Hubungan Aspek Stereokimia Dan Aktivitas Biologis Obat
Hubungan Aspek Stereokimia Dan Aktivitas Biologis Obat
Hubungan Aspek Stereokimia Dan Aktivitas Biologis Obat
N
N
R R= CH2CH2CH2N(CH3)2
Promazin Imipramin R
(Cincin Fenotiazin) (Cincin dihidrobenzazepin)
Cl
HC-CH2CH2N(CH3)2
HC-CH2CH2N(CH3)2
chloroprothixene Amitriptilin
(cincin tioxanten) (cincin dibenzosikloheptadien)
2. Turunan dialkiletilamin
R – X – CH2-CH2-N-(R’)2
R-COO-CH2-CH2-N+(CH3)3
R SO2NH-C-NH-R'
NH2 C-X-CH2CH2N(C2H5)2
R
N CH2-N CONH-CH-CH2CH2COOH
N
R' COOH
NH2 N N
a a
a = aksial
e
e = ekuatorial e
a
e
Bentuk kursi
ISOMER KONFORMASI
H CH3 N+
O CH3 CH3
H N+ O H
H
CH3 C C C H
C C C H
H3C O H
H O H
H
N+(CH3)3
Trans –diaksial-3-trimetilamonium-2-asetoksi
dekalin
4. Histamine: mempunyai tiga bentuk isomer
konformasi yaitu bentuk konformasi
memanjang (A dan B) dan bentuk
konformasi tertutup (C). O C NH3+
H H NH3+ C
HN H H
O C C H H
HN H H N
N
4,55 Å 3,60 Å
Bentuk konformasi A Bentuk konformasi B
H2
O C
HN CH2 Bentuk konformasi C
N
NH2+
H
Pada bentuk konformasi A, jarak atom N cincin imidazol dengan N
rantai samping 4,55Å, sedangkan pada bentuk konformasi B
jaraknya 3,60Å. Bentuk konformasi C tertutup karena ada ikatan
hydrogen intramolekul.Reseptor histamine dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu reseptor histamine H1, H2 danH3.
a. Reseptor histamine H1
Bila reseptor ini diduduki oleh histamine, timbul efek rangsangan
otot polos saluran cerna dan bronki serta dilatasi pada pra dan
post arteri kapiler.
Reseptor ini diblok secara kompetitif oleh obat antihistamin klasik,
seperti tripolidin, klortrimeton, antazolin dan difenhidramin.
b. Reseptor histamine H2
Bila reseptor ini diduduki oleh histamine, dapat terjadi
rangsangan sekresi asam lambung. Reseptor ini tidak
diblok oleh obat antihistamin klasik tetapi dapat diblok
oleh senyawa antagonis H2, seperti burinamid, simetidin,
ranitidin dan famotidin.
c. Reseptor histamine H3
Bila reseptor ini diduduki oleh histamine, terjadi
vasodilatasi buluh darah yang berpengaruh terhadap
fungsi-fungsi perifer, seperti gerakan saluran cerna atau
kontrol tonus simpati. Reseptor ini diblok oleh senyawa
antagonis H3, seperti tioperamid dan impromidin.
3. Diastereoisomer dan Aktivitas Biologis
H C OH HO C H H C OH HO C H
31,6 Å
“jarak identitas”
Gambar 4. Bentuk struktur protein yang
memanjang
Contoh:
1. Obat parasimpatomimetik, seperti turunan asetilkolin
dan parasimpatolitik, seperti obat pemblok adrenergic,
jarak antara ester karbonil denga atom N-metil adalah
7,2 Å yang berarti 2 x 3,16 Å.
2. Obat kurare, jarak antar atom N-kuarterner adalah
14,5Å, yang berarti 4 x 3,61Å.
3. Hormone estrogen non steroid, seperti dietilstilbestrol,
gugus hidroksilnya juga dipisahkan oleh ikatan hydrogen
dengan jarak 14,5Å.
Selain jarak antar ikatan peptide, jarak antara dua struktur
α-heliks protein (5,5Å) didapatkan sama dengan jarak
antar gugus-gugus fungsional dari banyak obat.
Contoh:
Obat yang mengandung struktur seperti dibawah ini: