Tutor Paliatif
Tutor Paliatif
Tutor Paliatif
Seorang perempuan, 45 tahun, dirawat dengan kanker serviks stadium III B metastase hepar
dan ginjal, pasien telah dilakukan kemoterapi yang ke-4. Pasien saat ini mengeluh sesak atau
ampeg karena perut membesar, nyeri perut dengan skala 6 hilang timbul, badan terasa lemas,
tidak nafsu makan dan mual muntah. Aktitivitas pasien sangat terbatas karena nyeri dan lelah
yang dirasakan. Pasien sering menangis karena sedih dengan kondisi sakitnya yang tidak
akan bisa sembuh. Apakah yang harus dilakukan perawat dalam konsep keperawatan paliatif?
Step 1
1. (Nindi) Kemoterapi : (Yuliana) yaitu untuk mengonati penyakit kanker yang dengan
cara memberantas sel sel kanker dalam tubuh dengan menggunakan obat obatan.
2. (Rohma) Mestastase hepar : (Rizki) yaitu penyebaran sel kanker pada bagian organ
hati.
3. (Rizki) Keperawatan paliatif : (Sri Devi) yaitu perawatan pada pasien dan
keluarganya yang memiliki penyakit tidak dapat disembuhkan dengan cara
memaksimalkan kualitas hidup pasien serta mengurangi gejala yang mengganggu
selain itu juga melalui pengurangan nyeri dengan memperhatikan aspek psikologis
dan spiritual pasien.
4. (Rika) Stadium III B : (Theresia) pada kanker payudara stadium III B ukurannya
lebih dari 5cm dimana sudah ada infiltrasi di jaringan daerah sekitar putting dan kulit
payudara.
Step 2
1. (Qusnina & Rohma) Bagaimana peran perawat paliatif dan apa saja perawatan yang
bisa dijalani oleh pasien kanker servik?
2. (Yuliana) Mengapa pasien kanker servik membutuhkan perawatan paliatif?
3. (Theresia) Bagaimana cara seorang perawat paliatif dalam memotivasi atau
mendukung pasien ketika menghadapi gejala yang akan timbul setelah kemoterapi?
Step 3
1. (Yuliana) peran perawat dalam perawatan paliatif terdiri dari 5 yaitu
1) Dapat menerima pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan
2) menetapkan prioritas asuhan keperawatan mengelola waktu secara efektif dan
saran untuk meningkatkan kualias hidup
3) sebagai narasumber dan konselor bagi pasien, keluarga untuk menghadapi
perubahan Kesehatan, ketidakmampuan dan kematian
4) sebagai komunikator terapeutik yang baik
5) membantu pasien tetap independent sesuai kemampuan mereka sehingga
kenyamanan terpenuhi dengan meningkatkan mutu hidup pasien
untuk perawatan pasien kanker servik yaitu terapi sendi, terapi music, terapi hewani
(Theresia) peran perawat paliatif adalah penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan
keluhan fisik, lalu melakukan asuhan keperawatan, memberikan dukungan psikologis,
sosial, kultural dan spiritual, serta memberikan dukungan persiapan selama
pengobatan. Perawatan yang bisa dilakukan seperti kemoterapi, terapi radiasi,
immunotherapy (terapi biologis yang menggunakan obat-obatan)
(Sri Devi) perawatan paliatif yaitu perawat bertanggungjawab untuk mengenali
gejala-gejala pasien, mengambil tindakan, menyediakan Langkah-langkah lain untuk
mengurangi gejala seperti nyeri dan berkolaborasi dengan professional lain untuk
mengoptimalkan perawatan. Perawatan yang dijalani pasien yaitu dilakukan operasi
tergantung pada ukuran dan stadium kanker, kemoterapi untuk pengobatan yang
dituju untuk membasmi sel-sel kanker, terapi radiasi / radiotherapy, terapi target,
immunotherapy.
(Vita) peran perawat paliatif yaitu sebagai pelaksana keperawatan seperti pemberi
asuhan, coordinator dan kolaborator pengelola keperawatan seperti manajemen kasus
pendidik keperawatan yaitu memberikan Pendidikan Kesehatan kepada pasien dan
keluarga, peran perawat sebagai peneliti. Tindakan keperawatan paliatif yang dapat
dilakukan yaitu mengidentifikasi gejala yang dirasakan pasien mengambil tindakan
untuk meringankan gejala pasien, memberikan obat dan berkolaborasi dengan dokter
dan tenaga Kesehatan yang lain untuk keberhasilan pengobatan pada pasien.
