1b Kelompok4 Henderson

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

KONSEP TEORI VIRGINIA HENDERSON

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Ns. Ni Luh Putu Dian Yunita Sari, M. Kep., Sp. Kep. Kom

Oleh :
1. I Ketut Adi Pramana (C1122048)
2. Ida Ayu Putu Cindyana Putri (C1122050)
3. Kadek Ayu Puspita Apriliani (C1122051)
4. Kadek Sindy (C1122053)
5. Ni Kadek Ayu Dwi Lestari (C1122056)
6. Ni Kadek Dwi Bintang Utami (C1122057)
7. Ni Nyoman Kartika Tri Widiari (C1122068)
8. Ni Putu Chandra Adelia (C1122069)
9. Hina Ranja Taka (C1122045)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunianya makalah yang berjudul “Konsep Teori Virginia Henderson”
dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang Konsep teori yang
dikemukakan Virginia, mulai dari metaparadigma hingga aplikasi penerapannya.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan, Ibu Ns. Ni Luh
Putu Dian Yunita Sari, M. Kep., Sp. Kep. Kom yang telah membimbing kami serta
seluruh pihak pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, dan berguna bagi kami maupun pihak lain yang berkepentingan. Kami jauh
dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi sesungguhnya.
Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan untuk perbaikan makalah kami kedepannya.
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................

1.3 Tujuan ......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Biografi Virginia Henderson.....................................................................................

2.2 Konsep Teori Virginia Henderson............................................................................

2.3 Metaparadigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson....................................

2.4 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan.............................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan...............................................................................................................

3.2 Saran.........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab, asas-asas, hukum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu. Falsafah keperawatan adalah
pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan
kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistis
terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psikososial-spiritual. Kegiatan
keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan
menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi
keadilan bagi sesama manusia. Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak
membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, wama kulit, etik, agama, aliran politik, dan
status sosial ekonomi. Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang
mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasarkan
pada alasan logis daripada metode empiris.
Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan
model konseptual keperawatan, perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori dalam
pelaksanaan asuhan akan berdampak pada peningkatan kualitas keperawatan. Pelayanan
keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila didukung oleh teori
dan model serta pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan dalam praktik
profesi. Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari Philosophy
Theory, Grand Theory, Middle Range Theory, dan Practice Theory. Teori-teori tersebut
diklasifikasikan berdasarkan tingkat keabstrakkarmya, dimulai dari Philosophy Theory
sebagai yang paling abstrak, hingga Practice Theory sebagai yang
lebih konkret. Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan
dengan harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan aspek dalam praktik
keperawatan. Salah satu teori keperawatan yang digunakan hingga saat ini dikemukakan
oleh Virginia Henderson. Henderson menguraikan definisi keperawatan dengan
mengidentifikasi 14 kebutuhan yang mendasari asuhan keperawatan, 8 dari kebutuhan
tersebut berkaitan langsung dengan fungsi tubuh sedangkan 6 sisanya berhubungan
dengan keselamatan dan menemukan arti dalam hidup.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Biografi dari Virginia Henderson?
2. Bagaimana Konsep Teori Virginia Henderson?
3. Apa Saja Metaparadigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson?
4. Bagaimana Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan?

1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Biografi dari Virginia Henderson
2. Untuk Mengetahui Konsep Teori Virginia Henderson
3. Untuk Mengetahui Metaparadigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Biografi Virginia Henderson


Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan penting, yang telah memberi
pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Virginia Henderson,
lahir di Kansas City Missouri pada tahun 1897. Lahir sebagai anak ke-5 dari 8
bersaudara. Tahun 1918 beliau masuk sekolah tentara keperawatan di Washington
DC, lulus tahun 1921 dan diterima sebagai staf perawat di The Henry Street Visiting
Nurse Service in New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu
keperawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia
memasuki Teacher’s college di Universitas Colombia dimana ia berturt-turut meraih
gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Ditahun 1929 Henderson menjadi
supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York.
Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan
pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948. Henderson
menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis dan peneliti. Sementara
mengajar di Teacher’s college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer
Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah
kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. Henderson bergabung dengan
Universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset
keperawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Virginia Henderson meninggal pada
tanggal 19 Maret 1996 di usia 98. Akhir hidupnya memiliki kehangatan, gaya, dan
keanggunan. Meninggalkan sebuah kuantitas pekerjaan yang merupakan jiwa dari
keperawatan modern. Tiga dari prinsip dan praktik Keperawatan yang menguraikan
dasar pengetahuan penting untuk bertindak dalam hal definisi, survei dan penilaian
penelitian keperawatan. Virginia Henderson telah disebut "Ibu Keperawatan".

