Pengaruh Pemberian Biochar Dan Poc Terha 3c3274cc

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

PENGARUH PEMBERIAN BIOCHAR DAN POC TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAKCOY
(Brassica rapa L.) PADA TANAH ULTISOL
Lince Romauli Panataria,1, Parsaoran Sihombing 2, Boyma Sianturi3
11,2
Staf Pengajar Prodi Agrotrknologi Faperta Methodist, 3Mahasiswa Prodi Agroteknologi Faperta Methodist

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di lahan praktikum Fakultas Pertanian, Universitas Methodist


Indonesia, Jl. Harmonika Baru, Tj. Sari, dengan ketinggian tempat ± 32 meter dpl. Penelitian
ini dilaksanakan bulan Juli sampai dengan September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian biochar dan POC terhadap pertumbuhan dan hasil
pakcoy(Brassica rapa L.)pada tanah ultisol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah biocharterdiri dari 4 taraf yaitu :
A0= 0 g/polybag (kontrol), A1= 100g/polybag, A2 = 150kg/polybag, A3 = 200 g/polybag.
Faktor kedua adalah POC terdiri dari 3 taraf yaitu : N1= 5 cc/l air, N2 = 10cc/l air, N3 = 15
cc/l air.Hasil penelitian menunjukkan bahwa biocharberpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman umur 5 MST, jumlah daun umur 5 MST, bobot segar per plot dan panjang akar
tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot segar per sampel. Perlakuan POC
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 5 MST dan bobot segar per plot tetapi
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar per sampel dan panjang akar.
Interaksi biochar dan POC berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter
pengamatan.

Kata kunci: biochar, POC, Ultisol dan Packoy

Pendahuluan 225,0 mg, vitamin A 1555,0 SI, thiamine


Pakcoy merupakan tanaman sayuran 0,1 mg, riboflafin 0,1 mg, niacin 0,8 mg,
daun yang termasuk ke dalam famili vitamin C 66,0 mg dan Ca 102,0 mg
Brassicaceae dan merupakan sayuran (Haryanto dkk., 2003).
introduksi dari cina yang mulai banyak Upaya meningkatkan keuntungan
dibudidayakan di Indonesia. Tanaman dapat dicapai antara lain melalui
pakcoy memiliki manfaat memperlancar peningkatan produksi.Selainitu produksi
pencernaan, serta dapat mencegah kanker sawi pakcoy juga mengalami fluktuasi pada
pada tubuh. Kandungan gizi setiap 100 tahun 2015, 2016 dan 2017 yaitu 594,91;
gram bahan yang dapat dimakan pada 635,70; dan 602,40 ton/tahun(Badan Pusat
pakcoy adalah energi 15,0 kal, protein 1,8 Statistik dan Direktorat Jenderal
g, lemak 0,2 g, karbohidrat 2,5 g,serat 0,6 g, Hortikultura, 2018). Produksi sawi pakcoy
abu 0,8 g, P 31 mg, Fe 7,5 mg, Na 22 mg, K tersebut dapat disebabkan oleh kesuburan
1
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

tanah, sehingga diperlukan budidaya yang Indonesia. Sebaran terluas terdapat di


baik untuk memperbaiki kesuburan tanah Kalimantan (21.938.000 ha), diikuti di
sekaligus meningkatkan produksi sawi Sumatera (9.469.000 ha), Maluku dan
pakcoy. Papua (8.859.000 ha), Sulawesi (4.303.000
Biochar berfungsi menjaga ha), Jawa (1.172.000 ha), dan Nusa
kelembaban tanah sehingga kapasitas Tenggara (53.000 ha) (Subagyo dkk, 2004).
menahan air tinggi (Endrianidkk, 2013) dan Salah satu upaya untuk mengatasi
meremediasi tanah yang tercemar logam permasalahan pada tanah ultisol adalah
berat seperti (Pb, Cu, Cd dan Ni) (Ippolitoet pemanfaatan arang sekam padi (biochar).
all. 2012). Selain itu, pemberian biochar Biochar telah diketahui dapat meningkatkan
pada tanah juga mampu meningkatkan kualitas tanah dan digunakan sebagai salah
pertumbuhan serta serapan hara pada satu alternatif untuk pembenah. Pemberian
tanaman (Satriawan dan Handyanto, 2015). biochar ke tanah berpotensi meningkatkan
Hasil penelitian Lanna dkk., (2015) kadar C-tanah, retensi air dan unsur hara di
menunjukkan bahwa pemberian biochar dalam tanah. Gani (2010) juga menyatakan
terhadap tanaman pakcoy hingga dosis 1 bahwa keuntungan lain dari biochar adalah
kg/plot memberikan pengaruh sangat nyata bahwa karbon pada biochar bersifat stabil
terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. dan dapat tersimpan selama ribuan tahun di
Semakin sempitnya lahan dalam tanah.
mengharuskan dimanfaatkannya tanah Hasil penelitian Adi dkk, (2017)
kurang subur seperti tanah ordo Ultisol. menunjukkan bahwa pemberian biochar
Tanah ordo merupakan salah satu jenis terhadap pakcoy hingga dosis 1kg/plot (10
tanah kurang subur yang dimanfaatkan ton/ha) berpengaruh nyata untuk parameter
dalam bidang pertanian. Ultisol dicirikan tinggi tanaman,jumlah daun, luas daun,
oleh adanya akumulasi liat pada horison berat tanaman sampel, berat tanaman per
bawah permukaan sehingga mengurangi plot.Penggunaan pupuk organik dalam
daya resap air dan meningkatkan aliran jangka panjang dapat meningkatkan
permukaan serta erosi tanah.Ultisol produktivitas lahan dan dapat mencegah
merupakan salah satu jenis tanah yang degradasi lahan, sehingga penggunaannya
miskin unsur hara yang mempunyai sebaran dapat membantu upaya konservasi tanah
luas di Indonesia mencapai 45.794.000 ha yang lebih baik.
atau sekitar 25% dari total luas daratan
2
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Pupuk organik cair adalah salah satu pemberian Biochar dan POC terhadap
jenis pupuk organik yang mengandung pertumbuhan dan hasiltanaman pakcoy
unsur hara makro dan mikro, dapat (Brassica rapa L.) pada tanah ultisol.
melengkapi dan menambah ketersediaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahan organik dalam tanah, meningkatkan pengaruh pemberian Biochar dan POC
komposisi mikroorganisme tanah, terhadap pertumbuhan dan produksi
membantu pertumbuhan akar, (Brassica rapa L.) pada tanah ultisol.
meningkatkan daya serap air yang lebih Metode Penelitian
lama oleh tanah (Murbandono, 2000). Penelitian ini dilaksanakan Juli 2019
Munasmar (2003) menyatakan bahwa sampai September 2019, di lahan praktikum
pemberian pupuk organik cair dengan Fakultas Pertanian, Jl. Harmonika Baru, Tj.
konsentrasi 3 cc/l air mampu meningkatkan Sari, Kecamatan Medan Selayang, dengan
pertumbuhan tinggi tanaman mengikuti ketinggian ± 32 meter diatas permukaan
kurva regresi linier positif. Sejalan dengan laut.Bahan yang digunakan dalam
penelitian Fitriani dkk, (2015) bahwa pupuk penelitian ini yaitu benih pakcoy,POC
organik cair 5 ml/l air memberikan respon NASA, Biochar, polybag ukuran 5 kg dan
pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy tanah ultisol. Alat yang digunakan dalam
lebih tinggi yaitu menghasilkan nilai rata- penelitian ini yaitu cangkul, parang, tali
rata dengan tinggi tanaman 23.88 cm, plastik, meteran, gembor, label, patok
jumlah daun 10.66 helai, luas daun 76.48 sampel, timbangan anlitik, handsprayer,
cm2, berat segar tanaman 48.33 g, dan berat serta alat-alat lain sebagai pendukung
kering tanaman 19.27g. penelitian ini.
Keuntungan menggunakan pupuk Penelitian ini menggunakan
organik cair adalah praktis dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
pengaplikasian di lapangan, tidak ada efek 2 faktor yaitu:Faktor pertama
negatif yang diakibatkan (baik bagi Biochardengan 4 taraf yaitu : A0 = 0
pengguna, tanaman, maupun ternak), serta g/polybag(kontrol), A1 = 100 g/polybag, A2
hasil panen yang lebih sehat untuk = 150 g/polybag, A3 = 200 g/polybag.
dikonsumsi dan lebih tahan lama dalam Faktor kedua POCdengan 3 taraf yaitu :N1
penyimpanan secara alami. = 5cc/l air, N2 = 10cc/l air, N3 = 15cc/l air.
Berdasarkan uraian diatas, perlu Parameter yang diamati adalah tinggi
dilakukan penelitian mengenai pengaruh tanaman (cm) dan jumlah daun (helai),
3
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

