Proposal Nanda'

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 55

ANALISIS FAKTOR YANG BERUHUBUNGAN DENGAN

TINGKAT KEMATIAN PASIEN COVID-19 DI RSUD


INDRAMAYU TAHUN 2021

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana


Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Oleh :

NANDA LUKMAN SUPRIANTO

CKR0170034

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERUHUBUNGAN DENGAN


TINGKAT KEMATIAN PASIEN COVID-19 DI RSUD
INDRAMAYU TAHUN 2021

Diajukan oleh :

Nanda Lukman Suprianto


CKR0170034

Kuningan, Agustus 2021

Telah Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Lia Mulyati, S.Kep, Ns. Andi Sutandi, S.Kep


M.Kep NIK. NIK.761104.201010.056
770114.200811.020

i
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERUHUBUNGAN DENGAN


TINGKAT KEMATIAN PASIEN COVID-19 DI RSUD
INDRAMAYU TAHUN 2021

Skripsi ini telah diujikan oleh Tim Penguji


Program Studi Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Penguji I Penguji II Penguji III

Ns. H Asmadi, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom


NIK. 1975.0814200501.1.002
Ns. Lia Mulyati, S.Kep, Ns. Andi Sutandi, S.Kep
M.Kep NIK. NIK.761104.201010.056
770114.200811.020

Mengetahui,

Ketua STIKes Kuningan Ketua Program Studi


Keperawatan

Dr. H. Abdal Rohim, S.Kp., Ns. Nanang Saprudin, S.Kep.,M.Kep


M.H NIK. 700805.200908.026 NIK. 851005200912033

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala

nikmat sehat dan kesempatan yang telah diberikan, Sholawat serta salam semoga

tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposalpenelitian yang berjudul “ Faktor Yang berhubungan

dengan Tingkat Kematian Pasien COVID-19 Di RSUD Indramayu Tahun 2021”.

Adapun proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan yang

diberikan oleh program studi S1 Keperawatan STIKes Kuningan dalam

menyelesaikan studi Strata I Ilmu Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa keberh

asilan penulisan karya tulis ilmiah tidak lepas dari bantuan yang telah diberikan

oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. DR. Hj. Dewi Lailatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua YPBHK

STIKes Kuningan.

2. Dr/ H Abdal Rohim S.Kp., M.H selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kuningan.

3. Ibu Ns. Lia Mulyati, S.Kep, M.Kep selaku Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing dan membantu menyelesaikan proposal penelitian

ini dengan penuh perhatian dan kesabaran.

4. Bapak Ns. Andi Sutandi, S.Kep selaku Pembimbing II yang juga telah

bersedia membimbing dan membantu menyelesaikan proposal penelitian

ini dengan penuh perhatian dan kesabaran.

iii
5. Seluruh Staf Administrasi dan Pengelola Perpustakaan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kuningan yang telah membantu penulis selama

pendidikan dan penyusunan proposal penelitian ini.

6. Kepala dan Staf Rumah Sakit Umum Daerah Indramayu yang telah

membantu terlaksananya penelitian yang penulis lakukan.

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan segenap dukungan materi

maupun do’a yang tidak terbatas demi terlaksana penelitian ini.

8. Sahabat-sahabat yang selalu ada untuk mencurahkan hambatan dalam

penelitian dan membantu dalam penyusunan juga pelaksanaan penelitian

ini.

Penulis menyadari bahwa isi dalam penyusunan proposal penelitian ini

masih ada kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar proposal penelitian ini menjadi lebih baik.

Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan rujukan bacaan.

Semoga beberapa pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal

penelitian ini dibalas oleh Allah SWT dengan pahala kelak diakhirat.

Kuningan, Agustus

2021

Peny

usun

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................v
DAFTAR TABEL.............................................................................................vi
DAFTAR BAGAN...........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................6
1.5 Keaslian Penelitian...............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................9
2.1 Definisi.................................................................................................9
2.2 Patofisiologi.......................................................................................10
2.3 Tanda dan Gejala...............................................................................14
2.4 Manifestasi Klinis..............................................................................15
2.5 Pencegahan Infeksi Covid-19............................................................21
2.6 Faktor Resiko Kematian Akibat Covid-19.........................................22
2.7 Kerangka Teori..................................................................................25
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPRASIONAL DAN
HIPOTESIS.......................................................................................26
3.1 Kerangka Konsep Penelitian..............................................................26
3.2 Definisi Oprasional Penelitian...........................................................27
3.3 Hipo Tesis..........................................................................................28
BAB IV METODE PENELITIAN.................................................................29
4.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian........................................29

v
4.2 Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel......................................29
4.3 Variabel Penelitian............................................................................30
4.4 Instrumen Penelitian..........................................................................31
4.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................31
4.6 Pengolahan Data dan Analisis Data...................................................32
4.7 Analisis Data......................................................................................33
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................35
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................36
LAMPIRAN.....................................................................................................39

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian..............................................................................7


Tabel 2.1 Kriteria berat CAP.............................................................................17
Tabel 3.1 Definisi Oprasional............................................................................27

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Teori Penelitian....................................................25


Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian............................................................26

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.........................................................................................................37
Lampiran 2 Lembar Catatan Dokumentasi Pasien............................................38

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Covid-19 atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARSCoV-2) merupakan penyakit menular Coronavirus dengan jenis baru yang

belum pernah ditemukan sebelumnya pada manusia (Kemenkes RI, 2020). Pada

tahun 2003, KLB terjadi pada Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

disebabkan oleh SARSCoronavirus (SARS-CoV) dengan tingkat mortalitas

sekitar 10%. Tahun 2012 terjadi KLB pada penyakit Middle East Respiratory

Syndrome (MERS) dengan MERS-Coronavirus (MERS-CoV) sebagai

penyebabnya, mortalitas pada MERS sendiri lebih tinggi dari SARS yaitu sekitar

40% (Guan et al., 2020).

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan,

China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan

telah Wabah penyakit Covid-19 sudah menjadi ancaman besar bagi kesehatan

masyarakat di dunia. Virus ini pertama kali ditemukan dari Wuhan Tiongkok pada

akhir Desember tahun 2019. Data epidemiologi memperlihatkan 66% pasien yang

terpapar dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Tiongkok (Huang

et al., 2020).

WHO memberikan nama virus baru tersebut menjadi Severe Acute

Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya

sebagai Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada tanggal 11 Februari 2020

1
(Director-General, 2020). WHO secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai

penyakit dengan status pandemi di tanggal 9 Maret 2020 (Kemenkes RI, 2020).

Pemerintah China melakukan upaya besar termasuk mengarantina kota

Wuhan pada 23 Januari 2020, namun penyebaran Covid-19 secara cepat muncul

menginfeksi 68.584 jiwa di China pada 15 Februari 2020 dan menyebar ke

seluruh dunia. Pasien Covid-19 di Indonesia pertama kali ditemukan di Jakarta

Penderita merasakan demam, sesak nafas serta batuk. Penderita yang ditemukan

pertama kali di Indonesia memiliki riwayat kontak dengan seorang WNA asal

Jepang yang tinggal di Malaysia (Director-General, 2020).

