0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
384 tayangan6 halaman

Sejarah Kuliner (Laporan Tertulis - PDF)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 6

Laporan Tertulis Hasil

Penelitian Sejarah Kuliner


“Soto Betawi”
X-3 Kelompok 5
Alya Yudhita D.
Daffa Farras
Kahla Farhana
Nabila Kezia N.
Rafael Gunadi
DAFTAR ISI

Halaman judul ………………………………………………………………………………….


Daftar isi ………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………...
1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………..
1.3 Tujuan penelitian …………………………………………………………………...
1.4 Kegunaan hasil penelitian ………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Heuristik ……………………………………………………………………………
2.2 Verifikasi …………………………………………………………………………...
2.3 Interpretasi ………………………………………………………………………….
2.4 Historiografi ………………………………………………………………………..
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………
3.2 Daftar pustaka ……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Latar belakang penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas sejarah, yaitu melakukan
penelitian bencana alam, wabah penyakit, kuliner, ataupun musik. Kami memilih penelitian
bertema kuliner dengan topik soto Betawi.
Kami memilih topik soto Betawi karena soto Betawi merupakan makanan khas daerah DKI
Jakarta yang populer, selain itu juga kami memilih soto Betawi karena soto Betawi memiliki
sejarah yang menarik.

I.2. Rumusan masalah


Adapun masalah yang kami bahas yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan soto?
2. Dimana soto Betawi pertama kali diperkenalkan?
3. Kapan pertama kali istilah soto Betawi di populerkan?
4. Siapa yang pertama kali memperkenalkan soto Betawi?
5. Mengapa soto Betawi diberi nama “soto Betawi”?
6. Bagaimana cara kita membedakan soto Betawi dengan soto lainnya?
I.3. Tujuan penelitian
Karena hal tersebut, maka kami melakukan penelitian yang bertujuan untuk :
Mengetahui lebih lanjut tentang sejarah dari soto Betawi, termasuk dengan asal-usul dari
nama “soto Betawi” dan juga untuk mencari tahu apa perbedaan antara soto Betawi dengan
soto lainnya.
I. 4. Kegunaan hasil penelitian
Manfaat dari penelitian kelompok kami yaitu:
Untuk memberikan pemahaman mengenai sejarah soto Betawi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Heuristik
Artikel yang didapat dari beberapa website, antara lain sebagai berikut: Warisan Budaya
Takbenda Indonesia yang dibuat pada tahun 2016, Valid News.id yang di publikasikan
tanggal 07 Desember 2021, Dadali.id yang di publikasikan tanggal 05 Juni 2021, dan
Wikipedia.
2.2 Verifikasi (Kritik)
Kami melakukan pemeriksaan kembali atau crosscheck dengan cara membandingkan semua
informasi yang terdapat di internet untuk memeriksa apakah data yang didapatkan valid atau
tidak kebenarannya. Dari sumber-sumber yang telah kami dapatkan, berikut adalah informasi
yang kami gunakan dalam penelitian ini.
a. Warisan Budaya Takbenda Indonesia
Soto Betawi pertama kali dipopulerkan oleh Li Boen Po sejak 1971. Beliaulah
pencipta pertama kata Soto Betawi. Beliau mulai berdagang soto Betawi pada tahun
1971. Karena persaingan bisnis, pemilik took yang pernah disewa mengundang
penjual soto lain untuk berdagang. Mereka berdagang dengan niat menyaingi
dagangan soto. Mulai saat itulah (sekitar tahun 1978) Li Boen Po berpikir untuk
memberi nama pada sotonya agar mempunyai identitas yang khas, Li Boen Po
kemudian mengumpulkan nama soto, mulai dari soto kudus, soto Madura, dan lain
sebagainya, tetapi untuk soto Jakarta belum ada, jadi akhirnya Li Boen Po memberi
nama soto buatannya soto Betawi,
b. Valid News.id
Kehadiran soto yang satu ini sejatinya tak terlepas dari gelombang kedatangan orang
China ke nusantara, termasuk Jakarta pada 1740-an. Mereka para pendatang,
memutuskan untuk berontak dari Belanda yang saat itu mulai menjajah Indonesia.
Pemberontakan ini menghasilkan pertumpahan darah antara keturunan China dengan
tentara Belanda. Di saat inilah, percampuran budaya membaur antara warga asli