2.2 Konsep Teori Virginia Henderson

Henderson adalah salah satu ahli teori keperawatan pertama yang secara
eksplisit memberi arah tujuan keperawatan yang bersumber pada kondisi fisik,
emosional, dan spiritual pasien. Henderson juga merupakan orang pertama yang
secara luas mengartikulasikan filosofi sentral dari teori keperawatan. Filosofi
keperawatan Henderson ditata secara khusus dalam 14 kebutuhan dasar, dimulai
dengan mempertahankan kebutuhan hidup yang sederhana, seperti bernafas, makan,
minum, tidur, bergerak, kebutuhan akan ibadah dan makna keyakinan, kebutuhan
untuk menjadi bersih, kebutuhan untuk mengekspresikan diri, dan kebutuhan tanpa
ancaman kekerasan. Virginia Henderson menjelaskan kebutuhan dasar manusia dalam
teori kebutuhan keperawatannya yang terkenal di mana kebutuhan dasar dipengaruhi
oleh faktor fisik dan psikologis. Teori kebutuhan, menekankan pada pentingnya
mengembangkan dan memperluas otonomi pasien dengan memfokuskan kegiatan
keperawatan ke empat belas kebutuhan biologis, psikologis, spiritual, dan sosial yang
berbeda (Ahtisham & Jacoline, 2015). Informasi tentang penyakit dan pendidikan
kesehatan yang di berikan kepada pasien onkology dan paliatif dapat meningkatkan
pemahaman tentang kebutuhan pasien sendiri dan memberi pasien kesempatan untuk
mempersiapkan diri untuk meninggal dalam kedamaian (Holm et al., 2015; Abernethy
et al, 2008).

Kebutuhan akan rasa aman dan nyaman merupakan hal penting untuk dicatat
dari perawatan pasien onkologi atau paliatif dalam meredakan dan mengelola gejala
sulit seperti rasa nyeri (Pidgeon et al, 2017). Manajemen nyeri tidak efektif dalam
layanan perawatan paliatif karena sikap penyedia perawatan, kurangnya waktu,
komunikasi yang buruk dan strategi manajemen nyeri yang buruk. Komunikasi yang
buruk antara caregiver dan perawat dapat mengakibatkan kebutuhan akan layanan
kesehatan tidak terpenuhi. Pendidikan dalam manajemen nyeri dan keterampilan
pemecahan masalah untuk caregiver diperlukan agar dapat berkontribusi secara
efektif dalam menghilangkan rasa nyeri pasien (Chi & Demiris, 2016). Oleh karena
itu, teori Virginia Henderson memberikan alasan bagi perawat untuk memberikan
perawatan dan layanan kepada pasien onkologi atau paliatif dalam hal kebutuhan
sosial, spiritual, biologis dan psikologis dimana pasien mengalami ketidak stabilan
antara mind dan body sehingga pasien dapat mandiri dalam pemenuhan kebutuhan
dasar (Ahtisham & Jacoline, 2015).

Henderson menguraikan definisi keperawatan dengan mengidentifikasi 14


kebutuhan yang mendasari asuhan keperawatan, 8 dari kebutuhan ini berkaitan
langsung dengan fungsi tubuh, sedangkan 6 sisanya berhubungan dengan keselamatan
dan menemukan arti dalam hidup. 14 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Virginia
Henderson adalah sebagai berikut (Alligood, MR., 2014) :
 Breath normally (bernafas dengan normal)
 Eat and drink adequately (kebutuhan makan dan minum yang adekuat)
 Eliminate body wastes (kebutuhan eliminasi)
 Move and maintain desirable postures (kebutuhan bergerak dan
mempertahankan postur tubuh)
 Sleep and rest (kebutuhan tidur dan istirahat)
 Select suitable clothes ; dress and undress (kebutuhan berpakaian)
 Maintain body temperatures within a normal range by adjusting clothing and
modifying the environment (mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran
normal, dengan menyesuaikan pakaian dan memodifikasi lingkungan)
 Keep the body clean and well groomed and protect the integument (menjaga
tubuh tetap bersih dan melindungi kulit)
 Avoid dangers in the environment and avoid injuring others (menghindari
bahaya lingkungan dan menghindari cedera)
 Communicate with others in expressing emotions, needs, fears, or opinions
(Berkomunikasi dengan orang lain untuk mengungkapkan perasaan emosi,
kebutuhan, ketakutan atau pendapat)
 Worship according to ones faith (beribadah sesuai keyakinan seseorang)
 Work in such a way that there is a sense of accomplishment (kebutuhan akan
pekerjaan dan penghargaan)
 Play or participate in various forms of recreation (kebutuhan akan hiburan
atau rekreasi)
 Learn, discover, or satisfy the curiositythat leads to normal development and
health and use the available health facilities (Belajar, menemukan atau
memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada perkembangan kesehatan dan
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia)