Data penderita Covid-19 yang dihimpun Jhon Hopkins University di dunia

per tanggal 2 Desember 2021 sebesar 263.428.782 jiwa dengan kasus meninggal

5.223.657 jiwa di seluruh dunia. Sementara menurut data Peta Sebaran Covid-19

per tanggal 2 Desember 2021 angka kumulatif terkonfirmasi positif Covid-19

adalah sebesar 4.256.687 jiwa dengan kasus meninggal 143.840 jiwa. Data CFR

yang dihimpun dari Jhon Hopkins University, penderita di Indonesia per tanggal 2

Juli 2021 sebesar 3,38%, data ini lebih tinggi dari negara Asia Tenggara lain

seperti Malaysia 1,61%, Filiphina 1,72% dan Thailand 0,98%.

Berdasarkan data epidemiologi saat ini, pasien yang terkena SARS-CoV-2

dengan usia > 80 tahun memiliki risiko yang lebih besar dari pada usia lebih muda

(Zhou et al., 2020). Pengembangan kasus saat pandemi ditemukan jumlah

kematian akan terus meningkat pada orang dengan usia tua karena tingginya

kerentanan. Hal ini dibuktikan dari Rasio fatalitas kasar menurut WHO tahun

2019 mencapai 22% yang diamati pada pasien di Cina yang berusia lansia di atas

2
80 tahun. Menurut data CDC tahun 2020 di Amerika kelompok usia lansia > 80

tahun menjadi kelompok usia tertinggi yang mengalami kematian yaitu sebesar

28,4% atau 186.897 orang. Sementara data yang dihimpun dari peta sebaran

Covid-19 di Indonesia menunjukkan bahwa proporsi kematian Covid-19 tertinggi

pada kelompok usia lansia ≥ 60 tahun yaitu 46,8%.

Hasil penelitian (Setahun Pandemi Covid-19, Telah Diungkap Ilmuwan)

pada pasien usia > 64 tahun memiliki risiko 2.097 kali lebih besar meninggal

karena Covid-19, dengan P 0.041. Pasien jenis kelamin laki-laki memiliki risiko

meninggal 1.087 kali lebih besar dari perempuan, dengan P 0.041. pasien dengan

komorbid diabetes dan penyakit jantung menjadi faktor risiko kematian covid-19

di RSUDBDH karena pasien dengan komorbid diabetes memiliki risiko 4.384 kali

lebih besar meninggal karena Covid-19 dari pasien tanpa komorbid diabetes,

dengan P 0.000 dan pasien dengan komorbid Jantung memiliki risiko 4.319 kali

lebih besar meninggal karena Covid-19 dari pasien tanpa komorbid Jantung,

dengan P 0.009. Sedangkan komorbid Hipertensi, TB, PPOK, CKD, CVA, Hamil,

Asma, dan HIV/AIDS tidak menjadi faktor risiko kematian COVID-19 karena

nilai P > 0.05.

Lebih lanjut, Studi ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan antara jenis kelamin, obesitas dan derajat keparahan dengan

kematian lansia dengan Covid-19 yang dirawat inap. Jenis kelamin adalah

perbedaan antara perempuan dengan laki-laki secara biologis. Perbedaan fungsi

biologis laki-laki dan perempuan tidak dapat diubah atau ditukar. Perbedaan

biologis dan fungsi dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan ini tentunya juga

3
mempengaruhi respon masuknya agen penyakit kedalam tubuh, tidak terkecuali

Covid-19. Berdasarkan penelitian meta analisis dengan melihat hubungan dari

variabel jenis kelamin dengan risiko infeksi Covid-19 diketahui bahwa lakilaki

28% lebih berisiko terinfeksi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan.

Hubungan jenis kelamin dengan kematian (mortalitas) memperlihatkan bahwa

laki-laki lebih berisiko mengalami kematian 1,86% dibandingkan dengan

perempuan (Biswas et al., 2021)

Komorbid (Penyakit) penyerta yang dialami pasien diawal perawatan dapat

meningkatkan risiko kematian karena infeksi COVID-19.(Satria, Tutupoho and

Chalidyanto, 2020). Komorbiditas spesifik meningkatkan risiko infeksi lebih

buruk dan kematian. Komorbiditas yang paling umum adalah hipertensi, penyakit

kardiovaskular, dan diabetes. Juga, sebagian besar pasien COVID-19 dan kondisi

lain dalam kasus ICU yang dirawat menunjukkan komorbiditas sebagai faktor

risiko potensial untuk pasien COVID-19 (Ejaz et al., 2020)

Berdasarkan data yang didapatkan dari Gugus Tugas Covid Indramayu,

terhitung tanggal 03 Juli 2021 tercatat 11.814 jiwa terkonfirmasi positif COVID-

19 dengan jumlah meninggal sebanyak 381 jiwa. Kabupaten Indramayu pernah

mencatat jumlah kematian tertinggi dalam sehari pada tanggal 21 Juni 2021

sejumlah 13 orang meninggal akibat Covid-19. Berdasarkan uraian diatas

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat kematian pada pasien Covid-19 di RSUD Indramayu

tahun 2021

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah adalah “faktor-

faktor apa sajakah yang berhubungan dengan tingkat kematian pada pasien

Covid-19 di RSUD Indramayu tahun 2021?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat kematian pada pasien Covid-19 di RSUD Indramayu

tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gambaran usia pada pasien Covid-19 di RSUD

Indramayu tahun 2021.

2. Mengidentifikasi gambaran jenis kelamin pada pasien Covid-19 di RSUD

Indramayu tahun 2021

3. Mengidentifikasi gambaran cormobid pada pasien Covid-19 di RSUD

Indramayu tahun 2021.

4. Mengidentifikasi tingkat kematian pada pasien Covid-19 di RSUD

Indramayu tahun 2021.

5. Menganalisis hubungan usia dengan tingkat kematian pada pasien Covid-

19 di RSUD Indramayu tahun 2021.

6. Menganalisis hubungan jenis kelamin dengan tingkat kematian pada pasien

Covid-19 di RSUD Indramayu tahun 2021

5
7. Menganalisis hubungan cormobid dengan tingkat kematian pada pasien

Covid-19 di RSUD Indramayu tahun 2021.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Harapan peneliti dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan

dan pengetahuan, terutama dalam bidang kesehatan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat kematian pasien Covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi tempat penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi rumah sakit

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dan

kematian pasien Covid-19.

2. Bagi institusi STIKes Kuningan

Hasil penelitian ini dapat digunakan bahan bacaan dalam rangka

memperkaya ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat keparahan dan kematian pasien Covid-19.

3. Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk penelitian

selanjutnya dengan teknik, desain atau variable yang berbeda mengenai

faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dan kematian pasien Covid-

19.

4. Bagi Peneliti

6
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penelitian tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan dan kematian pasien Covid-

19.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel. 1.1 Keaslian Penelitian


No Penelitian
1 Judul Gambaran Faktor Risiko Lanjut Usia Terhadap Kematian
Pasien COVID-19
Peneliti Yoga Eko Saputra, Kartika Prahasanti, Afrita Amalia
Laitupa, Detti Nur Irawati (2021)
Metode Litelatur jurnal
Hasil Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kematian
pasien dengan COVID19 lebih banyak berusia 60 tahun ke
atas. Usia kematian pasien relatif sama sehingga lebih
difokuskan terhadap komorbid pasien seperti penyakit
jantung, diabetes, dan sebagainya.Faktor risiko kematian
pasien lanjut usia dengan COVID-19 adalah usia, dispnea,
neutrofilia, penurunan limfosit, peningkatan ultra-TnI dan D-
dimer. Diagnosis dini dan perawatan suportif sangat penting
untuk pasien lanjut usia dengan COVID-19
Perbedaan Penelitian ini dilakukan menggunakan litelatur jurnal
Judul ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN DENGAN
PENYAKIT KOMORBID COVID-19
Peneliti Raden Muhammad Ali Satria (2020)
Subyek Hasil penelitian menunjukkan bahwa 358 pasien terinfeksi
COVID-19 dan dikonfirmasi dengan usap hidung dan/atau
tenggorokan
Metode Metode penelitian ini adalah penelitian analitik
observasional dengan desain studi retrospektif
Hasil 66 pasien (18%) meninggal karena COVID-19. 60,6%
berjenis kelamin laki-laki (OR 1,87, P 0,041), 22,7%
berusia> 64 tahun (OR 2,097, P 0,041), dan 83,3%
diantaranya merupakan faktor risiko penyerta. Diabetes
melitus (30,3%) (OR 4,348, P 0,000), dan penyakit
kardiovaskular (10,6%) (OR 4,319, P 0,016) merupakan
faktor risiko kematian tertinggi pada COVID-19
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti, metode
penelitian, jumlah sampel dan tempat penelitian
Judul PENGARUH KOMORBID HIPERTENSI TERHADAP
SEVERITAS PASIEN CORONAVIRUS DISEASE

7
Peneliti Arif Gunawan, Kartika Prahasanti, Muhamad Reza Utama,
Muhammad Perdana Airlangga (2020)
Metode Artikel-artikel ilmiah terpublikasi tentang pengaruh
komorbid hipertensi terhadap pasien COVID-19 dicari
menggunakan Google Scholar dan PubMed lalu di telaah
secara kritis
Hasil Hipertensi dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19
hingga 2,5 kali lipat. Penggunaan obat anti hipertensi dari
golongan angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI)
dan angiotensin receptor blockers (ARBs) sendiri belum
terbukti dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19
Perbedaan Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan literatur review

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan tentang teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian ini, dan menjelaskan masalah hipotesis yang ada dalam penelitian ini,

dan juga menguraikan kerangka pemikiran teoritis.

2.1 Definisi

Coronavirus adalah virus RNA berukuran 120-160 nm. Pada manusia

biasanya menyebabkan penyakit saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga

penyakit serius.Coronavirus jenis baru dilaporkan mulai muncul di Wuhan pada

12 Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus 2 (SARSCOV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease

2019 (Covid-19)(et, Burhan 2019)

Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan

oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)

Virus ini termasuk famili coronaviridae dengan struktur mencakup materi genetik,

mantel pelindung (capsid) yang terbuat dari protein, dan mantel tambahan yang

mengelilingi capsid yang disebut envelope yang tersusun dari lemak. Struktur

virus SARS-CoV-2 mirip virus lain dalam hal tidak punya mesin replikasi,

sehingga untuk memperbanyak dirinya harus menempel dan menembus sel

inang, untuk selanjutnya memanfaatkan mesin sel inang untuk mereplikasi materi

genetiknya sendiri. Konteks ini yang kemudian dipahami sebagai kaskade

virus SARS-CoV-2 dalam menginfeksi struktur sel manusia, dimulai dari

9
lengkapnya mutasi evolusi yang memungkinkan virus mampu menempel ke

reseptor tertentu pada sel manusia sebagai inangnya. Corona virus adalah keluarga

besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan

sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus yang diketahui

menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus Disease2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang

belum pernah di identifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-

19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara

hewan dan manusia) (Isbaniah).

Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat

diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu 56℃

selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin,

oxidizing agent dan kloroform. Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan

virus ( et al. erlina ).

2.2 Patofisiologi

Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di

hewan. Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan

kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti

babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus

zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia.

Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak

sebagai vector untuk penyakit menular tertentu .( et al.Erlina dkk)

1
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang

biasa ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar

merupakan sumber utama untuk kejadian Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Namun pada

kasus SARS, saat itu host intermediet (masked palm civet atau luwak) justru

ditemukan terlebih dahulu dan awalnya disangka sebagai host

alamiah (Erlina 2020).

Gambar 2.1 Ilustrasi transmisi coronavirus


Coronavirus terutama menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua,

dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai berat

seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa.

Infeksi Coronavirus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan semi.Hal

tersebut terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi

yang cenderung banyak perjalanan atau perpindahan. Selain itu, terkait dengan

karakteristik Corona virus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak

terlalu tinggi(et al.erlina dkk).

Semua orang secara umum rentan terinfeksi.Pneumonia Coronavirus jenis

baru dapat terjadi pada pasien immunocompromis dan populasi normal,

bergantung paparan jumlah virus.Jika kita terpapar virus dalam jumlah besar

1
dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh

berfungsi normal.Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua,

wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan

lebih parah. Infeksi Coronavirus menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang

lemah terhadap virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi ( et al.Erlina dkk).

Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya.Virus

tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah

menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus

ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.Protein S

penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya. Pada

studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim

ACE-2 (angiotensinconverting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa

oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus,

sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus

halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos. Setelah berhasil masuk

selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi

dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari

kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus ( et

al.erlina dkk).

1
Gambar 2.2 Siklus hidup Coronavirus (SARS)

Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas

kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya).

Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi

peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh

beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus

sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari( et al.Erlina dkk).

Studi pada SARS menunjukkan virus bereplikasi di saluran napas bawah

diikuti dengan respons sistem imun bawaan dan spesifik. Faktor virus dan sistem

imun berperan penting dalam patogenesis.Pada tahap pertama terjadi kerusakan

difus alveolar, makrofag, dan infiltrasi sel T dan proliferasi pneumosit tipe 2.Pada

rontgen toraks diawal tahap infeksi terlihat infiltrat pulmonar seperti bercak-

bercak. Pada tahap kedua, organisasi terjadi sehingga terjadi perubahan infiltrat

atau konsolidasi luas di paru. Infeksi tidak sebatas di sistem pernapasan tetapi

virus juga bereplikasi di enterosit sehingga menyebabkan diare dan luruh di

feses, juga urin dan cairan tubuh lainnya (et al.Erlina dkk).

2.3 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala virus corona sebagai berikut

1. Gejala ringan : Demam ˃ 38°C, batuk, nyeri tenggorokan, hidung

tersumbat, malaise.

2. Gejala sedang : Demam ˃ 38°C, sesak napas, batuk menetap dan sakit

tenggorokan, Pada anak (batuk dan takipeu anak dengan pneumonia

ringan mengalami batuk dan kesulitan bernapas + napas cepat :

1
Frekunsi napas : < 2 bulan , ≥ 60×/menit : 2-11 bulan, ≥ 50×/menit : 1-

5 tahun, ≥ 40×/menit dan tidak ada tanda pneumonia berat).

