Makalah Samrurizaal
Makalah Samrurizaal
Makalah Samrurizaal
TENTANG HYPERMART
Oleh :
Nama : Samsurizal
Nim : 2202748
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul HYPERMART MENAJEMEN sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dosen Pengampu yaitu Ibuk Anugrasia Auliani,M,Psi yang
telah membantu, memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam
menyelesaikan makalah ini serta kepada semua pihak-pihak terkait sehingga
terselesaikannya makalah ini sesuai yang diharapkan.
Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini baik dari segi penulisan maupun kelengkapan. Oleh karna itu
penulis menerima dengan senang hati kritik dan saran yang bersifat membangun
agar makalah ini menjadi lebih baik lagi untuk kemajuan ilmu pengetahuan
kedepannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tidak lama setelah penutupan Mega-M, pada tahun 2003, PT
Matahari Putra Prima merilis gerai baru di bawah bendera "Market Place",
di WTC Serpong lalu berlanjut ke Metropolis Town Square Tangerang,
Kelapa Gading Jakarta Utara, Ekalokasari Bogor hingga ke Supermal
Pakuwon Indah Surabaya.[8] Akan tetapi, kemudian di saat Matahari
meninggalkan gelanggang bisnis hipermarket, masuklah Carrefour
Indonesia, yang langsung merebut hati konsumen dengan agresifitasnya
menawarkan harga yang lebih murah. Kesuksesan Carrefour membuat
Lippo tertarik kembali terjun ke bisnis hipermarket, yang kemudian diberi
nama Hypermart.[13] Selain hal tersebut, pendirian Hypermart juga
didasari analisis Matahari Putra Prima yang melihat kurang maksimalnya
kinerja Matahari Supermarket dan Market Place, [8] dan target PT Matahari
Putra Prima mengembangkan diri sebagai peritel multi-format No. 1 di
Indonesia.[14]
Gerai Hypermart yang pertama merupakan hasil konversi Market
Place, yaitu di Mall WTC Matahari Serpong dan diresmikan pada 15
Januari 2004, dengan luas 6.500 meter persegi. WTC Serpong dipilih
karena di daerah tersebut sudah berdiri sejumlah hipermarket lain,
sehingga diharapkan Hypermart bisa terlihat berbeda dari para pesaingnya.
Seiring dengan pembukaan itu, Hypermart menargetkan pembangunan 50
gerai dalam 3-5 tahun, dengan biaya total Rp 600 miliar. Tidak lama
kemudian, pada 15 Januari 2004 Hypermart sudah memiliki 6 gerai.
[15]
Dengan agresif, Matahari pun mengembangkan bisnis Hypermart,
dengan pada tanggal 1 Februari 2004 sudah memiliki 21 gerai (artinya
bertambah 15 gerai di tahun tersebut),[14] 1 Januari 2006 sudah 27 gerai,
[16]
dan pada 2008 sudah mencapai 43 gerai dengan luas per gerai sekitar
6.000-7.000 m2.[16][17] Dibantu dengan pemiliknya, Grup Lippo yang
memang banyak memiliki pusat perbelanjaan di Indonesia, gerai-gerai
Hypermart tumbuh di berbagai kota di seluruh Indonesia.[18] Nampak
kemudian bahwa Lippo memfokuskan bisnis ritelnya pada Hypermart,
dengan kemudian meninggalkan Matahari Supermarket yang sejak 2007
diganti Foodmart
2
BAB II
PEMBAHASAN
67,4% dari penjualan total Group Matahari. Pada tahun 2010, MPM
3
menargetkan Hypermart akan memiliki 50 gerai di seluruh Indonesia. Pada
tahun 2007, Hypermart berencana untuk membuka 17 gerai lagi, termasuk
di Jakarta (8 gerai), Yogyakarta (1 gerai), Semarang 1 gerai dan luar pulau
Jawa dan pada tahun tersebut. Hypermart diharapkan dapat menyumbang
hingga 80% dari pendapatan MPM (saat ini, Hypermart menyumbang
sekitar 70% dari revenue MPM).
4
Hypermart sendiri juga memberikan poin belanja melalui kartu
Matahari Member Card (MMC) dimana untuk setiap berbelanja sebesar
Rp 10.000 akan mendapat satu poin dan setiap 100 poin akan mendapat
kupon belanja sebesar Rp 10.000. Point belanja yang telah terkumpul
dapat ditukarkan dengan kupon belanja yang dapat digunakan untuk
berbelanja di seluruh grup Matahari. Semakin banyak konsumen
berbelanja maka semakin banyak pula poin yang terkumpul untuk
ditukarkan dengan kupon belanja.
5
bila dibandingkan di tempat lain dan bila konsumen dapat menemukan
Head Office pulalah yang menetapkan harga dan jenis suatu barang
yang akan didiskon dan tentunya sudah disepakati oleh vendor. Strategi
operasional Hypermart dimana jam buka gerai setiap harinya pukul 09.00‐
22.00 kecuali setiap hari Sabtu awal bulan, gerai buka hingga jam 02.00
pagi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan yang lebih lama
kepada pelanggan untuk berbelanja bulanan di akhir pekan. Strategi yang
dipilih Hypermart dalam menentukan lokasi adalah selalu menyatu di
dalam mall yang menjadikannya lebih efisien dan juga ditujukan untuk
membendung laju ritel asing, Carrefour yang merupakan saingan utama
Hypermart.
6
Dari struktur organisasi tersebut maka dapatlah dikembangkan variabel
kinerja dari keluaran organisasi Hypermart BIP yang dapat diringkas
seperti
7
Dari Gambar 1.2 diatas variabel kinerja dari keluaran organisasi di
Hypermart dapat dijabarkan sebagai berikut:
• Investor
• Pelanggan:
pelanggan.
• Pemasok:
8
• Pemerintah dan Masyarakat:
• Pegawai:
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hypermart
https://dokumen.tips/documents/profil-perusahaan-hypermart.html?
11