Bab I
Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
suatu penyakit yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif.
(RISKESDAS 2018).
meskipun juga mungkin didapatkan pada beberapa keadaan yang lain. Saat ini
insidensi dan prevalensi diabetes melitus tipe-2 di berbagai penjuru dunia. Badan
diabetes melitus yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Pada buku
pedoman ini, hiperglikemia yang dibahas adalah yang terkait dengan diabetes melitus
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2035. Sedangkan International Diabetes
2
di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035.
penduduk Indonesia yang berusia diatas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan
mengacu pada pola pertambahan penduduk, maka diperkirakan pada tahun 2030 nanti
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh Departemen
untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Prevalensi terkecil terdapat di Propinsi
Papua sebesar 1,7%, dan terbesar di Propinsi Maluku Utara dan Kalimantan Barat
berkisar antara 4,0% di Propinsi Jambi sampai 21,8% di Propinsi Papua Barat dengan
diabetes melitus di masa mendatang akan menjadi beban yang sangat berat untuk
dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialis/subspesialis atau bahkan oleh semua
manusia dan berdampak pada peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar. Oleh
karenanya semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, seharusnya ikut serta
3
upaya pencegahan.
menjadi sangat penting. Kasus diabetes melitus sederhana tanpa penyulit dapat
dikelola dengan tuntas oleh dokter umum di pelayanan kesehatan primer. Penyandang
diabetes melitus dengan kadar glukosa darah yang sulit dikendalikan atau yang
kepada dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam
konsultan endokrin metabolik dan diabetes di tingkat pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi di rumah sakit rujukan. Pasien dapat dikirim kembali kepada dokter pelayanan
hidup. Pengelolaan penyakit ini memerlukan peran serta dokter, perawat, ahli gizi,
dan tenaga kesehatan lain. Pasien dan keluarga juga mempunyai peran yang penting,
dalam upaya penatalaksanaan diabetes melitus guna mencapai hasil yang lebih baik.
pemerhati diabetes melitus yang lain seperti PERSADIA, PEDI, dan yang lain
tentang penyakitnya dan meningkatkan peran aktif mereka untuk ikut serta dalam
bagi penyandang diabetes melitus guna mendapatkan hasil pengelolaan yang tepat
guna dan berhasil guna, serta dapat menekan angka kejadian penyulit diabetes
melitus. Penyempurnaan dan revisi standar pelayanan harus selalu dilakukan secara
berkala dan disesuaikan dengan kemajuan ilmu mutakhir yang berbasis bukti,
melitus.
a. Berapakah pasien diabetes melitus yang positif diabetes melitus tipe 2 pada
b. Penyakit diabetes melitus banyak dijumpai pada jenis kelamin pria atau wanita
e. Apakah ada penderita diabetes melitus yang berulang pada masa penelitian ini
berlangsung ?
Cimalaka.