3. Gejala berat : Demam ˃ 38°C yang menetap, ada infeksi saluran napas

dengan tanda-tanda (peningkatan frekuensi napas ( ˃ 30×/menit)

hingga sesak napas (respiratory distress), batuk), penurunana

kesadaran (Dalam pemeriksaan lanjut, ditemukan : saturasi oksigen ˃

90% udara luar. Dalam pemeriksaan darah : leukopenia, peningkatan

monosit, dan peningkatan limfosit atipik).

2.4 Manifestasi Klinis

1. Tanda dan gejala muncul setelah masa inkubasi sekitar 5,2 hari.

2. Periode onset gejala hingga terjadi kematian berkisar 6 – 41 hari dengan

median 14 hari. Periode ini sangat bergantung pada sistem imun pasien.

3. Pasien berusia >70 tahun, periode menjadi lebih pendek.

4. Tanda/gejala paling umum yaitu demam, batuk dan fatigue. Tanda/gejala

lainnya: produksi sputum, sakit kepala, hemoptisis, diare, dispnea,

limfopenia, (Hussin A Rothan dan Byrareddy).

Terdapat gejala klinis dan klasifikasi klinis (et al.rlina dkk):

1. Gejala klinis

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau

berat.Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38°C), batuk

dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat,

fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran

1
napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu.Pada

kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok

septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau

disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari.Pada beberapa pasien,

gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan

demam.Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil

dalam kondisi kritis bahkan meninggal.Berikut sindrom klinis yang dapat

muncul jika terinfeksi.

2. Klasifikasi klinis

Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.

1) Tidak berkomplikasi

Kondisi ini merupakan kondisi teringan.Gejala yang muncul berupa

gejala yang tidak spesifik.Gejala utama tetap muncul seperti demam,

batuk, dapat disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung, malaise,

sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien

dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises presentasi gejala

menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus

ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan.Pada

kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya

dehidrasi, sepsis atau napas pendek.

2) Pneumonia ringan

Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak.Namun

tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia

1
tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas atau tampak

sesak disertai napas cepat atau takipneu tanpa adanya tanda pneumonia

berat.

Definisi takipnea pada anak:

a. < 2 bulan : ≥ 60x/menit

b. 2-11 bulan : ≥ 50x/menit

c. 1-5 tahun : ≥ 40x/menit

3) Pneumonia berat

a. Pada pasien dewasa :

a) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi

saluran napas

b) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: >

30x/menit), distress pernapasan berat atau saturasi oksigen

pasien <90% udara luar.

Kriteria definisi SevereCommunity-acquired Pneumonia (CAP)

menurut Diseases Society of America/American Thoracic Society

Jika terdapat salah satu kriteria mayor atau ≥ 3 kriteria minor


Kriteria minor Frekuensi napas ≥ 30x/menit
Rasio Pa02/FiO2 ≤ 250
Infiltrat multilobular
Penurunan kesadaran
Uremia ( BUN ) ≥ 20 mg/dL
Leukopenia ( < 4000 cell/mikrol)
Trombositopenia ( < 100.000/microliter)
Hipotermia ( < 36°C)
Hipotensi perlu resusitasi cairan agresif
Kriteria mayor Syok septik membutuhkan vasopressor
Gagal napas membutuhkan ventilasi mekanik

Tabel 2.1 Kriteria berat CAP

1
b. Pada pasien anak-anak

Gejala: batuk atau tampak sesak, ditambah satu diantara kondisi

berikut:

a) Sianosis central atau SpO2 < 90%

b) Distress napas berat (retraksi dada berat)

c) Pneumonia dengan tanda bahaya (tidak mau menyusu atau

minum; letargi atau penurunan kesadaran; atau kejang).

Dalam menentukan pneumonia berat ini diagnosis dilakukan

dengan diagnosis klinis, yang mungkin didapatkan hasil

penunjang yang tidak menunjukkan komplikasi.

a. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Onset: baru atau perburukan gejala respirasi dalam 1 minggu setelah

diketahui kondisi klinis. Derajat ringan beratnya ARDS berdasarkan

kondisi hipoksemia. Hipoksemia didefinisikan tekanan oksigen arteri

(PaO₂) dibagi fraksi oksigen inspirasi (FIO₂) kurang dari< 300

mmHg.

Pemeriksaan penunjang yang penting yaitu pencitraan toraks seperti

foto toraks, CT Scan toraks atau USG paru. Pada pemeriksaan

pencitraan dapat ditemukan: opasitas bilateral, tidak menjelaskan oleh

karena efusi, lobar atau kolaps paru atau nodul. Sumber dari edema

tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh gagal jantung atau kelebihan

cairan, dibutuhkan pemeriksaan objektif lain seperti ekokardiografi

untuk mengeksklusi penyebab hidrostatik penyebab edema jika tidak

1
ada faktor risiko. Penting dilakukan analisis gas darah untuk melihat

tekanan oksigen darah dalam menentukan tingkat keparahan ARDS

serta terapi. Berikut rincian oksigenasi pada pasien ARDS.

1) Dewasa

a) ARDS ringan : 200 mmHg < PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg

(dengan PEEP atau CPAP ≥5 cmH2O atau tanpa diventilasi)

b) ARDS sedang : 100 mmHg < PaO2/FiO2 ≤200 mmHg

dengan PEEP ≥5 cmH2O atau tanpa diventilasi

c) ARDS berat : PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg dengan PEEP ≥5

cmH2O atau tanpa diventilasi

d) Tidak tersedia data PaO2 : SpO2/FiO2 ≤315 diduga ARDS

(termasuk pasien tanpa ventilasi)

2) Anak-anak

a) Bilevel NIV atau CPAP ≥5 cmH2O melalui masker full

wajah : PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg atau SpO2/FiO2 ≤264

b) ARDS ringan (ventilasi invasif): 4 ≤ oxygenation index (OI)

< 8 or 5 ≤ OSI < 7.5

c) ARDS sedang (ventilasi invasif): 8 ≤ OI < 16 atau 7.5 ≤

oxygenation index using SpO2 (OSI) < 12.3

d) ARDS berat (ventilasi invasif): OI ≥ 16 atau OSI ≥ 12.3

b. Sepsis

Sepsis merupakan suatu kondisi respons disregulasi tubuh terhadap

suspek infeksi atau infeksi yang terbukti dengan disertai disfungsi

1
organ. Tanda disfungsi organ perubahan status mental, susah bernapas

atau frekuensi napas cepat, saturasi oksigen rendah, keluaran urin

berkurang, frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, akral dingin

atau tekanan darah rendah, kulit mottling atau terdapat bukti

laboratorium koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau

hiperbilirubinemia.

Skor SOFA dapat digunakan untuk menentukan diagnosis sepsis dari

nilai 0-24 dengan menilai 6 sistem organ yaitu respirasi (hipoksemia

melalui tekanan oksigen atau fraksi oksigen), koagulasi

(trombositopenia), liver (bilirubin meningkat), kardivaskular

(hipotensi), system saraf pusat (tingkat kesadaran dihitung dengan

Glasgow coma scale) dan ginjal (luaran urin berkurang atau tinggi

kreatinin). Sepsis didefinisikan peningkatan skor Sequential (Sepsis-

related) Organ Failure Assesment (SOFA) ≥ 2 poin.

