Skripsi Emi Misriah Latif
Skripsi Emi Misriah Latif
Skripsi Emi Misriah Latif
Oleh :
Oleh :
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
2021”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis mengucapkan
Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua STIKes Abdi Nusantara
Jakarta.
4. Ibu Tuty Yanuarti, S.SiT, M.Kes, pembimbing skripsi yang telah banyak
5. Para dosen dan seluruh staf yang terkait di program Studi Sarjana
Cinta Aisyah dan Sayyid Ahmad Yusuf sayangi, terimakasih atas doa dan
iv
7. Teman-teman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Abdi Nusantara
Jakarta yang telah memberikan dukungan dan semangat baik disaat suka
maupun duka.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi
Penulis
v
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA JAKARTA
Jakarta, Maret 2021
ABSTRAK
Latar Belakang : Menurut WHO tahun 2019 populasi orang berusia diatas 60
tahun berjumlah 900 juta. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 jumlah
lansia di Indonesia mencapai 26,82 juta jiwa (9,92%) dari seluruh penduduk
Indonesia tahun 2020. Persentase rumah tangga lansia di DKI Jakarta sebesar
21,18% pada tahun 2020. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis
mengalami penurunan akibat proses degeneratif sehingga penyakit tidak menular
banyak muncul pada usia lanjut yang salah satunya yaitu hipertensi. Keluarga
merupakan sistem pendukung yang utama bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatannya. Berdasarkan wawancara terhadap 10 lansia yang menderita
hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II mengatakan bahwa 50% datang bersama
keluarganya dan 50% datang sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya dukungan keluarga dengan kualitas hidup
lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II tahun 2021
Metode Penelitian : metode penelitian yang digunakan adalah analitik. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien lansia yang mengalami hipertensi di
Puskesmas Sunter Agung II Jakarta pada bulan Februari 2021 sebanyak 62 orang
Orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling.
Hasil Penelitian : Hasil univariat menunjukkan mayoritas lansia dengan kualitas
hidup baik dan mendapatkan dukungan dari keluarga. Ada hubungan dukungan
keluarga dengan kualitas hidup lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas
Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021dengan nilai p value > 0,05.
Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas
hidup lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta
Tahun 2021. Diharapkan perawat dapat memberikan konseling kepada keluarga
lansia untuk selalu memberikan semangat dan dukungan.
vi
NURSING PROGRAM
INSTITUTE OF HEALT SCIENCE ABDI NUSANTARA JAKARTA
Jakarta, March 2021
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................xii
DAFTAR SIMBOL..............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
viii
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian. ......................................................... 31
4.3. Populasi dan sampel ......................................................................... 31
4.4. Etika Penelitian ................................................................................ 32
4.5. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 34
4.6. Pengolahan Data .............................................................................. 34
4.7. Analisis Data ................................................................................... 35
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 39
6.2. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 39
BAB 7 PENUTUP
7.1. Kesimpulan. ...................................................................................... 44
7.2. Saran. ................................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
NO. HAL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR SINGKATAN
xii
DAFTAR SIMBOL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
60 tahun berjumlah 900 juta pada tahun 2019 dan akan bertambah lebih dari 2 kali
lipat dari 12% menjadi 22% atau sekitar 2 miliar pada tahun 2050. Berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia
mencapai 26,82 juta jiwa (9,92%) dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2020
Menurut data hasil Susenas 2020, penduduk lanjut usia (lansia) di DKI
Jakarta didominasi kategori lansia muda (60 – 69 tahun) sebesar 71%. Masih
terdapat lansia yang berada pada kelompok umur diatas 70 tahun dan
peningkatan angka harapan hidup di DKI Jakarta. Persentase rumah tangga lansia
di DKI Jakarta sebesar 21,18% pada tahun 2020. Menurut status keanggotaan
rumah tangga, lansia yang masih berstatus sebagai kepala rumah tangga ada
muncul pada usia lanjut. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2018, penyakit terbanyak diidap lansia ialah hipertensi (57,6%), artritis
(51,9%), dan stroke (46,1%). Selain itu, pada dasarnya, para lansia menderita satu
penyakit, sisanya sekitar 28% dengan dua penyakit, 14,6 % dengan tiga penyakit,
1
6,2% dengan empat penyakit, 2,3% dengan lima penyakit, dan 0,8% dengan enam
jantung bekerja dengan keras yang kemudian berakibat terjadinya kerusakan pada
pembuluh darah jantung, otak dan mata. Adanya kerusakan jantung akan
menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, nyeri dada, serta kesemutan
pada bagian kaki dan tangan sehingga menyebabkan kualitas hidup lansia
keluarga juga akan menambah rasa percaya diri dan motivasi untuk menghadapi
keluarga, dimana pada usia tua para lansia sangat membutuhkan perhatian, baik
dalam hal kesehatan atau dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti perawatan
Herawati dan Lestari (2016) lansia yang berada di PSTW Budi Sejahtera
untuk lansia yang cukup mendapatkan dukungan keluarganya sebesar 24%, dan
yang mendapatkan dukungan keluarga sepenuhnya hanya 24%. Hal ini diketahui
2
karena keluarga dari lansia tidak membiayai lansia selama mereka berada di panti
lansia.