pengukuran dilakukan pada saaat tanaman Perkembangan sistem perakaran yang baik
berumur 3, 4 dan 5 MST, sedangkan bobot sangat menentukan pertumbuhan vegetatif
segar per sampel (g), bobot segar per plot tanaman.Pemberian biochar juga mampu
(g) dan panjang akar (cm) pengukuran meningkatkan N-total dan P tersedia
dilakukan pada saat panen. ditanah ultisol.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa
pemberian biochar dosis 200 g/polybag
Pengaruh Pemberian Biochar terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman menghasilkan tinggi tanaman lebih baik
Pakcoy pada Tanah Ultisol
dibandingkan dengan dosis 150 g/polybag,
Daftar sidik ragam menunjukkan 100 g/polybag dan tanpa pemberian biochar
bahwa biochar berpengaruh nyata terhadap (Tabel 1). Rata-rata tinggi tanaman dengan
tinggi tanaman dan jumlah daun umur 5 dosis 200 g/polybag adalah 10,49 cm, dosis
MST tetapi berpengaruh tidak nyata umur 3 150 g/polybag adalah 9,87 cm, dosis 100
dan 4 MST.Pemberian biochar memberikan g/polybag adalah 9,41 cm dan tanpa biochar
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan (kontrol) adalah 9,20 cm. Peningkatan
tinggi tanaman dan jumlah tinggi tanaman tersebut menunjukkan
daun.Pengaruhini diduga disebabkan oleh bahwa dengan ketersediaan unsur hara yang
membaiknya kondisi tanah, baik sifatfisik, tercukupi mampu meningkatkan fase
kimia dan biologi tanah. Pemberian biochar vegetatif tanaman, terutama unsur hara
pada tanah ultisol dapat menjadikan makro. Aplikasi biochar dapat membuat
tanah gembur, air dapat terserap dengan unsur hara makro lebih tersedia didalam
baik, serta akar dapat tumbuh dengan tanah. Salah satu peranan biochar yakni
mudah.Biochar juga dapat menambah sebagai habitat untuk pertumbuhan
ketersediaan hara dalam tanah, dan juga mikroorganisme bermanfaat seperti bakteri
dapat mengaktifkan kerja mikroorganisme psidomonas sebagai penambat P dan bakteri
tanah dalam mendekomposisikan bahan azetobacter sebagai penambat N sehingga
organik. Menurut Hamzah (2007), bahwa unsur hara makro dapat tersedia didalam
ketersediaan hara dalam tanah,struktur tanah (Milne et al., 2007).
tanah dan tata udara tanah yang baik sangat Peningkatan tinggi tanaman
mempengaruhi pertumbuhan dan dipengaruhi oleh unsur hara N di dalam
perkembangan akar serta kemampuan akar tanah yang meningkat setelah aplikasi
tanaman dalam menyerap unsur hara. biochar. Biochar memiliki kapasitas
4
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

menahan air yang tinggi, sehingga dapat Hasil penelitian menunjukkan


menjaga unsur hara N agar tidak mudah bahwa semakin tinggi pemberian biochar
tercuci dan menjadikannya lebih tersedia maka jumlah daun semakin meningkat
untuk tanaman. Nguyen et al., (2017) (Tabel 2). Pemberian biochar dengan dosis
menyatakan bahwa aplikasi biochar dapat 200 g/polybag menghasilkan jumlah daun
meningkatkan kelembaban dan pH tanah, dengan rata-rata 6,85 helai daun, diikuti 150
sehingga merangsang proses mineralisasi N g/polybag rata-rata 6,48 helai daun, 100
dan nitrifikasi yang menyebabkan serapan g/polybag rata-rata 6,07 helai daun dan
tanaman meningkat. Biochar meningkatkan tanpa biochar (kontrol) rata-rata 5,78 helai
N anorganik yang dibutuhkan untuk daun. Peningkatanjumlah daun disebabkan
asimilasi tanaman dengan meningkatkan karena pembentukan daun dipengaruhi oleh
retensi dan mengurangi dampak dari penyerapan dan ketersediaan unsur hara.
pencucian N.Lingga (2005), menjelaskan Warnock et al. (2007) menyatakan bahwa
bahwa unsur N berfungsi untuk memacu biochar mampu menyerap unsur hara dan
pertumbuhan pada fase vegetatif terutama air sehingga unsur hara dapat tersedia bagi
batang dan daun. tanaman.

Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) dan Jumlah Daun (helai) pada Umur 3, 4 dan 5 MST
Akibat Biochar dan POC

Tinggi Tanaman (cm) Jumlah Daun (helai)


Perlakuan
3 MST 4 MST 5 MST 3 MST 4 MST 5 MST
A0 5,80 7,50 9,20b 4,11 4,93 5,78b
A1 6,05 7,71 9,41ab 4,19 5,07 6,07b
A2 6,47 8,17 9,87ab 4,22 5,15 6,48ab
A3 7,01 8,71 10,49a 4,52 5,48 6,85a
N1 6,09 7,79 9,49 4,17 5,08 6,00b
N2 6,30 7,97 9,67 4,22 5,11 6,28ab
N3 6,60 8,31 10,06 4,39 5,28 6,61a
A0N1 5,54 7,24 8,94 4,00 4,89 5,44
A0N2 5,64 7,34 9,06 4,11 4,89 5,89
A0N3 6,20 7,90 9,60 4,22 5,00 6,00
A1N1 5,84 7,54 9,24 4,11 5,00 5,89
A1N2 6,14 7,73 9,42 4,11 5,00 6,11
A1N3 6,16 7,86 9,56 4,33 5,22 6,22
A2N1 6,32 8,02 9,72 4,11 5,00 6,22
A2N2 6,53 8,23 9,93 4,22 5,11 6,44
A2N3 6,56 8,26 9,96 4,33 5,33 6,78
A3N1 6,66 8,36 10,06 4,44 5,44 6,44

5
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

A3N2 6,89 8,58 10,28 4,44 5,44 6,67


A3N3 7,49 9,21 11,13 4,67 5,56 7,44
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama
berarti berbeda tidak nyata pada uji BNJα5%

Selain itu biochar mampu bahan organik yang yang diberikan


memperbaiki dan mengoptimalkan kedalam tanah untuk menciptakan
pertumbuhan serta produksi tanaman dan lingkungan tanah yang menguntungkan
mengurangi jumlah nutrisi yang akan bagi akar tanaman (Hartatik dkk., 2015).
diserap tanaman yang hilang akibat tercuci. Pertumbuhan akar tanaman dipengaruhi
Tanaman yang cukup mendapat suplai oleh keadaan fisik, kimia dan biologi tanah.
nitrogen (N) akan membentuk daun yang Aplikasi biochar yang dilakukan dengan
memiliki helaian lebih luas dengan cara mencampur kedalam media tanam
kandungan klorofil yang lebih tinggi, mampu memperbaiki struktur dan pori
sehingga tanaman mampu menghasilkan tanah sehingga kandungan air tanah
asimilat dalam jumlah yang tinggi untuk menjadi tersedia dan memudahkan akar
mendukung pertumbuhan vegetatif (Wijaya, berkembang serta mudah menyerap unsur
2010). hara dengan baik (Sukartono, 2011).
Aplikasi biochar 200 g/polybag Pengaruh biochar terhadap tinggi tanaman
menghasilkan bobot segar tanaman pakcoy dan jumlah daun pakcoy pada umur 5
yang lebih tinggi dibandingkan dengan minggu setelah tanam dapat dilihat pada
perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan oleh Gambar 1.
biochar sebagai amelioran merupakan

11.00 8.00
Ŷ = 9,045 + 0,006 A; r = 0,85 7.00
10.50 6.00
10.00 5.00
4.00 Ŷ = 5,696 + 0,005 A; r = 0,94
9.50
3.00
9.00 2.00
8.50 1.00
8.00 0.00
0 100 150 200 0 100 150 200
Dosis Biochar (g/polybag) Dosis Biochar (g/polybag)

6
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Gambar 1. Pengaruh Biochar terhadapTinggi Tanaman dan Jumlah Daun pada Umur
5Minggu Setelah Tanam

Selain itu, biochar yang dicampur untuk mikroorganisme simbiotik hingga


dengan media tanam secara merata meningkatkan pertumbuhan dan
meningkatkan ketersediaan hara, retensi perkembangan tanaman (Nurida, 2014).
hara dan menciptakan habitat yang baik

Tabel 2.Rataan Panjang Akar (cm) dan Bobot Segar Per Sampel (g) Akibat Biochar dan POC
Panjang Akar (cm) Bobot Segar Per Sampel (g)
Perlakuan N1 N2 N3 Rataan N1 N2 N3 Rataan
A0 7,93 8,73 8,81 8,49b 80,98 87,88 88,73 85,86
A1 8,80 9,00 9,09 8,96ab 88,42 90,64 91,37 90,14
A2 9,21 9,41 9,51 9,38ab 92,81 94,82 95,79 94,47
A3 9,20 9,52 10,06 9,59a 93,77 95,92 97,59 95,76
Rataan 8,79 9,17 9,37 88,99 92,32 93,37
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama berarti
berbeda tidak nyata pada uji BNJα5%

Hasil penelitian menunjukkan dalam tanah dapat meningkatkan total


bahwa pemberian biochar mampu panjang akar tanaman.Dosis 200 g/polybag
meningkatkan panjang akar (Tabel 2).Hal menghasilkan panjang akar dengan rata-rata
ini diduga biochar sebagai pembenah tanah 9,59 cm, dosis 150 g/polybag dengan rata-
mampu memperbaiki kesuburan tanah rata 9,38 cm, dosis 100 g/polybag dengan
dengan meningkatkan permeabilitas, rata-rata 8,96 dan tanpa biochar (kontrol)
porositas, struktur tanah, daya ikat air dan menghasilkan panjang akar dengan rata-rata
KTK tanah, sehingga akar tanaman lebih 8,49 cm.Pengaruh biocharterhadap panjang
mudah berkembang.Widowati (2010) akar dapat dilihat pada Gambar 2.
menyatakan bahwa penambahan biochar

7
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

10.00
Ŷ = 8,47 + 0,005 A; r = 0,98
9.50
Panjnag Akar 9.00
8.50
(cm)

8.00
7.50
0 100 150 200
Dosis Biochar (g/polybag)
Gambar 2.Pengaruh Biochar terhadap Panjang Akar
Kemapuan tanaman menyerap air Jumlah daun yang banyak dan tanaman
secara optimal sangat mempengaruhi yang lebih tinggi akan mempengaruhi bobot
peningkatan bobot segar tanaman. Roidi basah (segar) secara langsung. Tabel 2
(2016) menyatakan bahwa peningkatan menunjukkan bahwa perlakuan biochar
bobot basah tanaman sawi pakcoy hingga dosis 200 g/polybag mampu
dipengaruhi oleh jumlah daun, tinggi memberikan hasil bobot segar paling baik
tanaman dan tingkat kesuburan tanah. jika dibandingkan tanpa biochar.

Tabel 3. Rataan Bobot Segar per Plot (g)Akibat Biochar dan POC
Perlakuan N1 N2 N3 Rataan
A0 323,90 342,47 354,90 340,42b
A1 354,00 372,87 375,10 367,32ab
A2 364,60 379,30 390,70 378,20a
A3 375,07 393,63 413,83 394,18a
Rataan 354,39b 372,07ab 383,63a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan baris yang
sama berarti berbeda tidak nyata pada uji BNJ α5%

Dosis 200 g/polybag menghasilkan meningkatkan kualitas fisik tanah melalaui


bobot segar per plot dengan rata-rata 394,18 peningkatan kapasitas menahan air,
g, tanpa biochar menghasilkan bobot segar sehingga dapat mengurangi run-off dan
rata-rata 340,42 g. Hal ini disebabkan pencucian unsur hara. Selain itu, biochar
pemberian biochar dapat meningkatkan juga dapat memperbaiki struktur, porositas
nitrogen lebih tinggi dibandingkan tanpa dan formasi agregat tanah (Nurida et al.,
pemberian biochar. Penambahan biochar 2012).
hingga dosis 200 g/polybag dapat
8
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Pengaruh Pemberian POC terhadap pemberian pupuk organik cair kotoran sapi
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
dengan dosis 75 ml/l air meningkatkan
Pakcoy pada Tanah Ultisol
jumlah daun, hal ini menunjukkan bahwa
Hasil uji sidik ragam menunjukkan
ketersediaan hara melalui pemberian pupuk
bahwa pemberian POC berpengaruh nyata
organik cair mampu menunjang
terhadap jumlah daun pada umur 5MST dan
pertumbuhan vegetatif tanaman secara
bobot segar per plot.Tabel 1 menunjukkan
optimal.
bahwa pemberian pupuk organik cair
Dhani dkk.,(2013) menyatakan
berpengaruh tidak nyata pada umur
bahwa pembentukan daun oleh tanaman
tanaman 3 dan 4 MST terhadap jumlah
sangat dipengaruhi oleh ketersedian unsur
daun. Hal ini diduga dikarenakan pupuk
hara nitrogen dan fosfor pada medium dan
organik cair yang diberikan masih sedikit
yang tersedia bagi tanaman. Kedua unsur
sehingga pertumbuhan tanaman masih
ini berperan dalam pembentukan sel-sel
belum maksimal. Hal ini sesuai dengan
baru dan komponen utama penyusun
Budi dan Sasmita (2015) yang menyatakan
senyawa organik dalam tanaman seperti
pupuk organik bersifat bulky dengan
asam amino, asam nukleat, klorofil, ADP
kandungan hara makro dan mikro rendah
dan ATP.Selain kandungan unsur hara
sehingga diperlukan dalam jumlah banyak
dalam pupuk organik cair, cara
untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
pengaplikasian juga menentukan efisiensi
Tabel 1juga menunjukkan bahwa
penyerapan hara oleh tanaman. Seperti yang
pemberian pupuk organik cair N3 pada
diketahui pupuk yang diberikan lewat tanah
umur 5 MST memberikan hasil yang lebih
tidak semuanya terserap oleh tanaman
tinggi sebesar 6,61 helai daun dan terendah
karena difiksasi oleh tanah dan aplikasi
pada konsentrasi N1 6,00 helai daun. Hal ini
melalui daun tanaman dapat menyerap
dikarenakan pupuk organik cair yang
unsur hara lebih cepat sehingga
diberikan memenuhi kebutuhan unsur hara
pertumbuhan lebih optimal karena melalui
pada tanaman pakcoy sehingga dapat
mulut daun (stomata).
menunjang pertumbuhan vegetatif tanaman.
Hal ini sesuai dengan Hardjowigeno
Semakin banyak pupuk yang diberikan
(2003) menyatakan bahwa penyerapan
maka semakin banyak pula jumlah daun.
unsur hara melalui mulut daun (stomata)
Arinong dan Chrispen (2011) menyatakan
dapat berjalan cepat, sehingga perbaikan
bahwa perlakuan yang terbaik adalah pada
tanaman cepat terlihat. Dan pupuk yang
9
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