Pada anak-anak didiagnosis sepsis bila curiga atau terbukti infeksi dan

≥ 2 kriteria systemic inflammatory Response Syndrom (SIRS) yang

salah satunya harus suhu abnormal atau hitung leukosit.

c. Syok sepsis

Definisi syok septik yaitu hipotensi persisten setelah resusitasi volum

adekuat sehingga diperlukan vasopressor untuk mempertahankan

MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat > 2 mmol/L.

1
Definisi syok septik pada anak yaitu hipotensi dengan tekanan sistolik

< persentil 5 atau >2 SD dibawah rata rata tekanan sistolik normal

berdasarkan usia atau diikuti dengan 2-3 kondisi berikut :

1) Perubahan status mental

2) Bradikardia atau takikardia

a) >160x/menit

b) Pada anak-anak: frekuensi nadi <70x/menit

atau >150x/menit

3) Capillary refill time meningkat (>2 detik) atau vasodilatasi

hangat dengan bounding pulse

4) Takipnea

5) Kulit mottled atau petekia atau purpura

6) Peningkatan laktat

7) Oliguria

8) Hipertemia atau hipotermia.

2.4 Pencegahan Infeksi Covid-19

WHO merekomendasikan untuk melakukan proteksi dasar yang

terdiri dari (WHO), yaitu :

1. Cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun & air.

2. Menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk/bersin.

Rekomendasi jarak minimal satu meter.

3. Melakukan etika batuk atau bersin.

4. Berobat jika ada keluhan yang sesuai kategori suspek.

2
Pasien rawat inap dengan kecurigaan COVID-19 juga harus diberi jarak

minimal satu meter dari pasien lainnya, diberikan masker bedah, diajarkan

etika batuk/bersin, dan diajarkan cuci tangan (Adam dalam World Health

Organization, 2020).

Langkah-langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi

(Fathiya dkk, 2020) :

1. Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan

tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat

kotor.

2. Menghindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

3. Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut

dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke

tempat sampah.

4. Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan

kebersihan tangan setelah membuang masker.

Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala

gangguan pernapasan.

2.5 Faktor Risiko Kematian Akibat Covid-19

Beberapa penelitian menyebutkan faktor risiko kematian akibat covid-19

sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi usia dan jenis kelamin

Pada penelitiantermasuk dalam faktor risiko kematian COVID-19,

dimana usia dan jenis kelamin memiliki nilai P < 0.05. Hal ini sesuai

2
dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Faktor usia tampak

merupakan faktor krusial bagi luaran COVID-19. Usia median pasien

yang meninggal adalah 68 tahun dan merupakan usia yang lebih tua

dari pasien yang sembuh secara signifikan. Lebih lanjut, 80% kematian

pada COVID-19 merupakan usia dewasa, yaitu 65 tahun, sehingga usia

tua dapat dikatakan sebagai faktor risiko mortalitas COVID-19 (Chan

et al., 2020; Zhu et al., 2020). Persentase angka kematian COVID-19

semakin meningkat karena penambahan usia, dengan pasien usia

termuda 5% sampai tertua 55% (Zhou et al., 2020). Jenis kelamin

terbukti menjadi factor risiko mortalitas pada pasien COVID-19,

dimana pria lebih banyak meninggal dibanding wanita. Hal ini

dikarenakan adanya perbedaan mendasar dari sistem imunologi pria

dan wanita, perbedaan pola hidup, dan prevalensi merokok (Wenham

et al., 2020). Pria lebih sedikit yang sembuh dibandingkan kelompok

yang meninggal.

2. Kormobid

Angka kematian yang lebih tinggi dikaitkan dengan komorbiditas

kronis yang lebih tinggi pada pria, misal penyakit kardiovaskular,

hipertensi, penyakit paru, dan merokok (The Lancet, 2020). Komorbid

Diabetes dan penyakit Jantung yang diderita pasien Covid-19 dapat

menjadi faktor risiko kematian pada penelitian kami karena P < 0.05.

Hal ini sesuai dengan penelitian meta-analysis yang dilakukan

(Mantovani et al., 2020) didapatkan prevalensi pasien diabetes yang

2
rawat inap akibat COVID-19 sebesar 14,34%, dimana pada pasien di

negara Asia 11,06%. Hal ini lebih rendah dari prevalensi di negara non

Asia, yaitu 23,34%. Pasien diabetes ini mempunyai risiko 2 kali lebih

besar berkembang menjadi lebih berat atau penyakit kritis yang

membutuhkan perawatan di ruang perawatan intensif (Wang et al.,

2020). Pada rawat inap, pasien dengan diabetes mellitus tiga kali

berisiko mengalami kematian akibat COVID-19. Diabetes mellitus

merupakan faktor risiko bebas terhadap usia dan jenis kelamin. Pasien

COVID-19 dengan riwayat penyakit kardiovaskular atau penyakit paru

obstruktif kronis (PPOK) mempunyai kecenderungan meninggal yang

lebih tinggi (Aggarwal et al., 2020; Alharbi et al., 2020). Penyakit

kronik jantung dan metabolik,adanya peradangan akut dan penurunan

fungsi organ (jantung, ginjal, hati, dan hematologi) yang dialami

pasien diawal perawatan dapat meningkatkan risiko kematian karena

infeksi COVID-19 (Yang & Yan, 2020).

2
2.6 Kerangka Teori

Covid-19 Gejala Berat

Demam ˃ 38°C
yang menetap, ada
Gejala Ringan infeksi saluran
napas dengan tanda-
Demam ˃ 38°C,
tanda (peningkatan
batuk, nyeri
frekuensi napas ( ˃
tenggorokan,
30×/menit) hingga
hidung tersumbat,
sesak napas
malaise
(respiratory
distress), batuk),
penurunana
kesadaran
Faktor
karakteristik dan
penyakit Kormobid

Risiko kematian

Sumber : Sahudi dan I Wayan (2020), WHO (2020)

Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian

2
BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,

DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Adapun kerangka konsep penelitian ini digambarkan dalam bentuk bagan

yang terdiri dari variabel bebas (independen) yaitu faktor-faktor yang

mempengaruhi yaitu usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit. Sedangkan variabel

terikatnya (dependen) dalam penelitian ini adalahtingkat kematian.

Variabel Bebas

Variabel
Jenis Kelamin Usia
Cormobid

Tingkat Kematian

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

2
2
3.2 Definisi Operasional Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Variabel Bebas
1 Karakteristik Usia Lembar Observasi 1. Dewasa Ordinal
(Usia) responden obserasi awal: 26-
pada saat 35 tahun
penelitian 2. Dewasa
yang akhir: 36-
terhitung 45 tahun
mulai 3. Lansia
dilahirkan Awal :46-
sampai saat 55 tahun
berulang 4. Lansia
tahun akhir:56-
berdasarkan 65 tahun
akta 5. Manula :>
kelahiran. 65 tahun

2 Karakteristik Karakteristik Lembar Observasi 1. Laki-laki Nominal


(Jenis responden obserasi 2. Perempuan
Kelamin) berdasarkan
unsur
biologis
3 Cormobid Penyakit Lembar Observasi 1. Memiliki Nominal
yang diderita obserasi 2. Tidak
oleh memiliki
responden
Variabel Terikat
1 Tingkat Keadaan Lembar Observasi 1. Pasien Nominal
Kematian pasien selama obserasi sembuh
mengalami 2. Pasien
perawatan Meninggal
berdasarkan
tingkat
keparahan
yang
mengancam
kematian
berupa data
tanda vital
dan tingkat

2
kesadaran

3.3 Hipotesis

Menurut Badriah (2019), hipotesis adalah adalah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus di uji secara empiris.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis alternatif (Ha) yaitu:

1. Ada hubungan karakteristikusia dengan tingkat kematian pada pasien

Covid-19 di RSUD Indramayu tahun 2021.