Betawi dengan pendatang, termasuk di bidang kuliner seperti soto.
Namu, istilah soto Betawi sendiri sebenarnya belum popular digunakan, sekalipun
sudah banyak diperdagangkan. Nama soto yang diperdagangkan umumnya dilekatkan
dengan nama penjualnya, misalnya ‘Soto bang Jaka’, ‘Soto Pak Udin’, dan
sebagainya.
Istilah soto Betawi sendiri baru mulai populer dan banyak digunakan oleh masyarakat
setelah penjual soto itu menutup usahanya di tahun 1991. Sejak saat itulah soto
Betawi menjadi populer di seantero Jakarta dan banyak kota lain di Indonesia.
c. Dadali.id
Berbeda dengan soto pada umumnya, soto Betawi memiliki kuah yang lebih kental
dan gurih berkat santan. Tak hanya itu, bahan dasar soto ini juga menggunakan
bumbu rempah, seperti pala, cengkeh, dan kapulaga. Masakan satu ini menggunakan
daging dan jeroan sapi sebagai isian.
d. Wikipedia
Soto, sroto, sauto, tauto, atau coto adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang
terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah
daging sapi dan daging ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi atau
daging kambing.
2.3. Interpretasi
Dalam penelitian sejarah ini kami berpandangan bahwa soto Betawi merupakan salah satu
makanan khas Indonesia yang sudah sangat dikenal di kalangan masyarakat, hal tersebut
dikarenakan bahan-bahannya yang mudah dicari sehingga mudah untuk dibuat di rumah,
selain itu juga soto Betawi merupakan makanan dengan rasa yang sangat pas di lidah
masyarakat Indonesia, sehingga banyak dicintai masyarakat.
Menurut kami soto Betawi harus tetap dilestarikan agar kuliner ini dapat lebih dikenal oleh
masyarakat seluruh dunia.
2.4. Historiografi
Pada umumnya soto menurut Wikipedia adalah makanan khas Indonesia seperti sop yang
terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang paling sering digunakan adalah daging
sapi dan daging ayam, tetapi ada pula yang menggunakan daging babi atau daging kambing.
Asal-usul nama “Soto Betawi” dibuat karena persaingan bisnis, pemilik took yang pernah
disewa mengundang penjuan soto lain untuk berdagang. Mereka berdagang dengan berniat
menyaingi dagangan soto. Mulai saat itulah (sekitar tahun 1970-an) Li Boen Po berpikir
untuk memberi nama pada sotonya agar mempunyai identitas yang khas. Li Boen Po
kemudian mengumpulkan nama soto, mulai dari soto Kudus, soto Madura, dan lain
sebagainya. Tetapi untuk soto Jakarta belum ada, jadi akhirnya Li Boen Po memberi nama
soto buatannya soto Betawi. Sejak tahun 1971, itulah kata soto Betawi pertama kali muncul
dalam kuliner khas Jakarta.
Berbeda dengan soto pada umumnya, soto Betawi memiliki kuah yang lebih kental dan gurih,
berkat santan. Tak hanya itu bahan dasar soto ini juga menggunakan bumbu rempah, seperti
pala, cengkeh, dan kapulaga. Masakan satu ini menggunakan daging dan jeroan, sapi sebagai
isian.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penelitian tersebut dapat kami simpulkan:
1. Kuliner soto masuk ke dalam Indonesia melalui pengaruh budaya China dan
Indonesia yang tercampur dikarenakan pendatang China yang berbaur dengan
penduduk asli Indonesia pada masanya.
2. Istilah soto Betawi dipopulerkan oleh Li Boen Po pada sekitar tahun 1977-1978.
Istilah ini digunakan oleh Li Boen Po sebagai pembeda antara soto jualannya dengan
soto-soto lainnya
3. Sebelum istilah soto Betawi dipopulerkan oleh Li Boen Po, para pedagang soto
seperti soto Betawi menjual sotonya menggunakan nama yang dilekatkan dengan
nama penjualnya.
3.2. Daftar pustaka
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi: Warisan Budaya Takbenda
Indonesia (https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=346)
Wikipedia Ensiklopedia Bebas (https://id.wikipedia.org/wiki/Soto)
Sasyi Niskala Sumaatmadja for DADALI (https://m.dadali.id/read/7ENJJE-indonesia-miliki-
banyak-jenis-soto-kira-kira-apa-ya-perbedaannya)
Gisantia Bestari dan Faisal Rachman for VALIDNEWS.id
(https://www.validnews.id/catatan-valid/asal-usul-soto-betawi)

Anda mungkin juga menyukai