
- Meningkatnya kebisingan
- Penurunan kualitas air
- Terganggunya kuantitas air
- Meningkatnya erosi tanah
- Terganggunya flora-fauna darat dan aquatik
- Terbukanya kesempatan kerja dan berusaha
- Peningkatan ekonomi regional
- Perubahan struktur ekonomi masyarakat
- Peningkatan pendapatan masyarakat
- Kecemburuan sosial
- Gangguan interaksi sosial
- Gangguan kamtibmas
- Kerusakan fasilitas umum (jalan)
- dan sebagainya
b. Batas Kegiatan
Batas kegiatan adalah ruang dimana suatu rencana kegiatan akan
melakukan kegiatan pra-konstruksi, konstruksi operasi dan pasca
operasi. Dalam hal ini batas proyek bagi rencana Pembangunan
adalah daerah yang menjadi kawasan tapak kegiatan yang meliputi
daerah rencana bangunan utama dan seluruh jaringannya, lokasi base
camp dan bengkel kerja serta lokasi quarry.
c. Batas Sosial
14
Batas sosial adalah ruang tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah
mapan, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar
akibat rencana kegiatan.
Dalam pekerjaan AMDAL ini batas sosial meliputi daerah-daerah
dimana terdapat pemukiman atau perkampungan penduduk yang
terdapat di sekitar tapak proyek.
d. Batas Ekologis
Batas ekologis pada kegiatan proyek ini meliputi daerah penyebaran
dampak pada sistem ekologi lingkungan yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh kegiatan. Dalam pekerjaan AMDAL ini system
ekologi lingkungan yang menjadi batas ekologis adalah ekologi
daerah Aliran Sungai (DAS), serta daerah pengambilan quarry.
e. Batas Administratif
Batas administratif ditentukan oleh ruang dimana masyarakat dapat
melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan
peraturan administrasi pemerintahan yang berlaku.
Batas wilayah pekerjaan AMDAL merupakan resultante dari batas
proyek, batas spesi, batas ekologis dan batas administratif di atas,
dengan memperhatikan kemampuan sumber daya, dana dan waktu
yang dapat dialokasikan. Batas wilayah studi tersebut harus
digambarkan pada peta dengan skala yang memadai.
15
Pengumpulan data primer komponen lingkungan biologi
dilakukan dengan cara pengamatan dan perhitungan pada
komponen flora: uji petik dan pengamatan pada komponen
daerah ekologi penting dan konservasi; serta pengambilan sampel,
analisis laboratorium dan wawancara kepada penduduk.
Komponen Lingkungan Sosial
Pengamatan langsung dan wawancara dengan menggunakan
kuesioner berstruktur adalah cara pengambilan data primer untuk
mengumpulkan data komponen sosial di wilayah studi. Data sosial
ekonomi dan sosial budaya penduduk yang akan terkena rencana
proyek dikumpulkan dengan cara wawancara (interview), dengan
jumlah responden yang akan diambil sebagai sample sekurang-
kurangnya adalah sebanyak 10 % dari jumlah keluarga yang
tinggal di sekitar tapak proyek. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive random sampling. Wawancara mendalam (deep
interview) dilakukan terhadap beberapa nara sumber yang terdiri
dari unsur tokoh formal dan pimpinan non formal dari masyarakat
setempat. Teknik pengambilan data dengan metode participatory
juga dapat dilakukan untuk memperkuat temuan dari hasil
wawancara serta melibatkan partisipasi masyarakat di dalam
perencanaan proyek.
16
dan komponen lingkungan. Kemudian disusun dalam sebuah matriks
interaksi antara komponen kegiatan dan komponen lingkungan untuk
mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh komponen
kegiatan terhadap komponen lingkungan.
Dalam membuat matriks interaksi tersebut digunakan acuan Matriks
Identifikasi impak yang disusun oleh Komisi Pusat AMDAL
Departemen Pekerjaan Umum dan mengacu kepada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Prakiraan dampak dilakukan dengan maksud sebagai telaah terhadap
arah dan kecenderungan dampak penting yang diprakirakan akan
timbul. Metode formal an non-formal dapat digunakan didalam
memprakirakan besaran dampak. Metode formal dilakukan dengan
mengacu kepada beberapa peraturan dan ketetapan baik ditingkat
pusat maupun daerah yang menetapkan baku mutu lingkungan dan
atau memperbandingkan dengan hasil-hasil studi yang terdahulu.
Selain itu, penentuan saran dampak juga dilakukan dengan
mempergunakan perhitungan matematik, statistik maupun dengan
cara "professional judgement". Sedangkan untuk memprakirakan
tingkat kepentingan dampak, mengacu kepada Surat Keputusan
Kepala BAPEDAL Nomor 56 Tahun 1994.
