Penerapan Metode Whole Brain Teaching Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X Sma Negeri 3 Pinrang
Penerapan Metode Whole Brain Teaching Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X Sma Negeri 3 Pinrang
Penerapan Metode Whole Brain Teaching Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X Sma Negeri 3 Pinrang
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Fisika pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
NURHANDAYANI
NIM: 20600115007
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul: “Penerapan Metode Whole Brain Teaching
terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika
Muhammad saw, serta para sahabatnya dan pengikutnya, yang telah menjadi teladan
bagi seluruh ummat manusia sehingga penulis insya Allah mampu meneladani ahlak
Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi syarat sebagai tugas akhir
maka penelitian skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu peneliti ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibunda dan
ayahanda tercinta Sukri dan Rusniah selaku orang tua yang tak henti-hentinya
memberikan semangat dan doanya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
v
1. Bapak Prof. Dr.Musafir Pababbari, M.Si selaku Rektor UIN Alauddin Makassar
beserta Wakil Rektor I, II, III dan IV atas segala fasilitas yang diberikan dalam
2. Bapak Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan beserta Wakil Dekan I, II dan III atas segala fasilitas yang diberikan
3. Bapak Dr. H. Muhammad Qaddafi, S.Si, M.Si dan Ibu Rafiqah, S.Si, M.Pd
selaku ketua jurusan dan sekretaris jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah
4. Bapak Drs. Ibrahim Nasbi, M.Th.I dan Bapak Ahmad Afif, S.Ag., M.Si. selaku
5. Bapak Yusuf Hidayat, M.Pd., dan Bapak Suhardiman, S.Pd., M.Pd. selaku
6. Ibu Andi Ferawati Jafar, S.Si., M.Pd. selaku penguji pada seminar proposal, Ibu
Dra. Hamsiah Djafar, M. Hum., dan Umi Kusyairy, S.Psi., M.A. selaku penguji I
dan II pada seminar hasil dan ujian munaqasyah, yang telah memberikan saran
7. Seluruh Staf pengajar dan karyawan yang berada dalam lingkungan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN alauddin makassar yang telah memberikan ilmu
yang sangat bermanfaat dan yang telah membantu kelancaran proses penulisan
skripsi ini.
vi
8. Kakak dan adik-adik penulis, yang selalu menyertai langkah penulis.
pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga dengan
10. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan dorongan, dukungan beserta
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan saran serta masukan dari pembaca
demi penyusunan skripsi dengan variabel yang serupa yang lebih baik lagi.
Hanya ucapan terima kasih yang penulis haturkan, semoga amal kebaikan
yang telah diberikan mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT dan harapan
Penulis
Nurhandayani.
NIM. 20600115007
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI .. ............................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL. ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR. ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................... xiii
ABSTRAK . ..................................................................................................... xiv
ABSTRACT . ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil Belajar....................................................................................... 10
B. Metode Whole Brain Teaching .......................................................... 23
C. Kerangka Pikir .................................................................................. 31
viii
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 67
B. Implikasi Penelitian ........................................................................... 68
LAMPIRAN ..................................................................................................... 71
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 : Data hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4 SMAN 3
PINRANG setelah diterapkan metode pembelajaran Whole
Brain Teaching…………………………………………… .52
x
Tabel 4.7 : Distribusi frekuensi kelas X MIA 2 SMAN 3 Pinrang
setelah peneliti mengajar………………………………… 54
Tabel 4.8 : Data hasil belajar pesetra didik kelas X MIA 2 SMAN 3
Pinrang setelah diajar oeleh peneliti………………..…….. 55
Tabel 4.10 : Analisis normalitas data hasil belajar peserta didik kelas
eksperimen sebelum dan setelah penerapan metode Whole
Brain Teaching …….…………………….………………58
Tabel 4.11 : Analisis normalitas data hasil belajar peserta didik kelas
kontrol sebelum dan setelah penerapan metode
Konvensional…….……………………………..…………59
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Histogram kategorisasi hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4
Gambar 4.2 Histogram kategorisasi hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4
Gambar 4.3 Histogram kategorisasi hasil belajar peserta didik kelas X MIA 2
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiii
ABSTRAK
Nama : Nurhandayani
NIM : 20600115007
Judul :” Penerapan Metode Whole Brain Teaching terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X SMA Negeri
3 Pinrang”
xiv
ABSTRACT
Name : Nurhandayani
NIM : 20600115007
Title :"Application of the Whole Brain Teaching Method in Improving
Student Learning Outcomes in Physics Subjects of Class X in 3 Pinrang
Senior High Schools"
The aim of this study is to determine that the whole brain teaching
learning method in improving student learning outcomes. Three study questions in
this study are (1) the physics learning outcomes of class X students of Senior high
school 3 Pinrang, who apply the Whole Brain Teaching method; (2) the physics
learning outcomes of class X students of Senior high school 3 Pinrang, who apply
the conventional methods; (3) the differences outcomes between Whole Brain
Teaching and Conventional method among class X students of Senior high school
3 Pinrang.
All students of class X MIA Senior high school 3 Pinrang counted as
population in this study, 153 students. Furthermore, by using purposive sampling
technique obtained a sample of two classes with the number of students as many
as 61 people. In addition, the descriptive and inferential statistical data was
applied.
Results showed that (1) Physics learning outcomes of students who
applied the Whole Brain Teaching method had a moderate learning outcome
category with mean 62.91; (2) Physics learning outcomes of students who applied
the conventional methods experienced mean 51,45 which means a low learning
outcome category; (3) The Whole Brain Teaching method as a case group resulted
62.91 that categorized as moderate value, while conventional methods had a low
result with an average value 51,45.
The implications expected of this study would be (1) Whole Brain
Teaching methods summarized as an effective method to be applied in physics
learning; (2) more varies researches need to be conducted in supporting the
similar result; and (3) future researchers expected that Whole Brain Teaching
method can be used as reference material and re-examine the new variables such
as the activeness of students, student interest and social skills of students, which
can provide further information about the effectiveness of the Whole Brain
Teaching method on several variables.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi semua individu
dan hampir seluruh individu atau personal pernah merasakan pendidikan dari dulu
hingga saat ini. Pendidikan dapat menjadikan individu yang menuntut ilmu
diangkat derajatnya oleh Allah swt sesuai dengan Firman-Nya dalam Al-Quran
(#θßs|¡øù$$sù ħÎ=≈yfyϑø9$# †Îû (#θßs¡¡x s? öΝä3s9 Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ) (#þθãΖtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ
öΝä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u tÏ%©!$# ª!$# Æìsùötƒ (#ρâ“à±Σ$$sù (#ρâ“à±Σ$# Ÿ≅ŠÏ% #sŒÎ)uρ ( öΝä3s9 ª!$# Ëx|¡ø tƒ
∩⊇⊇∪ ×Î7yz tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ ª!$#uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé& tÏ%©!$#uρ
Terjemahan:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.1
Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh anak didik yang
Pendidikan sangat penting dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri
1
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Hikmah. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.
2011,h. 543.
2
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2001), h.5.
1
2
mutu pembelajaran bagi peserta didik dengan efektif dan efisien guna mencapai
yaitu pendidik atau guru. Guru harus memahami tujuan pengajaran, cara
mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, memahami bahan pelajaran
menyenangkan.
menggunakan metode yang efektif dan efisien. Metode pembelajaran adalah ilmu
yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah
lingkungan yang terdiri dari guru dan peserta didik untuk saling berinteraksi
dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses dapat tercapai sesuai dengan
3
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta
Penjelasannya (Jakarta: Cemerlang, 2003), h. 3.
4
Oemar Hamalik,Proses Belajar Mengajar(Jakarta: PT Bumi Aksara,2004),h.116-117.
5
Ali Mudlofir dkk,Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,2016),h.105.
3
yaitu rana kognitif (rana perubahan pengetahuan), rana afektif (rana perubahan
didik dalam suatu proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan
belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu pembelajaran yang dapat
diterapkan oleh guru adalah pembelajaran aktif (active learning). Active learning
oleh anak didik, sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang
perhatian anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Salah satu
Brain Teaching.
dan efisien. Metode pembelajaran yang efektif dan efisien melibatkan guru yang
aktif melakukan ceramah dan peserta didik melakukan tutor terhadap teman
sebayanya. Adanya kegiatan peserta didik melakukan tutor terhadap temannya ini
didik lain dan mengemban tugas yang diberikan dengan tanggung jawab.6
Penelitian yang telah dilakukan oleh Akhmad Fauzul Albab bahwa strategi Whole
keterampilan sosial peserta didik pada mata pelajaran IPA Fisika di SMP. Peserta
didik dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan bereksperimen. Dalam
strategi ini, dituntut adanya interaksi yakni komunikasi serta kerjasama yang baik
6
Eko Nursulistiyo,Kajian Metode Power Teaching sebagai Alternatif Metode
PembelajaranSains di Kelas, Vol.1 No.1, 2014.h. 8.
4
antara guru dan peserta didik maupun peserta didik agar proses pembelajaran
menjadi efektif.7
Salah satu aspek yang menjadi tolak ukur dari metode pembelajaran adalah
hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar berkaitan dengan
dengan Ibu Rosita pada tanggal 11 Maret 2018, diperoleh bahwa ulangan harian
peserta didik berada pada kategori 65-85, kategori tersebut termasuk kategori
rendah, cukup dan baik. Rata-rata peserta didik hanya memperoleh nilai 65-75 dan
hanya beberapa peserta didik yang mendapat nilai 80-85. Dari hasil ulangan
tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar Fisika peserta didik SMAN 3
merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dan mampu
7
Ahmad Fauzul Albab dan Astutik S, Penerapan Pendekatan Accelerated Learning
DenganMetode Whole Brain Teaching Dalam Pembelajaran Fisika SMP”. Jurnal pembelajaran
fisika FKIP Universitas jember 1, Vol. 1, 2012, h. 1-5.
8
Wina Sanjaya, Media KomunikasiPenelitian (Jakarta: Prenada Media Group,2012),h.47.
9
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2009),h.22.
5
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Hipotesis
yakni hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel. Dan
hipotesis alternatif (Ha), yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar
variabel.11
10
Sumadi Suryabrata,Metodologi Penelitia (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2014),h.21.
11
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 (Jakarta: Bumi
Aksara,2013),h.47.
6
perbedaan hasil belajar Fisika peserta didik yang menerapkan metode Whole
Brain Teaching dan yang menerapkan metode Konvesional pada Peserta didik
SMAN 3 pinrang dan Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika peserta didik
yang menerapkan metode Whole Brain Teaching dan yang menerapkan metode
a. Tujuan Penelitian
Berdasar dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang akan dicapai
SMAN 3 Pinrang.
Pinrang.
b. Kegunaan Penelitian
1) Bagi peserta didik, sebagai alat yang dapat meningkatkan motivasi belajar
2) Bagi guru, sebagai bahan metode ajar untuk lebih membangun motivasi
Hasil belajar adalah kemampuan kognitf berupa skor atau nilai yang
dihasilkan peserta didik atau sesuatu yang dicapai peserta didik dalam proses
F. Kajian Pustaka
Brain Teaching terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Peserta didik Kelas X
dalam pembelajaran IPA fisika melalui penerapan strategi Whole Brain Teaching
di kelas VII SMPN 29 Pekanbaru, dari hasil penelitian diperoleh berdasarkan
peserta didik memiliki keterampilan sosial yang terus meningkat tiap pertemuan
demikian dapat disimpulkan dengan strategi Whole Brain Teaching dapat melatih
keterampilan sosial peserta didik kelas VII SMPN 29 Pekanbaru pada materi
peserta didik Melalui Pendekatan Whole Brain Teaching (WBT) Pada Materi
kategori rendah menjadi tinggi. (2) hasil belajar peserta didik meningkat dari
Brain Teaching terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 18
Palu, hasil penelitian pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung = 28,34 dan t tabel =
1,68. Ini berarti bahwa nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan H0. Dengan
Brain Teaching terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII di SMP Negeri
18 Palu”.14
Nuri Wulandari dkk meneliti hasil belajar kognitif IPA fisika peserta
didik dengan menerapkan strategi Whole Brain Teaching pada materi Wujud Zat
12
Ananda Putri dkk,Keterampilan Sosial Peserta didik Dalam Pembelajaran Ipa Fisika
Melalui Penerapan Strategi Whole Brain Teaching Di Kelas VII SMPN 29 Pekanbaru. Program
Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau, Pekanbaru. 2015.h. 2.
13
Khairunnisa,Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta didik
MelaluiPendekatan Whole Brain Teaching (WBT) pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia
Melalui Metode Eksperimen. Vol. 5,No. 1. 2014, h. 99-106.
14
Isnawati,Pengaruh Metode Pembelajaran Whole Brai Teaching Terhadap Hasil Belajar
IPA Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako(JPFT) 3, no
2. 2015, h. 25-27.
