Modul Aksi 2 Kaidah Pencacahan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.

25

KAIDAH PENCACAHAN
MATEMATIKA SMK KELAS XI

PENYUSUN
Hermalina, S.Pd.
SMK Negeri 1 Banjarbaru

SMK Negeri 1 Banjarbaru 0


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

DAFTAR ISI

PENYUSUN ............................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. 3
GLOSARIUM ........................................................................................................................................... 4
PETA KONSEP ....................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 6
A. Identitas Modul ........................................................................................................... 6
B. Kompetensi Dasar ....................................................................................................... 6
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................ 6
D. Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................................................... 7
E. Materi Pembelajaran ................................................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ....................................................................................................... 8
ATURAN PERKALIAN DAN PENJUMLAHAN ............................................................................. 8
A. Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 8
B. Uraian Materi .............................................................................................................. 8
C. Rangkuman ............................................................................................................... 14
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 15
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ..................................................................................................... 20
PERMUTASI ......................................................................................................................................... 20
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................ 20
B. Uraian Materi ............................................................................................................ 20
C. Rangkuman ............................................................................................................... 25
D. Latihan Soal .............................................................................................................. 26
E. Penilaian Diri ............................................................................................................ 29
EVALUASI ............................................................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 43

SMK Negeri 1 Banjarbaru 1


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

GLOSARIUM

Faktorial : Faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara


bilangan asli yang kurang dari atau sama dengan n.
Kaidah pencacahan : kaidah yang digunakan untuk menentukan atau menghitung
berapa banyak cara yang terjadi pada suatu peristiwa.
Permutasi : Susunan objek dengan memperhatikan urutan.
Permutasi Siklis : Susunan objek melingkar dengan memperhatikan urutan.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 2


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

PETA KONSEP

KAIDAH PENCACAHAN

Aturan Perkalian
Permutasi
dan Penjumlahan

Permutasi dengan
Permutasi semua
beberapa unsur Permutasi Siklik
unsur berbeda
sama

SMK Negeri 1 Banjarbaru 3


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : XI
Judul Modul : Kaidah Pencacahan

B. Kompetensi Dasar
3.25. Menganalisis kaidah pencacahn , permutasi, dan kombinasi pada masalah
kontekstual.

4.25. Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah


pencacahan, permutasi dan kombinasi.

C. Deskripsi Singkat Materi


Banyak masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan kaidah
pencacahan. Coba perhatikan gambar berikut, tentunya kalian tidak asing dengan
gambar ini, bahkan setiap hari mungkin kalian melihatnya.

Gambar 1. Nomor Plat Kendaraan Bermotor

Nah, pernahkah kalian menemukan kode kendaraan bermotor yang sama di daerah
kalian?. Tahukah kalian berapa banyak kode kendaraan bermotor di daerah kalian?.
Tahukah kalian cara menghitung banyaknya kode kendaraan yang dapat dibuat di
daerah kalian? di daerah lain di provisinsi kalian, atau bahkan di Indonesia? Nah, kalian
akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan mempelajari materi kaidah
pencacahan pada modul ini.
Kaidah pencacahan adalah bagian dari kombinatorika yang merupakan salah satu
cabang dari matematika. Kaidah pencacahan merupakan aturan untuk menghitung
banyaknya susunan obyek-obyek tanpa harus merinci semua kemungkinan
susunannya. Saat ini, teori kombinatorika mempunyai penerapan pada bidang ilmu
fisika, ilmu biologi, ilmu komputer, dan lain sebagainya yang saat ini terus berkembang
dengan pesat.
Pada modul ini, kita akan membahas materi kaidah pencacahan yang terdiri atas:
aturan penjumlahan dan perkalian, faktorial, permutasi, dan kombinasi.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 4


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

D. Petunjuk Penggunaan Modul

Modul ini dirancang untuk memfasilitasi kalian dalam melakukan kegiatan belajar
secara mandiri. Untuk menguasai materi ini dengan baik, ikutilah petunjuk
penggunaan modul berikut.
1. Berdoalah sebelum mempelajari modul ini.
2. Pelajari uraian materi yang disediakan pada setiap kegiatan pembelajaran secara
berurutan.
3. Perhatikan contoh-contoh penyelesaian permasalahan yang disediakan dan kalau
memungkinkan cobalah untuk mengerjakannya kembali.
4. Kerjakan latihan soal yang disediakan, kemudian cocokkan hasil pekerjaan kalian
dengan kunci jawaban dan pembahasan pada bagian akhir modul.
5. Jika menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan soal, cobalah untuk melihat
kembali uraian materi dan contoh soal yang ada.
6. Setelah mengerjakan latihan soal, lakukan penilaian diri sebagai bentuk refleksi
dari penguasaan kalian terhadap materi pada kegiatan pembelajaran.
7. Di bagian akhir modul disediakan soal evaluasi, silahkan mengerjakan soal
evaluasi tersebut agar kalian dapat mengukur penguasaan kalian terhadap materi
pada modul ini. Cocokkan hasil pengerjaan kalian dengan kunci jawaban yang
tersedia.
8. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada modul ini tergantung pada
kesungguhan kalian untuk memahami isi modul dan berlatih secara mandiri.

E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian
materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama : Aturan Perkalian dan Penjumlahan


Kedua : Permutasi

SMK Negeri 1 Banjarbaru 5


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
ATURAN PERKALIAN DAN PENJUMLAHAN

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Kalian dapat menjelaskan aturan
perkalian dan penjumlahan, menganalisis aturan perkalian dan penjumlahan melalui
masalah kontekstual, serta mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan aturan perkalian dan penjumlahan.

