Modul Hukum Archimedes
Modul Hukum Archimedes
Modul Hukum Archimedes
KELAS X
SMK
KDD
HUKUM ARCHIMEDES
HUKUM ARCHIMEDES
gambar 1. kapal pesiar terapung di laut
Pernahkah kalian memikirkan mengapa kapal-kapal pesiar yang terbuat dari logam berat
dapat terapung di perairan?
Seorang ilmuwan Yunani yang bernama Archimedes (287 – 212 SM) menemukan bahwa
benda-benda yang tercelup dalam air seolah-olah kehilangan
beratnya. Hal ini karena air memberikan gaya ke atas yang
menopang benda secara keseluruhan. Akan tetapi kejadian
tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, melainkan pada
seluruh fluida.
gambar 2. Archimedes
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan zat cair memberikan gaya ke atas (FA) yang
sebagian mengimbangi gaya berat benda. Hal inilah yang
dinamakan gaya apung atau lebih dikenal dengan nama gaya
Archimedes. Untuk kasus benda yang tercelup dalam zat cair,
maka berat benda yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas
yang dialami oleh benda dan nilainya sama dengan selisih berat
benda di udara dengan berat benda dalam zat cair.
gambar 4. ketika di dalam
fluida, muncul gaya apung yang
mengimbangi berat benda
Secara matematis besarnya gaya apung/ gaya ke atas (FA) yang dialami benda ketika tercelup
dalam zat cair dapat dinyatakan sebagai berikut.
dengan :
FA = gaya apung/gaya Archimedes (N)
F A = W u - Wf Wu = Berat benda ketika ditimbang di udara (N)
Wf = Berat benda ketika ditimbang di fluida (N)
Archimedes mengatakan bahwa berat cairan yang naik atau bergerak ke atas sama
dengan berat benda yang dicelupkan ke dalam air tersebut, atau dengan kata lain berat
cairan yang dipindahkan sama dengan besar berat benda yang masuk ke dalam air.
Pehatikan ilustrasi dibawah ini
Pada gambar di atas, benda dalam keadaan setimbang (benda tidak bergerak ke bawah) berarti
gaya Archimedes / gaya apung setara dengan gaya berat benda, secara matematik persamaan
gaya Archimedes/gaya apung ( FA) bisa dituliskan sebagai berikut :
F A=W ¿ mf . g ....................(1)
Dengan mf adalah massa fluida. Massa fluida dapat dituliskan sebagai hasil kali massa jenis
fluida ( ρ f ) dengan volume cairan (Vair), sehingga persamaan (1) dapat dituliskan sebagai berikut :
F A= ρf .Vair . g .........................(2)
Kemudian jika kita perhatikan lagi volume cairan yang naik atau volume cairan yang
dipindahkan akan sama dengan volume benda yang berada/tercelup di dalam cairan (Vbf),
maka gaya Arcimedes pada persamaan (2) bisa kita dapatkan yang bisa ditulis dalam bentuk
persamaan matematik sebagai berikut :
Dengan :
FA = gaya ke atas (N)
F A= ρf . Vbf . g ρ f = massa jenis zat cair (kg/m3 )
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
Vbf = volume benda yang tercelup dalam zat cair (m3)
TERAPUNG
Benda-benda yang mempunyai massa jenis yang lebih kecil
dari massa jenis zat cair akan mengapung dalam zat cair, dan
benda yang mengapung dalam zat cair mempunyai gaya berat
yang sama dengan gaya ke atasnya, dan tidak seluruh volume
benda tercelup dalam zat cair.
gambar 6. benda
terapung
MELAYANG
TENGGELAM
Benda-benda yang mempunyai massa jenis lebih besar dari
massa jenis zat cair akan tenggelam dalam zat cair, karena
benda yang tenggelam mempunyai gaya berat yang lebih besar
daripada gaya ke atasnya (W > FA) dan seluruh volume benda
tercelup ke dalam zat cair.
gambar 8. benda
tenggelam
CONTOH SOAL
HUKUM ARCHIMEDES DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Hukum Archimedes ini banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam
pembuatan kapal-kapal. Berikut dipaparkan beberapa contoh pemanfaatan hukum
Archimedes.
1. Kapal Selam
Jika kapal laut hanya dapat mengapung di permukaan air, maka kapal selam, selain dapat
mengapung, dapat juga melayang dan tenggelam di dalam air laut. Karena kemampuannya
tersebut, kapal selam sangat cocok digunakan dalam bidang militer dan penelitian.
Bentuk badan kapal selam dirancang agar dapat mengapung, melayang, dan tenggelam dalam
air. Selain itu, dirancang untuk dapat menahan tekanan air di kedalaman laut.
Bagaimana cara kerja kapal selam? ketika kapal selam sedang mengapung, melayang, dan
tenggelam! Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang berfungsi sebagai tempat
masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga ini terletak di lambung kapal. Rongga tersebut
dilengkapi dengan katup pada bagian atas dan bawahnya. Ketika mengapung, rongga terisi
dengan udara sehingga volume air yang dipindahkan sama dengan berat kapal. Sesuai dengan
prinsip Archimedes, kapal selam akan mengapung. Ketika rongga katup atas dan katup bawah
pada rongga kapal selam dibuka, maka udara dalam rongga keluar atau air masuk
mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal
selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan ini, kapal selam dalam
keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali maka volume air dalam
rongga akan bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam Jika kapal selam akan muncul
ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga
hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal selam akan mengalami gaya apung yang
dapat menyamai berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan
mengapung
2. Jembatan Ponton
RANGKUMAN
1. Bunyi hukum Archimedes adalah suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam fluida, maka benda tersebut mendapatkan gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat fluida yang dipindahkan atau di desak oleh benda tersebut
2. Persamaan gaya apung/gaya Archimedes
FA = Wu - Wf atau F A= ρf .Vbf . g
3. Benda ketika berada di dalam zat cair akan mengalami tiga keadaan, yakni
a. Terapung jika ρb > ρf
b. Melayang jika ρ b =ρf
c. Tenggelam jika ρb < ρf
LATIHAN SOAL
2. Tentukan massa jenis gabus jika 75 % volume gabus tercelup ke dalam air dan massa
jenis air 1 gram/cm3
3. Sebuah balok massa jenisnya 2.500 kg/m3 dan ketika di udara beratnya 25 Newton.
Tentukan berat balok di dalam air jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2 !
DAFTAR PUSTAKA
2. Suratman. 2006. Memahami Fisika SMK untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung :
Penerbit Armico