LP Pemeriksaan Umum.
LP Pemeriksaan Umum.
LP Pemeriksaan Umum.
Disusun Oleh :
1. Lailatul Jannah P17331213033
2. Regina Diah Bela S. P17331213035
3. Arning Rumagutawan P17331214040
4. Maqfirotul Ris’aini H. P17331214044
Segala puji dan puja kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan dan kelancaran sehingga laporan pendahuluan ini bisa diselesaikan
dengan tepat waktu dan dengan baik. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya kami tidak
akan bisa untuk menyelesaikan laporan ini dengan sebaik ini. Shalawat serta salam
kami limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.
Laporan Pendahuluan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia yang sekaligus menjadi persyaratan dalam melakukan tugas
praktik klinik kami nantinya. Dengan demikian laporan ini bertujuan untuk menjadi acuan
dalam melakukan praktik klinik yang akan kami laksanakan. Semoga dengan dibuatnya
laporan pendahuluan pemeriksaan umum ini akan membantu siapapun yang akan
melaksanakan praktik pemeriksaan fisik.
Kami menyadari bahwa tulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
meyakini masih ada kesalahan maupun kekurangan yang ada di dalamnya. Maka dari
itu kami mengharapkan pembaca untuk bisa memberikan kritik serta saran agar
nantinya pemahaman saya mengenai topik ini bisa lebih baik lagi dan karya tulis
selanjutnya bisa menjadi referensi yang lebih berkualitas bagus lagi.
Jember, 9 April
2022
Hormat saya,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Tanda-tanda vital adalah suatu standar nilai yang digunakan untuk mengukur
fungsi dasar tubuh. Pengukuran TTV dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara umum.
Tanda – tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien dalammemantau
kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasirespons terhadap
intervensi yang diberikan. Penggunaan tanda – tanda vitalmemberikan data dasar
untuk mengetahui respons terhadap stressfisiologi/psikologi, respons terapi medis
dan keperawatan. Hal ini sangatlahpenting sehingga disebut tanda – tanda
vital.Waktu untuk mengukur tanda – tanda vital:
Saat klien pertama kali masuk ke fasilitas
Saat memeriksa klien pada kunjungan rumah
Di rumah sakit/fasilitas kesehatan dengan jadwal rutin sesuai program
Sebelum dan sesudah prosedur bedah atau diagnostic invasif
Sebelum, saat, dan setelah transfuse darah
Saat keadaan umum klien berubah
Sebelum, saat, dan sesudah pemberian obat.
Sebelum dan sesudah intervensi keperawatan yang mempengaruhi tanda –
tanda vital
Saat klien mendapat gejala fisik yang non spesifik
Menggigil adalah respon tubuh terhadap perbedaan suhu dalam tubuh.
1 bulan 86/54
6 bulan 90/60
1 tahun 96/65
2 tahun 99/65
4 tahun 99/65
6 tahun 100/6
8 tahun 105/60
10 tahun 110/6
12 tahun 115/60
14 tahun 118/60
16 tahun 120/65
2. NADI
Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteri yang
dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadiadalah
rangsangan kontraksi jantung yang dimulai dari NODESSINOURI atau NODUS
SINOS ATRIAL yang merupakan bagian atasserambi kanan jantung. Salah satu
indikator kesehatan jantung adalahterjadinya peningkatan denyut nadi pada saat
beristirahat. Pemeriksaannadi sangat penting dilakukan agar petugas kesehatan
yang melakukanpemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi (frekuensi
irama dankuat lemah nadi ). Mengukur denyut nadi yang terasa pada
pembuluhdarah arteri yang disebabkan oleh gelombang darah yang mengalir
didalamnya sewaktu jantung memompa darah ke dalam aorta atau arteri.
Tujuan pemeriksaan nadi adalah :
Untuk mengetahui kerja jantung
Untuk menegetahui jumlah denyut jantung yang terasa pada pembuluhdarah.
Untuk menentukan denyut nadi normal atau tidak.
Kecepatan denyut jantung bereaksi terdapat rangsangan yangditimbulkan oleh
system saraf simpatis dan saraf parasimpatis, beberapahal yang mempengaruhi
jumlah denyut: emosi, nyeri, aktivitas, dan obatobatan.Kecepatan denyut nadi
bertambah bila tekanan darah turun karenajantung berusaha meningkatkan
keluarnya darah
Batasan Normal Nadi :
Balita 120-160
Anak 90 – 140
Pra sekolah 80 – 110
Sekolah 75 – 100
Remaja 60 – 90
Dewasa 60-100
3. PERNAFASAN
Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dariluar yang
mengandung O2 (oksigen) ke dalam tubuh, sertamenghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2 (karbon dioksida)sebagai sisa dari oksidasi keluar
tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasidan menghembuskan disebut ekspirasi.
Secara normal orang dewasabernafas kira – kira 16 – 20 x/menit, sementara bayi
dan anak kecil lebihcepat daripada orang dewasa. Naiknya kecepatan bernafas
disebut
polypnea. Jika suhu badan naik kecepatan bernafas bertambah, karenatubuh
berusaha melepaskan diri dari kelebihan panas. Pemeriksaanpernafasan
merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai prosespengambilan
oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. Pemeriksaan inibertujuan untuk
menilai frekuensi, irama, kedalaman dan tipe atau polapernafasan.
