Laporan Kasus Muskuloskeletal
Laporan Kasus Muskuloskeletal
Laporan Kasus Muskuloskeletal
Disusun oleh :
Kelompok 8
Ramadoni P3.73.26.1.19.039
JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN 2022
LAPORAN KASUS
Disusun oleh :
Kelompok 8
Ramadoni P3.73.26.1.19.039
JURUSAN FISIOTERAPI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
Jakarta III
LAPORAN KASUS
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk
dipertahankan dihadapan penguji
Jakarta III
Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan kasus
ini dengan baik dan tepat waktu dengan judul “Penatalaksanaan Fisioterapi
pada kasus Low Back Pain yang disebabkan oleh Dislocation of Coccygeus
itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:
maupun materi.
2. Ibu Ratu Karel Lina, SST. Ft., SKM., MPH selaku Ketua Jurusan
konferensi kami.
Pulomas pada bulan Agustus 2022. Kami menyadari bahwa laporan kasus
ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang kami miliki. Kritik
dan saran yang membangun dari pembaca akan kami terima demi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri punggung bawah atau yang biasa disebut dengan Low Back
radikuler atau keduanya. Low Back Pain adalah suatu gejala dan bukan
Fransisko and SSt.Ft, 2020) Low back pain atau disebutkan nyeri
punggung bawah non spesifik minimal sekali seumur hidup. Sekitar 20%
punggung bawah tiga hingga empat kali lipat lebih tinggi di atas usia 50
19.6% di antara 20–59 tahun. Nyeri punggung bawah juga lebih sering
Coccyx atau disebut Tulang ekor adalah tulang segitiga yang terdiri dari 3
adalah salah satu penyebab low back pain dari penderitanya. Coccydynia
nyeri di daerah tulang ekor: dislokasi tulang ekor, kista pilonidal dengan
abses atau bisul, linu panggul, wasir, sindrom piriformis, dll. Alasan
paling umum untuk dislokasi tulang ekor adalah trauma akut akibat jatuh
penurunan berat badan yang cepat juga dapat menjadi faktor risiko karena
patah. Trauma ringan juga dapat terjadi karena duduk berulang-ulang atau
ekor. Coccydynia juga dapat berupa nyeri radikular atau nyeri alih,
meskipun jenis nyeri ini biasanya tidak berhubungan dengan nyeri tekan
disebabkan oleh penekanan radiks, kelemahan otot oleh karena nyeri dan
keterbatasan lingkup gerak sendi karena nyeri serta spasme yang terjadi.
Tindakan fisioterapi pada penderita HNP yang alami nyeri punggung
efek yaitu thermal dan non thermal (Raharjo et al., 2015). Ultrasound
(US) therapy dapat diberikan dalam dua mode yaitu continuous atau
ke berdiri
2. Pembatasan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Bagi Pendidikan
fisioterapi yang dapat diterapkan pada kasus Low Back Pain yang
3. Bagi Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Low Back Pain atau nyeri punggung bawah didefinisikan sebagai nyeri
hingga lipatan gluteal yang terkadang dapat meluas sebagai nyeri somatik
yang menjalar sampai ke paha (di atas lutut). Low Back Pain dapat dibagi
berlangsung singkat, dan kelompok di mana rasa sakit berlanjut untuk waktu
yang lebih lama dan sering mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Pasien
dengan Low Back Pain yang menetap, berlangsung lebih dari 3 bulan,
B. Epidemiologi
LBP di Indonesia belum ada, namun diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa
pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6%. Insiden berdasarkan kunjungan
kali lipat lebih tinggi di atas usia 50 tahun dibandingkan dengan mereka yang
C. Etiologi
yang terjadi pada tulang belakang, otot, diskus intervertebralis, sendi, maupun
struktur lain yang menyokong tulang belakang. Kelainan tersebut antara lain
spinalis, trauma minor yaitu regangan dan cedera whiplash, fraktur atau
aorta abdominal, diseksi arteri vertebral, dan lainnya seperti nyeri alih dari
gangguan visceral, sikap tubuh, psikiatrik, pura-pura sakit serta sindrom nyeri
LBP Myogenic merupakan salah satu bentuk gangguan pada struktur otot
spasme otot dan sprain ligament di punggung bawah ataupun dislokasi pada
vertebrae. LBP myogenic dapat terjadi akibat direct muscle problem dan
indirect muscle problem. Hal ini dapat mengakibatkan spasme. Spasme otot
trauma yang menyebabkan perubahan postur. Low Back Pain Myogenic dapat