2. Ada hubungan karakteristik jenis kelamin dengan tingkat kematian

pada pasien Covid-19 di RSUD Indramayu tahun 2021

3. Ada hubungan cormobid dengan tingkat kematian pada pasien Covid-

19 di RSUD Indramayu tahun 2021.

2
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

4.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. Karena

penelitian diarahkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua

variabel, (Arikunto 2016). Peneliti ingin menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat kematian pada pasien Covid-19 di RSUD Indramayu

tahun 2021.

4.1.2 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan adalah rancangan cross sectional.

Menurut Badriah (2019) penelitin cross sectional adalah penelitian yang

mengukur prevalensi penyakit yang bertujuan untuk mempelajari hubungan

penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan

penyakit secara serentak pada individu dan populasi tunggal pada satu atau

periode tertentu.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

4.2.1 Populasi

Menurut Badriah (2019) populasi adalah kelompok subyek yang

hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi,

2
kelompok subyek tersebut harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik

bersama yang membedakannya dari kelompok subyek lain. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani

perawatan di RSUD Indramayu.

4.2.2 Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Badriah (2019), sampel adalah sebagian dari populasi,

karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia memiliki ciri-ciri yang

dimiliki oleh populasinya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan non random sampling dengan teknik total sampling. Total

sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan cara diambil

keseluruhan dari populasi yang ada, sampling ini termasuk dalam non-

probability sampling atau bisa disebut juga dengan sampling jenuh

(Sugiyono, 2017).

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Bebas

Menurut Badriah (2019) variabel bebas adalah suatu variabel yang

variasinya mempengaruhi variabel lain. Dikatakan selanjutnya oleh Badriah

(2019) bahwa variabel bebas dapat juga berarti variabel yang pengaruhnya

terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah karakteristik meliputi : usia dan jenis kelamin, serta cormobid.

3
4.3.2 Variabel Terikat

Menurut Badriah (2019) variabel terikat adalah variabel penelitian

yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu tingkat kematian.

4.4 Intrumen Penelitian

Menurut Badriah (2019) instrumen penelitian adalah alat

pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpul data yang memiliki

standar validitas dan rehabilitas. Intrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tentang karakteristik responden meliputi : usia, jenis

kelamin dan cormobid dan kematian responden melihat dari dokumentasi/

catatan asuhan keperawatan pasien di ruangan.

4.5 Teknik pengumpulan data

4.5.1 Sifat dan sumber data

Menurut (Badriah, 2019) sumbernya data penelitian digolongkan

sebagai data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini sifat data yang

digunakan adalah data sekunder. Data didapatkan dari dokumentasi asuhan

keperawatan di ruangan.

4.5.2 Prosedur pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dari sumber data yang ada melalui survey

yang dilakukan peneliti. Adapun tahapan pengumpulan data sebagai berikut

1. Persiapan

Pada tahap awal menyusun proposal penelitian, peneliti

menyiapkan surat pengantar izin studi pendahuluan ke Direktur RSUD

3
Indramayu. Setelah mendapatkan izin kemudian melakukan pendekatan

terhadap objek yang terkait, untuk melakukan studi pendahuluan.Setelah

data pendahuluan didapatkan kemudian penelitian melakukan

penyusunan proposal. Setelah acc sidang peneliti kemudian mengirimkan

surat izin penelitian.

2. Pelaksanaan

Tahap pengumpulkan data penelitian peneliti melihat lembar

pendokumentasian asuhan keperawatan di ruangan untuk mendapatkan

data yang dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Pada tahap akhir penelitian, peneliti melakukan penyusunan

laporan hasil penelitian dan melakukan pengolahan data, kemudian

peneliti melakukan sidang skripsi untuk mempertanggungjawabkan hasil

penelitiannya.

4.6 Pengolahan Data dan Analisis Data

4.6.1 Pengolahan data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan

data atau proses pra-analisis yang mempunyai tahap tahapan. Menurut

Sutabri (2013) pengolahan data adalah manifulasi dari data kedalam bentuk

yag berguna dan lebih berarti, berupa suatu informasi yang dapat digunakan

oleh orang – orang yang membutuhkan. Secara umum langkah langkah yang

dilakukan dalam pengolahan data, yaitu :

3
1. Editing ( pemeriksaan data )

Editing adalah proses dimana peneliti melakukan klasifikasi, keterbacaan,

konsistensi dan kelengkapan data yang terkumpul untuk menghindari

kesalahan dan kekurangan data.

2. Coding ( pengodean )

Coding adalah memberikan kode berupa angka pada setiap jawaban yang

telah di berikan responden, agar memudahkan dalam menganilasa data.

3. Transfering

Transfering dilakukan dengan memasukan atau memindahkan data

dimana data tersebut sebelumnya sudah di coding ke dalam master table.

4. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan menggambarkan jawaban responden

dengan cara tertentu yang digunakan untuk mencari hubungan antara

variabel dalam suatu penelitian.

4.7 Analisis Data

Selanjutnya setelah data terkumpul dilakukan analisis data, yang

terbagi dalam dua tahap yaitu :

1. Analisis univariat

Menurut (Badriah, 2019) analisis univariat adalah analisis yanng

dilakukan terhadap tiap variabel dan hasil penelitian. Pada umumnya

hasil analisis univariat menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap

variabel. Analisis dalam penelitian ini tujuannya untuk mendapatkan

gambaran umum dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan

3
dalam penelitian melalui distribusi frekuensi. Analisis univariat

menggambarkan frekuensi dari seluruh variabel yang diteliti.

Untuk menghitung distribusi frekuensi digunakan rumus sebagai berikut :

P= × 100%

Keterangan :

P = Jumlah presentase jawaban

f = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah total jawaban

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan satu sama lain, dapat dalam dudukan yang sejajar (pada

pendekatan komparasi) dan kedudukan yang merupakan sebab akibat

atau eksperimentasi (Badriah,2012). Analisis dilakukan dengan uji

statistik Chi-Square untuk melihat hubungan antara dua variabel

independen dengan variabel dependen yang keduanya berbentuk kategori.

Uji statistik Chi- Square menggunakan rumus :

2 =∑ 𝑜−𝑒 2
𝑒

3
Keterangan :

∑ : Jumlah baris dan kolom

Fo : Frekuensi hasil observasi

Fe : Frekuensi yang diharapkan

Untuk melihat ada tidaknya hubungan variabel independen dengan

variabel dependen digunakan derajat kemaknaan alpha (α) = 0,05. Dalam

uji statistik Ho ditolak bila nilai p value ≤ alpha (α) taraf signifikan artinya

ada hubungan antara dua variabel yang diteliti/hubungan bermakna,

sedangkan dalam uji statistik didapatkan Ho gagal ditolak bila nilai p

value ≥ alpha (α) artinya tidak ada hubungan antara dua variabel yang

diteliti/hubungan tidak bermakna.

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.8.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Indramayu.

4.8.2 Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021.

3
DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, G., Henry, B., Aggarwal, S. & Bangalore, S., 2020. Cardiovascular
Safety of Potenal Drugs for the Treatment of Coronavirus Disease 2019.
American Journal of Cardiology, Volume 128, p. 147 – 150.
Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Badriah, D. L., 2019. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung :
Multazam.
Biswas, M., Rahaman, S., Biswas, T. K., Haque, Z., & Ibrahim, B. (2021).
Association of Sex, Age, and Comorbidities with Mortality in COVID-19
Patients: A Systematic Review and Meta-Analysis. In Intervirology (Vol.
64, Issue 1).
Burhan E et al, 2020, Pedoman tatalaksana COVID-19 edisi 3, ISBN: 978-623-
92964-9-0, Jakarta. P. 3-7.
Director-General, W. (2020). WHO DirectorGeneral’s remarks at the media
briefing on 2019-nCoV on 11 February 2020. In World Health
Orgnatization (WHO) (Issue February).
Ejaz, H. et al. (2020) Journal of Infection and Public Health COVID-19 and
comorbidities : Deleterious impact on infected patients‘, Journal of
Infection and Public Health, 13(12), pp. 1833–1839.
Eko Y dkk (2020). Gambaran Faktor Risiko Lanjut Usia Terhadap Kematian
Pasien COVID-19. Jurnal. Vol.2 No. 2 Tahun 2021. Pandu Husada.
Surabaya
Erlina (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia.
Jurnal Benefita (212-224)
Fathiyah.dkk.(2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Disease (Covid-19) Revisi ke-4.
Guan, W et al., (2020). Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in
China. New England Journal of Medicine, 382(18)
Huang, C., et. al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel
coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 395(10223).

3
Hussin A, N Byrareddy (2020). The epidemiology and pathogenesis of
coronavirus disease (COVID-19) outbreak. Journal of autoimmunity.
Volume 109 (102433)
Isbaniah, Fathiyah.dkk.(2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease (Covid-19) Revisi ke-4. Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease (COVID-19). Germas.
Khumaedi A. (2020) Faktor Pengaruh Tingginya Rasio Kematian Akibat COVID-
19 di Indonesia. INDONESIA.
Laporan Perkembangan Covid-19 RSUD Indramayu Tahun 2020
Mantovani et al., 2020. Diabetes as a risk factor for greater COVID-19 severity
and in-hospital death: A meta-analysis of observational
studies. doi: 10.1016/j.numecd.2020.05.014
Pikobar, 2020. Data Kejadian Covid-19 di Jawa Barat
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo. Zifatama
Publishing. Sutabri. 2013. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Wang, B., Li, R., Lu, Z. & Huang, Y., 2020. Does Comorbidity Increase the Risk
of Paents with Covid-19: Evidence from Meta-Analysis. Aging, Volume
12 (7), p. 6049 – 6057.
Wenham et al., 2020. Zika, abortion and health emergencies: a review of
contemporary debates. Global Health. 2019; 15: 49.
Word Health Organization dan UNICEF 2020. Pelayanan Kesehatan Berbasis
Komunitas, Termasuk penjangkauan dan Kampanye dalam konteks
pandemi Covid 19.
World Health Organization (WHO).2020. Global Surveillance for COVID-19
disease caused by human infection with novel coronavirus (COVID-19).
Yang, W. & Yan, F., 2020. Paents with RT-PCR-Confirmed COVID-19 and
Normal Chest CT. Radiology, Volume 41 (1), p. 43 – 43.

3
Zhou, F., & Cao, B. (2020). Clinical course and risk factors for mortality of adult
inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort
study. The Lancet, 395(10229)

3
Lampiran 1

No Kegiatan Bulan
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi Judul
2 Studi Pendahuluan
3 Penyusunan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Persiapan Penelitian
6 Penelitian
7 Analisa Data Dan
Pembahasan
8 Sidang Skripsi
9 Revisi Dan
Penggandaan

3
Lampiran 2

Lembar Catatan Dokumentasi Pasien

Lama Tgl Penyaki


No. Nama L/P Usia Alamat Pendidikan Pekerjaan Tgl Masuk RM
diawat Meninggal Penyerta
1 Kadnili L 75 Karangampel SD Tani 20/04/2020 3 hari 23/4/2020 Cvd 19 109760
HHP &
Tarja L 53 Lohbener SD Tani 30/04/2020 1 Hari 30/04/2020 109381
2 Decom Kaki
3 Taskana Jeni L 50 Gadel, Tukdana SD wiraswasta 20/05/2020 5 Hari 25/05/202 Cvd 19 115164

Kardiasis oral
Casnoro L 39 Sidadadi, Haurgeulis SMP Kary. Swasta 06/01/2020 1 Hari 06/01/2020 saspel b.20 114317
dispetdiasidam
4
TB Paru
Abdul Rohim L 45 Pandean, Jatibarang SMP wiraswasta 07/07/2020 - 118691
5 Pneumonia
6 Sofia P 36 Singaraja, Indramayu SMA Kary. Swasta 20/08/2020 1 Hari 21/08/2020 Pneumonia 126775
Tulungagung,
Dawi L 48 SMA wiraswasta 04/10/2020 1 Hari 04/08/2020 BP 130557
7 Kertasemaya
8 Maenah P 69 Krimun, Losarang SD IRT 24/10/2020 1 Hari 25/10/2020 Cvd 19 120443
Karanganyar, Hipertensi,
Nuraenah P 53 SMP IRT 25/10/2020 3 hari 28/10/2020 0715
9 Kandanghaur DM
10 Suryadi L 49 Jatisawit, Jatibarang SMP wiraswasta 27/10/2020 2 Hari 29/10/2020 Cvd 19 12077
11 Warsem P 52 Tanjung Kerta, Kroya SD IRT 12/11/2023 3 hari 15/11/2020 Cvd 19 1290

4
12 Khotimah P 50 Singaraja, Indramayu SD IRT 13/11/2020 4 Hari 17/11/2020 BP 129052
13 Sarikah L 42 Bugis Tua, Anjatan SMP wiraswasta 13/11/2020 2 Hari 15/11/2020 Pneumonia 129149
14 Rostati P 53 Margadadi, Indramayu SMP IRT 15/11/2020 6 hari 21/11/2020 BP 051340
15 Sujaedah P 60 Jatibarang SD IRT 22/11/2020 7 Hari 29/11/2020 DM 133231
16 Neneng P 56 Bulak, Jatibarang SD IRT 22/11/2020 6 hari 28/11/2020 Pneumonia 155534
17 Sunanto L 36 Sindang SMA Kary. Swasta 25/11/2020 5 Hari 30/11/2020 Pneumonia 01337
18 Kamen P 63 Patrol Baru SD IRT 06/12/2020 6 hari 12/12/2020 Hipertensi 1330
19 Carinah P 50 Cibodas, Cidempet SMP IRT 11/12/2020 5 Hari 16/12/2020 BP 111181
20 Warso L 57 Cakung, Jaktim SMP Tani 21/12/2020 2 Hari 23/12/2020 Hipertensi 13172
Suspect
Dati P 68 Sindang, Im SD IRT 11/01/2021 6 hari 17/01/2021 Syndrom 013314
21 Merrabotik
22 Sarmiya L 53 Ilir, Kandanghaur SD Tani 04/01/2021 1 Hari 03/01/2021 - 113803