9
daya serap peserta didik setelah pembelajaran dengan penerapan strategi Whole
IPA”.15
harapan. Nilai rata-rata pretes yaitu 14,77 juga dapat digambarkan tidak
memenuhi harapan. Hal ini dapat disebabkan oleh fakta bahwa kompetensi belajar
adalah hal baru bagi mereka dan tidak tercakup dalam matematika 7. Tetapi
setelah menerapkan Whole Brain Teaching, skor posttest menunjukkan bahwa ada
15
Nuri Wulandari dkk,Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Melalui Penerapan Strategi
Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VII SMPN 29 Pekanbaru .
Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Riau 3, no. 1. 2016, h. 2.
16
Raisa D. Sontillano, Impact Of Whole Brain Teaching Based Instruction On Academic
Performance Of Grade 8 Students In Algebra: Compendium Of Wbt-Based Lesson Plans, PUPIL:
International Journal of Teaching, Education and Learning 2,no 2,2018, h.107.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Hasil Belajar
dinilai itu. Terdapat empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan-
bahan-metode dan alat serta penilaian. Tujuan sebagai arah dari proses belajar-
mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat
sampai kepada tujuan yang telah diterapkan. Metode dan alat adalah cara atau
teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya
atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah diterapkan itu
tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2009),h.22.
2
Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya(Jakarta:Rineka
Cipta,2003),h.2.
10
11
Terjemahan :
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relativ menetap. Dalam
tujuan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
maka pada akhirnya peserta didik tersebut mengalami perubahan sebagai akibat
dari pembelajaran yang dialaminya. Perubahan yang dialami peserta didik
tersebutlah yang disebut dengan hasil belajar. Perubahan yang terjadi dalam diri
3
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Hikmah. Bandung: CV Penerbit Diponegoro.
2011,h. 597.
4
.Asep Jihad dan Abdul Haris,Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi
Pressindo,2012) ,h.14
5
Purwanto,Statistika dalam Penelitian (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2011),h.44.
12
seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak
setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan pengertian dalam arti belajar.6
6
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta:Rineka
Cipta,2003),h.11.
7
Agus Suprijono,Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012), h.5-6.
13
setelah mengikuti proses belajar mengajar berupa pengetahuan awal hingga akhir
peserta didik.
yang menjadi titik pusat pengamatan dan penilaian. Pendidikan nasional mengacu
objek penilaian kedalam tiga domain yakni domai kognitif, domain afektif dan
domain psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.8
kognitif.9
Benyamin Bloom secara garis besar membagi objek penilaian menjadi tiga
ranah yaitu :
a. Ranah kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap merupakan konsep
psikologis yang kompleks, sikap berakar dalam perasaan. Anastasi
8
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pembelajaran (Makassar: Alauddin University Press,
2012), h. 19.
9
Elis Ratna Wulan dan Rusdiana, Evaluasi pembelajaran (Bandung:Pustaka Setia,2015),
h. 57.
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, h. 22.
14
atau tidak suka terhadap suatu objek. Birrent mendefinisikan sikap sebagai
kumpulan hasil evaluasi seseorang terhadap objek, orang atau masalah tertentu.
itu melalui dengan sikap seseorang kita dapat mengenal siapa orang itu
sebenarnya.11
oleh Krathwohl. Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima level yaitu
c. Ranah psikomotor
melalui keterampilan manipulasi, yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Ranah
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (1) gerakan
merupakan ranah yang paling banyak dinilai oleh pendidik karena mencakup
kemampuan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran.
11
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pembelajaran, h. 32.
12
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pembelajaran, h. 32.
13
Elis Ratna Wulan dan Rusdiana, Evaluasi pembelajaran , h. 58.
14
Nana Sudjana, Penilaian Hail Proses Belajar Mengajar ,h. 22.
15
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua,
a. Teknik Tes
Alat penilaian teknik tes, yaitu : (a) tes tertulis, merupakan tes atau soal
yang harus diselesaikan oleh peserta didik secara tertulis; (b) tes lisan, yang
merupakan sekumpulan tes atau soal atau tugas pernyataan yang diberikan kepada
peserta didik yang dilaksanakan dengan cara tanya jawab;dan (c) tes perbuatan,
merupakan tugas yang pada umumnya berupa kegiatan praktek atau melakukan
Bentuk penilaian berupa tes tertulis terdiri atas bentuk objektif dan
bentuk uraian. Bentuk objektif meliputi pilihan ganda, isian, benar salah,
15
Asep dan Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Persindo,2012), h. 67.
16
Elis Retnawati dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: CV Pustaka
Setia,2015), h. 121.
17
Asep Jihad dan Abdul Haris,Evaluasi Pembelajaran , h.68.
18
Asep Jihad dan Abdul Haris,Evaluasi Pembelajaran , h.68.
19
Baego Ishak dan Syamsudduha, Evaluasi Pendidikan (Makassar: Alauddin Press, 2010),
h. 53-55.
16
option. Satu diantara alternatif option itu merupakan jawaban yang benar,
Item-item dari tes model benar-salah adalah berupa pernyataan yang benar
dan sebagian lagi salah. Tugas peserta didik adalah memberi tanda silang (X) atau
melingkari huruf B, bila pernyataan tersebut dinilai benar, dan pada huruf S jika
Suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom yang paralel, dimana masing-
masing-masing statemen yang berada pada kolom sebelah kanan . statemen jodoh
harus lebih banyak dari statemen yang berada di sebelah kiri, sehingga tidak ada
Secara umum tes uraian (tes subjektif) adalah pertanyaan yang menuntut
bahasa sendiri.20
Menurut Elis Ratnawulan dan Rusdiana bentuk uraian dibedakan manjadi
Dalam uraian bebas, jawaban peserta didik tidak dibatasi, bergantung pada
pandangan peserta didik karena pertanyaannya bersifat umum. Kelemahan dari tes
20
Elis Retnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran , h. 121.
21
Elis Retnawulan dan Rusdiana,Evaluasi Pembelajaran , h. 121-122.
17
ini ialah guru sukar menilainya karena jawaban peserta didik bervariasi, sulit
sebagai penilai.
2) Uraian terbatas
3) Uraian berstruktur
pertama dengan soal dengan soal berikutnya, sehingga jawaban di soal pertama
diajukan biasanya dalam bentuk angka, tabel, grafik, gambar, bagan, ksaus,
b. Teknik Nontes
Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi dinilai dengan
cara non tes. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih
sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan
proses belajar.22
Menurut Sitti Mania teknik penilaian non tes adalah sebagai berikut :23
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja yang juga dikenal dengan istilah penilaian unjuk kerja
22
Elis Retnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, h. 123.
23
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pengajaran , h. 95-148.
18
2) Penilaian Proyek
waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan,
3) Penilaian Portofolio
pembelajar selama waktu tertentu yang dapat memberikan informasi bagi suatu
penilaian yang objektif, yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan pembelajar.
Hasil kerja tersebut menjadi ukuran tentang seberapa baik tugas yang dikerjakan
4) Penilaian Produk
peserta didik dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk
tersebut. Jadi dalam penilaian hasil kerja peserta didik terdapat dua tahapan
penilaian yaitu, (1) prosedur kerja peserta didik, (2) penilaian tentang kualitas
5) Penilaian Sikap
Secara umum, objek sikap perlu dinilai dalam proses pembelajaran sebagai
mata pelajaran adalah: (1) sikap terhadap materi pelajaran, (2) sikap terhadap guru
/ pengajar, dan (3) sikap terhadap proses pembelajaran.
6) Penilaian Diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
19
untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka dapat ditentukan dua kriteria
suatu proses yang merupakan interaksi dinamis sehingga peserta didik sebagai
kelas ?
6) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup
laboratorium belajar ?
24
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran , h.20-21.
20
segi hasil. Berikut adalah beberapa persoalan yang dapat dipertimbangkan dalam
menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang
1) Apakah hasil belajar yang diperoleh peserta didik dari proses pengajaran
2) Apakah hasil belajar yang dicapai peserta didik dari proses pengajaran
3) Apakah hasil belajar yang diperoleh peserta didik tahan lama diingat dan
dirinya?
Kriteria hasil belajar dapat ditinjau dari segi proses maupun hasil, dari segi
proses hasil belajar peserta didik diukur dengan melihat kemampuan peserta didik
dalam perose belajar mengajar, sedangkan apabila ditinjau dari segi hasil, maka
hasil belajar peserta didik diukur dengan menilai sejauh mana kemampuannya
setelah pembelajaran berlangsung.
a. Faktor-faktor pada pihak peserta didik meliputi: (1) Faktor Psikis yakni
25
W.S Winkel,Psikologi Pengajaran (Jakarta:Gratisindo,2004),h.19.
21
mencakup: motivasi belajar, sikap, perasaan, minat dan kondisi, dan akibat
keadaan sosiokultural. (2) Faktor fisik yaitu kondisi fisik yang meliputi:
b. Faktor-faktor luar peserta didik meliputi: (1) Faktor belajar sekolah mencakup:
politik, ekonomi, keadaan waktu dan tempat, keadaan musim, dan iklim.
adalah:26
Sifat atau karakteristik peserta didik adalah hal yang menentukan seberapa
menentukan pemilihan media apa yang akan digunakan dalam kelas. Apabila anak
anak verbal maka media pembelajarannya adalah cukup dengan kehadiran guru
dengan berceramah, karena anak dengan karakteristik verbalnya, mereka tertarik
diskusi.
26
Ali Mudlofir dkk,Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik(Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2016),h.240-242.
22
mereka, dengan kata lain hasil belajar yang diperoleh peserta didik tergantung
pada tugas yang diberikan guru kepada mereka. Hasil penelitian Dryden dan Vos
terhadap tugas yang diberikan guru kepada peserta didiknya adalah sebagai
berikut:
d. Tugas belajar dengan cara melihat dan mendengar akan menghasilkan 50%
3. Metode Pembelajaran
stimulus peserta didik dalam belajar, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
belajar peserta didik. Guru yang hanya menerapkan satu metode dalam setiap kali
hasil belajar yang tidak baik diperoleh peserta didik dalam belajarnya. Namun jika
berkaryawisata dan resitasi dalam setiap kali pertemuan maka akan dimungkinkan
adalah berasal dari peserta didik itu sendiri serta metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Faktor yang berasal dari peserta didik dapat berupa
monoton dan metode pembelajaran yang dapat mengurangi minat peserta didik
dalam proses belajar mengajar.
dengan cara mengenali prinsip belajar anak didik, yang dibagi menjadi tiga bagian
yaitu Visual, Verbal dan Body/ Kinestetic.27
27
Siti Mukrimah,53MetodeBelajar dan Pembelajaran.h.162.
24
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Tidak hanya guru saja yang aktif
melakukan ceramah akan tetapi peserta didik juga melakukan tutor terhadap
dari peserta didik lain dan mengemban tugas yang diberikan dengan tanggung
jawab.28
ataupun rumus yang disampaikan oleh guru. Konsep dasar pembelajaran ini yaitu
didik yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu visual, verbal dan body/kinestetik.
Seperti dijelaskan oleh salah satu penciptanya yaitu Chris Biffle bahwa metode
senang.29
Pembelajaran aktif Whole Brain Teaching guru berperan sebagai motivator
dan fasilitator yang membantu agar proses belajar bukan merupakan transfer
pengetahuan dari guru ke peserta didik melainkan suatu kegiatan yang
28
Ananda Putri dkk, Keterampilan Sosial Peserta didik Dalam Pembelajaran Ipa Fisika
Melalui Penerapan Strategi Whole Brain Teaching Di Kelas VII Smpn 29 Pekanbaru, Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Riau. 2015, h.3.
29
Isnawati,Pengaruh Metode Pembelajaran Whole Brain Teaching Terhadap Hasil
Belajar Ipa Peserta didik Kelas VIII Smp Negeri 18 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako 3, no
2, 2015, h.25.
25
sangat sederhana dan mudah dipahami yaitu class-yess, micro lecture, teach okey,
score board, hand and eyes, dan comprehensions cheks. Ciri khas dari metode
peserta didik selam proses belajar mengajar berlangsung, penilaian ini dituliskan
pada score board. Dan guru dapat memberikan sanksi sesuai kesepakatan diawal
30
NuriWulandari dkk,Hasil Belajar Kognitif Peserta didik Melalui Penerapan Strategi
Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran Ipa Fisika di Kelas VII SMPN 29 Pekanbaru, Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Riau 3, no.1, 2016, h.3.
31
Isnawati dkk,Pengaruh Metode Pembelajaran Whole Brain Teaching Terhadap Hasil
Belajar IPA Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Palu, Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT) 3, no. 2, 2015,h.27.
26
seluruh otak, dan prinsip-prinsip. Untuk membuat peserta didik dan terlibat dalam
guru berseru “Claaass!” dengan suara dan inotasi yang diubah dari waktu ke
waktu. Semua peserta didik akan peserta didik akan serempak merespon
dengan, “Yeeeeesss!” dengan nada dan inotasi meniru cara guru mengucap.
