Pengaruh Pemberian Biochar Dan Poc Terha 3c3274cc
Pengaruh Pemberian Biochar Dan Poc Terha 3c3274cc
Pengaruh Pemberian Biochar Dan Poc Terha 3c3274cc
Abstrak
Pupuk organik cair adalah salah satu pemberian Biochar dan POC terhadap
jenis pupuk organik yang mengandung pertumbuhan dan hasiltanaman pakcoy
unsur hara makro dan mikro, dapat (Brassica rapa L.) pada tanah ultisol.
melengkapi dan menambah ketersediaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahan organik dalam tanah, meningkatkan pengaruh pemberian Biochar dan POC
komposisi mikroorganisme tanah, terhadap pertumbuhan dan produksi
membantu pertumbuhan akar, (Brassica rapa L.) pada tanah ultisol.
meningkatkan daya serap air yang lebih Metode Penelitian
lama oleh tanah (Murbandono, 2000). Penelitian ini dilaksanakan Juli 2019
Munasmar (2003) menyatakan bahwa sampai September 2019, di lahan praktikum
pemberian pupuk organik cair dengan Fakultas Pertanian, Jl. Harmonika Baru, Tj.
konsentrasi 3 cc/l air mampu meningkatkan Sari, Kecamatan Medan Selayang, dengan
pertumbuhan tinggi tanaman mengikuti ketinggian ± 32 meter diatas permukaan
kurva regresi linier positif. Sejalan dengan laut.Bahan yang digunakan dalam
penelitian Fitriani dkk, (2015) bahwa pupuk penelitian ini yaitu benih pakcoy,POC
organik cair 5 ml/l air memberikan respon NASA, Biochar, polybag ukuran 5 kg dan
pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy tanah ultisol. Alat yang digunakan dalam
lebih tinggi yaitu menghasilkan nilai rata- penelitian ini yaitu cangkul, parang, tali
rata dengan tinggi tanaman 23.88 cm, plastik, meteran, gembor, label, patok
jumlah daun 10.66 helai, luas daun 76.48 sampel, timbangan anlitik, handsprayer,
cm2, berat segar tanaman 48.33 g, dan berat serta alat-alat lain sebagai pendukung
kering tanaman 19.27g. penelitian ini.
Keuntungan menggunakan pupuk Penelitian ini menggunakan
organik cair adalah praktis dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
pengaplikasian di lapangan, tidak ada efek 2 faktor yaitu:Faktor pertama
negatif yang diakibatkan (baik bagi Biochardengan 4 taraf yaitu : A0 = 0
pengguna, tanaman, maupun ternak), serta g/polybag(kontrol), A1 = 100 g/polybag, A2
hasil panen yang lebih sehat untuk = 150 g/polybag, A3 = 200 g/polybag.
dikonsumsi dan lebih tahan lama dalam Faktor kedua POCdengan 3 taraf yaitu :N1
penyimpanan secara alami. = 5cc/l air, N2 = 10cc/l air, N3 = 15cc/l air.
Berdasarkan uraian diatas, perlu Parameter yang diamati adalah tinggi
dilakukan penelitian mengenai pengaruh tanaman (cm) dan jumlah daun (helai),
3
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
pengukuran dilakukan pada saaat tanaman Perkembangan sistem perakaran yang baik
berumur 3, 4 dan 5 MST, sedangkan bobot sangat menentukan pertumbuhan vegetatif
segar per sampel (g), bobot segar per plot tanaman.Pemberian biochar juga mampu
(g) dan panjang akar (cm) pengukuran meningkatkan N-total dan P tersedia
dilakukan pada saat panen. ditanah ultisol.
Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa
pemberian biochar dosis 200 g/polybag
Pengaruh Pemberian Biochar terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman menghasilkan tinggi tanaman lebih baik
Pakcoy pada Tanah Ultisol
dibandingkan dengan dosis 150 g/polybag,
Daftar sidik ragam menunjukkan 100 g/polybag dan tanpa pemberian biochar
bahwa biochar berpengaruh nyata terhadap (Tabel 1). Rata-rata tinggi tanaman dengan
tinggi tanaman dan jumlah daun umur 5 dosis 200 g/polybag adalah 10,49 cm, dosis
MST tetapi berpengaruh tidak nyata umur 3 150 g/polybag adalah 9,87 cm, dosis 100
dan 4 MST.Pemberian biochar memberikan g/polybag adalah 9,41 cm dan tanpa biochar
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan (kontrol) adalah 9,20 cm. Peningkatan
tinggi tanaman dan jumlah tinggi tanaman tersebut menunjukkan
daun.Pengaruhini diduga disebabkan oleh bahwa dengan ketersediaan unsur hara yang
membaiknya kondisi tanah, baik sifatfisik, tercukupi mampu meningkatkan fase
kimia dan biologi tanah. Pemberian biochar vegetatif tanaman, terutama unsur hara
pada tanah ultisol dapat menjadikan makro. Aplikasi biochar dapat membuat
tanah gembur, air dapat terserap dengan unsur hara makro lebih tersedia didalam
baik, serta akar dapat tumbuh dengan tanah. Salah satu peranan biochar yakni
mudah.Biochar juga dapat menambah sebagai habitat untuk pertumbuhan
ketersediaan hara dalam tanah, dan juga mikroorganisme bermanfaat seperti bakteri
dapat mengaktifkan kerja mikroorganisme psidomonas sebagai penambat P dan bakteri
tanah dalam mendekomposisikan bahan azetobacter sebagai penambat N sehingga
organik. Menurut Hamzah (2007), bahwa unsur hara makro dapat tersedia didalam
ketersediaan hara dalam tanah,struktur tanah (Milne et al., 2007).
tanah dan tata udara tanah yang baik sangat Peningkatan tinggi tanaman
mempengaruhi pertumbuhan dan dipengaruhi oleh unsur hara N di dalam
perkembangan akar serta kemampuan akar tanah yang meningkat setelah aplikasi
tanaman dalam menyerap unsur hara. biochar. Biochar memiliki kapasitas
4
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) dan Jumlah Daun (helai) pada Umur 3, 4 dan 5 MST
Akibat Biochar dan POC
5
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
11.00 8.00
Ŷ = 9,045 + 0,006 A; r = 0,85 7.00
10.50 6.00
10.00 5.00
4.00 Ŷ = 5,696 + 0,005 A; r = 0,94
9.50
3.00
9.00 2.00
8.50 1.00
8.00 0.00
0 100 150 200 0 100 150 200
Dosis Biochar (g/polybag) Dosis Biochar (g/polybag)
6
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
Gambar 1. Pengaruh Biochar terhadapTinggi Tanaman dan Jumlah Daun pada Umur
5Minggu Setelah Tanam
Tabel 2.Rataan Panjang Akar (cm) dan Bobot Segar Per Sampel (g) Akibat Biochar dan POC
Panjang Akar (cm) Bobot Segar Per Sampel (g)
Perlakuan N1 N2 N3 Rataan N1 N2 N3 Rataan
A0 7,93 8,73 8,81 8,49b 80,98 87,88 88,73 85,86
A1 8,80 9,00 9,09 8,96ab 88,42 90,64 91,37 90,14
A2 9,21 9,41 9,51 9,38ab 92,81 94,82 95,79 94,47
A3 9,20 9,52 10,06 9,59a 93,77 95,92 97,59 95,76
Rataan 8,79 9,17 9,37 88,99 92,32 93,37
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom yang sama berarti
berbeda tidak nyata pada uji BNJα5%
7
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
10.00
Ŷ = 8,47 + 0,005 A; r = 0,98
9.50
Panjnag Akar 9.00
8.50
(cm)
8.00
7.50
0 100 150 200
Dosis Biochar (g/polybag)
Gambar 2.Pengaruh Biochar terhadap Panjang Akar
Kemapuan tanaman menyerap air Jumlah daun yang banyak dan tanaman
secara optimal sangat mempengaruhi yang lebih tinggi akan mempengaruhi bobot
peningkatan bobot segar tanaman. Roidi basah (segar) secara langsung. Tabel 2
(2016) menyatakan bahwa peningkatan menunjukkan bahwa perlakuan biochar
bobot basah tanaman sawi pakcoy hingga dosis 200 g/polybag mampu
dipengaruhi oleh jumlah daun, tinggi memberikan hasil bobot segar paling baik
tanaman dan tingkat kesuburan tanah. jika dibandingkan tanpa biochar.