diberikan lewat tanah tidak semuanya dapat cair belum mampu mendukung
diserap akar tanaman karena sebagian pertumbuhan tanaman secara maksimal.
difiksasi oleh tanah. Hal ini sejalan dengan Syahputra dkk., (2015) menyatakan
penelitian Pardosi dkk., (2014) menyatakan bahwa ultisol memiliki kejenuhan Al yang
bahwa pemberian pupuk organik cair tinggi, pH rendah, dan kadar organik dalam
limbah sayuran pada beberapa dosis dapat tanah yang rendah sehingga unsur hara
meningkatkan jumlah daun tanaman sawi. tersedia dalam tanah banyak terikat dan
Hasil penelitian yang telah berdampak negatif pada tanaman dalam
dilakukan menunjukkan bahwa pemberian memperoleh unsur hara.Sesuai dengan
pupuk organik cair pada beberapa pendapat Makarim (2006) bahwa keracunan
konsentrasi dapat meningkatkan bobot Al dan Fe pada tanah masam, cekaman
segar per plot tanaman pakcoy. Hal ini kekeringan mengakibatkan penurunan
karena unsur-unsur N, P, dan K serta unsur- kualitas pertumbuhan dan produksi
unsur lain yang terkandung di dalam pupuk tanaman.
organik cair yang tersedia dan dapat diserap Interaksi Pemberian Biochar dan
POC terhadap Pertumbuhan dan
oleh tanaman pakcoy sehingga proses
Produksi Tanaman Pakcoy pada Tanah
fotosintesis berjalan dengan lebih optimal Ultisol
dan fotosintat yang dihasilkan juga semakin
Hasil uji sidik ragam menunjukkan
meningkat.
bahwa interaksi biochar dan POC
Bobot segar per plot tanaman
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi
pakcoy tertinggi yaitu 383,63 g/plot atau
tanaman, jumlah daun, bobot segar per
rata-rata bobot per tanaman adalah 63,94 g.
sampel, bobot segar per plot dan panjang
Bobot segar tanaman yang dicapai ini masih
akar.Hal ini diduga disebabkan masing-
jauh lebih rendah dari potensi hasilnya yaitu
masing faktor lebih menonjol sendiri dalam
mencapai 150-200 g/tanaman. Hal ini
mempengaruhi aktifitas fisiologi tanaman
diduga disebabkan oleh faktor-faktor
secara nyata.Kartasapoetra dan Sutejo
pembatas seperti media tanam.Media tanam
(2000),menyatakan bahwa bila salah satu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
faktor lebih kuat maka faktor lain tersebut
tanah ultisol.Karakter ultisol yang memiliki
akan tertutupi.
sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang
Pertumbuhan tanaman tidak hanya
buruk sehingga pemberian pupuk organik
dipengaruhi oleh faktor internal (hormon
atau nutrisi) melainkan berkaitan dengan
10
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