Kalau guru menggunakan suara robot maka peserta didik pun merespon
dengan suara robot. Suara anak kecil, respon juga suara anak kecil. Kalau
“Yes” diembat-embat dengan 3 tekanan, peserta didik pun melakukan hal yang
sama.
langkah atau rumus tidak lebih dari 30 detik atau setengah menit. Kalau
peserta didik harus bisa mengulang atau mengungkapkan kembali suatu rumus
atau kalimat yang baru saja disampaikan guru, maka beberapa detikpun jadilah
32
Ms. Preslee dkk; Whole Brain Teaching, IOSR Journal Of Humanities And Social
Science (IOSR-JHSS) 22, no. 6. 2017, h. 77.
33
Siti Mukrimah,53MetodeBelajar dan Pembelajaran.h.162-165.
27
“Okay!” dengan nada suara yang sama, disertai gerakan sama seperti yang
dilakukan guru.
peserta didik apakah respon peserta didik memuaskan guru, karena dilakukan
gambar wajah itu dipisahkan oleh garis lurus kebawah. Apabila respon peserta
e) Hands and eyes, perintah bermakna “tangan dan mata” ini ketika diucapkan
kembali bahan ajar yang baru saja dipelajari, guru perlu mengecek
34
Khairunnisa, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta didik Melalui
Pendekatan Whole Brain Teaching (WBT) Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Melalui
Metode Eksperimen, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains 5, No.1, April 2014, h. 99-106.
28
antar peserta didik ini dilakukan dengan dua cara, yaitu mengajar
tangan dipadukan dengan gerak bagian tubuh lainnya serta intonasi suara.
aktivitas anak yang tidak sesuai dengan pembelajaran pada saat guru
bicara. Ketika terjadi hal seperti itu, maka guru akan berseru “Hands
Deny!” dan akan dijawab dengan seruan yang sama. Ini adalah ajakan
untuk menaruh perhatian penuh pada guru dan apa yang diajarkan.
bahwa para peserta didik memahami seluruh materi yang diajarkan pada
sebagai berikut :
daya ingat peserta didik terhadap materi melalui aktivitas saling mengajar, peserta
didik dapat terampil mengerjakan soal karena banyaknya latihan yang diberikan,
35
Dina Tri dkk,Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter
Berdasarkan Whole Brain Teaching Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP,
Pancaran 2, No. 1, 2013,h.33.
30
Kelebihan dari metode Power teaching ini adalah perhatian dan fokus
peserta didik selalu tertuju kepada guru. Dengan peserta didik fokus dan perhatian
lebih optimal. Kelebihan lain dari metode ini adalah peserta didik mendapatkan
penguatan pada proses pengulangan konsep dan pada saat mengajarkannya kepada
teman sejawatnya.36
peserta didik terlihat ramai dan kurang serius ketika melakukan aktivitas saling
mengajar.37
penilaian secara transparan sehingga peserta didik lebih terdorong untuk belajar
dan guru melakukan penguatan berkali-kali sehingga peserta didik tidak lupa
penialaiannya.
adalah: korteks prefrontal, korteks visual, korteks motorik, sistem limbik, dan
amigdala, (c) mengandalkan sistem otak dan gerakan dalam belajar (3) pada
36
Eko Nursulistiyo,Kajian Metode Power Teaching sebagai Alternatif Metode
PembelajaranSains di Kelas, Vol.1 No.1 April 2014, h. 8.
37
Dina Tri dkk,Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter
Berdasarkan Whole Brain Teaching Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Kelas IX SMP,
,h.33.
31
model WBT ada instruksi dan gerakan cepat sebagai instruksi atau kode dari
C. Kerangka Pikir
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Whole Brain
Teaching. Tujuan dari penerapan metode ini adalah untuk melihat seberapa besar
hasil belajar fisika peserta didik. Metode Whole Brain Teaching adalah Metode
pembelajaran dengan cara mengenali prinsip belajar anak didik yang dibagi
menjadi tiga yaitu Visual, Verbal dan Kinestetik. Strategi inti dari metode ini
adalah bagaimana menarik perhatian audiens dalam hal ini adalah anak didik
sehingga mereka lebih terfokus pada materi yang diberikan guru. Dimana terdapat
(1) class “yes”,(2) classroom rules (aturan di dalam kelas), (3) teach “okey” (ajar
“oke”), (4) scoreboard (papan skor), (5) hands and eyes (tangan dan mata), dan
Salah satu tolak ukur dari penelitian ini adalah hasil belajar fisika peserta
rumusan tujuan pengajaran dan berapa baik mereka melakukannya sebagai hasil
belajar.
38
Baiq Sri Handayani dan A.D. Corebima, Model brain based learning (BBL) and whole
brain teaching (WBT) in learning, International Journal of Science and Applied Science:
Conference Series 1, no 2, 2017, h.159.
32
Maka akan tertera perbandingan hasil belajar fisika peserta didik sebelum dan
berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian ini. Kerangka berfikir
Pretes
Postest
Analisis
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
kontrol tidak dipilih secara random. Dengan desain ini baik kelompok
tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Model desain penelitian
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 O4
Keterangan:
Brain Teaching
1
Sugiyono. Metode Penelitian PendidikanPendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D
(Bandung: ALFABETA, 2015),h.208.
33
34
a. Populasi
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili)3.
Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 61 orang yaitu pada kelas X
MIA IV MIA II
28 33
yaitu respon dengan terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan
2
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: ALFABETA, 2015), h.61.
3
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, h.62.
35
peneliti sendiri. Misalnya, atas pertimbangan status sosial ekonomi dalam rangka
dan tes hasil belajar. Instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data-
atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pernyataan yang harus diberikan
Instrumen yang digunakan dalam tes untuk mengukur hasil belajar adalah
soal berupa pilihan ganda dan essay test. Essay test adalah sejenis tes kemajuan
belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-
kata.6
Sedangkan tes pilihan ganda menurut Suharsimi Arikunto yakni tes yang
terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang
belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih salah satu dari beberapa
4
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2016,
h. 152.
5
Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Intrumen Tes dan Non Tes(Yogyakarta: Mitra
Cendekkia, 2008),h.67.
6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Ke 2(Jakarta: Bumi Aksara,
2013),h.117.
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Ke 2,h.118.
36
b. Observasi
4. Instrumen Penelitian
Item multiple choice berupa suatu pertanyaan yang terdiri dari suatu
option. Satu diantara alternatif option itu merupakan jawaban yang benar,
Adapun tes pilihan ganda yang digunakan untuk pre-test berjumlah 20 soal
alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan
8
Elis Retnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: CV Pustaka
Setia,2015), h. 125.
9
Baego Ishak dan Syamsudduha, Evaluasi Pendidikan (Makassar: Alauddin Press, 2010),
h. 53.
10
Elis Retnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, h. 125.
11
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi
Pressindo,2012) ,h.69.
37
pembelajaran yang digunakan oleh guru sesuai dengan metode yang tercantum
pada RPP. Berikut merupakan contoh lembar observasi guru berdasarkan sintaks
kesesuaian antara aktifitas belajar peserta didik di ruang kelas dengan indikator
yang ingin dicapai pada metode tertentu, berikut merupakan contoh lembar
5. Analisis Data
berikut:
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
1) Rata-rata (x̅)
∑𝑥𝑖
x̅ = 𝑛
40
dengan :
x̅ : Skor rata-rata
𝑥𝑖 : Nilai ujian
𝑛 : Jumlah sampel12
dengan :
𝑥𝑖 : Nilai ujian
𝑥 : Nilai rata-rata
𝑛 : Jumlah sampel13
3) Varians (s2)
∑(xi − x̅)2
𝑠2 =
(n − 1)
dengan :
s2 : varians sampel
n : jumlah sampel14
a) Uji Normalitas
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung: ALFABETA,
2015),h.93.
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,h.93.
14
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, h.57.
41
digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov pada taraf α = 0,05,
Dengan:
D : Nilai D hitung
Kriteria pengujian:
b) Nilai sig. < 0,05; H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel
yakni hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variable. Dan
b) Uji Homogenitas
varians yang sama atau homogen. Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas
15
Purwanto,Statistika dalam Penelitian(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011),h.163-164.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2 , h.47.
42
sebagai berikut:17
2
𝑠𝑚𝑎𝑥
𝐹𝑚𝑎𝑥 = 2
𝑠𝑚𝑖𝑛
Dengan :
Kriteria pengujian adalah jika Fhitung< Ftabel pada taraf nyata dengan Ftabel di
c. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang diolah
yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis pada penelitian ini
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
Keterangan :
SMAN 3 pinrang.
17
Purwanto,Statistika dalam Penelitian , h.163-164.
43
SMAN 3 pinrang.
dk = N1 + N2 – 2
Pooled Varian :
𝑋̅1 − 𝑋̅2
𝑡=
(𝑛 − 1)𝑠12 + (𝑛2 − 1)𝑠22 1 1
√ 1 (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 2
Keterangan :
𝑡 = nilait hitung
18
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian , h.138.
44
a) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen (σ12 = σ22),maka
dapat digunakan rumus t-test baik untuk Separated Varian maupun Pooled
n2 – 2.
b) Bila n1 ≠ n2, varian homogen (σ12 = σ22) dapat digunakan t-test dengan Pooled
Varian, besarnya dk = n1 + n2 – 2.
c) Bila n1= n2, varian tidak homogen (σ12 = σ22) dapat digunakan rumus
d) Bila n1 ≠ n2 dan varian tidak homogen (σ12 = σ22). Untuk ini digunakan rumus
Separated Varian. Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga
5) Penarikan kesimpulan
6. Prosedur Penelitian
a. Tahap Persiapan
adalah :
akan dilakukan
19
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, h.138-139.
45
b. Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut :
1) Kelas Eksperimen
eksperimen adalah :
Teaching.
2) Kelas Kontrol
eksperimen adalah :
A. Hasil Penelitian
Peserta Didik dan Tes Hasil Belajar. Instrument tersebut divalidasi oleh Bapak
Drs. Muhammad Yusuf Hidayat, M.Pd., dan Bapak Suhardiman, S.Pd. M. Pd.
kompetensi dasar yang telah ditetapkan pada silabus. Hasil validasi dari
agreement diperoleh skor yaitu sebesar 0,93. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdapat dua jenis
yaitu lembar obesrvasi guru dan lembar observasi siswa, lembar observasi guru
yang terjadi pada siswa sesuai dengan keterlaksanaan metode yang digunakan
oleh peneliti, sehingga kedua lembar observasi ini menjadi tolak ukur
46
47
beberapa aspek yaitu aspek petunjuk, cakupan aktivitas guru atau siswa, dan aspek
bahasa serta penilaian umum. Berdasarkan nilai yang diberikan oleh 2 ahli, untuk
semua aspek tersebut rata-rata nilai yang diberikan validator untuk lembar
observasi guru adalah 3,56 dan lembar observasi siswa 3,7. Setelah dianalisis
mengukur hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif ( C1, C2, C3, C4 ) yang
digunakan pada dua kelas sebagai sampel penelitian instrument ini terdiri dari 20
butir soal berbentuk pilihan ganda, yang telah diperiksa oleh dua orang validator
yang dinyatakan telah valid dengan pemberian nilai pada ranah tiga dan empat.
yaitu uji kesepahaman antara dua orang pakar, jika kedua validator memberikan
skor tiga atau empat maka instrumen dinyatakan sangat valid. Berdasarkan nilai
yang telah diberikan dua orang validator untuk semua aspek, rata rata nilai yang
didapatkan adalah 3,65 dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes
hasil belajar fisika tersebut sudah valid dan dapat digunakan dalam mengukur
2. Analisis Deskriptif
a. Hasil analis deskriptif nilai hasil belajar sebelum diterapkan metode Whole
dilakukan pengambilan data hasil belajar peserta didik. Berikut adalah data
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X MIA 4
No Hasil Belajar Fi
1 50 2
2 55 3
3 57 1
4 60 1
5 65 1
6 67 2
7 70 3
8 73 6
9 75 2
10 77 1
11 80 3
12 85 1
13 90 1
14 100 1
Jumlah 28
pengolahan analisis deskriptif. Hasil analisis secara keseluruhan dapat dilihat pada
Tabel 4.2.Data hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4 SMAN 3 Pinrang
Parameter Nilai
Nilai Minimum 50
Rata-Rata 70.39
Varians 139.28
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dijelaskan bahwa nilai hasil belajar fisika
tertinggi yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 100,
sedangkan nilai minimum yang diperoleh peserta didik adalah 50. Nilai rata-rata
yang diperoleh yaitu 70,39 dengan standar deviasi 11,80. Dengan demikian
diperoleh varian sebesar 139,28 dan koefisien varians sebesar 16,76% koefisien
varians 16,76%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif, maka hasil
belajar fisika peserta didik SMAN 3 Pinrang pada kelas eksperimen (X MIA 4)
1 0- 34 0 0 Sangat Rendah
3 55 – 64 5 17,85 Sedang
4 65 – 84 18 64,29 Tinggi
Jumlah 28 100
peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori sedang yaitu 5 orang dengan
presentase 17,85%, sedangkan untuk peserta didik yang mendapatkan nilai dalam
kategori tinggi berjumlah 18 orang dengan presentase 64,71% dan peserta didik
presentase 10,71%. Data pada tabel 4.3. Kategorisasi skor hasil belajar peserta
didik dapat digambarkan dalam histogram kategorisasi pada gambar 4.1 berikut.
