0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
87 tayangan16 halaman

Modul Ajar Ekonomi Bisnis Ukm

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 16

MODUL AJAR EKONOMI BISNIS

Rencana Usaha Kecil dan Menengah

A. INFORMASI UMUM
a. Identitas Modul
Nama penyusun : Cintia Amelina Khamid
Institusi : SMK NU 01 KENDAL
Tahun disusunnya : 2022
Jenjang sekolah : SMK
Kelas : X1
Alokasi waktu : 3 x 40 menit
b. Kompetensi Awal
Mata pelajaran Ekonomi dan Bisnis berfungsi untuk membantu siswa
mempelajari tentang bagaimana mengevaluasi masalah-masalah
ekonomi, memahami model, pelaku ekonomi, perilaku konsumen dan
produsen dalam kegiatan ekonomi, menganalisa bentuk-bentuk badan
usaha dan lembaga keuangan, menerapkan rencana rencana usaha kecil
dan menengah serta dasar-dasar pemasaran.

c. Profil Pelajar Pancasila : Peserta didik mandiri, kreatif dan gotong royong
d. Target Peserta didik : Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada
kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

e. Peserta Model pembelajaran : Diskusi dan Presentasi

B. KOMPONEN INTI
Tujuan Pembelajaran
Siswa Mampu:
1. Siswa mampu memahami Rencana Usaha Kecil dan Menengah
2. Siswa mampu mendeskripsikan Pengertian, kriteria, klasifikasi, hingga ciri-
cirinya

Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik dapat melakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan.

Persiapan Pembelajaran
Menyiapkan materi, modul, dan bahan ajar.
Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Aplikasi dan Fitur
Pendahuluan
20 MENIT
1. Membuka kelas dengan ucapan salam, berdoa
yang menunjukan profil pelajar pancasila yang
religius.
2. Guru menyapa, menanyakan kabar dan
memeriksa kehadiran peserta didik (Presensi
siswa) serta mengatur iklim kelas agar kondusif.
3. Guru mereview sedikit tentang materi yang
sebelumnya.
Kegiatan Inti 1. Guru memberikan menjelaskan materi yang
80 menit selanjutnya mengenai Rencana Usaha kecil dan
Menengah.
2. Guru menanyakan Kriteria,klasifikasi usaha kecil
dan menengah.
3. Guru memberikan tugas mandiri dalam bentuk
essay untuk mengetes pemahaman siswa.
4. Guru memberikan tugas kelompok untuk
mengetahui seberapa paham siswa tentang materi
yang sudah diberikan.
5. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas untuk
dinilai.
Penutup 1. Guru meminta salah satu peserta didik untuk
20 menit menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik
yang aktif dan memberi motivasi untuk yang
lainnya.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan Alhamdulillah bersama siswa.

A. Asesmen
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila):
Penilaian selama pembelajaran baik diskusi maupun sesi penjelasan dari guru.
2. Performa:
Diskusi Kelompok
3. Tertulis:
Essay

a. Pengayaan dan Remidial

Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan dalam bentuk:

 Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal)
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilaksanakan dalam bentuk:

 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai


materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas.
Ringkasan Materi

Pengertian, kriteria, klasifikasi, hingga ciri-cirinya

 Pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM)


Terdapat beberapa pengertian usaha kecil menengah atau UKM. Namun pada dasarnya UKM
adalah sebuah kegiatan usaha yang pendiriannya merupakan inisiatif dari seseorang. Namun
untuk lebih jauh tentang apa itu UKM, simak beberapa pengertian lain berikut ini

Sebenarnya, UU No 20 tahun 2007 itu mengatur tentang usaha mikro, kecil, dan menengah.
Ketiga komponen itu ada maknanya sendiri-sendiri. Berikut pengertian masing-masing istilah
tersebut :