3) Faktor perilaku
a) Nutrisi
b) Exercise: akan meningkatkan kebutuhan oksigen
c) Merokok: nikotin menyebabkan fase konstruksi pembuluhdarah perifer dan
koroner.
d) Kecemasan
4) Faktor lingkungan
a) Tempat kerja
b) Suhu lingkungan
c) Ketinggian dari permukaan air laut
Faktor yang meningkatkan frekuensi pernafasan:
1) Olahraga
2) Stress
3) Peningkatan suhu lingkungan
4) Penurunan konsentrasi oksigen pada darah yang tinggi
Tujuan menghitung pernafasan :
1) Mengetahui keadaan umum pasien
2) Mengikuti perkembangan penyakit
3) Membantu menentukan salah satu penyokong diagnose
Batasan Normal Pernafasan :
Balita 30 – 60
Anak 30 – 50
Pra sekolah 25 – 32
Sekolah 20 – 30
Remaja 16 – 19
Dewasa 12 – 20
4. SUHU
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksaan yangdigunakan untuk
menilai kondisi metabolisme dalam tubuh , dimanatubuh menghasilkan panas
secara kimiawi melalui metabolisme darah.Suhu tubuh perlu
dijagakeseimbangannya, yaitu antara jumlah panasyang hilang dengan jumlah
panas yang diproduksi. Proses pengaturansuhu terletak pada hypothalamus dalam
sistem saraf pusat. Bagian depanhypothalamus dapat mengatur pembuangan panas
dan bagianhypothalamus belakang mengatur upaya penyimpanan panas.
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhititik pengaturan
hypothalamus. Perubahan ini berhubungan denganproduksi panas berlebihan,
kehilangan panas minimal, atau kombinasi haldi atas. Sifat perubahan akan
mempengaruhi jenis masalah klinis yangdialami klien
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
3 bulan 37,5
1 tahun 37,
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
13 tahun 36,6
MATA SCORE
VERBAL SCORE
Orientasi baik 5
Orientasi terganggu/bingung 4
MOVEMENT SCORE
Penilaian GCS
Nilai GCS (15-14) : Composmentis
Nilai GCS (13-12) : Apatis
Nilai GCS (11-10) : Delirium
Nilai GCS (9-7) : Somnolen
Nilai GCS (6-5) : Sopor
Nilai GCS (4) : Semi-coma
Nilai GCS (3) : Coma
3.2 Antropometri
Alat Fungsi
d. Pemeriksaan suhu
Dimulut Atau Oral
1) Alat yang digunakan :
a) Thermometer oral
b) Botol berisi larutan sabun
c) Botol larutan desinfektan
d) Botol berisi air bersih didalamnya, dialasi dengan kain kasa
e) Potongan tertutup pada tempatnya
f) Bengkok
g) Alat tulis
h) Buku catatan
2) Pelaksaan :
a) Mencuci tangan
b) Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
c) Mengatur posisi pasien (duduk/tidur)
d) Thermometer diperiksa apakah air raksa sudah turun jikabelum ayun –
ayun dengan hati – hati sampai air raksa penuhpada titik angka terendah
(dibawah 35˚c).
e) Anjurkan pasien untuk membuka mulut, letakkan reservointhermometer
dibawah lidah kemudian anjurkan pasien untuk menutup mulut.
f) Tunggu 10 menit, keluarkan thermometer dan keringkandengan silstep 1
kali dengan tekanan yang mantab dari ataske reservoin dengan putaran.
g) Baca hasilnya dengan meletakkan thermometer horizontalsetinggi mata
putar– putar diantaranya jari sampai batas airraksa jelas.
h) Catat hasil di buku catatan
Diketiak/ aksila
1) Alat yang digunanakan :
a) Thermometer aksila
b) botol berisi larutan sabun
c) botol berisi larutan desinfektan
d) botol berisi air bersih didalamnya, dialasi dengan kain kasa
2) Pelaksanaan
a) menempatkan thermometer ke tengah ketiak, turunkan
lengandansilangkan lengan di bawah klien.
b) Biarkan thermometer di tempat tersebut
- Termomter air raksa 5 – 10 menit
- Thermometer digital sampai sinyal terdengar
c) Keluarkan thermometer dengan hati – hati
d) Lap thermometer memakai tisu dengan gerakan memutar dariarah atas ke
reservoir, buang tisu di bengkok.
e) Baca air raksa atau digitalnya
f) Membantu klien merapikan bajunya
g) Menurunkan tingkat air raksa atau mengembalikanthermometer digital ke
skala awal
h) Mengembalikan thermometer pada tempatnya
i) Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
j) Mencatat hasil
4.2 Saran
https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/5470/3/Dokumen%20buku%20panduan%20PKK
%201.pdf
https://stikesmu-sidrap.e-journal.id
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-fisik
https://www.honestdocs.id/penilaian-tingkat-kesadaran-berdasarkan-nilai-
gcs#:~:text=Tingkat%20kesadaran%20adalah%20ukuran%20dari%20kesadaran
%20dan%20respon,rangsangan%20yang%20berasal%20dari%20lingkungan.
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-pemeriksaan-fisik-per-sistem-tubuh-yang-
harus-diketahui
https://www.medicalogy.com/blog/6-alat-kesehatan-yang-sering-digunakan-saat-
pemeriksaan-medis/
https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-fisik