48941-Article Text-151297-1-10-20220109
48941-Article Text-151297-1-10-20220109
48941-Article Text-151297-1-10-20220109
Abstract
Background: The decrease in the number of visit at the Mranggen 1 Health Centre occurred
at the beginning of the COVID-19 pandemic at April by around 50% per month. This con-
dition will result in decrease of the detection of a disease and increased morbidity in the
working area of the Mranggen 1 Health Centre.
Methods: This research was an analytic observational research with a cross sectional design.
The sample size was 364 patient, with the purposive sampling technique. A questionnaire
was used as the instrument. Data were analyzed using chi square test and logisticregression.
Results: Variables related to health services reutilization (p<0,05) in this study were atti-
tude, accessibility, perception of sickness, ease of information, economic impact, and the lev-
el of public anxiety. Factors that influenced the reutilization of health services are attitudes
(p= 0.027; Exp (B) = 2,032), accessibility (p = 0.030; Exp (B) = 0,524), ease of information
(p= 0.029; Exp (B) = 1,974), social impact (p= 0.000; Exp (B) = 0,169).
Conclusion: Attitude, accessibility, perception of sickness, ease of information, economic
impact is a factor that most influenced the reutilization of health services during the COV-
ID-19 pandemic at Mranggen 1 Health Centre.
Correspondence Address: pISSN 2798-4265
Universitas Negeri Semarang, Indonesia. eISSN 2776-9968
Email : arindakusuma@students.unnes.ac.id
462
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
463
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
464
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
dan variabel terikat dengan menggunakan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak
uji Person chi-square. Sedangkan analisis 181 responden (49,7%). Responden yang
multivariat diperoleh variabel bebas yang memiliki sikap baik sebanyak 219 responden
sangat berhubungan terdapat variabel terikat. (60,2%). Untuk variabel aksesibilitas sebagian
responden memilih kategori mudah yaitu
Hasil dan Pembahasan sebanyak 196 responden (53,8%). Sedangkan
Analisis univariat bertujuan untuk responden yang memiliki persepsi sakit
menerangkan karakteristik masing-masing terbanyak adalah kategori tahu yaitu sebanyak
variabel penelitian. Analisis ini juga dapat 215 responden (59,1%). Selanjutnya untuk
menggambarkan kriteria dan mendeskripsikan variabel kemudahan informasi kategori mudah
setiap variabel yang diteliti. Pada masing- sebanyak 187 responden (51,4 %). Sebanyak
masing variabel memiliki kategori yang 275 responden (75,5%) memiliki dampak sosial
berbeda. Pada hasil analisis univariat diperoleh dengan kategori terdampak. Variabel tingkat
frekuensi dan persentase setiap kategori pada kecemasan responden paling banyak terdapat
masing-masing variabel. pada kategori cemas ringan sebanyak 145
Pada variabel tingkat pendidikan responden (39,8%) Pada variabel pemanfaatan
sejumlah 259 responden (71,2%) merupakan pelayanan kesehatan diperoleh hasil terbanyak
responden dengan kategori pendidikan yaitu pada kategori tidak memanfaatkan
rendah. Distribusi responden berdasarkan sebanyak 297 responden (81,6%).
tingkat pengetahuan terbanyak merupakan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Kembali Pelayanan
Kesehatan
Variabel Kategori Frekuensi Presentase (%)
Tingkat Pendidikan Tinggi 105 28,8
Rendah 259 71,2
Tingkat Pengetahuan Baik 181 49,7
Cukup Baik 153 42
Kurang Baik 30 8,2
Sikap Baik 219 60,2
Kurang Baik 145 39,8
Aksesibilitas Mudah 196 53,8
Sulit 168 46,2
Persepsi Sakit Tahu 215 59,1
Tidak Tahu 149 40,9
Kemudahan Informasi Mudah 187 51,4
Sulit 177 48,6
Dampak Sosial Terdampak 275 75,5
Tidak Terdampak 89 24,5
Tingkat Kecemasan Tidak Cemas 83 22,8
Cemas Ringan 145 39,8
Cemas Sedang 117 32,1
Cemas Berat 19 5,2
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Memanfaatkan 67 18,4
Tidak Memanfaatkan 297 81,6
Setelah dilakukan analisis univariat, = 0,692). Hal ini sejalan dengan penelitian di
dilakukan analisis bivariat dengan variabel Kabupaten Banyumas yang menjelaskan tidak
yang sama. Hasil analisis bivariat pada variabel terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
tingkat pendidikan menjelaskan bahwa tidak dengan pemanfaatan kembali pelayanan
terdapat hubungan antara tingkat pendidikan kesehatan (Panggantih et al., 2019). Namun
dengan pemanfaatan kembali pelayanan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
kesehatan pada masa pandemi COVID-19 (p di Puskesmas Rowosari yang menyatakan
465
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
terdapat hubungan yang bermakna antara Hal ini diperkuat dengan penelitian yang
tingkat pendidikan dengan pemanfaatan menyimpulkan bahwa secara geografis
pelayanan kesehatan (Wardana & Suharto, berhubungan dengan tingkat kebutuhan
2017). keluarga dalam mengakses pelayanan kesehatan
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa (Mohanty et al., 2018). Selain itu persepsi
praktik kesehatan masyarakat masih lemah, masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan
padahal pengetahuan umum tentang kesehatan kesehatan yang juga berdampak pada biaya
sudah lebih tinggi (Syarifain et al., 2017). yang dikeluarkan, jarak dan sarana layanan
Kondisi tersebut menggambarkan perubahan kesehatan yang dipilih (Roosihermiatie et al.,
pengetahuan kesehatan masyarakat tidak 2017).
disertai dengan usaha memperbaiki atau Persepsi sakit adalah langkah yang
megubah perilakunya. Berdasarkan hasil dilakukan jika sakit atau membutuhkan
perhitungan, variabel tingkat pengetahuan layanan medis (Andersen et al., 1975).
menunjukkan bahwa selama pandemi Orang cenderung mencari pelayanan medis
COVID-19, tidak ditemukan hubungan yang untuk pengobatan ketika kondisinya sangat
signifikan terhadap penggunaan kembali membutuhkan. bila keadaan dirinya benar-
layanan kesehatan (p = 0,692). Hasil penelitian benar membutuhkan. Persepsi sakit yang keliru
tersebut serupa dengan hasil yang menerangkan akan menyebabkan pemanfaatan kesehatan di
bahwa tidak ditemukan hubungan yang puskesmas rendah. Dalam variabel persepsi
bermakna antara tingkat pengetahuan dengan sakit, diperoleh hasil bahwa adanya hubungan
penggunaan layanan kesehatan (Ruwayda, yang bermakna antara persepsi sakit terhadap
2017; Wicaksono et al., 2020). Sikap individu pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan
yang menggunakan layanan medis dipengaruhi pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
oleh pengetahuan dan sikap ketidakyakinan Mranggen 1 (p = 0,032). Hasil penelitian
untuk kembali menggunakan layanan medis diperkuat dengan penelitian yang dilakukan di
(Fatimah & Indrawati, 2019). Menurut Kabupaten Banyumas dan Desa Garassing yang
hasil perhitungan, menunjukan bahwa ada menunjukan bahwa terdapat hubungan antara
hubungan yang signifikan antara sikap dengan persepsi sakit dengan pemanfaatan pelayanan
pemanfaatan kembali pelayanan kesehatan kesehatan (Panggantih et al., 2019; Irianti,
pada masa pandemi COVID-19 di Puskesmas 2018).
Mranggen 1 (p = 0,034).”Hasil dalam variabel Dalam variabel kemudahan informasi,
sikap diperkuat dalam pernyataan bahwa hasil menunjukkan bahwa ditemukan hubungan
terhadap hubungan yang bermakna antara yang bermakna antara variabel tersebut
sikap terhadap penggunaan layanan medis terhadap pemanfaatan kembali pelayanan
(Pengetahuan et al., 2019; Pratiwi, Asih ; kesehatan untuk masyarakat di wilayah
Raharjo, 2017) kerja Puskesmas Mranggen 1 (p = 0,016).