 Usaha mikro yaitu usaha yang kepemilikannya oleh perseorangan atau badan usaha tunggal
yang omsetnya maksimal 300 juta.
 Usaha kecil merupakan usaha produktif, berdiri serta dikelola sendiri oleh perseorangan atau
sebuah badan usaha. Namun kepemilikannya tidak dikuasai oleh perusahaan menengah atau
besar. Dapat dikatakan usaha kecil jika omsetnya 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah.
 Usaha menengah adalah usaha yang dimiliki perseorangan dan tidak ada hubungan
kepemilikan oleh perusahaan maupun anaknya. Usaha menengah ini omsetnya mulai dari 2,5
milyar hingga 50 milyar rupiah.
Usaha kecil menengah menurut departemen perindustrian dan perdagangan yaitu merupakan
kelompok industri. Baik itu industri modern, industri tradisional, maupun kerajinan. Di mana
omset yang mampu dihasilkan oleh industri tersebut mencapai dibawah 70 juta rupiah.

Sejumlah ahli juga turut menyampaikan pendapatnya tentang pengertian apa sebenarnya
usaha kecil menengah itu. Meskipun berbeda-beda, namun intinya sebenarnya sama. Berikut
pengertian Usaha kecil menengah menurut para ahli :

 Rudjito, berpendapat jika UKM usaha yang punya peran penting terutama untuk urusah
perekonomian negara Indonesia.
 Ina primiana yang mengungkapkan jika UKM merupakan pengembangan 4 penggerak
perekonomian Indonesia. Diantaranya industri bidang manufaktur, agribisnis atau pertanian ,
bisnis kelautan, serta termasuk di dalamnya yaitu SDM atau sumber daya manusia.
 M Kwartono tidak mau kalah untuk berpendapat tentang pengertian UKM. UKM
menurutnya merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan rakyat yang menghasilkan
kekayaan bersih maksimal 200 juta. Namun yang harus diingat, tanah serta bangunan yang
dijadikan tempat usaha tidak ikut diperhitungkan dalam hal ini.

 Kriteria Usaha Kecil Menengah (UKM)


Bagi yang ingin memulai suatu bisnis usaha, langkah pertama mungkin bisa melihat dahulu
kriteria usaha yang akan dijalankan. Hal tersebut penting untuk dilakukan. Selain itu berguna
untuk besar pajak yang akan ditanggung oleh pemilik UKM sendiri. Berikut kriteria usaha
kecil menengah

1. Usaha Mikro
Jenis usaha mikro ada ketentuan dan kriteria tersendiri. Terkait dengan besaran kekayaan
yang dimiliki pemilik UKM dan untuk hasil yang akan diperolehnya. Kriteria usaha mikro,
pemilik usaha tersebut setidaknya punya kekayaan bersih yang nilainya mencapai 50 juta
rupiah. Namun tanah juga bangunan tempat usaha tidak boleh masuk perhitungan kekayaan
tersebut.

2. Usaha Dengan Modal Kecil


Selain terkait jumlah kekayaan atau aset yang dimiliki pemilik UKM dari usaha yang
dijalankan ada kriteria lain. Yaitu usaha mikro juga dilihat dari besarnya pendapatan tiap
tahun yang didapatkan pemilih usaha tersebut. Setidaknya usaha mikro mampu menghasilkan
keuntungan per tahun sebesar 300 juta bagi pemiliknya.

3. Usaha Kecil
Sama dengan usaha mikro, usaha kecil juga punya beberapa kriteria. Mirip juga dengan usaha
sebelumnya yaitu terkait berapa kepemilikan aset pemilih dan seberapa besar usaha tersebut
dapat menghasilkan keuntungan per tahunnya. Untuk nilai aset atau kekayaan pemilik usaha
kecil yaitu mencapai angka 50 juta dan maksimal 500 juta rupiah.