Tabel 3. Rataan Bobot Segar per Plot (g)Akibat Biochar dan POC
Perlakuan N1 N2 N3 Rataan
A0 323,90 342,47 354,90 340,42b
A1 354,00 372,87 375,10 367,32ab
A2 364,60 379,30 390,70 378,20a
A3 375,07 393,63 413,83 394,18a
Rataan 354,39b 372,07ab 383,63a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan baris yang
sama berarti berbeda tidak nyata pada uji BNJ α5%
Pengaruh Pemberian POC terhadap pemberian pupuk organik cair kotoran sapi
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
dengan dosis 75 ml/l air meningkatkan
Pakcoy pada Tanah Ultisol
jumlah daun, hal ini menunjukkan bahwa
Hasil uji sidik ragam menunjukkan
ketersediaan hara melalui pemberian pupuk
bahwa pemberian POC berpengaruh nyata
organik cair mampu menunjang
terhadap jumlah daun pada umur 5MST dan
pertumbuhan vegetatif tanaman secara
bobot segar per plot.Tabel 1 menunjukkan
optimal.
bahwa pemberian pupuk organik cair
Dhani dkk.,(2013) menyatakan
berpengaruh tidak nyata pada umur
bahwa pembentukan daun oleh tanaman
tanaman 3 dan 4 MST terhadap jumlah
sangat dipengaruhi oleh ketersedian unsur
daun. Hal ini diduga dikarenakan pupuk
hara nitrogen dan fosfor pada medium dan
organik cair yang diberikan masih sedikit
yang tersedia bagi tanaman. Kedua unsur
sehingga pertumbuhan tanaman masih
ini berperan dalam pembentukan sel-sel
belum maksimal. Hal ini sesuai dengan
baru dan komponen utama penyusun
Budi dan Sasmita (2015) yang menyatakan
senyawa organik dalam tanaman seperti
pupuk organik bersifat bulky dengan
asam amino, asam nukleat, klorofil, ADP
kandungan hara makro dan mikro rendah
dan ATP.Selain kandungan unsur hara
sehingga diperlukan dalam jumlah banyak
dalam pupuk organik cair, cara
untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
pengaplikasian juga menentukan efisiensi
Tabel 1juga menunjukkan bahwa
penyerapan hara oleh tanaman. Seperti yang
pemberian pupuk organik cair N3 pada
diketahui pupuk yang diberikan lewat tanah
umur 5 MST memberikan hasil yang lebih
tidak semuanya terserap oleh tanaman
tinggi sebesar 6,61 helai daun dan terendah
karena difiksasi oleh tanah dan aplikasi
pada konsentrasi N1 6,00 helai daun. Hal ini
melalui daun tanaman dapat menyerap
dikarenakan pupuk organik cair yang
unsur hara lebih cepat sehingga
diberikan memenuhi kebutuhan unsur hara
pertumbuhan lebih optimal karena melalui
pada tanaman pakcoy sehingga dapat
mulut daun (stomata).
menunjang pertumbuhan vegetatif tanaman.
Hal ini sesuai dengan Hardjowigeno
Semakin banyak pupuk yang diberikan
(2003) menyatakan bahwa penyerapan
maka semakin banyak pula jumlah daun.
unsur hara melalui mulut daun (stomata)
Arinong dan Chrispen (2011) menyatakan
dapat berjalan cepat, sehingga perbaikan
bahwa perlakuan yang terbaik adalah pada
tanaman cepat terlihat. Dan pupuk yang
9
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
diberikan lewat tanah tidak semuanya dapat cair belum mampu mendukung
diserap akar tanaman karena sebagian pertumbuhan tanaman secara maksimal.
