Pembuatan Larutan Fix

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik

Tahun Akademik 2021/2022

PEMBUATAN LARUTAN
I. TUJUAN
1. Mengetahui beberapa satuan konsentrasi larutan.
2. Membuat larutan dengan berbagai macam konsentrasi.
3. Menghitung konsentrasi larutan.
4. Membuat larutan standar primer dan standar sekunder.
5. Menjadi terampil dalam menggunakan peralatan untuk membuat larutan.

II. LANDASAN TEORI

2.1 Larutan
Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat dalam
komposisi yang bervariasi1. Dua komponen utama pembentukan larutan yaitu zat
terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Larutan memiliki ukuran partikel yang sangat
kecil sehingga tidak adanya bidang batas antara zat terlarut dengan zat pelarutnya.
Hal ini menyebabkan, zat terlarut dan zat pelarut tidak dapat dibedakan secara
langsung. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut
(solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut (solvent). Contohnya, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air
dan diaduk dengan baik dan sempurna maka campuran tersebut pada dasarnya
akan seragam (sama) di semua bagian2.
Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan3. Larutan dalam bentuk gas
yaitu udara bebas disekitar. Udara bebas terdiri dari campuran berbagai gas seperti
gas Nitrogen dan gas Oksigen. Sedangkan contoh larutan berbentuk padat yaitu
kuningan yang merupakan hasil perpaduan tembaga dan seng. Dalam larutan,
apabila pelarut yang digunakan air disebut larutan berair (aqueous) sedangkan
apabila pelarut yang digunakan itu selain air disebut larutan tak berair (non-aqueous).
Larutan dapat dibedakan menjadi beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
a. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut relatif
terhadap jumlah zat pelarutnya.
b. Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar jumlah zat
terlarut.
c. Larutan lewat jenuh adalah larutan yang tidak dapat melarutkan zat terlarut atau
sudah terjadinya pengendapan.
1 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
d. Larutan tepat jenuh adalah larutan yang sudah mencapai kesetimbangan antara
zat pelarut dan zat terlarutnya. Partikel-partikel tepat habis bereaksi dengan
pereaksinya (konsentrasi larutan maksimal).
e. Larutan belum jenuh adalah larutan yang zat pelarutnya masih bisa untuk
melarutkan zat terlarut4.
Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh komposisinya. Untuk
menyatakan komposisi larutan tersebut maka digunakan istilah konsetrasi larutan
yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut5.
Kelarutan atau solubilitas merupakan kemampuan suatu zat terlarut (solute)
untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan suatu zat dasarnya sangat
bergantung pada sifat fisika dan sifat kimia solute dan solvent pada suhu, tekanan dan
pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu
pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit
zat terlarut pada pelarut sampai zat terlarut tersebut mengendap (tidak dapat larut
lagi). Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, jika jumlah zat terlarut melewati titik
jenuh maka zat itu akan keluar dari larutan (mengendap di bawah larutan). Jika
suatu larutan mengandung lebih banyak zat terlarut maka larutan tersebut
merupakan larutan pekat, sebaliknya jika suatu larutan mengandung lebih sedikit
zat terlarut maka larutan tersebut merupakan larutan encer6.

2.2 Konsentrasi Larutan


Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas
perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Konsentrasi didefinisikan
sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut, dinyatakan
dalam satuan volume zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas,
molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen
volume3. Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif dan kuantitatif.
Secara kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi larutan pekat dan larutan encer.
Dalam larutan encer, massa larutan sama dengan massa pelarutnya, karena massa
jenis larutan sama dengan massa jenis pelarutnya. Secara kuantitatif, larutan
dibedakan berdasarkan suatu konsentrasinya7.
Ada beberapa dalam menyatakan konsentrasi suatu larutan, yaitu sebagai berikut:

2 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
1) Moralitas (M) adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mL
larutan.
2) Normalitas (N) adalah banyaknya gram ekivalen zat yang terlarut dalam 1000
mL larutan.
3) Molalitas (m) adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1000 mg
pelarut.
berat zat terlarut
4) Persen berat = × 100%
berat larutan
volume zat terlarut
5) Persen volume = × 100%
volume larutan
Normalitas (N) ditentukan oleh banyaknya gram ekivalen zat terlarut dalam 1000
mL larutan. Berat ekivalen (BE) dapat ditentukan berdasarkan jenis reaksi10.

