KTI KDM. (1) New (1) ''
KTI KDM. (1) New (1) ''
Risma Ramadhani1, Nadia Novitasari2, Sendi Sandra Ayu Harfiana3, Anisa Shahratul Jannah4
ramadhanirisma961@gmail.com
Abstrak:
Latar Belakang: Menstruasi adalah perubahan fisiologi dalam tubuh wanita yang terjadi se
cara berkala dan di pengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen ataupun LH-Proge
steron.Rata-rata 50% perempuan di Dunia mengalami nyeri haid dan di Indonesia sekitar 90
% perempuan pernah mengalaminya. Nyeri haid terjadi karena adanya ketidakseimbangan ho
rmon yang menyebabkan otot uterus berkontraksi sehingga menimbulalkan nyeri yang dapat
menjadi kolik. Untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi,banyak perempuan yang mengko
nsumsi obat farmakologi sebagai alternatif yang mana jika di konsumsi secara terus menerus
dapat menimbulkan efek samping.Oleh karena itu,diperlukan alternatif yang lebih aman,salah
satunya yaitu pemberian dan pelatihan senam disminorea yang dapat melancarkan aliran dara
h pada Rahim dan menghasilkan hormon endrofin yang dapat menurunkan rasa nyeri.
Tujuan: Menganalisis pengetahuan Remaja tentang Menstruasi yang terkait dengan aktifitas
pemberian senam Disminore serta pelatihan secara berkala.
Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian a
dalah remaja yang berstatus sebagai mahasiswi di Perguruan Tinggi Samarinda sejumlah 89
Mahasiswi. Sebelum diberikan penyuluhan seputar menstruasi dan senam disminore remaja
di ukur terlebih dahulu pengetahuan dan skala nyeri yang dialami saat menstruasi skala awal
24,6% kemudian setelah perlakuan dilakukan kembali pengukuran dengan skala akhir 75,4%.
Tehnik pengukuran dilakukan melalui Google Formulir dan pemberian edukasi secara langsu
ng .
Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian seputar menstruasi dan perlakuan senam disminore pa
da remaja dan di peroleh hasil tingkat pengetahuan remaja tentang menstruasi dan senam dis
minor semakin luas dan semakin paham
Abstract:
Background: Menstruation is a physiological change in a woman's body that occurs
periodically and is influenced by reproductive hormones, either FSH-Estrogen or LH-
Progesterone. On average, 50% of women in the world experience menstrual pain and in
Indonesia, around 90% of women have experienced it. Menstrual pain occurs due to a
hormonal imbalance that causes the uterine muscles to contract, causing pain that can lead to
colic. To reduce pain during menstruation, many women take pharmacological drugs as an
alternative which if consumed continuously can cause side effects. Therefore, a safer
alternative is needed, one of which is the provision and training of dysmenorrhea exercises
that can improve blood flow. blood in the uterus and produce endorphins that can reduce
pain.
Methods: The research was conducted with a case study approach. Respondents in the study
were teenagers who were students at the Samarinda College of 89 students. Before being
given counseling about menstruation and gymnastics for adolescent dysmenorrhea, the
knowledge and scale of pain experienced during menstruation was measured at an initial
scale of 24.6%, then after treatment, measurements were made again with a final scale of
75.4%. Measurement techniques are carried out through Google Forms and direct education.
Research Results: From the results of research on menstruation and dysmenorrhea exercise
treatment in adolescents, it was found that the level of knowledge of adolescents about
menstruation and dysmenorrhea was wider and more understanding.
1. PENDAHULUAN
Seorang wanita pada setiap bulan akan mengalami yang namanya reproduksi yaitu bia
sa di sebut dengan Menstruasi yang di tandai dengan perdarahan teratur . Hal tersebut sangat l
ah wajar dan alami sehingga dapat di pastikan semua wanita yang normal akan mengalami ha
l tersebut. Sebagian wanita mengalami nyeri saat menstruasi yang disebut dismenorea atau
disebut juga menstruasi dengan kram dan rasa sakit (Owen, 2005). Dismenorea merupakan
keluhan yang serius dirasakan di masyarakat sehingga menjadi penyebab yang paling banyak
hilangnya waktu kerja atau absen masuk sekolah. Di Amerika Serikat, pernah dilaporkan
bahwa dismenorea menyebabkan hilangnya 600 juta jam kerja per tahun (Santoso, 2007).