(Qusnina) peran perawat paliatif dalam melakukan perawatan yaitu mampu
mengurangi rasa nyeri dan gejala lain, memberikan dukungan psikologis, sosial,
kultural dan spiritual, memberikan dukungan pada keluarga, serta berkolaborasi
dengan professional lain untuk mengoptimalkan kenyamanan pasien dan keluarga.
Perawatan paliatif yang dapat dilakukan yaitu pemberian obat-obatan, pemberian
informasi pada keluarga tentang penyakit, prognosa dan pilihan terapi untuk pasien
serta dukungan psikososial dan spiritual untuk mengatasi rasa cemas pasien.
2. (Rizki) untuk membebaskan pasien dari rasa nyeri dan gejala yang dialami,
memberikan informasi yang jelas pada keluarga pasien, memberikan dukungan
psikososial pada pasien dan mengoptimalisasikan tahap perkembangan yang baik.
Yang bertujuan untuk meringankan penderitaan bagi pasien dan keluarga, pencapaian
peningkatan kualitas hidup terbaik bagi pasien dan keluarga.
(Vita) karena kanker servik adalah penyakit kronis yang mengancam jiwa. Pasien
kanker servik juga sering berada pada fase terminal sehingga diperlukan keperawatan
paliatif pada pasien dan keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup meringankan
gejala dan memberikan dukungan kepada pasien.
(Nindi) karena perawatan paliatif bertujuan untuk pasien agar lebih menghargai
kehidupan dan menganggap kematian sebagi proses yang normal serta untuk
memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin dan untuk
memberikan dukungan pada keluarga sampai masa dukacita serta menghindari
tindakan yang sia-sia.
(Rohma) karena perawatan paliatif pada pasien kanker servik dapat mengatasi
gangguan fisik seperti nyeri, mengatasi gangguan emosi dan sosial seperti merasa
takut, mengurangi masalah finansial yang akan dihadapi karena pengeluaran untuk
biaya pengobatan yang cuku besar, meringankan masalah spiritual dengan menolong
pasien untuk menemukan kedamaiannya.
(Sri Devi) karena setelah didiagnosa pasien mengalami kualitas hidupnya menurun /
semangat hidupnya menurun lalu menganggap dirinnya tidak memiliki harapan
sembuh dilakukan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup, memberikan
dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan dukungan pada keluarga selama
sakit dan selama dukacita.
Step 4
1. (Reza) peran perawat paliatif adalah penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan keluhan
fisik, lalu melakukan asuhan keperawatan, memberikan dukungan psikologis, sosial,
kultural dan spiritual, serta memberikan dukungan persiapan selama pengobatan,
sebagai coordinator dan kolaborator pengelola keperawatan seperti manajemen kasus
pendidik keperawatan yaitu memberikan Pendidikan Kesehatan kepada pasien dan
keluarga, peran perawat sebagai peneliti. Tindakan keperawatan paliatif yang dapat
dilakukan yaitu mengidentifikasi gejala yang dirasakan pasien mengambil tindakan
untuk meringankan gejala pasien, memberikan obat dan berkolaborasi dengan dokter
dan tenaga Kesehatan yang lain untuk keberhasilan pengobatan pada pasien.
2. (Theresia) pasien kanker servik membutuhkan perawatan paliatif karena kanker
servik adalah penyakit kronis yang mengancam jiwa selain itu memberikan
keperawatan paliatif untuk mengurangi gangguan fisik seperti rasa nyeri, gangguan
emosional.
3. (Rizki) perawatan yang biasa dijalani kanker servik yaitu diberikannya dukungan
psikologi dan spiritualitas, dukungan moril dan motivasi melalui komunikasi
terapeutik dan perawat dapat melakukan koping statement / ucapan perhatian.
Step 5
1. (Theresia) apa saja peran serta seorang perawat paliatif dalam meningkatkan kualitas
hidup pasien di keperawatan paliatif?
2. (Rizki) konsep apakah yang dapat dilakukan perawat dalam menangani pasien kanker
servik dengan menggunakan konsep keperawatan paliatif?
3. (Rika) bagaimana cara untuk mencegah kanker servik?
4. (Sri Devi) apa saja tanda dan gejala kanker servik?
5. (Yuliana) konsep dasar apa saja untuk pasien perawatan paliatif?
Step 7
1. Guna untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan kematian minimal mendekati
normal, diupayakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada
kematian, sehingga palliative care diharapkan akan menambah kualitas hidup pada
kondisi terminal, perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea)
dan kondisi (kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau
kesenangan hidup, mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah
psikologi,social atau spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal (Ferrell, & Coyle,
2007).