64,29
17,85 18
0 0 2 7,15 5
10,71
3
0- 34
35 -54
55 – 64
65 – 84
85-100
yang mendapatkan nilai yang sangat tinggi yaitu 3 orang dengan presentase
51
10,71% dan peserta didik yang mendapatkan nilai dalam rentang rendah terdapat
b. Hasil analisis Deskriptif hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4 SMAN 3
peserta didik diuji dengan menggunakan tes pilihan ganda. Setelah pengujian
diperoleh data hasil belajar fisika yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
Teaching.
No Nilai Fi
1 50 1
2 55 4
3 60 10
4 62.5 1
5 65 4
6 66.5 1
7 70 6
8 82.5 1
Jumlah 28
pengolahan analisis deskriptif. Hasil analisis secara keseluruhan dapat dilihat pada
tabel distribusi di bawah ini.
52
Tabel 4.5.Data hasil belajar peserta didik kelas X MIA 4 SMAN 3 Pinrang
Parameter Nilai
Nilai Minimum 50
Rata-Rata 62.91
Varians 45.09
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi yang
didapatkan peserta didik yaitu 82,5 yang berada pada kategori tinggi sedangkan
nilai minimum yang didapatkan peserta didik adalah 50 yang berada pada kategori
rendah. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 62,91, dengan standar deviasi 6,71 dan
varians sebesar 45,09. Koefisien varians yang diperoleh yaitu 10,67%, koefisien
rata yang dinyatakan dalam bentuk presentase, semakin kecil nilai koefisien
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis deskriptif, maka hasil
belajar fisika peserta didik SMAN 3 Pinrang pada kelas eksperimen (X MIA 4)
1 0- 34 0 0 Sangat
Rendah
3 55 – 64 15 53.57 Sedang
4 65 – 84 12 42.86 Tinggi
Jumlah 28 100
peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori sedang yaitu 15 orang
dengan presentase 53,57%, sedangkan untuk peserta didik yang mendapatkan nilai
dalam kategori tinggi berjumlah 12 orang dengan presentase 42,86% . Data pada
tabel 4.6 yaitu kategorisasi skor hasil belajar peserta didik dapat digambarkan
53,57
42,86
15 12
0 0 1 3,57 0 0
0- 34 35 -54 55 – 64 65 – 84 85-100
yang mendapatkan nilai dalam kategori tinggi yaitu 12 orang dengan presentase
42,86% dan peserta didik yang mendapatkan nilai dalam rentang rendah terdapat
Setelah peneliti mengajar pada kelas control maka peserta didik diuji
dengan menggunakan tes pilihan ganda dan diperoleh data hasil belajar yang
No Nilai Fi
1 20 1
2 25 1
3 30 1
4 35 3
5 40 3
6 45 3
7 50 2
8 55 5
9 58 1
10 60 7
11 65 4
12 70 1
13 80 1
Jumlah 33
55
Data pada tabel 4.7 diatas digunakan sebagai acuan dalam mengelolah
analisis deskriptif. Hasil analisis secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.8.Data hasil belajar pesetra didik kelas X MIA 2 SMAN 3 Pinrang
Parameter Nilai
Nilai Maksimum 80
Nilai Minimum 20
Rata-Rata 51,45
Varians 187.32
peserta didik setelah diajar oleh peneliti adalah 20. Nilai rata-rata yang didapatkan
sebesar 51,45 dengan standar deviasi 13,69 dan nilai varians yang didapatkan
yaitu 187,32. adapun nilai koefisien varians 20,60%, koefisien varians merupakan
dalam %, semakin kecil nilai koefisien varans maka semakin merata pula
didik kelas X MIA 2 SMAN 3 Pinrang pada kelas kontrol setelah peneliti
mengajar dapat dikategorisasikan degan hasil ang ditunjukkan pada tabel 4.9
berikut.
56
3 55 – 64 13 39,40 Sedang
4 65 – 84 6 18,18 Tinggi
Jumlah 33 100
adapun peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori rendah yaitu 11
39,40% dan peserta didik yang mendapatkan nilai dalam kategori tinggi berjumlah
6 orang dengan persentase 18,18%. Data pada tabel 4.9 yaitu kategorisasi skor
hasil belajar peserta didik dapat digambarkan dalam histogram kategorisasi pada
0- 34 35 -54 55 – 64 65 – 84 85 -100
mendapatkan nilai dalam rentang tinggi yaitu 65-84 sedangkan terdapat 3 peserta
didik yang mendapatkan nilai dalam rentang nilai sangat rendah yaitu 0-34.
Uji prasyarat penelitian dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu uji
1) Uji Normalitas
Hasil analisis uji normalitas untuk data hasil belajar fisika peserta didik
nilai Dhitung = -0,56447 dan Dtabel = 0,250 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika
Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal. Hasil analisis selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran C.1.1. Berikut adalah hasil analisis data norlamlitas pre-tes
kelas eksperimen :
58
Hasil analisis uji normalitas untuk data hasil belajar fisika peserta didik
nilai Dhitung = -0,53391dan Dtabel = 0,250 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika
dilihat pada lampiran C.1.2, hasil analisis pada SPSS dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.10 : Analisis normalitas data hasil belajar peserta didik kelas
eksperimen setelah menerapkan metode Whole Brain Teaching
Kolmogorov-
Shapiro-Wilk Ket
Smirnova
Statis
tic Sig Statistic Sig.
Post
Test X .165 .088 .931 .104 Normal
MIA 4
Pre
Test X .158 .125 .940 .159 Normal
MIAIV
b) Uji normalitas kelas kontrol
Hasil analisis uji normalitas untuk data hasil belajar fisika peserta didik
kelas kontrol setelah peneliti mengajar diperoleh nilai Dhitung = -1,09753dan Dtabel
C.2.1. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil analisis uji normalitas untuk data hasil belajar fisika peserta didik
kelas kontrol setelah peneliti mengajar diperoleh nilai Dhitung = -0,67447 dan
59
Dtabel= 0,231 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika Dhitung<Dtabel maka data
Hasil analisis dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11 : Analisis normalitas data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
pada taraf signifikan α =0,05, sehingga disimpulkan Fhitung< Ftabel. Hal tersebut
Data dikatakan homogen apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan tabel 4.18 dapat diihat bahwa nilai signifikan pada uji homogenitas
60
dengan menggunakan program SPSS yaitu 0,314 sehingga data tersebut dikatakan
pada taraf signifikan α =0,05, sehingga disimpulkan Fhitung> Ftabel. Hal tersebut
Tabel 4.15. Hasil analisis uji homogenitas data post-test kelas kontrol
Levene Statistic Sig. Ket
Data dikatakan homogen apabila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan tabel diatas dapat diihat bahwa nilai signifikan pada uji homogenitas
dengan menggunakan program SPSS yaitu 0,001 sehingga data tersebut dikatakan
hipotesis yang telah dipaparkan oleh peneliti, adapun uji hipotesis yang digunakan
pada penelitian ini adalah uji t-2 sampel independent karena pada penelitian ini
memiliki dua sampel yang berbeda dan tidak berhubungan, dimana kelas
Hasil analisis uji-t2 sampel diperoleh nilai thitung = 3,714 dan ttabel = 2,001
yang menerapkan metode Whole Brain Teaching dan yang menerapkan metode
61
Konvensional pada Peserta didik SMAN 3 Pinrang. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar fisika dengan menerapkan metode Whole Brain Teaching dapat
dikatakan efektif.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian yang diperoleh pada kelas X
MIA 4 yang merupakan sampel untuk kelas eksperimen dimana kelas ini akan
sedangkan sampel yang kedua adalah kelas X MIA 2 dimana kelas ini akan
mendapatkan perlakuan dengan menerapkan metode Konvensional.
speserta didik lebih terdorong untuk belajar dan guru melakukan penguatan
berkali-kali sehingga peserta didik tidak lupa dengan pembelajarannya, selain itu
peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran, baik itu pada saat mengkaji teori
dan rumus atau sedang menjawab soal, guru juga dituntut memberikan reword
yang dapat menambah semangat peserta didik dalam belajar. Setelah dilakukan
penelitian pada kelas eksperimen yaitu kelas X MIA 4 yang berjumlah 28 peserta
didik dengan nilai rata-rata hasil belajar post tes yaitu 62,91 sedangkan hasil
dan unjuk prestasi, sedangkan faktor ekstern yaitu guru sebagai Pembina peserta
meningkat pada saat penelitian yaitu (1) nilai pre tes diperoleh dari ulangan harian
mata pelajaran vektor dengan menggunakan metode tes essay yang diberikan oleh
guru mata pelajaran dan nilai pos tes diperoleh dengan menggunakan tes pilihan
ganda dengan mata pelajaran gerak melingkar, perbedaan tes yang diberikan oleh
guru mata pelajaran dan peneliti menyebabkan adanya perbedaan hasil belajar
yang relative besar (2) ruangan yang digunakan untuk proses belajar mengajar
tidak memadai, hal ini dikarenakan sekolah yang merupakan obyek penelitian
sedang dalam tahap renovasi ruangan yang digunakan adalah laboratorium yang
memiliki luas yang relative besar sehingga konsentrasi peserta didik mudah
terganggu selain itu dibutuhkan tenaga yang banyak untuk menjelaskan materi
pembelajaran karena membutuhkan suara yang relative tinggi, (3) ruang kelas
yang terbagi dua, kelas yang digunakan oleh peserta didik terbagi dengan kelas
yang lainnya sehingga peserta didik susah untuk focus dalam pembelajaran, (4)
pola belajar peserta didik, biasanya peserta didik hanya menerima materi secara
singkat dan mengerjakan tugas pada buku LKS sehingga pembiasaan ini membuat
peserta didik kurang memahami materi yang berhubungan dengan materi yang
peneliti berikan sehingga peneliti perlu menjelaskan ulang dasar dari materi
1
Dimyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013),
h. 237-250
63
dalam menerapkan metode, selain itu guru akan merasa kesulitan saat menerapkan
metode ini karena perlu pengawasan yang sangat tinggi untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, untuk itu guru perlu membagi durasi yang akan digunakan di
dalam kelas dengan baik, dengan strategi seperti itu guru akan lebih mudah untuk
menerapkan metode Whole Brain Teaching. Faktor pendukung metode ini adalah
penguatan yang dilakukan guru secara berulang hal ini merupakan kelebihan dari
metode Whole Brain Teaching, penguatan ini mempunyai pengaruh besar dalam
metode ini karena penguatan ini disertai oleh media-media yang sangat interaktif
bagi peserta didik, sehingga peserta didik yang tadinya memiliki sifat cenderung
malas belajar menjadi peserta didik yang aktif dalam pembelajaran. Selain
berpengaruh terhadap hasil belajar, metode Whole Brain Teaching juga sangat
peserta didik, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar post tes adalah 51,45
sedangkan hasil belajar pre tes diperoleh nilai rata-rata 71 hal ini menyebabkan
adanya ketidakseimbangan antara pre tes dan post tes peserta didik.
yang lebih tinggi dibanding dengan penggunaan tes formatif bentuk pilihan
2
Abdul Rahman A.Gani, Pengaruh Tes Formatif dan Kemandirian Belajar Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, no 2, 2008, h. 1.
3
Dimyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2013), h. 237-250
64
(1) adanya perbedaan metode pemberian tes sebelum dan sesudah peneliti
mengajar, sebelum peneliti mengajar, guru mata pelajaran memberikan tes dengan
essay tes sedangkan peneliti memberikan tes pilihan ganda, hal ini memiliki
perbedaan dalam memberikan penilaian, selain itu pemberian tes pilihan ganda
dilakukan pada jam istirahat sehingga peseta didik tidak serius dalam menjawab
soal yang diberikan oleh peneliti, (2) memiliki durasi mengajar yang relative
sedikit, hal ini disebabkan karena kelas X MIA 2 dalam tahap renovasi sehingga
kelas untuk melakukan proses pembelajaran, akan tetapi kelas biasanya terisi
hingga mushalla pun menjadi tempat berlangsungnya proses pembelajaran, hal ini
Hasil beajar peserta didik untuk kelas eksperimen yaitu X MIA 4 diperoleh
rata-rata 62,91 sedangkan hasil belajar pada kelas kontrol yaitu kalas X MIA 2
diperoleh rata-rata 51,45 hal ini menunjukkan pada penelitian ini terdapat
perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan
metode Whole Brain Teaching dan peserta didik yang diajar dengan menggunakan
metode Whole Brain Teaching diperoleh nilai thitung = 3,714 dan ttabel = 2,001 hal
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar fisika peserta didik yang menerapkan
metode Whole Brain Teaching dan yang menerapkan metode Konvensional pada
65
Peserta didik SMAN 3 Pinrang. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika
dengan menerapkan metode Whole Brain Teaching dapat untuk digunakan dalam
pembelajaran fisika.