Dismenorea adalah rasa nyeri yang terjadi selama masa menstruasi, ditandai dengan
nyeri kram di perut bawah. Dismenorea biasanya terjadi pada usia 13-25 tahun (Sarwono,
2010). Dismenorea dapat disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti
kolik diperut, Beberapa wanita bahkan pingsan, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga
menyebabkan penderita mengalami gangguan aktivitas untuk sementara. Penyebab terjadinya
dismenorea di pengaruhi oleh beberapa faktor psikis dan pengaruh dari ketidak seimbangan
hormone. Rasa nyeri merupakan gangguan primer dan dismenorea primer merupakan suatu
penyebab karena adanya prostaglandin yang dihasilkan oleh endometrium yang merupakan
hormon yang menyebabkan kontraksi uterus selama menstruasi berlangsung.
World Health Organisasi (WHO) didapatkan kejadian tahun 2014 sebesar 1.769.425
jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenorea dengan 10-15% mengalami dismenorea
berat. Di Indonesia angka 2 kejadian dismenorea pada tahun 2014 sebesar 107.673 jiwa
(64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami dismenorea primer dan 9.496
jiwa (9,36%) mengalami dismenorea sekunder (Purwanto, 2015).
Hasil penelitian Kingston (2011) mengemukakan bahwa sekitar 70% wanita mengalami
nyeri haid atau disminore.Pengukuran pengetahuan mengenai menstruasi dan disminore yang
dilakukan Di berbagai kalangan Mahasiswi di perguruan tinggi Samarinda, di peroleh data
dengan rata rata(,,,,,%) dari 89 mahasiswi yang mengisi kuisioner, dengan rata-rata tersebut
masih banyak remaja yang belum mengetahui mengenai permasalahan disminore serta
informasi lebih jauh seputar menstruasi.
TUJUAN
Mengevaluasi pengetahuan remaja tentang menstruasi dan gangguan yang menyertainya.
apabila terjadi dismonere pada saat menstruasi. serta mengevaluasi pengetahuan remaja
tentang penerapan senam dismonere
1. Tujuan Umum
Mendeskripsikan pengetahuan remaja tentamng senam disminore saat nyeri
menstruasi. bagaimana cara penanganan dismenorea
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan remaja tentang senam disminore saat nyeri
menstruasi
b. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum dan sesudah perlakuan senam disminore
METODE PELAKSANAAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian adalah
remaja yang berjumlah 89 orang dari Perguruan Tinggi di Samarinda. Sebelum diberikan
penyuluhan tentang nyeri menstruasi dan senam disminorea kepada remaja di ukur terlebih
dahulu pengetahuan dan skala nyeri yang dialami saat menstruasi (24,6%)) kemudian setelah
Pendidikan Kesehatan, Kemudian dilakukan kembali pengukuran (75,4%). Tehnik
pengukuran dilakukannya melalui Google Form.
