Makalah Kimia Bahan Alam Laut Alkaloid
Makalah Kimia Bahan Alam Laut Alkaloid
Makalah Kimia Bahan Alam Laut Alkaloid
“GOLONGAN ALKALOID”
OLEH:
KELOMPOK 1
HASRIANTI HARTONO
KELAS : C2 Konversi
JURUSAN FARMASI
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan para pembaca mengenai karakter senyawa, prosedur umum, prosedur
khusus isolasi target, hasil dan kesimpulan dari senyawa alkaloid. Penyusun juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, penyusun mengharapkan adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang , mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
Melalui kata pengantar ini penyusun terlebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila mana terdapat kesalahan pada makalah ini. Dan dengan ini penulis
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga dapat
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Senyawa Alkaloid.............................................................................4
2.2 Prinsip Dasar Pembentukan Senyawa Alkaloid..................................................5
2.3 Klasifikasi Senyawa Alkaloid.............................................................................6
2.4 Fungsi Senyawa Alkaloid...................................................................................6
2.5 Bagaimana Sifat Fisika Dan Kimia Senyawa Alkaloid......................................9
2.6 Apa Saja Manfaat/Kegunaan Senyawa Alkaloid................................................9
2.7 Tanaman Penghasil Senyawa Alkaloid...............................................................9
2.8 Prosedur Umum Pengujian Senyawa Alkaloid...................................................11
2.9 Prosedur Khusus Pengujian Senyawa Alkaloid..................................................12
BAB IIIPENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................15
3.2. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
metabolisme primer (metabolit primer) seperti protein, karbohidrat, dan lemak yang
digunakan oleh tumbuhan itu sendiri untuk pertumbuhannya ataupun senyawa kimia
pelindung tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti teknik pemisahan, metode
analisis, dan uji farmakologi. Senyawa hasil isolasi atau senyawa semi sintetik yang
jalur dan molekul kecil produk dari metabolisme yang tidak mutlak diperlukan untuk
kelangsungan hidup organisme. Senyawa kimia sebagai hasil metabolit sekunder telah
banyak digunakan untuk zat warna, racun, aroma makanan, obat-obatan dan
sebagainya. Serta banyak jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat-obatan, dikenal
obat. ndonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-
ribu pulau yang kaya sumber alam terutama tumbuh-tumbuhan yang sangat beraneka
ragam. Beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai ramuan obat yang penggunaanya
penyelidikan terhadap kandungan kimia tanaman tersebut. Ilmu yang mempelajari zat
obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman, kedokteran, teh dan racun.
Obat-obat yang pertama ditemukan secara kimia adalah opium, getah kering
Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan sebagai obat-obatan dan sifatnya
sebagai analgetik dan narkotik sudah diketahui. Pada tahun 1803, Derosne mengisolasi
alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama narkotin. Seturner pada tahun 1805
mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap opium dapat berhasil mengisolasi morfin.
Selain itu, pada tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier dan Caventon di Fakultas
Diantara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat tersebut adalah Stikhnin,
adalah liliaceae, solamae, solanace dan rubiacea. Karena alkaloid sebagai suatu
kelompoak senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga, maka para
ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. Kelompok tertentu alkaloid
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada
alkaloid dengan kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik
yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena
adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar
heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis
pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserfina
anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf (Ikan, 1969). Selain itu ada
kereaktifan fisiologi yang khas. Senyawa ini terdiri atas karbon, hidrogen, dan
yang mirip dengan alkali (bersifat basa) dikarenakan adanya sepasang elektron bebas
bahwa sebagai hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa
4
alkaloid akhirnya harus ditinggalkan (Hesse, 1981). Garam alkaloid dan alkaloid bebas
biasanya berupa senyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan
serpentina berwarna kuning). Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya hanya satu
dari isomer optik yang dijumpai di alam, meskipun dalam beberapa kasus dikenal
campuran rasemat, dan pada kasus lain satu tumbuhan mengandung satu isomer
Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini
terdiri dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial
yang merupakan standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin,
asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin,
leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and
valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal
dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid
alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan
triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis
senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer
dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan
reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga
sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu
dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada
5
posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme
radikal bebas.
gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi
dari gugus amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-
fragmen kecil yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.
Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti
oleh reaksi Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi
cincin heterosiklis. Alkaloid ini dibagi menjadi alkaloid pirolidin, alkaloid indol,
alkaloid piperidin, alkaloid piridin, alkaloid tropan, alkaloid histamin, imidazol dan
farmasi, tetapi fungsinya dalam tumbuhan hampir sama sekali kabur. Beberapa
6
pendapat mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Gritter,
1995):
a. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam
hewan (salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut
lagi).
meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut
c. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit
mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-
d. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa
e. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,
tumbuhan.