Sedangkan keuntungan yang didapat tiap tahun oleh pemilik usaha kecil ini tentu lebih besar
dari usaha mikro. Pemilik usaha kecil bisa mendapatkan penghasilan tiap tahun mulai angka
300 juta. Dan maksimal paling banyak 2,5 milyar rupiah. Dengan kriteria tersebut baru bisa
dikatakan usaha yang dimiliki pemilik tergolong usaha kecil.

3. Usaha Menengah
Usaha menengah juga sering diartikan banyak orang sebagai usaha atau bisnis besar. Karena
kriteria jumlah aset atau kekayaan hingga pendapatan per tahun yang bisa dimiliki pemilik
usaha tentu nilainya jauh lebih besar. Tentu saja lebih banyak dari pada 2 usaha sebelumnya
yaitu usaha mikro dan usaha kecil.

Untuk kriterianya, aset kekayaan yang dimiliki oleh pemilik saja nilainya sudah cukup
fantastis. Yaitu harus lebih dari 500 juta hingga maksimal 10 milyar rupiah. Harus diingat
bahwa perhitungan tersebut belum termasuk tanah bangunan yang menjadi tempat usaha.
Apalagi usaha menengah punya kriteria pendapatan usaha per tahun yang jumlahnya cukup
lumayan. Bekisar antara 2,5 milyar hingga 50 milyar rupiah.

 Klasifikasi Usaha Kecil Menengah (UKM)


UKM di Indonesia sejak muncul saat peristiwa krisis ekonomi, juga telah melalui beberapa
perkembangan. Termasuk pada aspek klasifikasi usaha kecil menengah atau UKM itu sendiri.
Setidaknya hingga kini di Indonesia sudah dikenal 4 klasifikasi usaha kecil menengah
diantaranya yaitu

1. Livelihood Activities
Yang merupakan salah satu bentuk UKM yang biasa dimanfaatkan untuk membuka
kesempatan kerja untuk keperluan mencari nafkah. Istilah yang lebih umum dan mudah
dipahami untuk salah satu klasifikasi UKM ini adalah usaha sektor informal. Contoh dari
livelihood activities ini seperti pedagang kaki lima, warung kecil, dan sebagainya.

2. Micro Enterprise
Salah satu klasifikasi usaha kecil menengah (UKM) yang dilakukan dengan cara menjadi
pengrajin sesuatu. Namun belum taraf menjadi kewirausahaan. Masih skala kecil istilah
mudahnya.

3. Small Dynamic Enterprise


Yaitu merupakan salah satu bentuk klasifikasi usaha kecil menengah yang pelakunya sudah
mempunyai jiwa entrepreneur atau kewirausahaan. Jelas saja tingkatnya sudah lebih tinggi
dari 2 klasifikasi UKM sebelumnya. Pelaku dari small dynamic enterprise ini sudah bisa
melakukan dan menerima pekerjaan level sub kontrak bahkan melakukan ekspor.

4. Fast Moving Enterprise


Merupakan salah satu kriteria usaha kecil menengah yang sudah benar-benar memiliki jiwa
kewirausahaan atau entrepreneur sejati. Bahkan dalam waktu dekat dapat langsung berubah
bertransformasi menjadi usaha besar atau UB. Sehingga berpeluang bukan lagi menjadi UKM
melainkan UB.

 Ciri-ciri Usaha Kecil Menengah (UKM)


Setelah mengetahui sejarah, pengertian, kriteria, dan klasifikasi UKM ada lagi yang harus
diketahui supaya lebih paham apa itu UKM. Yaitu terkait ciri-ciri dari sebuah usaha kecil
menengah. Apa saja ciri-ciri sehingga dari UKM, berikut ulasan selengkapnya :

