MATERI 1 Keg - Belajar 1 Fenomena Permasalahan Bangsa 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

MATERI 1

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

Rekan Mahasiswa, pada Unit 1 ini, Anda akan diajak untuk menjabarkan Konsep
Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Materi ini mengajak mahasiswa untuk
mempelajari tentang fenomena permasalahan bangsa yang menjadi salah satu dasar
pentingnya Pendidikan Pancasila, landasan Pendidikan Pancasila, tujuan Pendidikan
Pancasila dan dinamika serta tantangan Pendidikan Pancasila.
Materi 1 ini dikemas dalam 2 kegiatan belajar. Dua kegiatan belajar tersebut disusun dengan
urutan sebagai berikut:
• Kegiatan Belajar 1: Fenomena Permasalahan Bangsa
• Kegiatan Belajar 2: Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
Kegiatan Belajar 1 :
Fenomena Permasalahan Bangsa
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti Kegiatan Belajar 1 diharapkan Anda dapat menjelaskan berbagai
fenomena permasalahan bangsa, yang menjadi salah satu dasar pentingnya mempelajari dan
mempraktekkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Uraian Materi
Indonesia adalah bangsa yang majemuk dengan berbagai perbedaan. Sejatinya
perbedaan ini menjadi identitas kebhinekaan yang kemudian melebur dalam tunggal ika
menjadi kekayaan identitas nasional. Nilai-nilai Pancasila yang causa materialisnya adalah
bangsa Indonesia sendiri yang memang majemuk dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan
dalam agamanya ternyata mulai tergerus dalam perkembangan zaman yang bergerak begitu
cepat. Pancasila yang sudah dihimpun oleh para pendiri bangsa sebagai dasar ideologi dan
kepribadian bangsa, secara operasional, realitas di masyarakat mulai memudar.
Nilai-nilai religius yang memang kental sejak dahulu kala, mulai ditinggalkan terlihat
dari memudarnya toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama dan kepercayaan.
Masyarakat mudah terprovokasi dan terpecah. Berita hoax dan fitnah mudah beredar dan
dipercaya. Cacian, makian dan kata-kata kasar mudah sekali ditemukan di media sosial,
bahkan dipertontonkan oleh tokoh-tokoh publik. Krisis moral dan keteladanan melunturkan
kepercayaan masyarakat. Tontonan yang tidak menjadi tuntunan menggerus nilai-nilai
religiusitas.
Terdapat berbagai persoalan bangsa yang menodai Pancasila sebagai pedoman hidup
bangsa. Berbagai persoalan bangsa yang nampak seperti;
A. Korupsi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain,
dan penggunaan waktu dinas (bekerja) untuk urusan
pribadi (https://kbbi.web.id/korupsi). Terdapat 2 definisi korupsi yaitu tindak pidana korupsi
dan perilaku koruptif. Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 jo Undang-Undang No.
20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak
pidana korupsi adalah:
Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya
diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Sedangkan perilaku koruptif tidak terdapat definisinya di dalam peraturan perundang-
undangan. Perilaku koruptif adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sikap dan tindakan
seseorang yang menampilkan hal-hal yang tidak terpuji yang akan menggiring kepada
tindakan korupsi. Contohnya mencontek, tidak jujur, tidak bertanggungjawab, titip absen,
berbohong, dll. Perilaku tersebut lambat laun bila dilakukan terus menerus akan membuat
seseorang terbiasa (jadi budaya) dan dapat mendorong melakukan perilaku tidak terpuji yang
lebih fatal, dan ujungnya adalah tindakan korupsi.
Penyebab utama korupsi adalah lemahnya integritas. Berdasarkan KBBI, kata ‘integritas’
mempunyai pengertian ‘mutu, sifat....”, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran
(https://kbbi. web.id/integritas).
Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu menjalankan nilainilai
Pancasila diharapkan akan lahir pribadi-pribadi yang berintegritas yaitu pribadi yang
antikorupsi.

B. Kesenjangan Sosial
Menurut KBBI, kesenjangan berasal dari kata “senjang” yang berarti: tidak simetris atau
tidak sama bagian yang kiri dan yang kanan, berlainan sekali atau berbeda, ada (terdapat)
jurang pemisah. Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup dan semi terbuka dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu
yang berada dalam kelompok tersebut. Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan
ketidakseimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa gini ratio
berada di kisaran 0,4 persen, dan ini didorong oleh konsumsi. Akan
tetapi, ketimpangan pendapatan lebih tinggi yakni mencapai 0,7
persen. Berbagai macam konflik yang terjadi di Indonesia, menurut
Jusuf Kalla, bukan dilatarbelakangi oleh agama namun disebabkan
adanya ketidakadilan dari berbagai sisi misalnya ketidakadilan politik
maupun ekonomi.

B. Degradasi Moral
kamus besar bahasa Indonesia, degradasi moral dapat diartikan sebagai kemunduran,
kemerosotan, penurunan. Sehingga dapat diartikan degradasi moral adalah kemerosotan atau
lunturnya nilai dan moral yang berlaku di dalam masyarakat.
Sinonim istilah lain yang digunakan adalah
dekadensi moral atau kemerosotan moral. Dekadensi
moral melanda kehidupan masyarakat, terutama
generasi muda sehingga membahayakan
kelangsungan hidup bernegara. Dekadensi moral itu
terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila, tetapi justru nilai-nilai dari luar berlaku dominan. Contoh-contoh
dekadensi moral, antara lain: penyalahgunaan narkoba, kebebasan tanpa batas, rendahnya
rasa hormat kepada orang tua, menipisnya rasa kejujuran, tawuran di kalangan para pelajar.
Masyarakat miskin karena kondisi sosial ekonomi yang makin senjang disertai dekadensi
moral, maka akan cenderung mudah diprovokasi dan diintervensi oleh pengaruh dari luar
yang dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa.

C. Perilaku yang merusak lingkungan


Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup
sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup (Undang-Undang 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 Ayat 16).
Populasi manusia semakin bertambah dan
mempengaruhi keadaan alam. Dengan bertambahnya
manusia maka semakin meningkatnya produksi
produk untuk dikonsumsi dan salah satunya dengan
cara merusak alam yang ada disekitarnya. Demikian
juga hasil dari kegiatan produksi mengeluarkan
limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah
yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Seringkali manusia tidak memikirkan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) dan Analisis
mengenai dampak lingkungan hidup (AM.DAL). Permasalahan sampah merupakan hal yang
krusial karena dampaknya dapat merusak berbagai sendi kehidupan termasuk lingkungan.
Indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahunnya.

D. Masalah Penegakan Hukum yang berkeadilan


Penegakan hukum merupakan rangkaian
proses untuk menjabarkan nilai, ide, cita yang
cukup abstrak menjadi tujuan yang sangat konkrit.
Tujuan hukum atau cita hukum memuat nilai-nilai
moral, seperti keadilan dan kebenaran. Masalah
penegakkan hukum terletak pada faktor-faktor yang
mungkin mempengaruhinya. Faktor-faktor itu
adalah sebagai berikut: faktor hukumnya sendiri (undang-undang, faktor penegak hukum,
yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum, faktor sarana atau fasilitas
yang mendukung penegakkan hukum, faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum
tersebut berlaku atau diterapkan dan faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan
rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
Salah satu kunci keberhasilan dalam penegakan hukum adalah mentalitas atau
kepribadian penegak hukum. Selain itu, budaya hukum masyarakat memegang peranan
penting.

Anda mungkin juga menyukai