B. Uraian Materi
1. Aturan Perkalian
Sebelum kita membahas prinsip dasar aturan perkalian, perhatikan dua masalah
berikut!
Masalah 1.1. Melambungkan Sekeping Uang Logam dan Sebuah Dadu
Di SMP, kalian telah mempelajari tentang ruang sampel. Banyak anggota ruang sampel
dari sekeping mata uang logam ada 2, yaitu Angka dan Gambar atau bisa ditulis dengan
S1 = {A, G}. Banyak anggota ruang sampel dari sebuah dadu ada 6, yaitu mata dadu 1, 2,
3, 4, 5, dan 6 atau bisa ditulis dengan S2 = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
a. Ambillah sekeping mata uang logam dan sebuah dadu, kemudian lambungkan
keduanya bersama-sama.
b. Catatlah hasil-hasil yang mungkin berupa pasangan berurutan. Misalnya, jika
setelah melambungkan uang logam dan dadu tersebut diperoleh sisi gambar pada
uang dan angka 1 pada dadu, maka ditulis dalam pasangan berurutan (A, 1).

Gambar 2. Uang Logam dan Dadu

c. Dapatkah kalian menentukan semua hasil yang mungkin berupa pasangan


berurutan dari percobaan di atas?
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, kita membuat tabel untuk mencatat semua hasil
yang mungkin dari percobaan seperti berikut ini.

Dadu
Uang Logam 1 2 3 4 5 6

A (A, 1) (A, 2) (A, 3) (A, 4) (A, 5) (A, 6)

G (G, 1) (G, 2) (G, 3) (G, 4) (G, 5) (G, 6)

SMK Negeri 1 Banjarbaru 6


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Kalau kita mendaftarnya, kita bisa menuliskan semua hasil yang mungkin sebagai
anggota himpunan ruang sampel S berikut ini.
S = {(A, 1), (A, 2), (A, 3), (A, 4), (A, 5), (A, 6), (G, 1), (G, 2), (G, 3), (G, 4), (G, 5), (G, 6)}

Banyak anggota dari ruang sampel S atau ditulis n(S) = 12. Berarti banyak hasil yang
mungkin dari pelambungan sekeping mata uang logam dan sebuah dadu adalah 12.

Coba kita mencari hubungan antara n(S) = 12 dengan banyaknya hasil yang mungkin
untuk objek mata uang logam yakni n(S1) = 2 dan banyaknya hasil yang mungkin untuk
objek dadu yakni n(S2) = 6.
Kalau kita amati secara seksama ternyata n(S) = 12 = 2  6 = n(S1)  n(S2).
Atau n(S) merupakan hasil perkalian antara banyak cara munculnya hasil yang
mungkin pada sekeping mata uang logam dengan banyak cara munculnya hasil yang
mungkin pada sebuah dadu.

Masalah 1.2
Faisal memiliki 4 baju yang berbeda warna, yaitu coklat motif kotak, hijau, biru, dan
abu-abu. Dia juga mempunyai 3 celana panjang yang warnanya berbeda, yaitu coklat,
biru dan hitam seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Koleksi Baju dan Celana Panjang Faisal


Sumber: Koleksi Pribadi

Dapatkah kalian menolong Faisal untuk menentukan banyaknya setelan baju dan celana
berbeda yang dapat digunakan Faisal?
Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, kalian bisa memulai dengan mendaftar anggota
ruang sampel dari himpunan baju dan celana Faisal seperti berikut ini.
• Ruang sampel baju Faisal adalah B = {coklat kotak, hijau, biru, abu-abu} atau ditulis
lebih sederhana B = {ck, hj, b, a}.
• Ruang sampel celana Faisal adalah C = {coklat, biru, hitam} atau C = {ck, b, h}

Selanjutnya, kalian dapat membuat tabel untuk mencatat semua setelan baju dan celana
berbeda seperti berikut ini.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 7


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Baju coklat kotak hijau biru Abu-abu


Celana
coklat (ck, ck) (ck, hj) (ck, b) (ck, a)

biru (b, ck) (b, hj) (b, b) (b, a)

hitam (h, ck) (h, hj) (h, b) (h, a)

Dari tabel di atas diperoleh banyaknya stelan baju dan celana berbeda yang dapat
digunakan Faisal ada 12.
Jika dihubungkan dengan banyak baju dan celana berbeda yang dimiliki Faisal, maka
kita bisa menuliskan 12 = 4  3 = n(B)  n(C).
Atau banyak stelan baju dan celana berbeda yang dapat digunakan Faisal merupakan
hasil perkalian antara banyak baju berbeda dengan banyak celana berbeda yang
dimiliki Faisal.

Dua masalah di atas memberikan gambaran mengenai cara mencacah yang disebut
aturan perkalian.

Secara khusus aturan perkalian berbunyi sebagai berikut.

“Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam m cara dan


setiap kejadian pertama diikuti oleh kejadian kedua
yang terjadi dalam n cara, maka kejadian pertama dan
kejadian kedua tersebut secara bersama-sama terjadi
dalam (m × n) cara.”

Contoh 1.
Diagram di bawah ini menunjukkan alur atau pilihan jalan untuk bepergian dari kota
A ke kota C melalui kota B.

