Manajemen Sumber Daya Manusia Bab 8
Manajemen Sumber Daya Manusia Bab 8
Manajemen Sumber Daya Manusia Bab 8
DISUSUN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1. Latar
Belakang................................................................................................................
1.2. Rumusan
Masalah..........................................................................................................
1.3.
Tujuan..............................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................
BAB III
PENUTUP.........................................................................................................................
3.2. Kesimpulan..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Hal ini dapat diasumsikan
bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak
terlalu jauh dalam instansi pendidikan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai
upaya meningkatkan kinerja para tenaga kerja pendidikan yang dianggap belum mampu
untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn
pendidikan. Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah
memenuhi syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktüal para pekerja pendidikan
harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan tugas yang
dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi pendidikan untuk
memfasilitasi atau memiasililatori pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja
pendidikan guna mendapatkan hasil kinerja yang balk, etèktif dan efisien.
Salah satu fungsi manajemen surmberdaya manusia adalah training and development
artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumberdaya manusia
yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagal upaya untuk
mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang
dianggap belum menguasainya. Management thought yang dikernukakan Taylor, bahwa
tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori ini sangat tepat untuk rnenghindari
kemungkinan terburuk dalam kemampuan dan tanggungjawab bekerja, sehingga dalam
menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan. Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang akan menduduki
jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu melaksanakan
tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan karir. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, tenaga kerja akan
mampu mengerjakan, meningkatkan, mengembangkan pekerjaannya. Dalarn kaitannya
dengan tema iin, pemakalah mencoba dengan menyajiKan point-point penting yang ada
kaitannya dengan pelatihan dai pengembangan sebagai berikut: Pengertian, tujuan, jenis-
jenisnya, tahapan-tahapannya, tekniknya, manfaat dan kelemahannya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja kompetensi yang dibutuhkan ?
2. Apa hakekat pengembangan SDM ?
3. Bagai mana Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi?
4. Apa Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia ?
5. Apa saja jenis pelatihan dan pengembangan ?
6. Bagai mana proses pelatihan dan pengembangan ?
7. Apa tujuan pelatihan dan pengembangan ?
8. Apa manfaat pelatihan dan pengembangan ?
9. Apa saja kelemahan pelatihan dan pengembangan ?
10. Bagai mana teknik-teknik pelatihan dan pengembangan?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahi kompetensi yang dibutuhkan
b. Untuk mengetahi hakekat pengembangan SDM
c. Untuk mengetahi Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi
d. Untuk mengetahui Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia
e. Untuk mengetahui jenis pelatihan dan pengembangan
f. Untuk mengetahui tahapan proses pelatihan dan pengembangan
g. Untuk mengetahui tujuan pelatihan dan pengembangan
h. Untuk mengetahui manfaat pelatihan dan pengembangan
i. Untuk mengetahui kelemahan pelatihan dan pengembangan
j. Untuk mengetahui teknik-teknik pelatihan dan pengembangan
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tingkatan ini diperlukan kompetensi yang berkaitan dengan strategic thinking dan
change leadership manajement. Strategic thinking adalah kompetensi untuk memahami
kecenderungan perubahan lingkungan yang begitu cepat, melihat peluang pasar, ancaman,
kekuatan dan kelemahan organisasi agar dapat mengidentifikasikan “strategic responce”
secara optimum. Sedangkan change leadership adalah kompetensi untuk mengkomunikasikan
visi dan strategi perusahaan dan dapat mentransformasikan kepada pegawai.
Pada tingkat ini diperlukan adalah kompetensi yang meliputi aspek-aspek fleksibilitas,
change implemention, interpersonal understanding, and empowering. Aspek fleksibilitas
adalah kemampuan merubah struktur dan proses manajerial:apabila strategic perubahan
organisasi diperlukan untuk efektifitas pelaksanan tugas organisasi. Dimensi “interpersonal
understanding” adalah kemampuan untuk memahami nilai dari setiap manusia. Aspek
pemberdayaan adalah kemampuan mengembangkan karyawan, mendelegasikantanggung
jawab, memberikan saran umpan balik, menyatakan harapan-harapan positif pada bawahan
serta memberikan reward bagi peningkatan kinerja.