banyaknya faktor lain seperti lingkungan salah satu faktor tidak berperan secara
yang mencakup status air di dalam jaringan optimal atau bahkan bersifat antagonis,
tanaman, suhu areal pertanaman dan yaitu saling menekan pengaruh masing-
intensitas matahari.Hanafiah (2005) masing atau memiliki peranan yang sama di
menyatakan bahwa tidak terjadinya suatu dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil
interaksi antara dua faktor perlakuan dapat tanaman.Pengaruh biochar dan konsentrasi
menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut POC terhadap bobot segar per plot dapat
tidak mampu bersinergi (bekerjasama) dilihat pada Gambar 3.
karena mekanisme kerjanya berbeda atau
400.00 390.00
Ŷ = 340,28 + 0,26 A; r = 0,99 Ŷ = 340,78+ 2,92 N; r = 0,98
380.00 380.00
360.00 370.00
360.00
340.00
350.00
320.00
340.00
300.00 330.00
0 100 150 200 5 10 15
Dosis Biochar (g/polybag) Konsentrasi POC (cc/l air)
Gambar 3.Pengaruh Biochar dan Konsentrasi POC terhadap Bobot Segar per Plot
Kesimpulan sampel dan panjang akar. Perlakuan
Berdasarkan hasil penelitian maka POC tertinggi terdapat konsentrasi15
dapat disimpulkan bahwa: cc/l air (N3).
1. Pemberian biochar berpengaruh nyata 3. Interaksi biochar dan POC berpengaruh
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, tidak nyata terhadap semua parameter.
bobot segar per plotpanjang akar tetapi Daftar Pustaka
berpengaruh tidak nyata terhadap bobot Adi, M. Sumiar, H. dan Rizal, A. 2017.
Pengaruh Pemberian Biochar dan
segar per sampel. Perlakuan
Pupuk Bregadium terhadap
biochartertinggi terdapat pada dosis 200 Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi Hijau (Brassica rapa
g/polybag (A3).
var. parachinensis L.). J.
2. Pemberian POC berpengaruh nyata Agroteknologi dan Ilmu Pertanian.
Vol 1, No 2.
terhadap jumlah daun dan bobot segar
per plot tetapi berpengaruh tidak nyata Arinong, A. R., dan Chrispen D. L., 2011.
Aplikasi Pupuk Organik Cair
terhadap tinggi tanaman, bobot segar per
Terhadap Pertumbuhan Dan

11
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Produksi Tanaman Sawi. Sekolah terhadap Pertumbuhan dan Produksi


Tinggi Penyuluhan Pertanian Tanaman Jagung.Diakses pada
(STPP) Gowa. Jurnal Agrisistem tanggal 9 Oktober 2019.
Vol. 7 No. 1. ISSN 1858- 4330.
Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Tanah. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Jenderal Hortikultura. 2018. Persada.
Statistik Produksi Hortikultura
Tahun 2017. Badan Pusat Statistik Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah.
dan Direktorat Jenderal Akademika Pressindo. Jakarta.
Hortikultura, Kementrian Pertanian.
Hartatik, W., H, Wibowo dan J,
Budi, S., dan Sasmita, S., 2015. Ilmu dan Purwani.2015. Aplikasi Biochar dan
Implementasi Kesuuran Tihoganik dalam Peningkatan
Tanah.UMM Press. Malang. Produktivitas Kedelai (Glycine max
L.) pada Typic Kanhapludults di
Dhani, H., Wardati, dan Rosmimi. 2013. Lampung Timur. Jurnal Tanah dan
Pengaruh Pupuk Vermikompos Pada Iklim Vol. 39 No. 1, Juli 2015: Hal
Tanah Inceptisol Terhadap 51-62.
Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau
(Brassica juncea L.). Riau: Haryanto, W., T. Suhartini, dan E. Rahayu.
Universitas Riau. Jurnal Sains dan 2003. Teknik Penanaman Sawi dan
Teknologi 18 (2), 2013, ISSN: Selada Secara Hidroponik. Jakarta :
1412:2391. Penebar Swadaya.

Endriani, Sunarti dan Ajidirman. 2013. Ippolito, J. A., D. A. Laird dan W. J.


Pemanfaatan Biochar Cangkang Busscher. 2012.Environmental
Kelapa Sawit Sebagai Soil Benefits of Biochar. J. Environ.
Amandement Ultisol Sungai Qual. (41) : 967 – 972.
BaharJambi. J. Penelitian Univeritas
Jambi Seri Sains. 15(1):39-46. Kartasapoetra, A. G dan Sutejo, M. M.
2000.Pupuk dan cara Pemupukan.
Fitriani, H. Iskandar, M. dan Ramal, Y. Bina Aksara. Jakarta.
2015. Respon Pertumbuhan
Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica Lanna, R.G. Syafrizal, H. dan Darmansyah.
rapa L.) Secara Hidroponik Pengaruh Pupuk Solid dan Biochar
terhadap Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi
dan Konsentrasi Pupuk Organik Tanaman Pakcoy (Brassica rapa
Cair. Fakultas Pertanian, Universitas L.). Fakultas Pertanian, Universitas
Tadulako. Palu. Asahan.