difiksasi oleh tanah. Hal ini sejalan dengan Syahputra dkk., (2015) menyatakan
penelitian Pardosi dkk., (2014) menyatakan bahwa ultisol memiliki kejenuhan Al yang
bahwa pemberian pupuk organik cair tinggi, pH rendah, dan kadar organik dalam
limbah sayuran pada beberapa dosis dapat tanah yang rendah sehingga unsur hara
meningkatkan jumlah daun tanaman sawi. tersedia dalam tanah banyak terikat dan
Hasil penelitian yang telah berdampak negatif pada tanaman dalam
dilakukan menunjukkan bahwa pemberian memperoleh unsur hara.Sesuai dengan
pupuk organik cair pada beberapa pendapat Makarim (2006) bahwa keracunan
konsentrasi dapat meningkatkan bobot Al dan Fe pada tanah masam, cekaman
segar per plot tanaman pakcoy. Hal ini kekeringan mengakibatkan penurunan
karena unsur-unsur N, P, dan K serta unsur- kualitas pertumbuhan dan produksi
unsur lain yang terkandung di dalam pupuk tanaman.
organik cair yang tersedia dan dapat diserap Interaksi Pemberian Biochar dan
POC terhadap Pertumbuhan dan
oleh tanaman pakcoy sehingga proses
Produksi Tanaman Pakcoy pada Tanah
fotosintesis berjalan dengan lebih optimal Ultisol
dan fotosintat yang dihasilkan juga semakin
Hasil uji sidik ragam menunjukkan
meningkat.
bahwa interaksi biochar dan POC
Bobot segar per plot tanaman
berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi
pakcoy tertinggi yaitu 383,63 g/plot atau
tanaman, jumlah daun, bobot segar per
rata-rata bobot per tanaman adalah 63,94 g.
sampel, bobot segar per plot dan panjang
Bobot segar tanaman yang dicapai ini masih
akar.Hal ini diduga disebabkan masing-
jauh lebih rendah dari potensi hasilnya yaitu
masing faktor lebih menonjol sendiri dalam
mencapai 150-200 g/tanaman. Hal ini
mempengaruhi aktifitas fisiologi tanaman
diduga disebabkan oleh faktor-faktor
secara nyata.Kartasapoetra dan Sutejo
pembatas seperti media tanam.Media tanam
(2000),menyatakan bahwa bila salah satu
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
faktor lebih kuat maka faktor lain tersebut
tanah ultisol.Karakter ultisol yang memiliki
akan tertutupi.
sifat fisik, biologi dan kimia tanah yang
Pertumbuhan tanaman tidak hanya
buruk sehingga pemberian pupuk organik
dipengaruhi oleh faktor internal (hormon
atau nutrisi) melainkan berkaitan dengan
10
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
banyaknya faktor lain seperti lingkungan salah satu faktor tidak berperan secara
yang mencakup status air di dalam jaringan optimal atau bahkan bersifat antagonis,
tanaman, suhu areal pertanaman dan yaitu saling menekan pengaruh masing-
intensitas matahari.Hanafiah (2005) masing atau memiliki peranan yang sama di
menyatakan bahwa tidak terjadinya suatu dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil
interaksi antara dua faktor perlakuan dapat tanaman.Pengaruh biochar dan konsentrasi
menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut POC terhadap bobot segar per plot dapat
tidak mampu bersinergi (bekerjasama) dilihat pada Gambar 3.
karena mekanisme kerjanya berbeda atau
400.00 390.00
Ŷ = 340,28 + 0,26 A; r = 0,99 Ŷ = 340,78+ 2,92 N; r = 0,98
380.00 380.00
360.00 370.00
360.00
340.00
350.00
320.00
340.00
300.00 330.00
0 100 150 200 5 10 15
Dosis Biochar (g/polybag) Konsentrasi POC (cc/l air)
Gambar 3.Pengaruh Biochar dan Konsentrasi POC terhadap Bobot Segar per Plot
Kesimpulan sampel dan panjang akar. Perlakuan
Berdasarkan hasil penelitian maka POC tertinggi terdapat konsentrasi15
dapat disimpulkan bahwa: cc/l air (N3).