Gambar 4. Alur dari Kota A ke Kota C


Sumber: Koleksi Pribadi

Amir berada di kota A dan berencana bepergian ke kota C melalui kota B. Berapa
banyak jalan berbeda yang dapat dilalui oleh Amir.
Jawab:
Dari kota A ke B ada 5 jalan berbeda, yaitu jalan p, q, r, s, dan t.
Dari kota B ke C ada 3 jalan berbeda, yaitu jalan k, m, dan n.
Berdasarkan aturan perkalian, dari kota A ke C melalui kota B ada 5  3 = 15 jalan
berbeda.
Jadi, banyak jalan yang dapat dilalui Amir dari kota A menuju kota C melalui kota B
adalah 15 jalan berbeda.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 8


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Contoh 2.

Pada suatu kelas akan dibentuk sebuah kepengurusan yang terdiri dari satu ketua
kelas dan satu sekretaris. Ada berapa kepengurusan yang mungkin terbentuk jika ada
5 calon ketua kelas dan 6 calon sekretaris?
Jawab:
Perhitungan banyak kepengurusan kelas sebagai berikut:
Pemilihan ketua kelas = 5 kemungkinan
Pemilihan sekretaris = 6 kemungkinan
Sehingga kepengurusan yang mungkin terbentuk sebanyak 5 × 6 = 30 kemungkinan.

Untuk beberapa kejadian, aturan perkalian dapat diperluas sebagai berikut.

“Jika ada k kejadian (pilihan) dengan setiap kejadian


(pilihan) memiliki hasil n1, n2, n3, …, nk yang berbeda,
maka banyak hasil berbeda yang mungkin dari k
kejadian (pilihan) tersebut secara berurutan diberikan
oleh hasil kali : n1 × n2 × n3 × …× nk”.

Contoh 3
Dalam ruang tunggu suatu apotik terdapat 4 kursi. Ahmad, Umar, Ali dan Said sedang
berada di ruang tunggu apotik tersebut. Berapa banyak cara yang berbeda keempat
anak itu menduduki kursi tersebut ?
Jawab:
Misalkan, 4 kotak berikut menampilkan
4 kursi dalam ruang tunggu.
• Kotak (kursi) pertama dapat diisi dengan 4 pilihan (cara), yaitu oleh siapa saja dari
keempat anak.
• Kotak kedua dapat diisi dengan 3 pilihan (cara), yaitu oleh siapa saja dari ketiga
anak yang tersisa.
• Kotak ketiga dapat diisi dengan 2 pilihan (cara), yaitu oleh siapa saja dari kedua
anak yang tersisa.
• Kotak keempat dapat diisi dengan 1 pilihan (cara), yaitu oleh anak terakhir yang
tersisa.
Dengan demikian banyaknya pilihan (cara) menyusun posisi duduk sebagai berikut.

4 3 2 1
pilihan pilihan pilihan pilihan

Dengan menggunakan aturan perkalian, maka banyaknya cara yang berbeda keempat
anak menduduki kursi tersebut adalah : 4  3  2  1 = 24 cara.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 9


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

2. Aturan Penjumlahan
Sebelum kita membahas prinsip dasar aturan penjumlahan, perhatikan dua masalah
berikut!
Masalah 2.1
Di dalam kotak pensil terdapat 5 pulpen dan 3 pensil, berapakah banyaknya cara
memilih satu pulpen atau satu pensil?
Nah, masalah ini berbeda dengan masalah yang dibahas pada aturan perkalian,
mengapa demikian? Bisakah kalian melihat perbedaannya?.
Pada masalah di aturan perkalian, misalnya pada pelambungan uang logam dan dadu,
dua kejadian tersebut terjadi secara bersamaan, yaitu tampilnya satu sisi pada uang
logam dan mata dadu.
Pada masalah 2.1 di atas, kejadiannya adalah pilihan antara mengambil satu pulpen
atau satu pensil, bukan sekaligus mengambil satu pulpen dan satu pensil. Dengan
demikian hal ini berbeda dengan masalah pada aturan perkalian.
Untuk masalah 2.1 dapat kita selesaikan sebagai berikut:
• Kejadian pertama (memilih satu pulpen) dapat terjadi dengan 5 cara.
• Kejadian kedua (memilih satu pensil) dapat terjadi dengan 3 cara.
Jadi, banyaknya cara memilih satu pulpen atau satu pensil adalah 5 + 3 = 8 cara.

Masalah di atas memberikan gambaran mengenai cara mencacah yang disebut aturan
penjumlahan.

Secara khusus aturan penjumlahan berbunyi sebagai berikut.

“Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam m cara dan


kejadian kedua secara terpisah dapat terjadi dalam n
cara, maka kejadian pertama atau kejadian kedua dapat
terjadi dalam (m + n) cara.”

Contoh 4.
Ardi dan Nugroho di kota yang berbeda ingin menuju ke kota yang sama. Ardi
berangkat dari kota A ke kota C dalam 4 cara, sedangkan Nugroho berangkat dari kota
B ke kota C dalam 3 cara. Dalam berapa cara mereka bertemu di kota C?
Jawab:
Permasalahan di atas dapat diselesaikan sebagai berikut.

• Ardi berangkat dari kota A ke


kota C dapat memilih 4 jalan
berbeda atau 4 cara.
• Nugroho berangkat dari kota
B ke kota C dapat memilih 3
jalan berbeda atau 3 cara.