17
11.1.9 Penyusunan Laporan AMDAL
Penyedia jasa diwajibkan menyusun laporan pekerjaan sesuai dengan
hasil survey lapangan dan analisis. Penyedia Jasa juga harus
menyusun Laporan Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL).Semua hasil laporan diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Sumatera – I Provinsi Aceh, jumlah masing-masing
laporan yang harus diserahkan sesuai dengan daftar laporan dan
produk terlampir.
12 Pengawasan Pekerjaan
Direksi akan mengadakan pengawasan rutin terhadap mutu, arah serta
jalannya penyelidikan, pengukuran dan perencanaan agar dapat
memperoleh hasil-hasil yang memuaskan. Pengawasan meliputi kegiatan-
kegiatan :
18
Pengawasan program kerja
Pengecekan alat yang dipakai
Pengecekan personil yang ditugaskan
Daftar/absensi personil
Surat-surat perjanjian, dsb
Pengawasan pelaksanaan dilapangan
Pengawasan hasil kerja
14 Sub Kontrak
Konsultan tidak diperkenankan mengsubkontrakkan pekerjaan seluruhnya
atau sebagian dari pekerjaan kepada pihak ketiga, kecuali atas persetujuan
tertulis dari pihak Direksi Pekerjaan, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen
Perencanaan dan Program Balai Wilayah Sungai Sumatera - I.
15 KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah produk berupa
laporan atau dokumen yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
a. Peralatan;
Peralatan yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan harus dipelihara oleh penyedia jasa bila ada;
b. Material;
Material kantor yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang
dapat digunakan harus dipelihara oleh penyedia jasa bila ada;
c. Personil;
Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan direksi dan pengawasuntuk
monitoring, memeriksa dan mengevaluasi hasil pekerjaan penyedia jasa
d. Fasilitas;
Fasilitas yang disediakan osleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan harus dipelihara oleh penyedia jasa bila ada;
20
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
a. Peralatan;
Peralatan disediakan oleh Penyedia Jasa yang akan digunakan dan harus diperlihatkan
dan dilakukan pemeriksaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen cq. Direksi Pekerjaan
dan/atau Pengawas Lapangan;
peralatan, fasilitas laboratorium dan bahan yang sesuai untuk mencapai ketelitian
dan standar yang telah ditentukan dalam standar Perencanaan Irigasi yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SK. No.185/KPTS/A/1986)
dan atau SNI (04/IN/m/1991).
Penyedia jasa harus memberikan hasil yang berkualitas tinggi. Pekerjaan akan
diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis yang
telah ditetapkan. Penyedia jasa menanggung biaya pekerjaan
tambahan/pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak memenuhi
persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi.
Kantor : Sewa Kantor (1 unit)
Komunikasi : Internet/Telepon/Facsimile (8 bulan)
Peralatan kantor : Komputer untuk operator (1 unit) , Komputer untuk CAD (1 unit),
Printer A3 (1 unit), Printer A4(2 unit) dan Notebook (2 unit).
Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Ahli : Tiket Penerbangan (7 orang) 2 Trip (PP)
Sewa kendaraan : Kendaraan roda empat (1 unit) dan Kendaraan roda dua (2 unit).
b. Material;
Material Kantor disediakan oleh Penyedia Jasa yang akan digunakan dan harus
diperlihatkan dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Pejabat Pembuat
Komitmen cq. Direksi Pekerjaan dan/atau Pengawas Lapangan.
a. Semua barang dan peralatan yang mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja-pekerja untuk pelaksanakan pekerjaan
kontrak atas segala resiko yaitu kecelakaan, kerusakan-kerusakan, kehilangan,
serta resiko lain yang tidak dapat diduga; pihak ketiga sebagai akibat
kecelakan di tempat kerjanya,
b. Hal-hal lain yang ditentukan berkaitan dengan asuransi
c. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk
dalam nilai kontrak.
20 PERSONIL
Badan usaha wajib memiliki sertifikat kompetensi sebagai penyusun dokumen AMDAL
sesuai peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup nomor 7 tahun 2010 : Tim penyusun dokumen AMDAL paling
sedikit memiliki 3 (tiga) orang penyusun dokumen AMDAL yang telah memiliki
sertifikat kompetensi diantaranya 1 (satu) orang dengan kualifikasi sebagai
Ketua tim penyusun AMDAL (KTPA) dan 2 (dua) orang dengan kualifikasi
sebagai anggota tim penyusun AMDAL (ATPA).