dan beberapa aktivitas yang dilakukan dengan tidak benar. Aktivitas yang
dilakukan dengan tidak benar contohnya yaitu mengangkat barang yang berat
E. Anatomi
1. Lumbal
Lumbal terdiri atas 5 Corpus vertebra yang lebih kekar dan kuar dari
Ligament (ISL)
Pada regio lulbal terdiri atas beberapa otot yang bertanggung jawab
sebagai stabilisator lumbal. Iliocostalis berfungsi sebagai penyangga
2. Anatomi Pelvic
a) Struktur tulang
lumbal. Pelvis merupakan komposisi dari tiga buah tulang, yaitu tulang
dan tulang ishcium. Sedangkan tulang pubis terdiri dari bagian superior
ossis pubis dan bagian inferior ossis pubis. Kedua bagian tersebut
b) Sendi
beban tubuh dari ekstremitas atas menuju kolum vertebra sampai tulang
femur. Sendi sacroiliac ini juga berfungsi sebagai stabilitas dan sedikit
c) Ligament
sacroilliac. Ligamen ini terasa lebih kasar di area atas dan belakang
bagian atas sacrum pada permukaan depan. Ini dapat menjaga gerakan
vertical antara posterior superior iliac spine dan bagian bawah dari
triangular ligamen ini berada diatara PSIS and PIIS dari illium, sisi
coccyx. Ligamen ini sama sama melekat pada iscial tuberosity. Ini
bagian samping bawah sacrum dan sisi bawah coccyx. Ini adalah
F. Biomekanik
1. Lumbal
a) Osteokinematik
Pergerakan fisiologi pada lumbal terjadi pada tiga bidang yaitu bidang
sagital pada gerakan fleksi dan ekstensi, bidang frontal pada gerakan
2. Pelvic
dari itu gerakan yang terjadi pada pelvic yaitu (Peterson & Bronzino,
2008):
a) Forward Tilt
Forward tilt adalah suatu gerakan dari tulang pelvic pada bidang
b) Backward tilt
Backward tilt adalah suatu gerakan dari tulang pelvic pada sumbuh
c) Lateral tilt
Lateral tilt adalah suatu gerakan rotasi pelvic dalam bidang frontal
kearah bawah.
d) Rotasi tilt
axis vertical
G. Klasifikasi
1. Mekanik statik
normalnya 30° - 40°) dan menyebabkan pergeseran titik pusat berat badan.
sehingga dapat terjadi strain atau sprain pada ligamen dan otot-otot di
2. Mekanik dinamik
dan rotasi) dan repetitif, terutama disertai dengan beban yang berat.
Klasifikasi Low back pain menurut waktu terjadinya nyeri berlangsung yaitu :
1. Nyeri akut yang tajam, dalam dan langsung maupun tiba-tiba. Seorang
tidak dapat beristirahat dengan tenang dan setiap gerak bagian punggung
yang terkena bertambah nyeri yang terjadi selama kurang dari 8 minggu.
2. Nyeri kronis yang terus menerus dan cenderung tidak berkurang . Nyeri
trauma yang ringan (misal jatuh terduduk dari kursi pendek), kolumna
faktor rematik.
Tumor ganas yang dapat menyebabkan low back pain yaitu seperti
punggung bawah, yaitu poros tubuh, nyeri yang timbul dari penyakit organ
bawah. Nyeri juga timbul dari organ perut posterior, termasuk rahim,
dan umumnya mereka mengalami nyeri. Nyeri miofasial khas ditandai dengan
nyeri dan nyeri tekan pada daerah yang bersangkutan (trigger points),
motion) dan nyeri radikuler yang terbatas pada saraf tepi. Keluhan nyeri
2) Sifat nyeri tajam karena dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa
ataupun pembengkakan.
I. Pemeriksaan Fisioterapi
dibagi dalam 6 tingkat dengan 0 sebagai tingkat paling rendah dan 5 sebagai
dengan :
untuk olahraga.
konservatif.
e) 81% -100%
Pasien-pasien ini terbatas di tempat tidur atau melebih-
J. Tes Pemeriksaan
1. ROM
gerak sendi dilakukan dengan suatu alat yang disebut Goniometer. Nilai
dari suatu sendi, maka semakin rendah pula kemungkinan sendi dapat
keterbatasan gerak pada fleksi lumbal dan sendi panggul mungkin akan
yaitu 30- 0- 85. Bila nilai ROM berkurang, maka 23 tidak hanya akan
jatuh.
terdiri dari angka nol sampai sepuluh untuk menilai ambang nyeri pasien
91% Spesifitas 26%. Interpretasi SLR Test yaitu positif jika nyeri
radikular, rasa kebas, dan kesemutan terprovokasi. Jika nyeri timbul saat
dilakukan pemeriksaan dia atas 35079 derajat, maka nyeri berasal dari
4. Bragards Test
dengan knee lurus disertai dorsi fleksi ankle dengan sudut 30 derajat. Hasil
positif bila pasien merasakan nyeri pada posterior gluteal yang menjalar ke
tungkai.
patologi pada hip, lumbar, sacroiliac atau ilipsoas spasm. Sensitivitas 89%,
Spesifitas 100%. Tes positif jika nyeri terprovokasi selama test, atau ROM
terbatas.