2.3 Pembuatan Larutan


Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari
bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaan
atau konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada
tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan
kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas, persen berat, persen volume dan
sebagainya. Dalam pembuatan larutan, dapat diketahui reaksi-reaksi apa saja yang
terjadi jika zat terlarut dan zat pelarut saling bercampur membentuk larutan8.

2.4 Pengenceran Larutan


Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu
larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas
dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus
ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam
asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika
kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini bisa merusak kulit9.
Rumus pengenceran, yaitu:
M1 × V1 = M2 × V2 (1)

3 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022

Keterangan :
M1 = Molaritas awal larutan
M2 = Molaritas akhir larutan
V1 = Volume awal larutan
V2 = Volume akhir larutan
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu akuades dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
berakibat berkurangnya kadar kepekatan tingkat konsentrasi dari senyawa yang
dilarutkan atau diencerkan9.

4 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya

No Alat Fungsi

1. Kaca Arloji Sebagai wadah zat padat yang akan ditimbang


2. Gelas piala Sebagai wadah mencampurkan larutan
3. Gelas Ukur Sebagai wadah untuk mengukur volume larutan
4. Bola Hisap Sebagai alat menghisap larutan
5. Neraca Analitik Sebagai alat menimbang zat padat
6. Pipet Tetes Sebagai alat untuk memipet atau mengambil larutan
7. Labu Ukur Sebagai wadah mengencerkan larutan pada volume
tertentu
8. Labu Semprot Sebagai wadah akuades
9. Corong Sebagai alat memudahkan memindahkan larutan agar
tidak tumpah
10. Batang Pengaduk Sebagai alat pengaduk larutan
11. Buret Sebagai wadah titran
12. Pipet gondok Sebagai alat untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu
13. Erlenmeyer Sebagai wadah larutan yang akan dititrasi (titrat)

3.1.2 Bahan dan Fungsinya

No Bahan Fungsi
1. NaOH Sebagai larutan standar sekunder
2. Asam Oksalat Sebagai larutan standar primer
3. Akuades Sebagai pelarut
4. Indikator PP Sebagai indikator

5 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
3.2. Cara Kerja
3.2.1 Membuat larutan standar NaOH 0,1 M (Sekunder)
Ditimbang NaOH Sebanyak 1 gram menggunakan wadah kaca arloji. Dimasukkan ke
dalam gelas piala. Ditambahkan 10 mL air di distilasi dan diaduk sampai larut. Lalu
tambahkan air destilasi hingga volume 100 mL. Di tentukan konsentrasi larutan NaOH.

3.2.2 Membuat larutan standar H2C2O4.2H2O 0.1 M (Primer)


Dimasukkan 1.26 gram asam oksalat dari kaca arloji kedalam labu ukur 100 mL.
Dilarutkan dengan air distilasi. Ditambahkan air distilasi hingga tanda batas. Kemudian
dihitung konsentrasi larutan asam oksalat.

3.2.3 Standarisasi larutan standar NaOH 0,1 M


Di pipet 10 mL larutan asam oksalat 0.1 mL kedalam erlenmeyer. Ditambahkan
indikator PP. Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 M (dalam buret) kemudian dihitung
konsentrasi NaOH.