Ananda Putri dkk yang meneliti tentang Keterampilan Sosial Siswa Dalam
siswa memiliki keterampilan sosial yang terus meningkat tiap pertemuan dengan
sosial siswa kelas VII SMPN 29 Pekanbaru pada materi pokok Wujud Zat dan
Perubahannya”4.
Strategi Whole Brain Teaching Pada Materi Wujud Zat dan Perubahannya SMPN
4
Ananda Putri dkk,Keterampilan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Fisika Melalui
Penerapan Strategi Whole Brain Teaching Di Kelas VII SMPN 29 Pekanbaru. Program Studi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau, Pekanbaru. 2015.h.2.
5
Nuri Wulandari dkk,Hasil Belajar Kognitif Siswa Melalui Penerapan Strategi Whole
Brain Teaching dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VII SMPN 29 Pekanbaru.Jurnal
Pembelajaran Fisika Universitas Riau 3, no.1, 2016, h.2.
66
Teaching (WBT) Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Melalui Metode
siswa meningkat dari kategori rendah menjadi tinggi. (2) hasil belajar siswa
Metode Pembelajaran Whole Brain Teaching Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 18 Palu, hasil penelitian pengujian hipotesis diperoleh
nilai thitung = 28,34 dan ttabel = 1,68. Ini berarti bahwa nilai thitung berada di
pengaruh metode pembelajaran Whole Brain Teaching terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Palu”7. Metode Whole Brain Teaching dapat
diterapkan dalam pembelajaran, hal ini didukung dengan hasil penelitian yang
data koefisien varians yaitu 10,67%, sedangkan pada kelas kontrol dengan
Semakin kecil nilai koefisien varians maka semakin merata pula perlakuan pada
Whole Brain Teaching guru dapat memberikan perlakuan merata pada setiap
peserta didik sehingga seluruh peserta didik pada kelas tersebut dapat
6
Khairunnisa,Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa MelaluiPendekatan
Whole Brain Teaching (WBT) pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Melalui Metode
Eksperimen. Vol. 5,No. 1, 2014, h. 99-106.
7
Isnawati,Pengaruh Metode Pembelajaran Whole Brai Teaching Terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Palu.Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) 3, no 2,
2015, h. 25-27.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil belajar Fisika peserta didik yang menerapkan metode Whole Brain
pada peserta didik kelas X MIA 2 SMAN 3 Pinrang diperoleh nilai rata-
diperoleh hasil belajar dengan nilai rata-rata 62,91 yang memiliki kategori
hasil belajar sedang sedangkan pada kelas X MIA 2 yang merupakan kelas
kontrol diperoleh hasil belajar dengan nilai rata-rata 51,45 yang memiliki
67
68
B. Implikasi Penelitian
kelompok.
lebih baik, sharing atau berdiskusi dengan peserta didik dll, sehingga hasil
kembali dengan variabel yang baru seperti keaktifan peserta didik, minat
69
70
Ms. Preslee dkk, “Whole Brain Teaching”, IOSR Journal Of Humanities And
Social Science (IOSR-JHSS) 22, no. 6. (2017): h. 77.
Mudlofir, Ali dkk. Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori ke Praktik. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.2016.
Purwanto.Statistika dalam Penelitian. Yogyakarata: Pustaka Pelajar, 2011.
Raisa D. Sontillano, “Impact Of Whole Brain Teaching Based Instruction On
Academic Performance Of Grade 8 Students In Algebra: Compendium Of
Wbt-Based Lesson Plans”, PUPIL: International Journal of Teaching,
Education and Learning 2,no 2,(2018): h.107.
Sanjaya, Wina. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: PRENADA MEDIA
GROUP. 2012.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta. 2003.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
R&D. Bandung. Alfabeta. 2015.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA. 2015.
Suryabrata,Sumadi. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Tri, Dina dkk. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berkarakter
Berdasarkan Whole Brain TeachingPokok Bahasan Bangun Ruang Sisi
Lengkung Kelas IX SMP. Pancaran 2, no. 1 (2013): h.33.
Undang-undang RI No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta
Penjelasannya, Jakarta: Cemerlang. 2003.
Winkel. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia, 2005.
Wulan, Elis Ratna dan Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Setia. 2015.
Wulandari, Nuri dkk. Hasil Belajar Kognitif Siswa Melalui Penerapan Strategi
Whole Brain Teaching dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VII
SMPN 29 Pekanbaru, Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Riau 3, no.
1, (2016): h.2-3.
LAMPIRAN A
DATA HASIL PENELITIAN
71
A.1 DATA HASIL PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN
A.1.1 DATA HASIL BELAJAR (PREETEST)
NO NIS NAMA NILAI
1 8407 A.M. FAKHRIL 67
2 8408 ABD. RAHMAN 73
3 8410 AHMAD SANUSI 57
4 8411 AKBAR 50
5 8412 AMELIA 60
6 8413 ANUGRAH TULLAH 73
7 8414 ASFIRA 55
8 8415 FITRIANI 70
9 8419 HERI 75
10 8420 IDHAM CHALIK M 73
11 8421 JELY CAHYANI 65
12 8422 LILIS KARLINA 70
13 8423 MUH FALDI 55
14 8425 MUH RASYIDIN 67
15 8426 NABILA TAMSIL 55
16 8427 NURALAM 100
17 8428 NURFADILLAH 80
18 8429 NUR HIKMAH 90
19 8430 NUR HIDAYAH 80
20 8431 PUTRI AULIA 77
21 8432 RHIMA RAHMA 75
22 8434 ROMI 50
23 8435 SELVIANI LISA 73
24 8436 SYAHRUL 85
25 8437 SITI NUR RISKA 70
26 8438 SRI AGUSTRIAWATI B 73
27 8439 SUCI RAMADANI 73
28 8441 ZULKARNAIN 80
72
A.1.2 HASIL BELAJAR (POSTTEST)
4 8411 AKBAR 60
5 8412 AMELIA 55
7 8414 ASFIRA 60
9 8419 HERI 70
IDHAM CHALIK 60
10 8420
MUHLIS
11 8421 JELY CAHYANI 65
17 8428 NURFADILLAH 70
22 8434 ROMI 60
73
26 8438 SRI AGUSTRIAWATI B 70
28 8441 ZULKARNAIN 50
74
32 8370 WINDA 70
33 8371 ZAHRATUN HASANAH 100
6 8342 ANUGRAH 55
7 8343 ASRUL 40
11 8347 FADLI 45
12 8348 FATIMAH 60
13 8350 INDARWATI 60
19 8357 NISMA 40
22 8360 NURDINA 65
75
24 8362 NUR SINA 55
26 8364 RATIH 50
27 8365 SUARTI 45
28 8366 SURAHMAN 45
29 8367 TASWIYAH 70
31 8369 UMRAH 60
32 8370 WINDA 65
76
LAMPIRAN B
ANALISIS DESKRIPTIF
77
B.1.1 HASIL BELAJAR (PREETEST)
Skor Maksimum = 100
Skor Minimum = 50
N = 28
Menghitung rata-rata =
∑𝑥𝑖
x̅ =
𝑛
1971
=
28
= 70.39
∑fi(𝑥𝑖−𝑥)2
S =√
𝑛−1
3760.679
=√
28−1
78
= √139.284
S = 11.80
Menghitung varians =
S2 = (11.80)2
= 139,24
Menghitung koefisien varians =
𝑆
KV = x 100%
x̅
11.80
= x 100%
70.39
= 16.76 %
Analisis deskriptif hasil belajar peserta didik dengan SPSS 20
Descriptive Statistics
PRE TEST
24 50.00 50.00 100.00 69.4583 11.97817 143.476
HB X MIA 4
Valid N
24
(listwise)
79
Histogram Kategorisasi Hasil
Belajar
Frekuensi presentase(%)
64,29
17,85 18
0 0 2 7,15 5
10,71
3
0- 34
35 -54
55 – 64
65 – 84
85-100
Menghitung rata-rata =
∑𝑥𝑖
x̅ =
𝑛
1761.5
=
28
= 62.91
80
Menghitung standar deviasi =
∑fi(𝑥𝑖−𝑥)2
S =√
𝑛−1
1217.527
=√
28−1
= √45.09
S = 6.71
Menghitung varians =
S2 = (6.71)2
= 45.02
Menghitung koefisien varians =
𝑆
KV = x 100%
x̅
6.71
= x 100%
62.91
= 10.67 %
Analisis deskriptif hasil belajar peserta didik dengan SPSS 20
Descriptive Statistics
POST
TEST HB X 24 33.00 50.00 83.00 63.0417 7.11691 50.650
MIA 4
Valid N
24
(listwise)
81
4 65 – 84 12 42.86 Tinggi
5 85 -100 0 0 Sangat Tinggi
Jumlah 28 100
Histogram Kategorisasi
Hasil Belajar
Frekuensi Presentase (%)
53,57
42,86
15
12
3,57
0 0 1 0 0
0- 34 35 -54 55 – 64 65 – 84 85-100
82
Menghitung rata-rata =
∑𝑥𝑖
x̅ =
𝑛
2346
=
33
= 71.09
∑fi(𝑥𝑖−𝑥)2
S =√
𝑛−1
6562.727
=√
33−1
= √205.08
S = 14.32
Menghitung varians =
S2 = (14.32)2
= 205.06
Menghitung koefisien varians =
𝑆
KV = x 100%
x̅
14.32
= x 100%
71.09
= 20.14 %
83
Analisis deskriptif hasil belajar peserta didik dengan SPSS 20
Descriptive Statistics
PRE TEST HB
28 50.00 50.00 100.00 70.6071 15.33415 235.136
X MIA 2
Valid N
28
(listwise)
Jumlah 28 100
57,57
18,18 19
15,15
9,09
6 5
3
0 0
0- 34 35 -54 55 – 64 65 – 84 85 -100
84
B.2.2 HASIL BELAJAR (POSTTEST)
Nilai maksimum = 82.5
Nilai minimum = 50
N = 28
fi(Xi-
No Xi Fi Xi-x (Xi-x)^2
X)^2
1 20 1 -31.45 989.1025 989.1025
2 25 1 -26.45 699.6025 699.6025
3 30 1 -21.45 460.1025 460.1025
4 35 3 -16.45 270.6025 811.8075
5 40 3 -11.45 131.1025 393.3075
6 45 3 -6.45 41.6025 124.8075
7 50 2 -1.45 2.1025 4.205
8 55 5 3.55 12.6025 63.0125
9 58 1 6.55 42.9025 42.9025
10 60 7 8.55 73.1025 511.7175
11 65 4 13.55 183.6025 734.41
12 70 1 18.55 344.1025 344.1025
13 80 1 28.55 815.1025 815.1025
Jumlah 33 -35.85 4065.633 5994.183
Menghitung rata-rata =
∑𝑥𝑖
x̅ =
𝑛
1698
=
33
= 51.45
∑fi(𝑥𝑖−𝑥)2
S =√
𝑛−1
5994.183
=√
33−1
= √187.32
85
S = 13.68
Menghitung varians =
S2 = (13.68)2
= 187.14
Menghitung koefisien varians =
𝑆
KV = x 100%
x̅
13.68
= x 100%
51.45
= 26.58 %
Analisis deskriptif hasil belajar peserta didik dengan SPSS 20
Descriptive Statistics
POST TEST
28 60.00 20.00 80.00 51.0000 14.51181 210.593
HB X MIA 2
Valid N
28
(listwise)
86
Histogram Kategorisasi Hasil Belajar
Frekuensi Presentase (%)
39,4
33,33
18,18
13
11
9,09
6
3
0 0
0- 34 35 -54 55 – 64 65 – 84 85 -100
87
LAMPIRAN C
ANALIS INFERENSIAL
EKSPERIMEN
INDENPENDENT)
88
C.1 ANALISIS NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
D=
f₀(X)
s(X) = z = (xi- maks
Xi Fi Fk Σfi Xi-X z tabel = 0.5-
Fk/Σfi x̅)/sd f₀(X) - s
Ztabel
(X)
50 2 28 28 1 -20.3929 -1.72793 0.0418 0.4582 -0.5418
55 3 0.92857 -
26 28 1 -15.3929 -1.30427 0.0968 0.4032 0.52537
57 1 0.82142 -
23 28 9 -13.3929 -1.13481 0.1292 0.3708 0.45063
60 1 0.78571 -
22 28 4 -10.3929 -0.88061 0.1894 0.3106 0.47511
65 1 21 28 0.75 -5.39286 -0.45695 0.3228 0.1772 -0.5728
67 2 0.67857 -
19 28 1 -3.39286 -0.28748 0.3859 0.1141 0.56447
70 3 0.57142 -
16 28 9 -0.39286 -0.03329 0.492 0.008 0.56343
73 6 0.35714 - -
10 28 3 2.60714 0.220909 0.5871 0.0871 0.44424
75 2 0.28571 - -
8 28 4 4.60714 0.390373 0.6517 0.1517 0.43741
77 1 -
7 28 0.25 6.60714 0.559838 0.7123 0.2123 -0.4623
80 3 0.14285 -
4 28 7 9.60714 0.814035 0.791 -0.291 0.43386
85 1 0.10714 - -
3 28 3 14.60714 1.237696 0.8925 0.3925 0.49964
90 1 0.07142 - -
2 28 9 19.60714 1.661357 0.9515 0.4515 0.52293
10 1 0.03571 -
0 1 28 4 29.60714 2.50868 0.994 -0.494 0.52971
10 2 6.78571 -
04 8 190 392 4 18.49996 1.567543 7.238 -0.238 7.02371
Keterangan :
Menentukan D tabel :
89
Kriteria pengujian:
Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal
0,250 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi
normal.