Jadi, banyak cara Ardi dan Nugroho dapat bertemu di kota C adalah 4 + 3 = 7 cara
Aturan penjumlahan dapat diperluas sebagai berikut.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 10


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

“Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara,


kejadian kedua secara terpisah dapat terjadi dalam n2
cara, kejadian ketiga secara terpisah dapat terjadi dalam
n3 cara, dan seterusnya, dan kejadian ke-p secara terpisah
dapat terjadi dalam np cara, maka kejadian pertama, atau
kedua, atau ketiga, ... , atau kejadian ke-p dapat terjadi
dalam (n1 + n2 + n3 + ... + np) cara.”

Contoh 5.
Di dalam kantong terdapat 10 kelereng berwarna merah, 7 kelereng berwarna hijau, 5
kelereng berwarna kuning, dan 3 kelereng berwarna biru. Berapakah banyaknya
kemungkinan untuk mengambil satu kelereng berwarna merah atau hijau atau kuning
atau biru?
Jawab:
Kejadian pertama (mengambil satu kelereng merah) dapat terjadi dengan 10 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng hijau) dapat terjadi dengan 7 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng kuning) dapat terjadi dengan 5 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng biru) dapat terjadi dengan 3 cara.
Jadi banyaknya cara mengambil satu kelereng warna merah atau hijau atau kuning
atau biru adalah 10 + 7 + 5 + 3 = 25 cara.

C. Rangkuman
• Kaidah pencacahan merupakan aturan untuk menghitung banyaknya susunan
obyek-obyek tanpa harus merinci semua kemungkinan susunannya.
• Aturan perkalian: Jika ada k kejadian (pilihan) dengan setiap kejadian (pilihan)
memiliki hasil n1, n2, n3, …, nk yang berbeda, maka banyak hasil berbeda yang
mungkin dari k kejadian (pilihan) tersebut secara berurutan diberikan oleh hasil
kali : n1 × n2 × n3 × …× nk.
• Aturan penjumlahan: Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara, kejadian
kedua secara terpisah dapat terjadi dalam n2 cara, kejadian ketiga secara terpisah
dapat terjadi dalam n3 cara, dan seterusnya, dan kejadian ke-p secara terpisah
dapat terjadi dalam np cara, maka kejadian pertama, atau kedua, atau
ketiga, ... , atau kejadian ke-p dapat terjadi dalam (n1 + n2 + n3 + ... + np) cara.
• Untuk suatu n bilangan asli, n! (dibaca n faktorial) didefinisikan sebagai
n! = 1  2  3  …  (n – 1)  n dan 0! = 1.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 11


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

D. Penilaian Diri
Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang Kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda
pada kolom pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah Kalian tahu yang dimaksud aturan perkalian?


2 Apakah Kalian tahu yang dimaksud aturan
penjumlahan?
3
Apakah Kalian tahu yang dimaksud dengan faktorial?
4 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan aturan perkalian?
5 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan aturan penjumlahan?
6 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan konsep faktorial?
JUMLAH

Catatan:
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban "Ya", maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 12


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PERMUTASI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan Kalian dapat menjelaskan konsep
permutasi, menganalisis permutasi melalui masalah kontekstual, serta mampu
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan permutasi.

B. Uraian Materi
a. Definisi dan Notasi Faktorial
Definisi

Untuk suatu n bilangan asli, n! (dibaca n faktorial) didefinisikan


sebagai:
n! = 1  2  3  …  (n – 1)  n
Hal yang perlu diketahui:
0! = 1 (dari percobaan dan kesepakatan)
1! = 1 (dari kesepakatan)
2! = 1  2 = 2  1! = 2
3! = 1  2  3 = 3  2! = 6
4! = 1  2  3  4 = 4  3! = 24
Secara umum dapat ditulis:
n! = n  (n – 1)!

Contoh 5.
Hitunglah:
a. 6! c. 4!  3!
5! 8!
b. d.
2! 7! + 6!
Jawab:
a. 6! = 6  5  4  3  2  1 = 720

SMK Negeri 1 Banjarbaru 13


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

5! 5×4×3×2×1 120
b. = = = 60
2! 2×1 2
c. 4!  3! = (4  3  2  1)  (3  2  1) = 24  6 = 144
8! 8×7×6!
d. = (ubah 8! Dan 7! ke dalam bentuk 6!)
7! + 6! 7×6! + 1×6!

8×7×6! = 8×7 = 7 (faktorkan penyebut 76! + 16! = (7+1)6! )


=
(7+1)6! 8

Contoh 6.
Nyatakan bentuk berikut dalam notasi faktorial
a. 4! (5 6)
b. 8  7  6  5
c. k(k – 1)(k – 2)
Jawab:
a. 4! (5 6) = (4  3  2  1)  (5  6) = 6!
4×3×2×1 8!
b. 8  7  6  5 = 8  7  6  5  =
4×3×2×1 4!
(𝑘−3)! 𝑘!
c. k(k – 1)(k – 2) = k(k – 1)(k – 2)  =
(𝑘−3)! (𝑘−3)!

Contoh 7.
2 5
Sederhanakanlah penjumlahan pecahan + .
Jawab: 7! 8!

2 5 2 8 5 2 8
+ = × + (samakan penyebutnya, caranya × )

7! 8! 7! 8 8! 7! 8

16 5 21
= + = (jumlahkan pembilangnya)

SMK Negeri 1 Banjarbaru 14


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25
8! 8! 8!