24
5. Ahli Kimia Minimal Sarjana Teknik Memiliki berpengalaman 3
Kimia/MIPA Kimia sertifikasi dalam
Strata Satu (S1) lulusan kompetensi pelaksanaan
perguruan tinggi negeri penyusun analisis dibidang
ataupun perguruan dokumen Amdal Kimia sekurang-
tinggi swasta yang telah yang dikeluarkan kurangnya 5
diakreditasi. oleh Lembaga (lima) tahun
Sertifikasi setara ahli
Kompetensi muda, didukung
Penyusun Amdal referensi dari
yang ditunjuk pengguna jasa.
oleh menteri,
/atau yang
terbitkan leh
Lembaga
Sertifikasi Profesi.
dan/atau
memiliki keahlian
menganalisa data
iklim, mencakup
tipe iklim, suhu,
kelembaban
udara, curah
hujan dan angin.
Wajib memiliki
Sertifikasi
Kompetensi
Sebagai Ketua
Tim Penyusun
Dokumen Amdal
(KTPA) atau
sebagai Anggota
Tim Penyusun
Amdal (ATPA)
TENAGA PENUNJANG
1 Sekretaris/Bend Minimal Lulusan SMK Memiliki keahlian 8
ahara atau sederajat dalam bidang -
administrasi
perkantoran dan
manajerial
keuangan.
2 Operator Minimal Lulusan SMK Memiliki keahlian 8
Komputer atau sederajat komputer, -
menguasai
27
software MS-
Office, dan
software-
software lain
yang mendukung
pekerjaan.
3 Penjaga/Pemba Mampu menjaga 8
ntu Kantor - kebersihan dan -
kenyamanan
kantor.
29
budaya secara efektif dan efisien
- Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data
demografi (kependudukan), kegiatan sosial
budaya masyarakat di sekitar lokasi studi.
- Analisa dan evaluasi data yang berkaitan dengan
sosial budaya serta persepsi masyarakat disekitar
lokasi studi.
- Membuat langkah-langkah penyelesaian untuk
mengurangi dampak lingkungan khususnya
dibidang sosial budaya.
- Memprediksi dampak yang mungkin timbul terjadi
baik pra maupun pasca kontruksi.
- Menyusun Kerangka Acuan AMDAL, ANDAL, RKL
dan RPL.
- bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim
terhadap penyelesaian analisis sosial dan budaya.
4. Ahli Biologi - Mengumpulkan data komponen lingkungan
biologi
- Mengadakan pengamatan dan perhitungan pada
komponen flora dan fauna.
- Uji petik dan pengamatan pada komponen daerah
ekologi penting dan konservasi
- Serta pengambilan sampel, analisis laboratorium
dan wawancara kepada penduduk pada
komponen biota aquatik
- Menyusun Kerangka Acuan AMDAL, ANDAL, RKL
dan RPL.
- bertanggung jawab langsung kepada Ketua Tim
terhadap penyelesaian analisis Biologi.
31
5. Sosialisasi/Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM);
6. Analisis dan Telaah Komponen Lingkungan;
7. Menyusun Lingkup, Wilayah dan Batas Studi AMDAL;
8. Pengumpulan data;
9. Penyusunan Laporan AMDAL;
10. Melakukan Diskusi/Pembahasan/Seminar Hasil Kerja.
22 LAPORAN
Jenis laporan yang diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah
sebagai berikut:
2. Laporan Bulanan;
Pendahuluan, berupa uraian garis besar tentang pekerjaan;
KegiatanPenyedia Jasa pada bulan yang bersangkutan;
Rencana kegiatan dan target yang diinginkan;
Realisasi kegiatan dan pencapaian target, disertai kurva-S;
Metode/ prosedur kerja yang diterapkan;
Hambatan/ masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah;
Rencana kegiatan pada bulan yang akan datang;
Laporan ini diserahkan setiap bulan;
3. Laporan Pendahuluan
4. Laporan AMDAL, terdiri atas:
Draft Laporan
a. Kerangka Acuan Kerja - Andal
b. Laporan ANDAL
c. RKL dan RPL
d. Laporan Ringkas AMDAL
5. Laporan Akhir , terdiri atas:
a. Kerangka Acuan Kerja - Andal
b. Laporan Utama ANDAL
c. RKL dan RPL
32
d. Laporan Ringkas AMDAL (Executive Summary)
e. Dokumentasi/Album foto;
23 PERSYARATAN KERJASAMA
25 ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka Penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf
kegiatan perencanaan dan program.
Dalam pekerjaan ini Penyedia jasa akan mengadakan pelatihan singkat untuk
staff Perencanaan Program didalam mengakses program yang digunakan.
33
LAPORAN/PRODUK YANG HARUS DISERAHKAN
NO PRODUK Alb A4 LS
Mengetahui/Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Perencanaan dan Program
BWS Sumatera-I