Cases
PRE TEST
24 72.7% 9 27.3% 33 100.0%
HB X MIA 4
Descriptives
Median 73.0000
Maximum 100.00
Range 50.00
90
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
PRE TEST HB X
.158 24 .125 .940 24 .159
MIA 4
2.00 5 . 00
4.00 5 . 5557
1.00 6 . 0
2.00 6 . 57
8.00 7 . 00333333
2.00 7 . 55
3.00 8 . 000
1.00 8 . 5
1.00 Extremes (>=100)
91
C.1.2 HASIL BELAJAR (POST TEST)
D=
f₀(X) =
z = (xi- maks
NO Xi Fi Xi.Fi xi-x z tabel 0.5-
x̅)/sd f₀(X) - s
Ztabel
(X)
1 50 1 50 -12.9107 -1.92262 0.0274 0.4726 -0.5274
2 55 4 220 -7.91071 -1.17804 0.119 0.381 -0.47614
3 60 10 600 -2.91071 -0.43345 0.3336 0.1664 -0.3336
4 62.5 1 62.5 -0.41071 -0.06116 0.4721 0.0279 -0.43639
5 65 4 260 2.089286 0.311129 0.6591 -0.1591 -0.48053
6 66.5 1 66.5 3.589286 0.534504 0.7019 -0.2019 -0.48761
7 70 6 420 7.089286 1.055711 0.8531 -0.3531 -0.42453
8 82.5 1 82.5 19.58929 2.917166 0.9982 -0.4982 -0.53391
Jumlah 511.5 28 1761.5 8.214286 1.223242 4.1644 -0.1644 -3.70011
Keterangan :
92
Menentukan D tabel :
Kriteria pengujian:
Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal
0,250 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika Dhitung<Dtabel maka data terdistribusi
normal.
Cases
POST TEST
24 72.7% 9 27.3% 33 100.0%
HB X MIA 4
Descriptives
Minimum 50.00
Maximum 83.00
Range 33.00
93
Skewness .688 .472
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
POST TEST
.165 24 .088 .931 24 .104
HB X MIA 4
1.00 5 . 0
4.00 5 . 5555
8.00 6 . 00000003
5.00 6 . 55557
5.00 7 . 00000
1.00 Extremes (>=83)
94
C2. ANALISIS NORMALITAS KELAS KONTROL
D=
f₀(X) =
z = (xi- maks
NO Xi Fi Xi.Fi xi-x z tabel 0.5-
x̅)/sd f₀(X) - s
Ztabel
(X)
1 50 3 150 -21.09 -1.47268 0.07078 0.42922 -0.57078
Keterangan :
95
Menentukan D tabel :
Kriteria pengujian:
0,231 sehingga didapatkan hasil bahwa Jika Dhitung<Dtabel maka data terdistribusi
normal.
Cases
PRE TEST
28 84.8% 5 15.2% 33 100.0%
HB X MIA 2
Descriptives
Median 70.0000
PRE TEST
Variance 235.136
HB X MIA 2
Std. Deviation 15.33415
Minimum 50.00
Maximum 100.00
Range 50.00
96
Skewness .715 .441
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
PRE TEST HB X
.159 28 .069 .906 28 .016
MIA 2
6.00 5 . 000555
7.00 6 . 0005557
8.00 7 . 00000555
3.00 8 . 005
.00 9 .
4.00 10 . 0000
97
98
C.2.2 HASIL BELAJAR (POSTTEST)
f₀(X) =
z = (xi- D = maks
No Xi Fi Xi-x z tabel 0.5-
x̅)/sd f₀(X) - s (X)
Ztabel
Keterangan :
Menentukan D tabel :
Kriteria pengujian:
Jika Dhitung< Dtabel maka data terdistribusi normal
99
PENGUJUAN NORMALITAS DENGAN MENGGUNAKAN SPSS 20
Cases
POST TEST
28 84.8% 5 15.2% 33 100.0%
HB X MIA 2
Descriptives
Median 55.0000
Variance 210.593
POST TEST
Std. Deviation 14.51181
HB X MIA 2
Minimum 20.00
Maximum 80.00
Range 60.00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
POST TEST
.144 28 .141 .966 28 .486
HB X MIA 2
100
POST TEST HB X MIA 2
POST TEST HB X MIA 2 Stem-and-Leaf Plot
2.00 2 . 05
4.00 3 . 0555
5.00 4 . 00555
6.00 5 . 005558
9.00 6 . 000005555
1.00 7 . 0
1.00 8 . 0
101
C3. UJI HOMOGENITAS
205,06
=
139,24
= 1,473
Ftabel = F (α,dk1,dk2)
= F (0,05,n1-1,n2-1)
= F (0,05, 27,32)
= 1,837
102
Keterangan :
Jika Fhitung > Ftabel maka sampelnya tidak homogen.
Jika Fhitung < Ftabel maka sampelnya homogen.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung = 1,473 pada taraf signifikan α =
0,05, sehingga disimpulkan Fhitung < Ftabel. Hal tersebut menunjukkan
bahwa data tersebut homogeny
b. Uji homogenitas post-test
187,32
=
45,09
= 4,154
Ftabel = F (α,dk1,dk2)
= F (0,05,n1-1,n2-1)
= F (0,05, 27,32)
= 1,837
Keterangan :
Jika Fhitung > Ftabel maka sampelnya tidak homogen.
Jika Fhitung < Ftabel maka sampelnya homogen.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung = 1,473 pada taraf signifikan α =
0,05, sehingga disimpulkan Fhitung >Ftabel. Hal tersebut menunjukkan bahwa
data tersebut tidak homogen.
103
C4.UJI HIPOTESIS ( UJI t 2 SAMPEL INDENPENDENT)
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
Keterangan :
SMAN 3 pinrang.
SMAN 3 pinrang.
dk = N1 + N2 – 2
= 28 + 33 -2
= 59
104
62 − 51,45
𝑡=
√(28 − 1)45,02 + (33 − 1)14 ( 1 + 1 )
28 + 33 − 2 28 33
10,55
𝑡=
√1215,54 + 5988,48 ( 61 )
59 924
10,55
𝑡=
√8,061
10,55
𝑡=
2,84
𝑡 = 3,714
Group Statistics
105
Independent Samples Test
Equal
12.0416
variances 12.937 .001 3.698 50 .001 3.25617 5.50145 18.58189
7
HASIL assumed
BELAJ Equal
AR variances 40.5 12.0416
3.880 .000 3.10348 5.77186 18.31147
not 32 7
assumed
106
LAMPIRAN D
INSTRUMEN PENELITIAN
107
D.1 Soal Hasil Belajar
TES HASIL BELAJAR FISIKA
SatuanPendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gerak Melingkar
Kelas/Semester : X/1
BentukTes : Tertulis (PilihanGanda)
Penyusun : Nurhandayani
108
a.1/30Hz dan (1/30)π ms-1
b. 1/30Hz dan (1 / 40) π ms-1
c. 1/40 Hz dan (1/30)π ms-1
d. 1/40 Hz dan (1 / 40) π ms-1
e.1/20 Hz dan (1/30)π ms-1
5. Berikut ini yang merupakan pengertian dari frekuensi dalam gerak melingkar
adalah… .
6. Pernyataan
109
c. 725 m/s2
d. 825 m/s2
e. 925 m/s2
8. Sebuah roda berdiameter 10 m berputar pada 120 putaran tiap menit. Besar laju
linear suatu titik pada tepi roda sama dengan ….
a. 5π m/s
b. 10π m/s
c. 20π m/s
d. 40π m/s
e. 120π m/s
110
a. 5rad.s-1
b. 20rad.s-1
c. 25rad.s-1
d. 80rad.s-1
e. 100 rad.s-1
12.
Jika roda A berputar dengan kecepatan sudut 8 rad/s, kecepatan sudut roda B
adalah . . . .
a. 16 rad/s
b. 8 rad/s
c. 8 m/s
d. 4 rad/s
e. 4 m/s
14. Dua buah gir (roda bergigi) dihubungkan saling bersinggungan secara langsung. Gir
yang lebih kecil dengan jari-jari 0,5 cm diputar dengan kecepatam sudut 90 rad/s.
Tentukan kecepatan sudut gir yang lebih besar jika memiliki jari-jari 1,5 cm dan
berapa rpm putarannya?
111
15. Contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari adalah...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
112
17.
(a) (c)
(e)
(b) (d)
(e)
Benda diatas yang melakukan gerak melingkar adalah …
113
jembatan itu oleh sebuah mobil yang beratnya w yang bergerak dengan
kecepatan v sewaktu berada di puncak jembatan itu adalah .…(percepatan
gravitasi = g )
Jika kecepatan sudut roda C adalah 4 rad/s, maka kecepatan linear roda B adalah
......
a. 8 cm/s
b. 12 cm/s
c. 24 cm/s
d. 48 cm/s
e. 96 cm/s
20. Jari-jari roda RA = 25 cm, RB =15 cm dan Rc = 40 cm. Rada C berputar dengan
kecepatan 60 putaran per menit. Kecepatan sudut roda A adalah...
a. 2,5 π rad/s
b. 3,0 π rad/s
c. 3,2 π rad/s
114
d. 3,5 π rad/s
e. 3,8 π rad/s
Kelas/Semester : X/1
kawasan internasional.
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
115
KI4:Menunjukkan keterampilan mengolah, menalar, dan menyaji secara
116
Melingkar Beraturan (GMB)
Menerangkan karakteristik Gerak
Melingkar Berubah Beraturan
(GMBB)
4.6 melakukan percobaan berikut 4.6.1 Menganalisis aplikasi gerak melingkar
presentasi hasilnya tentang dalam kehidupan sehari-hari
gerak melingkar, makna fisis 4.6.2 Menghitung besaran-besaran yang
dan pemanfaatannya. terkait dengan gerak melingkar
4.6.3 Melaporkan hasil percobaan dalam
bentuk sketsa/gambar dan laporan
sederhana serta mempresentasikannya
C. Tujuan Pembelajaran
KI3.6 :
3.6.1.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
mengidentifikasi pengertian gerak melingkar dengan benar
3.6.2.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
Mengidentifikasi besaran frekuensi dan periode, yang terdapat
pada gerak melingkar dengan laju konstan dengan benar.
3.6.3.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
mengemukakan besaran, kecepatan linier, kecepatan sudut dan
gaya sentripetal pada gerak melingkar dengan benar.
3.6.4.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
menerapkan besaran-besaran pada gerak melingkar dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
3.6.5.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
menganalisis besaran yang berhubungan dengan gerak melingkar
dengan laju konstan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari.
117
3.6.6.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
menerapkan prinsip roda-roda yang saling berhubungan dengan
tepat.
3.6.7.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
menerangkan karakteristik Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
dengan benar.
3.6.7.1 Melalui metode pembelajaran Konvensional peserta didik mampu
menerangkan karakteristik Gerak Melingkar Berubah Beraturan
(GMBB) dengan benar.
KI4.6 :
D. Materi Pembelajaran
Gerak melingkar:
Gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)
Frekuensi dan Periode
Kecepatan sudut
Kecepatan linier
Gaya sentripetal
118
F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Media : Papan tulis
Alat :-
Sumber belajar : Buku
G. Langkah - langkah kegiatan pembelajaran
PERTEMUAN I (3 x 45 menit)
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi kegiatan
waktu
Guru menyampaikan
salam
Ketua kelas
mempimpin berdoa
Pendahuluan Pembukaan Guru menyampaikan 15 menit
tujuan pembelajaran
Guru memberikan
apersepsi mengenai
gerak melingkar
dengan laju konstan.
119
Peserta didik dibagi
dalam beberapa
kelompok
Guru menjelaskan
materi pembalajaran
Peserta didik diberi
kesempatan untuk
bertanya
Peserta didik 100
Kegiatan inti
diberikan soal untuk menit
diselesaikan secara
berkelompok
Peserta didik
menjawab soal secara
berkelompok
Perta didik
memaparkan hasil
diskusi
PERTEMUAN II (3 x 45 menit)
120
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi kegiatan
waktu
Guru menyampaikan
salam
Ketua kelas
Pendahulu Pembukaa mempimpin berdoa 15 menit
an n Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru memberikan
apersepsi.
121
Peserta didik di beri
kesempatan untuk
bertanya apabila ada
yang kurang jelas atau
Membuat
kurang di mengerti
Penutup Kesim Peserta didik diminta 20 menit
pulan untuk menyimpulkan
pembelajaran
Guru mengucapkan
salam dan menutup
pembelajaran.
Alokasi
Kegiatan Sintaks Deskripsi kegiatan
waktu
Guru menyampaikan
salam
Ketuakelas mempimpin
Pendahulua berdoa
Pembukaan 15 menit
n Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Guru memberikan
apersepsi.
122
Peserta didik dibagi
dalam beberapa
kelompok
Guru menjelaskan
materi pembalajaran
Peserta didik diberi
kesempatan untuk
Kegiatan bertanya
Peserta didik diberikan 100 menit
inti
soal untuk diselesaikan
secara berkelompok
Peserta didik menjawab
soal secara
berkelompok
Perta didik
memaparkan hasil
diskusi
H. PENILAIAN
1. Tehnik penilaian
123
a. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis
2. Bentuk penilaian
3. Rubrik Penilaian
Kemampuan
No Nama peserta didik mempresentasikan
1 2 3 4 5
1
2
3
Dst
Keteragan :
124
Pinrang, Desember 2018
Mengetahui
A. Identitas
1. Sekolah : SMA NEGERI 3 PINRANG
2. Mata Pelajaran : Fisika
3. Kelas/Semester : X/Ganjil
4. Materi Pokok : Gerak Melingkar
5. Alokasi Waktu : 6 JP (3 x pertemuan)
125
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
IPK IPK
126
terdapat pada gerak melingkar melingkar
dengan laju konstan. 4.6.3 Melaporkan hasil percobaan
3.6.3 Mengemukakan besaran, dalam bentuk sketsa/gambar
kecepatan linier, kecepatan dan laporan sederhana serta
sudut, dan gaya sentripetal pada mempresentasikannya
gerak melingkar.
3.6.4 Menerapkan besaran-besaran
pada gerak melingkar dengan
laju konstan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
3.6.5 Menganalisis besaran yang
berhubungan dengan gerak
melingkar dengan laju konstan
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3.6.6 Menerapkan prinsip roda-roda
yang saling berhubungan.
3.6.7 Menerangkan karakteristik
Gerak Melingkar Beraturan
(GMB)
3.6.8 Menerangkan karakteristik
Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB)
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Integratif, peserta didik dapat mampu
menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui penayangan film,
animasi atau sketsa serta melakukan perancangan dan pelaksanaan percobaan
dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotong royong) dan kejujuran (integritas) .
127
E. Materi Pembelajaran
Gerak melingkar dengan laju kostan (tetap)
Frekuensi dan periode
Kecepatan sudut
Kecepatan linier
Gaya sentripetal
F. Pendekatan/ Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Integratif, Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
3. Model : Whole Brain Teaching
H. Sumber Belajar
Marthen Kanginan.Buku Fisika SMA/MA Kelas X Erlangga
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2 JP)
Tahap/ Estimasi
No Kegiatan
Sintak Metode Waktu
128
dicapai berkaitan dengan gerak
melingkar.
f. Guru menyampaikan garis besar
cakupan materi gerak melingkar
g. Guru menyampaikan metode
pembelajaran integratif dan teknik
penilaian yang akan digunakan saat
membahas gerak melingkar.
129
3 Penutup a. Memfasilitasi peserta didik untuk
mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan. 15 menit
b. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator
c. Berdoa bersama dan memberi salam
No Tahap/ Estimasi
Sintak Kegiatan Waktu
Metode
1 Pendahuluan a. Guru memberi salam dan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai,
Class-Yess
dilanjutkan mengecek kehadiran peserta
didik.
b. Guru meminta peserta didik untuk
mengecek kebersihan kelas secara
bersama-sama, minimal sekitar tempat
duduknya tidak ada sampah. 20
c. Guru membangun suasana kelas yang menit
menyenangkan dengan membuka
pembelajaran dengan menggunakan yel-
yel “class-clas-fisika-yes”.
d. Guru meminta peserta didik kembali ke
kelompok masing-masing untuk
melanjutkan pembelajaran gerak
melingkar.
2 Kegiatan
Inti
Teach-Ok a. Peserta didik memperhatikan perintah
perintah Teach yang diserukan oleh
guru. 30
b. Pserta didik mengucapkan okey menit
kemudian memaparkan hasil diskusi
dengan teman kelompok mengenai
tugas matriks yang diberikan oleh guru.
130
Score-Board c. Peserta didik diberi penilaian dengan
meletakkan gambar wajah bundar
berupa “smiley” (menyampaikan
senyuman) dan “Frowny” (tampak
cemberut).
10
d. Guru meletakkan gambar wajah smiley
pada papan (score board) apabila menit
pemaparan peserta didik tersebut bagus,
begitupun apabila pemaparan peserta
didik tersebut kurang maka akan diberi
gambar wajah Frowny pada (score
board).
e. Guru melanjutkan pemberian
materikepada peserta didik mengenai
kecepatan linier dan gaya sentripetal
No Tahap/ Estimasi
Sintak Kegiatan Waktu
Metode
1 Pendahuluan a. Guru memberi salam dan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai, 20
Class-Yess
dilanjutkan mengecek kehadiran peserta
131
didik. menit
b. Guru meminta peserta didik untuk
mengecek kebersihan kelas secara
bersama-sama, minimal sekitar tempat
duduknya tidak ada sampah.
c. Guru membangun suasana kelas yang
menyenangkan dengan membuka
pembelajaran dengan menggunakan
yel-yel “class-clas-fisika-yes”.
d. Guru meminta peserta didik kembali ke
kelompok masing-masing untuk
melanjutkan pembelajaran gerak
melingkar.
2 Kegiatan
Inti
Comprehens a. Guru membagikan beberapa kartu soal
ion pada masing-masing kelompok.
b. Peserta didik mengerjakan soal secara
check,
berkelompok dan mencari kartu jawaban
Teach-ok yang tertera pada papan tulis.
dan c. Peserta didik diberi kesempatan untuk
menjawab selama 5 menit.
Score
d. Peserta didik memperhatikan perintah
Board Teach pada saat waktu soal petama
habis.
e. Peserta didik mengucapkan okey
kemudian menjawab soal pada kartu soal 100
yang dibagikan. menit
f. Peserta didik memasangkan soal dengan
jawaban yang tertera pada papan tulis.
g. Peserta didik diberi penilaian oleh guru
dengan meletakkan gambar wajah bundar
berupa “smiley” (menyampaikan
senyuman) dan “Frowny” (tampak
cemberut).
h. Guru meletakkan gambar wajah smiley
pada papan (score board) apabila
pemaparan peserta didik tersebut bagus,
begitupun apabila pemaparan peserta
didik tersebut kurang maka akan diberi
132
gambar wajah Frowny pada (score
board).
i. Guru mengatur tempat duduk peserta
didik sehingga setiap antar deretan
peserta didik yang duduk besebrangan
menjadi lawan dalam lomba cerdas
cermat berantai.
j. Guru memberikan pertanyaan pada
deretan pertama dan seterusnya.
k. guru memberikan perintah Teach yang
dilanjutkan dengan peserta didik
mengucapkan okey dan mengerjakan soal
yang diberikan.
l. Guru kembali melakukan penilaian
dengan menggunakan Score-Board.
3 Penutup 15
a. Melaksanakan penilaian untuk
mengetahui ketercapaian indikator menit
b. Berdoa dan memberi salam
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Portofolio
133
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta
didik dan guru
b. Tes tertulis : Pilihan Ganda
c. Mempresentasikan : Rubrik Penilaian
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
Mengetahui
Kepala Sekolah Peneliti
134
LAMPIRAN
BAHAN AJAR
GERAK MELINGKAR
1 FAKTA
135
Gerak melingkar banyak dilakukan pada peralatan-peralatan seperti gerinda, blender,
mixer, kipas, bor dan lain-lain peralatan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
pantas untuk dikaji lebih mendalam.
KONSEP
2
3 PRINSIP
136
Keterangan:
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
2. Kecepatan Linear
Perhatikan Gambar 1.1! Misalkan sebuah
Gambar 1.1 Benda bergerak
melingkar
benda melakukan gerak melingkar beraturan
dengan arah gerak berlawanan arah jarum jam dan berawal dari titik A. Selang
waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh satu putaran adalah T. Pada satu
putaran, benda telah menempuh lintasan linear sepanjang satu keliling lingkaran (
2), dengan r adalah jarak benda dengan pusat lingkaran (O) atau jari-jari
lingkaran. Kecepatan linear (v) merupakan hasil bagi panjang lintasan linear yang
ditempuh benda dengan selang waktu tempuhnya. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.
Anda ketahui bahwa T=1/fatau f = 1/T, maka persamaan kecepatan linear dapat
ditulis :
137
derajat, maka perlu Anda konversikan satuan sudut radian dengan derajat. Anda
ketahui bahwa keliling lingkaran adalah 2r. Misalkan sudut pusat satu
lingkaran adalah , maka sudut pusat disebut 1 rad jika busur yang ditempuh
sama dengan jari-jarinya. Persamaan matematisnya adalah
Karena 2sama dengan 360° maka besarnya sudut dalam satu radian
adalah sebagai berikut :
2πrad = 360°
Karena selang waktu untuk menempuh satu putaran adalah T dan dalam
satu putaran sudut yang ditempuh benda adalah 360° ( 2π), maka persamaan
2𝜋 1 1
kecepatan sudutnya adalah ω = 𝑇
. Anda ketahui bahwa T = 𝑓
atau f = 𝑇
,
Keterangan:
f : frekuensi (Hz)
T : periode (s)
138
CONTOH SOAL 1
4. Percepatan Sentripetal
Benda yang melakukan gerak melingkar beraturan memiliki percepatan
yang disebut dengan percepatan sentripetal. Arah percepatan ini selalu menuju
ke arah pusat lingkaran. Percepatan sentripetal berfungsi untuk mengubah arah
kecepatan.
Pada gerak lurus, benda yang mengalami percepatan pasti
mengakibatkan berubahnya kelajuan benda tersebut. Hal ini terjadi karena pada
gerak lurus arahnya tetap. Untuk benda yang melakukan gerak melingkar
beraturan, benda yang mengalami percepatan kelajuannya tetap tetapi arahnya
yang berubah-ubah setiap saat. Jadi, perubahan percepatan pada GMB bukan
139
mengakibatkan kelajuannya bertambah tetapi mengakibatkan arahnya berubah.
Ingat, percepatan merupakan besaran vektor (memiliki besar dan arah).
Perhatikan Gambar 1.2 berikut!
Karena pada GMB besarnya kecepatan tetap, maka segitiga yang diarsir
merupakan segitiga sama kaki. Kecepatan rata-rata dan selang waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh panjang busur AB (r) dapat ditentukan melalui
persamaan berikut.
Jika kecepatan rata-rata dan selang waktu yang digunakan telah diperoleh,
maka percepatan sentripetalnya adalah sebagai berikut.
140
CONTOH SOAL 2
141
Keterangan :
at: percepatan tangensial (m/s2)
: percepatan sudut (rad/s2)
r : jari-jari lingkaran dalam cm atau m
Gambar 1.3 Pada GMBB benda mengalami percepatan sentripetal dan percepatan
tangensial.
Sedangkan arah percepatan total terhadap arah radial, yaitu dapat dihitung
dengan perbandingan tangen.
142
D. Hubungan Roda-Roda
Gerak melingkar dapat Anda analogikan sebagai gerak roda sepeda, sistem gir
pada mesin, atau katrol. Pada dasarnya ada tiga macam hubungan roda-roda.
Hubungan tersebut adalah hubungan antardua roda sepusat,bersinggungan, dan
dihubungkan memakai sabuk (tali atau rantai). Untuk jelasnya perhatikan tabel
berikut!