Misalkan pada suatu lomba cerdas cermat yang diikuti oleh 3 regu (regu A, regu B, dan
regu C) hanya menyediakan 2 macam hadiah saja yakni hadiah I dan hadiah II. Ada
berapa kemungkinan pasangan pemenang hadiah-hadiah itu?
Berdasarkan jawaban di atas ternyata diperoleh bahwa terdapat 6 pasangan yang
mungkin menjadi pemenang tebak tepat, yaitu (A, B), (A,C), (B, A), (B,C), (C, A), dan (C,
B). Perhatikan bahwa (A, B)≠(B, A), (B, C)≠(C, B), dan seterusnya. (Mengapa?) Apa arti
(A, B) dan (B, A)?
Untuk menjawab pertanyaan di atas ternyata urutan diperhatikan. Oleh karena itu,
susunan yang demikian ini dinamakan dengan permutasi. Sekarang coba cari
hubungan yang dapat diperoleh dari informasi pada masalah di atas bagaimana dapat
menghasilkan 6 pasangan yang mungkin jadi pemenang.

Pengertian

“Diberikan sebanyak n unsur berbeda. Sebuah permutasi k unsur dari n unsur berbeda
adalah sebuah jajaran dari k unsur yang urutannya diperhatikan.”

Perhatikan huruf-huruf A, B, C, dan D.


• BDCA, DCBA, dan ACDB merupakan contoh permutasi-permutasi dari 4 huruf.
• BAD, ADB, dan BCA merupakan contoh permutasi-permutasi 3 huruf dari 4 huruf
yang diketahui.
• AD, CB, DA, dan BD merupakan contoh permutasi-permutasi 2 huruf dari 4 huruf
yang diketahui.
Coba tentukan permutasi 4 huruf, 3 huruf, dan 2 huruf lainnya dari huruf A, B, C, D.

1. Permutasi dengan Semua Unsur Berbeda


Banyaknya permutasi r unsur dari n yang berbeda diberi notasi P(n, r).
Teorema 1

Jika n dan r adalah dua bilangan bulat positif dan r  n,


maka banyaknya permutasi r unsur dari n unsur berbeda
tanpa pengulangan, diberi notasi P(n, r) adalah:
𝑛!
𝑃(𝑛, 𝑟) =
(𝑛−𝑟)!
Banyaknya permutasi n unsur dari n unsur berbeda
adalah P(n, n) = n!

Contoh 1.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 15


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Contoh 1.
Tentukan banyaknya susunan 4 huruf berbeda yang dapat diperoleh dari kata
MENTARI.
Jawab:
Kata MENTARI terdiri atas 7 huruf yang berbeda.
Banyaknya susunan 4 huruf berbeda yang dapat diperoleh dari 7 huruf berbeda
tersebut merupakan permutasi r = 4 dari n = 7 huruf atau P(7, 4).
Jadi banyaknya susunan huruf yang dapat dibuat adalah
𝑛!
𝑃(𝑛, 𝑟) =
(𝑛−𝑟)!
7!
𝑃(7, 4) = Ingat kembali definisi faktorial di KP 1,
(7 − 4)! 7! = 7  6  5  4  3  2  1
7 × 6 × 5 × 4 × 3! atau 7! = 7  6  5  4  3!
=
3!
= 7 × 6 × 5 × 4 = 840
Jadi, banyak susunan 4 huruf berbeda dari kata MENTARI adalah 840.

Contoh 2.
Dalam berapa cara, 6 buku pelajaran berbeda dapat
disusun pada sebuah rak buku?
Jawab:
Banyaknya cara menyusun keenam buku pelajaran
yang berbeda merupakan permutasi 6 unsur dari 6
unsur atau P(6, 6).
Dengan rumus P(n, n) = n! ,
diperoleh P(6, 6) = 6!
= 654321
= 720
Jadi, banyaknya cara menyusun 6 buku pelajaran yang berbeda pada rak buku adalah
720 cara.

Permutasi dengan Pembatasan (Semua Unsur Berbeda)


Kadang-kadang kita menemukan pembatasan dalam pemilihan penyusunan unsur-
unsur tertentu. Untuk masalah seperti ini, terlebih dahulu kita selesaikan
pembatasannya, kemudian baru kita gunakan kaidah pencacahan.

Contoh 3.
Diketahui 5 mobil berbeda dan 4 motor berbeda yang sedang diparkir berbaris. Berapa
banyak carakah barisan kendaraan ini dapat dibentuk dengan urutan kendaraan yang
berbeda?

Tentukan juga banyak cara barisan berbeda dapat dibentuk jika :


a. dua motor harus ada di depan
b. satu mobil di depan dan satu motor di belakang.
c. mobil harus berkelompok
d. tidak boleh dua mobil berdekatan
SMK Negeri 1 Banjarbaru 16
Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Penyelesaian :
Jika mobil dan motor tidak dibedakan, maka terdapat 9 unsur berbeda (dari 5 mobil dan
4 motor). Jadi, Banyak cara membentuk barisan kendaraan dengan urutan yang berbeda
adalah permutasi 9 unsur dari 9 unsur atau P(9, 9).
P(9, 9) = 9!
=987654321
= 362.880 cara.
Berikutnya kita akan menentukan permutasi dari susunan mobil dan motor dengan
beberapa pembatasan. Misalkan MT = motor dan MB = mobil.
a. Dua motor harus ada di depan