2.3 Metaparadigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson


Paradigma Keperawatan Menurut Virginia Henderson Menurut Henderson,
paradigma keperawatan dipandang dari 4 aspek yaitu manusia, lingkungan, kesehatan,
dan keperawatan.
1. Manusia
Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma
keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada
eksplorasi tentang human science, human responses (to health and illness) dan
human care serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan
manusia lain (klien) secara utuh, unik dan manusiawi. Manusia membutuhkan
bantuan untuk memperoleh kesehatan dan kemandirian atau kematian yang
damai, pikiran dan tubuh tidak dipisahkan. Henderson melihat manusia
individu yang mengalami perkembangan rentang kehidupan yang dalam
meraih kesehatan, kebebasan, dan kematian damai membutuhkan orang lain.
Ia melihat bahwa pikiran dan tubuh manusia adalah satu komponen yang tidak
dapat dipisahkan. Oleh sebab itu Ia membagi kebutuhan dasar manusia itu
menjadi 14 komponen penanganan perawatan, dimana kebutuhan dasar
manusia diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu komponen kebutuhan
biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual.
2. Lingkungan
Alam hal ini segala kondisi eksternal yang melingkupi kehidupan
seseorang, berpengaruh terhadap hidup dan perkembangan organisme,
perilaku manusia dan masyarakat. Ia mengemukakan bahwa lingkungan terdiri
dari empat elemen utama yaitu lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi
Lingkungan fisik meliputi iklim, udara, struktur geologi dan geografi.
Lingkungan adalah salah satu yang harus di perhatikan karena lingkungan
sekitar adalah cerminan pola kehidupan manusia dan merupakan faktor yang
memiliki pengaruh besar bagi kesehatan. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam lingkungan yaitu :
a. Manusia harus mampu menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap dalam
kondisi sehat.
b. Perawat dituntut mampu menjaga pasien dari cedera mekanis.
c. Sebagai seorang perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang
kesehatan, kebersihan, dan keamanan lingkungan.
d. Perawat harus mampu membuat observasi secara menyeluruh terhadap
seorang pasien dengan tepat agar hasilnya dapat membantu dokter
dalam memberikan resep.
e. Dalam menjalankan tugasnya perawat harus memiliki ketelitian agar
dapat meminimalkan peluang terjadinya kecelakaan atau luka
dikarenakan sarana kontruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Dalam menjaga keselamatan yang lebih bagi seorang pasien maka
perawat harus memiliki pengetahuan tentang kebiasaan sosial dan
praktik keagamaan untuk memperkirakan adanya ancaman.
3. Kesehatan

Dipandang sebagai kemandirian dan kemampuan klien untuk melalui


14 komponen keperawatan tanpa bantuan: bernafas, makan, minum,
mempertahankan kenyamanan, tidur, istirahat, berpakaian, mempertahankan
suhu tubuh, meyakinkan keamanan berkomunikasi, beribadah, bekerja,
berekreasi dan melanjutkan pertumbuhan

a. Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya


multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi
antara faktor-faktor yang mempengaruhi
b. Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya
terpenuhi
c. Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang
untuk beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal
d. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada
titik tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk
berfungsi pada lingkungan yang dinamis
e. Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk
dan fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri
terhadap pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu
(agent,environment)
4. Keperawatan
Diagnosis keperawatan menjadi basis intervensi atau bentuk perlakuan
dan bantuan keperawatan yang harus dilakukan perawat, terhadap kliennya,
apakah secara mandiri atau secara kolaboratif tergantung dari esensi
permasalahan dan kompleksitasnya. Keperawatan tidak menentukan jenis
penyakit yang diderita oleh seseorang tetapi menentukan fenomena apa yang
dialami oleh seseorang, hal ini antara lain dapat berkaitan dengan penyakit
atau keadaan lain dari rentang sehat-sakit. Fenomena atau fokus telaahan ini
merupakan aspect of health of relevance to nursing practice (Alligood, 2014).
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik apakah ia
sakit atau sehat, dalam peran tambahan atau peran pendukung. Tujuan dari
keperawatan adalah untuk membantu individu memperoleh kembali
kemandiriannya sebaik mungkin.