Celulitis Pedis
Eneng L 56 Karangampel SMA wiraswasta 07/01/2021 4 Hari 11/01/2021 000260
+ Nidem
23
Suspect
Rochaeti P 60 Mekarjati, Haurgeulid SMP IRT 08/01/2021 1 Hari 09/01/2021 113785
24 Encepalopati
25 Marsito L 41 Widasari SMP wiraswasta 30/12/2020 1 Hari 30/01/2021 Pneumonia 131940
26 Rolaenah P 59 Lemahabang SD IRT 31/12/2020 1 Hari 01/01/2021 DM 115440
27 Munasa L 56 Babadan SMP wiraswasta 31/12/2020 6 hari 05/01/2021 Cvd 19
28 Carsiah P 61 Sukaperna, Tukdana SD IRT 03/01/2021 1 Hari 04/01/2021 Cvd 19 131141
29 Yahya L 45 Jaktim SMA Kary. Swasta 17/12/2020 12 Hari 29/12/2020 DM 131435
30 Noviani L 49 Baleraja, Gantar SMA wiraswasta 19/01/2021 1 Hari 18/01/2021 Pneumonia 113261

4
Lailatul
P 57 Karangampel SMP IRT 18/01/2021 2 Hari 20/01/2021 Pneumonia 11320
31 Adna
Dispepsia
Masliati P 58 Cantigi Kulon SMP IRT 17/01/2021 2 Hari 19/01/2021 Sindrom 1132
32 Pneumonia
Dispepsia
Heris L 34 Dermayu Indah S1 Kary. Swasta 15/01/2021 2 Hari 17/01/2021 Sindrom 11315
33 Pneumonia
Pneumonia,
Kasanah P 65 Paoman SD IRT 17/01/2021 1 Hari 17/01/2020 0614
34 Anemia
35 Badrus L 51 Kertasemaya SD Tani 20/01/2021 14 hari 03/02/2021 079
36 Daroah P 63 Karangampel SD IRT 21/01/2021 6 hari 27/01/2021 BP 11343
Stroke
Tombas L 73 Cempeh, Lelea SD wiraswasta 22/01/2021 2 Hari 24/01/2021 113
37 Hemoragik
38 Anah P 68 Lemah Mekar SD IRT 28/01/2021 1 Hari 28/01/2021 BP 1325
39 Sukarta L 54 Margadadi, Indramayu SMP Kary. Swasta 29/01/2021 2 Hari 31/01/2021 DM 11435
Sepsis,
Wastinah P 33 Tinumpuk SMP IRT 07/02/2021 1 Hari 08/02/2021 116
40 Pneumonia
41 Agus L 45 Juntikebon SMA wiraswasta 09/02/2021 3 hari 11/02/2021 BP 1367
Tulungagung, CHV, HT
Junaah P 57 SMA IRT 10/03/2021 1 Hari 10/03/2021 136313
42 Kertasemaya Kronis, DM
43 Ato L 52 Majakerta, Balongan SMP Kary. Swasta 14/02/2021 1 Hari 13/02/2021 Penumonia 136173
Tarci L 55 Cangkring SMP Buruh 14/02/2021 7 Hari 21/02/2021 Pos LE Gaster 095581
44

4
45 Tareni P 55 Juntinyuat SMP IRT 15/02/2021 1 hari 16/02/2021 Spsis Ddm 136975
Pneumonia
Iing P 40 Kenanga SMA IRT 19/02/2021 3 hari 21/12/2020 137105
46 NIDDM
CVD 19,
Tinah P 71 Jatibarang SD IRT 22/02/2021 1 Hari 23/02/2021 137180
47 Sersis
Stroke
Sairinten P 61 Majasih SD IRT 23/02/2021 1 Hari 24/02/2021 028115
48 Hemorogik
49 Afifah P 39 Lemah Mekar SMA IRT 23/02/2021 1 Hari 24/02/2021 NIDDM 137871
50 Slamet L 39 Arahan S1 wiraswasta 24/02/2021 4 Hari 28/02/2021 CHF, BP 63 137319
Pneumonia +
Sudirman L 70 Sindang SD wiraswasta 02/03/2021 1 Hari 02/03/2021 137830
51 DDM
Pneumonia +
Carinih P 61 Arahan Lor SD IRT 28/02/2021 1 Hari 01/03/2021 137463
52 DDM
53 Rasiah P 46 Panyindangan Wetan SMP IRT 04/03/2021 1 Hari 04/03/2021 Pneumonia 137840
54 Hasnudin L 34 Kenanga S1 Kary. Swasta 08/03/2021 5 Hari 13/03/2021 - 137128
Pneumonia,
Nurketi P 42 Totoran SMP IRT 10/03/2021 1 Hari 11/03/2021 138446
55 DM
56 Eci P 54 Larangan SMP IRT 10/03/2021 1 Hari 11/03/2021 NIDDM 138145
57 Rukaya P 53 Tenajar Kidul SMP IRT 18/03/2021 9 hari 20/03/2021 Pneumonia 138627
58 Usmah L 58 Kandanghaur SMA wiraswasta 20/03/2021 2 Hari 22/03/2021 Pneumonia
59 Resti P 57 Terusan, Sindang SMP IRT 24/03/2021 2 Hari 26/03/2021 DDM
60 Dasuki L 57 Plumbon, Indramayu SMA wiraswasta 23/01/2021 1 Hari 24/01/2021 Cvd, Stroke
61 Taryudi L 44 Tenajar, Kertasemaya SMA wiraswasta 24/01/2021 1 hari 24/01/2001 BP
62 Caswan L 69 Pondoh SD Buruh 26/01/2021 1 hari 27/01/2021 BP

4
63 Sudarman L 43 Kedokan Agung SMA Kary. Swasta 17/02/2021 1 hari 17/02/2021 DM
64 Neni P 46 Sumuradem SMP IRT 19/02/2021 5 Hari 24/02/2021 KAD
65 Kurniah P 75 Kiajaran Kulon SMP IRT 28/02/2021 4 Hari 04/03/2021 BP, HT
66 Sri Mulyani P 60 Tenggarong, Lohbener SD IRT 07/03/2021 7 Hari 14/03/2021 DM
Bulak Curug,
Tarinih P 45 Kandanghaur SMA IRT 10/03/2021 5 Hari 15/03/2021 HT, CHF
67
Tarmidi L 58 Gadel, Tukdana SMP Buruh 18/03/2021 5 Hari 23/03/2021 Maternal Post
68
69 Kunaeni P 50 Panyindangan Kulon SD IRT 21/03/2021 2 Hari 23/03/2021 CVD
70 Tuniah P 61 Tempel Kulon SD IRT 21/03/2021 1 Hari 23/03/2021 BP
71 Darmi L 75 Sliyeg SD Buruh 23/03/2021 1 Hari 23/03/2021 DM

4
45

Anda mungkin juga menyukai