MT MT

• Dua kotak (tempat) pertama diisi dengan 2 motor yang dipilih dari 4 motor yang
tersedia.
Banyak cara memilih 2 motor dari 4 motor tersebut adalah P(4, 2)
4!
𝑃(4, 2) =
(4 − 2)!
4! 4  3  2!
= =
2! 2!
= 4  3 = 12
• Sisa 7 kotak (tempat) lainnya, dapat diisi dengan 7 kendaraan yang tersisa. Ini
adalah P(7, 7) = 7!
Dengan aturan perkalian, maka banyak cara dua motor harus ada di depan adalah
12  7! = 12  5.040 = 60.480
Jadi, banyak cara barisan berbeda dapat dibentuk jika dua motor harus ada di depan
adalah 60.480 cara.

b. Satu mobil di depan dan satu motor di belakang

MB MT

• Kotak pertama harus diisi mobil, dapat diisi dengan mobil mana saja dari 5 mobil
yang ada, jadi kotak pertama dapat diisi dengan 5 cara.
• Kotak terakhir harus diisi motor, dapat diisi dengan motor mana saja dari 4
motor yang ada, berarti kotak terakhir dapat diisi dengan 4 cara.
• Sisa 7 kotak yang dapat diisi dengan 7 kendaraan yang tersisa, berarti P(7, 7) =
7!.
Dengan aturan perkalian, maka banyaknya cara menyusun agar satu mobil di depan
dan satu motor di belakang adalah 5  7!  4 = 20  5.040 = 100.800
Jadi, banyak cara barisan berbeda dapat dibentuk jika satu mobil di depan dan satu
motor di belakang adalah 60.480 cara.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 17


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

c. Mobil harus berkelompok


• Agar mobil (5 mobil) berkelompok, maka kita memblok dan menganggapnya
sebagai satu unsur. Dalam blok ini, kelima mobil dapat dipertukarkan dalam P(5,
5) = 5! cara.
• Kemudian blok mobil ini beserta 4 motor membentuk 5 unsur yang juga dapat
dipertukarkan dalam P(5, 5) = 5! cara.

Dengan menggunakan aturan perkalian, banyaknya cara menyusun agar mobil


berkelompok adalah 5!  5! = 120  120 =14.400.
Jadi, banyak cara barisan berbeda dapat dibentuk mobil harus berkempok adalah
14.400 cara.
d. Tidak boleh dua mobil berdekatan
Supaya mobil tidak berdekatan, maka posisi mobil dan motor haruslah berselang-
seling seperti ilustrasi berikut.

MB MT MB MT MB MT MB MT MB

• Kelima posisi mobil dapat dipertukarkan dalam P(5, 5) = 5! cara.


• Keempat posisi motor dapat dipertukarkan dalam P(4, 4) = 4! cara.
Dengan menggunakan aturan perkalian, banyaknya cara menyusun agar tidak boleh
dua mobil berdekatan adalah 5!  4! = 120  24 = 2.880

2. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama

Teorema 2

Banyaknya permutasi dari n unsur yang terdiri dari m1


unsur jenis pertama sama, m2 unsur jenis kedua sama, m3
unsur jenis ketiga sama, …, dan mk unsur jenis ke–k sama
ditentukan dengan
𝑛!
𝑃=
𝑚1! 𝑥 𝑚2! 𝑥 𝑚3! 𝑥 ... 𝑥 𝑚𝑘!

dimana m1 + m2 + m3 + … + mk = n.

Contoh 4.
Berapa banyak permutasi dari huruf-huruf pada kata MATEMATIKA ?
Jawab:
Banyak huruf pada kata MATEMATIKA ada 10 buah. Terdapat unsur yang sama,
yaitu:
• huruf M ada 2 buah,
• huruf A ada 3 buah,
• huruf T ada 2 buah.
• huruf E, I, dan K masing-masing 1 buah.
Maka banyaknya permutasi dari huruf-huruf tersebut adalah
10! 10 x 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3!
P= = = 151.200.
2! 𝑥 3! 𝑥 2! 𝑥 1! 𝑥 1! 𝑥 1! 2 𝑥 3! 𝑥 2 𝑥 1 𝑥 1 𝑥 1

SMK Negeri 1 Banjarbaru 18


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

3. Permutasi Siklik

Perhatikan bahwa permutasi yang kita bicarakan di atas adalah permutasi yang objek-
objeknya dijajar atau disusun pada satu garis. Permutasi demikian ini dinamakan
permutasi linear. Namun, jika objek-objek tersebut dijajar/disusun melingkar (pada
suatu lingkaran) dan arah melingkarnya diperhatikan, misalnya searah putaran jarum
jam, maka permutasi yang demikian dinamakan permutasi siklik.
Coba kalian perhatikan gambar berikut.

A B C

C B A C B A

Tiga objek A, B, dan C di atas disusun secara melingkar. Walaupun nampak berbeda,
namun jika dilihat dari urutan (searah jarum jam misalnya) maka ketiga susunan ini
adalah sama.
Jadi, dari tiga buah permutasi linear ABC, BCA, dan CAB diperoleh hanya satu
permutasi siklik (ABC). Demikian juga untuk tiga permutasi linear ACB, CBA, dan BAC
diperoleh hanya satu permutasi siklik (ACB). Dengan demikian terdapat dua
permutasi-3 siklik dari tiga objek A, B, dan C, yaitu (ABC) dan (ACB).
Selanjutnya secara umum, jika pengulangan tidak diperkenankan, hubungan antara
banyaknya permutasi siklik dan banyaknya permutasi linear dinyatakan dalam
teorema berikut.

Definisi Permutasi Siklik

Banyaknya permutasi untuk n unsur


berbeda yang diatur dalam sebuah
lingkaran disebut permutasi siklik.
Permutasi siklik dari n unsur (n > 1)
ditentukan oleh rumus:
Ps (n) = (n – 1)!

Contoh 5.
6 orang manager perusahaan duduk
mengelilingi sebuah meja berbentuk
melingkar untuk mengadakan rapat. Berapa
banyak cara mereka dapat duduk
mengelilingi meja rapat tersebut dengan
urutan yang berbeda?

SMK Negeri 1 Banjarbaru 19


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

Jawab:
Banyaknya cara agar 6 orang manager dapat duduk mengelilingi meja rapat sama
dengan permutasi melingkar dari 6 unsur, yaitu
Ps (6) = (6 – 1)! = 5!
= 5  4  3  2  1 = 120
Jadi, banyak cara 6 orang manager perusahaan dapat duduk mengelilingi meja rapat
tersebut dengan urutan yang berbeda adalah 120 cara.

Contoh 6.
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan 4 orang anaknya. Mereka duduk di meja makan
yang bentuknya melingkar. Ada berapa cara anggota keluarga tersebut duduk
mengelilingi meja jika ayah dan ibu selalu duduk berdampingan?
Jawab:
• Syarat khusus, ayah dan ibu selalu duduk berdampingan. Posisinya dapat
dipertukarkan sebanyak 2! = 2 cara.
• Ayah dan ibu selalu duduk berdampingan, sehingga posisi ini diblok dan dianggap
1 unsur. Blok (ayah dan ibu) dan 4 orang anaknya menjadi 5 unsur yang duduk
melingkar, sehingga dengan permutasi siklik diperoleh:
Ps (5) = (5 – 1)! = 4!
= 4  3  2  1 = 24
Dengan Aturan perkalian diperoleh banyak cara anggota keluarga duduk mengelilingi
meja jika ayah dan ibu selalu duduk berdampingan adalah 2  24 = 48 cara.

C. Rangkuman
• Permutasi k unsur dari n unsur berbeda adalah sebuah jajaran dari k unsur yang
urutannya diperhatikan.
• Jika n dan r adalah dua bilangan bulat positif dan r  n, maka banyaknya
permutasi r unsur dari n unsur berbeda tanpa pengulangan, diberi notasi P(n, r)
adalah:
𝑛!
𝑃(𝑛, 𝑟) =
(𝑛−𝑟)!
• Banyaknya permutasi n unsur dari n unsur berbeda adalah P(n, n) = n!.
• Banyaknya permutasi dari n unsur yang terdiri dari m1 unsur jenis pertama
sama, m2 unsur jenis kedua sama, m3 unsur jenis ketiga sama, …, dan mk unsur
jenis ke–k sama ditentukan dengan
𝑛!
𝑃=
𝑚1! 𝑥 𝑚2! 𝑥 𝑚3! 𝑥 ... 𝑥 𝑚𝑘!

dimana m1 + m2 + m3 + … + mk = n.
• Banyaknya permutasi untuk n unsur berbeda yang diatur dalam sebuah
lingkaran disebut permutasi siklik. Permutasi siklik dari n unsur (n > 1)
ditentukan oleh rumus Ps (n) = (n – 1)!

SMK Negeri 1 Banjarbaru 20


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

D. Latihan Soal
1. Seorang kandidat presiden hanya dapat mengunjungi enam provinsi dari sepuluh
provinsi yang ingin dikunjunginya. Berapa banyak cara dengan urutan berbeda, ia
dapat mengunjungi provinsi-provinsi itu?
2. Bilangan terdiri dari 4 angka disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 6, dan 7. Hitung
banyak susunan bilangan dengan angka-angka yang berlainan (angka-angkanya
tidak boleh berulang).
3. Pada suatu pameran karya seni, lukisan-lukisan ditempatkan pada satu baris.
Dengan berapa cara penempatan lukisan dapat dilakukan jika ada 10 lukisan yang
dipamerkan?
4. Terdapat 4 buku matematika, 3 buku fisika, dan 5 buku kimia yang berbeda akan
disusun ke dalam rak yang dapat memuat semua buku. Berapa susunan yang
mungkin jika:
a. buku yang sejenis saling berdampingan
b. buku-buku fisika saja yang saling berdampingan
5. Berapa banyak permutasi dari huruf-huruf pada kata STATISTIKA?
6. Pada suatu ruas jalan dipasang lampu hias yang terdiri dari 3 bohlam kuning, 6
bohlam merah, dan 4 bohlam hijau. Tentukan banyaknya cara memasang lampu
hias tersebut jika bohlam berwarna sama tidak dapat dibedakan?
7. Tujuh orang duduk mengelilingi meja bundar. Berapa banyaknya susunan duduk
yang berbeda dari ketujuh orang itu?
8. Dengan berapa cara 5 anak laki-laki dan 3 anak perempuan dapat disusun pada
suatu lingkaran jika anak perempuan selalu berdekatan (berkumpul)?

SMK Negeri 1 Banjarbaru 21


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

E. Penilaian Diri

Isilah pertanyaan pada tabel di bawah ini sesuai dengan yang Kalian ketahui, berilah
penilaian secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan memberi tanda
pada kolom pilihan.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah Kalian tahu yang dimaksud permutasi?