 Terkait dengan jenis barang atau komoditinya yang punya sifat tidak tetap. Jadi sewaktu-
waktu bisa berubah-ubah tergantung kondisi yang ada.
 Berhubungan dengan tepat usaha sendiri. Lokasi tempat yang dijadikan usaha juga tidak tetap
sehingga bisa berpindah-pindah. Sama halnya dengan barang komoditinya.
 Usaha kecil menengah juga belum mengenal penggunaan tata administrasi yang rapi. Bahkan
di beberapa kasus, masih terjadi pencampuran pencatatan yang sebenarnya ini kurang baik
dilakukan. Yaitu percampuran pencatatan keuangan bisnis usaha dengan keuangan pribadi.
 Kebanyakan sumber daya manusia untuk UKM masih belum cukup mumpuni. Terutama
dalam hal kepemilikan jika kewirausahaan yang besar. Padahal untuk mendorong kemajuan
UKM SDM yang baik ini sangat diperlukan.
 Bukan hanya kurang berjiwa kewirausahaan saja SDM pada beberapa UKM. Namun
beberapa dari mereka ternyata juga masih rendah tingkat pendidikannya. Meskipun seorang
wirausahawan tidak melulu harus punya ijazah tinggi, setidaknya pendidikan akan sedikit
membantu dalam menjalankan usaha. Misalnya dalam hal kepengurusan izin dan lain-lain.
 Masih banyak pelaku UKM yang belum terkoneksi dengan lembaga perbankan. Padahal
lembaga perbankan cukup terpercaya untuk masalah pengamanan dan pengolahan keuangan.
Sebagian besar dari mereka masih banyak yang lebih suka bekerja sama dengan lembaga
keuangan non bank.
 Karena lingkup usaha mereka masih kecil, umumnya UKM masih belum punya surat izin
usaha. Termasuk di dalamnya kepemilikan NPWP dan sejumlah perizinan lainnya.
Baca Juga: Bisnis Online Tanpa Modal: 20 Inspirasi dan Tips Sukses
Seperti jenis usaha lainnya, UKM sendiri punya kelebihan dan kelemahan. Beberapa
kelebihannya mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi orang yang ingin menjadi salah satu
pelakunya. Untuk lebih jelasnya berikut tentang apa saja kelebihan serta kekurangan UKM :

 Kelebihan
Sebetulnya UKM sendiri lebih mudah dan flexibel untuk dijalankan. Hal tersebut
membuatnya lebih banyak punya kelebihan terutama saat memulai merintis atau pun saat
menjalankannya. Berikut beberapa kelebihan UKM yang bisa diketahui

1. Lebih Cepat Untuk Melakukan Inovasi


Sistem usaha UKM memang lebih cenderung sangat mudah, terutama operasionalnya.
Dengan begitu, para pelaku UKM bahkan lebih cepat untuk memikirkan dan membuat
sebuah ide –ide baru. Terciptanya ide baru, tentu saja mampu membawa manfaat baik. Salah
satunya membuat UKM mampu membuat produk baru dan ide baru secara cepat.

Baca juga: Usaha Kecil Kecilan: Kelebihan, Tips, dan 8 inspirasi yang bisa ditiru
3. Lebih Fokus
UKM lebih bebas berkreasi dan berproduksi sebisa pelaku atau yang pelaku inginkan. Jika di
perusahaan besar, tentu mereka akan lebih bergantung pasa permintaan pasar atas barang apa
yang akan diproduksi. Hal ini tidak akan terjadi pada industri UKM. Sehingga membuat kerja
UKM menjadi lebih fokus hanya dalam satu bidang.

Misalkan saja sebuah usaha rumahan, ambil contohnya usaha membuat keripik. Pelaku usaha
keripik ini hanya akan fokus untuk melayani konsumen tertentu. Jadi hanya akan membuat
keripik untuk konsumen yang memesan saja. Tidak harus menyesuaikan keripik jenis apa
yang sedang digemari banyak orang maka berproduksi makanan tersebut.
4. Lebih Flexibel Soal Operasional
UKM seringkali hanya dikelola oleh sedikit orang. Sehingga dalam pengambilan keputusan
terkait usaha yang dijalankan seringkali dapat diambil dengan cepat. Hal inilah yang
membuat sistem operasional UKM lebih cepat bergerak.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan UKM dapat lebih mudah bereaksi terhadap
perubahan trend yang ada. Selanjutnya hal yang terjadi adalah persaingan pada UKM akan
lebih kompetitif.