K. Teknologi Intervensi
generik untuk metode stimulasi serabut saraf aferen yang dirancang untuk
listrik dibagi menjadi aus searah, dan arus pulsatil. Arus searah merupakan
arus listrik yang mengalir satu arah dengan waktu 1 detik atau lebih. Arus
Hz, 250 sec selama 15 menit dan pada intensitas di atas rasa sakit ambang
menyakitkan, tetapi tidak lebih dari 2/10 pada skala penilaian verbal dan
2. Ultrasound
yaitu thermal dan non thermal (Raharjo et al., 2015). Diagnosis paling
punggung, bahu, lutut, dan nyeri leher serta kesulitan berjalan dan gaya
3. Cryotherapy
yang lebih baik, detoksifikasi sistem kulit, hati dan limfa, penyembuhan
bawah 100 C dalam periode waktu yang sangat singkat 2–3 menit (Giemza
et al., 2014).
2021).
L. Terapi Latihan
1. McKenzie Exercise
garis tengah tubuh) dan pemulihan lengkap nyeri. Latihan gerak aktif
nyeri punggung bawah. Itu karena latihan sederhana ini berfokus pada
tilt aman untuk siapa saja, termasuk wanita yang sedang hamil.
diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama LBP. Saat merawat LBP,
tanpa mengangkat pantat mereka dari kasur atau lantai. Kinerja manuver
gerakan yang dapat dilakukan secara sukarela. Latihan pelvic tilt telah
literatur pendidikan pasien dan situs Internet. Gerakan pelvic tilt biasanya
dilakukan sebanyak 8 hingga 10 kali dan dapat dilakukan 2 kali sehari
dilakukan di rumah hampir tanpa batasan tempat, waktu, dan biaya, serta
memiliki risiko cedera yang rendah. Ini dirancang agar sesuai dengan
Gambar 2.
Gerakan kedua
M. Menifestasi Klinis
Keluhan utama yang dirasakan oleh pasien adalah nyeri punggung bawah.
Nyeri punggung bawah terjadi karena adanya odema pada area tulang ekor
kanan lalu akan berkurang jika tirah baring. Pasien merasakan kesulitan dan
STATUS KLINIS
A. IDENTITAS KLIEN
1. NRM : PULO-00000109580
6. Agama : Kristen
8. Hobi :-
Trauma
1. Anamnesis
a. Keluhan utama :
Nyeri pada area pinggang bawah serta bokong kanan dan kiri.
b. Keluhan penyerta :
nyeri pada area pinggang serta bokong kanan dan kiri, pasien
mersakan kesulitan saat miring kanan dan miring kiri serta duduk
ke berdiri
2. Pemeriksaan umum
d. Pernapasan : 18x/menit
a. Inspeksi
1) Statis
2) Dinamis
b. Palpasi
ekstensi lumbal
lumbal
lumbal
lumbal minimal
lumbal minimal
2) Pemeriksaan FGD Pasif
f. Tes khusus
S 30ᵒ-0ᵒ-90ᵒ
F 30ᵒ-0ᵒ-30ᵒ
T 30ᵒ-0ᵒ-30ᵒ
5. Pemeriksaan Nyeri
g. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi :
MRI (04.08.2022)
DD/Normal varian
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Fungsi
serta m mengasuh
piriformis cucu
seperti
sebelumny
Pasien merasakan kesulitan saat duduk dan berdiri lama karena adanya
D. PERENCANAAN FISIOTERAPI
1. Jangka Pendek
Mengurangi nyeri
Mengurangi spasme
Meningkatkan LGS
2. Jangka Panjang
Meningkatkan ADL kembali seperti semula
E. INTERVENSI FISIOTERAPI
a. TENS
F: 10 Hz
I: 30 mA
T: Electrical Stimulation
T: 15 menit
b. Terapi Latihan
2. Edukasi/Home Program
c. McKenzie exercise
F. EVALUASI
Health Condition:
Structure Participation
According to Client Nyeri pada pinggang Pasien belum mampu
berjalan jauh
menngasuh cucu
seperti sebelumnya
mendukung program
fisioterapi pasien
According to Atensi, persepsi, dan Keluarga dab lingkungan
pasien
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
peningkatan ROM serta MMT dan penurunan nyeri pada L4-L5, dan L5-
S1. Pasien dengan inisial Ny. BRS dengan usia 52 tahun mengalami Low
Back Pain sekitar 3 minggu lalu setelah mengalami kecelakaan lalu lintas,
nyeri pada area sekitar tailbone. Pasien dalam keadaan tingkat kesadaran
compos mentis dengan tanda tanda vital stabil saat dilakukan pemeriksaan
awal.
pemeriksaan SLR test, Bragard test, dan FABER test. Tes cepat yang
dengan total skor NRS untuk nyeri tekan pada area lumbosacral NRS 8/10,
nyeri diam saat berbaring NRS 6/10, dan nyeri gerak pada saat beraktifitas
Fleksi Lumbal
Active Range Of Motion
36
35 35
34
33
32
31
30 30
29
28
27
29-Agustus-2022 1-Sep-22
Ekstensi Lumbal
Kekuatan Otot
Total skor
x 100
Total keseluruhan poin skor
30
x 100=60 %
50
24
x 100=48 %
50
B. Keterbatasan
kasus ini dengan observasi yang hanya dilakukan dua kali karena
ditemukan karena lebih banyak jurnal membahas LBP non traumatik dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
al., 2020).
2016).
B. Saran