Gani, A. 2010. Multiguna Arang - Hayati Lingga, P. 2005. Hidroponik, bercocok


Biochar. Balai Besar Penelitian tanam tanpa tanah. Penebar
Tanaman Padi. Sinar Tani. Edisi 13- Swadaya. Jakarta.
19: 1-4.
Makarim, A. K. (2006). Cekaman Abiotik
Hamzah, F. 2007.Pengaruh Penggunaan Utama dalam Peningkatan
Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Produktivitas Tanaman. Balai
12
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Penelitian Tanaman Padi,


Sukamandi Roidi, AA. 2016. Pengaruh Pemberian
Pupuk Cair Daun Lamtoro terhadap
Milne, E., D. S. Polwson, and C. E. Cerri. Pertumbuhan dan Produktivitas
2007. Soil carbon stocks at regional Tanaman Sawi Pakcoy. Publikasi
scales (preface). J.Agriculture, Skripsi, Program Studi Biologi,
Ecosysistem and Environmental FKIP, Uniersitas Sanata Darma.
122: 1-2. Yogayakarta.

Munasmar, E.I. 2003. Pupuk Organik: Cair Satriawan B. D and E. Handayanto. 2015.
dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Effects of Biochar and Crop
PS: Jakarta. Residues Application on Chemical
Properties of aDegraded Soil of
Murbandono, L.H.S. 2000. Membuat South Malang, and P Uptake by
Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Maize. Journal of Degraded
Andmining Lands, 2 (2) : 271 – 281.
Nguyen, T. T. N, C. Y. Xu, I. Tahmasbian,
R. Che, Z. Xu, X. Zhou , H. M. Subagyo, H., N. Suharta, dan A.B.
Wallace, and S. H. Bai. 2017. Siswanto. 2004. Tanah-
Effects of biochar on soil available tanahpertanian di Indonesia. hlm.
inorganic nitrogen: A review and 21−66.Dalam A. Adimihardja, L.I.
meta-analysis. Geoderma, 288 : 79– Amien, F. Agus, D. Djaenudin(Ed.).
96. Sumberdaya Lahan Indonesia dan
Pengelolaannya. Pusat Penelitian
Nurida, N. L. 2014. Potensi Pemanfaatan dan Pengembangan Tanah
Biochar dan Rehabilitasi Lahan danAgroklimat, Bogor.
Kering di Indonesia.Penelitian
Badan Litbang Pertanian di Balai Sukartono.2011. Pemanfaatan Biochar
Penelitian Tanah. Bogor. Sebagai Amandemen Tanah untuk
Meninfkatkan Efisiensi Penggunaan
Nurida, N. L., A. Dariah dan Sutono. 2012. Air dan Nitrogen Tanaman Jagung
Biomas Limbah Pertanian In Situ di Lahan Kering Lombok
sebagai Bahan Baku Biochar untuk Utara.Laporan Hasil Penelitian
Meningkatkan Kualitas Tanah di Disertasi Doctor. Fakultas Pertanian,
Lahan Kering Iklim Kering Nusa Universitas Brawijaya.
Tenggara Timur. Balai Penelitian
Tanah. Bogor. Syahputra, E., Fauzi & Razali. 2015.
Karakteristik sifat kimia sub grup
Pardosi, A. H., Irianto dan Mukhsin. 2014. tanah ultisol di beberapa Wilayah
Respons Tanaman Sawi terhadap Sumatra Utara. J. Agroekoteknologi,
Pupuk Organik Cair Limbah 4 (1), 1796-1803
Sayuran pada Lahan Kering Ultisol.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Warnock, D. D., J. Lehmann, T. W.
Suboptimal 2014, Palembang. ISBN Kuyper, and M. C. Rillig. 2007.
: 979-587-529-9. Mycorrhizal responses to biochar in
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index. soil – concepts and mechanisms. J.
php/AGROLAND/ Plant and Soil. 30 (1): 9-20.
article/download/8195/6504.
13
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020

Widowati. 2010. Laporan Desertasi Doktor


:Produksi dan Aplikasi
Biochar/Arang dalam
Mempengaruhi Tanah dan
Tanaman. Universitas Brawijaya.
Malang. Jurnal Ilmu Hayati (Life
Science) Vol. 22 (9) : 58-68.

14

Anda mungkin juga menyukai