Tabel Hubungan Roda-Roda
143
Sumber : Setya Nurachmandi. Fisika SMA/MA.Pusat Pembukuan
RUBRIK PENILAIAN
Poin Nilai
Kriteria Bobot
Baik sekali Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
Aktivitas Mampu Menemukan Menemu Menem
proses menemukan sebagian kan ukan
menemu semua besar saja sebagian kurang
kan pasangan pasangan kecil saja dari 2
nomor 65% kartu kartu dengan pasangan pasanga
kartu dengan benar kartu n kartu
soal dan benar dengan dengan
kartu benar benar
jawab
144
Interaksi Semua Hanya Hanya Tidakad
dan anggota sebagiaian sebagian a
kerjasam kelompok besar kecil anggota
a melakukan anggota anggota kelompo
kelompo kerja sama kelompok kelompok k yang
k dan yang yangmela melakuk
35% pembagian melakukan kukan an
tugas kerja sama kerja aktivitas
dengan baik dan sama dan kerja
pembagian pembagia sama
tugas n tugas dan
dengan baik dengan pembagi
baik an kerja
Poin Nilai
Kriteria Bobot
Baik sekali Baik Kurang
5 3 1
Kemam Semua tim Dari 6 Hanya 1-2
puan anggota kelompok anggota tim orang saja
kerja menunjukkan hanya 2-3 yang aktif
sama kerja sama yang orang saja menunjukkan
dalam dibuktikan dengan yang kerja sama
kelompok membantu tidakmenunj dengan cara
kawannya ukkan kerja membantu
35%
menjawab sama kawannya
pertanyaan dibuktikan menjawab
dengan pertanyaan
membantu
kawannya
menjawab
pertanyaan
Kemam Memiliki poin Memiliki Memiliki pon
puan akhir cerdas poin akhir akhir cerdas
menjawa cermat berantai cermat cermat berantai
b 65% paling tinggi cermat paling tinggi
pertanyaa berantai ketiga
n soal paing tinggi
kedua
145
c. Rubrik penilaian strategi matriks
Poin Nilai
Kriteria Bobot
Baik sekali Baik Cukup Kurang
4 3 2 1
Ketepatan Semua Semua Semua jawan Semua
jawaban jawaba jawaban cukup tepat jawaban
65%
n sangat tepat kurang
tepat tepat
Interaksi Semua Hanya Hanya Tidakada
dan anggota sebagiaia sebagian anggota
kerjasama kelomp n besar kecil anggota kelompo
kelompok ok anggota kelompok k yang
melaku kelompo yang melakuka
kan k yang melakukan n
kerja melakuka kerja sama aktivitas
35%
sama n kerja dan kerja
dan sama dan pembagian sama dan
pembag pembagia tugas dengan pembagia
ian n tugas baik n kerja
tugas dengan
dengan baik
baik
146
D.3 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model
S
k
Kategori
NO Aspek yang Diamati o
Nilai
r
0 1 2
I Pra-Pembelajaran
1. Kesiapan ruangan, alat, dan
media
pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan
peserta didik
II Membuka Pembelajaran
1. Menyampaikan salam
2. Menyampaikan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai
dan kegiatan serta
memotivasi peserta didik
3. Memberi motivasi
4. Membuat kesepakatan
mengenai hal-hal yang perlu
dilakukan saat proses
pembelajaran
5. Membangun suasana kelas
yang menyenangkan dengan
membuka pembelajaran
dengan melakukan kegiatan
yel-yel class-class-fisika-
yess.
147
6. Memberikan apersepsi
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
1. Memberikan materi
menegnai Gerak Melingkar
2. Membagi peserta didik
dalam beberapa kelompok
3. Memberikesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya
4. Memberi kesempatan
kepada peserta didik
memaparka hasil diskusi
dengan menggunakan
sintaks “teach-ok”.
5. Memberikan penilaian
terhadap peserta didik,
dengan meletakkan gambar
wajah bundar berupa
“smiley” (menyampaikan
senyuman)dan “Frowny”
(tampak cemberut).
6. Melakukan kegiatan
“comprehension check”.
IV Penutup
1. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
bertanya
2. Memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
menyimpulkan materi
pembelajaran
3. Mengucapkan salam serta
menutup pembelajaran
148
Keterangan
Kriteria :
Syarifuddin, S.Pd.
NIP. 19660507 199412 1 003
149
b. Metode Konvensional
Materi :..............................................
N Skor
Aspek yang Diamati Nilai Kategori
O 0 1 2
I Pra-Pembelajaran
3. Kesiapan ruangan,
alat, dan media
pembelajaran
4. Memeriksa kesiapan
peserta didik
II Membuka
Pembelajaran
1. Menyampaikan
kompetensi (tujuan)
yang akan dicapai dan
kegiatan serta
memotivasi peserta
didik
2. Memberi apersepsi
III Kegiatan Inti
Pembelajaran
7. Menguasai materi
pelajaran dengan baik
8. Kesesuaian materi
yang dibahas dengan
indikator
9. Membagi peserta
didikdalam beberapa
kelompok
10. Mengajukan
150
pertanyaan pada
peserta didik
11. Memberi waktu
tunggu pada peserta
didik untuk menjawab
pertanyaan
12. Memberi
kesempatan peserta
didik untuk bertanya
IV Penutup
1. Membimbing
peserta didik
menyimpulkan
materi
2. Mengadakan
evaluasi
Keterangan
Kriteria :
Syarifuddin, S.Pd.
NIP. 19660507 199412 1 003
151
2.;lLembar observasi peserta didik
Hari/Tanggal :
Materi Pokok :
Kelas/Semester :
Pertemuan :
Skor Indikator
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Kesiapan peserta didik
untuk menerima
materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat
waktu
b. Menyiapkan
perlengkapan belajar
c. Tidak melakukan
pekerjaan lain yang
akan mengganggu
proses belajar
2 Antusiasme peserta
didik dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran
a. Menyimak seluruh
informasi yang
disampaikan oleh guru
b. Tidak mengobrol
dengan teman kecuali
membahas bahan
pelajaran
c. Memberikan
tanggapan terhadap
apa yang disampaikan
oleh guru
Melakukan yel-yel
152
“class-class-fisika-
yess”
3 Aktivitas peserta didik
dalam kegiatan
pembelajaran
a. Bertanya kepada guru
mengenai hal yang
tidak dimengerti
b. Dapat menjawab
permasalahan yang
diajukan oleh guru
4 Aktivitas peserta didik
dalam mengerjakan
soal latihan
a. Mengerjakan soal
latihan yang diberikan
dengan berdiskusi
secara berkelompok
b. Memaparka hasil
diskusi dengan
menggunakan sintaks
“teach-ok”.
c. Memberi tanggapan
atas jawaban dari soal-
soal yang telah
dikerjakan oleh
temannya
Mampu menjawab
pertanyaan guru pada
langkah
“comprehension-
check”.
5 Partisipasi peserta didik
dalam menutup
kegiatan
pembelajaran
a. Bertanya kepadaguru
apabila kurang
mengerti dengan
materi pembelajaran
Membuat kesimpulan
materi yang telah
diberikan
b. Memperbaiki atau
menambah
kesimpulan temannya
153
jika kesimpulan
temannya masih
kurang lengkap
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup Baik
3 : Baik
4 : Baik Sekali
Syarifuddin, S.Pd.
NIP. 19660507 199412 1 003
154
b. Metode Konvensional
Hari/Tanggal :
Materi Pokok :
Kelas/Semester :
Pertemuan :
Skor
Skor Indikato
No Aspek yang dinilai
r
1 2 3 4 5
1 Kesiapan peserta didik untuk
menerima materi pelajaran
a. Masuk kelas tepat waktu
b.
menunjukkanantusiasmenyadalam
mengikutipembelajaran
c. Mampu memberikan tanggapan
mengenai apersepsi yang
diberikan oleh guru
3 Aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran
a. Menyimak materi yang diberikan
oleh guru dengan baik
b. Memberikan pertanyaan kepada
guru apabila tidak dimengerti
Mampu mengetahui materi secara
keseluruhan
Aktivitas4 peserta didik dalam
mengerjakan soal latihan
a. Mengerjakan tugas secara
berkelompok
b. Bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas
c. Memberi tanggapan atas jawaban
dari soal-soal yang telah
155
dikerjakan oleh temannya
Partisipasi
5 peserta didik dalam
menutup kegiatan
pembelajaran
a. Membuat kesimpulan materi yang
telah diberikan
b. Memperbaiki atau menambah
kesimpulan temannya jika
kesimpulan temannya masih
kurang lengkap
JUMLAH
Keterangan :
1 :Kurang
2 :CukupBaik
3 :Baik
4 : Baik Sekali
Syarifuddin, S.Pd.
NIP. 19660507 199412 1 003
156
LAMPIRAN E
FPRMAT VALIDASI INSTRUMEN
PENELITIAN
didik
157
E.1: Analisis Validasi Instrumen
No Nama Validator
1 4 4 4 Kuat D
2 4 4 4 Kuat D
3 4 4 4 Kuat D
4 3 4 3,5 Kuat D
5 4 4 4 Kuat D
6 4 3 3,5 Kuat D
Gerak
7 3 3 3 Kuat D
melingkar
8 3 4 3,5 Kuat D
9 4 4 4 Kuat D
10 3 3 3 Kuat D
11 4 4 4 Kuat D
12 4 3 3,5 Kuat D
13 3 4 3,5 Kuat D
158
14 4 4 4 Kuat D
15 3 3 3 Kuat D
16 4 4 4 Kuat D
17 4 4 4 Kuat D
18 3 4 3,5 Kuat D
19 3 4 3,5 Kuat D
20 3 4 3,5 Kuat D
Total skor 71 75 73 - -
Keterangan relevansi
Validator I
Kuat (3,4)
A B
Validator II
Lemah C D (1,2)
159
Validitas isi
𝐷 10
R= = =1
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷 𝐴+𝐵+𝐶+10
No Nama Validator
N SkalaPenilaian
Aspek yang Dinilai
o 1 2 3 4
160
5. Kelengkapan instrumen penilaian √
hasil belajar
III Bahasa √
1. Menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia.
2. Menggunakan kalimat/pernyataan √
yang komunikatif.
3. Menggunakan bahasa yang sederhana √
dan mudah dimengerti.
IV Waktu √
1. Kesesuaian alokasi waktu yang
digunakan
2. Rincian waktu untuk setiap tahap √
pembelajaran
V Penilaian umum terhadap Rencana √
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan metode whole
brain teaching
3 60
Total skor
3 4
Rata-rata skor
No Rater 1 Rater 2 S1 S2 ΣS V
1 4 4 3 3 6 1
2 4 4 3 3 6 1
3 4 4 3 3 6 1
4 3 4 2 3 5 0,83
5 3 3 2 2 4 0,66
161
6 3 4 2 3 5 0,83
7 4 4 3 3 6 1
8 4 4 3 3 6 1
9 4 4 3 3 6 1
10 4 4 3 3 6 1
11 4 4 3 3 6 1
12 4 4 3 3 6 1
13 4 4 3 3 6 1
14 4 4 3 3 6 1
15 4 4 3 3 6 1
16 4 4 3 3 6 1
Total 92 15,32
∑𝑠 5,57
V= = = 0,93
𝑛(𝑐−1) 2 (4−1)
Jika V bernilai > 0,8 maka instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi.
162
E.1.3: Analisis Validasi Lembar Observasi Guru
No Nama Validator
Skor
ASP validator Rata- Relev
No. INDIKATOR Ket
EK rata ansi
1 2
3. Kategori aktivitas
guru yang diamati 3 3 Kuat D
3
dapat teramati
dengan baik
3 Baha 1. Menggunakan
bahasa yang sesuai 4 4 4 Kuat D
sa
dengan kaidah
Bahasa Indonesia
2. Menggunakan
kalimat / pertanyaan 3 4 3,5 Kuat D
yang komunikatif
163
3. Menggunakan
bahasa yang 3 3,5 Kuat D
4
sederhana dan
mudah dimengerti
No Nama Validator
Skor
Validator Rata- Relev
No. ASPEK INDIKATOR Ket
rata ansi
1 2
164
2 Cakupa 2. Kategoria ktivitas
peserta didik yang 3 4 3,5 Kuat D
nAktivi
diamati dinyatakan
tasPese dengan jelas
rtaDidi 3. Kategori aktivitas
k peserta didik yang 4 4 4 Kuat D
diamati termuat
dengan lengkap
4. Kategori aktivitas
peserta didik yang 3 3 3 Kuat D
diamati dapat teramati
dengan baik
6. Menggunakan
kalimat/pertanyaan 3 4 3,5 Kuat D
yang komunikatif
7. Menggunakan bahasa
yang sederhana dan 4 3 3,5 Kuat D
mudah dimengerti
Total skor 27 27 27
165
LAMPIRAN F
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
166
Evaluasi pembelajaran dengan memberikan kartu soal
167
Pemberian Rewor
168
Pemberian materi pada kelas kontrol
169
Pemeberian game pada kelas kontrol
170
Foto bersama kelas X MIA 2 (kelas kontrol)
171
LAMPIRAN G
PERSURATAN PENELITIAN
172
BIOGRAFI PENULIS
Negeri 1 Langnga dan lulus pada tahun 2012, dan pada tahun yang sama pula
penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 3 Pinrang dan lulus pada tahun 2015.