5. Mencetak Lapangan Kerja Lebih Banyak


Oleh karena sistem operasionalnya yang lebih mudah dilakukan, membuat UKM berkembang
lebih cepat dibanding jenis usaha lain. Semakin berkembangnya UKM tentu akan semakin
banyak peluang lahirnya UKM yang baru bermunculan. Hal ini akan berdampak pada
meningkatnya jumlah lapangan kerja dan meminimalisir angka pengangguran.

 Kekurangan
Meskipun banyak mempunyai kelebihan, sama dengan jenis usaha lain UKM juga punya
beberapa sisi kekurangan. Bagi yang masih belum mengetahui apa saja kelemahan dari usaha
kecil menengah di bawah ini akan sedikit diulas. Inilah apa saja kekurangan dari usaha kecil
menengah

1. Jumlah Dana Anggaran Serta Pembiayaan Yang Cenderung Kecil


Kelemahan UKM terletak pada ketersediaan dana berikut anggaran dan pembiayaan yang
cenderung kecil. Pastinya lebih kecil dibanding usaha besar. Dana anggaran dan pembiayaan
yang terlalu sedikit ini bukannya tidak memberikan efek. Malah bisa jadi mimpi buruk bagi
para pemilik UKM jika tidak pandai-pandai mengelola dana yang ada.

Oleh karena ketidaktersediaan dana anggaran yang mencukupi ini sering dikaitkan dengan
penyebab utama UKM yang baru dirintis akhirnya gulung tikar. Hal ini terutama dipicu oleh
kurangnya daya untuk membiayai kegiatan operasional usaha. Maka dari itu sangat penting
bagi para pemilik usaha untuk berhati-hati dalam mengelola dana yang ada.

Misalnya lebih pandai lagi untuk mengatur anggaran berikut pembiayaan usaha yang ada.
Agar menggunakannya lebih efektif dan seefisien mungkin.

2. Seringkali Rentan Tekanan Dari Luar


Tekanan dari luar seringkali harus dirasakan pemilik UKM. Ada beberapa tekanan dari luar
yang bisa mengganggu UKM sehingga tidak bisa berkembang dengan maksimal. Salah
satunya terkait ketidakmampuan untuk menyediakan produk dalam jumlah besar. Seringkali
banyak pesanan barang untuk UKM yang mengharuskan mereka untuk berproduksi dengan
jumlah yang tidak seperti biasanya.

Bisa dikatakan melebihi kapasitas produksi mereka. Beberapa UKM merasa keberatan
dengan kondisi tersebut. Hal seperti ini belum ada solusi terbaiknya hingga saat ini. Selain
itu, fakta ini juga menjadi penyebab utama UKM menjadi sulit berkembang.

3. Minim Tenaga Ahli


Usaha kecil menengah, selain dijalankan hanya oleh sedikit orang juga beberapa diantaranya
masih minim tenaga ahli. Hal ini menyebabkan hasil kerja produksi oleh UKM sendiri
kadang menjadi kurang professional. Ketidakberdayaan mereka dalam menyediakan tenaga
ahli juga diduga disebabkan karena kurangnya dana.

Inilah yang mungkin bisa dikatakan menjadi kekurangan paling besar dari UKM.
Ketidakmampuan dalam menyediakan tenaga ahli berpotensi UKM akan selalu kalah dengan
usaha-usaha dengan level yang besar. Tentunya perusahaan yang sudah mampu melengkapi
usahanya dengan tenaga ahli.

