LP Gea Kasus 3
LP Gea Kasus 3
LP Gea Kasus 3
Oleh :
P07120220089
42
2B/S. Tr Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus.
Gastroenteritis akut ditandai dengan diare, dan pada beberapa kasus, muntah-muntah
yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit. Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan seringkali
disertai peningkatan suhu tubuh. Gastroenteritis atau diare akut adalah kekerapan dan
keenceran BAB dimana frekuensinya lebih dari 3 kali perhari dan banyaknya lebih dari
200 – 250 gram. Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus
yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang
disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen. Gastroenteritis (diare akut)
adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan
pathogen parasitic. Diare adalah defekasi yang tidak normal baik frekuensi maupun
konsistensinya, frekuensi diare lebih dari 4 kali sehari.
c) Pola Gordon
d) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : klien lemah, gelisah,
lesu, kesadaran menurun.
2. Kepala : bentuk kepala, kulit kepala dan rambut
3. Mata : cekung, kering, sangat cekung
4. Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi
abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt, nafsu
makan menurun, mual muntah, minum normal atau
tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum
sedikit atau kelihatan bisa minum
5. Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat >
40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi
otot pernafasan)
6. Sistem kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/mnt
dan lemah, tensi menurun pada diare sedang
.
7. Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor
menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 0 c, akral
hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill
time memajang > 2 dt, kemerahan pada daerah
perianal.
8. Sistem perkemihan : urin produksi oliguria
sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi
berkurang dari sebelum sakit.
e) Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan tinja
3. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa
dalam darah astrup,bila memungkinkan dengan
menentukan PH keseimbangan analisa gas darah
atau astrup,bila memungkinkan.
4. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk
mengetahui pungsi ginjal.
5. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum (EGD)
untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara
kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare
kronik.
6. Pemeriksaan radiologis seperti sigmoidoskopi,
kolonoskopi dan lainnya biasanya tidak membantu
untuk evaluasi diare akut infeksi.
2. Diagnosis Keperawatan
a. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif d.d
volume urine menurun
b. Diare b.d inflamasi gastrointestinal d.d feses
lembek dan cair
c. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d
mengeluh nyeri
3. RENCANA KEPERAWATAN
https://id.scribd.com/document/464437403/LP-GASTROENTERITIS-AKUT
(diakses tanggal 30 april 2022)
https://id.scribd.com/document/380206839/Laporan-Pendahuluan-Gea
(diakses tanggal 29 april 2022)
http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/7776/3/BAB%20II%20Tinjauan%2
0Pustaka.pdf (diakses tanggal 30 april 2022)
https://repository.unair.ac.id/97673/3/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUA
N.pdf (diakses tanggal 01 mei 2022)
Tim Pokja SDKI DPP.(2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP.(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP.(2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Nama Pembimbing/CI Bangli, 03 Mei 2022
Nama Pembimbing/CT