2.4 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan


Definisi keperawatan menurut Henderson perawat berkaitan erat dengan aplikasi
penanganan kesehatan yang berinteraksi langsung denga pasien dengan mengubah
kondisi pasien dari yang semula tidak mampu atau bergantung menjadi mandiri
dengan menerapkan 14 komponen penanganan perawatan seperti :
a. Pengkajian
Perawat melakukan penilaian dengan berdasarkan 14 komponen kebutuhan
dasar yang dapat dilakukan pendekatan yang meliputi psikologis, sosial dan
spritual dengan demikian maka perawat dapat mengenali kebutuhan yang
diperlukan pasien sehingga dapat diterapkan untuk pengkajian.
b. Diagnosa
Menganalisis dengan mengunakan indra berupa indra penglihatan,
pendengaran dan peraba setelah itu membandingkan dengan pengetahuan
tentang sehat-sakit. Perawat juga melakukan pengumpulan data pasien dengan
berbagai cara. Setelah semua terkumpul perawat melakukan analisis data dan
disandingkan dengan pengetahuan perawat terhadap konsep sehat-sakit.
c. Perencanaan
Menurut Henderson, perencanaan adalah akitivitas penyusunan dan perbaikan
susunan perawatan terhadap proses penyembuhan yang telah disususn bersama
antara perawat dengan pasien dan dokumentasi proses bagaimana perawat
memebantu pemulihan dari sakit hingga sembuh. Pada tahap ini perawat
haruslah menyusun rencana kebutuhan dasar dan menyusun tindakan yang
harus dilakukan agar 14 kebutuhan dasar pasien terpenuhi. perencanaan ini
harus memperhatikan berbagai aspek yang ada pada pasien.
d. Implementasi
Proses melakukan penyusunan rencana perawatan yang telah disusun yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang telah disusun dalam rencana
perawatan. Pada tahap ini perawat merealisasikan rencana yang sudah dibuat
dengan cara membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.
Kegiatan ini dilakukan agar Kesehatan pasien membaik dan terpelihara.
Implementasi yang dilakukan oleh perawat adalah bersifat individu dimana
perawat memberikan asuhan langsung pada tiap pasien.
e. Evaluasi
Dalam kesinambungan tahap-tahap tersebut antara pengkajian, observasi,
perencanaan, implementasi, inteverensi dan yang terakhir adalah evaluasi yaitu
catatan akhir yang berupa perkembangan dalam kriteria yang diharapkan,
dalam pencapaian kemandirian pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-
hari berdasarkan 14 kebutuhan dasar tersebut. Evaluasi dalam hal ini berarti
perawat melihat kondisi pasien setelah diberikan asuhan. Kriteria pencapaian
pasien dilihat melalui perkembangan kemandirian yang dilakukan oleh pasien
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

2.5 Kelebihan dan kekurangan teori Henderson

Kelebihan teori Virginia Henderson

a. Teori ini dapat mengkaji dan melakukan pendekatan 14 kebutuhan dasar


manusia agar dapat mengetahui respon terhadap penyakit yang dialami klien.
b. Dapat mengindetifikasi secara keseluruhan kebutuhan dan respon yang
ditimbulkan oleh klien untuk digunakan dalam asuhan keperawatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan berdasarkan tingkatan kebutuhan klien.
c. Sebagai ahli teori keperawatan, Henderson telah memberi dampak yang
begitu besar dalam mempengaruhi citra keperawatan sebagai profesi yang
mendunia.
d. Teori yang telah dikemukakan oleh Henderson bukanlah teori atau model
abstrak semata, melainkan teori yang dibuat berdasarkan keanekaragaman
pengalaman yang ia miliki selama bergelut didunia keperawatan
e. Model dan teori kebutuhan dasar yang diungkapkan bekerja secara kontinyu
untuk mendapatkan kemandirian yang harus dimiliki oleh klien.

Kekurangan teori Virginia Henderson


a. Model dan teori Henderson hanya mendasarkan segala tugas perawat untuk
focus kepada salah satu pihak yaitu pada penyembuhan atau pemulihan
secara fisik saja.
b. Teori Henderson mengungkapkan segala komponen dasar manusia tapi
pengaplikasian teori tersebut hanya berfokus pada terwujudnya kemandirian
pasien.
c. Pada teori virginia Henderson tidak memuat tentang adanya Riwayat
Kesehatan seperti Riwayat Kesehatan sekarang, Riwayat Kesehatan masa
lalu, dan keluhan pasien.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai