43.audit UIN SinarPratama
43.audit UIN SinarPratama
43.audit UIN SinarPratama
net/publication/330994012
CITATIONS READS
2 6,919
4 authors:
1 PUBLICATION 2 CITATIONS
Associate Professor Universitas Bunda Mulia
198 PUBLICATIONS 1,041 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Audit Aplikasi Zahir di PT Radisa Mahardi Rekatama Menggunakan Framework COBIT 5 View project
All content following this page was uploaded by Johanes Fernandes Andry on 10 February 2019.
1
Michelle Angelia, 2Kristanto, 3Yohanes Setevannus, 4Johanes Fernandes Andry
1,2,3,4
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Desain, Universitas Bunda Mulia
Jl. Lodan Raya No. 2 Ancol, Jakarta Utara 14430.
Email: 1michelleangelia198@gmail.com, 2ktanto13@gmail.com,
3
setevannusy@gmail.com, 4jandry@bundamulia.ac.id.
ABSTRAK
PT. Sinar Pratama Agung merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment dan sepatu yang
menerapkan suatu sistem informasi pada aspek kerjanya di perusahaan untuk meningkatkan kegiatan
operasional kerja yaitu menggunakan alat yang terkomputerisasi yaitu fingerprint untuk mencatat daftar
kehadiran setiap karyawan di perusahaan. Sistem yang digunakan harus mampu mengelola, menyampaikan dan
menjaga keamanan informasi dengan baik. Maka, perlu dilakukan audit bertujuan untuk mengevaluasi tata
kelola sistem informasi yang berjalan. Penelitian dilakukan mengikuti standar Kerangka Kerja COBIT 4.1 untuk
tata kelola IT. Penelitian berfokus pada sub-domain AI4, DS1, DS4, DS5, DS10, dan ME2. Keenam sub-domain
tersebut penting dibahas karena berkaitan dengan penilaian dari karyawan, perlengkapan, keamanan fisik,
regulasi, dan sebagainya. Untuk pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara
dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Maturity level. Dari hasil penelitian, ditemukan
bahwa DS5 berada pada level 3,09; DS4 dan DS10 berada pada level 3 (Defined Process); DS1 berada pada
level 2,83; AI4 berada pada level 2,75 (Repeatable but Intuitive); sedangkan ME2 berada pada level 1,71
(Initial/ad Hoc). Nilai tertinggi berada pada DS5 (Ensure Systems Security) dengan nilai 3,09 dan nilai terendah
pada ME2 (Monitor and Evaluate Internal Control) dengan nilai 1,71.
Kata Kunci: absensi, COBIT 4.1, PT Sinar Pratama Agung.
163
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
terkomputerisasi menetapkan serta menerapkan (2) 1 - Initial/Ad Hoc - Ada bukti perusahaan
sistemnya dalam pengendalian intern secara menyadari bahwa adanya masalah dan harus
memadai, terjamin integritas datanya dan dikaji tetapi belum adanya standarisasi.
penyelenggaraan sistem informasi berbasis (3) 2 - Repeatable but Intuitive - Proses
computer secara efektif [12][13]. dikembangkan pada tahap dimana prosedur
yang mirip diikuti oleh bermacam-macam
B.2. Absensi orang yang melaksanakan tugas.
Sistem absensi merupakan sistem yang (4) 3 - Defined Process - Prosedur telah
mencatat daftar kehadiran serta identitas setiap terstandarisasi dan terdokumentasi, serta
karyawan atau anggota instansi dalam sebuah komunikasi melalui training.
perusahaan [14]. Fingerprint adalah alat yang (5) 4 - Managed and measurable - Manajemen
digunakan untuk memudahkan sebuah proses memantau dan mengukur kesesuaian prosedur
kegiatan absensi di perusahaan. Selain itu juga serta mengambil tindakan dimana proses
berfungsi untuk menghindari manipulasi data terlihat tidak berjalan efektif.
absensi yang sangat mudah dilakukan jika proses (6) 5 - Optimised - Proses dirancang sampai
kegiatan absensi secara manual. tingkat pelaksanaan yang baik, berdasarkan
hasil dari pengembangan berkelanjutan dan
B.3. COBIT 4.1 maturity modelling dengan perusahaan lain.
COBIT merupakan sebuah kerangka kerja
dan supporting toolset yang membantu manajer C. METODOLOGI PENELITIAN
untuk pengendalian, permasalahan teknik dan Pada penelitian ini, lingkup penelitian dibatasi
risiko bisnis serta komunikasi kepada stakeholder pada audit sistem informasi absensi pada PT. Sinar
mengenai level pengendalian [15][16]. Merupakan Pratama Agung dan Identifikasi Proses Sistem
metode kerangka dasar dalam menciptakan TI Informasi Absensi.
sesuai keinginan organisasi [17]. Metode ini
merupakan framework yang terdiri dari domain Tabel 1. Cakupan IT Domain yang di audit
serta proses mengatur aktivitas dan logical Sub Domain Descriptions
structure [18]. COBIT framework dapat dilihat AI4 Enable Operations and Use
pada Gambar 1.
DS1 Define and Manage Service Levels
DS4 Ensure Continuous Service
DS5 Ensure Systems Security
DS10 Manage Problems
ME2 Monitor and Evaluate Internal Control
164
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
domain yang diaudit pada sistem informasi absensi D. Proses Sistem Informasi Absensi
diperlihatkan pada Tabel 1. Metodologi penelitian Proses berjalannya Sistem Informasi Absensi
yang dilakukan dan tahapan dalam memperoleh di PT Sinar Pratama Agung menggunakan
data dari sumber, mulai dari survei awal dan fingerprint:
wawancara ditujukan pada Gambar 2. (1) tahapan pertama adalah dimana para
Prosedur Penelitian merupakan suatu kegiatan karyawan mulai datang ke perusahaan;
yang dilakukan dalam penelitian. Adapun tahapan (2) tahapan kedua adalah dimana para karyawan
dan prosedur penelitiannya sebagai berikut: mulai melakukan kegiatan absensi dengan
(1) Planning (Perencanaan) menempelkan sidik jarinya di fingerprint yang
Planning merupakan tahap awal dalam dimiliki oleh perusahaan;
prosedur penelitian yang dilakukan. Karena tahap (3) tahapam kedua, terdapat kondisi dimana bila
ini ditentukan ruang lingkup (scope), sebuah objek sidik jari dari karyawan tersebut sedang
yang akan di audit, standar evaluasi dari hasil audit dibaca oleh fingerprint, apakah sidik tersebut
serta komunikasi terhadap orang yang dapat terdeteksi oleh fingerprint? Jika ya,
bersangkutan akan organisasi/perusahaan yang maka sidik jari karyawan tersebut berhasil
akan diaudit dengan menganalisa sebuah visi, misi, terdata pada absensi tesebut. Sedangkan jika
sasaran dan tujuan objek, dan kebijakan-kebijakan tidak, maka si karyawan harus menempelkan
yang terkait dengan pengolahan investigasi. Tahap kembali sidik jarinya agar dapat terdeteksi
perancangan meliputi beberapa aktifitas utama pada fingerprint;
yakni penetapan ruang lingkup dan tujuan audit, (4) tahapan keempat, setelah sidik jari tersebut
pengorganisasian tim audit, pemahaman mengenai terdeteksi maka data absensi karyawan
operasi bisnis klien, pengkajian ulang hasil audit tersebut langsung terinput ke personalia;
sebelumnya, serta penyiapan program audit. (5) Tahapan kelima, setelah data absensi
karyawan terinput ke personalia, data tersebut
(2) Field Work (Pemeriksaan Lapangan) terinput ke dalam database dan selesai.
Pada tahap ini, auditor bertujuan untuk
mendapatkan informasi dengan cara E. HASIL AUDIT DAN PEMBAHASAN
mengumpulkan data dengan pihak-pihak yang Pada bagian ini, membahas sistem informasi
terkait yang menggunakan beberapa metode yang absensi dengan pendekatan COBIT framework
dapat dilakukan seperti; wawancara dan melakukan pada PT. Sinar Pratama Agung. Disini menganalisa
survey langsung ke tempat penelitian dilakukan. lingkungan yang terjadi dalam IT departemen,
Data yang di dapat nantinya akan sangat berguna mulai dari karyawan, perlengkapan, keamanan fisik
dalam membantu auditor melakukan analisa sebuah dan regulasi.
organisasi/perusahaan yang di audit.
E.1. AI4 Enable Operation and Use
(3) Reporting (Pelaporan) Proses memerlukan dokumentasi dan manual
Dengan adanya pelaporan pada suatu masalah standar yang digunakan users dan IT, serta
maka akan dapat terlihat jelas dimanakah letak pelatihan diadakan menjamin aplikasi dan
kesalahannya. Setelah itu peneliti akan menganalisa infrastruktur yang digunakan serta dijalankan
dan menyimpulkan hasil. Peneliti memberi laporan dengan tepat [21].
hasil audit dalam hal merekomendasi tindak
perbaikan dan wewenang perbaikan kepada pihak E.1.1. AI4.1 Planning for Operational Solutions
management objek penelitian, dapatkah penelitian Perencanaan solusi operasional dengan
ini akan diterapkan secara langsung atau hanya mengembangkan rencana, mengidentifikasi dan
menjadi acuan untuk perbaikan dimasa yang akan mendokumentasikan, aspek teknis operasional dan
datang. penggunaan agar semua orang yang
mengoperasikan, menggunakan dan
(4) Follow-Up (Tindak Lanjut) mempertahankan solusi otomatis dapat
Dengan adanya pelaporan pada suatu masalah melaksanakan tanggung jawabnya.
maka akan dapat terlihat jelas dimanakah letak
kesalahannya. Setelah itu peneliti akan menganalisa E.1.2. AI4.2 Knowledge Transfer to Business
dan menyimpulkan hasil. Peneliti memberi laporan Management Transfer
hasil audit dalam hal merekomendasi tindak Pengetahuan manajemen bisnis dengan
perbaikan dan wewenang perbaikan kepada pihak mentransfer pengetahuan untuk manajemen bisnis
management objek penelitian, dapatkah penelitian memungkinkan individu mengambil kepemilikan
ini akan diterapkan secara langsung atau hanya sistem dan data, tanggung jawab penyediaan
menjadi acuan untuk perbaikan dimasa yang akan layanan dan kualitas, pengendalian internal, dan
datang. aplikasi administrasi.
165
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
E.1.3. AI4.3 Knowledge Transfer to End Users dan disimpan secara terpusat melalui implementasi
Transfer pendekatan portofolio katalog layanan.
Pengetahuan pengguna akhir dengan
mentransfer pengetahuan serta keterampilan E.2.3. DS1.3 Service Level Agreements
memungkinkan pengguna akhir secara efektif dan Menetapkan dan menyetujui SLA untuk
efisien menggunakan sistem untuk mendukung semua layanan IT kritis berdasarkan kebutuhan
proses bisnis. Di tahapan ini prosedur telah pelanggan dan kemampuan IT, seperti komitmen
terstandarisasi dari pengetahuan dan keterampilan pelanggan, persyaratan layanan pendukung,
karyawan sudah baik. pengaturan pendanaan dan komersial, dan
sebagainya.
E.1.4. AI4.4 Knowledge Transfer to Operations
and Support Staff Transfer E.2.4. DS1.4 Operating Level Agreements
Pengetahuan operasional dan staff pendukung Menetapkan OLA yang menjelaskan
transfer pengetahuan dan keterampilan bagaimana layanan yang akan disampaikan secara
memungkinkan operasi serta staf pendukung teknis teknis untuk mendukung SLA secara optimal.
secara efektif dan efisien memberi dukungan serta
memelihara sistem dan infrastruktur yang terkait. E.2.5. DS1.5 Monitoring and Reporting of Service
Dari hasil analisa audit AI4 Enable operation Level Achievements
and use, diperoleh level kematangan dari setiap Memantau kriteria kinerja tingkat layanan
proses yang ada dalam tahap dan proses-prosesnya tertentu serta melaporkan pencapaian tingkat
dapat dilihat pada Tabel 2 Hasil Maturity AI4 layanan dalam bentuk yang lebih berarti bagi
Enable Operation and Use. stakeholder. Hasil statistic pemantauan tersebut
dianalisis untuk mengetahui kelebihan dan
Tabel 2. Hasil Maturity AI4 Enable Operation and kekurangannya sehingga mampu meningkatkan
Use layanan.
Maturity
AI4 Enable operation and use
Level E.2.6. DS1.6 Review of Service Level Agreements
Planning for Operational 3
AI4.1 Solutions and Contracts
Knowledge Transfer to Business 2 Secara teratur meninjau SLA dan kontrak
AI4.2 Management fondasi (UCs) dengan penyedia layanan internal
AI4.3 Knowledge Transfer to End Users 3 dan eksternal memastikan efektif dan up to date
Knowledge Transfer to 3
AI4.4 Operations and Support Staff serta perubahan dalam persyaratan telah
AI4 Rata-rata 2,75 diperhitungkan. Dari hasil analisa audit DS1 Define
and manage service levels, diperoleh level
E.2. DS1 Define and Manage Service Levels kematangan dari setiap proses yang ada dalam
Komunikasi efektif antara manajemen IT dan tahap dan proses-prosesnya dapat dilihat pada
pelanggan bisnis mengenai jasa yang dibutuhkan, Tabel 3.
disanggupi oleh definisi serta persetujuan layanan
IT dan tingkat layanan yang didokumentasikan. Tabel 3. Hasil Maturity DS1 Define And Manage S
Proses ini mencakupi pemantauan dan pelaporan
Maturity
secara berkala pada stakeholder untuk pemenuhan DS1 Define And Manage Service Levels
Level
tingkat layanan. Proses memungkinkan keselarasan DS1.1 Service Level Management Framework 3
antara layanan IT dan persyaratan bisnis terkait DS1.2 Definition of Services 2
[21].
DS1.3 Service Level Agreements 3
DS1.4 Operating Level Agreements 3
E.2.1. DS1.1 Service Level Management DS1.5 Monitoring and Reporting of Service Level 3
Framework Achievements
Tetapkan sebuah kerangka yang menyediakan DS1.6 Review of Service Level Agreements and 3
tingkat layanan manajemen proses antara Contracts
pelanggan dan penyedia layanan. Kerangka DS1 Rata-rata 2,83
menjaga keselarasan antara kebutuhan bisnis dan
prioritas, serta menfasilitasi pemahaman yang sama E.3. DS4 Ensure Continuous Service
antara pelanggan dan penyedia. Kerangka Kebutuhan menyediakan layanan IT yang
mencakup proses untuk menciptakan kebutuhan berkesinambungan membutuhkan pengembangan,
layanan, definisi layanan, SLA, OLA dan sumber mempertahankan dan pengujian rencana
pendanaan. kontinuitas IT, memanfaatkan penyimpanan offsite
backup dan memberikan pelatihan rencana
E.2.2. DS1.2 Definition of Services kelangsungan secara periodik [21].
Definisi karakteristik pelayanan dan
kebutuhan bisnis, serta memastikan terorganisasi
166
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
167
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
168
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
E.5.2. DS10.2 Problem Tracking and Resolution dan sesuai dengan peraturan dan hukum yang
Memastikan sistem manajemen masalah berlaku [21].
menyediakan fasilitas audit trail yang cukup
memudahkan pelacakan, analisa dan menentukan E.6.1. ME2.1 Monitoring of Internal Control
root cause dari seluruh masalah yang dilaporkan Framework
menyangkut seluruh benda konfigurasi terkait, Meningkatkan IT mengendalikan lingkungan
insiden dan masalah yang belum selesai, error yang dan kerangka kontrol untuk memenuhi tujuan
diduga dan diketahui, pelacakan trend dari masalah. organisasi.
Mengidentifikasi dan menginisiasi solusi yang
berkelanjutan ke root cause, membuat change E.6.2. ME2.2 Supervisory Review
request lewat proses manajemen perubahan yang Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan
telah dibangun. Selama proses resolusi, manajemen efektivitas IT internal kontrol tinjauan manajerial.
masalah harus mendapatkan laporan berkala dari
manajemen perubahan dari kemajuan dalam E.6.3. ME2.3 Control Exceptions
menyelesaikan masalah dan error. Manajemen Mengidentifikasi kontrol pengecualian, serta
masalah harus memantau dampak berkelanjutan menganalisis dan mengidentifikasi penyebab yang
dari masalah dan error yang diketahui ke layanan mendasari root. Meningkat kontrol pengecualian
pengguna. Dalam kejadian dimana dampak sangat dan melaporkan tepat kepada stakeholder. Institut
berbahaya, manajemen masalah harus tindakan korektif yang diperlukan.
mengeskalasi masalah, mungkin menyertakan
manajemen senior untuk meningkatkan prioritas E.6.4. ME2.4 Control Self-assessment
dari laporan atau mengimplementasikan perubahan Mengevaluasi kelengkapan dan efektivitas
yang penting sesuai kebutuhan. Memantau pengendalian manajemen atas proses IT, kebijakan
kemajuan dari resolusi masalah sesuai SLA. dan kontrak melalui terus program penilaian diri.
169
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
Dari hasil audit sistem informasi absensi Pratama Agung berada expected level yang
diatas, maka sub domain rata-rata hasil perhitungan diharapkan pada level 3.
maturity level, diperlihatkan pada Tabel 8.
Keseluruhan maturity yang diinginkan (to-be) REFERENSI
adalah pada level 4 yaitu Managed and measurable [1] Rinawati dan P. Candrawati. Vol.7, No. 2,
dibandingkan dengan maturity saat ini (as-is). Desember 2013. Sistem Informasi Absensi
Dengan data yang ada pada Tabel 8 rata-rata Karyawan Pada Pt Harja Gunatama Lestari
Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, Vol.7. 96-
perhitungan maturity level, maka dibuat gambarnya 105.
menggunakan diagram spider, diperlihatkan pada [2] R. K. Candra, I. Atastina dan Y. Firdaus. No.1
Gambar 4. April 2015. Audit Teknologi Informasi
menggunakan Framework COBIT 5 Pada Domain
DSS (Delivery, Service, and Support) (Studi Kasus:
iGracias Telkom University). e-Proceeding of
Engineering: Vol.2.
[3] Jelvino dan J. F. Andry. Nomor 2 Agustus 2017.
Audit Sistem Informasi Absensi pada PT. Bank
Central Asia Tbk menggunakan COBIT 4.1. Jurnal
Teknik Informatika dan Sistem Informasi Volume
3.
[4] G. Hardy. 2009. The Role of the IT Auditor in IT
Governance. ISACA Jurnal 1.
[5] H. Setiawan dan K. Mustofa. 2013. Metode Audit
Tata Kelola Teknologi Informasi di Instansi
Pemerintah Indonesia. IPTEK-KOM, Vol. 15 No.
Gambar 4. Diagram Spider Maturity Level as-is vs 1 Juni, pp.1-15, ISSN 1410 – 3346,
to-be [6] J. F. Andry. 2016. Audit Tata Kelola Ti Di
Perusahaan (Studi Kasus XYZ Cargo). Seminar
Tabel 8. Rata-rata Hasil Perhitungan Maturity Nasional Teknologi Informasi.
Level [7] Fitrianah, Devi, Sucahyo dan Yudho Giri. Audit
Maturity Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan
Proses TI Descriptions Kerangka Kerja COBIT untuk Evaluasi
Level
AI4 Enable operation and use 2,75 Manajemen Teknologi Informasi di Universitas
DS1 Define And Manage Service 2,83 XYZ. Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4,
Levels Nomor 1, ISBN 1412-8896.
DS4 Ensure Continuous Service 3 [8] T. Pradini dan J. F. Andry. 2018. Audit Sistem
DS5 Ensure Systems Security 3,09 Informasi Front Office Pada World Hotel
Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1.
DS10 Manage Problem 3
IKRAITH-INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 1.
ME2 Monitor and Evaluate Internal 1,71 [9] M. K. Tanugara. 2015. Perancangan Pedoman
Control Audit Sistem Informasi Pada Industri Perhotelan
dengan Studi Kasus Hotel Bintang 4 Berbasis
F. KESIMPULAN Framework COBIT 4.1 menggunakan Domain
Kesimpulan yang dapat diambil dari Delivery and Support. Makalah disajikan dalam
penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai Seminar Nasional Aplikasi dan Pengembangan
berikut: (1) PT. Sinar Pratama Agung sudah Teknologi Informasi, Surabaya: Universitas
memiliki tata kelola sistem informasi yang telah Ciputra Surabaya 2.Buyens, Jim, 2001. Web
dilakukan secara berulang, namun tata kelola yang Database Development. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
diterapkan sudah memenuhi harapan. Keberadaan
[10] I. S. Rozas dan D. A. R. Effendy. 2012. Mengukur
tata kelola sistem informasi pada PT. Sinar Pratama Efektifitas Hasil Audit Teknologi Informasi Cobit
Agung terdefinisi dengan baik dan formal, ada 4.1 Berdasarkan Perspektif End User. JURANAL
prosedur maupun panduan baku dari pihak LINK VOL 17/No. 2/September.
manajemen dan (2) berdasarkan hasil pengukuran [11] Juliandarini dan S. Handayaningsih, S. 2013. Audit
menggunakan maturity level diketahui bahwa DS5 Sistem Informasi Pada Digilib Universitas XYZ
berada pada level 3,09 dan DS4 dan DS10 berada Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.0. Jurnal
pada level 3 (Defined Process), sedangkan DS1 Sarjana Teknik Informatika, Jurnal Sarjana Teknik
berada pada level 2,83 dan AI4 berada pada level Informatika e-ISSN: 2338-5197 Volume 1 Nomor
1, Juni.Budiawan, Tiyo. 2011. Mobile Tracking
2,75 (Repeatable but Intuitive), sedangkan ME2
GPS (Global Positioning System) Melalui Media
berada pada level 1,71 (Initial/ad Hoc). Nilai SMS (Short Message Service). [SKRIPSI]
tertinggi berada pada DS5 (Ensure Systems Universitas Diponegoro.
Security) dengan nilai 3,09 dan nilai terendah pada [12] I R. Widayanti dan L. Purnamawati. 2013. Audit
ME2 (Monitor and Evaluate Internal Control) Sistem Informasi Pada Aplikasi Sistem Manajemen
dengan nilai 1,71. Dengan itu diketahui bahwa Tata Pemeriksaan (Smp) Badan Pemeriksa Keuangan
Kelola Sistem Informasi Absensi di PT. Sinar Republik Indonesia. Forum Ilmiah Volume 10
Nomor 2, Mei.
170
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, Vol. 4, No. 2, Agustus 2018, Hal. 163-171
e-ISSN 2502-8995, p-ISSN 2460-8181
[13] Weber, Ron. 2000. Information System Control [17] Muthmainnah, S. Kom., M. Kom. 2015. Model
and Audit”, Printice Hall,, Inc. New Jersey. Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi (It
[14] A. S.Rintjap, Sherwin R.U.A, Sompie ST, MT dan Governance) Pada Proses Pengelolaan Data Di
Oktavian Lantang ST., MTI. 2014. Aplikasi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Techsi
Absensi Siswa Menggunakan Sidik Jari di Sekolah Vol. 6 No.1, April.
Menengah Atas Negeri 9 Manado. e-journal [18] D. T. Yulianti dan M. C. Patria. 2011. Audit Sistem
Teknik Elektro dan Komputer), ISSN: 2301-8402. Informasi Sumber Daya Manusia Pada PT X
[15] T. Pradini dan J. F. Andry. 2018. Audit Sistem Menggunakan Cobit Framework 4.1. Jurnal Sistem
Informasi Front Office Pada World Hotel Informasi, Vol 6, No 1, Maret, pp. 15 – 33.
Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 4.1. [19] I. B. Sukmajaya dan J. F. Andry. 2017. Audit
IKRAITH-INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 1. Sistem Informasi Pada Aplikasi Accurate
[16] M. K. Tanugara. 2015. Perancangan Pedoman Menggunakan Model Cobit Framework 4.1 (Studi
Audit Sistem Informasi Pada Industri Perhotelan Kasus: Pt. Setia Jaya Teknologi). Vol. 2.
dengan Studi Kasus Hotel Bintang 4 Berbasis [20] Rajasa, A. 2015. Predicting the Intention to Re-Use
Framework COBIT 4.1 menggunakan Domain on Accounting Application Software, The
Delivery and Support. Makalah disajikan dalam International Journal of Business & Management,
Seminar Nasional Aplikasi dan Pengembangan Vol.3, No.8, p.207, August.
Teknologi Informasi, Surabaya: Universitas [21] Andry, J.F. Christianto, K. 2018. Audit
Ciputra Surabaya 2. Menggunakan COBIT 4.1 dan COBIT 5 dengan
Case Study. Yogyakarta: TEKNOSAIN.
171