6 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
3.3 Skema Kerja

3.3.1. Membuat Larutan Standar NaOH 0,1M (Sekunder)

Kristal NaOH

- ditimbang 1 gram NaOH menggunakan wadah kaca arloji


- dimasukkkan NaOH kedalam gelas piala
- ditambahkan 10 mL akuades
- diaduk hingga rata
NaOH terlarut

- ditambahkan akuades hingga volume 100 mL


- ditentukan konsentrasi larutan NaOH
Hasil

3.3.2 Membuat Larutan Standar H2C2O4 . 2H2O 0,1 M (Primer)

Bubuk asam oksalat

- ditimbang 1,26 gram asam oksalat dan dimasukkan ke dalam labu


ukur 100 mL
- dilarutkan dengan air distilasi hingga larut
- ditambahkan air distilasi hingga tanda batas
- dihitung konsentrasi larutan asam oksalat
Hasil

3.3.3 Standarisasi Larutan Standar NaOH 0,1 M

Asam oksalat 0,1 M

- dipipet 10 mL larutan asam oksalat 0,1 M kedalam erlenmeyer


- ditambahkan indikator PP
- dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M (dalam buret)
- dihitung konsentrasi NaOH
- Hasil

7 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
3.4 Skema Alat

Keterangan :

1. Klem
2. Statif
3. Buret
4. Erlenmeyer
5. Corong
6. Gelas ukur
7. Labu ukur
8. Batang pengaduk
9. Labu semprot
10. Gelas piala

8 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
3.5 Gambar Alat

No Alat Gambar
1 Kaca arloji

2 Gelas piala

3 Labu ukur

4 Erlenmeyer

5 Buret

6 Pipet tetes

9 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
7 Gelas ukur

8 Labu semprot

9 Corong

10 Neraca analitik

11 Batang pengaduk

12 Bola hisap

10 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
13 Pipet gondok

11 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Data
M NaOH Teori : 0,1 M
M H2C2O4 Teori : 0,1 M
Massa NaOH Teori : 1 gram
Massa H2C2O4 Teori : 3,15 gram
Massa NaOH Praktikum : 1,0042 gram
Massa H2C2O4 Praktikum : 13,1540 gram
Volume NaOH : 250 mL
Volume H2C2O4 : 250 mL
Volume 1 NaOH Titrasi : 19 mL
Volume 2 NaOH Titrasi : 19,4 mL

4.1.2 Perhitungan
A. Pembuatan larutan NaOH 0,1 M dalam 250 mL larutan secara teori
0,1 mol NaOH 40 gram NaOH 1L
Gram NaOH = x x x 250 mL
1l 1 mol NaOH 1000 mL
Gram NaOH = 1 gram

B. Pembuatan larutan H2C2O4 0,1 M dalam 250 mL larutan secara teori


0,1 mol H2C2O4 126 gram H2C2O4 1L
Gram H2C2O4 = x x x 250 mL
1L 1 mol H2C2O4 1000 mL
Gram H2C2O4 = 3,15 gram

C. Menentukan konsentrasi NaOH secara praktikum


1,0042 gram NaOH 1000 mL 1 mol
M NaOH = x x
250 mL 1L 40 gram NaOH

M NaOH = 0,10042 M

D. Menentukan konsentrasi H2C2O4 secara praktikum


3,1540 gram H2C2O4 1000 mL 1 mol
M H2C2O4 = x x
250 mL 1L 126 gram H2C2O3

12 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
M H2C2O4 = 0,1001 M
E. Standarisasi larutan standar NaOH 0,1 M dengan H2C2O4 0,1 M
19 mL+19,4 mL
Vrata-rata NaOH =
2
Vrata-rata NaOH = 19,2 mL
V1 x M1 = V2 x M2
19,2 mL x M1 = 10 mL x 0,1 M
M1 = 0,0521 M

13 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022

4.2 pengamatan setiap langkah kerja

A. Membuat Larutan Standar NaOH 0,1 M


No Cara kerja dan reaksi Gambar Pengamatan Analisis
1 1 gram NaOH ditimbang Kristal berwarna NaOH ditimbang dengan menggunakan
menggunakan wadah kaca arloji putih neraca analitik dan kaca arloji sebagai
wadah zat.

2 NaOH dimasukkan ke dalam gelas Larutan NaOH NaOH padat dilarutkan dengan
piala dan ditambahkan 10 mL berwarna akuades hingga tepat larut.
akuades. Diaduk hingga larut bening

3 NaOH yang sudah larut NaOH homogen NaOH merupakan larutan standar
ditambahkan akuades hingga 250 berwarna sekunder, larutan dihomogenkan
mL dan dihomogenkan dan bening dengan cara pengadukan di dalam gelas
dihitung konsentrasi NaOH piala.

14 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
B. Membuat Larutan Asam Oksalat
No Cara kerja dan reaksi Gambar Pengamatan Analisis

1 Ditimbang asam oksalat 3,15 gram dengan serbuk Asam oksalat ditimbang dengan
wadah kaca arloji berwarna menggunakan neraca analitik dan
putih kaca arloji sebagai wadah zat.

2 Dimasukkan ke dalam gelas piala dan Larutan asam Asam oksalat terlebih dahulu
ditambahkan akuades sampai 10 mL oksalat sebesar dilarutkan dan diaduk dalam gelas
piala hingga larut.
10 mL terbentuk

3 Larutan asam oksalat dipindahkan ke Larutan asam Asam oksalat merupakan larutan
dalam labu ukur 250 mL kemudian oksalat berwarna standar primer, penambahan
ditambahan akuades hingga batas, bening aquades dilakukan sampai tanda
dihomogenkan dan dihitung konsentrasi batas di dalam labu ukur.
asam oksalat

15 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
C. Standarisasi larutan Standar NaOH
No Cara kerja dan reaksi Gambar Pengamatan Analisis

1 10 mL larutan asam Larutan Asam oksalat Larutan asam oksalat dimasukkan


oksalat 0,1 M dipipet ke berwarna bening kedalam erlenmeyer sebagai wadah
dalam erlenmeyer titrasi.

2 Ditambahkan indikator Larutan asam oksalat Indikator pp ditambahkan untuk


pp setelah ditambahkan dapat melihat titik akhir titrasi.
indikator pp berwarna
bening

Dilakukan standarisasi NaOH dengan


3 Dititrasi dengan larutan Titrasi diteruskan hingga
cara dilakukan titrasi dengan asam
NaOH 0,1 M didalam terdapat perubahan warna
oksalat. Proses titrasi dihentikan ketika
buret. menjadi pink lembayung
didapatkan perubahan warna yang
menandakan titik akhir titrasi telah
tercapai

16 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
4. Dihitung konsentrasi Hasil titrasi menjadi warna Titik akhir titrasi didapatkan dan
NaOH dari hasil titrasi pink lembayung titrasi dihentikan.

17 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
4.3 Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui beberapa satuan konsentrasi larutan,
membuat larutan dalam berbagai macam konsentrasi, menghitung konsentrasi
larutan, membuat larutan standar primer dan standar sekunder, serta untuk menjadi
terampil dalam menggunakan peralatan untuk membuat larutan. Pada praktikum
kali ini jenis titrasi yang digunakan yaitu titrasi asam basa yang dalam
pengerjaannya menggunakan analisis kuantitatif karena pada percobaan dihitung
volume NaOH yang digunakan dalam titrasi.
Larutan adalah suatu sistem homogen yang tersusun atas zat pelarut dan zat
terlarut. Asam oksalat merupakan larutan standar primer, yaitu larutan yang dapat
diketahui konsentrasinya secara pasti dengan cara penimbangan yang teliti
sedangkan NaOH merupakan larutan standar sekunder, yaitu larutan yang belum
dapat diketahui konsentrasinya sehingga perlu dilakukan standarisasi terlebih
dahulu dengan larutan standar primer.
Percobaan pertama yaitu membuat larutan standar NaOH konsentrasinya 0,1
M. NaOH merupakan larutan standar sekunder karena bersifat higroskopis yang
mana dapat mengikat molekul air di lingkungan sehingga NaOH bersifat tidak
stabil.
Percobaan kedua yaitu pembuatan larutan standar asam oksalat 0,1 M
sebanyak 250 mL. Secara pratikum massa asam oksalat yang tertimbang adalah 3,15
gram dan didapatkan konsentrasi asam oksalat sebesar 0,1001 M. Asam oksalat
merupakan larutan yang konsentrasinya dapat diketahui secara pasti dengan cara
penimbangan yang teliti. Asam oksalat mempunyai kemurnian yang tinggi, mudah
didapat, serta relatif stabil.
Percobaan ketiga yaitu standarisasi larutan standar NaOH 0,1 M. Indikator
ditambahkan ke dalam titran sebanyak 2 tetes. Tujuan dari penambahan indikator
adalah untuk melihat perubahan warna pada saat titrasi yang menandakan bahwa
larutan telah mencapai titik akhir titrasi. Indikator yang digunakan yaitu indikator
PP karena pH nya yang sesuai dengan pH titrasi asam dan basa. Range pH indikator
PP ini yaitu 8,3 – 10 dan titik akhirnya berwarna pink lembayung. Setelah dilakukan
proses standarisasi NaOH dengan asam oksalat didapatkan volume NaOH rata-rata
yang terpakai adalah 19,2 ml dan didapatkan konsentrasi NaOH sebesar 0,0521 M.

18 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Larutan standar dapat dibedakan menjadi larutan standar primer, larutan standar
sekunder dan larutan standar tersier.
2. Larutan standar primer yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu Asam
Oksalat dan larutan standar sekunder nya yaitu NaOH.
3. Konsentrasi NaOH yang didapatkan dari standarisasi dengan asam oksalat adalah
0,0521 M.
4. Pada saat standarisasi NaOH dengan asam oksalat ditambahkan indikator PP,
maka didapatkan perubahan warna yaitu pink lembayung. Dengan perubahan
warna tersebut, hal itu menandakan titik akhir titrasi yang dipengaruhi karena
adanya penambahan indikator PP.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah :
1. Pengukuran dilakukan dengan tepat
2. Berhati-hati saat menggunakan pipet gondok dan buret.
3. Berhati-hati dan teliti saat melakukan titrasi, terutama pada saat mengamati
perubahan warna.

19 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
DAFTAR PUSTAKA

[1] Adha. S., D. (2015). Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan Waktu Kontak
Terhadap Desorpsi Kadmium (II) yang Terikat Pada Biomassa Azolla
Micropylla-Sitrat. Kimia Student Journal. Vol.1 (1) : 636-642.
[2] Adhiksana, A., Irwan, M., & Sulasih, A. (2017). Hidrolisis Sekam Padi Menjadi
Asam Oksalat. 4–6.
[3] Arief, M. (2014). Pembuatan Larutan. Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
UPN "VETERAN": Jawa Timur.
[4] Asip, F., Febrianti, R., & Novitasari, T. (2015). Pengaruh Konsentrasi Naoh Dan
Waktu Peleburan Pada Pembuatan Asam Oksalat Dari Ampas Tebu. Jurnal
Teknik Kimia, 21(3), 9–15.
[5] Baroroh, Umi L., U. (2004). Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat:
Banjarbaru.
[6] Keenan, C., W. (1996). Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.
[7] Khikmah, N. (2015). Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Alir pada Penentuan
Kreatinin Dalam Urin Secara Sequential Injection Analysis. Kimia Student
Journal. Vol.1 (1) : 613-615.
[8] Khopkar. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
[9] Lehninger. (1982). Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
[10] Wiryawan, A. (2008). Kimia Analitik Untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan: Jakarta.

20 Pembuatan Larutan
Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik
Tahun Akademik 2021/2022
Lampiran 1. Struktur Bahan yang Digunakan

No Bahan Struktur Kimia

1. Natrium hidroksida Na――OH

2. Asam oksalat

3. Akuades

21 Pembuatan Larutan

Anda mungkin juga menyukai