No Variabel F %
1. Usia
17 Tahun 35 39,2%
18 Tahun 18 20,1%
19 Tahun 26 29,1%
20 Tahun 08 9,4%
21 Tahun 02 2,2%
2. Nyeri haid
Nyeri Ringan 10 11,2%
Nyeri Sedang 52 59,6%
Nyeri berat 27 29,2%
3. Berapa lama nyeri
1 hari 25 28,1%
2-3 hari 54 60,7%
4 hari 10 11,2%
4. Hari keberapa nyeri
Pertama 60 65,2%
Kedua 20 24,7%
Ketiga 03 3,4%
Terakhir 0 0%
Tidak pernah 06 6,7%
Jumlah 89 100%
Berdasarkan table 1 diperoleh Responden yang terbanyak berusia 17 tahun sejumlah 35 orang
(39,2%)
Gambaran Skala Nyeri Disminore Sebelum & Setelah diberikan senam Disminore
Tabel 2. Skala Nyeri Disminore
PreTes PosTest
Variabel Skala Nyeri
F % F
%
Nyeri Ringan 2 25 3 75
Nyeri Sedang 2 75 1 25
Nyeri Berat 0 0 0 0
Dokumentasi
Gambaran Skala Pengetahuan Tentang Menstruasi Sebelum & Setelah diberikan Penyuluhan
Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Tentang Disminore
Jumlah 89 100%
Dari hasil tabel 3 di atas menunjukan jika sebelum di lakukan penyuluhan banyak re
maja yang tidak paham sejumlah 22 orang dengan tingkat presentasi 24,6%
Hasil tabel diatas berdasarkan survey melalui google formulir yang di bagikan kepada
mahasiswi tingkat Perguruan Tinggi Samarinda, Bahwa di Samarinda remaja umur 19-21
tahun sekitar 24,6% dari jumlah tersebut masih banyak yang belum mengetahui tentang
permasalahan disminore. Hasil penelitian Kingston (2011) mengemukakan bahwa sekitar
70% wanita mengalami nyeri haid atau disminore
Hasil penyuluhan pemberian Tindakan senam disminore bersama para remaja putri
yaitu Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Ulfah (2015) yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan skala nyeri dismonor setelah dilakukan intervensi senam disminor.
Senam disminor dapat meningkatan jumlah dan ukuran pembuluh – pembuluh darah
yang menyalurkan darah keseluruh tubuh .senam penting untuk remaja putri yang mengalami
nyeri haid atau disminore karena latihan yang sedang dan teratur akan meningkatkan
pelepasan endorfin beta (penghilang nyeri alami) kedalam aliran darah, sehingga dapat
mengurangi nyeri haid atau dismonore (Ulfah, 2015).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai skala pengetahuan dan penerapan tindakan
senam disminore yang di lakukan kepada remaja putri di Universitas Perguruan Tinggi
Samarinda,di peroleh kesimpulan sebagai berikut: Di mana rata-rata usia responden
terbanyak ialah usia 17 tahun dengan skala presentasi sejumlah 39,2%.Namun tidak hanya
sampai situ saja,para responden memberikan jawaban terkait skala nyeri yang mereka alami
mulai dari nyeri ringan,,nyeri sedang, dan nyeri berat ternyata di per oleh hasil pretest(25%)
dan pos test(75%).Hasil penelitian juga di peroleh data mengenai nyeri saat menstruasi,yaitu
nyeri terjadi pada menstruasi hari pertama dan berlangsung selama 2-3 hari.Selama
menstruasi para responden di berikan pelatihan senam disminore secara berkala yang
memiliki manfaat untuk mengurangi rasa nyeri(kram otot bagian perut bawah) dan juga
melancarkan aliran pembuluh darah,yang mana ada 4 Gerakan senam disminore terdiri dari:
Warming up ( menarik nafas), head to knee forward bent,child pose,dan rectined bound angle
pose. Tentunya perlakuan senam disminore efektif dalam mengurangi rasa nyeri saat
mensruasi di bandingkan dengan meminum obat farmatokologi.
Evin Dwi Prayuni, A. I. (2018). Terapi Menstruasi Tidak Teratur Dengan Akunpuntur
dan herbal Pegagan (Centela Asiatica (L) ). www.e-Journal.unair.ac.id/index.php/JVHS, 86-
90.https://e-journal.unair.ac.id
Pradini, I.V. & Hidayat, F.R. 2020. Hubungan Nyeri Haid Dan Perilaku Tentang
Penanganan Diminore Dengan Aktivitas Belajar Mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda. Borneo Student
Research.1 (3).URL: https://journals.umkt.ac.id/.
Nora Isa Tri Novadela, R. W. (vol 10,No 1 2017). Pengaruh Senam Disminore
terhadap tingkat Disminore pada remaja putri . jurnal kesehatan. https://ejurnal.poltekkes-
tjk.ac.id/index.php/JKM/article/view/1343
Marlinda, R. (2013). pengaruh senam disminore terhadap penurunan disminore pada remaja
putri di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati. Jurnal keperawatan maternitas ISSN 2338-2066.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKMat/article/view998