Agung II dalam 3 bulan terakhir yaitu bulan Oktober s/d Desember 2020 di
dapatkan data jumlah kunjungan lansia pada bulan Oktober 2020 sebanyak 145
hipertensi sebanyak 53 orang (33,97%), dan pada bulan Desember 2020 jumlah
orang (39,62%). Dari data diatas dapat dilihat bahwa dalam tiga bulan terakhir
sehingga hipertensinya dapat diatasi dan lansia juga mengatakan bahwa kualitas
(50%) datang sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya. Dari data tersebut maka
3
1.2. Rumusan Masalah
Data yang didapatkan dari Puskesmas Sunter Agung II jumlah lansia yang
menderita hipertensi dalam tiga bulan terakhir mengalami peningkatan yaitu pada
bulan Oktober 2020 sebanyak 50 orang, november 2020 sebanyak 53 orang dan
keluarganya. Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah masih kurangnya dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia di
2021.
4
1.4. Manfaat Penelitian
terhadap kualitas hidup pada lansia hipertensi sebagai bahan penilaian tenaga
hipertensi.
untuk merubah perilaku untuk menjalani gaya hidup sehat secara optimal
mahasiswa STIKes Abdi Nusantara dan tambahan bahan kajian dalam pengajaran
serta referensi maupun penelitian yang berkaitan dengan perubahan tekanan darah
diberikan.
5
1.4.5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan data dasar bagi penelitian lain yang akan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama
dengan 55 tahun (WHO, 2017). Lansia dapat juga diartikan sebagai menurunnya
fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (Darmojo, 2017).
Birren dan Jenner (dikutip dalam Murwani & Wiwin, 2018) membedakan
1. Usia biologis
2. Usia psikologis
3. Usia sosial
7
2.1.3. Klasifikasi Lansia
5. Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.
individu akan mengalami proses penuaan. Perubahan yang terjadi ini merupakan
sesuatu yang normal tetapi dapat membawa berbagai dampak dan tantangan serta
stresor tertentu. Setiap lansia harus dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan
fisik seiring terjadinya penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi.
Perubahan struktur dan fungsi yang terkait dengan penuaan adalah perubahan
tekanan darah lansia meningkat. Hal ini merupakan akibat perubahan vaskuler dan
8
Faktor resiko yang mempengaruhi fungsi kardiovaskuler adalah
hipertensi, gender, usia, aktifitas fisik, merokok, dan diet. Sedangkan perubahan
psikososial yang terjadi pada lansia diantaranya adalah pensiun, isolasi perilaku,
dan isolasi geografis, lalu perubahan seksualitas, tempat tinggal, lingkungan dan
2.2. Hipertensi
2.2.1. Pengertian
didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140
menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90
Hipertensi atau tekanan darah adalah kekuatan yang digunakan oleh darah
merupakan satu dari tanda-tanda vital yang utama dari kehidupan, yang juga
2017).
9
2.2.2. Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Orang Dewasa
Katagori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 (Hipertensi Ringan) 140-159- mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3 (Hipertensi Berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4 (Hipertensi 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
Maligna)
Sumber : Triyanto (2017)
renin.
2. Sekunder 5%
1
2.2.4. Patofisiologi Hipertensi
keseluruh tubuh, tekanan tersebut bergantung pada faktor cardiac output tekanan
output dan tekanan perifer menurun. Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan
akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini
(Triyanto, 2017).
1
Bagan 2.1
Bagan Patofisiologi Hipertensi
Gejala lain yang dirasakan : sakit kepala, kelelahan, sesak nafas, gelisah,
berdengung, sulit tidur, rasa berat ditengkuk, nyeri di daerah bagian belakang,
nyeri di dada, denyut jantung kuat dan cepat, pusing. Dan akan timbul keluhan
1
lain apabila terjadi komplikasi pada ginjal, otak dan jantung (Muhammadun,
2017).
jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal, kerusakan mata, dan kerusakan
Jenis obat anti hipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1. Diuretika
2. Beta Blockers
pembuluh darah.
1
b. Hipertensi esensial tidak diobati tetapi dapat diberikan pengobatan
ideal.
mengurangi alkohol.
4) Berhenti merokok.
5) Pemberian obat-obatan.
1
Diuretik sangat efektif pada : Orang kulit hitam, lanjut usia,
menahun.
2017).
2. Tidak merokok
rokok.
1
Suksesnya seseorang untuk berhenti merokok tergantung pada niat
alkohol dapat pula terkandung dalam makanan seperti tape dan brem.
(Muhammadun, 2017).
5. Cara medis
medis melalui dokter dan tenaga para medis lainnya, serta cara
1
tradisional dengan memanfaatkan ramuan dan terapi yang ada secara
6. Cara tradisional
selada air, bawang puting, daun dan buah belimbing bintang, buah
belimbing wuluh, daun tapak dara, akar pepaya, rambut jagung, adas
Perbanyak minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-
1
b. Hindari makan makanan ikan asin, telur asin, otak, jeroan, vetsin,
(Muhammadun, 2017).
1. Terhadap Individu.
besar timbul tanpa gejala yang khas. Pola nutrisi dan metabolism, pada
terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher bagian
1
2. Terhadap Keluarga
peran kepala keluarga akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.
3. Terhadap Masyarakat
datang.
2.3.1. Pengertian
1
mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan
(Friedman, 2017).
1. Dukungan informasional
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
2
2.3.3. Sumber Dukungan Keluarga
dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari
suami atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
yang penuh dengan stress. Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang
terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga
dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga
mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya hal ini
akan meningkatkan :
1. Kesehatan fisik, individu yang mempunyai hubungan dekat dengan orang lain
jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena penyakit
2
2. Manajemen reaksi stres, melalui perhatian, informasi, dan umpan balik yang
yang dibutuhkan.
2.4.1. Definisi
sistem nilai tempat individu tersebut tinggal dan berkaitan dengan tujuan, harapan,
standar, dan urusan yang mereka miliki. Hal tersebut memberikan konsep
sosial dan keterlibatan seseorang dengan sesuatu hal yang penting di lingkungan
mereka. Kualitas hidup adalah kondisi dimana sistem fungsional lansia yang
2
meliputi mobilitas fisik, perawatan diri, aktivitas, nyeri / ketidaknyamanan serta
mengukur kebaikan dari beberapa aspek hidup mereka. Evaluasi ini meliputi
reaksi emosional seseorang dalam menjalani dan menikmati setiap hal yang
terjadi dalam kehidupan, rasa kepuasan dan pemenuhan hidup, dan kepuasan
kualitas hidup, yaitu kesehatan fisik, kesehatan psikologik, hubungan sosial dan
2. Domain psikologis, hal-hal yang terkait didalamnya seperti body image dan
2
(aksesibilitas dan kualitas), lingkungan rumah, kesempatan untuk
Lansia Hipertensi
1. Faktor Fisik
negatif terhadap kualitas hidup lansia baik dalam skala ringan, sedang
maupun berat.
2. Faktor Psikis
3. Faktor Sosial
aktivitas sosial yang kurang akan berdampak pada kualitas hidup yang
rendah.
2
4. Faktor Lingkungan
Perlakuan wajar dalam hal ini yang dimaksud adalah lingkungan tempat
Hipertensi
anggota keluarga lain yang selalu siap memberikan bantuan pada saat diperlukan.
Kualitas hidup lansia sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, salah satu
melayani yang dilakukan oleh anggota keluarga baik dalam bentuk dukungan
2017).
2
Dukungan keluarga terbagi atas empat dimensi yaitu dukungan emosional,
dukungan informasi keluarga adalah positif, yang berarti semakin meningkat nilai
kualitas hidup
diberikan secara langsung, baik bersifat fasilitas ataupun materi. Bentuk dukungan
melakukan aktivitas yang tidak bisa dilakukan oleh dengan sendiri, serta
dapat berupa membiayai atau memberi uang kepada lansia untuk melakukan
penghargaan yang diberikan terhadap lansia dapat berupa umpan balik positif
terkait ide atau keputusannya dengan cara menerima dan menghargai keputusan
2
Hasil penelitian dari Yulianti (2017) diketahui bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia hipertensi.
tetangga selalu menasehati lansia supaya aktif dalam kegiatan di posyandu lansia
dan jangan lupa meminum obat hipertensi serta menyarankan untuk menghindari
makan makanan yang banyak mengandung lemak serta selalu aktif mengikuti
kegiatan sosial.
didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Seftiani (2017) bahwa terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan hipertensi (p. Value 0,025).
yang paling utama. Dukungan dari keluarga berkaitan erat dengan kepatuhan
2
2.6. Kerangka Teori
Etiologi :
Umur
Konsumsi garam berlebihan
Obesitas Hipertensi pada lansia
Penatalaksanaan
Merokok
Kurang olahraga
2
BAB III
Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang
satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo,
Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat di
ukur secara bersamaan dalam waktu yang sama. Dengan menggunakan data
Kualitas
Dukungan Keluarga
Hidup
Lansia
2
3.2. Definisi Oprasional
3.3. Hipotesis
3
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.3.1. Populasi
(Omega, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien lansia yang
4.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang ada pada
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien lansia yang mengalami
hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta pada bulan Februari 2021 pada
3
saat penyebaran kuesioner sebanyak 62 Orang. Teknik yang dipergunakan dalam
Kreteria Sampel :
1. Kriteria Inklusi
Puskesmas.
tanyakan.
2. Kriteria Eksklusi
1. Beneficience
3
2. Maleficience
pengumpulan data.
3. Autonomy
4. Anonomity
responden pada lembar alat ukur dan hanya mencantumkan nama samaran
5. Justice
3
menjadi responden. Pada penelitian ini, pemilihan responden berdasarkan
Kuesioner dalam penelitian ini diambil dari literatur yang sudah siap untuk
disebarkan
sebagai berikut:
Tahapan ini merupakan tahap menyeleksi. Pada tahapan ini data yang telah
kelengkapan data yang telah terkumpul dari buku laporan, sehingga dapat
dikelompokan sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Data yang sudah
3
dikelompokan kemudian ditabulasi kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
kedalam computer.
Hasil data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan
P f x100%
n
Keterangan :
P : Presentase
F : frekuensi
n : Jumlah
3
4.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah tabel silang dua variabel (variabel dependen dan
independen). Analisa ini untuk melihat kemaknaan hubungan antara dua variabel
b. Kaidah Keputusan
dependent dan variabel independent, dan apabila p value > 0.05 berarti
3
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Lansia yang Mengalami
Hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta
Tahun 2021
Total 62 100
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga Responden di Puskesmas
Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021
Total 62 100
3
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 62 responden
Tabel 5.3
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia yang
Mengalami Hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta
Tahun 2021
Dukungan Keluarga Kualitas Hidup Lansia Total P.
Baik Kurang baik
F % F % F % Value
Mendukung 39 86,7 6 13,3 45 100,0
Tidak mendukung 4 23,5 13 76,5 17 100,0 0,000
Total 43 69,4 19 30,6 62 100,0
mendapatkan dukungan dari keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia baik
dukungan dari keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia kurang baik sebanyak
13 responden (76,5%).
p.0,000 (p.value < 0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
3
BAB 6
PEMBAHASA
peneliti lakukan adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yang
kualitas hidup lansia. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data
6.2. Pembahasan
besar responden dengan kualitas hidup baik sebanyak 43 orang (69,4%) dan yang
sistem nilai tempat individu tersebut tinggal dan berkaitan dengan tujuan, harapan,
standar, dan urusan yang mereka miliki. Hal tersebut memberikan konsep
sosial dan keterlibatan seseorang dengan sesuatu hal yang penting di lingkungan
mereka. Kualitas hidup adalah kondisi dimana sistem fungsional lansia yang
3
meliputi mobilitas fisik, perawatan diri, aktivitas, nyeri / ketidaknyamanan serta
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
besar lansia mendapatkan dukungan keluarga baik yaitu sebanyak 51 lansia (55%)
dan sebagian besar lansia memiliki kualitas hidup baik yaitu sebanyak 48
lansia(52%).
di Puskesmas Sunter Agung II dengan kualitas hidup baik, hal ini dikarenakan
lansia yang mengalami hipertensi melakukan pengobatan yang rutin dan menjaga
kesehatannya, selain itu perhatian dan juga dukungan keluarga yang baik sehingga
lansia yang mengalami hipertensi bisa menikmati masa tuanya dengan keadaan
yang sehat dan merasa senang dan tenang karena dikelilingi oleh orang-orang
2021
mendapatkan dukungan dari keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia baik
dukungan dari keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia kurang baik sebanyak
13 responden (76,5%).
4
Hasil penelitian menunjukkan uji statistic Chi-Square diperoleh nilai
p.0,000 (p.value < 0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
anggota keluarga lain yang selalu siap memberikan bantuan pada saat diperlukan.
Kualitas hidup lansia sangat dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor, salah satu
melayani yang dilakukan oleh anggota keluarga baik dalam bentuk dukungan
2017).
dukungan informasi keluarga adalah positif, yang berarti semakin meningkat nilai
yang diberikan secara langsung, baik bersifat fasilitas ataupun materi. Bentuk
4
dukungan berupa fasilitas seperti menyediakan kebutuhan sandang dan pangan,
membantu melakukan aktivitas yang tidak bisa dilakukan oleh dengan sendiri,
dapat berupa membiayai atau memberi uang kepada lansia untuk melakukan
penghargaan yang diberikan terhadap lansia dapat berupa umpan balik positif
terkait ide atau keputusannya dengan cara menerima dan menghargai keputusan
aktif dalam kegiatan di posyandu lansia dan jangan lupa meminum obat hipertensi
lemak serta selalu aktif mengikuti kegiatan sosial. Hasil penelitian ini juga
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2018) mengatakan
bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia
didapatkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Hal ini juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Seftiani (2017) bahwa terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan hipertensi (p. Value 0,025).
4
yang paling utama. Dukungan dari keluarga berkaitan erat dengan kepatuhan
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia
yang mengalami hipertensi, hal ini dapat dilihat bahwa dari hasil penelitiaan
sebagian besar responden dengan klualitas hidup yang baik adalah lansia yang
mendapatkan dukungan dari keluarga, hal ini dikarenakan lansia yang mengalami
hipertensi perlu melakukan pengobatan yang rutin sehingga tanpa dukungan dari
kualitas hidup yang tidak baik dan menyebabkan kesehatannya terganggu. Lansia
dengan kualitas hidup baik sebagian besar tinggal serumah bersama anak dan
cucunya, yang mana lansia yang tinggal bersama keluarga besarnya akan lebih
diperhatikan dan lebih terurus dibandingkan dengan lansia yang tinggal sendirian
tanpa anak-anaknya. Pada lansia yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga
sebagian besar dengan kualitas hidup yang tidak baik, hal ini dikarenakan lansia
tidak mendapatkan dukungan dan perhatian khusus dari keluarga dan dari orang-
4
BAB 7
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
berikut :
7.1.2. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan dengan kualitas hidup
7.2. Saran
4
dukungan keluarga dengan dengan kualitas hidup lansia yang mengalami
hipertensi.
4
DAFTAR PUSTAKA
BPS, Susenas, 2020. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2020. Subdirektorat statistik
pendidikan dan kesejahteraan sosial
Darmojo, Boedhi. 2015. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut).
Jakarta: FKUI
Kemenkes RI, 2019. Laporan provinsi DKI jakarta Riskesdas 2018. Lembaga
penerbit badan penelitian dan pengembangan kesehatan 2019
Potter. P.A dan A.G. Perry. 2017. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi.7.
Jakarta: Salemba Medika.
4
Portal Statistik Sektor Provinsi DKI Jakarta, 2020. Statistik Penduduk Lanjut
Usia di DKI Jakarta Tahun 2020. http://statistik.jakarta.go.id/statisik-
penduduk-lanjut-usia-di-dki-jakarta-tahun-2020
Rahman, 2017. Dukungan keluarga dan kualitas hidup penderita stroke pada
Salim, O. C., Sudharma, N. I., Kusumaratna, R. K., & Hidayat, A. 2018. Validitas
dan reliabilitas World Health Organization Quality of Life-BREF untuk
mengukur kualitas hidup lanjut usia. Universa Medicina , 27-38. Di akses
pada tanggal 29 Januari 2020 dari
https://www.univmed.org/ejurnal/index.php/medicina/article/viewFile/293
/ 246
WHO. 2017. Mental Health of Older Adult. Diakses pada tanggal 13 September
2018 dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs381/en/
4
LAMPIRAN
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Di Tempat
Dengan Hormat,
Nusantara Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian berjudul “Hubungan
Dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu dalam penelitian ini menjadi
responden. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk menjadi
responden atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Kerahasiaan semua informasi
akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika Bapak/Ibu
bersedia menjadi responden, silahkan Bapak/Ibu mengisi formulir ini dan saya
memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar kuesioner saya dengan jujur
Hormat saya
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia
Saya memahami bahwa data yang dihasilkan merupakan rahasia dan hanya
dan tidak merugikan saya. Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa
paksaan dari siapapun. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani untuk dapat
Responden
( )
Kode :
KUESIONER
I. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Nama (inisial) :
Umur :
Pendidikan :
Jenis Kelamin :
Frequency Table
Dukungan Keluarga
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Mendukung 45 72,6 72,6 72,6
Tidak 17 27,4 27,4 100,0
mendukung
Total 62 100,0 100,0
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 23,142 a
1 ,000
Continuity Correctionb 20,267 1 ,000
Likelihood Ratio 22,522 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 22,769 1 ,000
Association
N of Valid Cases 62
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,21.
b. Computed only for a 2x2 table
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 06 Maret 2021
Yang menyatakan
1
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta
2
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Jakarta
ABSTRAK
Latar Belakang : Menurut WHO tahun 2019 populasi orang berusia diatas 60 tahun berjumlah
900 juta. Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 jumlah lansia di Indonesia mencapai 26,82
juta jiwa (9,92%) dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2020. Persentase rumah tangga lansia di
DKI Jakarta sebesar 21,18% pada tahun 2020. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis
mengalami penurunan akibat proses degeneratif sehingga penyakit tidak menular banyak muncul
pada usia lanjut yang salah satunya yaitu hipertensi. Keluarga merupakan sistem pendukung yang
utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya. Berdasarkan wawancara terhadap 10
lansia yang menderita hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II mengatakan bahwa 50% datang
bersama keluarganya dan 50% datang sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang
mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II tahun 2021
Metode Penelitian : metode penelitian yang digunakan adalah analitik. Sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh pasien lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta
pada bulan Februari 2021 sebanyak 62 orang Orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total
sampling.
Hasil Penelitian : Hasil univariat menunjukkan mayoritas lansia dengan kualitas hidup baik dan
mendapatkan dukungan dari keluarga. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup
lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021dengan nilai p
value > 0,05.
Kesimpulan dan Saran : Ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang
mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021. Diharapkan perawat
dapat memberikan konseling kepada keluarga lansia untuk selalu memberikan semangat dan
dukungan.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup Lansia
ABSTRACT
Background : According to WHO, in 2019, the population of people over 60 years old is 900
million. Data from the Central Bureau of Statistics in 2020 the number of elderly people in
Indonesia reached 26.82 million (9.92%) of the entire population of Indonesia in 2020. The
percentage of elderly households in DKI Jakarta was 21.18% in 2020. With increasing age,
Physiological function has decreased due to degenerative processes so that many non-
communicable diseases appear in the elderly, one of which is hypertension. Family is the main
support system for the elderly in maintaining their health. Based on interviews with 10 elderly
suffering from hypertension at the Sunter Agung II Public Health Center, it was said that 50%
came with their families and 50% came alone without their families.
Objective : It is known that family support with the quality of life of elderly people with
hypertension at Sunter Agung II Health Center in 2021
Methods : the research method used is analytical. The sample in this study was all elderly patients
who had hypertension at the Sunter Agung II Jakarta Health Center in February 2021 as many as
62 people, the sampling technique was total sampling.
Results : The univariate results showed that the majority of the elderly with good quality of life
and get support from their families. There is a relationship between family support and the quality
of life of elderly people with hypertension at the Sunter Agung II Public Health Center Jakarta in
2021 with a p value> 0.05.
Conclusions and Suggestions: There is a relationship between family support and the quality of
life of elderly people with hypertension at the Sunter Agung II Public Health Center Jakarta in
2021. It is hoped that nurses can provide counseling to elderly families to always provide
encouragement and support.
Keywords : Family Support, Quality of Life of the Elderly
Latar Belakang keluarga juga akan menambah rasa percaya diri dan
Menurut World Health Organization (WHO) motivasi untuk menghadapi masalah dan
populasi orang berusia diatas 60 tahun berjumlah meningkatkan kepuasan hidup (Radiani, 2018).
900 juta pada tahun 2019 dan akan bertambah lebih Meningkatkan kualitas hidup pada lansia
dari 2 kali lipat dari 12% menjadi 22% atau sekitar membutuhkan dukungan dari keluarga, dimana
2 miliar pada tahun 2050. Berdasarkan data dari pada usia tua para lansia sangat membutuhkan
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 jumlah perhatian, baik dalam hal kesehatan atau dalam
lansia di Indonesia mencapai 26,82 juta jiwa kehidupan sehari-hari mereka, seperti perawatan
(9,92%) dari seluruh penduduk Indonesia tahun dan penghargaan untuk lansia. Berdasarkan
2020 (BPS, Susenas, 2020). penelitian yang dilakukan Wafroh, Herawati dan
Menurut data hasil Susenas 2020, penduduk Lestari (2016) lansia yang berada di PSTW Budi
lanjut usia (lansia) di DKI Jakarta didominasi Sejahtera Banjarbaru yang tidak mendapatkan
kategori lansia muda (60 – 69 tahun) sebesar 71%. dukungan dari keluarganya sebesar 46%, untuk
Masih terdapat lansia yang berada pada kelompok lansia yang cukup mendapatkan dukungan
umur diatas 70 tahun dan persentasenya cukup keluarganya sebesar 24%, dan yang mendapatkan
besar (29%). Hal tersebut memperlihatkan bahwa dukungan keluarga sepenuhnya hanya 24%. Hal ini
terjadi peningkatan angka harapan hidup di DKI diketahui karena keluarga dari lansia tidak
Jakarta. Persentase rumah tangga lansia di DKI membiayai lansia selama mereka berada di panti
Jakarta sebesar 21,18% pada tahun 2020. Menurut serta menyediakan keperluan ataupun melengkapi
status keanggotaan rumah tangga, lansia yang setiap kekurangan dari sarana lansia.
masih berstatus sebagai kepala rumah tangga ada Berdasarkan studi pendahuluan yang telah
sekitar 71% (Portal Statistik Sektor Provinsi DKI dilakukan di Puskesmas Sunter Agung II dalam 3
Jakarta, 2020). bulan terakhir yaitu bulan Oktober s/d Desember
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis 2020 di dapatkan data jumlah kunjungan lansia
mengalami penurunan akibat proses degeneratif pada bulan Oktober 2020 sebanyak 145 orang yang
(penuaan) sehingga penyakit tidak menular banyak mengalami hipertensi sebanyak 50 orang (34,48%),
muncul pada usia lanjut. Berdasarkan data Riset pada bulan November jumlah kunjungan lansia
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, penyakit sebanyak 156 orang yang mengalami hipertensi
terbanyak diidap lansia ialah hipertensi (57,6%), sebanyak 53 orang (33,97%), dan pada bulan
artritis (51,9%), dan stroke (46,1%). Selain itu, Desember 2020 jumlah kunjungan lansia sebanyak
pada dasarnya, para lansia menderita satu penyakit, 159 orang yang mengalami hipertensi sebanyak 63
sisanya sekitar 28% dengan dua penyakit, 14,6 % orang (39,62%). Dari data diatas dapat dilihat
dengan tiga penyakit, 6,2% dengan empat penyakit, bahwa dalam tiga bulan terakhir terdapat
2,3% dengan lima penyakit, dan 0,8% dengan enam peningkatan jumlah lansia yang mengalami
pennyakit atau lebih (Kemenkes RI, 2019). hipertensi. Berdasarkan wawancara dengan petugas
Lansia yang mengalami hipertensi secara terus Puskesmas Sunter Agung II, kebanyakan lansia
menerus dan tidak mendapatkan pengobatan serta menderita penyakit hipertensi, dan rutin melakukan
pengontrolan secara tepat akan menyebabkan pemeriksaan penyakitnya sehingga hipertensinya
jantung bekerja dengan keras yang kemudian dapat diatasi dan lansia juga mengatakan bahwa
berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh kualitas hidupnya baik. Berdasarkan wawancara
darah jantung, otak dan mata. Adanya kerusakan terhadap 10 lansia yang menderita hipertensi yang
jantung akan menimbulkan berbagai gejala seperti melakukan pemeriksaan rutin ke Puskesmas Sunter
sakit kepala, nyeri dada, serta kesemutan pada Agung II mengatakan bahwa 5 0rang (50%) datang
bagian kaki dan tangan sehingga menyebabkan bersama keluarganya dan 5 orang (50%) datang
kualitas hidup lansia menurun. Kualitas hidup sendiri tanpa didampingi oleh keluarganya. Dari
lansia berhubungan dengan kesehatan, dimana data tersebut maka peneliti tertarik untuk
suatu kepuasan atau kebahagiaan individu melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan
sepanjang hidupnya mempengaruhi dirinya atau dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia
dipengaruhi oleh kesehatannya (Radiani, 2018). yang mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter
Keluarga merupakan sistem pendukung yang Agung II tahun 2021”.
utama bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatannya. Dukungan yang diberikan keluarga Metode Pengumpulkan Data
merupakan unsur terpenting dalam membantu Metode penelitian menggunakan analitik
individu menyelesaikan masalah. Dukungan dengan cross sectional. Pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu II Jakarta pada bulan Februari 2021 dengan jumlah
data yang diperoleh dari hasil penyebaran sampel sebanyak 40 orang (total Sampling).
kuesioner. Instrumen pengambilan data yang Metode analisis yang digunakan adalah analisis
digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam univariat dan analisis bivariat dengan uji chi
penelitian ini adalah seluruh pasien lansia yang square.
mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter Agung
HASIL PENELITIAN
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Lansia yang Mengalami Hipertensi di Puskesmas Sunter
Agung II Jakarta Tahun 2021
No Kualitas Hidup Lansia Frekuensi %
1. Baik 43 69,4
2. Kurang baik 19 30,6
Total 62 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 62 responden sebagian besar responden dengan
kualitas hidup baik sebanyak 43 orang (69,4%) dan yang tidak baik sebanyak 19 orang (30,6%).
Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga Responden di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa dari 62 responden sebagian besar responden mendapatkan
dukungan dari keluarga sebanyak 45 orang (72,6%) dan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari
keluarga sebanyak 17 orang (27,4%).
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia yang Mengalami Hipertensi di Puskesmas
Sunter Agung II Jakarta Tahun 2021
Dukungan Keluarga Kualitas Hidup Lansia Total P.
Baik Kurang baik Value
F % F % F %
Mendukung 39 86,7 6 13,3 45 100,0
Tidak mendukung 4 23,5 13 76,5 17 100,0 0,000
Total 43 69,4 19 30,6 62 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 45 responden yang mendapatkan dukungan dari
keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia baik sebanyak 39 responden (86,7%), dan responden yang tidak
mendapatkan dukungan dari keluarga sebagian besar kualitas hidup lansia kurang baik sebanyak 13 responden
(76,5%). Hasil penelitian menunjukkan uji statistic Chi-Square diperoleh nilai p.0,000 (p.value < 0,05) yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang mengalami
hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta tahun 2021.
PEMBAHASAN
dan urusan yang mereka miliki. Hal
Kualitas Hidup Lansia
tersebut memberikan konsep kesehatan
Dari hasil penelitian dapat diketahui
fisik individu, kondisi psikologis,
bahwa dari 62 responden sebagian besar
kepercayaan seseorang, hubungan sosial
responden dengan kualitas hidup baik
dan keterlibatan seseorang dengan sesuatu
sebanyak 43 orang (69,4%) dan yang tidak
hal yang penting di lingkungan mereka.
baik sebanyak 19 orang (30,6%).
Kualitas hidup adalah kondisi dimana
Kualitas hidup merupakan persepsi
sistem fungsional lansia yang meliputi
individu dalam konteks budaya dan sistem
mobilitas fisik, perawatan diri, aktivitas,
nilai tempat individu tersebut tinggal dan
nyeri / ketidaknyamanan serta kecemasan
berkaitan dengan tujuan, harapan, standar,
(Radiani, 2018).
Hasil penelitian ini sejalan dengan melayani yang dilakukan oleh anggota
hasil penelitian yang dilakukan oleh keluarga baik dalam bentuk dukungan
Probosiwi (2018) di Puskesmas Sukorame emosional, penghargaan/penilaian,
yang mengatakan bahwa sebagian besar informasional dan instrumental (Friedman,
lansia mendapatkan dukungan keluarga 2017).
baik yaitu sebanyak 51 lansia (55%) dan Dukungan keluarga terbagi atas empat
sebagian besar lansia memiliki kualitas dimensi yaitu dukungan emosional,
hidup baik yaitu sebanyak 48 lansia(52%). dukungan informasional, dukungan
Menurut asumsi peneliti sebagian instrumental dan dukungan penghargaan.
besar lansia yang mengalami hipertensi di Dukungan emosional merupakan dukungan
Puskesmas Sunter Agung II dengan dalam bentuk perhatian, kasih sayang, dan
kualitas hidup baik, hal ini dikarenakan kesediaan untuk mendengarkan. Dukungan
lansia yang mengalami hipertensi informasi merupakan salah satu bentuk
melakukan pengobatan yang rutin dan dukungan yang diberikan keluarga
menjaga kesehatannya, selain itu perhatian terhadap lansia. Aspek-aspek dalam
dan juga dukungan keluarga yang baik dukungan informasi adalah pemberian
sehingga lansia yang mengalami hipertensi informasi, saran, dan nasehat yang
bisa menikmati masa tuanya dengan diberikan oleh keluarga terhadap anggota
keadaan yang sehat dan merasa senang dan keluarga lainnya (Friedman, 2017).
tenang karena dikelilingi oleh orang-orang Hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang dia sayangi. Rahman (2017) menemukan hubungan
dukungan informasi dari keluarga dengan
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan kualitas hidup. Nilai hubungan dukungan
Kualitas Hidup Lansia Yang Mengalami informasi keluarga adalah positif, yang
Hipertensi di Puskesmas Sunter Agung berarti semakin meningkat nilai dukungan
Jakarta Tahun 2021 informasi dari keluarga sebanyak 1 kali
Dari hasil penelitian dapat diketahui maka akan meningkatkan kualitas hidup.
bahwa dari 45 responden yang Dukungan instrumental yang didapatkan
mendapatkan dukungan dari keluarga lansia berupa bantuan yang diberikan
sebagian besar kualitas hidup lansia baik secara langsung, baik bersifat fasilitas
sebanyak 39 responden (86,7%), dan ataupun materi. Bentuk dukungan berupa
responden yang tidak mendapatkan fasilitas seperti menyediakan kebutuhan
dukungan dari keluarga sebagian besar sandang dan pangan, membantu
kualitas hidup lansia kurang baik sebanyak melakukan aktivitas yang tidak bisa
13 responden (76,5%). dilakukan oleh dengan sendiri, serta
Hasil penelitian menunjukkan uji membawa ke fasilitas kesehatan.
statistic Chi-Square diperoleh nilai p.0,000 Sedangkan, bentuk dukungan berupa
(p.value < 0,05) yang berarti ada hubungan materi dapat berupa membiayai atau
yang bermakna antara dukungan keluarga memberi uang kepada lansia untuk
dengan kualitas hidup lansia yang melakukan pengobatan. Dukungan
mengalami hipertensi di Puskesmas Sunter penghargaan adalah dukungan yang dapat
Agung II Jakarta tahun 2021. mengembangkan rasa percaya diri pada
Lingkungan dan keluarga memiliki orang yang menerimanya. Dukungan
fungsi sebagai pendukung terhadap penghargaan yang diberikan terhadap
anggota keluarga lain yang selalu siap lansia dapat berupa umpan balik positif
memberikan bantuan pada saat diperlukan. terkait ide atau keputusannya dengan cara
Kualitas hidup lansia sangat dipengaruhi menerima dan menghargai keputusan yang
oleh bermacam-macam faktor, salah satu diambil oleh lansia (Friedman, 2017).
faktornya adalah dukungan keluarga. Hasil penelitian sejalan dengan hasil
Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku penelitian Yulianti (2017) yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan mana lansia yang tinggal bersama keluarga
yang signifikan antara dukungan keluarga besarnya akan lebih diperhatikan dan lebih
dengan kualitas hidup lansia hipertensi. terurus dibandingkan dengan lansia yang
Bentuk dukungan keluarga misalnya selalu tinggal sendirian tanpa anak-anaknya. Pada
mengingatkan kepada lansia tentang lansia yang tidak mendapatkan dukungan
jadwal kegiatan di posyandu lansia, dari keluarga sebagian besar dengan
keluarga mengantar ke posyandu lansia, kualitas hidup yang tidak baik, hal ini
tetangga selalu menasehati lansia supaya dikarenakan lansia tidak mendapatkan
aktif dalam kegiatan di posyandu lansia dukungan dan perhatian khusus dari
dan jangan lupa meminum obat hipertensi keluarga dan dari orang-orang yang
serta menyarankan untuk menghindari disayanginya.
makan makanan yang banyak mengandung
lemak serta selalu aktif mengikuti kegiatan Kesimpulan
sosial. Hasil penelitian ini juga didukung Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan
dengan kualitas hidup lansia yang mengalami
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
hipertensi di Puskesmas Sunter Agung II Jakarta
Damayanti (2018) mengatakan bahwa tahun 2021 dengan nilai p value 0,000.
terdapat hubungan antara dukungan Saran
keluarga dengan kualitas hidup lansia Bagi Tempat Penelitian
hipertensi yang menggunakan kuesioner Bagi pelayanan kesehatan, diharapkan agar
penelitian dari WHOQOLBref, dimana melibatkan keluarga dalam bentuk dukungan
terhadap perawatan lansia yang mengalami
didapatkan nilai signifikansi 0,000 hipertensi terus dianjurkan dan dilakukan.
(p<0,05). Hal ini juga didukung oleh Bagi Institusi Pendidikan
penelitian yang dilakukan oleh Seftiani Diharapkan penelitian ini dapat digunakan
(2017) bahwa terdapat hubungan antara sebagai bahan referensi dalam daftar pustaka
dukungan keluarga dengan kualitas hidup sehingga meningkatkan pengetahuan mahasiswa
berkaitan dengan dukungan keluarga dengan
lansia dengan hipertensi (p. Value 0,025). dengan kualitas hidup lansia yang mengalami
Penelitiannya mengatakan bahwa keluarga hipertensi.
merupakan sumber dukungan keluarga Bagi Peneliti Selanjutnya
yang paling utama. Dukungan dari Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk
keluarga berkaitan erat dengan kepatuhan melakukan penelitian dengan melakukan
pengukuran tekanan darah dari setiap responden
pasien terhadap pengobatan, sehingga akan sehingga dapat diketahui level hipertensi yang
mempengaruhi kualitas hidupnya. dialami dari responden tersebut.
Menurut asumsi peneliti pada
penelitian ini didapatkan hasil adanya DAFTAR PUSTAKA
hubungan yang bermakna antara dukungan BPS, Susenas, 2020. Statistik Penduduk Lanjut
Usia 2020. Subdirektorat statistik pendidikan
keluarga dengan kualitas hidup lansia yang dan kesejahteraan sosial
mengalami hipertensi, hal ini dapat dilihat
bahwa dari hasil penelitiaan sebagian besar Darmojo, Boedhi. 2015. Buku Ajar Geriatri (Ilmu
responden dengan klualitas hidup yang Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI
baik adalah lansia yang mendapatkan
Damayanti, 2018. Hubungan Dukungan Keluarga
dukungan dari keluarga, hal ini Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita
dikarenakan lansia yang mengalami Hipertensi Di Dusun Grujugan Bantul
hipertensi perlu melakukan pengobatan Yogyakarta
yang rutin sehingga tanpa dukungan dari
keluarga lansia tidak akan rutin melakukan Friedman, M. M. 2017. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga : Riset, Teori, dan Praktik. Jakarta:
pengobatan sehingga berakibat kualitas EGC
hidup yang tidak baik dan menyebabkan
kesehatannya terganggu. Lansia dengan Kemenkes. 2019. Gambaran Kesehatan Lanjut
kualitas hidup baik sebagian besar tinggal Usia di Indonesia. Jakarta: Kementerian
serumah bersama anak dan cucunya, yang Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada
tanggal 28 Januari 2021 dari
www.depkes.go.id/download.php?file=downlo Triyanto Endang. 2017. Pelayanan Keperawatan
ad/pusdatin/buletin/buletin- lansia.pd bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Kemenkes. 2019. Situasi Lanjut Usia (Lansia).
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Yulianti, I. S. 2017. Gambaran Dukungan Sosial
Indonesia. Diakses pada tanggal 28 Jauari Keluarga Dan Kualitas Hidup Lansia dengan
2021 dari Hipertensi di Puskesmas Citangkil Kota
www.depkes.go.id/resources/download/.../info Cilegon. Di akses pada tanggal 16
datin/infodatin%20lansia%2 02018.pdf September 2018 dari
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
Kemenkes RI, 2019. Laporan provinsi DKI jakarta 123456789/36037/1/Ika%20
Riskesdas 2018. Lembaga penerbit badan Septia%20Yulianti-FKIK.pdf
penelitian dan pengembangan kesehatan 2019
WHO. 2017. Mental Health of Older Adult.
Muhammadun A.S. 2017. Hidup Bersama Diakses pada tanggal 13 September 2018 dari
Hipertensi. Yogyakarta http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs3
81/en/
Nugroho, W. 2018. Keperawatan Gerontik
&Geriatrik. Jakarta : Kedokteran EGC.
Nursalam. 2018. Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.