Pada variabel aksesibilitas, menunjukkan Hasil perhitungan serupa dengan penelitian
hasil bahwa ada hubungan yang signifikan sebelumnya bahwa adanya keterkaitan antara
antara aksesibilitas dengan pemanfaatan kemudahan informasi terhadap penggunaan
kembali pelayanan kesehatan pada masa layanan medis di Puskesmas Kagok (Fatimah
pandemi COVID-19 di Puskesmas Mranggen 1 & Indrawati, 2019; Maghfiroh, 2020).
(p = 0,028). Hasil penelitian diperkuat dengan Tingginya pemanfaatan pelayanan tersebut
penelitian yang dilakukan di Puskesmas maka dibutuhkan kemudahan informasi dari
Payakabung (Irawan & Ainy, 2020). Penelitian ini penyedia pelayanan kesehatan (Martins et
diperkuat dengan penelitian yang menyatakan al., 2013). Pemberian informasi juga dapat
bahwa responden yang mudah akses dilakukan dengan memberikan informasi
pelayanan kesehatannya tidak menggunakan pasien yang jelas dari provider guna memenuhi
layanan medis dengan alasan faktor internal. kebutuhan pasien dalam penggunaan pelayanan
Faktor internal seperti keyakinan, dorongan kesehatan (Sondari & Bambang, 2017).
pengalaman serta permintaan terhadap Pada variabel dampak ekonomi, hasil
layanan medis.”(Wicaksono et al., 2020). penelitian membuktikan bahwa diperoleh
466
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
467
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
468
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
469
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
470
Arinda Kusuma Risnaningtyas, ChatilaMaharani / Pemanfaatan Kembali Pelayanan / IJPHN (1) (3) (2021)
Sari, R. P., & Utami, U. (2020). Studi Analisis Tingkat factors of service utilization in the elderly
Kecemasan Dengan Kepatuhan Kunjungan with mental health problems. International
Posyandu Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Psychogeriatrics, 30(7), 1027–1037. https://
Ilmiah Maternal, 4(2), 77–82. https://ejurnal. doi.org/DOI: 10.1017/S1041610217002526
stikesmhk.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ Wardana, B., & Suharto, S. (2017). Hubungan
maternal/article/view/800 Pendidikan dan Pengetahuan Peserta BPJS Di
Sinambela, M., & Marlina, S. (2019). Puskesmas Kelurahan Rowosari Dengan Pemanfaatan
Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas
2019. 1(2). Rowosari. Jurnal Kedokteran Diponegoro,
Sondari, & Bambang. (2017). Tingkat Kepuasan 6(1), 46–53.
Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan Wicaksono, A. P., Noorhidayah, & Suryanto, D.
Kesehatan Nasional (JKN). Journal Of Public (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan
Health Reseach And Develoment, 1(1), 15–21. dengan Pemanfaatan Pelayanan JKN di
Stuart, W. . (2017). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Ulin Kota
Penerbit EGC. Banjarbaru Tahun 2020. 1–11.
Syarifain, A., Rumayar, A. A., Mandagi, C. K. F., Wulandari, C., Ahmad, L., & Saptaputra, S.
Kesehatan, F., Universitas, M., & Ratulangi, (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan
S. (2017). Hubungan Antara Pendidikan Dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di UPTD
Pendapatan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Langara Kecamatan Wawonii
Kesehatan Oleh Pasien Bpjs Di Wilayah Kerja Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun
Puskesmas Sario Kota Manado. Kesmas, 6(4). 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan
Volkert, J., Andreas, S., Härter, M., Dehoust, M. Masyarakat Unsyiah, 1(3), 183311.
C., Sehner, S., Suling, A., Ausín, B., Canuto, Y. Etri; Irman Veolina; Harmawati. (2020).
A., Crawford, M. J., Da Ronch, C., Grassi, Optimalisasi Kesehatan Ibu Hamil Selama.
L., Hershkovitz, Y., Muñoz, M., Quirk, A., Jurnal Abdimas Saintika, 1(1), 1–8. http://
Rotenstein, O., Santos-Olmo, A. B., Shalev, jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/
A. Y., Strehle, J., Weber, K., … Schulz, H. abdimas/article/view/853
(2018). Predisposing, enabling, and need
471