Pengantar Pelaksanaan Campuran Beraspal: Ir. Akmad Cahyadi, M.Eng - SC
Pengantar Pelaksanaan Campuran Beraspal: Ir. Akmad Cahyadi, M.Eng - SC
Pengantar Pelaksanaan Campuran Beraspal: Ir. Akmad Cahyadi, M.Eng - SC
Pengantar
Pelaksanaan
Campuran Beraspal
3. Rancangan GOAL
Campuran • Stabil
4. Trial Mix dan Trial • Durabel
2. Pengujian Sifat Fisik Compaction • Flexible
Material 5. Pengendalian Mutu • Tahan Fatiq
6. Pengendalian di • Keset
Lokasi • Permeable
Penghamparan • Workabel
CAMPURAN BERASPAL PANAS 01
AGREGAT
01 HALUS
AGREGAT
02 KASAR
03 ASPAL
.
BAHAN LAINNYA
04 ADITIF, FILLER, DLL
PENYERAPAN 01 08 KEKERASAN
❑ Penyerapan Air Maksimum 2% untuk campuran SMA dan 3% untuk campuran lainnya
❑ Perbedaan berat jenis agregat kasar dan halus ≤ 0,2
SNI 03-6877-2002
Min. 45%
SNI 03-4428-1997
Min. 50%
Nilai Setara Pasir
Kadar Rongga Tanpa Pemadatan
Agregat Lolos Ayakan No. 200
Gumpalan Lempung dan Butir
mudah pecah dalam agregat
❑ Penyerapan Air Maksimum 2% untuk campuran SMA dan 3% untuk campuran lainnya
❑ Perbedaan berat jenis agregat kasar dan halus ≤ 0,2
Tipe I
Tipe II Aspal Modifikasi
No. Jenis Pengujian Metoda Pengujian Aspal
Pen.60-70 PG70 PG76 PG82
Pengujian Residu hasil TFOT (SNI-06-2440-1991) atau RTFOT(SNI-03-6835-2002) :
11. Berat yang Hilang (%) SNI 06-2441-1991 < 0,8 <1
Temperatur yang menghasilkan Geser
12. Dinamis (G*/sinδ) pada osilasi 10 SNI 06-6442-2000 - 70 76 82
rad/detik ≥ 2,2 kPa, (°C)
13. Penetrasi pada 25C (% semula) SNI 2456:2011 > 54 > 54 ≥ 54 ≥ 58
14. Daktilitas pada 25C (cm) SNI 2432:2011 > 50 > 50 > 50 > 50
Residu aspal segar setelah PAV (SNI 03-6837-2002) pada temperatur 100C dan tekanan 2,1 MPa
Temperatur yang menghasilkan Geser
15. Dinamis (G*sinδ) pada osilasi 10 SNI 06-6442-2000 - 31 34 37
rad/detik ≤ 5000 kPa, (°C)
DSR RTFOT
PAV
2
d60
d45
deformasi (mm)
5 cm
Jejak Roda
30 cm
30 cm
0
0 15 30 45
45 60
60
waktu (menit) Cetakan Benda Uji
❑ Pengujian Marshall
- Volumetrik Campuran
- Hubungan Parameter Marshal vs Kadar Aspal
- Penentuan KAO
❑ Grafik tersebut menggambarkan rentang kadar aspal yang masing-masing parameternya memenuhi persyaratan spesifikasi
❑ Kadar aspal rencana berada pada titik tengah dari rentang kadar aspal yang memenuhi seluruh rentang kadar aspal
Va UDARA UDARA
6 Vma
Vfa ASPAL
Vb ASPAL
3 8
9
4 Vma = volume rongga dalam agregat
1
Vmb = volume curah campuran
Keterangan
Butir agregat. 2
Vmm = volume campuran tanpa rongga
Aspal efektif. Vfa = volume rongga terisi aspal
Rongga dalam campuran. = volume aspal efektif
Bagian agregat yang tidak menyerap air (dan aspal) Va = volume rongga dalam campuran
Pori agregat yang terisi aspal.
Pori agregat yang terisi air Vba = volume aspal yang terserap agregat
Volume agregat untuk berat jenis curah Vsb = volume agregat (untuk berat jenis curah)
Volume agregat untuk berat jenis efektif Vse = volume agregat (untuk berat jenis efektif)
Volume agregat untuk berat jenis semu
8 tahun
pelayanan
Pelapukan selama penyimpanan
Pengangkutan dan Penggunaan
Pelapukan selama
Pencampuran
GRAFIK PELAPUKAN CAMPURAN
ASPAL ( THE SHELL BITUMEN
HANDBOOK, 2014)
Knowledge Sharing Forum Umur, Tahun (The Shell Bitumen Handbook, 1990)
bersama Bintek Jatan
ASPHALT MIXING PLANT (AMP)
Pemadatan awal (breakdown rolling) Pemadatan antara (intermediate rolling) Pemadatan akhir (finish rolling) 1-2
1-3 lintasan 10-16 lintasan lintasan
Dilakukan pengujian rutin aspal selama pelaksanaan pekerjaan jalan campuran beraspal.
PENGUJIAN FREKUENSI
• Temperatur Campuran Keluaran AMP • Setiap batch
• Temperatur Campuran di Lokasi Penghamparan • Setiap Pengiriman
• Gradasi dan kadar aspal • 200 ton (min 2 pengujian per hari)
• Marshall • 200 ton (min 2 pengujian per hari)
• PRD • Setiap 3000 ton
• JMF • Setiap perubahan agregat/rancangan
PENGUJIAN FREKUENSI
• Temperatur Campuran Keluaran AMP • Setiap batch
• Temperatur Campuran di Lokasi Penghamparan • Setiap Pengiriman
• Kerataan permukaan • Setiap interval 100 meter
• Benda uji core 4 “ untuk agregat maks 1 “ dan 6 “ • Benda Uji Inti Paling Sedikit harus diambil
untuk ukuran di atas 1 “ (AC-Base) untuk Pengujian dua titik pengujian per penampang
Kepadatan dan Ketebalan melintang per lajur dengan jarak
memanjang antar penampang melintang
yang diperiksa tidak lebih dari 100 m
4) Pemadatan Awal dengan Roda 5) Pemadatan Antara dengan Tire 6) Pemadatan Akhir Roda Baja
Baja kecepatan <4 km/jam* Roller kecepatan <10 km/jam * tanpa getar kecepatan <4 km/jam*
Knowledge Sharing Forum *) Sesuai dengan pasal 6.3.6.4.g Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018 revisi 2
bersama Bintek Jatan
PENGENDALIAN SAAT PELAKSANAAN DI LAPANGAN
• Tekstur Permukaaan :
Tidak terjadi Cacat di permukaan hamparan seperti segregasi.
Tergerus, alur.
• Kerataan Permukaan :
Permukaan hamaparan rata tidak bergelombang
• Ketebalan hamparan :
Tidak Terjadi perbedaan tebal hamparan
• Sambungan :
Pekerjaan Sambungan rapi tidak terlihat adanya segregasi
• Temperatur hamparan :
Temperatur hamparan harus sesuai dengan persyaratan
49
49