Psikologi Pendidikan, Antologi, Aksiologi Dan Epistimologi
Psikologi Pendidikan, Antologi, Aksiologi Dan Epistimologi
Psikologi Pendidikan, Antologi, Aksiologi Dan Epistimologi
Pengertian Psikologi
Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan tingkah laku
manusia. Psikologi pendidikan untuk memberikan pengaruh dalam kegiatan pendidikan
pembelajaran dan proses belajar mengajar yang lebih efektif dengan memperhatikan respons
kejiwaan dan tingkah laku anak didik. Keadaan sistem pembelajaran, cara mengajar, dan
anak didik di setiap daerah menakjubkan sama.1
Kebiasaan anak didik ketika berada di lingkungan keluarga dan lingkungan
pendidikan juga berbeda. Psikologi pendidikan muncul untuk memberikan perbaikan pada
dunia pendidikan dalam menerapkan kurikulum, proses belajar mengajar, layanan konseling
dan evaluasi untuk mendapatkan kualitas anak didik yang lebih baik.
Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
dan gejala gejala jiwa manusia (Abu, 2003).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia dalam
suatu pembelajaran atau pelatihan (KBBI).
Menurut Muhibin Syah (2003), psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin
psikologi yang membahas masalah psikologis yang terjadi dalam dunia
pendidikan.
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor –
faktor yang berhubungan dengan dunia pendidikan (Whiterington, 1982).
Sementara itu, Djiwandono (2002), mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku dan pengalaman manusia.
1
M. Arifin, Ilmu Pendidikan, 223
Pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa
psikologi pendidikan merupakan disiplin ilmu psikologi yang mempengaruhi proses belajar
mengajar di dunia pendidikan.
2. Ontologi
Dari sini, untuk mendiskripsikan sifat atau ciri- ciri hakekat, penulis memulai
pembahasan tentang pemahaman makna dari istilah pendidikan. Pengertian pendidikan dapat
dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari segi etimologi dan dari segi terminologi. Pengertian
pendidikan secara etimologi penulis kaji dari sudut pandang Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Dalam Bahasa Inggris penunjukkan istilah pendidikan dengan istilah education.
Dalam konteks sosial-masyarakat, bangsa dan negara, maka pribadi yang bertaqwa ini
menjadi rahmatan lil’alamin, baik dalam skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia
inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan. Dengan demikian, melihat
berbagai tujuan yang telah dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tiada lain adalah untuk
mewujudkan insan yang berakhlakul karimah yang senantiasa mengabdikan dirinya kepada
Allah SWT.
4
Syuaeb Kurdi & Abdul Aziz, Model Pembelajaran Efektif Pendidikan Agama Islam di SD dan MI, (Bandung:
Pustaka Bani Quraisy, 2006), 3.
5
Undang- Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Bandung : Fermana, 2006). 65. 9
Manusia sebagai pendidik adalah orang yang bertanggungjawab untuk mendidik
untuk mewujudkan insan kamil. Seorang pendidik adalah manusia dewasa yang
bertanggungjawab atas hak dan kewajiban pendidikan anak didik, tidak hanya membimbing
dan menolong, akan tetapi lebih dari itu dengan segala pertanggunganjawaban yang
dipikulnya. Sementara itu, Tafsir mengatakan bahwa pendidik ialah siapa saja yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik. Orang yang paling bertanggungjawab
tersebut adalah orang tua (ayah dan ibu).
Anak didik (peserta didik) adalah makhluk yang sedang berada dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masingmasing. Dalam pandangan
modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan
juga harus diperlakukan sebagai subjek pendidikan, dengan cara melibatkan mereka dalam
memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar.6
3. Aksiologi
Aksiologi menurut etimologi atau secara bahasa ialah axio (nilai) dan logos
(teori). Kata aksiologi ini berasal dari dua kata yaitu axios dan logos yang berarti nilai
dan ilmu. Jadi dapat diambil pengertian sederhana nya bahwa aksiologi ialah ilmu
yang mempelajari nilai atau ilmu nilai.7
Ada beberapa pakar filsafat terutama di bidang filsafat ilmu, yang mengkaji
dan memberikan berberapa pengertian mengenai pengertian dari aksiologi ini.
Menurut pakar dalam negeri, yang membahas atau mengkaji dari pengertian
aksiologi. Menurut Jujun S Suriasumantri , aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut Surajiyo, aksiologi
adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika dan moral sebagai dasar
normative penelitian dan penggalian, serta penerapan ilmu.
6
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), 79.
7
Adib, H. Mohammad. "Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemol ogi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan." (2011).
Dari pengertian diatas dapat dapat dipahami bahwa aksiologi merupakan
kegunaan atau manfaat dari sebuah ilmu itu sendiri. Setiap ilmu itu bermanfaat bagi
manusia. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa ilmu itu tentang berguna atau
bernilai guna apa ilmu tersebut. Maka jika suatu ilmu itu tidak jelas dalam
kegunaannya maka ilmu tersebut perlu dipertanyakan lagi eksistensinya. Bukannya
hanya mengetahui kegunaanya akan tetapi juga tahu cara menggunakan dari ilmu
tersebut
4. Epistimologi
Epistimologi berasal dari Bahasa Yunani. Secara etimologi episteme artinya
mendudukkan/meletakkan yang biasanya dikaitkan dengan gnosis yang artinya ialah
menyelami atau mendalami. Oleh sebab itu episteme lebih mengandung arti
penngetahuan sebagai suatu usaha agar menepatkan sesuatu di dalam kedudukan yang
tepat. Sedangkan secara istilah ialah suatu Tindakan atau upaya intelekstual untuk
menyelidiki dan memutuskan pengetahuan yang benar maupun tidak benar.
Secara umum pertanyaan-pertanyaan epistemologi dapat dibagi menjadi dua
kelompok:
1. Pertanyaan mengacu kepada sumber pengetahuan, pertanyaan ini
dinamakan pertanyaan epistemologi kefilsafatan dan erat sekali
hubungannya dengan ilmu jiwa
8
Susanto, Ahmad. Filsafat ilmu: Suatu kajian dalam dimensi ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Bumi
Aksara, 2021.
9
Bahrum, Bahrum. "Ontologi, Epistemologi Dan Aksiologi." Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman 8.2
(2013): 35-45.
mencapai kebenaran ilmui pengetahuan. Makanya seperti yang dijelaskan diatas juga
dibutuhkan metode idealisme, dan metode teologisme.