Pada tingkat ini di perlukan kualitas kompetensi seperti fleksibilitas, menggunakan,
mencari berita, motivasi dan kemampuan untuk belajar, motivasi kerja dibawah tekanan
waktu, kolaborasi, dan orientasi pelayanan terhadap pelanggan.
A.Kebutuhan Pelatihan
B. Perancangan Pelatihan
C. Pelaksanaan Pelatihan
Tempat pelatihan
Karena begitu pentingnya kegiatan pelatihan ini, dapat dinyatakan bahwa prestasi
kerja karyawan ditentukan oleh keberhasilan pelatih dalam melatih peserta lain. Secara
umum, pelatihan dapat dilakukan di dalam dan luar organisasi, serta pelatihan online melalui
e-learning.
Pelatihan Online
Dewasa ini, semakin marak penggunaan internet dan internet kegiatan bisnis dan
pertukaran informasi untuk berbagai kepentingan. Melalui pembelajaran secara
elektronik (e-learning), kegiatan pelatihan dapat dilakukan untuk secara online.
Dengan bertumbuhnya penggunaan internet banyak aktivitas-aktivitas bisnis dan
pelatihan yang dapat diakses dari berbagai sumber baik dari dalam maupun luar
negeri. Pelatihan secara online akan mempersingkat jarak dan waktu untuk melakukan
kegiatan pelatihan, sehingga akan menghemat biaya pelatihan itu sendiri.
Penilaian Pelatihan
Merupakan metode yang paling banyak digunakan perusahaan dalam melatih tenaga
kerjanya. Para karyawan mempelajari pekerjaannya sambil mengerjakannya secara
langsung. Kebanyakan perusahaan menggunakan orang dalam perusahaan yang
melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusianya, biasanya dilakukan oleh
atasan langsung. Dengan menggunakan metode ini lebih efektif dan efisien
pelaksanaan latihan kerena disamping biaya pelatihan yang lebih murah, tenaga kerja
yang dilatih lebih mengenal dengan baik pelatihnya. Adapun empat metode yang
digunakan antara lain;
1. Rotasi pekerjaan (Job rotation), merupakan pemindahan pekerjaan dari suatu
pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam organisasi, sehingga dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman tenaga kerja.
2. Penugasan yang direncanakan, menugaskan tenaga kerja untuk
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman tenaga kerja.
3. Pembimbingan, Pelatihan tenaga kerja langsung oleh atasannya.
4. Pelatihan Posisi, tenaga kerja yang dilatih untuk dapat menduduki suatu posisi
tertentu.
Pelatih dilaksanakan dimana karyawan dalam keadaan tidak bekerja dengan tujuan
agar berpusat pada kegiatan pelatihan saja. Pelatih didatangkan dari luar organisasi
atau para peserta mengikuti mengikuti pelatihan di luar organisasi. Hal ini dilakukan
karena kurang atau tidak tersedianya pelatih dalam perusahaan. Keuntungan dengan
metode ini, para peserta latihan tidak merasa jenuh dilatih oleh atasannya langsung,
metode yang diajarkan pelatih berbeda sehingga memperlas pengetahuan.
Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan relatif besar, dan pelatih belum
mengenal secara lebih mendalam para peserta latihan sehingga membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam pelatihan. Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik
antara lain:
1. Business games, Peserta dilatih dengan memecahkan suatu masalah, sehingga para
peserta dapat belajar dari masalah yang sudah pernah terjaddi pada suatu
perusahaan tertentu
2. Vestibule School, Tenaga kerja dilatih dengan menggunakan peralatan yang
sebenarnya dan sistem pengaturan sesuai dengan yang sebenarnya tetapi
dilaksanakan di luar perusahaan.
3. Case study, di mana pesera dilatih untuk mencari penyebab timbulnya suatu
masalah, kemudia dapat memecahkan masalah tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.2. KESIMPULAN
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training dan
development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang
bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan
pengembangan. Pelatihan (training) adalah pendidikan jangka pendek yang
menggunakan aturan atau prosedur sistermasi dan terorganisir sehingga pekerja
non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis untuk tujuan
tertenu. Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk
memegang tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam suatu
perusahaan, organisasi, lembaga, atau instansi pendidikan. Tujuan
diselenggarakan pelatihan dan pengembangan diarahkan untuk
membekali,meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.