 Contoh Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Bagi yang ingin mencoba untuk terjun ke dunia bisnis UKM, mungkin masih bingung ingin
membuka usaha apa. Hal tersebut wajar saja, mengingat UKM jenisnya cukup banyak. Agar
sedikit punya pandangan, berikut contoh jenis UKM yang hingga saat ini berpeluang cukup
menjanjikan

1. Bidang Kuliner
UKM yang dinilai banyak memberikan peluang menjanjikan yaitu di bidang kuliner. Semua
sudah tahu bahwa bisnis bidang kuliner ini seakan tidak ada matinya. Hal tersebut karena
semua orang pasti butuh makan dan sudah merupakan kebutuhan pokok. Maka dari itu bisa
dikatakan UKM kuliner ini sangat menjanjikan apabila dijalankan dengan baik.

UKM bidang kuliner yang bisa dicoba juga banyak jenisnya. Dari mulai makanan ringan,
makanan pokok, minuman, dan lain sebagainya. Semua jenisnya tersebut juga sama-sama
punya prospek untuk menghasilkan keuntungan besar. Bahkan tidak hanya untuk UKM saja,
namun juga skala perusahaan yang lebih besar.

Jika butuh contoh bisnis yang telah maju dan awalnya merupakan sebuah UKM juga banyak
sebenarnya. Sebut saja kuliner cemilan keripik maicih yang merupakan ciptaan Eza
Nurhilman. Ada juga dari minuman yaitu es teller 77 yang dimiliki oleh Munriati. Lalu ada
pecel lele Lela yang awalnya digagas oleh Rangga Umara.
Ada juga nasi kucing 78 kepunyaan bapak Bayu dari Yogjakarta yang seakan melegenda
hingga saat ini. Bila dilihat dari kesuksesannya sekarang, mungkin belum ada yang tahu
bahwa merek-merek tersebut awalnya lahir dari sebuah UKM kecil. Dan masih banyak lagi
sebetulnya selain contoh-contoh yang disebutkan diatas.

2. Bidang Fashion
Mirip dengan usaha kecil menengah bidang kuliner, di bidang fashion ini tidak kalah
berpotensi besar. Alasannya juga cukup jelas, yaitu karena pakaian merupakan kebutuhan
sekunder yang juga dibutuhkan semua orang. Apalagi sekarang banyak orang yang lebih
mengutamakan fashion yang sedang trend untuk mereka kenakan.

Didukung dengan banyaknya kategori fashion sendiri sebenarnya mampu menjadi pintu
masuk yang semakin mudah untuk mencoba bidang usaha ini. Sebut saja kategori fashion
pria atau wanita, pakaian muslim, dan masih banyak lagi. Jika perlu contoh UKM bidang
fashion yang cukup tersohor, yaitu jilbab rabbani.

Merek tersebut nyatanya mampu menghadirkan fashion hijab yang mampu menarik hati
wanita muslimah di Indonesia. Rabbani membuat pola penjualannya dengan sistem reseller
untuk para pengecernya. Hal ini adalah cara mereka untuk mendapatkan keuntungan usaha.
Hingga saat ini selain rabbani sudah banyak usaha fashion lain yang menerapkan sistem
penjualan seperti ini.

Hal tersebut bisa dijadikan salah satu bukti jika usaha bidang ini tidak membutuhkan modal
yang terlalu besar. Namun bisa menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Inilah
mengapa sebaiknya UKM bidang ini juga layak untuk dicoba.

3. Bidang Pendidikan
Hingga saat ini pendidikan di Indonesia terus berusaha untuk bangkit dan maju. Makin lama
sistem pendidikan makin menuntut siswanya untuk lebih serius. Hal ini tidak salah, karena
keseriusan ini merupakan modal yang paling utama untuk menyambut masa depan Indonesia
yang lebih cerah.

Bagi yang menaruh minat di bidang pendidikan, buka usaha di bidang ini sangat disarankan.
Oleh karena ukuran usaha masih kecil, memang sangat tidak mungkin untuk membangun
sekolah atau universitas yang butuh dana besar. Bisa dimulai dengan mendirikan lembaga
pendidikan non formal, seperti tempat bimbingan belajar.
Contoh UKM bidang pendidikan yang kini sudah mendulang kesuksesan misalnya lembaga
bimbingan belajar Ganesha Operation (GO). Pemiliknya yaitu Bob Foster dulu mengawali
bisnisnya ini dari sebuah UKM dan hingga saat ini mampu menjadi yang terbaik baik di
Indonesia. Masih butuh contoh lain?. Sebut saja lembaga pendidikan bahasa Inggris (ILP).

ILP hingga saat ini semakin melambungkan namanya, berkat lini usahanya yang makin
banyak diminati. Saat ini dunia kerja semakin banyak menuntut orang untuk berkemampuan
lebih terutama di bidang bahasa asing. Hal inilah yang menjadi penyebab utama ILC semakin
banyak dibutuhkan. Dalam sistemnya ILC ini menawarkan konsep waralaba.

Sistem ini memungkinkan seseorang yang ingin coba memiliki sendiri bisnis ini tidak perlu
lagi mengawali dari nol. Cukup dengan ikut serta dalam keanggotaan waralaba ini. Pasti lebih
praktis dan mudah untuk dilakukan.

4. Bidang Otomotif
Dunia otomotif di Indonesia ini makin hari semakin berkembang. Hal tersebut bisa dilihat
dari banyaknya jumlah kendaraan di jalan raya yang terlihat semakin mengalami kenaikan
jumlah. Kondisi tersebut sebenarnya juga bisa menjadi peluang usaha terutama di bidang
otomotif. Bagi yang gemar dunia otomotif, disarankan untuk mencoba usaha ini.

Selain dapat menyalurkan hobi yang dapat memberikan kesenangan tersendiri, juga dapat
menambah keuntungan. Masih bingung UKM bidang otomotif meliputi apa saja?. Banyak
sebenarnya jenis usaha bidang otomotif yang bisa ditekuni. Cobalah dengan menjual spare
part dan servis kendaraan, buka jasa pencucian motor atau mobil, dan lain-lain.

Contoh usaha otomotif yang saat ini sudah berkembang yang bermula dari usaha kecil
menengah yaitu AHRS (Asep Hendro Racing Sport). Faktanya usaha tersebut makin maju
pesat hingga sekarang, walaupun awalnya berdiri dari sebuah UKM. Jika merasa belum
terlalu paham mesin, bisa dengan mengawalinya dengan berjualan helm.

Mungkin masih banyak yang berpendapat jika menjual helm kurang memberikan prospek
besar. Jangan salah, bagi yang jeli usaha jual helm ini ternyata cukup berpotensi
menghasilkan keuntungan yang besar. Kuncinya hanya perlu pintar-pintar dalam
mengembangkannya.

5. Bidang Teknologi Internet


Perkembangan teknologi hingga saat ini menunjukkan pertumbuhan yang cepat. Hal ini pun
berpengaruh pada UKM. UKM dengan basis teknologi internet atau yang bisa disebut startup
makin banyak bermunculan. Ini dipicu karena makin tingginya kebutuhan informasi, hiburan,
serta layanan publik. Tingginya permintaan tersebut juga berdampak usaha digital yang
semakin menguntungkan.

Menariknya lagi, untuk merintis usaha bidang ini tidak perlu mengeluarkan modal yang
besar. Cukup dengan membuat suatu aplikasi atau situs yang dikembangkan sendiri dengan
bantuan server. Servernya pun dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Jika butuh referensi startup apa saja yang bisa dibangun, bisa bidang e-commerce, media
online, aplikasi, dan lain sebagainya. Pilih salah satu yang setidaknya bisa dibuat dan
bermanfaat besar untuk masyarakat. Sudah banyak yang lebih dulu mengawali UKM bidang
internet seperti ini. Sebut saja kaskus yang diprakarsai oleh Andrew Darwis.