Salah satu contoh alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang medis
adalah morfin yang diisolasi tahun 1805. Alkaloid diterpenoid yang diisolasi dari
tanaman memiliki sifat antimikroba. Solamargine, suatu glikoalkoid dari tanaman berri
solanum khasianum mungkin bermanfaat terhadap infeksi HIV dan infeksi intestinal
7
Ketika alkaloid ditemukan memiliki efek antimikroba temasuk terhadap Giarde
dan Entamoeba, efek anti diare utama mereka kemungkinan disebabkan oleh efek
mereka pada usus kecil. Berberin merupakan satu contoh penting alkaloid yang
potensial efektif terhadap typanosoma dan plasmodia. Mekanisme kerja dari alkaloid
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal
Senyawa Alkaloid
Aktivitas Biologi
(Nama Trivial)
Morfin Analgesik
Kokain Analgesik
Saponin Antibakteri
8
2.5 Sifat Fisika dan Kimia Senyawa Alkaloid
yang cair (misalkan nikotin), memutar bidang polarisasi, berasa pahit, bentuk
garam larut dalam air dan larut dalam pelarut organik dalam bentuk bebas atau
terbatas dan biasanya terbentuk didalam tumbuhan sebagai garam dan asam
organik.
memacu sistem saraf, menaikkan atau menurunkan tekanan darah dan melawan
Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur),
tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan
9
melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat
disebabkan oleh alkaloid. Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap
bersifat basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819),
seorang apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh
dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya,
morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa
yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang
Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung
serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal
termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin
dalam jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil
terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan pada
daun tanaman kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering tembakau,
dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau.
Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi
nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan neurotoxin
yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada
masa lalu.
sejak ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia
10
suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda.
Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat
malah racun (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian
tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh
pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak,
sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa
hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memilik rasa yang
pahit.
Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari
kawasan Asia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna,
menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok untuk menyembuhkan mencret pada bayi.
dengan larutan NH310% dan Al2O3. Campuran ini selanjutnya dipisahkan secara
11
dengan metoda fisika, dengan cara penyinaran kromatogram di bawah sinar ultraviolet
254 nm dan 366 nm. Beberapa alkaloid memberikan warna fluoresensi biru atau kuning
di bawah sinar tersebut, serta metoda kimia dengan menggunakan pereaksi tertentu,
maksimum yang diberikan oleh suatu senyawa dapat digunakan sebagai perkiraan awal
terhadap jenis senyawa tersebut. Cara identifikasi lainnya adalah dengan menggunakan
dalam suatu senyawa. Pada umumnya senyawa alkaloid memberikan serapan khas pada
(C=N-), 1350-1000 cm –l
(-C-N-) dan beberapa serapan lainnya yang khas untuk
masing-masing.(Widi, 2007)
Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang
tanaman kering yang direfluks dengan 80% etanol. Setelah dingin dan disaring, residu
dicuci dengan 80% etanol dan kumpulan filtrat diuapkan. Residu yang tertinggal
dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida 1% dan alkaloid
diendapkan baik dengan pereaksi Mayer atau dengan Siklotungstat. Bila hasil tes
positif, maka konfirmasi tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam
dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. Jika larutan asam ini
12
mengandung alkaloid. Fasa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya
alkaloid quartener.
dalam tanaman (lazimnya sitrat, tartrat atau laktat). Bahan tanaman kering pertama-
tama diubah menjadi basa bebas dengan larutan encer amonia. Hasil yang diperoleh
kemudian diekstrak dengan kloroform, ekstrak dipekatkan dan alkaloid diubah menjadi
atau Bauchardat. Perkiraan kandungan alkaloid yang potensial dapat diperoleh dengan
Pereaksi sering didasarkan pada kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam
yang memiliki berat atom tinggi seperti merkuri, bismuth, tungsen, atau jood. Pereaksi
mayer mengandung kalium jodida dan merkuri klorida dan pereaksi Dragendorff
mengandung bismut nitrat dan merkuri klorida dalam nitrit berair. Pereaksi Bouchardat
mirip dengan pereaksi Wagner dan mengandung kalium jodida dan jood. Pereaksi asam
gugus alkaloid yang berbeda. Ditilik dari popularitasnya, formulasi mayer kurang
untuk memisahkan alkaloid murni dan campuran yang kotor. Seperti halnya pemisahan
dengan kolom terhadap bahan alam selalu dipantau dengan kromatografi lapis tipis.
yang sangat umum adalah pereaksi Dragendorff, yang akan memberikan noda berwarna
13
jingga untuk senyawa alkaloid. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa beberapa
sistem tak jenuh, terutama koumarin dan α-piron, dapat juga memberikan noda yang
berwarna jingga dengan pereaksi tersebut. Pereaksi umum lain tetapi kurang digunakan
adalah asam fosfomolibdat, jodoplatinat, uap jood, dan antimon (III) klorida.
yang diasamkan) memberikan warna yang sangat karakteristik biru atau abu-abu hijau
dengan alkaloid ergot. Perteaksi serium amonium sulfat (CAS) berasam (asam sulfat
atau fosfat) memberikan warna yang berbeda dengan berbagai alkaloid indol. Warna
Rauvolfia. Alkaloid Cinchona memberikan warna jelas biru fluoresen pada sinar ultra
ungu (UV) setelah direaksikan dengan asam format dan fenilalkilamin dapat terlihat
asam fosfat.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau lingkungannya Alkaloid adalah
senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa ini
disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut dalam
struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat memberikan
3.2. Saran
bermanfaat bagi pembaca. selain itu .penyusun juga mengharapkan kritik dan saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Cordell, Geoffrey A. 1981. Introduction to Alkaloids. John Wiley & Sons : New York
Manfred Hesse. 1986. Alkaloid Chemistry, A Wiley-Intersciance Publicatin. John Wiley &
Sons : New York.
Widi, Restu Kartiko. 2007. Penjaringan dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dalam Batang
Kayu Kuning (Arcangelisia Flava Merr) (Screening and Identification of Alkaloid
Compounds in Kayu Kuning Stem (Arcangelisia Flava Merr)). Jurnal ILMU DASAR,
Vol. 8 No. 1.