2 Apakah Kalian tahu yang dimaksud permutasi dengan
pembatasan?
3 Apakah Kalian tahu yang dimaksud dengan permutasi
siklis?
4 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
dengan menggunakan konsep permutasi?
5 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
yang terkait permutasi dengan pembatasan?
6 Apakah Kalian dapat menyelesaikan permasalahan
yang terkait permutasi siklis?
JUMLAH

Catatan:
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran,
Bila semua jawaban "Ya", maka Kalian dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 22


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

EVALUASI

1. Terdapat enam angka 1, 3, 4, 5, 7, 8 yang akan disusun menjadi bilangan yang terdiri
dari 3 angka. Banyak bilangan ganjil yang dapat disusun dari angka-angka tersebut
adalah ….
A. 64
B. 112
C. 120
D. 144
E. 240

2. Jika setiap dua zat kimia yang berbeda dicampurkan menghasilkan zat kimia baru, dari
enam zat kimia yang berbeda dapat membentuk zat baru sebanyak ….
A. 12
B. 15
C. 20
D. 24
E. 32

3. Dari angka-angka 2, 3, 5, 6, 7, dan 9 akan dibuat bilangan tiga angka berlainan dan
kurang dari 400. Banyak bilangan yang dapat dibuat adalah….
A. 10
B. 20
C. 40
D. 80
E. 120

4. Suatu sekolah akan memilih pengurus OSIS yang terdiri atas ketua, wakil ketua, dan
sekretaris. Jika tersedia 10 orang calon, banyak cara memilih pengurus OSIS adalah….
A. 330 cara
B. 440 cara
C. 620 cara
D. 660 cara
E. 720 cara

5. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan dibuat bilangan kurang dari 500 yang terdiri
dari tiga angka berlainan. Banyak cara menyusun bilangan-bilangan tersebut adalah….
A. 80
B. 120
C. 150
D. 180
E. 200

6. Dari 6 orang akan dipilih menjadi satu tim yang terdiri dari seorang ketua, seorang
sekretaris, dan satu orang anggota. Banyaknya susunan tim yang mungkin adalah….
A. 30
B. 80
C. 120
D. 210

SMK Negeri 1 Banjarbaru 23


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

E. 720

7. Dalam pemilihan murid teladan di suatu sekolah tersedia calon yang terdiri dari 5
orang putra dan 4 orang putri. Jika akan dipilih sepasang murid teladan yang terdiri
dari seorang putra dan seorang putri, maka banyaknya pasangan yang mungkin
terpilih adalah….
A. 9
B. 16
C. 18
D. 20
E. 36

8. Nomor pegawai suatu pabrik terdiri atas tiga angka dengan angka pertama tidak nol.
Banyak nomor pegawai yang ganjil adalah….
A. 648
B. 475
C. 450
D. 425
E. 324

9. Zainal mempunyai koleksi 3 pasang sepatu dengan merk yang berbeda, 4 baju
berlainan coraknya, dan 3 celana yang berbeda warna. Banyak cara berpakaian Zainal
dengan penampilan yang berbeda adalah ….
A. 36
B. 24
C. 21
D. 12
E. 10

10. Banyaknya susunan huruf-huruf yang dapat dibentuk dari kata “TUNTUT” adalah….
A. 40
B. 60
C. 120
D. 480
E. 720

11. Diketahui ada 3 rute yang menghubungkan kota P dengan kota Q dan 2 rute yang
menghubungkan kota Q dengan kota R. Banyak cara seseorang dapat bepergian dari
kota P ke kota R adalah….
A. 1 cara
B. 3 cara
C. 4 cara
D. 6 cara
E. 7 cara

12. Dari 9 siswa berprestasi akan dibuat tim yang terdiri dari 3 orang untuk mengikuti
suatu lomba. Banyak kemungkinan susunan tim yang dapat disusun adalah….
A. 84 tim
B. 168 tim
C. 240 tim

SMK Negeri 1 Banjarbaru 24


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

D. 504 tim
E. 1.008 tim

13. Amaliah memiliki 4 rompi, 2 celana panjang, dan 3 pasang sepatu. Amaliah memakai
lengkap pasangan 1 rompi, 1 celana panjang, dan sepasang sepatu. Pasangan berbeda
yang Amaliah punyai adalah….
A. 9
B. 12
C. 14
D. 24
E. 36

14. Empat siswa dan dua siswi akan duduk berdampingan. Apabila siswi selalu duduk
paling pinggir, banyak susunan cara mereka duduk adalah….
A. 24
B. 48
C. 56
D. 64
E. 72

15. Andi akan menyusun bilangan yang terdiri dari 3 angka berbeda dan dipilih dari angka-
angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Bilangan tersebut habis dibagi 5. Banyak bilangan yang dapat
disusun Andi adalah….
A. 48
B. 42
C. 36
D. 25
E. 20

SMK Negeri 1 Banjarbaru 25


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

KUNCI JAWABAN EVALUASI


1. D
2. B
3. C
4. E
5. A
6. C
7. D
8. C
9. A
10. B
11. D
12. A
13. D
14. B
15. E

SMK Negeri 1 Banjarbaru 26


Modul Matematika SMK Kelas XI KD 3.25

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman As’ari, dkk. 2018. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta:
Kemendikbud.

Pradnyo Wijayanti, Sapon Suryopurnomo. 2018. Kombinatorika, Peluang, danStatistika.


Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Matematika SMA.
Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Sukino. 2019. Matematika SMA/MA Kelas XII IA (IPA). Sidoarjo: PT. Masmedia Buasa
Pustaka.

SMK Negeri 1 Banjarbaru 27

Anda mungkin juga menyukai