Ada lagi tokobagus.com yang dibuat oleh Arnold Sebastian. Yang cukup kontroversi kemarin
yaitu Ahmad Zaky yang sukses mendirikan bukalapak. Selain itu ada komik si Juki di dunia
hiburan yang cukup terkenal. Si juki merupakan komik online yang selalu menyajikan konten
yang segar dan baru serta lucu untuk memuaskan pembacanya.

Masih banyak lagi sebetulnya startup yang cukup terkenal dan maju pesat. Ini tandanya UKM
bidang ini cukup berprospek. Hal tersebut membuktikan jika pasar online cukup bisa menjadi
pasar potensial bahkan hingga masa depan.
Proses Asesmen

Asesmen Diagnostik : menilai jawaban siswa dari pertanyaan yang sudah diberikan.

Asesmen Formatif : Menilai lembar hasil rangkuman siswa dan hasil diskusi

Uji Praktek Kompetensi

A. KriteriaPenilaian

B. Konversi Penilaian

No Kriteria Kategori Huruf


1 85 – 100 Baik sekali A
2 70 – 84 Baik B
3 55 – 69 Cukup C
4 0 – 54 Kurang D

ASESMEN

Tugas Kelompok :

Buatlah kelompok dengan teman satu meja kalian, kemudian Masing-masing kelompok
diminta untuk menulis sejarah munculnya UKM di Indonesia, di kumpulkan dalam selembar
kertas folio!
Lembar Observasi Keterampilan

Aspek Penilaian Jumlah


No Nama Siswa Nilai Huruf
(1) (2) Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

No Indikator Skor Diskripsi


1 Observasi dan 5 Semua informasi yang akurat sudah relevan dan dicatat
pencatatan data dalam bentuk yang sesuai
4 Tampilan data sudah baik, tapi kurang lengkap
3 Tampilan data sudah cukup, tetapi beberapa sifat-sifat yang
esensial diabaikan
2 Tampilan data lemah, beberapa sifat-sifat esensial diabaikan
1 Tampilan data sangat lemah, hanya sebagian data saja yang
Dicantumkan
2 Presentasi hasil 5 Menyajikan dengan lugas, menguasai materi,mampu
diskusi menjawab pertanyaan, bersikap terbuka terhadap kritik dan
saran
4 Menyajikan dengan lugas, menguasai materi, mampu
menjawab pertanyaan,kurang bersikap terbuka terhadap

kritik dan saran


3 Menyajikan dengan lugas, menguasai materi, kurang
mampu menjawab pertanyaan, dan kurang bersikap terbuka
terhadap kritik dan saran
2 Menyajikan dengan kurang lugas, kurang menguasai materi,
kurang mampu menjawab pertanyaan, dan kurang bersikap
terbuka terhadap kritik dan saran
1 Menyajikan dengan kurang lugas, tidak menguasai materi,
tidak mampu menjawab pertanyaan, dan tidak bersikap

terbuka terhadap kritik dan saran

Asesmen
Uji Pengetahuan

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan usaha kecil menengah?


2. Sebutkan kriteria usaha kecil menengah?
3. Apa yang dimaksud usaha mikro?
4. Apa yang dimaksud usaha kecil?
5. Apa yang dimaksud usaha menengah?
6. Sebutkan dan jelaskan 4 klasifikasi usaha kecil menengah yang ada di Indonesia!
7. Tuliskan ciri-ciri dari usaha kecil menengah!
8. Sebutkan kelebihan dari usaha kecil menengah!
9. Sebutkan kekurangan dari Usaha kecil menengah
10. Berikan 5 contoh usaha kecil menengah yang sudah terkenal di Indonesia !
DAFTAR PUSTAKA

Usaha Kecil Menengah: Pengertian, Kriteria, Klasifikasi, Ciri, dan Contoh - Pinhome

Anda mungkin juga menyukai