1. Pemberian biochar berpengaruh nyata 3. Interaksi biochar dan POC berpengaruh
terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, tidak nyata terhadap semua parameter.
bobot segar per plotpanjang akar tetapi Daftar Pustaka
berpengaruh tidak nyata terhadap bobot Adi, M. Sumiar, H. dan Rizal, A. 2017.
Pengaruh Pemberian Biochar dan
segar per sampel. Perlakuan
Pupuk Bregadium terhadap
biochartertinggi terdapat pada dosis 200 Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi Hijau (Brassica rapa
g/polybag (A3).
var. parachinensis L.). J.
2. Pemberian POC berpengaruh nyata Agroteknologi dan Ilmu Pertanian.
Vol 1, No 2.
terhadap jumlah daun dan bobot segar
per plot tetapi berpengaruh tidak nyata Arinong, A. R., dan Chrispen D. L., 2011.
Aplikasi Pupuk Organik Cair
terhadap tinggi tanaman, bobot segar per
Terhadap Pertumbuhan Dan
11
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
Munasmar, E.I. 2003. Pupuk Organik: Cair Satriawan B. D and E. Handayanto. 2015.
dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Effects of Biochar and Crop
PS: Jakarta. Residues Application on Chemical
Properties of aDegraded Soil of
Murbandono, L.H.S. 2000. Membuat South Malang, and P Uptake by
Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. Maize. Journal of Degraded
Andmining Lands, 2 (2) : 271 – 281.
Nguyen, T. T. N, C. Y. Xu, I. Tahmasbian,
R. Che, Z. Xu, X. Zhou , H. M. Subagyo, H., N. Suharta, dan A.B.
Wallace, and S. H. Bai. 2017. Siswanto. 2004. Tanah-
Effects of biochar on soil available tanahpertanian di Indonesia. hlm.
inorganic nitrogen: A review and 21−66.Dalam A. Adimihardja, L.I.
meta-analysis. Geoderma, 288 : 79– Amien, F. Agus, D. Djaenudin(Ed.).
96. Sumberdaya Lahan Indonesia dan
Pengelolaannya. Pusat Penelitian
Nurida, N. L. 2014. Potensi Pemanfaatan dan Pengembangan Tanah
Biochar dan Rehabilitasi Lahan danAgroklimat, Bogor.
Kering di Indonesia.Penelitian
Badan Litbang Pertanian di Balai Sukartono.2011. Pemanfaatan Biochar
Penelitian Tanah. Bogor. Sebagai Amandemen Tanah untuk
Meninfkatkan Efisiensi Penggunaan
Nurida, N. L., A. Dariah dan Sutono. 2012. Air dan Nitrogen Tanaman Jagung
Biomas Limbah Pertanian In Situ di Lahan Kering Lombok
sebagai Bahan Baku Biochar untuk Utara.Laporan Hasil Penelitian
Meningkatkan Kualitas Tanah di Disertasi Doctor. Fakultas Pertanian,
Lahan Kering Iklim Kering Nusa Universitas Brawijaya.
Tenggara Timur. Balai Penelitian
Tanah. Bogor. Syahputra, E., Fauzi & Razali. 2015.
Karakteristik sifat kimia sub grup
Pardosi, A. H., Irianto dan Mukhsin. 2014. tanah ultisol di beberapa Wilayah
Respons Tanaman Sawi terhadap Sumatra Utara. J. Agroekoteknologi,
Pupuk Organik Cair Limbah 4 (1), 1796-1803
Sayuran pada Lahan Kering Ultisol.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Warnock, D. D., J. Lehmann, T. W.
Suboptimal 2014, Palembang. ISBN Kuyper, and M. C. Rillig. 2007.
: 979-587-529-9. Mycorrhizal responses to biochar in
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index. soil – concepts and mechanisms. J.
php/AGROLAND/ Plant and Soil. 30 (1): 9-20.
article/download/8195/6504.
13
Jurnal Ilmiah Rhizobia, Vol 2 No 1, Februari 2020
14